Anda di halaman 1dari 27

EVOLUSI TEORI

ORGANISASI DAN ADMINISTRASI


DIMENSI DALAM EVOLUSI TOA
 Terdapat dua dimensi dasar dalam TOA
yaitu dimensi sistem dan dimensi tujuan,
dan setiap dimensi mempunyai perspektif
yang saling bertentangan.
– Dimensi sistem, organisasi adalah sistem,
mempunyai dua perspektif yaitu sistem
tertutup, dan sistem terbuka.
– Dimensi tujuan, berhubungan dg hasil akhir
dari struktur organisasi, dibagi dalam
perspektif rasional dan perspektif sosial
DIMENSI SISTEM
 Sistem tertutup, artinya organisasi bebas
dari pengaruh lingkungan.
 Sistem terbuka, organisasi merupakan
bagian (subsistem) dari lingkungannya,
sehingga organisasi dapat dipengaruhi
dan mempengaruhi lingkungan.
DIMENSI TUJUAN
 Rasional, menganggap organisasi adalah
sesuatu yang logis dan teratur.
– Yang berarti organisasi dianggap stabil dan dapat
diramalkan perilakunya.
 Sosial, memandang organisasi sebagai sesuatu
yang tidak dapat mencapai keteraturan scr
sempurna karena terdiri sekumpulan orang yang
mempunyai sifat irasional dalam perilakunya.
– Yang berarti keputusan-keputusan yang dibuat dalam
organisasi tidak rasional, lebih bertumpu pada
keinginan untuk memanipulasikan kekuatan dan
politik
EVOLUSI TEORI ORGANISASI

Tipe 1 ; Organisasi dianggap sebagai alat mekanis untuk mencapai tujuan, perhatian
dipusatkan pada pencapaian efisiensi di dalam fungsi-fungsi intern organisasi

Tipe 2 ; Organisasi bukan semata alat mencapai tujuan formal, namun juga utk meme-
nuhi kebutuhan sosial para anggotanya, krn itu manajemen selain merancang
hubungan formal juga menembangkan pola hubungan informal.

Sosial
Tipe 2 Tipe 4
Dimensi Tujuan Tipe 3 ; Organisasi dalam mencapai tujuannya
(Teori Neo
1975- ? harus memperhatikan variabel-variabel
Klasik)
kontingensi spt sasaran, teknologi, dan
1930-1960
ketidakpastian lingkungan.
Rasional

Tipe 1
Tipe 3 Teori Tipe 4 ;Struktur bukanlah usaha yang rasional
(Teori Klasik)
Kontingensi) tetapi merupakan hasil pertarungan
1900-1930
1960-1975 politik di antara koalisi-koalisi di dalam
Tertutup Terbuka organisasi untuk memperoleh kontrol.

Dimensi Sistem Robbins, 1994;33-48)


TEORI KLASIK
• Teori klasik memandang organisasi sebagai
sistem tertutup yang diciptakan untuk
mencapai tujuan dgn efisien.
• Model atau prinsip universal yg dapat digu-
nakan pada semua keadaan.
• Teori klasik berkembang dalam tiga aliran
yaitu; birokrasi, teori administrasi, dan
manajemen ilmiah.
TEORI BIROKRASI
• Teori ini dikemukakan oleh Max Weber dalam bukunya
Protestant Ethic and Spirit of Capitalism
• Ia mengembangkan model struktural yang paling efisien
yang disebut sebagai birokrasi.
• Karakteristik birokrasi
1. Pembagian kerja yang jelas, yaitu sesuai dengan kemampuan
teknisnya.
2. Hirarki wewenang yang dirumuskan secara baik. Sentralisasi
kekuasaan berdasarkan suatu hirarkhi.
3. Program rasional dalam mencapai tujuan
4. Sistem dan prosedur dalam penanganan setiap kegiatan,. Perlu
adanya dokumen tertulis demi kontinuitas, keseragaman,
5. Sistem aturan yang menyangkut hak dan kewajiban
6. Hubungan antar pribadi yang bersifat impersonal
TEORI ADMINISTRASI

• Dikembangkan atas pemikiran Henry Fayol (1841-1925)


dalam bukunya General and Industrial Administration.
• Fayol menyatakan kegiatan industrial dapat dibagi enam
kelompok;
1. Kegiatan Teknik (produksi, manufacturing)
2. Kegiatan komersial (pembelian bahan, penjualan hasil produksi
dan pertukaran)
3. Kegiatan Finansial (mencari dan menggunakan dana (modal)
secara optimum)
4. Kegiatan keamanan (perlindungan keselamatan atas kekayaan
dan personalia perusahaan).
5. Kegiatan Akuntansi termasuk statistik ( penyusunan neraca dan
Rugi/Laba serta berbagai data statistik).
6. Kegiatan manajerial (yang tercakup dalam fungsi POCCC yaitu
perencanaan (planning). pengorganisasian (organizing).
pemberian perintah (commanding). pengkoordinasian
(coordinating) dan pengendalian (Controlling)
14 Prinsip Manajemen Fayol
1. Pembagian kerja (Division of labor) , akan membuat seseorang
menjadi spesialis, maka produktivitas akan meningkat.
2. Wewenang dan Tanggung Jawab (Authority and Responsibility ), hak
memerintah dan bertanggung jawab sesuai kedudukannya.
3. Disiplin (Discipline) Setiap anggota organisasi harus menghormati
peraturan/ketentuan dalam organisasi.
4. Kesatuan komando (Unity of Cammand), Setiap karyawan hanya
menerima perintah dan bertanggung jawab kepada seorang atasan.
5. Kesatuan pengarahan (Unity of Direction) Sekelompok kegiatan yang
mempunyai tujuan yang sama yang harus dipimpin oleh seorang
manajer dengan satu rencana kerja yang sama.
6. Pengutamaan kepentingan umum dari pada kepentingan pribadi
(Sub Ordination of Individual interest to the common good).
Menempatakan kepentingan organisasi sebagai kepentingan yg
tertinggi.
7. Pemberian upah karyawan (Renumeration of Personnel) Imbalan
yang adil dan memuaskan kedua pihak yaitu karyawan dan
pengusaha.
7. Sentralisasi (Centralization) adanya keseimbangan antara
sentralisasi dan desentralisasi kewenangan pengambilan
keputusan.
8. Rantai Skalar (Scalar Chain) Garis wewenang disusun atas dasar
suatu hirarkhi dari atas ke bawah.
9. Tata Tertib (Order) setiap orang harus menduduki tempat yang
memang seharusnya menjadi tempatnya..
10. Keadilan (Equity), adanya kesamaan perlakuan dalam
organisasi.
11. Kestabilan Staff (Stability of tenure of Personnel) Tidak banyak
pergantian karyawan yang keluar masuk organisasi(stabil).
12. Initiatif (Inisiative), Memberi peluang kepada bawahan untuk
berprakarsa dalam menyelesai kan pekerjaannya walaupun akan
terjadi kesalahan-kesalahan.
13. Semangat Kelompok (Esprit de Corps) Meningkatkan semangat
berkelompok dengan lebih banyak menggunakan komunikasi
langsung dari pada komunikasi formal dan tertulis.
MANAJEMEN ILMIAH
Dikembangkan dari gagasan Frederick Winslow
Taylor (1856-1915) dalam bukunya The Principle
of Scientific Management

Setiap pekerjaan dianalisis secara ilmiah, untuk


menemukan cara terbaik dalam melaksanakan
nya, berupa metode kerja baku yang paling
efisien, yg mampu memberikan hasil maksimal.

Gagasan lainnya yang cukup berbekas hingga sekarang dlam


praktek organisasi adalah sistem penggajian performance-
based, yakni menjadikan upah atau gaji sebagai salah satu
cara merangsang para pekerja agar mau mematuhi manual
atau metode kerja baku yang telah disusun.
SUMBANGAN MANAJEMEN
ILMIAH
Konsep Taylor cukup berpengaruh terhadap
bentuk atau anatomi organisasi dan juga
terhadap cara pengorganisasian misalnya;
 Memisahkan secara tegas tugas-tugas yang
coraknya berbeda shg berpengaruh thd
pembagian kerja dalam organisasi
 Memperkenalkan standar baku baik untuk
metode kerja maupun waktu kerja.
 Menggunakannya sistem imbalan yang berbasis
kinerja sehingga dapat dipakai sebagai alat
memotivasi pekerja.
TEORI NEO KLASIK
 Teori Neoklasik sering juga disebut dengan teori atau aliran human
relation, karena perhatiannya terpusat pada aspek sosial dalam
pekerjaan (atau orgnisasi informal) yang tidak mendapat perhatian
dari teori klasik.
 Permulaan perkembangan teori ini ditandai dengan percobaan
Hawthorne.

 Tokohnya :Elton Mayo (1880-1949)


– Ia memperkenalkan pemikiran pentingnya faktor manusia dalam
organisasi.
– Judul bukunya
– The Human Problems of Industrial Civilzation dan
– The Social Problem of an Industrial Civilzation.
PERCOBAAN HAWTHORNE
 Percobaan diawali dengan meneliti perbedaan tingkat
penerangan dalam pekerjaan terhadap produktivitas
kerja.
Kesimpulan Eksperimen
 Perhatian khusus dpt menyebabkan seseorang mening-
katkan usahanya. Gejala ini disebut Hawrthorne effect
yaitu karyawan akan lebih giat bekerja jika mereka yakin
bahwa manajemen memikirkan kesejahteraan mereka.
 Hubungan sosial yang lebih informal dalam kelompok
lebih penting dalam menentukan produktivitas daripada
perubahan-perubahan kondisi kerja.
 Konsep “rational man” digantikan “sosial man”
PRINSIP TEORI NEOKLASIK

 Organisasi adalah suatu sistem sosial dimana hubungan


antar anggota merupakan interaksi sosial.
 Interaksi sosial menyebabkan munculnya organisasi
informal dalam organisasi yang memiliki norma sendiri
yang berlaku, diakui dan menjadi pegangan anggotanya.
 Interaksi sosial dapat mempunyai pengaruh positip
terhadap individu maupun kelompok. Untuk itu perlu
pengarahan melalui komunikasi non struktural.
 Tujuan organisasi informal dapat berbeda dengan
tujuan organisasi. Untuk itu pola kepemimpinan yang
mendasarkan struktur formal harus dilengkapi dengan
perhatian terhadap aspek psikososial.
TEORI MODERN
 Melalui perspektif modern, fokus perdebatan
berpindah dari aspek internal (efisiensi versus
humanisme) ke aspek eksternal (hubungan
organisasi dan lingkungan).
 Organisasi dipandang sebagai sistem terbuka yg
mempengaruhi dan dipengaruhi lingkungan
 Adanya saling ketergantungan dengan lingkungan
maka teori modern disebut juga teori kontingensi

Proses
Input Transformasi Output
Dalam perspektif modern , organisasi dipandang sbg suatu sistem yang
memperoleh input (dari lingkungan), ditransformasi melalui subsistem
organisasi menjadi output (dikonsumsi oleh lingkungan (Hatch, 1997:
130)
TIPE 3 PENDEKATAN KONTINGENSI
 Herbert Simon
– Prinsips klasik/neoklasik dangkal dan simplisistik baik dalam
keragaman mekanistik maupun humanistiknya.
– Manusia bukanlah rasional seutuhnya, tetapi rasional terbatas

 Robert Kahn “The Social Psychology of Organization” pendorong


penting pengenalan sistem terbuka. Ia memberikan deskripsi yg
meyakinkan ttg keunggulan-2 perspektis sistem terbuka utk
mengkaji hubungan organisasi dengan lingkungan-nya dan perlunya
organisasi menyesuaikan diri thd lingkungan yang berubah jika
mereka ingin tetap bertahan hidup.
 Joan Woodward, Charles Perrow, James Thomson menyatakan
pentingnya teknologi dalam menentukan struktur organisasi
Teori sistem Umum disusun
berdasarkan premis-premis
1. Kesatuan dan interdependensi dari sejumlah subsistem
2. Hirarki: sebuah sistem selalu terdiri dari supra-system,
sistem dan sub-system.
3. Pengaturan diri dan kontrol, artinya sistem mengatur
perilakunya untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.
4. Hubungan timbal-balik dengan lingkungan system.
5. Keseimbangan sistem, yakni kemampuan untuk
mempertahankan kestabilan.
6. Kemampuan perubahan dan penyesuaian diri:
7. Equifinality tujuan, artinya suatu tujuan akhir bisa
dicapai dengan berbagai cara dan dari titik-berangkat
yang berbeda-beda, sesuai dengan beragamnya kondisi
lingkungan.
ORGANISASI SEBAGAI SISTEM
Keterangan
1. Kotak segi empat adalah sistem total
dalam hal ini organisasi
A
2. Lingkaran A,B,C,D, dan E adalah
subsub sistem
3. Garis-garis putus dalam lingkaran
B menunjukkan interaksi antara individu
E
dengan individu lain
4. Garis-garis penuh mencerminkan
interaksi antar bagian
5. Garis putus dan garis penuh adalah
D
proses-proses yang mengikat bagian-
C
bagian sistem secara bersama
SUBSSTEM ORGANISASI

1. Subsistem Produksi, melakukan pembuatan barang atau


jasa yang merupakan output organisasi
2. Subsistem Perbatasan, yang menangani transaksi yang
terjadi pada batas sisi input (mis. pembelian) dan sisi
output (mis.pemasaran)
3. Subsistem Pemeliharaan, yang bertugas menjaga
kelancaran operasi.
4. Subsistem Penyesuaian, yang melakukan pengamatan
perubahan lingkungkan dan mengadakan adaptasi thd
perubahan
5. Subsistem Pengarah atau Manajemen, yang
mengarahkan keseluruhan subsistem (dalam menentukan
arah, strategi, tujuan, kebijakan), mengembangkan
organisasi dan mengkoordinasikan seluruh subsistem
lainnya
Perspektif Post-Modern (Tipe 4)

 Kecenderungan pemikir-pemikir post-modern


adalah membalikkan asumsi-asumsi dasar dari
pemikir-pemikir sebelumnya.
 Pemikir klasik mengambil gagasan keteraturan
dari mekanisme alam semesta (fisika),
sementara pemikir modern dari keteraturan
organik makhluk hidup (biologi). Post-modern
sengaja mengabaikan konsep keteraturan itu,
termasuk dalam teori organisasi
 Teori organisasi yang memusatkan perhatian
pada sifat politis organisasi.
 Dikembangkan oleh Jeffrey Pfeffer dengan
menciptakan model TO yang mencakup koalisi
kekuasaan, konflik inherent atas tujuan, serta
keputusan desain organisasi yg mendukung
kepentingan pribadi dari mereka yang berkuasa.
 J. Pfeffer mengusulkan ;
– Organisasi merupakan koalisi yg terdiri dari berbagai klp
dan individu dgn tuntutan berbeda-beda.
– Kendali di dalam organisasi menjadi tujuan ketimbang
hanya sebagai alat mencapai tujuan yg rasional.
– Desain organisasi merupakan hasil dari pertarungan
kekuasaan berbagai koalisi tersebut.
– Jika kita ingin mengetahui mengapa dan bagaimana
organisasi dirancang scr demikian, maka kita harus
menilai preferensi dan kepentingan dari mereka yang
berada di dalam organisasi yg mempunyai pengaruh thd
pengambilan keputusan mengenai desain terebut.
Metafor-Metafor dalam Teori Organisasi

 Organisasi adalah Mesin


 Organisasi adalah Organisme
 Organisasi adalah Kultur Teori
 Organisasi adalah Kolase
DIMENSI STRUKTUR
ORGANISASI
 Dimensi Struktural
menggambarkan karakteristik internal dari
organisasi dan menciptakan suatu dasar untuk
mengukur dan membandingkan organisasi
 Dimensi Kontekstual
menggambarkan keseluruhan dari suatu
organisasi. Dimensi ini memperlihatkan susunan
organisasi yang mempengaruhi dan membentuk
suatu dimensi struktural organisasi
1. Dimensi Struktural
Menggambarkan karakteristik internal suatu organisasi yang
meliputi :
– Formalisasi : menunjukkan tingkat penggunaan dokumen tertulis, yang
menggambarkan perilaku serta kegiatan organisasi
– Spesialisasi : menunjuk derajad pembagian pekerjaan dalam organisasi
– Standarisasi: menunjukkan derajat kesamaan dalam pelaksanaan kerja
– Sentralisasi : menunjukkan pembagian kekuasaan dalam pengambilan
keputusan menurut tingkatan hirarkhi dalam organisasi
– Hirarkhi otoritas:menggambarkan pola pembagian kekuasaan serta
rentang kendali secara umum
– Kompleksitas : menunjuk banyaknya kegiatan sub-sistem dalam
organisasi
– Profesionalisme : menunjuk tingkat pendidikan formal dan non formal
rata-rata yang dimiliki oleh anggota organisasi
– Konfigurasi : menunjuk pembagian anggota organisasi ke dalam
bagian-bagian, baik secara vertikal maupun horizontal.
2. Dimensi Kontekstual
Menggambarkan karakteristik keseluruhan
suatu organisasi, yang mencakup
lingkungannya dan terdiri :
– Ukuran Organisasi: menunjukkan jumlah anggota
(personel) organisasi
– Tehnologi Organisasi: menunjukkan jenis dan
tingkat tehnologi dari sistem produksi suatu
organisasi
– Lingkungan : menggambarkan keadaan semua
elemen lingkungan yang terdapat di luar
organisasi, khususnya yang berpengaruh terhadap
organisasi.

Anda mungkin juga menyukai