Anda di halaman 1dari 20

DAFTAR ISI

BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH....................................................................................1
1.3 TUJUAN MASALAH........................................................................................1
BAB II...............................................................................................................................3
PEMBAHASAN................................................................................................................3
2.1 PENGERTIAN TEORI.......................................................................................3
2.2 PENGERTIAN ORGANISASI..........................................................................4
2.3 TEORI ORGANISASI.......................................................................................4
2.4 UNSUR UNSUR ORGANISASI.......................................................................6
2.5 ASAS ASAS ORGANISASI............................................................................10
BAB III............................................................................................................................13
PENUTUP.......................................................................................................................13
3.1 KESIMPULAN.................................................................................................13

i
KATA PENGANTAR

Pertama-tama, puji syukur kepada Allah SWT atas pertolongan Allah SWT,
penulis selesai menulis makalah berjudul “Teori Organisasi” tepat dalam waktu yang
telah dihitung.Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang
diberikan oleh Bapak Arif Rahman selaku dosen teori organisasi. Dalam penyusunan
makalah ini penulis memang mendapatkan banyak sekali tantangan dan hambatan
namun dengan bantuan banyak individu hambatan tersebut dapat dilewati. Penulis telah
menyadari bahwa masih banyak kesalahan yang ditemukan dalam proses penulisan
makalah ini.

Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam proses penulisan makalah ini. Semoga Allah membalas semua
membantu dan memberkati kalian semua. Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih
kurang sempurna dalam susunan dan isinya. Maka dari itu penulis berharap kritik dari
para pembaca dapat membantu penulis dalam menyempurnakan makalah selanjutnya.
Semoga makalah ini dapat membantu para pembaca untuk mendapatkan lebih banyak
pengetahuan tentang teori organisasi.

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Definisi sederhana dari organisasi adalah suatu kelompok orang yang


mempunyai tujuan yang sama. Tujuan merupakan hasil yang berupa barang, jasa,
uang, pengetahuan dan lain-lain. Tujuan disini dapat di definisikan sebagai output,
dan untuk menjadi output di perlukan input. Input dapat berupa raw material,
sumber daya manusia, uang, informasi dan lain-lain. Sistem sendiri dapat
didefinisikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang
dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi. Di
dalam organisasi terjadi konversi dari input menjadi output dan diperlukan banyak
proses yang saling berhubungan dari fungsi-fungsi struktural yang ada sebagai
contoh RND, Produksi, Accounting, Marketing, IT dan lain -lain. Proses berjalan
sampai menjadi output dan akan di dapat data yang di hasilkan selama berjalan.
Diharapkan data dapat diolah menjadi informasi dan di kembalikan ke setiap
fungsi departemen dimana akan di gunakan untuk mengukur kinerja, kontrol dan
untuk pendukung dari pengambilan keputusan.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian dari teori ?


2. Apa pengertian dari organisasi ?
3. Apa pengertian dari teori organisasi ?
4. Apa unsur unsur dari organisasi ?
5. Apa asas asas dari organisasi ?

1
1.3 TUJUAN MASALAH

1. Untuk mengetahui apa itu teori.


2. Untuk mengetahui apa itu organisasi.
3. Untuk mengetahui apa pengertian dari teori organisasi.
4. Untuk mengetahui apa unsur unsur dari organisasi.
5. Untuk mengetahui apa asas asas dari organisasi.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN TEORI

Teori adalah serangkaian bagian atau variabel, definisi, dan dalil yang
saling berhubungan yang menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai
fenomena dengan menentukan hubungan antar variabel, dengan menentukan
hubungan antar variabel, dengan maksud menjelaskan fenomena alamiah.
Labovitz dan Hagedorn mendefinisikan teori sebagai ide pemikiran “pemikiran
teoritis” yang mereka definisikan sebagai “menentukan” bagaimana dan
mengapa variable-variabel dan pernyataan hubungan dapat saling berhubungan.

Berikut ini adalah definisi dan pengertian teori menurut ahli :

1. LITTLEJOHN & KAREN FOSS

Teori merupakan sebuah sistem konsep yang abstrak dan hubungan-


hubungan konsep tersebut yang membantu kita untuk memahami sebuah
fenomena.

2. CALVIN S. HALL & GARDNER LINZEY

Teori adalah hipotesis (dugaan sementara) yang belum terbukti atau


spekulasi tentang kenyataan yang belum diketahui secara pasti.

3. KING

Teori adalah sekumpulan konsep yang ketika dijelaskan memiliki


hubungan dan dapat diamati dalam dunia nyata.

3
4. MANNING

Teori adalah seperangkat asumsi dan kesimpulan logis yang mengaitkan


seperangkat variabel satu sama lain. Teori akan menghasilkan ramalan-
ramalan yang dapat dibandingkan dengan pola-pola yang diamati.

2.2 PENGERTIAN ORGANISASI

Organisasi adalah penyusunan dan pengaturan bagian-bagian hingga


menjadi suatu kesatuan; sususan dan aturan dari berbagai bagian sehingga
merupakan kesatuan yang teratur; gabungan kerja sama (untuk mencapai tujuan
tertentu). Kamus modern bahasa Indonesia M. dahlan Al Barry.

Pengertian Organisasi (didapat dari buku) :

1. Organisasi adalah susunan dan aturan dari berbagai-bagai bagian (orang


dsb) sehingga merupakan kesatuan yang teratur. (W.J.S. Poerwadarminta,
Kamus Umum Bahasa Indonesia).
2. Organisasi adalah sistem sosial yang memiliki identitas kolektif yang
tegas, daftar anggota yang terperinci, program kegiatan yang jelas, dan
prosedur pergantian anggota. (Janu Murdiyamoko dan Citra Handayani,
Sosiologi untuk SMU Kelas I).

Menurut para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi sebagai berikut :

1. Chester I. Bernard berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan


suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.

4
2. Stephen P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan
(entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan
yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus
menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.

2.3 TEORI ORGANISASI

Teori organisasi Muncul pada abad 19 di latar belakangi oleh Revolusi


Inggris dan lahirnya perusahaan raksasa di Amerika Serikat. Berikut ini akan
dibahas mengenai teori organisasi klasik yang dipelopori oleh  Max Weber,
teori neoklasik, dan teori organisasi modern.

Teori organisasi adalah studi tentang bagaimana organisasi menjalankan


fungsinya dan bagaimana mereka mempengaruhi dan dipengaruhi oleh orang-
orang yang bekerja di dalamnya ataupun masyarakat di lingkup kerja mereka.

Adapun bagian – bagian dari teori organisasi sebagai berikut :

1. TEORI ORGANISASI KLASIK

Teori klasik (classical theory) kadang-kadang disebut juga teori


tradisional, yang berisi konsep-konsep tentang organisasi mulai dari tahun
seribu delapan ratusan(abad 19) yang mendefinisikan organisasi sebagai
struktur hubungan, kekuasaan-kekuasaan, tujuan-tujuan, peranan-peranan,
kegiatan-kegiatan, komunikasi dan faktor-faktor lain yang terjadi bila orang-
orang bekerja sama.

Teori ini juga berkembang dalam tiga aliran yang dibangun atas dasar
anggapan-anggapan yang sama dan mempunyai efek yang sama, yaitu:

5
a.  Teori birokrasi : dikemukakan oleh Max Weber dalam bukunya “The
Protestant Ethic and Spirit of Capitalism.

b.  Teori administrasi : dikembangkan atas dasar sumbangan Henry


Fayol  dan Lyndall Urwick dari Eropa serta Mooney dan Reiley dari
Amerika.

c.  Manajemen ilmiah : dikembangkan mulai tahun 1900 oleh Frederick


Winslow Taylor.

2. TEORI ORGANISASI NEOKLASIK

Teori neoklasik secara sederhana dikenal sebagai teori/aliran


hubungan manusiawi (The human relation movement). Teori neoklasik
dikembangkan atas dasar teori klasik. Anggapan dasar teori ini adalah
menekankan pentingnya aspek psikologis dan social karyawan sebagai
individu maupun sebagai bagian kelompok kerjanya, atas dasar anggapan ini
maka teori neoklasik mendefinisikan “suatu organisasi” sebagai sekelompok
orang dengan tujuan bersama. Perkembangan teori neoklasik dimulai dengan
inspirasi percobaan-percobaan yang dilakukan di Howthorne dan dari tulisan
Huga Munsterberg.

Dalam hal pembagian kerja, teori neklasik telah mengemukaan


perlunya hal-hal sebagai berikut:

a.  Partiipasi, yaitu melibatkan setiap orang dalam proses pengambilan


keputusan.

b.   Perluasan kerja (job enlargement) sebagai kebalikan dari pola


spesialisasi.

6
c. Manajemen bottom-up yang akan memberikan kesempatan kepada para
yunior untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan manajemen
puncak.

3. TEORI ORGANISASI MODERN

Teori modern ditandai  dengan  ahirnya  gerakan contingency yang


dipelopori Herbert Simon, yang  menyatakan  bahwa teori organisasi  perlu
melebihi prinsip-prinsip yang dangkal dan terlalu disederhanakan  bagi suatu
kajian mengenai kondisi yang dibawahnya dapat diterapkan  prinsip yang
saling bersaing. Kemudian Katz dan  Robert Kahn dalam  bukunya “the
social psychology of organization” mengenalkan perspektif  organisasi
sebagai  suatu sistem terbuka.

2.4 UNSUR UNSUR ORGANISASI

Setiap bentuk organisasi akan mempunyai unsur-unsur tertentu, yang


antara lain sebagai berikut :

1.  Sebagai Wadah Atau Tempat Untuk Bekerja Sama

Organisasi adalah merupakan suatu wadah atau tempat dimana


orang-orang dapat bersama untuk mencapai suatu tujuan yang telah
ditetapkan tanpa adanya organisasi menjadi saat bagi orang-orang untuk
melaksanakan suatu kerja sama, sebab setiap orang tidak mengetahui
bagaimana cara bekerja sama tersebut akan dilaksanakan. Pengertian tempat
di sini dalam arti yang konkrit, tetapi dalam arti yang abstrak, sehingga
dengan demikian tempat sini adalah dalam arti fungsi yaitu menampung atau
mewadai keinginan kerja sama beberapa orang untuk mencapai tujuan
tertentu. Dalam pengertian umum, maka organisasi dapat berubah wadah

7
sekumpulan orang-orang yang mempunyai tujuan tertentu misalnya
organisasi buruh, organisasi wanita, organisasi mahasiswa dan sebagainya.

2.  Proses kerja sama sedikitnya antar dua orang

Suatu organisasi, selain merupakan tempat kerja sama juga


merupakan proses kerja sama sedikitnya antar dua orang. Dalam praktek,
jika kerja sama tersebut di lakukan dengan banyak orang, maka organisasi
itu di susun harus lebih sempurna dengan kata lain proses kerja sama di
lakukan dalam suatu organisasi, mempunyai kemungkinan untuk di
laksanakan dengan lebih baik hal ini berarti tanpa suatu organisasi maka
proses sama itu hanya bersifat sementara, di mana hubungan antar kerja
sama antara pihak-pihak bersangkutan kurang dapat diatur dengan sebaik-
baiknya.

3.  Jelas tugas kedudukannya masing-masing

Dengan adanya organisasi maka tugas dan kedudukan masing-


masing orang atau pihak hubungan satu dengan yang lain akan dapat lebih
jelas, dengan demikian kesimpulan dobel pekerjaan dan sebagainya akan
dapat di hindarkan. Dengan kata lain tanpa orang yang baik mereka akan
bingung tentang apa tugas-tugasnya dan bagaimana hubungan antara yang
satu dengan yang lain.

4.  Ada tujuan tertentu

Betapa pentingnya kemampuan mengorganisasi bagi seorang


manajer. Suatu perencana yang kurang baik tetapi organisasinya baik akan
cenderung lebih baik hasilnya dari pada perencanaan yang baik tetapi tidak
baik. Selain itu dengan cara mengorganisasi secara baik akan mendapat
keuntungan antara lain sebagai berikut :

8
- Pelaksanaan tugas pekerjaan mempunyai kemungkinan dapat dilaksanakan
secara efisien dan efektif.

Organisasi juga mempunyai unsur-unsur pendukung agar bisa berjalan


dan terlaksana, berikut unsur-unsur organisasi :

1. Manusia(man) : dalam keorganisasian, manusia sering disebut sebagai


pegawai atau personel yang terdiri dari semua anggota organisasi tersebut
yang menurut fungsidan tingkatannyaterdiri dari pimpinan(administrator)
sebagai unsur pimpinan tertinggi dalam organisasi, manajer yang memimpin
tiap-tiap satuan unit kerja yang sudah dibagikan sesuai dengan tugas dan
fungsinya, dan para pekerja.

2. Kerjasama(team work) : suatu kegiatan bantu-membantu antar sesama


anggota organisasi yang dilakukan bersama-sama untuk mencapai tujuan
bersama. oleh karena itu, anggota organisasi dibagi menjadi beberapa bagian
sesuai fungsi, tugas dan tingkatannya masing-masing.

3. Tujuan bersama : adalah arah atau sasaran yang dicapai. Tujuan merupakan
titik akhir dari apa yang diharapkan atau dicapai dalam organisasi. Setiap
anggota sebuah organisasi harus mempunya tujuan yang sama agar
organisasi tersebut dapat berjalan sesuai dengan keinginan bersama.

4. Peralatan(equipment) : segala sesuatu yang digunakan dalam organisasi


seperti uang, kendaraan, gedung, tanah dan barang modal lainnya.

9
5. Lingkungan(environtment) : yang termasuk ke dalam unsur lingkungan
adalah :

a. kondisi atau situasi yang secara langsung atau tidak langsung


mempengaruhi berjalannya organisasi karena kondisi atau situasi sangat
dekat hubungannya dengan organisasi dan anggotanya.

b. tempat atau lokasi, karena mempengaruhi sarana transportasi dan


komunikasi.

c. Wilayah operasi yang dijadikan sarana kegiatan organisasi, wilayah


operasi dibagi menjadi empat, yaitu wilayah kegiatan,wilayah jangkauan,
wilayah personil, wilayah kewenangan atau kekuasaan.

6. Kekayaan alam : yang dimaksud adalah cuaca, keadaan geografis, flora,


fauna dll.

7. Kerangka/kontruksi mental organisasi itu sendiri.

Dari ketiga unsur tersebut saling terkait dan mempunyai satu kesatuan. dari
berbagai macam teori organisasi yang di kemukakan oleh para ahli tidak ada
satu pun yang memiliki kebenaran mutlak. dan antara teori organisasi yang
satu dengan yang lain saling melengkapi.

Setiap bentuk organisasi akan mempunyai unsur-unsur tertentu, yang antara


lain sebagai berikut :

1.   Sebagai wadah atau tempat untuk bekerja sama.

10
2.   Proses kerja sama sedikitnya antara dua orang.

3.   Jelas tugas dan kedudukannya masing-masing.

4.   Ada tujuan tertentu.

Secara ringkas unsur-unsur organisasi yang paling dasar adalah :

1.    Harus ada wadah atau tempatnya untuk bekerja sama.

2.    Harus ada orang-orang yang bekerja sama.

3.    Kedudukan dan tugas masing-masing orang harus jelas.

4.    Harus ada tujuan bersama yang mau dicapai.

Suatu organisasi harus memuat 4 unsur utama, yaitu:

a)    Goals oriented (berorientasi tujuan)

b)    Psychosocial system (sistem hubungan sosial)

c)    Structured activities
d)    Technological system

2.5 ASAS ASAS ORGANISASI

Organisasi yang baik, efektif, efisien serta sesuai dengan kebutuhan,


harus didasarkan pada asas, beberapa azas dalam organisasi adalah sebagai
berikut : 

11
a.      Asas Tujuan Organisasi (Principle of organizational objectives)

Tujuan organisasi harus jelas dan rasional; apakah bertujuan untuk


mendapatkan laba ataukah untuk memberikan pelayanan. Hal ini
merupakan bagian penting dalam menentukan struktur organisasi.

b.      Asas Kesatuan Tujuan (Principle of unity of objective)

Suatu organisasi harus ada kesatuan yang ingin dicapai. Organisasi secara

keseluruhan dan tiap-tiap bagiannya harus berusaha untuk mencapai tujuan

tersebut.organisasi akan kacau bila tidak memiliki kesatuan tujuan.

c.      Asas Kesatuan Perintah (Principle of unity of command)

Setiap bawahan menerima perintah ataupun memberikan


pertanggungjawaban hanya kepada satu orang atasan, namun seorang
atasan dapat memerintah beberapa orang bawahan.

d.      Asas Rentang Kendali (Principel of the span of management)

Seorang manajer hanya dapat memimpin secara efektif sejumlah bawahan


tertentu, misalnya 3 sampai 9 orang. Jumlah bawahan ini tergantung
kecakapan dan kemampuan manajer bersangkutan. 

e.      Asas Pendelegasian Wewenang (Principle of delegation of authority)

12
Hendaknya pendelegasian wewenang dari seorang atau sekelompok orang
kepada orang lain jelas dan efektif sehingga seorang manajer mengetahui
wewenangnya. 

f.    Asas Keseimbangan Wewenang Dan Tanggung Jawab (Principle of


parity of authority and responsibility)

Wewenang dan tanggung jawab harus seimbang. Wewenang yang


didelegasikan dengan tanggung jawab yang timbul harus sama besarnya,
hendaknya wewenang yang didelegasikan tidak meminta
pertanggungjawaban yang lebih besar dari wewenang itu sendiri ataupun
sebaliknya.

g.      Asas Tanggung Jawab (Principle of responsibility)

Pertanggungjawaban dari bawahan terhadap atasan harus sesuai dengan


garis wewenang (line authority) dan pelimpahan wewenang. Dengan kata
lain, seseorang hanya akan bertanggung jawab kepada orang yang
melimpahkan wewenang tersebut.

h.      Asas Pembagian Kerja (Principle of departmentation)

Pengelompokan tugas-tugas, pekerjaan atau kegiatan-kegiatan yang sama


ke dalam satu unit kerja hendaknya didasarkan atas eratnya hubungan
pekerjaan tersebut. 

13
i.       Asas Penempatan Personalia (Principle of personnel placement). 

Penempatan orang-orang pada setiap jabatan harus didasarkan atas


kecapakan, keahlian dan keterampilannya (the right man, in the right job) :

mismanagement penempatan harus dihindarkan. Efektivitas organisasi


yang optimal memerlukan penempatan karyawan yang tepat. Untuk itu
harus dilakukan seleksi yang objektif dan berpedoman atas job
specification dari jabatan yang akan diisinya. 

j.       Asas Jenjang Berangkai (Principle of scalar chain)

Saluran perintah atau wewenang dari atas ke bawah harus merupakan mata
rantai vertical yang jelas dan tidak terputus-putus serta menempuh jarak
terpendek., jelas dan menempuh jarak terpendeknya. Hal ini penting,
karena dasar organisaasi yang fundamental adalah rangkaian wewenang
dari atas ke bawah. 

k.      Asas efisiensi (Principle of efficiency)

Suatu organisasi dalam mencapai tujuannya harus dapat mencapai hasil


yang optimal dengan pengorbanan yang minimal.

l.       Asas Kesinambungan (Principle of continuity)

Organisasi harus mengusahakan cara-cara untuk menjamin kelangsungan


hidupnya. 

14
m.    Asas Koordinasi (Principle of coordination)

Merupakan rangkaian dari asas-asas organisasi lainnya. Koordinasi


dimaksudkan untuk mensinkronkan dan mengintegrasikan segala tindakan,
supaya terarah pada sasaran yang ingin dicapai.

15
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Dari pembahasan yang telah disampaikan, maka dapat disimpulkan


bahwa organisasi adalah aktifitas/kegiatan yang dikerjakan bersama – sama
untuk mencapai tujuan bersama dan dilakukan oleh dua orang atau lebih. Dalam
setiap organisasi pun terdapat tiga unsur yang sangat penting, yaitu orang –
orang, kerjasama, dan tujuan yang akan dikehendaki. Suatu organisasi dibentuk
karena adanya suatu dorongan dari dalam diri sekeompok orang untuk mencapai
suatu tujuan tertentu.

16
DAFTAR PUSTAKA

http://carapedia.com/pengertian_definisi_teori_menurut_para_ahli_info502.html

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Teori

http://handpage.blogspot.co.id/p/definisi-dan-pengertian-organisasi.html?m=1

http://agungzetiadji.blogspot.co.id/2012/10/teori-organisasi.html?m=1

http://rinaldymeinaki.blogspot.co.id/2014/10/tugas-jelaskan-ciri-ciri-dan-unsur.html?
m=1

http://heninuraeni23.blogspot.co.id/2013/12/pengertian-dan-asas-asas-organisasi.html?
m=1

17

Anda mungkin juga menyukai