Anda di halaman 1dari 18

EVOLUSI TEORI ORGANISASI

EVOLUSI TEORI ORGANISASI

Tipe 1 ; Organisasi dianggap sebagai alat mekanis untuk mencapai tujuan, perhatian
dipusatkan pada pencapaian efisiensi di dalam fungsi-fungsi intern organisasi
Tipe 2 ; Organisasi bukan semata alat mencapai tujuan formal, namun juga utk meme-
nuhi kebutuhan sosial para anggotanya, krn itu manajemen selain merancang
hubungan formal juga menembangkan pola hubungan informal.

Sosial
Tipe 2 Tipe 4 Tipe 3 ; Organisasi dalam mencapai tujuannya
(Teori Neo

Dimensi Tujuan
1975- ? harus memperhatikan variabel-variabel
Klasik) kontingensi spt sasaran, teknologi, dan
1900-1930 Rasional
ketidakpastian lingkungan.
Tipe 1 Tipe 3 Teori
(Teori Klasik)
Kontingensi) Tipe 4 ;Struktur bukanlah usaha yang rasional
1900-1930 1960-1975 tetapi merupakan hasil pertarungan
politik di antara koalisi-koalisi di dalam
Tertutup Terbuka
organisasi untuk memperoleh kontrol.
Dimensi Sistem Robbins, 1994;33-48)
TEORI ORGANISASI KLASIK
• Karakteriktik Teoritikus klasik
1. Memandang organisasi sebagai sistem tertutup
2. Mengembangkan prinsip universal yang dapat digunakan pada semua
keadaan
3. yang diciptakan untuk mencapai tujuan dgn efisien.
4. Tema utama efisiensi mekanis
• Teori klasik berkembang dalam tiga aliran yaitu;
1. Birokrasi,
2. Teori Administrasi,
3. Manajemen Ilmiah.

M.J. Mukzam,Bab II, Evolusi 3


Teori Organisasi
TEORI NEO KLASIK
• Teori Neoklasik sering juga disebut dengan teori atau aliran human relation, karena
perhatiannya terpusat pada aspek sosial dalam pekerjaan (atau orgnisasi informal)
yang tidak mendapat perhatian dari teori klasik.
• Permulaan perkembangan teori ini ditandai dengan percobaan Hawthorne.

• Tokohnya :Elton Mayo (1880-1949)


– Ia memperkenalkan pemikiran pentingnya faktor manusia dalam organisasi.
– Judul bukunya
– The Human Problems of Industrial Civilzation dan
– The Social Problem of an Industrial Civilzation.
PERCOBAAN HAWTHORNE
• Percobaan diawali dengan meneliti perbedaan tingkat
penerangan dalam pekerjaan terhadap produktivitas
kerja.
Kesimpulan Eksperimen
• Perhatian khusus dpt menyebabkan seseorang mening-
katkan usahanya. Gejala ini disebut Hawrthorne effect
yaitu karyawan akan lebih giat bekerja jika mereka yakin
bahwa manajemen memikirkan kesejahteraan mereka.
• Hubungan sosial yang lebih informal dalam kelompok
lebih penting dalam menentukan produktivitas daripada
perubahan-perubahan kondisi kerja.
PRINSIP TEORI NEOKLASIK
• Organisasi adalah suatu sistem sosial dimana hubungan antar anggota
merupakan interaksi sosial.
• Interaksi sosial menyebabkan munculnya organisasi informal dalam
organisasi yang memiliki norma sendiri yang berlaku, diakui dan menjadi
pegangan anggotanya.
• Interaksi sosial dapat mempunyai pengaruh positip terhadap individu
maupun kelompok. Untuk itu perlu pengarahan melalui komunikasi non
struktural.
• Tujuan organisasi informal dapat berbeda dengan tujuan organisasi. Untuk
itu pola kepemimpinan yang mendasarkan struktur formal harus dilengkapi
dengan perhatian terhadap aspek psikososial.
TEORI MODERN
• Melalui perspektif modern, fokus perdebatan berpindah
dari aspek internal (efisiensi versus humanisme) ke
aspek eksternal (hubungan organisasi dan
lingkungan).
• Organisasi dipandang sebagai sistem terbuka yg
mempengaruhi dan dipengaruhi lingkungan
• Adanya saling ketergantungan dengan lingkungan maka
teori modern disebut juga teori kontingensi

Proses
Input Output
Transformasi
Dalam perspektif modern , organisasi dipandang sbg suatu sistem yang memperoleh input
(dari lingkungan), ditransformasi melalui subsistem organisasi menjadi output (dikonsumsi
oleh lingkungan (Hatch, 1997: 130)
SUBSISTEM ORGANISASI
1. Subsistem Produksi, melakukan pembuatan barang atau jasa yang
merupakan output organisasi
2. Subsistem Perbatasan, yang menangani transaksi yang terjadi pada batas
sisi input (mis. pembelian) dan sisi output (mis.pemasaran)
3. Subsistem Pemeliharaan, yang bertugas menjaga kelancaran operasi.
4. Subsistem Penyesuaian, yang melakukan pengamatan perubahan
lingkungkan dan mengadakan adaptasi thd perubahan
5. Subsistem Pengarah atau Manajemen, yang mengarahkan keseluruhan
subsistem (dalam menentukan arah, strategi, tujuan, kebijakan),
mengembangkan organisasi dan mengkoordinasikan seluruh subsistem
lainnya
Perspektif Post-Modern (Tipe 4)
• Kecenderungan pemikir-pemikir post-modern adalah membalikkan
asumsi-asumsi dasar dari pemikir-pemikir sebelumnya.
• Pemikir klasik mengambil gagasan keteraturan dari mekanisme
alam semesta (fisika), sementara pemikir modern dari keteraturan
organik makhluk hidup (biologi). Post-modern sengaja
mengabaikan konsep keteraturan itu, termasuk dalam teori
organisasi
• Teori organisasi yang memusatkan perhatian pada sifat politis
organisasi.
Teori Organisasi
(Kusdi, 2011: 10 – 25)
• Perspektif Klasik
• Perspektif Modern
• Perspektif Post - Modern
Perspektif Klasik
• Adalah teori yang berkembang di akhir abad -18 atau pada
masa Revolusi Industri
• Periode Klasik terdapat dua kelompok besar yaitu
1. Pemikir aliran sosiologis yang mendeskripsikan dan
menganalisis perubahan struktur organisasi dan peran-peran
didalamnya, serta implikasinya terhadap dunia sosial yang lebih
luas. Tokoh-tokohnya antara lain Emile Durkheim, Max Weber
dan Karl Marx
2. Pemikir aliran administrasi dan manajemen, yang
menitikberatkan pada masalah praktis yang dihadapi pengelola
organisasi pabrik dalam menjalankan tugasnya. Tokoh-tokohnya
antara lain F.W. Taylor, Henry Fayol, dan Chester Barnard
Aliran lain yang berkembang
• Aliran Humanis, adalah kelompok pemikir yang menekankan aspek
manusia dalam organisasi. Mulai berkembang pada 1930-an dengan tokoh-
tokohnya Elton Mayo, D.Mcgregor dan Chris Argyris. Hawthorne Studies
adalah hasil studi yang terkenal pada aliran ini
• Aliran Neohumanis yang lebih menekankan pada aspek makro
organisasional
Perspektif Modern
• Memandang organisasi dari aspek eksternal yaitu hubungan
organisasi dan lingkungan, dimana organisasi tidak dilihat sebagai
unit yang berdiri sendiri melainkan terkait dengan apa yang disebut
“lingkungan”
• Salah satu tokohnya adalah Ludwig von Bertalanffy dengan
bukunya General System Theory (1968). Inilah peletak dasar
pemikiran perspektif modern.
Pespektif Post-Modern
Ciri kondisi pasca industri seperti yang diramalkan Daniel Bell
dalam bukunya The Coming of Post-Industrial Society
(1973)
1. Penciptaan pengetahuan (knowledge creation) dan
penggunaan informasi makin penting.
2. Batas-batas antara organisasi dan lingkungan cenderung
makin susah dipertahankan.
3. Batas-batas antara unit-unit atau departemen dalam
organisasi cenderung makin kabur
4. Kehidupan dalam organisasi ditandai oleh ketidakpastian
(uncertainty)
Teori sistem Umum disusun berdasarkan
premis-premis
1. Kesatuan dan interdependensi dari sejumlah subsistem
2. Hirarki: sebuah sistem selalu terdiri dari supra-system, sistem
dan sub-system.
3. Pengaturan diri dan kontrol, artinya sistem mengatur
perilakunya untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.
4. Hubungan timbal-balik dengan lingkungan system.
5. Keseimbangan sistem, yakni kemampuan untuk
mempertahankan kestabilan.
6. Kemampuan perubahan dan penyesuaian diri:
7. Equifinality tujuan, artinya suatu tujuan akhir bisa dicapai
dengan berbagai cara dan dari titik-berangkat yang berbeda-
beda, sesuai dengan beragamnya kondisi lingkungan.
ORGANISASI SEBAGAI SISTEM
Keterangan
1. Kotak segi empat adalah sistem total dalam hal
ini organisasi
A
2. Lingkaran A,B,C,D, dan E adalah subsub sistem
3. Garis-garis putus dalam lingkaran menunjukkan
interaksi antara individu dengan individu lain
B
E 4. Garis-garis penuh mencerminkan interaksi antar
bagian
5. Garis putus dan garis penuh adalah proses-
proses yang mengikat bagian-bagian sistem
D secara bersama
C
Metafor-Metafor dalam Teori Organisasi
• Organisasi adalah Mesin
• Organisasi adalah Organisme
• Organisasi adalah Kultur Teori
• Organisasi adalah Kolase
Posisi Administrasi pada setiap
Aliran Pemikiran
“Administration is one of the most ancient and pervasive of
human behavior”
Pada periode klasik, administrasi memberikan bahan-bahan
kajian untuk diangkat ke level teoritis. Pada masa ini
administrasi kalah dominan dengan manajemen.
Pada periode Modern, peran administrasi terasa lebih dominan.
Karena dengan berkembangnya teori sistem maka hubungan
organisasi dengan lingkungan sangat erat.
Pada periode Post-Modern, teori organisasi dan administrasi
berjalan secara timbal balik.

Anda mungkin juga menyukai