Anda di halaman 1dari 7

“Sejarah dan Teori Manajemen”

Nama anggota kelompok :


Aditya Arya Saputra (1807531113)
I Gede Aditya wibawa (1907531259)
I Wayan Ari Wiguna (1907531263)
I Gede Made Nandana Saning Aryantha Putra (1907531268)
I Wayan Gede Galang Kusuma Arta (1907531269)

Fakultas Ekonomi
Universitas Udayana
2020

i
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat-Nya
kami dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya.

kami mengucapkan terimakasih kepada pihak – pihak yang telah membantu


kami serta memberikan refrensi sehingga tugas ini dapat kami susun dan selesaikan
dengan baik. Semoga apa yang kami sampaikan pada tugas ini dapat menambah
wawasan serta pengetahuan mengenai “Sejarah dan Teori Manajemen”

Namun kami menyadari bahwa tugas yang telah kami susun masih jauh dari
kata sempurna, kami mengharapkan kritik maupun saran yang dapat membangun dari
pembaca sekalian agar kedepannya tugas yang kami susun menjadi lebih baik.

ii
Daftar Isi

Halaman Judul………………………………………………………………….i

Kata Pengantar …………………………………………………………………ii

Daftar Isi………………………………………………………………………..iii

Sejarah dan Teori Manajemen

1. Teori Organisasi Klasik…………………………………………………4


2. Aliran Hubungan Manusiawi……………………………………………4
3. Aliran Manajemen Modern……………………………………………...6
4. Perkembangan Teori Manajemen dimasa mendatang…………………...6

Daftar Pustaka…………………………………………………………………....7

iii
Teori Organisasi
Teori organisasi adalah studi tentang bagaimana organisasi menjalankan fungsinya dan
bagaimana mereka mempengaruhi dan dipengaruhi oleh orang-orang yang bekerja di dalamnya
ataupun masyarakat di lingkup kerja mereka. Teori organisasi adalah suatu konsefsi, pandangan,
tinjauan, ajaran, pendapat atau pendekatan tentang pemecahan masalah organisasi agar lebih
berhasil dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Masalah adalah segala sesuatu yang ada
hubungannya dengan kepentingan organisasi yang memerlukan pemecahan dan pengambilan
keputusan.
1. Teori Organisasi Klasik
Teori ini biasa disebut dengan “teori tradisional” atau disebut juga “teori mesin”.
Berkembang mulai 1800-an (abad 19). Dalam teori ini organisasi digambarkan sebuah lembaga
yang tersentralisasi dan tugas-tugasnya terspesialisasi serta memberikan petunjuk mekanistik
structural yang kaku tidak mengandung kreatifitas.
Dikatakan teori mesin karena organisasi ini menganggap manusia bagaikan sebuah onderdil yang
setiap saat bisa dipasang dan digonta-ganti sesuai kehendak pemimpin.
Definisi organisasi menurut Teori Klasik:
Organisasi merupakan struktur hubungan, kekuasaan-kekuasaan, tujuan-tujuan, peranan-peranan,
kegiatan-kegiatan, komunikasi dan faktor-faktor lain apabila orang bekerja sama.
Teori organisasi klasik sepenuhnya menguraikan anatomi organisasi formal.
Empat unsur pokok yang selalu muncul dalam organisasi formal:
a. Sistem kegiatan yang terkoordinasi
b. Kelompok orang
c. Kerjasama
d. Kekuasaan dan kepemimpinan
Sedangkan menurut penganut teori klasik suatu organisasi tergantung pada empat kondisi pokok:
kekuasaan, saling melayani, doktrin, disiplin, sedangkan yang dijadikan tiang dasar penting
dalam organisasi formal adalah:
a. Pembagian kerja (untuk koordinasi)
b. Proses skalar dan fungsional (proses pertumbuhan vertikal dan horizontal)
c. Struktur (hubungan antar kegiatan)
d. Rentang kendali (berapa banyak atasan bisa mengendalikan bawahan)

2. Teori Manajemen Non Klasik (Aliran Hubungan Manusiawi)

Teori manajemen non klasik adalah teori manajemen yang diperuntukan untuk manajer
agar lebih memerhatikan tingkat psikologi dan hubungan antar manusia dalam lapangan
pekerjaan.

Teori ini dibuat akibat mucul ketidakpuasan terhadap teori manajemen klasik yang tidak sepenuhnya
menghasilkan efisiensi dan keharmonisan dalam lingkungan kerja.

Berikut beberapa ahli yang awalnya mencetuskan pelengkap teori organisasi Neo klasik:

Hugo Munsterberg (1863-1916)

4
Sebagai pencetus psikologi industri, Hugo terkenal dengan sebutan “bapak psikologi industri”.
Hugo mengungkapkan bahwa untuk mencapai peningkatan produktivitas dalam pekerjaan, dapat
dilakukan melalui 3 cara:

 Penemuan best possible person (orang yang terbaik)


 Penciptaan best possible work
 Penggunaan best possible effect untuk memotivasi karyawan

Munsterberg juga menyarankan penggunaan teknik-teknik yang diambil dari psikologi


eksperimen. Sebagai contoh, berbagai metode yang dilakukan dalam memilih karakteristik yang
cocok dengan kebutuhan suatu jabatan.

Elton Mayo (1880-1949) dan percobaan-percobaan hawthorne

“Hubungan manusiawi” yang merupakan istilah umum sering menggambarkan cara


seorang manajer berinteraksi dengan bawahannya. Bila “manajemen personalia” memotivasi
lebih besar untuk lebih baik dalam bekerja, maka hubungan manusiawi dalam organisasi tersebut
“baik” dan begitu juga sebaliknya. Untuk menciptakan hubungan manusiawi yang selalu baik,
hendaknya manajer harus memahami mengapa karyawan bertingkah seperti yang hendak mereka
lakukan dan faktor-faktor apa saja yang memotivasi mereka untuk melakukan hal demikian.

Untuk mendukung pernyataan sebelumnya,  Elton Mayo,  dan asistennya Fritz J.


Roethlisberger serta William J. Dickson melakukan studi tentang perilaku manusia dalam
berbagai macam situuasi kerja yang dikenal dengan percobaan Howthorne. Mereka membagi
karyawan atas dua kelompok kerja yang masing masing terdiri dari 6 karyawati dalam ruangan
terpisah. Dalam satu ruangan, kondisi diubah-ubah  secara periodik dan ruangan lainnya tidak.
Sejumlah variabel yang diubah antara lain : upah dinaikan, periode istirahat dan jam lamanya
makan siang diubah, hari kerja dan minggu kerja diperpendek, peneliti yang bertugas sebagai
atasan mengikuti kelompok untuk memilih periode istirahatnya sendiri dan memberikan
kesempatan untuk mengajukan usulan perubahan.

Hasilnya, produktivitas di kedua ruang tersebut ternyata sama-sama meningkat. Elton


Mayo dan kawan-kawan menyimpulkan bahwa insentif keuangan bukan penyebab kenaikan
produktivitas, karena skedul pembayaran kelompok dipertahankan sama. Namun, hal yang
membuat kondisi demikian justru karena reaksi interaksi emosional antara anggota kelompok
dengan atasannya lebih penting dalam peningkatan produktivitas kerja kelompok daripada
perubahan perubahan kondisi kerja diatas. Percobaan ini juga mengarahkan Mayo bahwa
perhatian yang khusus dari seorang atasan yang dapat meningkatkan motivasi bekerja itu sangat
berpengaruh terhadap usaha-usaha mereka.

Teori organisasi modern labih dinamis daripada teori-teori lainnya dan meliputi lebih
banyak variabel yang dipertimbangkan. Teori modern bisa disebut sebagai teori organisasi dan
manajemen yang memadukan teori klasik dan neoklasik dengan konsep-konsep yang lebih maju.
Teori modern menyebutkan bahwa kerja suatu organisasi adalah sangat kompeleks, dinamis,
multilevel, multidimensional, multivariabel, dan probabilistik.

5
3. Aliran Manjemen Modern

Teori organisasi dan manajemen modern dikembangkan sejak tahun 1950 , banyak hal
yang mendasar berbeda dengan teori klasik :

1. Teori klasik memusatkan pandangannya pada analisa dan deskripsi organisasi . Melalui
analisa dan metode ilmiah , sasaran-sasaran organisasi telah dibagi menjadi bagian-
bagian yang lebih kecil sesuai hakekat pekerjaan itu sendiri.
2. Ilmu pengetahuan klasik telah membicarakan konsep koordinasi ,skalar dan vertikal .
Dengan berkembangnya teknologi dan majunya kegiatan-kegiatan perlu konsep sistem .
Maka timbullah perhatian pada operasi atau proses organisasi . Teori organisasi modern
lebih dinamis daripada teori-teori lainnya dan meliputi lebih banyak variabel yang
dipertimbangkan.

 Tokoh-tokoh dalam Aliran Modern

1. Abraham Maslow, yang mengemukakan adanya idquo, yaitu Ego dan Super Ego, dan 
Hirarki Kebutuhan Manusia, dalama penjelasannya tentang perilaku manusia dan
dinamika motivasi.
2. Douglas McGregor, yang terkenal karena mengemukakan teori X dan teori Y.
3. Frederick Herzberg, yang mengemukakan teori motivasi higienis dan teori dua factor.
4. Robert Blak dan Jane Mounton, yang membahas lima gaya kepemimpinan dan kisi-
kisi manajerial (managerial grid).
5. Rensistlikert, yang telah mengidentifikasi dan melakukan penelitian secara ekstensive
mengenai  Empat  Sistem Manajemen, diantaranya Exploitif-Otoritatif sampai Partisipatif
Kelompok.
6. Chris Argyris, yang memandang organisasi sebagai sistem social atau sistem hubungan
antar budaya.

4. Perkembangan teori manajemen dimasa mendatang


Manusia selalu berpikir. Dari pemikiran manusia tersebut akan memunculkan
perkembangan-perkembangan terhadap banyak hal. Termasuk juga dalam hal ilmu
manajemen.  Telah banyak ahli manajemen yang memikirkan dan mengemukakan teori-teori
manajemen. Hal tersebut dilakukan untuk memenuhi kebutuhan akan suatu sistem
manajemen yang efektif dan efisien.

Sejak adanya revolusi industri di Inggris, telah muncul berbagai teori dan aliran manajemen
yang dikenal. Dari sekian banyak teori atau aliran manajemen yang ada, terdapat tiga teori
atau aliran besar yang mempengaruhi manajemen.

6
Daftar Pustaka
https://firmeens.wordpress.com/2012/10/21/teori-aliran-manajemen-modern/

https://www.automationanywhere.com/request-live-demo?
utm_source=google&utm_medium=display&utm_campaign=2021-q1-apac-finance-
accounting-
cfo&utm_term=seputarpengertian.blogspot.com&utm_content={clid}&gclid=EAIaIQobCh
MIxreNgc3s5wIVkYntCh32egfxEAEYASAAEgLfr_D_BwE

Anda mungkin juga menyukai