Anda di halaman 1dari 7

I.

PENDAHULAUN

A. Latar Belakang

Setiap Instansi memerlukan sumber daya manusia untuk mencapai

tujuannya. Sumber daya diperlukan untuk menciptakan Aktivitas daya, kegiatan,

Kgiatan dan tindakan dalam sebuah Instansi. Pegawai sebagai sumber daya

manusia merupakan aset terpenting yang dimiliki oleh suatu Instansi. Sumber

daya manusia yakni bagian dari dalam suatu kemajuan ilmu, pembangunan dan

teknologi. Oleh karena itu dalam era sekarang ini dimana teknologi dan

peradaban sudah sangat maju, menuntut sumber daya manusia yang

berkompeten yang memiliki kedisiplinan dan semangat yang tinggi. Disiplin

sebagai bentuk dari pengendalian diri pegawai dan pelaksanaan yang teratur

dalam menunjukkan tingkat kesungguhan kerjaa sama.

Sumber daya manusia (SDM) adalah individu produktif yang bekerja

sebagai penggerak suatu organisasi, baik di dalam institusi yang memiliki fungsi

sebagai aset sehingga harus dilatih dan dikembangkan kemampuannya.

Pengertian sumber daya manusia secara umum terdiri dari dua yaitu SDM makro

yaitu jumlah penduduk dalam usia produktif yang ada di sebuah wilayah dan

SDM mikro dalam arti sempit yaitu individu yang bekerja pada sebuah institusi

atau perusahaan.

. Secara garis besar, pengertian Sumber Daya Manusia adalah individu

yang bekerja sebagai penggerak suatu institusi maupun perusahaan dan

berfungsi sebagai aset yang harus dilatih dan dikembangkan kemampuannya.


Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu sumber daya yang

terdapat di dalam Intansi, meliputi semua orang yang melakukan aktivitas.

Secara umum, sumber daya yang terdapat dalam suatu Intansi bisa

dikelompokkan atas dua macam yaitu sumber daya manusia dan sumber daya

non manusia, yang termasuk sumber daya non manusia adalah modal, mesin,

teknologi, bahan-bahan (material) dan lain-lain.

Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan suatu hal yang sangat penting

dan harus dimiliki dalam upaya mencapai tujuan Instansi. Sumber daya manusia

merupakan elemen utama dalam sbuah instansi dibandingkan dengan elemen

sumber daya yang lain seperti modal, teknologi, karena manusia itu sendiri yang

mengendalikan faktor yang lain. Sumber daya manusia (SDM) adalah salah satu

faktor yang sangat penting bahkan tidak dapat dilepaskan dari sebuah

organisasi, baik institusi maupun perusahaan. SDM juga merupakan kunci yang

menentukan perkembangan Instansi. Dalam hal ini, SDM merupakan manusia

yang dipekerjakan di sebuah organisasi sebagai penggerak, perencana dan

pemikir untuk mencapai tujuan organisasi itu. Dewasa ini, perkembangan terbaru

memandang pegawai bukan sebagai sumber daya belaka, melainkan lebih

berupa modal atau aset bagi instansi.

Disiplin kerja sebagai fungsi opertif manajemen sumber daya manusia

yang sangat penting karena semakin disiplin pegawai suatu Instansi itu maka

semakin tinggi juga prestasi kerja yang dicapainya dan akan menciptakan

pegawai yang berkualitas.Disiplin kerja yang baik dari pegawai juga akan

menunjukkan bahwa Instansi dapat memelihara, menjaga loyalitas, dan kualitas

pegawainya, selain itu, Nilai Kualitas kerja juga dapat diketahui dari kedisiplinan

pegawainya.
Menurut Siagian dalam Ichsan, dkk (2020) bahwa disiplin kerja

merupakan suatu sikap menghormati, menghargai, patuh, dan taat terhadap

peraturan-peraturan yang berlaku, baik yang tertulis maupun tidak tertulis serta

sanggup menjalankan dan tidak mengelak untuk menrima sanksi-sanksinya

apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang diberikan kepadanya.

Dermawan dalam EMBA (2016) menyatakan bahwa “disiplin kerja

merupakan suatu sikap, tingkahlaku, dan perbuatan yang sesuai peraturan dari

organisasi dalam bentuk tertulis maupun tidak”.

Penerapan disiplin kerja sangat bermanfaat dalam mengarahkan para

pegawai untuk menaati dan mematuhi peraturan, Norma, maupun kebijakan

yang telah ditetapkan oleh Instansi. Dengan demikian, disiplin kerja sangat

penting untuk ditegakkan dalam suatu Instansi agar para pegawai dalam

melaksanakan pekerjaan dapat sesuai dengan aturan-aturan yang ada di dalam

Instansi. Dengan begitu, kehidupan Instansi akan aman, lancar tertib dan tujuan

Instansi tercapai. Disiplin kerja seorang pegawai dilihat dari absensi dalam jam

bekerja. pegawai yang memiliki disiplin kerja yang baik akan tetap melaksanakan

pekerjaan dengan baik walaupun tidak harus diawasi oleh atasan. Selain itu,

pada saat jam kerja pegawai tidak akan mencuri waktu untuk melakukan hal-hal

lain yang tidak ada kaitannya dengan pekerjaan. Selain itu pegawai juga selalu

menaati aturan-aturan yang ada dalam lingkungan kerja (Instansi) bukan karena

rasa keterpaksaan melainkan karena kesadaran pegawai itu sendiri. Sedangkan

pegawai yang memiliki disiplin kerja yang kurang baik adalah kebalikan dari

pegawai yang memiliki disiplin kerja yang baik. Pegawai pada suatu Instansi,

dimana para Pegawai yang tidak mematuhi peraturan yang telah ditetapkan
Instansi akan mendapatkan sanksi begitupun sebaliknya ketika pegawai dalam

Instansi mematuhi peraturan yang ada maka kinerja pegawai akan meningkat.

Kinerja pegawai sangatlah penting untuk diperhatikan karena merupakan

salah satu kata kunci keberhasilan. kinerja merupakan suatu hasil yang diperoleh

pegawai dari pekerjaanya yang bisa diukur dari tingkat efektifitas dan efesien

seorang Pegawai dalam melaksanakan Tugas atau pekerjaan yang didukung

oleh sumber daya lainnya dalam mencapai tujuan Instansi. secara umum.kinerja

pegawai adalah kualitas yang mengacu pada kualitas sumber daya manusia

seperti pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan yang dimiliki seorang

Pegawai. kinerja pegawai berfungsi untuk mendukung dan memelihara kepuasan

pegawai dengan tujuan untuk meningkatkan kondisi kerja karyawan dan Instansi

serta keuntungan untuk pemberi kerja.Untuk meningkatkan kinerja perlu adanya

kerjasama yang baik, menghapus aturan yang dapat menghambat kinerja,

menerapkan sanksi (Punisment), menyelenggarakan pelatihan berkala untuk

meningkatkan keterampilan pelatihan kerja. Hasil dari kinerja pegawai

merupakan pekerjaan yang di lakukan sesuai dengan prosedur dan peraturan

yang telah di tetapkan untuk mencapai tujuan, sehingga para pegawai tersebut

memberikan dukungan yang positif terhadap Instansi dalam melaksanakan

Tugas-tugas yang telah di tetapkan sehingga akan lebih mudah dalam mencapai

tujuan Instansi.

Kinerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai oleh seseorang dalam

melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas

kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan serta waktu. Besarnya hasil yang

telah dicapai atau yang diberikan seorang karyawan terhadap kemajuan serta

perkembangan perusahaannya disebut juga kinerja (Paruru et al., 2016). .


Arda (2017) mengemukakan kinerja adalah hasil kerja seorang karyawan

selama periode tertentu dibandingkan dengan berbagai kemungkinan seperti

standar, target/sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan

disepakati bersama.

Biro Perekonomian dan Administrasi Pembanguan Sekretariat Daerah

Provinsi Sulawesi Selatan merupakan Unit yang berada di bawah Sekretariat

Daerah Provinsi Sulawesi Selatan yang dipimpin oleh Kepala Biro yang

bertanggung jawab kepada Sekertaris Daerah melalui Asisten Daerah. Biro

perekonomian dan Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi

Sulawesi Selatan mempunyai Tugas Yaitu, Membantu Asisten perekonomian

dan membangun dalam menyiapkan pengoordinasian perumusan kebijakan,

pengoordinasian pelaksanaan tugas perangkat Daerah, pemantauan dan

evaluasi pelaksanaan kebijakan di bidang Analisis dan Kelembagaan Ekonomi,

sarana perekonomian dan sumber daya alam, dan Administrasi Pembangunan,

serta menyelenggarakan pelayanan Administratif sesuai pembidangan Tugas.

Biro Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah

Provinsi Sulawesi selatan memiliki beberapa kendala yang terjadi salah satunya

adalah kedisipllinan. Dalam Isntansi ini masih ada pegawai yang belum cukup

memiliki Disiplin kerja untuk meningkatkan kinerja pegawai. Menurut pengmatan

awal peneliti Fenomena ini terjadi karena masih ada beberapa pegawai yang

belum mampu mematuhi peraturan yang ada. Contohnya masih ada beberapa

keluar kantor pada saat jam kerja, datang tidak tepat waktu, Tidak menggunakan

seragam yang telah ditentukan, dan lain sebagianya. Disiplin kerja adalah hal

yang sangat penting karena kinerja pegawai merupakan masalah yang harus

diperbaiki oleh Instansi. Bagi Instansi kinerja pegawai merupakan hal yang
sangat penting yang harus ditangani, meskipun jumla pekerja sedikit Instansi

diharapkan bisa menjaga ataupun memotivasi pegawai agar kinerjanya bisa

stabil, karena hal tersebut dapat mendorong pegawai dalam melaksanakan

tugasnya agar prestasi kerja dan kinerja dalam Instansi dapat tercapai sesuai

dengan yang diinginkan. Dengan fenomena tersebut jelas itu dapat menghambat

kinerja pegawai.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka muncul keinginan

penulis untuk melakukan penelitian Dengan judul “Pengaruh Disiplin kerja

Terhadap Kinerja Pegawai pada Biro Perekonomian dan Administrasi

Pembangnan Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Selatan.”

B. Batasan masalah

Agar peneliti dapat mempelajari lebih mendalam dan menghindari

pembahasan yang lebih luas, maka dilakukan batasan masalah yang akan

dirumuskan dengan perumusan masalah. Peneliti hanya mengakses Disiplin

kerja Dan Kinerja pegawai.

C. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka dapat disimpulkan

rumusan masalah yaitu : “Apakah ada pengaruh kedisiplinan terhadap kinerja

pegawai pada Biro Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Kantor

Sekretariat Daerah Provisi Sulawesi salatan.

D. Tujuan penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka yang menjadi tujuan penelitian ini

adalah untuk mengetahui Pengaruh kedisiplinan tergadap kinerja pegawai


pada Biro Perekonomian dan Administrasi pembangunan Kantor Sekretariat

Daerah Provinsi Sulawesi Selatan.

E. Manfaat penelitian

1. Manfaat Teoritis

Diharapkan dapat memperkaya konsep yang menyokong perkembangan

ilmu pengetahuan dalam lingkup instansi pemerintahan, khusunya yang

terkait dengan pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja pegawai.

2. manfaat Prkatis

a. Bagi penulis, sebagai dorongan untuk menamba dan mengembangkan

pengetahuan serta sebagai latihan dalam menuangkan hasil pemikiran

dan penelitian sesuai dengan ketentuan penulisan karya ilmiah.

b. Bagi pembaca dan mahasiswa, yaitu kiranya dapat memberikan

sumbangan pemikiran sebagai referensi baggi peneliti lain yang

melakukan penelitian yang serupa .

Anda mungkin juga menyukai