Anda di halaman 1dari 8

Seminar

Komunikasi
Organisasi
1. Aidina Fitra
2. Niko Trisusilo
3. Syafni Nola Putri
4. Vethria Rahmi
5. Yazhra Azmi Ahady

TEORI ORGANISASI
Dosen Pengampu : Dr. ASMAWI, ,M.Si
Pembahasan
01 Teori Klasik

02 Teori Transisional

03 Teori Mutakhir
Teori Klasik
Teori klasik di bagi menjadi 3 paradigma yaitu Organisasi Sosial, Organisasi Formal dan Manajemen Ilmiah Taylor

Organisasi Sosial
Organisasi sosial menurut R. Wayne Pace dan Don F. Faules (2010) adalah organisasi yang merujuk pada pola-pola interaksi sosial (
frekuensi dan lamanya kontak antara orang-orang; kecenderungan mengawali kontak; arah pengaruh antara orang-orang; derajat ke
rja sama; perasaan tertarik, hormat, dan permsuhan; dan perbedaan status) dan regularitas yang teramati dan perilaku sosial orang-
orang disebabkan oleh situasi sosial mereka alih-alih oleh karakteristik fisiologi atau psikologi mereka sebagai individu.

Organisasi Formal
Teori ini menjelaskan tentang proses-proses sosial dalam sebuah cara yang menghubungkan motivasi individu dengan hasil-hasil
sosial. Weber memberikan kerangka kerja untuk padangan tradisional tentang susunan organisasi sebagai sesuatu yang hirarki dan
diatur oleh aturan.

Manajemen Ilmiah Taylor


Unsur Kunci :
- Pembagian Kerja
- Proses Skalar – fungsional
- Struktur: hubungan logis antara berbagai fungsi dalam organisasi
- Rentang Kendali/pengawasan (span of control)
Teori Transisional
Teori ini akan membahas tentang transisi dari teori-teori klasik mengenai organisasi
dan manajemen ke teori-teori sistem dan perilaku yang lebih mutakhir. Konsepsi
lama tetap memberikan pengaruh yang penting terhadap cara kita memahami
organisasi. Namun, perbaikan dalam model mulai membawa perubahan praktis
dalam cara kita memahami organisasi.

1. Teori Perilaku
a. Teori Komunikasi-Kewenangan, Chester Barnard
Barnard (1938) saat ia mempublikasikan The functions of the executive ia menyatakan
bahwa organisasi adalah sistem orang, bukan struktur yang direkayasa secara mekanis.
Definisi Barnard tentang organisasi formal yaitu suatu sistem kegiatan dua orang atau
lebih yang dilakukan secara sadar dan terkoorninasi. Teori ini menggap kewenangan
adalah suatu fungsi kemauan untuk bekerja sama.

b. Teori Hubungan Manusiawi Elton Mayo


Teori ini termasuk penemuan besar pada awal tahun 1950-an. Setelah publikasi barnard,
muncul penelitian yang membahas mengenai produktivitas dan hubungan-hubungan
sosial di kompleks Hawto\horne yang memiliki Western Electric Company atau yang lebih
dikenal dengan sebutan Studi Hawthorne (Hawthorne Studies). Kesimpulan yang
berkembang dari studi Hawthorne tersebut sering disebut Efek Hawthorne yaitu :
Perhatian terhadap orang-orang boleh jadi mengubah sikap dan perilaku mereka.
Moral dan produktivitas dapat meningkat apabila para pegawaimempunyai kesempatan
untuk berinteraksi satu sama lainnya.
Teori Transisional
2. Teori Sistem
Scott (1961), menyatakan bahwa “satu-satunya cara yang bermakna untuk mempelajari
organisasi adalah sebagai suatu sistem’’ (hlm. 15). Ia mengemukakan bahwa bagian-bagian
penting organisasi sebagai sistem adalah individu dan kepribadian setiap orang dalam
organisasi, struktur formal, interaksi yang informal, pola status dan peranan yang
menimbulkan pengharapan-pengharapan dan lingkungan fisik pekerjaan. Proses
penghubung utama dalam bagian bagian tersebut adalah komunikasi.

Dalam mempelajari teori sistem, terdapat empat unsur-unsur yaitu :


a) Nonsumativitas
Menunjukkan bahwa suatu sistem tidak sekedar jumlah dari baagian-bagiannya. ketika
komponen-komponen tersebut saling berhubungan satu sama lain dalam suatu
interdependensi, sistem tersebut memperoleh suatu identitas yang terpisah dari masing-
masing komponen.
b) Unsur-unsur struktur, fungsi dan evolusi.
Struktur merujuk kepada hubungan antar komponen suatu sistem,
c) Keterbukaan
Organisasi adalah sistem sosial. Batas-batasnya dapat ditembus, yang memungkinkan
organisasi berinteeraksi dengan lingkungannya, sehingga memperoleh energi dan informasi.
d) Hierarki
Arus informasi yang melintasi batas-batas suatu sistem dapat mempengaruhi perilaku
struktural-fungsional sistem tersebut.
Teori Mutakhir
Istilah “mutakhir’ digunakan untuk membedakannya dengan teori-teori komunikasi organisasi
sebelumnya. Sebagaimana Pace dan Faules (1993) menyebutkan adanya tiga fase perspektif dalam
komunikasi organisasi, yaitu (a) teori-teori obyektif disebut struktural klasik, (b) teori-teori transisional,
dan (c) teori-teori subyektif disebut teori mutakhir. Pembedaan perlu dilakukan berkaitan dengan
perspektif atau cara pandang para ahli terhadap organisasi.
Teori mutakhir menurut Lincoln (1985) merupakan sebuah paradigma atau pandangan dunia atas
subyektivisme dan bukan semata mata perkembangan akan teori prilaku dan system sosial yang terjadi
sebelumnya.
Teori ini memberikan perhatian penting pada aspek adaptasi terhadap lingkungan atau dinamika
‘dunia luar’. Teori ini beranggapan bahwa human relations saja tidak cukup, tapi organisasi juga harus
bersifat adaptif. Organisasi tidak bisa eksis jika tidak memperhatikan perkembangan lingkungan di
mana organisasi itu tumbuh. Bagaimana mungkin di zaman teknologi informasi yang demikian pesat
dewasa ini, organisasi masih seperti ‘katak dalam tempurung’? Bagaimana mungkin kita berpikir paling
hebat dan maju sementara di sekeliling kita tumbuh pesat organisasi atau perusahaanperusahan
sejenis yang tak kalah hebat? (Bambang Sukma Wijaya, 2007).
Teori Mutakhir
Pengorganisasian adalah suatu gramatika (aturan, konvensi, praktik organisasi) yang disahkan secara
mufakat untuk mengurangi ketidakpastian dengan menggunakan perilaku bijaksana (pengalaman) yang
saling bertautan. Tahapan Pengorganisasian :

1) Tahapan Enacment secara sederhana berarti bahwa para anggota organisasi menciptakan ulang
lingkungan mereka dengan menentukan dan merundingkan makna khusus dari suatu peristiwa.
2) Tahapan seleksi aturan-aturan dan siklus komunikasi digunakan untuk menentukan pengurangan yang
sesuai dengan ketidakjelasan.
3) Tahap retensi, memungkinkan organisasi menyimpan informasi mengenai cara organisasi itu memberi
respon atas berbagai situasi.

Contoh :
Lenovo, sebuah perusahaan komputer China, sebelum mengakuisisi IBM, raksasa komputer dunia?
Lenovo hanya sebuah liliput dengan kultur perusahaan keluarga yang kental. Ketika Lenovo mengubah
kultur perusahaan menjadi lebih terbuka, perusahaan ini bertransformasi menjadi perusahaan raksasa,
bahkan sanggup ’melahap’ perusahaan raksasa lain pesaingnya dari Amerika, yakni IBM. Kini Lenovo
bukan lagi ’milik China’ apalagi cuma sekadar perusahaan kecil milik keluarga. Lenovo telah menjadi
’milik dunia’ yang mampu bersaing di kancah internasional.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai