Anda di halaman 1dari 6

1.

Sebagai wadah kerjasama sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu,


organisasi terus mengalami perkembangan, baik dalam ukuran, jenis, maupun
kompleksitasnya. Hal ini mendorong berkembangnya teori organisasi itu sendiri.
Coba Anda jelaskan perbedaan antara teori organisasi klasik dengan teori
organisasi modern!
2. Perencanaan merupakan aktivitas yang sangat penting sebelum pelaksanaan
suatu kegiatan. Dengan perencanaan yang baik, maka kegiatan akan berjalan
lebih lancar dan dapat mencapai hasil yang diharapkan.
a. Jelaskan pengertian perencanaan!
b. Jelaskan elemen yang melekat dalam sebuah rencana atau perencanaan!
c. Jelaskan minimal 3 (tiga) urgensi perencanaan strategis!

3. Keberhasilan sebuah organisasi dalam mencapai tujuan tentu sangat


dipengaruhi oleh jajaran pimpinan di organisasi tersebut. Jelaskan lima (5)
faktor penting yang dapat mempengaruhi efektivitas seorang pemimpin!

Jawab :

1. Perbedaan Teori Organisasi Klasik dan Modern antara lain ; (1) Teori Klasik
memusatkan pandangan pada analisa dan deskripsi organisasi sedangkan Teori
Modern menekankan pada perpaduan & perancangan sehingga terlihat lebih
menyeluruh. (2)Teori Klasik membicarakan konsep koordinasi, scalar, dan
vertical sedangkan Teori Modern lebih dinamis, sangat komplek, multilevel,
multidimensi dan banyak variable yang dipertimbangkan.
https://www.dictio.id/t/apa-perbedaan-antara-teori-organisasi-modern-
dengan-teori-organisasi-klasik-atau-neoklasik/117052

TEORI ORGANISASI KLASIK


Konsep-konsep tentang organisasi telah berkembang mulai tahun 1800-an, dan
konsep-konsep ini sekarang di kenal sebagai teori lasik (classical theory) atau
kadang-kadang di sebut juga teori tradisional.
Para teoritis klasik menekankan pentingnya “rantai perintah” dan penggunaaan
disiplin, aturan dan supervise ketet untuk merubah organisasi-organisasi agar
beroprasi lebih efisien. Teori klasik memberikan petunjuk “mekanistik”
structural yang kaku, bukan kreativitas.
Teori klasik berkembang dalam tiga aliran : birokrasi, teori administrasi, dan
manajemen ilmiah. Ketiga aliran ini di bangun atas dasar anggapan-anggapan
yang sama dan semuanya berkembang sekitar tahun 1900-1950.
TEORI BIROKRASI
Teori ini dikemukakan oleh Max Weber dalam bukunya : The Protestant Ethic
and Spirit of Capitalism. Kata birokrasi mula-mula berasal dari kata legal-
rasional. Menurut Weber bentuk organisasi yang birokratik secara kodratnya
adalah bentuk organisasi yang paling efisien.
Weber mengemukakan karakteristik-karakteristik birokrasi sebagai berikut :
- Pembagian kerja yang jelas.
- Hirarki wewenang yang di rumuskan secara baik.
- Program rasional dalam pencapaian tujuan organisasi.
- Sistem prosedur bagi pananganan situasi kerja.
- Sistem aturan yang mencakup hak-hak dan kewajiban-kewajiban posisi para
pemegang jabatan.
- Hubungan-hubungan antar pribadi yang bersifat “impersonal”.
Jadi, birokrasi adalah sebuah model organisasi normative, yang menekankan
struktur dalam organisasi.

TEORI ADMINISTRASI
Teori administrasi adalah bagian kedua dari teori organisasi klasik. Teori
administrasi berkembang sejak tahun 1900. Teori ini sebagian besar
dikembangkan atas dasar sumbangan Henri Fayol dan Lyndall Urwick dari
Eropa, serata Mooney dan Reiley di Amerika.
Henri Fayol
Henri Fayol (1841-1925), seorang indrustrialis dari Perancis pada tahun 1916
telah menulis masalah-masalah tehnik dan administrasi dalam bukunya yang
terkenal, Administration Industrielle et Generale (administrasi industri dan
umun).
Fayol menyatakan bahwa semua kegiatan-kegiatan indrustial dapat dibagi
menjadi 6 (enam) kelompok :
- Kegiatan-kegiatan teknikal
- Kegiatan-kegiatan komersial
- Kegiatan-kegiatan financial.
- Kegiatan-kegiatan keamanan.
- Kegiatan-kegiatan akuntansi.
- Kegiatan-kegiatan manajerial.
Fayol mengemukakan dan membahas 14 kaidah manajemen yang menjadi dasar
perkembangan teori administrasi.
Prinsip-prinsip dari fuyol tersebut, sebagai berikut :
- Pembagian kerja.
- Wewenang dan tanggung jawab.
- Disiplin.
- Kesatuan perintah.
- Kesatuan pengarahan.
- Mendahulukan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi.
- Balas jasa.
- Sentralisasi.
- Rantai scalar.
- Aturan.
- Keadilan.
- Kelanggengan personalia.
- Inisiatif.
- Semangat korps.
URWICK DAN GULICK : MOONEY DAN REILLY
A Technical Problem dan The Function of Administrasion. Kedua makalah ini
kemudian dimuat dalam buku kumpulan makalah tentang organisasi, Papers on
the Science of Administration.
Dalam makalah-makalah mereka, Gulick dan Urwick memperkenalkan prinsip-
prinsip yang berhubungan dengan pembagian kerjam koordinasi, penciptaan
departemen-departemen yang disusun atas dasar “tujuan, proses, personalia,
dan tempat” dan penggunaan staff.
Di Amerika Serikat, James D. Mooney dan Allen Reilly dalam tahun 1931 menulis
dan menerbitkan buku mereka, Onward Industry.
Mereka menekankan tiga prinsip organisasi yag mereka teliti dan temukan telah
dijalankan dalam organisasi-organisasi pemerintahan, agama, militer, dan bisnis.
Ketiga konsep tersebut adalah :
- Prinsip koordinasi.
- Prinsip scalar.
- Prinsip fungsional.

MANAJEMEN ILMIAH
Manajemen ilmiah (Scientific Manajement), dikembangkan mulai sekitar tahun
1900, oleh Frederick Winslow Taylor, telah dipergunakan cukup luas.
Taylor mencoba mengembangkan metode kerja yang lebih efisien dengan
mengadakan pendekatan ilmiah terhadap masalah-masalah manajemen.
Sebagai hasilnya dia mengemukakan empat kaidah dasar manajemen yang harus
dilaksanakan dalam organisasi perusahaan, yaitu :
- Menggantikan metoda-metoda kerja dalam praktek dengna berbagai metoda
yg dikembangkan atas dasar ilmu pengetahuan tentang kerja yang ilmiah
dan benar.
- Mengadakan seleksi, latihan-latihan dan pengembangan para karyawan
secara ilmiah.
- Pengembangan ilmu tentang kerja serta seleksi.
- Dikembangkan semangat dan mental para karyawan.
Secara ringkas, Taylor mengindetifikasikan karakteristik manajemen ilmiah :
Science not rule of thumb
Harmony, not discord.
Coorperation, not individualism
Maximum output, in place of rentricted output.
The development of each man to his greatest efficiency and prosperity.

TEORI ORGANISASI MODERN


Teori organisasi modern mengemukakan bahwa organisasi bukanlah suatu sitem
tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil, tetapi organisasi adalah
suatu system terbuka yang harus, bila ingin mempertahankan kelangsungan
hidupnya, menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungannya.
Teori modern adalah multidisiplin dengan sumbangan dari berbagai bidang
sisiplin limu pengetahuan. Interaksi dinamis antar proses-proses, bagian-bagian
dan fungsi-fungsi dalam suatu organisasi, maupun dengan organisasi lain, dan
dengan lingkungan, merupakan inti pembahasan teori modern.
DASAR PEMIKIRAN TEORI ORGANSASI MODERN
Teori organisasi dan manajemen modern dikembangkan sejak tahun 1950,
walaupun beberapa tulisan telah di buat sebelumnya.
Teori modern dalam banyak hal mendasar berbeda dengan teori klasik..
Pertama : teori klasik memusatkan pandangannya pada analisa dan deskripsi
organisasi.
Teori modern, dengan tekanan pada perpaduan dan perancangan, menyediakan
pemenuhan suatu kebutuhan yang menyeluruh.
Kedua : ilmu pengetahuan klasik telah membicarakan konsep koordinasi, skalar
dan vertical. Teori neoklasik, sebenarnya bukan teori, mengubah teori klasik
dengan menekankan pentingnya aspek perilaku manusia dalam organisasi.
Teori modern bisa disebut sebagai teori organisasi dan manajemen umum yang
memadukan teori klasik dengan konsep-konsep yang lebih maju.
Teori modern menyebutkan bahwa kerja suatu organisasi adalah sengat
kompleks, dinamis, multilevel, multidimentional, multivariable, dan
probabilistik.
Sebagai suatu system, organisasi terdiri atas 3 unsur :
(1) unsure strukturyang bersifat makro (2) unsure proses yang juga bersifat
makro dan (3) unsur prilaku naggota organisasi yang bersifat mikro.
Teori Sistem Umum
Teori system umum merupakan suatu aspek analisis organisasi yang berusaha
untuk menemukan kaidah-kaidah umum organisasi yang berlaku universal.
Tujuan teori sistem umum adalah penciptaan suatu ilmu pengetahuan
organisasional universal dengan menggunakan elemen-elemen dan proses-
proses umum seluruh system sebagai titik awal.
Ada beberapa tingkatan sistem yang harus diintegrasikan.
Kenneth Boulding mengemukakan klasifikasi tingkat-tingkat sistem sebagai
berikut :
- struktur static
- sistem dinamik sederhana
- sistem sibernetik
- sistem terbuka
- sistem genetika social
- sistem hewani
- sistem manusiawi
- sistem transdental
Konsep sistem ini menjadi dasar utama analisa organisasi dalam teori organisasi
modern.
Teori organisasi modern mempunyai kesamaan dengan teori sistem umum
dalam cara memandang organisasi sebagai sesuatu yang terintegrasi.
Perbedaannya hanya terletak pada tingkatan yang dicakup dalam bahasanya.
Teori sistem umum membicarakan setiap tingkatan sistem, sedangkan teori
organisasi modern memusatkan diri terutama pada tingkat organisasi manusia.
Kedua teori ini, teori organisasi modern dan teori sistem umum, mempelajari :
- bagian-bagian dalam keseluruhan dan pergerakana individu di dalam dan di
luar sistem.
- interaksi individu-individu dengan lingkungan yang terjadi dalam sistem.
- interaksi di antara individu-individu dalam sistem.
- masalah-masalah pertumbuhan dan stabilitas sistem.

http://blog.ub.ac.id/juuaaannnn/2014/10/21/teori-organisasi-klasik-
neoklasik-dan-modern/

2. pengertian perencanaan
a. menurut newman (1967), perencanaan adalah penentuan terlebih dahulu
apa yang akan dikerjakan. Menurut Louis A.Allen (1992) lain pula
perumusannya, perencanaan adalah penentuan serangkaian tindakan
untuk mencapai sesuatu hasil yang diinginkan. Berbeda dengan
keduanya, Koontz dan O’Donnel (1976) mengemukakan bahwa
perencanaan adalah fungsi seorang pimpinan yang berkaitan dengan
pemilihan berbagai alternatif tujuan, kebijaksanaan, prosedur, dan
program. Berdasarkan ketiga pendapat tersebut, dapat ditarik
kesimpulan bahwa perencanaan merupakan suatu proses, yaitu proses
yang tidak mempunyai penyelesaian atau titik akhir. proses ini
dimaksudkan untuk mendapatkan pemecahan. selama pemecahan masih
dalam proses, tidak dibatasi berapa jumlah pembahasan sebelum diambil
keputusan akhir berupa rencana. perencanaan menentukan arah gerak
organisasi dan kegiatan-kegiatannya. semua kegiatan dan tindakan
organisasi didasarkan dan atau disesuaikan dengan perencanaan yang
sudah ditetapkan.

Sumber : BMK Pengantar Ilmu Administrasi PAJA3210

b. Elemen Penting dalam Perencanaan

Ada dua elemen penting yang harus ada dalam setiap perencanaan yang
dibuat. Kedua elemen penting tersebut adalah :
Sasaran
Sebelum perencanaan dibuat, seorang perencana terlebih dahulu harus
menetapkan sasaran dari rencana yang ingin dibuat. Sasaran merupakan hal
yang ingin dituju ataupun didapatkan. Semakin tinggi sasaran yang ingin
dituju oleh seorang perencana, semakin rinci pula rencana yang
dibutuhkannya.
Rencana
Setelah sasaran telah ditentukan, selanjutnya seorang perencana harus
menyusun rencana yang akan dilakukan untuk bisa mencapai sasaran
tersebut. Perencana yang baik harus bisa melihat fakta-fakta dan juga
kemungkinan (berupa peramalan) yang terkait dengan sasaran yang dituju.
Dalam menyusun rencana yang akan dilakukan, seorang perencana harus
memperhatikan beberapa hal seperti alokasi sumber daya yang dibutuhkan,
jadwal pelaksanaan dan pelaksana rencana, serta tindakan-tindakan penting
lainnya.
Sumber : https://pengertiandefinisi.com/pengertian-perencanaan-dan-elemen-yang-
ada-di-dalamnya

d. Jelaskan minimal 3 (tiga) urgensi perencanaan strategis!

Rencana strategis merupakan rencana jangka panjang atau rencana yang


berorientasi ke masa depan yang ditetapkan setelah pimpinan organisasi
melakukan analisis terhadap peluang dan hambatan yang berasal dari
lingkungan eksternal organisasi, dan kekuatan dan kelemahan organisasi.
Karakteristik perencanaan strategis

DIMENSI KARAKTERISTIK
Tipe Keputusan Adaptif dan inovatif
Kondisi keputusan Berisiko dan ketidakpastian
Tempat pengembangan rencana Pemimpin puncak
Jangkauan waktu Jangka panjang

Perencanaan strategis menurut Steiner (1984) dapat dilakukan apabila


pemimpin memahami tujuan utama atau tujuan strategis, melakukan analisis
lingkungan, yaitu melakukan penilaian terhadap informasi secara sistematik
tentang lingkungan eksternal organisasi, mengetahui profil organisasi, dan
teknologi.

Sumber : Buku Materi Pokok Pengantar Ilmu Administrasi

3. lima (5) faktor penting yang dapat mempengaruhi efektivitas seorang pemimpin
- Capacity, yang meliputi kecerdasan, kewaspadaan, kemampuan berbicara,
keaslian, dan kemampuan menilai
- Achievement, meliputi pengetahuan, keberhasilan dalam bidang tertentu
- Responsibility, yang meliputi berdikari, inisiatif, ketekunan, agresif, percaya
pada diri sendiri, dan keinginan untuk unggul
- Participation, yang meliputi aktif, kemampuan bergaul, mudah
menyesuaikan diri dan humor
- Status, yang meliputi kedudukan sosial ekonomi, dan ketenaran

Sumber : Buku Materi Pokok Pengantar Ilmu Administrasi PAJA3210

Anda mungkin juga menyukai