TEORI ORGANISASI
Disusun Oleh :
IFAN RAYBAHADI
NIM 220910202004
UNIVERSITAS JEMBER
2023
BAB I
PENDAHULUAN
Organisasi merupakan suatu sistem yang terdiri dari bagian-bagian yang saling
berkaitan satu sama lain dalam melakukan aktivitasnya. Aktivitas yang dimaksud bukan
kegiatan yang hanya dilakukan sesaat, tetapi merupakan kegiatan yang memiliki pola atau
alur yang dilakukan secara relatif teratur dan berulang-ulang.
Organisasi adalah bentuk hubungan antar manusia dalam suatu kelompok yang terdapat
pembagian tugas dalam menjalankannya, dimana terdapat arahan-arahan yang diberikan
oleh pemimpin kelompok untuk mencapai tujuan. Dalam suatu kelompok tersebut harus
ada koordinasi satu sama lain untuk menjalankan tugasnya.
Organisasi memperoleh sumber daya dan menggunakannya secara efisien dan efektif
dalam suatu aturan yang telah disepakati bersama. Oleh karena itu, perlu adanya penataan
pembagian kerja dan struktur pola hubungan agar bekerja sama secara teratur untuk
mencapai tujuan tertentu.
Teori organisasi adalah studi tentang bagaimana organisasi menjalankan fungsinya dan
bagaimana para anggota mempengaruhi dan dipengaruhi oleh orang-orang yang
bekerjasama didalamnya. Teori organisasi adalah suatu konsepsi, pandangan, tinjauan,
ajaran, pendapat atau pendekatan tentang pemecahan permasalahan, ataupun segala sesuatu
yang memerlukan pemecahan dan pengambilan keputusan, sehingga organisasi dapat
mencapai tujuan dan sasaran yang telah disepakati dan ditetapkan.
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dari analisis ini adalah
perkembangan teori organisasi pada setiap periode dan ciri dari setiap teori organisasi
tersebut.
1.3. Tujuan
Adapun tujuan dilakukannya analisis ini yakni untuk mendeskripsikan bagaimana
perkembangan teori organisasi pada setiap periode dan untuk mendeskripsikan ciri dari
setiap organisasi tersebut.
1.4. Manfaat
Manfaat analisis untuk menggambarkan hal-hal setelah tujuan penelitian terpenuhi.
Analisis ini diharapkan dapat bermanfaat bagi beberapa pihak, manfaat yang diharapkan
dari analisis ini adalah sebagai berikut:
a. Bagi mahasiswa hasil analisis ini diharapkan dapat menambah dan memperluas
pengetahuan mengenai perkembangan teori organisasi.
b. Bagi pengajar hasil analisis ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan diskusi dalam
perkuliahan nantinya.
c. Bagi peneliti hasil analisis ini dapat dijadikan sebagai bahan acuan untuk dapat
dikembangkan lebih lanjut mengenai perkembangan teori organisasi dan ciri teori
organisasi.
BAB II
PEMBAHASAN
Evolusi merupakan suatu perubahan yang terjadi sangat cepat dalam perkembangan
organisasi, yang ditandai dengan adanya inovasi-inovasi baru yang menciptakan ciri-ciri
tertentu pada perkembangan awal itu terjadi hingga perkembangan paling mutakhir dalam teori
organisasi. Teori organisasi yang sekarang merupakan hasil dari proses evolusi. Beberapa teori
yang telah ada mengalami perubahan dengan proses perkenalan lalu dievaluasi hingga
diperbaharui dari waktu ke waktu sebab keterbatasan teori-teori yang terdahulu. Sehingga
memunculkan teori-teori seperti teori organisasi klasik, teori organisasi neo-klasik, teori
organisasi modern, dan teori organisasi post-modern.
Teori organisasi klasik berpandangan bahwa organisasi selalu memiliki susunan yang
rasional dan logis, baik secara ekonomis maupun pencapaian efisiensi. Dengan kata lain, baik
teori organisasi klasik rasionalitas, efisiensi dan keuntungan ekonomis adalah tujuan
organisasi. Sejalan dengan tujuan yang demikian, manusia juga diasumsikan bertingkah laku
atau bertindak secara rasional. Jika manusia dipandang sebagai makhluk yang rasional maka
akan mudah bagi pihak manajemen untuk mencapai kepentingannya, terutama peningkatan
produktifitas melalui peningkatan upah dan insentif bagi pihak pekerja.
Teori neo-klasik secara prinsip timbul sebagai reaksi terhadap teori klasik, tetapi pada
kenyataannya teori neo-klasik tetap mempergunakan dan tidak mengabaikan prinsip-prinsip
yang dikemukakan oleh para ahli teori klasik, meskipun kemudian para ahli teori neo-klasik
menunjukkan dan mengkritik keterbatasan-keterbatasan dan prinsip-prinsip tersebut dan pada
saat yang sama, mencoba mengisi kekurangan-kekurangan dengan memberi perhatian pada
hal-hal yang tidak dikaji oleh para ahli teori klasik.
Teori neo-klasik menitik beratkan pada pemikiran tentang pentingnya aspek psikologis
dan sosial manusia (karyawan) sebagai individu maupun kelompok kerja. Pendekatan yang
menekankan aspek manusia inilah yang kemudian dikenal secara umum pada dasawarsa awal
tahun 1900-an, yaitu pendekatan perilaku (behavioral approach) atau pendekatan hubungan
kerja kemanusiaan (human relation approach). Behavioral approach atau human relation
approach pada mulanya terdiri dari para peneliti dari disiplin Psikologi, Psikologi sosial dan
Sosiologi. Para peneliti tersebut berusaha memahami perilaku manusia dalam organisasi
dengan menerapkan cara atau metode ilmiah, terutama mengenai mengapa dan bagaimana
orang memiliki perilaku yang tertentu dalam suatu situasi organisasi tertentu.
Tokoh teori ini diawali oleh Elton Mayo (1927) yang membentuk aliran antar manusia
(humas relation school), memandang organisasi sebagai sesuatu yang terdiri dari tugas-tugas
dari sisi manusia dibanding sisi mesin. Pada masa ini dilakukan percobaan yang menyangkut
rancang ulang pekerjaan, perubahan panjangnya hari kerja dalam seminggu, pengenalan waktu
istirahat, serta rencana upah individual dibandingkan dengan upah kelompok.
Teori modern ditandai dengan lahirnya gerakan contigency yang dipelopori Herbert
Simon, yang menyatakan bahwa teori organisasi perlu melebihi prinsip-prinsip yang dangkal
dan terlalu disederhanakan bagi suatu kajian mengenai kondisi yang dibawahnya dapat
diterapkan prinsip yang saling bersaing.
Teori organisasi modern atau dikenal dengan nama “analisis sistem” atau “teori
terbuka” yang memandang organisasi sebagai satu kesatuan dari berbagai unsur yang saling
bergantung dan tidak bisa dipisahkan. Teori ini muncul pada tahun 1950 sebagai ketidakpuasan
dua teori sebelumnya yakni teori klasik dan teori neo-klasik. Teori ini memadukan antara teori
klasik dan teori neo-klasik.
Organisasi bukan sistem tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil akan
tetapi organisasi merupakan sistem terbuka yang berkaitan dengan lingkungan dan apabila
ingin survivel atau dapat bertahan hidup maka ia harus bisa beradaptasi dengan lingkungan.
Teori
Klasik Neo-Klasik Modern Post-Modern
(1800) (1927) (1950-1960) (1970-1980)
Aspek
Dr. Arie Ambarwati, M. P. (2018). Perilaku dan Teori Organisasi. Malang: Media Nusa
Creative.
Fithriyyah, M. U. (2021). Dasar-Dasar Teori Organisasi. Jakarta: Institute for Research and
Development.
Hasiholan, L. B. (2012). Teori Organisasi Suatu Tinjauan Perspektif Sejarah. Majalah Ilmiah
Universitas Pandanaran, 24.
Priyono. (2007). Pengantar Manajemen. Sidoarjo: Zifatama Publishing.
Sari, E. (2006). Teori Organisasi: Konsep dan Aplikasi. Jakarta: Jayabaya University Press.