Anda di halaman 1dari 12

TEORI - TEORI ORGANISASI

Dosen Pengampu : Rosmawaty Hilderiah .P, Dr, S.Sos.,MT

Nomor Kelompok : Kelompok 9

Nama Anggota : - Seviarini Zahari (44222010116)

- Razzan Budiarianto (44122010114)


- Mutiara Sanon (44122010072)

Tugas : Tugas Kelompok

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI ORGANISASI

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA

2022- 2023

1
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Komunikasi organisasi adalah proses menciptakan dan bertukar pesan melintasi


jaringan saling ketergantungan untuk mengatasi lingkungan yang tidak pasti dan
terus berubah. Tujuan komunikasi dalam proses organisasi tidak lain adalah
terbentuknya saling pengertian, yaitu kesetaraan dalam bidang standar dan
pengalaman. Meskipun tidak mungkin menyamakan visibilitas individu dalam
suatu organisasi melalui aktivitas komunikasi terencana atau konten yang
dirancang, setidaknya ada proses untuk mensosialisasikan aspek-aspek
organisasi kepada semua orang. Dimensi yang dimaksud misalnya visi, misi,
nilai, dan strategi (Muhammad, 1995: 67).

Komunikasi organisasi yang baik Mempengaruhi keberhasilan suatu organisasi


dalam mencapai tujuannya. Komunikasi merupakan hal yang sangat penting
dalam dunia kerja, baik dalam organisasi, perusahaan maupun pihak berwenang.
Khususnya peningkatan produktivitas sumber daya manusia. Selain itu, sumber
daya manusia juga penting bagi keberhasilan suatu perusahaan. Oleh karena itu
diperlukan manajer yang berkinerja baik, mempunyai produktivitas yang tinggi,
mempunyai etos kerja yang tinggi, serta loyal dan bersedia melakukan yang
terbaik demi kepentingan organisasi(Effendi, 1992: 146).

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apakah definisi dari Teori Struktural Klasik, Transisional, dan Mutakhir?

1.2.2 Bagaimana korelasi teori struktural klasik, Transisional, Mutakhir


dengan komunikasi organisasi?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian teori komunikasi organisasi untuk memahami dan menganalisis


berbagai teori yang berkaitan dengan komunikasi dalam suatu organisasi. Ini
mencakup pemahaman teori struktural klasik, tradisional dan lanjutan dalam konteks
komunikasi organisasi. Berikut tujuan khusus dilakukannya penelitian ini:

2
Memahami teori struktural klasik:

Tujuan utamanya adalah untuk memahami prinsip-prinsip teori struktural klasik yang
mendasari komunikasi dalam organisasi. Hal ini mencakup pemahaman tentang
hierarki organisasi, bagaimana informasi mengalir dalam hierarki, dan peran
komunikasi dalam memelihara struktur tersebut.

Analisis teori struktural tradisional:

Tujuannya di sini adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisis teori komunikasi


organisasi yang lebih tradisional seperti teori saluran komunikasi, teori komunikasi
massa, dan teori pertukaran sosial. Penelitian mungkin bertujuan untuk
mengevaluasi relevansi teori-teori ini dalam konteks organisasi modern.

Jelajahi teori struktural terbaru:

Tujuan ini melibatkan eksplorasi dan analisis teori komunikasi organisasi yang lebih
baru, seperti teori jaringan, teori komunikasi terdistribusi, atau teori komunikasi
kolaboratif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami bagaimana teori-teori
tersebut mengatasi tantangan dan perubahan komunikasi organisasi di era digital
dan global.

BAB 2

3
PEMBAHASAN

2.1 Apakah definisi dari Teori Struktural Klasik, Transisional, dan Mutakhir?

2.1.1 Teori Struktural Klasik

Teori klasik atau tradisional ini berkembang sejak tahun 1800. Para ahli teori
klasik sering menggambarkan organisasi sebagai organisasi yang sangat
tersentralisasi. Para ahli teori klasik menekankan sistem peraturan yang
disiplin dan pengawasan yang ketat untuk membantu organisasi berfungsi
secara efektif. Inilah sebabnya mengapa para ahli teori klasik menekankan
“rantai perintah” dalam organisasi (Ruliana, 2014:39).

2.1.2 Teori Transisional

Perpindahan dari teori klasik ke teori transisional merupakan pertukaran


Paradigma utama yang dirintis oleh Chester Barnard (1938) Elton Mayo
(1933) Roethlishherger, dan Dichson (1939) yang tidak menyetujui opini dari
teori Klasik. Dalam teori transisional ini lebih tertarik dengan pencapaian
keuntungan Organisasi dan peka terhadap kebutuhan sosial anggota
organisasi (Ruliana, 2014:47).

2.1.3 Teori Mutakhir

Teori Mutakhir menyatakan bahwa hubungan manusia dan teori birokrasi


klasik tidak dapat digabungkan dengan baik. Namun teori mutakhir
menegaskan bahwa organisasi harus mampu beradaptasi dengan
lingkungannya. Struktur, perilaku, dan lingkungan dibahas secara rinci
sebagai faktor-faktor organisasi dalam teori post-modern. Struktur secara
tradisional dianggap sebagai unit hierarki, fungsional, dan organisasional.
Namun, Weick memandang struktur sebagai aktivitas komunikatif yang lebih
spesifik. Weick (1976) menyatakan bahwa kata “organisasi” adalah suatu
kata yang merupakan suatu benda dan suatu mitos. Fokus masalahnya
adalah proses pengembangan organisasi yang menghasilkan berdirinya
suatu organisasi. Organisasi adalah suatu sistem yang memuaskan
permintaan akan sesuatu. Uang dengan mengakomodasi tekanan yang
diberikan padanya. Menurut teori Weick, suatu sistem tertentu memiliki fokus
yang berpusat pada manusia, yang berarti bahwa sistem tersebut tidak hanya
meluncurkan organisasi. Sebaliknya, manusia itu sendiri yang menjadi

4
sasaran organisasi. Umat Manusia menghadapi lingkungan yang kacau dan
sering kali tidak sentimental, yang menurut pendapat Weick, menjadi
peringatan bagi para calon organisator. Menurut teori ini, komunikasi informal
seringkali melemahkan karakteristik fundamental suatu organisasi. Weick
menegaskan bahwa perubahan struktural disebabkan oleh aktivitas manusia.

2.2 Bagaimana korelasi teori struktural klasik, Transisional, Mutakhir dengan


komunikasi organisasi?

Hubungan ketiga teori di sini mengkaji bagaimana paradigma komunikasi organisasi


telah berkembang dari paradigma yang formal, hierarkis, dan monolitik (teori klasik)
menjadi paradigma yang lebih dinamis, interaktif, dan berorientasi teknologi (teori
kedua). Teori transnasional berfungsi sebagai benang penghubung antara kedua
pendekatan tersebut:

• Teori komunikasi organisasi mutakhir menekankan perlunya komunikasi


yang interaktif, berkelanjutan, dan berbasis teknologi. Organisasi yang
menggunakan teori ini menjadi lebih terlibat dalam percakapan dengan
kolega, pelanggan, dan pemangku kepentingan eksternal.

• Teori komunikasi organisasi klasik berfokus pada hierarki, komunikasi


formal, dan kendali dari manajemen taktis. Komunikasi digunakan sebagai
alat untuk memberikan instruksi dan mentor peserta pelatihan.

• Teori transisi memperingatkan terhadap perubahan komunikasi organisasi


yang terjadi sebagai akibat dari kemajuan teknologi, globalisasi, dan struktur
organisasi yang lebih kompleks. Teori ini menyoroti pentingnya komunikasi
dua arah dan komunikasi mundur dari atas ke bawah.

Tujuan fase teori modern adalah bagaimana organisasi dapat bertahan dalam

lingkungan yang selalu berubah dan sering mengejutkan. Sebagaimana Kita ketahui,

fase teori tradisional memandang organisasi sebagai ‘sistem tertutup’. Artinya

organisasi dapat berdiri sendiri tanpa dipengaruhi oleh lingkungan di sekitarnya.

Faktor-faktor lingkungan dianggap dapat diketahui dengan pasti dan dapat

dikendalikan. Inilah yang disanggah oleh fase teori moderen, yang mengemukakan

bahwa organisasi merupakan ‘sistem terbuka’. Artinya organisasi sangat tergantung

5
pada lingkungan sekitarnya untuk dapat mempertahankan hidupnya.

fase teori tradisional yang mendapat sanggahan keras, yakni pendapat bahwa faktor-
faktor lingkungan dapat diramalkan dan dapat dikendalikan. Walaupun para
pimpinan cenderung menyetujui pendapat fase teori tradisional bahwa organisasi
yang disusun secara rasional dan mengikuti prinsipprinsip tertentu akan efisien dan
efektif, para pimpinan mengalami kesukaran menghadapi faktor lingkungan yang
sangat rumit dan tidak pasti itu. Bertambah rumitnya pasar, keanekaragaman
produk, terobosan teknologi yang mengejutkan, munculnya bermacam-macam
cabang organisasi baru, semuanya ini memerlukan organisasi yang luwes, dan
mampu menyesuaikan diri terhadap segala macam perubahan. Sanggahan terhadap
fase teori tradisional ini membuka pemikiran baru terhadap organisasi, organisasi
harus:

a) Bersifat lebih luwes, artinya mampu menyesuaikan diri.

b) Merupakan sistem terbuka, memperlihatkan juga perubahan lingkungan.

2.3 Karakteristik Teori Struktural Klasik, Teori Transisional, dan Teori Mutakhir

A. Karakteristik Struktural klasik

 Fokus pada struktur organisasi


Teori struktural klasik menekankan pentingnya struktur organisasi yang
terorganisir dengan baik. Sebuah struktur organisasi yang jelas akan
meningkatkan efisiensi dan produktivitas organisasi sehingga dapat
mencapai tujuan yang organisasi inginkan.
 Pemisah kehidupan pribadi dan organisasi
Teori struktural klasik berfokus pada organisasi yang berwewenang dan
bertanggung jawaban, maka setiap orang yang sedang berorganisasi tidak
boleh mencampuri masalah kehidupan pribadi dengan masalah organisasi.
 Bersifat hierarki
Teori Struktural klasik menekankan pentingnya hierarki dalam susunan
organisasi. Para Tokoh percaya bahwa memiliki susunan struktur yang jelas
akan memfasilitasi komunikasi dalam pengambilan keputusan yang efektif.
 Sistem relatif tertutup

6
Max Weber mengatakan bahwa struktur klasik merupakan sistem yang relatif
tertutup, sebagian besar organisasi klasik menutup diri terhadap pengaruh
lingkungan eksternal, karena gangguan lingkungan dapat menghambat
pencapaian tujuan organisasi.

B. Karakteristik Transisional
 Hubungan manusia dan komunikasi yang baik dalam organisasi
Teori transisional berasumsi bahwa orang-orang dalam organisasi adalah
makhluk yang dinamis, aktif, dan bukan sekadar alat produksi yang kaku.
 Memberikan perhatian pada aspek hubungan manusia
Mengatakan bahwa stabilitas struktural dan fungsional tidak selalu membuat
organisasi menjadi efektif. Organisasi harus memberikan perhatian khusus
pada aspek yang berkaitan dengan hubungan manusia.
 Bersifat Adaptif
Organisasi harus adaptif dan mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan
atau dinamika “dunia luar”, sehingga organisasi mempunyai banyak referensi
baru yang dapat menciptakan motivasi, dan suatu organisasi tidak sekedar
monton maupun kaku.

C. Karakteristik Mutakhir
 Bersifat Subjektivisme
Teori ini menekankan bahwa makna dibangun oleh individu dan bukan
ditentukan oleh objek atau situasi. Dalam konteks komunikasi, teori ini
menekankan pada pentingnya memahami bagaimana penerima pesan atau
informasi tersebut memahaminya.
 Bersifat Simbolik
Dalam konteks komunikasi organisasi, teori ini menekankan pentingnya
pemahaman simbol dan makna yang digunakan dalam organisasi..
 Bersifat Sistemik
Teori ini menekankan bahwa organisasi adalah sistem yang kompleks dan
saling bergantung. Dalam konteks komunikasi, teori ini menekankan
pentingnya memahami bagaimana komunikasi mempengaruhi sistem
organisasi.
 Bersufat Konstruktivisme
Teori ini menekankan bahwa individu membangun pemahaman

7
Mereka tentang dunia melalui pengalaman dan interaksi sosial. Dalam
konteks komunikasi, teori ini menekankan pentingnya memahami bagaimana
individu membangun pemahamannya terhadap pesan atau informasi dalam
sebuah organisasi.

2.4 prinsip utama teori struktural klasik, teori transisional, dan teori mutakhir

A. Perinsip teori struktural klasik

Prinsip-prinsip utama teori struktural klasik, yang juga disebut pendekatan


struktural dalam teori organisasi, adalah sebagai berikut:

- Teori struktural klasik adalah salah satu aliran teori organisasi yang
memfokuskan pada anatomi atau struktur organisasi.
- Kesatuan komando sangat penting karena organisasi memiliki
spesialisasi tugas yang jelas.
- Pembagian kerja dan spesifikasi tugas harus dilakukan secara rasional. -
Standarisasi tugas harus dibuat untuk memastikan organisasi bekerja
dengan efisiensi dan efektif.
- Kesatuan instruksi harus diterapkan untuk memastikan bahwa semua
orang dalam organisasi memahami tujuan dan tugasnya.
- Rentang pengawasan harus dibatasi agar pengawasan dapat dilakukan
secara efektif.

B. Perinsip teori transisional

Dua aliran teori manajemen klasik adalah teori manajemen ilmiah dan teori
struktural klasik. Teori klasik ini mencakup hal-hal berikut:

- ilmu pengetahuan menggantikan metode kerja yang asal-asalan


- hubungan antara waktu dan gerak kelompok
- pesialisasi dalam pekerjaan
- pembagian kerja berdasarkan spesialisasi pekerjaan yang sesuai dengan
keterampilan
- kesatuan perintah
- persamaan wewenang dan tanggung jawab
- dan rentang kendali yang terbatas

8
Dengan memperbaiki struktur dan proses kerja organisasi, prinsip-prinsip ini
bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas organisasi. Teori-teori
organisasi lainnya muncul dari teori klasik. Hingga hari ini, teori klasik masih
diakui memiliki pengaruh yang signifikan, meskipun dominasinya mulai sekitar
tahun 1930.

C. Prinsip teori mutakhir

Teori mutakhir adalah paradigma atau pendekatan yang menolak pandangan


ilmiah atau obyektif tentang organisasi. Teori ini lebih subyektif dan
menekankan pada perubahan dalam pemikiran tentang organisasi. Beberapa
perspektif dalam teori organisasi termasuk Teori Manajemen Sekolah (SMS),
Teori Hubungan Manusia Sekolah (HRS), Teori Sistem, Teori Mutakhir, dan
Teori Kultural. Namun demikian, tidak ada prinsip umum yang dapat diambil
dari teori mutakhir.

2.5 Tujuan teori struktural klasik, teori transisional, dan teori mutakhir ada
dalam sebuah organisasi

A. Tujuan teori struktural klasik


Teori struktural klasik merupakan teori organisasi yang muncul pada abad ke-
19 dan memandang organisasi sebagai suatu sistem yang terdiri dari struktur
dan fungsi yang stabil. Tujuan dari teori ini adalah untuk mencapai efisiensi yang
tinggi dalam organisasi
Beberapa tujuan lain dari teori struktural klasik adalah:
1. Mencapai tujuan yang telah ditetapkan
2. Menyediakan struktur yang tepat bagi tujuan, lingkungan, teknologi, dan
partisipannya
3. Meningkatkan performa individu melalui spesialisasi
4.. Menciptakan koordinasi dan kontrol melalui pelaksanaan kekuasaan dan
aturan impersonal
Teori struktural klasik juga membedakan dua bentuk organisasi, organisasi
sosial dan organisasi formal. Organisasi formal dicirikan oleh strukturnya yang
terstruktur, kaku, terformulasi, dan tahan lama.. Struktur organisasi formal
menjelaskan hubungan wewenang, kekuasaan, akuntabilitas, dan tanggung
jawab.. Struktur yang ada saat ini juga menjelaskan bagaimana saluran terbentuk
dan melalui sarana apa komunikasi berlangsung

9
B. Tujuan teori transisional
Teori transisi merupakan teori yang lahir pada masa transisi antara era teori
manajemen ilmiah atau teori organisasi klasik dan era teori organisasi modern..
Tujuan dari teori ini adalah untuk meningkatkan efektivitas organisasi dengan
memperhatikan aspek hubungan antar manusia
Beberapa tujuan lain dari teori transformasi adalah:
1. Meningkatkan komunikasi dalam suatu bisnis atau organisasi
2. Mencapai tujuan organisasi dengan memperhatikan transformasi perilaku
setiap anggota organisasi
3. Meningkatkan penggunaan kekuasaan dan kepatuhan psikologis
4. Meningkatkan peran komunikasi dalam organisasi
5. Meningkatkan efektivitas organisasi dengan memperhatikan sistem dan
perilaku yang lebih modern
Teori transformasi juga didasarkan pada beberapa teori, seperti teori administrasi
Mary Parker Follet dan teori fungsi eksekutif Chester.I.Barnard

C. Tujuan teori mutakhir


Teori struktural lanjutan merupakan teori organisasi yang menaruh perhatian
besar pada aspek adaptasi terhadap lingkungan atau dinamika “dunia luar”..
Tujuan dari teori ini adalah untuk mencapai efisiensi organisasi dengan
memperhatikan sistem dan perilaku yang lebih modern
Beberapa tujuan lain dari teori struktural terbaru adalah:
1. Pencapaian tujuan kebijakan organisasi
2. Menyediakan struktur yang sesuai untuk tujuan organisasi, lingkungan,
teknologi, dan peserta
3. Meningkatkan efektivitas organisasi dengan memperhatikan perubahan
lingkungan tempat kegiatan organisasi
4. Meningkatkan kemampuan organisasi dalam beradaptasi terhadap
perubahan lingkungan
5. Meningkatkan penggunaan teknologi dan inovasi dalam organisasi

Teori struktural berikut juga mempunyai beberapa teori pendukung , misalnya


seperti teori organisasi yang dikemukakan oleh Carl Weick dan teori sistem
sosial yang dikemukakan oleh Katz dan Kahn

10
BAB 3
KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan

Berikut adalah beberapa poin penting yang dapat diambil kesimpulannya:Teori


struktural klasik:Teori struktural klasik, yang dikemukakan oleh para pemikir seperti
Frederick Taylor dan Henri Fayol, berfokus pada struktur hierarki dan pengorganisasian
tugas dalam organisasi. Komunikasi dalam konteks ini cenderung lebih formal dan terfokus
pada prosedur dan peraturan. Teori ini menekankan pentingnya tata kelola yang jelas dan
hierarki yang terstruktur. Teori struktural terkini:Teori struktural terkini atau kontemporer
mengakui pentingnya komunikasi dalam mengelola organisasi yang kompleks dan dinamis.
Teori ini menekankan pentingnya organisasi beradaptasi terhadap perubahan lingkungan
dan mengedepankan komunikasi yang terbuka, inklusif, dan responsif. Teori komunikasi
organisasi telah berkembang dari pendekatan yang sangat struktural dan hierarkis menjadi
pendekatan yang lebih holistik dan adaptif.

Pemahaman terhadap teori-teori yang berbeda ini dapat membantu para pemimpin
dan praktisi mengembangkan strategi komunikasi yang sesuai dengan kebutuhan dan
konteks organisasi mereka. Dalam lingkungan bisnis yang semakin kompleks dan dinamis,
teori struktural tingkat lanjut sering kali dianggap lebih tepat dalam memandu praktik
komunikasi organisasi yang efektif.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://repository.uin-suska.ac.id/3703/2/BAB%20I.pdf

https://repository.ut.ac.id/4413/3/SKOM4204-M1.pdf

https://komunikasiana.wordpress.com/2009/05/30/teori-teori-klasik-transisional-mutakhir/

https://sipeg.unj.ac.id/repository/upload/buku/Teori_Organisasi_Konsep_dan_Aplikasi.pdf

https://www.studocu.com/id/messages/question/3359695/bisakah-saudara-mengidentifikasi-
karakteristik-aliran-teori-organisasi-klasik

https://pakarkomunikasi.com/teori-transisional-organisasi

https://id.scribd.com/document/373732497/TEORI-MUTAKHIR

https://meiliemma.wordpress.com/2006/10/09/teori-struktural-klasik/

http://supplementsenomen.blogspot.com/2013/06/teori-struktural-klasik.html?m=1

https://asikberkomunikasi.wordpress.com/2013/07/13/teori-struktural-klasik/

https://meiliemma.wordpress.com/2006/10/17/teori-transisional/

https://www.academia.edu/25202092/Teori_Transisional

https://pakarkomunikasi.com/teori-transisional-dalam-komunikasi-organisasi

https://www.scribd.com/document/373732497/TEORI-MUTAKHIR

https://komunikasiana.wordpress.com/2009/05/30/teori-teori-klasik-transisional-mutakhir/

https://communicationdomain.wordpress.com/2010/12/18/implikasi-komunikasi-dalam-teori-
mutakhir-dan-kultural/

http://muwafikcenter.lecture.ub.ac.id/2014/04/teori-organisasi-dan-komunikasi-organisasi/

https://id.scribd.com/document/373732497/TEORI-MUTAKHIR

https://www.studocu.com/id/document/universitas-negeri-surabaya/pengantar-manajemen/
prinsip-teori-manajemen-aliran-klasik/43634938

https://nasional.kompas.com/read/2022/03/31/01000051/teori-organisasi-klasik

12

Anda mungkin juga menyukai