Anda di halaman 1dari 10

Teori Organisasi

 Teori organisasi sendiri merupakan sebuah teori yang digunakan untuk mempelajari

proses kerjasama yang dilakukan oleh antar individu. Hakikat kelompok yang ada di

dalam individu dalam mencapai tujuan serta berbagai cara yang ditempuh dengan

menggunakan teori yang dapat menjelaskan bentuk tingkah laku, seperti motivasi

seorang individu dalam melakukan proses kerjasama di sebuah organisasi.

 Pengertian teori organisasi menurut Lubis dan Husaini pada tahun 1987 sendiri adalah

sekumpulan ilmu pengetahuan yang membicarakan mengenai mekanisme kerjasama

antara dua orang maupun lebih yang dilaksanakan secara sistematis dalam mencapai

tujuan bersama yang telah ditentukan terlebih dahulu.

 Sedangkan, Stephen P. Robbins (1994) mengemukakan pengertian teori organisasi

sebagai disiplin ilmu yang mempelajari mengenai struktur serta desain organisasi.

Teori organisasi menunjuk pada berbagai aspek deskriptif serta perspektif dari disiplin

ilmu tersebut. Teori organisasi juga seringkali digunakan dalam menjelaskan

bagaimana organisasi sebenarnya di buat maupun di struktur serta menawarkan

mengenai bagaimana sebuah organisasi yang ada dapat dikonstruksi dalam

meningkatkan keefektifan organisasi.

 Berdasarkan pengertian yang ada di atas, dapat disimpulkan bahwa teori organisasi

memiliki fungsi untuk menjelaskan kegiatan serta dinamika kerjasama pada sebuah

organisasi serta memberikan tuntunan maupun pedoman dalam proses pengambilan

keputusan berdasarkan prediksi yang dilakukan akibat pengambilan keputusan

tersebut.

 Berdasarkan Scott dalam Legard (2010), teori organisasi dibagi menjadi tiga level

analisis, yang terdiri dari level sosial-psikologis, level struktural, dan level makro

yang akan dijelaskan sebagai berikut.


Teori Organisasi

1. Level Sosial-psikologis

Teori organisasi pertama yaitu level sosial-psikologis merupakan teori organisasi

yang lebih berfokus terhadap hubungan individu serta antar personal yang ada di

dalam sebuah organisasi. Pada kelompok teori ini, ahli organisasi melakukan upaya

untuk menjelaskan bagaimana orang yang ada di dalam sebuah organisasi tersebut

saling berhubungan dalam mencapai tujuan masing-masing.

2. Level Struktural

Teori organisasi kedua yaitu level struktural merupakan teori organisasi yang lebih

berfokus kepada sebuah organisasi secara umum serta subdivisi dari sebuah organisasi

seperti contohnya departemen, tim, dan sebagainya. Pada kelompok teori ini, ahli

organisasi juga menjelaskan mengenai bagaimana antar unit yang ada di dalam

organisasi seperti halnya departemen, bagian, seksi, dan sejenisnya memiliki kaitan

antara satu sama lain dalam mencapai tujuan masing-masing unit tersebut.

3. Level Makro

Teori organisasi ketiga yaitu level makro merupakan teori organisasi yang lebih

berfokus kepada peran sebuah organisasi dalam menjalin hubungannya dengan

kelompok organisasi maupun komunitas lainnya. Pada level ini, ahli organisasi

melakukan upaya dalam menjelaskan hubungan antar organisasi dalam mencapai

tujuan mereka masing-masing. Dengan begitu beragamnya teori organisasi, menjadi

sangat sulit untuk mempelajarinya tanpa referensi. Salah satu buku referensi buku

berjudul Teori Organisasi, Edisi 4 yang ada dibawah ini membahas mngenai

Scientific Management, Teori Motivasi, Teori Kontinjensi Struktural, dan masih

banyak lagi.
Teori Organisasi

 Teori Organisasi

Pada perkembangannya, teori organisasi sendiri telah mengalami berbagai perubahan

yang terjadi dari masa ke masa yang dapat dilihat melalui berbagai variabel yang

menjadi pusat perhatiannya, yang digolongkan menjadi tiga yaitu teori manajemen

ilmiah, teori hubungan antar manusia, teori aliran kuantitatif. Simak mengenai teori

organisasi yang digolongkan menjadi tiga, sebagai berikut.

1. Teori Manajemen Ilmiah atau Klasik

Dalam teori manajemen ilmiah atau klasik ini terdapat variabel yang diperhatikan,

yaitu:

 Pentingnya peranan manajer

 Pemanfaatan serta pengangkatan tenaga kerja

 Tanggung jawab serta kesejahteraan karyawan

 Iklim yang kondusif

 Terdapat pula berbagai prinsip dalam pembagian kerja di dalam manajemen ilmiah

atau scientific management yang berhubungan dengan para pakarnya yang terdiri dari:

1. Robert Owen pada tahun 1771 hingga 1858, di dalam prinsipnya menekankan

mengenai peranan sumber daya manusia atau SDM yang menjadi kunci

keberhasilan bagi sebuah perusahaan. Terdapat pula asumsi mengenai teori Robert

Owen ini yang dilatarbelakangi adanya kondisi serta persyaratan kerja yang

kurang atau tidak memadai, dimana kondisi kerja sebelumnya serta kehidupan

pekerja yang ada pada masa tersebut sangatlah buruk


Teori Organisasi

2. Charles Babbage pada tahun 1792 hingga 1871, di dalam prinsipnya

menganjurkan untuk mengadakan adanya pembagian tenaga kerja yang memiliki

kaitan dengan pembagian pekerjaan, sehingga setiap pekerja yang ada dapat

diajari atau dididik untuk memiliki suatu keterampilan khusus. Setiap pekerja

yang ada hanya dituntut untuk melakukan tanggung jawab khusus menyesuaikan

dengan keahlian atau spesialisasi yang mereka miliki.

3. Frederick W. Taylor, di dalam prinsipnya menyatakan mengenai titik tolak

penerapan manajemen yang dilakukan secara ilmiah hasil penelitian mengenai

studi waktu kerja atau time and motion studies. Dengan adanya penekanan waktu,

penyelesaian pekerjaan yang ada dapat dikorelasikan dengan upah atau bayaran

yang diterima. Metode yang ada tersebut disebut sebagai sistem upah diferensial.

4. Henry L. Gantt pada tahun 1861 hingga 1919, di dalam prinsipnya beliau

mengeluarkan gagasan yang memiliki kesamaan dengan gagasan Taylor, yaitu:

Kerjasama yang saling menguntungkan yang terjadi antara manajer serta

karyawan, mengenal metode seleksi yang tepat serta sistem bonus dan juga

instruksi. Henry L. Gantt juga menolak sistem upah diferensial, dimana beliau

menganggap hal tersebut hanya berdampak kecil terhadap motivasi kerja yang

ada.

5. Frank B. Gilberth dan Lillian M. Gilberth pada tahun 1868 hingga 1924 dan tahun

1878 hingga 1972, yang dalam prinsipnya mendasari pada gagasan hasil

penelitian megnenai hubungan gerakan serta kelelahan dalam pekerjaan. Menurut

Frank, antara gerakan dengan kelelahan memiliki kaitan antara satu sama lain.

Dimana setiap gerakan yang dihilangkan juga menimbulkan kelelahan. Sedangkan

menurut Lilian, dalam pengaturan untuk mencapai gerakan yang efektif dapat

mengurangi tingkat kelelahan.


Teori Organisasi

6. Herrington Emerson pada tahun 1853 hingga 1931, yang dalam prinsipnya

mengatakan penyakit yang mengganggu sistem manajemen yang ada di dalam

industri adalah pemborosan serta efisiensi. Oleh sebab itu, beliau juga

menganjurkan di dalam sebuah organisasi memiliki tujuan yang jelas, kegiatan

yang logis, staf yang mencukupi, memiliki disiplin kerja, balas jasa yang adil,

laporan yang kredibel atau terpercaya, urutan instruksi, standarisasi kegiatan,

kondisi standar, operasi standar, instruksi standar serta balas jasa insentif.

2. Teori Hubungan Antar Manusia

Dalam teori hubungan antar manusia, pendekatan yang dilakukan berupa

pendekatan psikologis terhadap bawahan, dimana dengan mengetahui perilaku

seseorang bawahan sebagai suatu kelompok hubungan manusiawi yang bertujuan

untuk menunjang tingkat produktivitas orang tersebut dalam bekerja.

Hal tersebut yang membuat adanya satu rekomendasi bagi para manajer yang ada

di dalam sebuah organisasi, dimana organisasi itu merupakan sebuah sistem

sosial yang harus memperhatikan kebutuhan sosial serta psikologis karyawan

yang ada di dalamnya sehingga produktivitasnya dapat lebih tinggi.

 Berikut ini para pencetus atau ahli teori hubungan antar manusia..

1. Abraham Maslow sebagai ahli teori hubungan antar manusia pertama

mengatakan mengenai mengemabgkan adanya hirarki kebutuhan untuk

penjelasannya mengenai perilaku manusia serta dinamika proses motivasi.

2. Douglas McGregor sebagai ahli teori hubungan antar manusia kedua

menggambarkannya dengan teori X dan teori Y.


Teori Organisasi

3. Frederick Herzberg sebagai ahli teori hubungan antar manusia ketiga

menguraikan mengenai teori motivasi higienis atau yang dikenal dengan teori

dua faktor.

4. Robert Black dan Jane Mouton sebagai ahli teori hubungan antar manusia

keempat membahas mengenai lima gaya kepemimpinan dalam sebuah kondisi

manajerial.

5. Rensis Likert sebagai ahli teori hubungan antar manusia kelima mengidentifikasi

serta melakukan penelitian yang dilakukan secara intensif mengenai empat sistem

manajemen yang ada.

6. Fred Fiedler sebagai ahli teori hubungan antar manusia keenam menyarankan

pendekatan contingency dalam studi mengenai kepemimpin.

7. Chris Argyris sebagai ahli teori hubungan antar manusia ketujuh memandang

sebuah organisasi sebagai sistem sosial maupun sistem yang ada antar

hubungan budaya.

8. Edgar H. Schein sebagai ahli teori hubungan antar manusia kedelapan yang

meneliti mengenai dinamika kelompok yang terjadi di dalam organisasi.

3. Teori Aliran Kuantitatif

Dalam teori aliran kuantitatif keputusan manajemen lebih difokuskan berdasarkan

atas perhitungan yang dapat dipertanggungjawabkan tingkat keilmiahannya.

Pendekatan ini juga dikenal sebagai pendekatan ilmu manajemen yang pada

umumnya memiliki langkah-langkah sebagai berikut.

 Merumuskan masalah

 Menyusun sebuah model aritmatik

 Mendapatkan penyelesaian dari model yang ada

 Mengkaji model serta hasil model


Teori Organisasi

 Menetapkan pengawasan berdasarkan hasil

 Mengadakan implementasi

Terdapat juga alat bantu yang pada umumnya digunakan di metode ini yaitu metode

statistik serta komputerisasi dalam melihat kemungkinan serta peluang sebagai

informasi yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.

4. Teori Birokrasi

Teori birokrasi pertama kali dikemukakan oleh Max Weber yang ada di dalam

bukunya yang berjudul The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism. Kata

birokrasi sendiri pada awalnya berasal dari kata legal-rasional. Dimana sebuah

organisasi yang ada itu legal, karena memiliki wewenang yang berasal dari

seperangkat aturan prosedur serta peranan yang telah dirumuskan secara jelas

serta detail. Organisasi juga disebut rasional dalam menetapkan tujuan serta

perancangan organisasi dalam mencapai tujuan yang ingin dicapai tersebut.

 Menurut Max Weber, birokrasi juga memiliki enam karakteristik sebagai berikut.

1. Birokrasi memiliki pembagian kerja yang jelas

2. Birokrasi memiliki hirarki wewenang yang sudah dirumuskan dengan baik

3. Birokrasi memiliki program rasional untuk mencapai tujuan organisasi

4. Birokrasi memiliki sistem prosedur bagi penanganan situasi kerja

5. Birokrasi memiliki sistem aturan yang mencakup berbagai hak serta kewajiban

posisi bagi para pemegang jabatan di dalamnya

6. Birokrasi memiliki hubungan antar pribadi yang memiliki sifat impersonal

5. Teori Administrasi

Teori administrasi ini sebagian besar dikembangkan atas dasar sumbangan dari Henri

Fayol serta Lyndall Urwick yang berasal dari Eropa dan juga Mooney serta Reiley
Teori Organisasi

yang berasal dari Amerika. Sebagai seorang industrialis dari Perancis, Henri Fayol

hidup pada tahun 1841 hingga 1925 dan mengemukakan serta membahas empat belas

kaidah manajemen yang hingga saat ini menjadi dasar dari perkembangan teori

administrasi. Empat belas kaidah manajemen tersebut terdiri dari:

 Pembagian kerja atau yang bisa disebut dengan division of work

 Wewenang dan tanggung jawab atau yang bisa disebut dengan authority and

responsibility

 Disiplin atau yang bisa disebut dengan discipline

 Kesatuan perintah atau yang bisa disebut dengan unity of command

 Kesatuan pengarahan atau yang bisa disebut dengan unity of direction

 Mendahulukan kepentingan umum dibandingkan dengan kepentingan pribadi

atau yang bisa disebut dengan subordination of individual interest to general

interests

 Balas jasa atau yang bisa disebut dengan remuneration of personnel

 Sentralisasi atau yang bisa disebut dengan centralization

 Rantai skalar atau yang bisa disebut dengan scalar chain

 Aturan atau yang bisa disebut dengan order

 Keadilan atau yang bisa disebut dengan equity

 Kelanggengan personalia atau yang bisa disebut dengan stability of tenure of

personnel

 Inisiatif atau yang bisa disebut dengan initiative

 Semangat korps atau yang bisa disebut dengan esprit de corps

 Henri Fayol juga merinci berbagai fungsi kegiatan administrasi yang dijadikan

berbagai elemen manajemen dan dikenal juga dengan sebutan Fayol’s Functionalism
Teori Organisasi

maupun teori fungsionalisme Fayol yang terdiri dari: perencanaan, pengorganisasian,

pemberian perintah, pengkoordinasian, serta pengawasan.

 Teori Organisasi Menurut Stephen P. Robbins

Seorang ahli organisasi yang bernama Stephen P. Robbins (1995) mengemukakan

pembagian teori organisasi yang dibagi menjadi empat kategori yang terdiri dari

sebagai berikut.

1. Teoretikus Tipe 1

 Kelompok teoritikus tipe 1 dikenal dengan aliran klasik

 Upaya yang dilakukan oleh kelompok teoritikus ini adalah mengembangkan

model organisasi secara universal

 Melihat sebuah organisasi sebagai sistem tertutup dalam mencapai tujuan secara

efisiensi

 Para ahli seperti Frederick W. Taylor yang membuat scientific management,

Henry Fayol yang membuat prinsip organisasi, Max Weber yang membuat teori

birokrasi, serta Ralph Davis yang membuat teori perencanaan rasional

2. Teoretikus Tipe 2

 Dalam upaya yang dilakukan oleh kelompok teoritikus ini melakukan

penyesuaian yang bersifat sosial organisasi, serta membentuk aliran hubungan

antar manusia yang bisa disebut dengan human relations school


Teori Organisasi

 Teoritikus juga memandang organisasi sebagai suatu yang terdiri berbagai tugas

dan juga manusia

 Para ahli seperti Elton Mayo yang membuat teori atau kajian Hawthorne, Chester

Barnard yang membuat teori sistem kerjasama, McGregor yang membuat teori X

dan Y, serta Warren Bennis yang membuat teori anti birokrasi.

3. Teoretikus Tipe 3

 Teoritikus ini memiliki pendekatan kontinjensi yang memiliki arti memilih antara

mekanistik serta humanistik

 Para ahli seperti Katz dan Kahn yang membuat teori perspektif lingkungan, kasus

teknologi, serta kelompok Aston yang membuat teori besaran organisasi.

4. Teoretikus Tipe 4

 Teoritikus ini memusatkan perhatian pada sifat politis dari sebuah organisasi.

 Para ahli seperti March dan Simon yang membuat batas kognitif terhadap

rasionalitas serta Jeffrey Pfeffer yang membuat teori arena politik

Anda mungkin juga menyukai