Teori Organisasi
Hodge dan Anthony : sekelompok konsep, prinsip-prinsip, dan hipotesis yang
digunakan untuk menjelaskan komponen-komponen organisasi dan bagaimana
komponen-komponen tersebut berperilaku.
Ada 3 teori organisasi sendiri, antara lain :
1. Teori Klasik
Taylor (1911) : Metode ilmiah terhadap tugas-tugas didalam organisasi.
Empat prinsip scientific management menurut Taylor yaitu:
1. Penggantian metode untuk menentukan elemen pekerjaan ditentukan secara
ilmiah
2. Seleksi dan pelatihan pekerja secara ilmiah
3. Kerjasama antara pimpinan dan bawahan untuk mencapai tujuan sesuai
dengan metode ilmiah
4. Pembagian tanggung jawab yang lebih merata diantara manajer sebagai
perencana dan supervise dan para pekerja sebagai pelaksana. Dalam hal ini
Taylor memusatkan perhatian pada tingkatan yang paling rendah dari
organisasi manajemen yaitu aspirasi bawahan.
Max Weber : teori birokrasi, adanya pembagian kerja, hierarkhi wewenang yang jelas,
prosedur seleksi yang formal, peraturan yang rinci, serta hubungan yang tidak
didasarkan atas hubungan pribadi (impersonal) dalam organisasi.
2. Teori Neo-klasik
Elton Mayo (1927) : organisasi sebagai sesuatu yang terdiri dari tugas-tugas dari sisi
manusia dibanding sisi mesin. Saat itu juga dilakukan penelitian yang menyangkut
rancang ulang pekerjaan, perubahan panjangnya hari kerja dan waktu kerja dalam
seminggu, pengenalan waktu istirahat, serta rencana upah individual dibandingkan
dengan upah kelompok. Dengan kesimpulan norma sosial kelompok merupakan kunci
penentu perilaku kerja seseorang.
Hawthorne : menyatukan pendapat Taylor, Fayol, dan Weber dan menarik kesimpulan
bahwa organisasi merupakan sistem kerjasama. Organisasi terdiri dari tugas-tugas dan
manusia yang harus dipertahankan pada suatu keseimbangan.
3. Teori Modern
Herbert Simon : teori organisasi perlu melebihi prinsip-prinsip yang dangkal dan
terlalu disederhanakan bagi suatu kajian mengenai kondisi yang dibawahnya dapat
diterapkan prinsip yang saling bersaing.
Katz dan Robert Kahn (“the social psychology of organization”) : organisasi sebagai
suatu sistem terbuka. Dimana mendeskripsikan keunggulan-keunggulan perspektif
sistem terbuka untuk menelaah hubungan yang penting dari sebuah organisasi dengan
lingkungannya, dan perlunya organisasi menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang
berubah jika organisasi ingin tetap bertahan.
Joan Woodward dan Charles Perrow, 1960 : dalam menentukan struktur yang sesuai
dalam organisasi diperlukan adanya teknologi. Pendekatan paling mutakhir mengenai
teori organisasi memusatkan perhatian pada sifat politis organisasi.
Organisasi adalah koalisi yang terdiri dari berbagai kelompok dan individu dengan
tuntutan yang berbeda-beda. Jika kita ingin mengerti mengapa dan bagaimana
organisasi tersebut dirancang, maka kita harus menilai preferensi dan kepentingan
dari mereka yang berada di dalam organisasi yang mempunyai pengaruh terhadap
pengambilan keputusan mengenai desain organisasi.
B. Struktur organisasi
Struktur Organisasi merupakan suatu kerangka susunan dan hubungan antara tugas,
wewenang dan tanggung jawab.
Enam kunci elemen saat merancang struktur organisasi yakni:
1. Spesialisasi kerja (work specialization) : Membagi pekerjaan menjadi beberapa
langkah, masing-masing dilengkapi oleh individu yang terpisah.
2. Departementalisasi (departmentalization) : Pengelompokan agar tugas yang umum
dapat dikoordinasikan.
3. Rantai komando (chain of command) : garis wewenang yang tidak terputus yang
memanjang dari puncak organisasi ke eselon terendah dan menjelaskan siapa yang
melapor kepada siapa.
4. Rentang kendali (span of control) : Rentang kontrol penting usaha perusahaan untuk
mengurangi biaya, mengurangi biaya overhead, mempercepat pengambilan
keputusan, meningkatkan fleksibilitas, dekat kepada pelanggan, dan memberdayakan
karyawan.
5. Sentralisasi (centralization) dan desentralisasi (decentralization) : sejauh mana
pengambilan keputusan terkonsentrasi pada satu titik dalam organisasi.
6. Formalisasi (formalization). Formalisasi mengacu pada tingkat di mana pekerjaan di
dalam organisasi distandarkan.
Struktur organisasi terlihat jelas dalam bagan organisasi. Bagan organisasi adalah diagram
yang menunjukkan struktur internal dan struktur formal suatu organisasi, yang didalamnya
terlihat berbagai posisi, pemegang posisi, dan garis wewenang yang menghubungkan satu
dan yang lainnya.
Contoh bagan organisasi sederhana :
Bentuk Deskripsi
Global Bentuk korporasi global yang fokus terhadap fungsi dimana keahlian
Corporate fungsional yang mendunia lebih menghasilkan hasil yang signifikan
Form–Function untuk perusahaan daripada yang fokus terhadap produk maupun
wilayah geografis.
Hybrid Forms Struktur organisasi yang diatur oleh lebih dari satu dimensi di bagian
level atas dari suatu struktur organisasi atau perusahaan tersebut.
Matrix Struktur organisasi yang terdiri dari satu atau lebih struktur organisasi
Organizations yang berlapis, dalam upaya untuk menggabungkan produk, keahlian
regional, fungsional dan sebagainya.
Strategic Strategic Business Units yang mana merupakan entitas bisnis dengan
Business Units pasar yang jelas, pesaing yang spesifik, serta memiliki kemampuan
untuk melaksanakan misi bisnisnya, dengan ukuran yang sesuai untuk
dikontrol oleh seorang manajer tunggal.