Anda di halaman 1dari 22

BAB II

EVOLUSI TEORI
ORGANISASI
PENGANTAR

Teori organisasi yang ada sekarang ini merupakan hasil dari


sebuah proses evolusi , begitu pula dengan Organisasi-
organisasi yang ada saat ini juga mencerminkan suatu pola
perkembangan yang komulatif. Untuk Memahami apa yang
tengah berlangsung sekarang pada teori tersebut maka perlu
melihat kebelakang sepanjang alur tempat teori itu berasal.
DIMENSI DALAM EVOLUSI TEORI ORGANISASI

Terdapat dua dimensi dasar dalam evolusi teori organisasi,


yaitu:
1. Dimensi sistem, merefleksikan organisasi adalah sistem,
mempunyai dua perspektif yaitu sistem tertutup, dan sistem
terbuka.
2. Dimensi tujuan, berhubungan dengan hasil akhir dari
struktur organisasi, dibagi dalam perspektif rasional dan
perspektif sosial
DIMENSI SISTEM
1. Sistem tertutup, artinya organisasi bebas dari pengaruh
lingkungan.
2. Sistem terbuka, organisasi merupakan bagian (subsistem)
dari lingkungannya, sehingga organisasi dapat dipengaruhi
dan mempengaruhi lingkungan
DIMENSI TUJUAN

1. Rasional, struktur organisasi dirasakan sebagai alat


untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif.
2. Sosial, Struktur Organisasi merupakan hasil utama dari
kekuatan-kekuatan yang saling bertentangan dari para
anggota organisasi
EVOLUSI TEORI ORGANISASI
Kerangka Waktu 1900-1930 1930-1960 1960-1975 1975-?

Perspektif Sistem Tertutup Tertutup Terbuka Terbuka

Perspektif Tujuan Rasional Sosial Rasional Sosial

Orang dan
Efisiensi Desain-desain Kekuasaan dan
Tema Utama Hubungan
mekanis Kontingensi Politik
manusia

Klasifikasi teoritis Tipe 1 Tipe 2 Tipe 3 Tipe 4


TEORETIKUS TIPE 1
(Teori Klasik)
 Mamandang organisasi sebagai sistem tertutup yang diciptakan untuk mencapai tujuan
dengan efisien.
 Organisasi sebagai alat mekanis untuk mencapai tujuan (efisiensi mekanis)
 Tokoh:
1. Frederick Taylor – Scientific management
2. Henry Fayol – prinsip-prinsip organisasi
3. Max Weber- Birokrasi
4. Ralp davis – perencanaan rasiona
Frederick Taylor dan Scientific Management
 Menerbitkan karyanya tahun 1911 yang berjudul Principles Of Scientific
Management.
 Melihat pengorganisasian pekerjaan pada tingkat yang paling bawah dari organisasi.
 Mengusulkan empat prinsip Scientific Management, yaitu:
1. Penggantian metode untuk menentukan setiap elemen pekerjaan secara ilmiah.
2. Seleksi dan pelatihan kerja secara ilmiah
3. Kerjasama antara manajemen dan buruh untuk mencapai tujuan dengan metode
ilmiah.
4. Pembagian tanggung jawab yang lebih merata anta manajer dan pekerja.
Henry Fayol dan Prinsip-prinsip Organisasi
Mengusulkan empat belas prinsip manajemen fayol, yaitu:
1. Pembagian kerja (Division of labor)
2. Wewenang dan Tanggung Jawab (Authority and Responsibility)
3. Disiplin (Discipline)
4. Kesatuan komando (Unity of Cammand)
5. Kesatuan pengarahan (Unity of Direction)
6. Pengutamaan kepentingan umum dari pada kepentingan pribadi
7. Pemberian upah karyawan (Renumeration of Personnel)
8. Sentralisasi (Centralization)
9. RantaiSkalar (Scalar Chain)
10. Tata Tertib (Order)
11. Keadilan (Equity)
12. Kestabilan Staff (Stability of return of Personnel)
13. Initiatif (Inisiative)
14. SemangatKelompok (Esprit de Corps)
Max Weber dan Birokrasi
 Mengusulkan model struktural yang paling efisien yang disebut sebagai birokrasi.
 Ciri struktur birokrasi:
1. Pembagian kerja
2. Hirarki wewenang yang jelas
3. Prosedur seleksi yang formal
4. Peraturan yang rinci
5. Hubungan yang tidak didasarkan atas hubungan pribadi (impersonal)
Ralph C. Davis dan Perencanaan Rasional
 Mengusulkan perspektif perencanaan rasional yang mengatakan bahwa
struktur organisasi merupakan hasil logis dari tujuan-tujuan organisasi.
 Mengatakan bahwa tujuan utama sebuah perusahaan adalah pelayanan
ekonomis. Tidak ada perusahaan yang dapat hidup jika tidak
memberikan nilai ekonomis (contohny amenciptakan produk atau jasa)
TEORITIKUS TIPE 2
(Teori NeoKlasik)
 Tema umumnya adalah pengakuan mengenai sifat sosial dari
organisasi.
 Disebut dengan aliran human relation school, memandang organisasi
sebagai sesuatu yang terdiri dari tugas-tugas maupun manusia.
 Tokoh :
1. Elton Mayo dan Kajian Hawthrone
2.Chester Bernard dan Sistem Kerja Sama
3.Douglas McGregor dan Teori X-Teori Y
4.Warren Bennis dan Matinya Birokrasi
Elton Mayo dan Kajian Hawthorne
 Percobaan diawali dengan meneliti perbedaan tingkat penerangan dalam pekerjaan
terhadap produktivitas kerja.
Kesimpulan Eksperimen
 Perhatian khusus dpt menyebabkan seseorang mening-katkan usahanya. Gejala ini
disebut Hawrthorne effect yaitu karyawan akan lebih giat bekerja jika mereka yakin
bahwa manajemen memikirkan kesejahteraan mereka.
 Hubungan sosial yang lebih informal dalam kelompok lebih penting dalam
menentukan produktivitas daripada perubahan-perubahan kondisi kerja.
Chester Bernard dan Sistem Kerja Sama
 Mengemukakan bahwa sebuah organisasi adalah sebuah sistem kerja
sama.
 Organisasi terdiri dari tugas-tugas dan manusia ynag harus dipertahankan
pada suatu tingkat keseimbangan.
 Peran utama manajer adalah memperlancar komunikasi dan mendorong
para bawahan untuk berusaha lebih keras.
Daoglas McGregor dan Teori X-Teori Y
Menyatakan bahwa ada dua pandangan tentang manusia: yang pertama pada dasarnya
negatif (Teori X) dan yang lain pada dasarnya positif (Teori Y)

Teori X Teori Y
1. Pada dasarnya pegawai tidak suka bekerja dan 1. Para pegawai melihat pekerjaan sebagai sesuatu
jika mungkin berusaha menghindar yang biasa seperti halnya kegiatan sehari-hari
lainnya.
2. Pekerja memiliki ambisi yang kecil untuk
mencapai tujuan perusahaan namun 2. Pekerja tidak perlu terlalu diawasi dan diancam
menginginkan balas jasa serta jaminan hidup secara ketat karena mereka memiliki pengendalian
yang tinggi. serta pengerahan diri untuk bekerja sesuai tujuan.
3. Dalam bekerja para pekerja harus terus diawasi, 3. Pekerja memiliki kemampuan kreativitas,
diancam serta diarahkan agar dapat bekerja imajinasi, kepandaian serta memahami tanggung
sesuai dengan yang diinginkan perusahaan. jawab dan prestasi atas pencapaian tujuan kerja.
Warren Bennis dan Matinya Birokrasi
 Mengatakan bahwa pengambilan keputusan pada birokrasi yang
disentralisasi, kepatuhan kepada wewenang serta pembagian kerja yang
sempit diganti dengan struktur yang didesentralisasi dan demokratis yang
diorganisasi disekitar kelompok yang fleksibel.
 Bentuk organisasi yang idela saat ini adalah adhocracy yang fleksibel.
TEORETIKUS TIPE 3
(Pendekatan Kontigensi)
 Suatu organisasi harus berhubungan dengan lilingkungannya.
 Organisasi yang efektif adalah jika struktur organisasinya mampu menyesuaikan
dengan karakteristik lingkungannya (adaptabilitas dan fleksibiilitas).
 Tokoh:
1. Herbert Simon dan serangan terhapad prinsip-prinsip
2. Daniel Katz dan Robert Kahn dalam perspektif Lingkungan
3. Joan Woodward dan Teknologi
4. Kelompok Aston – Besaran Organisasi
Harbet Simon dan Serangan Terhadap Prinsip-prinsip
Mengatakan bahwa kebanyakan dari prinsip klasik tidak lebih daripada pepatah dan
banyak diantaranya saling bertentangan. Teori organisasi perlu melebihi prinsip-
prinsp yang dangkal dan terlalu disederhanakan bagi suatu kajian mengenai kondisi
yang di bawhnya dapat diterapkan prinsip yang saling bersaing.

Perspektif Lingkungan dari Daniel Katz dan Robert Kahn


Organisasi perlu menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang berubah jika ingin
dapat bertahan hidup. Lingkungan sebagai sebuah faktor contigency yang utama
yang mempengaruhi bentuk struktur yang diinginkan.
Joan Woodward dan Teknologi
Pentingnya teknologi di dalam menentukan struktur yang sesuai bagi
sebuah organisasi.

Kelompok Aston dan Besaran Organisasi


Besaran (size) organisasi sebagai sebuah faktor penting yang
mempengaruhi struktur
TEORETIKUS TIPE 4
Perspektif Post-Modern
 Teori organisasi yang memusatkan perhatian pada sifat politis organisasi.
 Pengambilan keputusan berdasarkan perilaku dan ilmu politik, telah meningkatkan
kemampuan untuk menjelaskan fenomena organisasi yang terlewatkan oleh
pendukung kontigensi.
 Tokoh :
1. James March, Herbert Simon dan batasan-batasan kognitif terhadap rasionalitas
2. Jeffrey Pfeffer dan Organisasi sebagai arena politik
Batas-batas Kognitif Terhadap Rasionalitas dari James
Marc dan Herbert Simon
 Mayoritas pengambilan keputusan memilih alternatif yang memuaskan.
 Menganjurkan model teori organisasi yang mengakui keterbatasan rasionalitas
pengambil keputusan serta keberadaan tujuan yang saling bertentangan.

Jeffrey Pfeffer dan Organisasi Sebagai Arena Politik


 Menciptakan model teori organisasi yang mencakup koalisi kekuasaan, konflik
inherent atas tujuan, serta keputusan desain organisasi yang mendukung
kepentingan pribadi dari mereka yang berkuasa.
 Kendali di dalam organisasi menjadi tujuan ketimbang hanya sebagai alat untuk
mencapai tujuan yang rasional.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai