Anda di halaman 1dari 5

TUGAS TUTORIAL KE-1

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


SEMESTER 2023.1

Nama Mata Kuliah : Organisasi


Kode Mata Kuliah : EKMA4157
Jumlah sks : 3 SKS

Skor
No Tugas Tutorial
Maksimal
Apa yang Anda pahami setelah membaca tentang teori organisasi
1 modern. Coba Anda analisis inti pemikiran dari pendekatan modern? 20

2 Jelaskan apa yang dimaksud dengan Organisasi menurut Bernard? 10


Coba Anda analisis ketergantuangan struktur organsisasi terhadap
3. lingkungan yang perlu penyesuaian? 30

Pengukuran efektivitas organisasi dilakukan dengan melakukan


beberapa bagian yang bebeda dalam organisasi yakni sumber,
4 proses, dan sasaran. Coba Anda Analisis pendekatan sasaran dalam 40
mengukur efektivitas organisasi!

Total Nilai Maksimum


100

* coret yang tidak sesuai

1. Teori organsisasi modern muncul pada tahun 1950 sebagai akibat ketidakpuasan
dua teori sebelumnya yaitu klasik dan neoklasik. Teori Modern sering disebut
dengan teori “Analiasa Sistem” atau “Teori Terbuka” yang memadukan antara teori
klasik dan neokalsi. Teori Organisasi Modern melihat bahwa semua unsur
organisasi sebagai satu kesatuan yang saling bergantung dan tidak bisa dipisahkan.
Organisasi bukan sistem tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil
akan tetapi organisasi merupakan sistem terbuka yang berkaitan dengan
lingkungan dan apabila ingin survive atau dapat bertahan hidup maka ia harus bisa
beradaptasi dengan lingkungan.

Teori Organisasi Modern dipandang sebagai pendekatan yang mampu menyatukan


pandangan klasik dan neoklasik didalam analisis organisasi. Pandangan ini
munculnya diawali oleh suatu penelitian yang dilakukan oleh Joan Woodward pada
tahun 1950-an terhadap 100 perusahaan manufaktur di daerah South Essex -
Inggris. Penelitian Woodward ini mencoba mempelajari penggunaan prinsip-
prinsip manajemen klasik (seperti rentang kendali, dan rasio karyawan langsung
terhadap karyawan tidak langsung dan penggunaannya pada berbagai perusahaan,
untuk menemukan karakteristik organisasi dari perusahaan yang sukses.

Penelitian ini pada mulanya tidak berhasil menemukan ciri-


ciri organisasi yang sukses tersebut. Tetapi, setelah Woodward mengelompokkan
seluruh perusahaan menurut jenis teknologinya, barulah terlihat bahwa
perusahaan yang sukses pada setiap kelompok teknologi, mempunyai karakteristik
organisasi tertentu, yang berbeda dari perusahaan yang tidak sukses di
kelompoknya maupun terhadap karakteristik organisasi perusahaan yang sukses
dari kelompok teknologi yang lainnya.

Dengan demikian, penelitian ini memperlihatkan bahwa jenis teknologi mempunyai


pengaruh terhadap bentuk organisasi perusahaan, yang juga berarti bahwa untuk
setiap jenis teknologi terdapat suatu bentuk organisasi tertentu yang sesuai.

Penelitian Woodward segera diikuti oleh beberapa penelitian sejenis, yang


keseluruhannya akhirnya menunjukkan bahwa selain jenis teknologi, terdapat juga
berbagai aspek lainnya yang berpengaruh terhadap karakteristik organisasi, yaitu
faktor-faktor lain yang terdapat dalam lingkungan organisasi9. Hal ini berarti bahwa
organisasi dipengaruhi oleh keadaan lingkungannya, dan hanya organisasi yang bisa
menyesuaikan diri (beradaptasi) secara tepat terhadap tuntutan lingkungan, yang
akan dapat mencapai keberhasilannya. Oleh karena itu, bentuk dan cara
pengelolaan organisasi haruslah disesuaikan dengan atau “tergantung” pada
kondisi lingkungannya. Ketergantungan ini menyebabkan Pendekatan Modern
kadang-kadang disebut juga sebagai pendekatan “ketergantungan” (contingency).

2. Menurut Chester, Organisasi adalah suatu sistem kegiatan kerja sama yang
dilakukan oleh 2 orang ataupun lebih untuk melaksanakan suatu aktivitas yang
didalamnya memerlukan komunikasi dengan pencapaian tujuan bersama. Chester
I menekankan peranan pada setiap orang anggotanya yang harus diberikan
informasi serta motivasi dan sebagian anggota lainnya yang harus membuat suatu
keputusan.
3. Ketergantungan struktur organisasi terhadap lingkungan yaitu organisasi
menerima input dari lingkungan dalam berbagai format sumber, memproses input
ini menjadi output, dan membuang output ini ke lingkungan. Oleh karena
itu, sebuah organisasi mengalami ketergantungan ganda pada
lingkungannya. Ketergantungan pertama terjadi ketika organisasi mendapatkan
berbagai sumber daya dari lingkungan, dan ketergantungan kedua terjadi ketika
organisasi mengirimkan output ke lingkungan tersebut. Misalnya, perusahaan
konveksi membeli bahan baku berupa tekstil dari pasar tekstil yang merupakan
bagian dari lingkungannya. Tekstil kemudian diproses lebih lanjut, dipotong dan
dijahit ke kemeja dan gaun. Kemudian dijual di pasar pakaian, yang termasuk dalam
lingkungan. Organisasi adalah sarana bekerja sama untuk mencapai tujuan
bersama dengan menggunakan sumber daya yang dimiliki orang-orang.

Tumbuh dan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), masyarakat,


ekonomi dan lingkungan berarti permasalahan yang harus dihadapi organisasi
menjadi semakin besar dan kompleks. Masalah-masalah ini terus berkembang
seiring dengan percepatan perubahan. Kita akan belajar bahwa situasi tidak tumbuh
secara linier, di mana ada banyak hal yang sebelumnya tidak terduga. Oleh karena
itu, organisasi perlu terus dipersiapkan untuk mengantisipasi dan beradaptasi
dengan perubahan. Pengalaman berbagai organisasi di negara maju menunjukkan
bahwa hanya organisasi yang terus berkembang secara konsisten melalui
pengembangan organisasi yang dapat bertahan.

4. Pendekatan pertama adalah pendekatan pencapaian tujuan. Menurut pendekatan


ini, sebuah organisasi dibuat untuk mencapai tujuan yang sebelumnya telah
ditetapkan. Selain itu, pendekatan ini juga menjelaskan bahwa efektifitas organisasi
harus dinilai berdasarkan pencapaian tujuan organisasi, bukan berdasarkan
caranya. Dengan kata lain, hasil yang telah dicapai oleh organisasilah yang dilihat
pada pendekatan ini. Poin lain dalam pendekatan pertama ini adalah organisasi
dibuat dengan sengaja dan rasional dalam rangka mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.

Poin berikutnya dari pendekatan ini adalah asumsi-asumsi yang dipakai agar tujuan
menjadi ukuran. Asumsi-asumsi tersebut adalah (1) organisasi berupaya dalam
mencapai tujuan akhir, (2) tujuan yang hendak dicapai dapat diidentifikasi dengan
baik, (3) tujuan yang ada jumlahnya sedikit dan fokus agar tidak susah dikelola, dan
(4) terdapat konsensus atau kesepakatan di antara seluruh anggota terhadap
tujuan-tujuan yang ingin dicapai.

Pendekatan kedua adalah pendekatan sistem. Pendekatan ini menyatakan bahwa


sebuah organisasi harus dinilai berdasarkan kemampuannya dalam mendapatkan
masukan, mengolah masukan, menyalurkan output yang telah dihasilkan, dan
mempertahankan keseimbangan dan stabilitas.

Asumsi yang mendasari efektifitas organisasi sebagai sistem adalah bahwa


organisasi terdiri dari sub-sub bagian yang saling berkaitan.

Pendekatan ini juga menyebutkan bahwa efektifitas memerlukan kesadaran dan


interaksi yang sukses dengan konstituensi lingkungan. Selain itu, pendekatan sistem
fokus pada cara-cara yang dibutuhkan untuk memastikan kelangsungan hidup
organisasi yang berkelanjutan.
Dengan kata lain, hasil yang telah dicapai oleh organisasilah yang dilihat pada
pendekatan ini. Poin lain dalam pendekatan pertama ini adalah organisasi dibuat
dengan sengaja dan rasional dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Poin berikutnya dari pendekatan ini adalah asumsi-asumsi yang dipakai agar tujuan
menjadi ukuran. Asumsi-asumsi tersebut adalah (1) organisasi berupaya dalam
mencapai tujuan akhir, (2) tujuan yang hendak dicapai dapat diidentifikasi dengan
baik, (3) tujuan yang ada jumlahnya sedikit dan fokus agar tidak susah dikelola, dan
(4) terdapat konsensus atau kesepakatan di antara seluruh anggota terhadap
tujuan-tujuan yang ingin dicapai.

Pendekatan ketiga adalah pendekatan konstituensi strategis. Pendekatan ini


menjelaskan bahwa organisasi akan efektif apabila dapat memenuhi permintaan
dari bagian penting yang terdapat dalam lingkungan organisasi tersebut.

Bagian-bagian penting dari sebuah organisasi adalah pemilik, pegawai, pelanggan,


pemasok, kreditur, serikat buruh, pejabat masyarakat, dan lembaga pemerintah.
Mari mengambil salah satu contoh. Dari sudut pandang pegawai, kriteria efektifitas
organisasi yang khas adalah kompensasi tunjangan tambahan dan kepuasan pada
kondisi kerja.

Pendekatan ini menjelaskan juga bahwa organisasi diartikan sebagai arena politik
tempat golongan-golongan yang berkepentingan bersaing dalam hal
mengendalikan sumber daya.

Pendekatan keempat adalah pendekatan nilai-nilai bersaing. Pendekatan ini


menawarkan kerangka kerja integratif dari seluruh variabel yang saling berkaitan.
Menurut pendekatan ini, tidak ada tujuan tunggal yang disepakati oleh semua
orang.

Pendekatan ini menggunakan kombinasi dari tiga bagian utama, yakni (1)
fleksibilitas-pengawasan, (2) manusia-organisasi, dan (3) cara-tujuan. Kombinasi
dari tiga bagian utama ini akan menghasilkan delapan sel atau kumpulan kriteria
efektifitas organisasi. Salah satunya adalah People, Flexibility & Means (PFM).

Sumber : Modul BMP EKMA4157

Anda mungkin juga menyukai