MAKALAH
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala nikmat dan karunia-Nya
sehingga makalah yang berjudul “Teori Organisasi Pendidikan” dapat diselesaikan dengan
maksimal. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengorganisasian
Pendidikan yang diampu oleh Bapak Ahmad Nurabadi, S.Pd, M.Pd. Pada kesempatan ini,
kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan kami semangat
dan motivasi dalam pembuatan tugas makalah ini. Harapan kami, informasi dan materi yang
terdapat dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Tiada yang sempurna di dunia,
melainkan Allah SWT. Tuhan Yang Maha Sempurna, karena itu kami memohon kritik dan
saran yang membangun bagi perbaikan makalah kami.
Kelompok 1
i
1
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................................ . i
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Simpulan .......................................................................................................... .9
DAFTAR RUJUKAN
ii i
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Taruna (2017:12) kata“organisasi” secara etimologi berasal dari bahasa
latin “organum yang berarti alat, sedangkan menurut istilah berasal dari bahasa Inggris
organization berarti organisasi, penyusunan, pengumpulan, penghimpunan”. Robbins
mendefinisikan organisasi sebagai “kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan
secara sadar dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas
dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok
tujuan”.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana teori organisasi klasik?
2. Bagaimana teori organisasi human relation?
i1
12
C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui teori organisasi klasik.
2. Untuk mengetahui teori organisasi human relation.
3. Untuk mengetahui teori organisasi proses.
4. Untuk mengetahui teori organisasi kepemimpinan.
i
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Teori Organisasi Klasik
Teori ini biasa disebut dengan “Teori Tradisional” atau disebut juga “Teori
Mesin”. Berkembang mulai 1800-an (abad 19). Dalam teori ini organisasi digambarkan
sebuah lembaga yang tersentralisasi dan tugas-tugasnya terspesialisasi serta
memberikan petunjuk mekanistik struktural yang kaku tidak mengandung kreatifitas.
Dikatakan teori mesin karena organisasi ini menganggap manusia bagaikan sebuah
onderdil yang setiap saat bisa dipasang dan digonta-ganti sesuai kehendak pemimpin.
Definisi Organisasi menurut Teori Klasik: Organisasi merupakan struktur hubungan,
kekuasaan-kekuasaan, tujuan-tujuan, peranan-peranan, kegiatan-kegiatan, komunikasi
dan faktor-faktor lain apabila orang bekerja sama.
Sejarah mencatat ada tiga nama yang sangat berpengaruh dalam perkembangan
teori organisasi klasik, dimana akan dijelaskan sebagai berikut :
Max Weber (1864-1920) seorang ahli sosiologi Jerman, merupakan salah satu
perintis utama studi mengenai organisasi. Weber merupakan salah satu diantara
beberapa pemikir yang menaruh perhatian besar pada perubahan-perubahan tersebut.
Hal ini dapat dilihat dalam berbagai analisasi yang dibuat Weber baik dalam bidang
perkembangan ekonomi, pertumbuhan kapitalisme, politik dan pemerintahan, dan
juga bidang keagamaan. Meskipun Weber melakukan banyak analisis mengenai
masalah bisnis, politik, agama maupun pemerintahan, namun konsep Weber yang
paling monumental adalah analisisnya mengenai Birokrasi. Oleh karena analisisnya
mengenai tipe ideal birokrasi inilah kemudian menempatkan Weber sebagai salah
satu yang terpenting diantara banyak perintis Teori Organisasi.
3i
41
Henri Fayol (1841-1925) seorang industrialis dari Perancis dan juga seorang
insinyur pertambangan, merupakan salah satu dari beberapa perintis teori organisasi
yang sangat dikenal. Karya terpentingnya diterbitkan dalam bahasa Perancis pada
tahun 1916, tetapi baru mendapat sambutan dari kalangan yang luas ketika
diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris pada tahun 1949 dibawah judul "General and
Industrial Administration". Fayol mengembangkan teori yang memusatkan
perhatiannya pada pemecahan fungsional kegiatan administrasi.
Teori organisasi human relations ini disebut juga dengan teori hubungan
kemanusiaan, teori hubungan antara manusia, teori hubungan kerja kemanusiaan atau
the human relations theory. Dalam arti luas, human relations atau hubungan antara
manusia adalah hubungan antara seseorang dengan orang lainnya yang terjadi dalam
suatu situasi dan kegiatan untuk mendapatkan kepuasan hati. Menurut Muhammad
dalam Wijayanti, teori hubungan manusiawi menekankan pada pentingnya individu dan
hubungan sosial dalam kehidupan organisasi. Dalam teori ini menyarankan adanya
strategi peningkatan dan penyempurnaan organisasi dengan meningkatkan kepuasan
anggota organisasi dan menciptakan organsiasi yang dapat membantu individu
mengemabangkan potensinya.
i
15
i
16
i
17
D. Teori kepemimpinan
i
18
1. Pendekatan sifat, atau karakteristik bawaan lahir. Great Man Theory beranggapan
bahwa sifat-sifat kepemimpinan merupakan bawaan, artinya teori ini beranggapan
bahwa pemimpin-pemimpin besar itu sudah ditakdirkan sejak lahir.
2. Pendekatan gaya atau tindakan dalam memimpin, berusaha mengkaji perilaku atau
tindakan pemimpin dalam mempengaruhi dan/atau menggerakkan para pengikutnya
guna mencapai suatu tujuan. Perilaku dan tindakan tersebut pada dasarnya dapat
dipahami sebagai dua hal berbeda tetapi saling bertautan, yakni
a) Fokus terhadap penyelesaian tugas (pekerjaan) dan
b) Fokus pada upaya pembinaan terhadap personil yang melaksanakan
tugas/pekerjaan tersebut
3. Pendekatan kontingensi adalah kepemimpinan mengedepankan pada situasi kerja
dan budaya organisasi tujuannya adalah untuk mencocokkan gaya pemimpin dengan
situasi yang sesuai. Untuk memanfaatkan teori ini sebaik mungkin, penting untuk
menemukan gaya apa yang dimiliki seorang pemimpin.
i
1
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Teori organisasi sendiri merupakan sebuah teori yang digunakan untuk mempelajari
proses kerjasama yang dilakukan oleh antar individu. Hakikat kelompok yang ada di
dalam individu dalam mencapai tujuan serta berbagai cara yang ditempuh dengan
menggunakan teori yang dapat menjelaskan bentuk tingkah laku, seperti motivasi
seorang individu dalam melakukan proses kerjasama di sebuah organisasi. Organisasi
adalah suatu sistem interaksi antar orang yang ditujukan untuk mencapai tujuan
organisasi, dimana sistem tesebut memberikan arahan perilaku bagi anggota organisasi.
Pandangan organisasi saat ini tidak lagi sebagai mesin birokrasi tetapi sebagai sistem
sosial. Sebuah organisasi dibentuk karena adanya dorongan dari dalam diri sekelompok
orang dalam mencapai tujuan tertentu. Organisasi pendidikan adalah lembaga
penyelenggara pendidikan yang sangat mempengaruhi kualitas penyelenggaraan
pendidikan. Dalam proses penyelenggaraan program pendidikan, para pihak dalam
organisasi pendidikan terkait langsung dengan pelayanan pendidikan yang pasti selalu
menghadapi permasalahan.
9i
1
DAFTAR RUJUKAN
Fitriyani. 2019. El-Ghiroh: Jurnal Study Keislaman. Konsep Organisasi Pendidikan dalam
Pemberdayaan Sekolah. 64. (https://jurnal.staibsllg.ac.id/index.php/el-
ghiroh/article/view/105, diakses tanggal 24 Januari 2023).
Hasiholan, L. B. 2012. Dinamika Sains. Teori Organisasi Suatu Tinjauan Perspektif Sejarah.
3. (http://jurnal.unpand.ac.id/index.php/dinsain/article/viewFile/86/83, diakses tanggal
26 Januari 2023).
Ambarwati, A. 2018. Perilaku dan Teori Organisasi. Malang: Media Nusa Creative.
Tanjung, A. S., Purba, A. M., dan Muhammad, M. 2022. Jurnal Pendidikan dan Konseling
(JPDK). Pemahaman terhadap Teori-Teori Organisasi. 4(4), 5816-5823.
i
10