Anda di halaman 1dari 29

PERKEMBANGAN TEORI ORGANISASI DAN MANAJEMEN

RUMAH SAKIT
(Topik 3 dan 4)

Disusun oleh :
Kelompok 6
Pocut Slanga 20210309229
Rasipin 20210309231
Izzah Khairun Nisa 20210309206

Program Study S2 Magister Administrasi Rumah Sakit


Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Esa Unggul
2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia -Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Organisasi
dan Manajemen RS dan Manajemen Unit yaitu menyusun makalah yang berjudul “
Perkembangan Teori Organisasi Dan Manajemen Rumah Sakit “

Makalah ini tentunya jauh dari kata sempurna tapi penulis tentunya bertujuan untuk
menjelaskan atau memaparkan point – point dalam makalah ini, sesuai dengan pengetahuan
yang kami peroleh baik dari modul maupun sumber – sumber yang lain. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi kita, bila ada kesalahan tulisan atau kata – kata didalam makalah ini,
kami mohon maaf yang sebesar – besarnya.

Jakarta, 5 April 2022

Kelompok 6

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ 1


PENDAHULUAN.............................................................................................................. 3
1.1 Latar Belakang ..................................................................................................... 3
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................ 3
1.3 Tujuan Pembahasan .............................................................................................. 3
PEMBAHASAN ................................................................................................................ 4
2.1 Teori Organisasi................................................................................................ 4
2.2 Perkembangan Teori Organisasi ........................................................................ 4
2.3 Tujuan Organisasi ............................................................................................. 8
2.4 Ciri Ciri Organisasi ........................................................................................... 8
2.5 Unsur-Unsur Organisasi ..................................................................................... 9
2.6 Teori Manajemen .............................................................................................11
2.7 Proses Manajemen ............................................................................................11
2.8 Fungsi Manajemen ...........................................................................................12
2.9 Jenis-Jenis Manajemen .....................................................................................12
2.10 Rumah Sakit Sebagai Organisasi dan Managemen ............................................13
2.11 Struktur Organisasi Rumah Sakit ......................................................................23
2.12 Desain Rumah Sakit .........................................................................................24
KESIMPULAN .................................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................28

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan IPTEK social, ekonomi, dan lingkungan menimbulkan masalah
yang harus dihadapi organisasi menjadi semakin luas dan kompleks. Permasalahan
tersebut terus berkembang sesuai percepatan perubahan yang terjadi. Situasi yang
terjadi menjadikan pembelajaran bahwa permasalahan tidak tumbuh secara linear,
dimana banyak sekali hal-hal yang tidak pernah diduga sebelumnya. Dengan demikian
organisasi dituntut untuk terus menerus mempersiapkan dirinya mengantisipasi dan
menyesuaikan diri dengan perubahan.
Seperti diketahui ilmu organisasi dan manajemen terus berkembang hingga saat
ini. Kita menyadari bahwa ilmu organisasi dan manajemen sangat dibutuhkan di
berbagai bidang. Ilmu manajemen memberikan pemahaman tentang teori – teori atau
cara dalam memecahkan masalah maupun menghadapi situasi tertentu dalam sebuah
organisasi atau intitusi termasuk rumah sakit
Rumah sakit adalah salah satu sarana kesehatan sebagai intitusi pemberi
pelayanan kesehatan dengan memberdayakan berbagai kesatuan individu terlatih dan
terdidik dalam menangani masalah medik untuk pemulihan dan pemeliharaan
kesehatan yang lebih baik. Upaya kesehatan yang dilakukan dalam setiap kegiatan
bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan sehingga mampu
mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis merumuskan permasalahan sebagai
berikut :
1. Bagaimana Perkembangan Teori Organisasi?
2. Bagaimana Perkembangan Teori Manajemen?
3. Bagaimana Teori Organisasi dan Managemen RS?
1.3 Tujuan Pembahasan
1. Memahami Perkembangan Teori Organisasi
2. Memahami Perkembangan Teori Manajemen
3. Memahami Teori Organisasi Dan Manajemen RS ?

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Teori Organisasi


Manusia adalah mahluk social yang cinderung untuk hidup bermasyarakat serta
mengatur dan mengorganisasi kegiatannya dalam mencapai suatu tujuan tetapi karena
keterbatasan kemampuan menyebabkan mereka tidak mampu mewujudkan tujuan
tanpa adanya kerjasama. Hal tersebut yang mendasari manusia untuk hidup dalam
berorganisasi.
Beberapa definisi tentang Organisasi :
1. Menurut ERNEST DALE :
Organisasi adalah suatu proses perencanaan yang meliputi penyusunan,
pengembangan, dan pemeliharaan suatu struktur atau pola hubungan kerja dari orang-
orang dalam suatu kerja kelompok.

2. Menurut CYRIL SOFFER :


Organisasi adalah perserikatan orang-orang yang masing-masing diberi peran
tertentu dalam suatu system kerja dan pembagian dalam mana pekerjaan itu diperinci
menjadi tugas-tugas, dibagikan kemudian digabung lagi dalam beberapa bentuk hasil.

3. Menurut KAST & ROSENZWEIG :

Organisasi adalah sub system teknik, sub system structural, sub system
pshikososial dan sub system manajerial dari lingkungan yang lebih luas dimana ada
kumpulan orang-orang berorenteasi pada tujuan.

Definisi UMUM : “Kelompok orang yang secara bersama-sama ingin mencapai


tujuan”

2.2 Perkembangan Teori Organisasi


Dibawah ini merupakan bagan perkembangan teori organisasi

4
Teori
Organisasi

Klasik Neoklasik Modern

Manajemen
Birokrasi Administrasi Ilmiah

Gambar 1. Bagan Perkembangan Teori Organisasi

1. Teori Klasik
Teori ini biasa disebut dengan “teori tradisional” atau disebut juga “teori
mesin”. Berkembang mulai 1800-an (abad 19). Dalam teori ini organisasi
digambarkan sebuah lembaga yang tersentralisasi dan tugas-tugasnnya
terspesialisasi serta memberikan petunjuk mekanistik structural yang kaku tidak
mengandung kreatifitas.
Definisi Organisasi menurut Teori Klasik: Organisasi merupakan
struktur hubungan, kekuasaan-kejuasaan, tujuan-tujuan, peranan-peranan,
kegiatan-kegiatan, komunikasi dan factor-faktor lain apabila orang bekerja sama.
Teori Organisasi klasik sepenuhnya menguraikan anatomi organisasi formal.
Empat unsure pokok yang selalu muncul dalam organisasi formal:
a. Sistem kegiatan yang terkoordinasi
b. Kelompok orang
c. Kerjasama
d. Kekuasaan & Kepemimpinan
Sedangkan menurut penganut teori klasik suatu organisasi tergantung pada empat
kondisi pokok: Kekuasaan, Saling melayani, Doktrin, Disiplin.
Teori Klasik berkembang dalam 3 Aliran:
a. Teori Birokrasi
Dikemukakan oleh “MAX WEBER” dalam buku “The Protestant Ethic and
Spirit of Capitalism” dan “The Theory of Social and Economic Organization”.
Istilah BIROKRASI berasal dari kata LEGAL_RASIONAL: “Legal”
disebakan adanya wewenang dari seperangkat aturan prosedur dan peranan

5
yang dirumuskan secara jelas. Sedangkan “Rasional” karena adanya
penetapan tujuan yang ingin dicapai. Karekteristik-karekteristik birokrasi
menurut Max Weber:
1) Pembagian kerja
2) Hirarki wewenang
3) Program rasional
4) Sistem Prosedur
5) Sistem Aturan hak kewajiban
6) Hubungan antar pribadi yang bersifat impersonal
b. Teori Administrasi
Teori ini dikembangkan oleh Henry Fayol, Lyndall Urwick dari Eropa
dan James D. Mooney, Allen Reily dari Amerika. Kaidah manjemen menurut
Fayol yang menjadi dasar teori administrasi:
1) Pembagian kerja 8). Sentralisasi
2) Wewenang dan tanggung jawab 9) Rantai Skalar
3) Disiplin 10) Aturan
4) Kesatuan perintah 11). Keadilan
5) Kesatuan pengarahan 12) Kelanggangan personalia
6) Mendahulukan kepentingan umum 13) Inisiatif
7) Balas jasa 14). Semangat Korps.
c. Teori Manajemen Ilmiah
Dikembangkan tahun 1900 oleh Frederick Winslow Taylor. Definisi
Manajemen Ilmiah “Penerapan metode ilmiah pada studi, analisa dan
pemecahan masalah organisasi” atau “Seperangkat mekanisme untuk
meningkatkan efesiensi kerja”. Frederick Winslow Taylor menuangkan ide
dalam tiga makalah: “Shop Management”, “The Principle Oif Scientific
Management” dan “Testimony before the Special House Comitte”.
Dari tiga makalah tersebut lahir sebuah buku “Scientific Management”.
Berkat jasa-jasa yang sampai sekarang konsepnya masih dipergunakan pada
praktek manajemen modern maka Frederick Winslow Taylor dijuluki sebagai
“Bapak Manajemen Ilmiah”.
Empat kaidah Manajemen menurut Frederick Winslow Taylor:
1) Menggantikan metode kerja dalam praktek dengan metode atas dasar ilmu
pengetahuan.
6
2) Mengadakan seleksi, latihan dan pengembangan karyawan
3) Pengembangan ilmu tentang kerja, seleksi, latihan dan pengembangan
secara ilmiah perlu intregasikan.
4) Perlu dikembangkan semangat dan mental karyawan untuk mencapai
manfaat manajemen ilmiah.
2. Teori Neoklasik
Aliran yang berikutnya muncul adalah aliran Neoklasik disebut juga
dengan “Teori Hubungan manusiawi”. Teori ini muncul akibat ketidakpuasan
dengan teori klasik dan teori merupakan penyempurnaan teori klasik. Teori ini
menekankan pada “pentingnya aspek psikologis dan social karyawan sebagai
individu ataupun kelompok kerja”.
Hugo Munsterberg, Salah tokoh neoklasik pencetus “Psikologi
Industri”. Hugo menulis sebuah buku “Psychology and Industrial Effeciency”
tahun 1913. Buku tersebut merupakan jembatan antara manajemen ilmiah dan
neoklasik. Inti dari pandangan Hugo adalah menekankan adanya perbedaan
karekteristik individu dalam organisasi dan mengingatkan adannya pengaruh
factor social dan budaya terhadap organisasi.
Munculnya teori neoklasik diawali dengan inspirasi percobaan yang
dilakukan di Pabrik Howthorne tahun 1924 milik perusahaan Western Elektric
di Cicero yang disponsori oleh Lembaga Riset Nasional Amerika. Percobaan
yang dilakukan Elton Mayo seorang riset dari Western Electric menyimpulkan
bahwa pentingnya memperhatikan insentif upah dan Kondisi kerja karyawan
dipandang sebagai factor penting peningkatan produktifitas. Dalam pembagian
kerja Neoklasik memandang perlunya:
a. Partisipasi
b. Perluasan kerja
c. Manajemen bottom_up
3. Teori Modern
Teori yang bersifat terbuka dimana semua unsur organisasi satu
kesatuan yang saling ketergantungan. Teori modern dipelopori oleh Herbert Simon
yang ditandai dan dimulai disaat berakhirnya gerakan contingency. Teori modern
disebut juga sebagai analisa system pada organisasi yang merupakan aliran ketiga
terbesar dalam teori organisasi dan manajemen. Sistem terbuka yang dipelopori

7
Katz dan Robert kahn dalam bukunya "the social psychology of organization".
yang menjelaskan dalam bukunya mengenai keunggulan sistem terbuka.
TEORI MODERN vs TEORI KLASIK
Teori Klasik memusatkan pandangan pada analisa dan deskripsi
organisasi sedangkan Teori Modern menekankan pada perpaduan & perancangan
sehingga terlihat lebih menyeluruh. Sedangkan Teori Klasik membicarakan konsep
koordinasi, scalar, dan vertical sedangkan Teori Modern lebih dinamis, sangat
komplek, multilevel, multidimensi dan banyak variable yang dipertimbangkan.
2.3 Tujuan Organisasi
Setiap manusia memiliki kepentingan dan tujuan yang berbeda-beda, hal
tersebut menjadi sebab adanya tujuan dalam organisasi, dengan menyatukan
kepentingan dan tujuan yang berbeda-beda untuk menjadi kepentingan dan tujuan
yang sama. Tujuan organisasi berpengaruh dalam mengembangkan organisasi baik
dalam perekrutan anggota, dan pencapaian apa yang ingin dilakukan dalam
berjalannya organisasi tersebut.Tujuan-tujuan organisasi antara lain sebagai berikut :
1. Mengatasi terbatasnya kemampuan, kemandirian dan sumber daya yang dimilikinya
dalam mencapai tujuan
2. Sebagai tempat mencapai tujuan dengan selektif dan efisien karena melakukan secara
bersama-sama
3. Sebagai tempat mendapatkan jabatan dan pembagian kerja
4. Tempat mencari keuntungan bersama-sama
5. Sebagai tempat mengelola dalam lingkungan bersama-sama
6. Sebagai tempat mendapatkan penghargaan
7. Sebagai tempat dalam mendapatkan kekuasaan dan pengawasan
8. Sebagai tempat menambat pergaulan dan memanfaatkan waktu luang
2.4 Ciri Ciri Organisasi
Berdasarkan tujuan dan pengertian organisasi diatas, dapat diambil beberapa
ciri ciri yang merupakan batasan yang jelas dan gambaran tentang bagaimana organisasi
itu dan apa yang membuat dikatakan sesuatu itu sebuah organisasi. Organisasi dapat
dibedakan dengan melihat ciri-ciri organisasi dimana ciri-ciri organisasi beraneka
ragam antara lain sebagai berikut :
1. Ciri-Ciri Organisasi Secara umum
a. Memiki tujuan dan sasaran
b. Memiliki komponen yaitu atasan dan bawahan
8
c. Adanya kerja sama yang terstruktur
d. Memiliki pendegelasian wewenang dan koordinasi tugas-tugas.
e. Memiliki keterikatakan format dan tatat tertip yang harus ditaati
2. Ciri-Ciri Organisasi Menurut Para Ahli (Berelson dan Steiner)
a. Formalitas, adalah ciri organisasi sosial yang merujuk pada perumusan tertulis
daripada peraturan-peraturan, ketetapan-ketetapan prosedur, kebijaksanaan,
tujuan, strategi dan seterusnya
b. Hierarki, adalah ciri organisasi yang mengacu pada pola kekuasaan dan
kewenangan yang berbentuk piramida, artinya terdapat orang-orang tertentu
dengan kekuasaan dan kewenangan yang tinggi dari pada orang biasa dalam
organisasi tersebut.
c. Besar dan Kompleksnya, adalah ciri organisasi sosial yang memiliki banyak
anggota sehingga hubungan sosial antar anggota adalah tidak langsung
(impersonal) yang biasanya disebut dengan "gejala birokrasi"
d. Lamanya (Duration), adalah ciri organisasi dimana eksistensi organisasi lebih lama
dari pada keanggotaan pada organisasi tersebut.
3. Ciri-Ciri Organisasi Modern
a. Organisasi bertambah besar
b. Penggunaan staf lebih intensif
c. Unsur-unsur organisasi lebih lengkap
d. Pengelolaan data semakin cepat
e. Adanya prinsip-prinsip atau azas-asaz organisasi
f. Cenderung spesialisasi
2.5 Unsur-Unsur Organisasi
Setiap organisasi memiliki beragam unsur antara lain sebagai berikut :
1. Unsur-Unsur Organisasi Secara Umum
a. Man, adalah unsur utama pembentuk organisasi yang disebut sebagai personil atau
anggota yang menurut fungsi dan tingkatannya terdiri atas unsur pimpinan
(administrator) sebagai pemimpin tertinggi organisasi, para manajer pemimpin unit
tertentu suatu kerja sesuai fungsinya dan para pekerja (workers). Setiap hal tersebut
merupakan kekuatan organisasi.
b. Kerja Sama, adalah unsur organisasi dimana setiap anggota atau personil
melakukan perbuatan secara bersama-sama untuk tujuan bersama.

9
c. Tujuan Bersama, adalah Sasaran yang ingin dicapai/ diharapkan baik dari prosedur,
program, pola atau titik akhir dari pekerjaan organisasi tersebut.
d. Peralatan (Equipment), adalah sarana dan prasarana yang berupa kelengkapan dari
organisasi tersebut baik itu berupa bangunan (gedung, kantor), materi, uang, dan
kelengkapan lainnya.
e. Lingkungan (Environment), adalah unsur organisasi yang juga memiliki pengaruh.
Faktor tersebut adalah ekonomi, sosial budaya, strategi, kebijaksanaan. anggaran,
dan peraturan yang telah ditetapkan.
f. Kekayaan Alam, yang termasuk dengan kekayaan alam adalah air, cuaca, keadaan
iklim, flora dan fauna. Kerangka/Kontruksi Mental Organisasi, adalah landasan
dari organisasi yang berada pada visi organisasi tersebut dibuat.
2. Unsur-Unsur Organisasi menurut Keith Davis
a. Unsur Pertama, bahwa partisipasi atau keikutsertaan sesungguhnya merupakan
keterlibatan mental dan perasaan, lebih daripada semata-mata atau hanya
keterlibatan secara jasmaniah
b. Unsur Kedua, adanya sikap sukarela dalam membantu kelompok mencapai
tujuan tertentu.
c. Unsur Ketiga, unsur tanggung jawab merupakan rasa yang paling menonjol
dalam menjadi anggota
d. Unsur dalam Organisasi Rumah Sakit, terdiri dari :’
1). kepala Rumah Sakit atau direktur Rumah Sakit;
2). unsur pelayanan medis;
3). unsur keperawatan;
4). unsur penunjang medis;
5). unsur administrasi umum dan keuangan;
6). komite medis; dan
8). satuan pemeriksaan internal.
3. Unsur Unsur organisasi di Rumah Sakit
a. Unsur organisasi Rumah Sakit selain kepala Rumah Sakit atau direktur Rumah
Sakit dapat berupa direktorat, departemen, divisi, instalasi, unit kerja, komite
dan/atau satuan sesuai dengan kebutuhan dan beban kerja Rumah Sakit.
b. Unsur organisasi Rumah Sakit dapat digabungkan sesuai kebutuhan, beban
kerja, dan/atau klasifikasi Rumah Sakit.

10
2.6 Teori Manajemen
Beberapa definisi manajemen dari berbagai sumber
1. Manajemen adalah suatu proses saat suatu kelompok orang bekerja sama mengarahkan
orang lainnya untuk bekerja mencapai tujuan yang sama (Massie dan Douglas).
2. Manajemen adalah suatu proses bekerja sama dengan dan melalui lainnya untuk
mencapai tujuan organisasi dengan efektif dan secara efisien menggunakan sumber
daya yang terbatas di lingkungan yang berubah-ubah (Kreitner).
3. Manajemen adalah koordinasi semua sumber daya melalui proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian supaya mencapai tujuan tertentu yang
ditentukan (Sisk)
2.7 Proses Manajemen
Proses manajemen mencakup kegiatan perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengendalian. Kata proses ditambahkan untuk mengartikan
kegiatan yang dilakukan dengan cara sistematis dan kegiatan tersebut dilakukan oleh
manajer pada semua tingkat. Keempat kerangka tersebut dapat dilihat pada bagan
berikut ini. Tanda panah gelap menunjukkan urutan kegiatan secara teoretis, dimulai
dari perencanaan, kemudian diakhiri oleh pengendalian, yang kemudian berputar
lagi kembali ke perencanaan. Tanda panah terang menunjukkan urutan yang lebih
realistis, yang terjadi di praktik manajemen

Gambar 2 Proses Manajemen Untuk Bekerja Optimal

11
2.8 Fungsi Manajemen
1. Perencanaan (Planning)
Perencanaan berarti menetapkan tujuan organisasi dan memilih cara yang terbaik
untuk mencapai tujuan tersebut.
2. Pengorganisasian (Organizing dan Staffing)
Tahap berikutnya adalah pengorganisasian. Pengorganisasian dapat diartikan
sebagai kegiatan mengoordinasi sumber daya, tugas, dan otoritas diantara anggota
organisasi agar tujuan organisasi dapat dicapai dengan cara yang efisien dan efektif.
3. Pengarahan (Leading)
Setelah struktur organisasi ditetapkan, orang-orangnya ditentukan.
Langkah selanjutnya adalah membuat bagaimana orang-orang tersebut bekerja untuk
mencapai tujuan organisasi. Manajer perlu “mengarahkan” orang-orang tersebut
4. Pengendalian (Controlling)
Elemen terakhir proses manajemen adalah pengendalian yang bertujuan melihat
apakah kegiatan organisasi sesuai dengan rencana. Manajer harus selalu memonitor
kemajuan organisasi.
2.9 Jenis-Jenis Manajemen
1. Berdasarkan Hierarki
a. Manajemen puncak (top management)
Manajer tingkat atas bertanggung jawab terhadap perusahaan secara
keseluruhan. Seperti direktur utama dengan direksi-direksi lainnya, presiden direktur,
dan wakil presiden direktur.
b. Manajemen menengah (middle level management)
Manajer menengah terdiri atas sekelompok manajer yang lebih besar
dibandingkan dengan manajer puncak. Seperti manajer pemasaran, manajer
keuangan, dan manajer divisi.
c. Manajemen tingkat bawah (lower level atau first line)
Manajer tingkat bawah mengawasi karyawan secara langsung. Mereka tidak
mengawasi manajer lainnya. Tugas mereka mengawasi dan mengoordinasi kegiatan
operasional yang dilakukan oleh karyawan. Posisi tersebut biasanya dinamakan
pengawas atau supervisor.
2. Berdasarkan Fungsi

12
a. Manajer umum
Manajer umum bertanggung jawab mengawasi unit tertentu yang mempunyai
beberapa bidang sekaligus
b. Manajer fungsional
Manajer fungsional bertanggung jawab terhadap satu aktivitas organisasi tertentu.
2.10 Perkembangan Teori Manajemen
Periode Aliran Manajemen Kontributor
1870 – 1930 Manajemen Ilmiah Frederick W. Taylor
Frank & Lilian Gilberth
Henry Gantt
Harington
1900 - 1940 Teori organisasi klasik Henry Fayol
James D Mooney
Mary Parker Follett
Herbert Simon
1930 – 1940 Hubungan Manusiawi Hawnthorne Studies
Elton Mayo
Fritz Roethlisberger
Hugo Munsterberg
1940 – sekarang Manajemen Modern Abraham Maslow, Douglas,
McGregor, Cris Argyris,
David McCleland, Robert
Blake, Jane Mouton, Peter
Drucker dll

1. Teori Manajemen Klasik


Revolusi Industri abad 19 menyebabkan meningkatnya kebutuhan atas suatu
pendekatan manajemen yang sistematik. Dua tokoh yang mengawali munculnya
manajemen ilmiah:
a. Robert Owen (1771-1858) = Menurutnya, perbaikan kondisi karyawanlah yang
akan menaikkan produksi dan laba sehingga investasi yang paling menguntungkan
adalah pada karyawan atau “vital machine”.
b. Charles Babbage (1792-1871) = Menurutnya, aplikasi prinsip-prinsip ilmiah pada
proses kerja akan menaikkan produktivitas dan menurunkan biaya. Babbage adalah
penganjur pertama prinsip pembagian kerja melalui spesialisasi, menciptakan
kalkulator mekanis pertama dan beberapa kontribusi lainnya.
2. MANAJEMEN ILMIAH
a. Frederick Taylor (1956-1915)
Manajemen Ilmiah:

13
1) Penerapan metoda ilmiah pada studi, analisa dan pemecahan masalah-masalah
organisasi.
2) Seperangkat mekanisme/teknik -a bag of tricks untuk meningkatkan efisiensi
kerja organisasi
Prinsip dasar penerapan pendekatan ilmiah pada manajemen:
1) Pengembangan metoda-metoda ilmiah dalam manajemen
2) Seleksi ilmiah untuk karyawan
3) Pendidikan dan pengembangan ilmiah para karyawan
4) Kerjasama yang baik antara manajemen & karyawan
b. Frank dan Lilian Gilbreth (1868-1924 & 1878-1972)
1) Frank tertarik pada masalah efisiensi, terutama untuk menemukan “cara
terbaik pengerjaan suatu tugas”
2) Lilian lebih tertarik pada aspek manusia dalam kerja, manajemen ilmiah
memiliki satu tujuan akhir, yaitu membantu karyawan mencapai seluruh
potensinya sebagai makhluk hidup.
c. Henry L Gantt (1861-1919) = Kontribusi terbesarnya adalah penggunaan metoda
grafik, yang dikenal sebagai “Gantt Chart” untuk perencanaan, koordinasi dan
pengawasan produksi.
d. Harrington Emerson (1853-1931) = Emerson mengemukakan 12 Prinsip Efisiensi
yang sangat terkenal.
e. Sumbangan Manajemen Ilmiah:
1) Teknik-teknik efisiensi menyebabkan kegiatan dapat dilaksanakan lebih
efisien.
2) Seleksi dan pengembangan ilmiah karyawan menimbulkan kesadaran
pentingnya kemampuan dan latihan untuk meningkatkan efektivitas karyawan.
3) Desain kerja mendorong manajer mencari „cara terbaik” pelaksanaan tugas.
Keterbatasan:
1) Kenaikan produktivitas sering tidak diiringi kenaikan pendapatan.
2) Perilaku manusia bermacam-macam menjadi hambatan.
3) Pendekatan rasional hanya memuaskan kebutuhan ekonomis dan fisik, tidak
memuaskan kebutuhan sosial karyawan.
4) Manajemen ilmiah mengabaikan keinginan manusia terhadap kepuasan kerja.

14
3. TEORI ORGANISASI KLASIK
a. Henry Fayol (1841-1925)
1) Teori Administrasi >>> Fungsionalisme Fayol: Manajemen terdiri dari 5
unsur, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pemberian perintah,
pengkoordinasian & pengawasan.
2) Kegiatan operasional perusahaan terdiri atas: teknik, komersial, keuangan,
keamanan, akuntansi, dan manajerial.
b. James D. Mooney
1) Organisasi sebagai sekelompok, dua atau lebih, orang yang bergabung untuk
tujuan tertentu.
2) Empat kaidah dasar merancang organisasi: (1) koordinasi; (2) prinsip saklar;
(3) prinsip fungsional;
c. Mary Parker Folllet (1868-1933)
1) Melakukan aplikasi praktik ilmu-ilmu sosial dalam administrasi perusahaan.
2) Konflik dapat dibuat konstruktif dengan menggunakan proses integrasi.
3) Organisasi ideal dengan koordinasi melalui komunikasi yang terkendali.
d. Chaster I. Barnard (1886-1961)
1) Fungsi utama manajemen adalah perumusan tujuan dan pengadaan sumber
daya yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.
2) Menekankan pentingnya peralatan komunikasi untuk pencapaian tujuan
kelompok.
Follet dan Branard bertindak sebagai “jembatan” antara teori klasik dan hubungan
manusiawi
4. ALIRAN HUBUNGAN MANUSIAWI
Aliran hubungan manusiawi (neo klasik) muncul karena ketidakpuasan bahwa
pendekatan klasik tidak sepenuhnya menghasilkan efisiensi produksi dan
keharmonisan kerja
a. Huga Munsterberg (1863-1916)
1) Disebut sebagai Bapak Psikologi Industri. Menyarankan penggunaan teknik
dari psikologi eksperimen.
2) Peningkatan produktivitas dapat dicapai melalui: (1) penemuan best possible
person; (2) penciptaan best possible work; dan (3) penggunaan best possible
effect untuk memotivasi karyawan.
b. Elton Mayo (1880 –1949)
15
1) Bersama Fritz J. Roethlisberger dan William J. Dickson menemukan
Hawthorne Effect.
2) Penemuan lainnya adl pengaruh kelompok kerja informal terhadap
produktivitas dan konsep “makhluk sosial” menggantikan konsep “makhluk
rasional”.
5. Sumbangan Pendekatan Hubungan Manusiawi:
1) Penekanan kebutuhan sosial dalam aliran hubungan manusiawi melengkapi
pendekatan klasik sebagai usaha meningkatkan produktivitas.
2) Mengilhami pembahasan selanjutnya tentang motivasi manusia.
Keterbatasan:
1) Konsep “makhluk sosial” tidak menggambarkan secara lengkap individu-
individu dalam tempatnya bekerja.
2) Perbaikan kondisi kerja dan kepuasan karyawan tidak menghasilkan
peningkatan produksi yang dramatik seperti yang diharapkan.
3) Lingkungan sosial tempat kerja hanya merupakan salah satu faktor;
produktivitas dan kepuasan kerja menjadi semakin kompleks.
6. ALIRAN MANAJEMEN MODERN
a. Aliran Kuantitatif
Dibangun atas dasar manajemen ilmiah, ditandai dengan berkembangnya tim riset
operasi dalam pemecahan masalah industri.
Langkah-langkah pendekatan management science:
1)Perumusan masalah
2)Penyusunan suatu model sistematis
3)Mendapatkan penyelesaian dari model
4)Pengujian model dan hasil yang diharapkan dari model
5)Penetapan pengawasan atas hasil-hasil
6)Pelaksanaan hasil dalam kegiatan implementasi
b. Perilaku Organisasi
1) Merupakan pengembangan dari aliran hubungan manusiawi.
2) Prinsip dasar Perilaku Organisasi:
3) Manajemen tidak dipandang sebagai suatu proses teknik yang ketat.
4) Manajemen harus sistematik, dan pendekatan yang digunakan harus dengan
pertimbangan hati-hati.

16
5) Organisasi sebagai suatu keseluruhan dan pendekatan manajemen indivdual untuk
pengawasan harus sesuai situasi.
6) Pendekatan motivasional yang menghasilkan komitmen pekerja terhadap
organisasi sangat dibutuhkan
c. Pendekatan Sistem
1) Pendekatan sistem pada manajemen memandang organisasi sebagai suatu kesatuan,
yang terdiri dari bagian-bagian yang saling berhubungan
2) Pendekatan sistem memberi manajer cara memandang organisasi sebagai suatu
keseluruhan dan sebagai bagian dari lingkungan eksternal yang lebih luas.
3) Sistem mencakup sistem-sistem umum maupun khusus dan analisis tertutup
maupun terbuka.
d. Pendekatan Kontigensi
1) Mencoba menerapkan konsep dari berbagai aliran manajemen.
2) Tugas manajer adl mengidentifikasikan teknik mana, pada situasi tertentu, di
bawah keadaan tertentu dan pada waktu tertentu akan membantu pencapaian tujuan
manajemen.
3) Perbedaan kondisi dan situasi membutuhkan aplikasi teknik manajemen yang
berbeda karena tidak ada teknik, prinsip dan konsep universal yang dapat
diterapkan di seluruh kondisi.
e. Perkembangan Teori Manajemendi Masa Yang Akan Datang
Arah perkembangan teori manajemen selanjutnya:
1) Dominan: salah satu dari aliran utama muncul sebagai yang paling berguna
2) Divergence: setiap aliran berkembang melalui jalurnya sendiri
3) Convergence: aliran-aliran dapat menjadi sepaham dengan batasan-batasan di
antara mereka cenderung kabur.
4) Sintesa: masing-masing aliran berintegrasi
5) Proliferation: muncul lebih banyak aliran lagi
2.11 Rumah Sakit Sebagai Organisasi dan Managemen
Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat
inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Rumah Sakit mempunyai tugas memberikan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna. Rumah Sakit mempunyai fungsi :
1. penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai dengan
standar pelayanan rumah sakit
17
2. pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan kesehatan yang
paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis;
3. penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam rangka
peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan;
4. penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi bidang
kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan memperhatikan etika
ilmu pengetahuan bidang Kesehatan.
Berikut dijelaskan unsur yang harus terdapat dalam organisasi dan managemen rumah
sakit:
a. Kepala Rumah Sakit atau direktur Rumah Sakit
1) Kepala Rumah Sakit atau direktur Rumah Sakit adalah pimpinan tertinggi
dengan nama jabatan kepala, direktur utama, atau direktur.
2) Kepala Rumah Sakit atau direktur Rumah Sakit bertugas memimpin
penyelenggaraan Rumah Sakit.
3) Dalam melaksanakan tugas kepala Rumah Sakit atau direktur Rumah Sakit
menyelenggarakan fungsi :
• koordinasi pelaksanaan tugas dan fungsi unsur organisasi;
• penetapan kebijakan penyelenggaraan Rumah Sakit sesuai dengan
kewenangannya
• penyelenggaraan tugas dan fungsi Rumah Sakit;
• pembinaan, pengawasan, dan pengendalian pelaksanaan tugas dan
fungsi unsur organisasi; dan
• evaluasi, pencatatan, dan pelaporan
b. Unsur pelayanan medis
1) Unsur pelayanan medis merupakan unsur organisasi di bidang pelayanan medis
yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala Rumah Sakit atau
direktur Rumah Sakit
2) Unsur pelayanan medis dipimpin oleh direktur, wakil direktur, kepala bidang,
atau manajer (sesuai bentuk struktur organisasi dalam peraturan internal rumah
sakit atau Hospital by Law)
3) Unsur pelayanan medis unsur pelayanan medis menyelenggarakan fungsi :
• penyusunan rencana pemberian pelayanan medis
• koordinasi dan pelaksanaan pelayanan medis

18
• pelaksanaan kendali mutu, kendali biaya, dan keselamatan pasien di bidang
pelayanan medis
• pemantauan dan evaluasi pelayanan medis
4). Unsur pelayanan medis meliputi
• pelayanan rawat jalan,
• rawat inap, dan
• gawat darurat
c. Unsur keperawatan
1. Unsur keperawatan merupakan unsur organisasi di bidang pelayanan
keperawatan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala
Rumah Sakit atau direktur Rumah Sakit
2. Unsur keperawatan dipimpin oleh direktur, wakil direktur, kepala bidang,
atau manajer.
3. Unsur keperawatan bertugas melaksanakan pelayanan keperawatan
4. Dalam melaksanakan tugas unsur keperawatan menyelenggarakan fungsi :
• penyusunan rencana pemberian pelayanan keperawatan
• koordinasi dan pelaksanaan pelayanan keperawatan
• pelaksanaan kendali mutu, kendali biaya, dan keselamatan pasien di
bidang keperawatan
• pemantauan dan evaluasi pelayanan keperawatan.
d. Unsur Penunjang Medis
1. Unsur penunjang medis merupakan unsur organisasi di bidang pelayanan
penunjang medis yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
kepala Rumah Sakit atau direktur Rumah Sakit.
2. Unsur penunjang medis dipimpin oleh direktur, wakil direktur, kepala
bidang, atau manajer.
3. Unsur penunjang medis unsur penunjang medis menyelenggarakan fungsi:
• penyusunan rencana pemberian pelayanan penunjang medis;
• koordinasi dan pelaksanaan pelayanan penunjang medis;
• pelaksanaan kendali mutu, kendali biaya, dan keselamatan pasien di
bidang pelayanan penunjang medis;
• pengelolaan rekam medis; dan
• pemantauan dan evaluasi pelayanan penunjang medis

19
4. Rumah Sakit dapat membentuk unsur pelayanan penunjang non medis
sesuai dengan kebutuhan.
5. Kepala Rumah Sakit atau direktur Rumah Sakit menetapkan lingkup
pelayanan atau bidang yang masuk dalam unsur pelayanan penunjang
medis dan unsur pelayanan penunjang non medis.
e. Unsur Administrasi Umum dan Keuangan
1. Unsur administrasi umum dan keuangan merupakan unsur organisasi di
bidang pelayanan administrasi umum dan keuangan yang berada di bawah
dan bertanggung jawab kepada kepala Rumah Sakit atau direktur Rumah
Sakit.
2. Unsur administrasi umum dan keuangan dipimpin oleh direktur, wakil
direktur, kepala bidang, atau manajer
3. Unsur administrasi umum dan keuangan bertugas melaksanakan
administrasi umum dan keuangan.
4. tugas administrasi umum dan keuangan menyelenggarakan fungsi
pengelolaan :
• ketatausahaan;
• kerumahtanggaan;
• pelayanan hukum dan kemitraan;
• pemasaran;
• kehumasan;
• pencatatan, pelaporan, dan evaluasi;
• penelitian dan pengembangan;
• sumber daya manusia; dan
• pendidikan dan pelatihan.
5. Dalam melaksanakan tugas keuangan unsur administrasi umum dan
keuangan menyelenggarakan fungsi :
• perencanaan anggaran;
• perbendaharaan dan mobilisasi dana; dan
• akuntansi.
6. Dalam hal diperlukan, penyelenggaraan fungsi dalam unsur administrasi
umum dan keuangan dapat menjadi unsur tersendiri.
7. Unsur administrasi umum dan keuangan merupakan unsur organisasi di
bidang pelayanan administrasi umum dan keuangan yang berada di
20
bawah dan bertanggung jawab kepada kepala Rumah Sakit atau direktur
Rumah Sakit.
8. Unsur administrasi umum dan keuangan dipimpin oleh direktur, wakil
direktur, kepala bidang, atau manajer
9. Unsur administrasi umum dan keuangan bertugas melaksanakan
administrasi umum dan keuangan.
10. tugas administrasi umum dan keuangan menyelenggarakan fungsi
pengelolaan :
• ketatausahaan;
• kerumahtanggaan;
• pelayanan hukum dan kemitraan;
• pemasaran;
• kehumasan;
• pencatatan, pelaporan, dan evaluasi;
• penelitian dan pengembangan;
• sumber daya manusia; dan
• pendidikan dan pelatihan.
11. Dalam melaksanakan tugas keuangan unsur administrasi umum dan
keuangan menyelenggarakan fungsi :
• perencanaan anggaran;
• perbendaharaan dan mobilisasi dana; dan
• akuntansi.
12. Dalam hal diperlukan, penyelenggaraan fungsi dalam unsur administrasi
umum dan keuangan dapat menjadi unsur tersendiri.
f. Komite Medik
1. Komite Medis merupakan unsur organisasi yang mempunyai tanggung
jawab untuk menerapkan tata kelola klinis yang baik (good clinical
governance).
2. Komite Medis dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada kepala
Rumah Sakit atau direktur Rumah Sakit.
3. Komite Medis bertugas meningkatkan profesionalisme staf medis yang
bekerja di rumah sakit dengan cara :
• melakukan kredensial bagi seluruh staf medis yang akan
melakukan pelayanan medis di rumah sakit;
21
• memelihara mutu profesi staf medis; dan
• menjaga disiplin, etika, dan perilaku profesi staf medis.

4. Dalam melaksanakan tugas kredensial Komite Medis


menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan dan pengkompilasian daftar kewenangan klinis sesuai
dengan masukan dari kelompok staf medis berdasarkan norma
keprofesian yang berlaku;
b. penyelenggaraan pemeriksaan dan pengkajian kompetensi, kesehatan
fisik dan mental, perilaku, dan etika profesi;
c. evaluasi data pendidikan profesional kedokteran atau kedokteran gigi
berkelanjutan;
d. wawancara terhadap pemohon kewenangan klinis;
e. penilaian dan pemutusan kewenangan klinis yang adekuat;
f. pelaporan hasil penilaian kredensial dan menyampaikan rekomendasi
kewenangan klinis kepada komite medik;
g. pelaksanaan proses rekredensial pada saat berakhirnya masa berlaku
surat penugasan klinis dan adanya permintaan dari komite medik; dan
h. rekomendasi kewenangan klinis dan penerbitan surat penugasan klinis
5. Dalam melaksanakan tugas menjaga disiplin, etika, dan perilaku profesi
staf medis Komite Medis menyelenggarakan fungsi :
• pembinaan etika dan disiplin profesi kedokteran;
• pemeriksaan staf medis yang diduga melakukan pelanggaran disiplin;
• rekomendasi pendisiplinan pelaku profesional di rumah sakit; dan
• pemberian nasehat atau pertimbangan dalam pengambilan keputusan
etis pada asuhan medis pasien.
g. Komite Komite lain
Rumah Sakit dapat dibentuk komite lain untuk penyelenggaraan fungsi
tertentu di Rumah Sakit sesuai kebutuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan
pasien. Komite lain dapat berupa komite :
1. keperawatan;
2. farmasi dan terapi;
3. pencegahan dan pengendalian infeksi;
22
4. pengendalian resistensi antimikroba;
5. etika dan hukum;
6. koordinasi pendidikan; dan
7. manajemen risiko dan keselamatan pasien.
8. Satuan Pemeriksaan Internal
9. Satuan pemeriksaan internal erupakan unsur organisasi yang bertugas
melaksanakan pemeriksaan audit kinerja internal rumah sakit.
10. Satuan pemeriksaan internal berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada kepala Rumah Sakit atau direktur Rumah Sakit
11. Dalam melaksanakan tugas satuan pemeriksaan internal
menyelenggarakan fungsi
i. Dewan Pengawas Rumah Sakit
1. Dewan Pengawas Rumah Sakit Rumah Sakit dapat membentuk Dewan
Pengawas Rumah Sakit sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan
2. Dewan Pengawas Rumah Sakit merupakan unit nonstruktural yang
bersifat independen, dibentuk, dan bertanggung jawab kepada pemilik
Rumah Sakit
3. detail lebih lengkap dalam artikel dewas secara khusus

2.12 Struktur Organisasi Rumah Sakit


Struktur organisasi Rumah Sakit harus membagi habis seluruh tugas dan fungsi
Rumah Sakit. Ada lima sistem utama dalam struktur organisasi rumah sakit :
1. tata kelola ( governance); Trustee or governing board, Executive, Medical staff,
organization, Planning and marketing, Public relation and fund raising, Information
manajemen.
2. Keuangan (finance); Manajement of capital sources, Budgeting and capital
budgeting, Financial planning.
3. Pelayanan klinis (clinical care); Pelayanan medis (medical care), Pelayanan
penunjang klinis (clinical support services), Keperawatan (nursing).
4. Sumber daya manusia (human resources); Recruitment and work force planning,
work force support, compensation.
5. Bangunan (plant); operation of buildings , utilities, and equipment; housekeeping
and environmental safety; work force; patient, and visitor
23
6. Support services - materials management.

2.13 Desain Rumah Sakit


Disain Organisasi yang umum terlihat dalam organisasi pelayanan kesehatan (Leat
dan Fred1985) yaitu disain fungsional, disain divisional, disain korporasi, disain matrix
dan disain paralel. Berdasarkan berbagai disain pelayanan kesehatan di atas, pemimpin
rumah sakit dapat memilih disain yang dianggap sesuai dengan organisasinya. Disain
yang dipilih tergantung pada tuntutan lingkungan dan strategi organisasi.
1. Disain Fungsional
a. Pembagian berdasarkan fungsi kegiatan
b. Pelayanan medik dan umum yang memiliki beberapa departemen terkait
c. Jumlah departemen 4-6 unit
b. Rumah sakit dengan tempat tidur sedikit, kurang dari 100 TT)
c. Sentralistik dan hirarkial

Gambar 3. Organisasi RS Desain Fungsional


2. Disain Divisional
a. Pembagian berdasarkan jenis kegiatan
b. Pelayanan medik memiliki beberapa departemen terkait dengan jenis pelayanan
c. Otonomi departemen sangat tinggi dengan dukungan manajerial dari pelayanan
non medik
d. Pendekatan pelayanan integrative
c. Desentralistik, non-hirarkial, prinsip akuntabilitas
d. Rumah sakit akademik atau Pendidikan
e. Responsif terhadap perubahan lingkungan

24
Gambar 4. Organisasi RS Desain Divisional

3. Disain Matriks
a. Dual authority
b. Pembagian berdasar jenis produk
c. Otonomi departemen sangat tinggi dengan dukungan pelayanan non medik
d. Pendekatan pelayanan yang multi-disiplin dengan integrasi tinggi
e. Berorientasi kepada pasien
f. Rumah sakit besar
g. Responsif terhadap perubahan lingkungan
h. Pengembangan SDM eksternal dan internal

Gambar 5. Organisasi RS Desain Matriks


4. Disain Program
b. Semi dual authority
c. Pembagian berdasar jenis produk
25
d. Departemen bertanggung jawab terhadadp kualitas program
e. Manajer Pelayanan bertanggung jawab terhadap manajemen program
f. Berorientasi kepada pasien
g. Rumah sakit akademik atau Pendidikan

Gambar 6. Organisasi RS Desain Program

26
BAB III
KESIMPULAN

Setiap Rumah Sakit harus memiliki organisasi yang efektif, efisien, dan akuntabel.
Organisasi kesehatan terbaik dikelola dengan konsep etika yang meminimalkan konflik
antara pelanggan dan penyedia. Organisasi kesehatan yang dikelola dengan baik berusaha
untuk menarik dan mendorong orang-orang yang terlibat di dalamnya untuk berbagi nilai.
Setiap Rumah Sakit harus menyelenggarakan tata kelola Rumah Sakit dan tata kelola klinis
yang baik.

Manajemen rumah sakit yang baik harus memperhatikan beberapa aspek dalam
pengelolaannya. Aspek tersebut meliputi tata kelola klinis, pendanaan, manajemen sumber
daya manusia, manajemen informasi serta manajemen sarana. Seluruh aspek tersebut saling
terkait untuk memberikan mutu pelayanan yang diharapkan.

27
DAFTAR PUSTAKA

1. Undang – Undang RI No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan


2. Chapter 1. Emergence of the Healthcare Organization. In : The Well
Managed Healthcare Organization. p1 - 20
3. Peraturan Presiden RI No.77 tahun 2015 tentang Pedoman Organisasi
Rumah Sakit
4. Undang-Undang RI No.44 tentang Rumah Sakit
5. PMK N0 03 tahun 2020 tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah sakit
6. Sekhar, Chandra. Hospital Organization Structure
7. Chapter 2. Relating Healthcare Organizations to their Environment. In :
The Well Managed Healthcare Organization. p27 - 63
8. The Executive Office. In : The Well Managed Healthcare Organization.
p113 - 43
9. Designing the Healthcare Organization
10. Jangaiah, P. Chapter 4. Financial Management for Hospital. p73 -97
11. Chapter 14. The Finance System. In : The Well Managed Healthcare
Organization. p517 – p560
12. Hanafi, M. (2021). Manajemen (ed 3). Tanggerang : Universitas
Terbuka. Tersedia di http://repository.ut.ac.id/4533/1/EKMA4116-
M1.pdf
13. Adrian, M. 2015. Perkembangan Teori Organisasi. Pekanbaru :
Universitas Riau. Tersedia di https://dokumen.tips/documents/makalah-
teori-organisasi-5660a36c2f8c7.html

28

Anda mungkin juga menyukai