Skor
No Tugas Tutorial
Maksimal
Apa yang Anda pahami setelah membaca tentang teori organisasi
1 modern. Coba Anda analisis inti pemikiran dari pendekatan modern? 20
1. Teori organsisasi modern muncul pada tahun 1950 sebagai akibat ketidakpuasan
dua teori sebelumnya yaitu klasik dan neoklasik. Teori Modern sering disebut
dengan teori “Analiasa Sistem” atau “Teori Terbuka” yang memadukan antara teori
klasik dan neokalsi. Teori Organisasi Modern melihat bahwa semua unsur
organisasi sebagai satu kesatuan yang saling bergantung dan tidak bisa dipisahkan.
Organisasi bukan sistem tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil
akan tetapi organisasi merupakan sistem terbuka yang berkaitan dengan
lingkungan dan apabila ingin survive atau dapat bertahan hidup maka ia harus bisa
beradaptasi dengan lingkungan.
2. Menurut Chester, Organisasi adalah suatu sistem kegiatan kerja sama yang
dilakukan oleh 2 orang ataupun lebih untuk melaksanakan suatu aktivitas yang
didalamnya memerlukan komunikasi dengan pencapaian tujuan bersama. Chester
I menekankan peranan pada setiap orang anggotanya yang harus diberikan
informasi serta motivasi dan sebagian anggota lainnya yang harus membuat suatu
keputusan.
3. Ketergantungan struktur organisasi terhadap lingkungan yaitu organisasi
menerima input dari lingkungan dalam berbagai format sumber, memproses input
ini menjadi output, dan membuang output ini ke lingkungan. Oleh karena
itu, sebuah organisasi mengalami ketergantungan ganda pada
lingkungannya. Ketergantungan pertama terjadi ketika organisasi mendapatkan
berbagai sumber daya dari lingkungan, dan ketergantungan kedua terjadi ketika
organisasi mengirimkan output ke lingkungan tersebut. Misalnya, perusahaan
konveksi membeli bahan baku berupa tekstil dari pasar tekstil yang merupakan
bagian dari lingkungannya. Tekstil kemudian diproses lebih lanjut, dipotong dan
dijahit ke kemeja dan gaun. Kemudian dijual di pasar pakaian, yang termasuk dalam
lingkungan. Organisasi adalah sarana bekerja sama untuk mencapai tujuan
bersama dengan menggunakan sumber daya yang dimiliki orang-orang.
Poin berikutnya dari pendekatan ini adalah asumsi-asumsi yang dipakai agar tujuan
menjadi ukuran. Asumsi-asumsi tersebut adalah (1) organisasi berupaya dalam
mencapai tujuan akhir, (2) tujuan yang hendak dicapai dapat diidentifikasi dengan
baik, (3) tujuan yang ada jumlahnya sedikit dan fokus agar tidak susah dikelola, dan
(4) terdapat konsensus atau kesepakatan di antara seluruh anggota terhadap
tujuan-tujuan yang ingin dicapai.
Poin berikutnya dari pendekatan ini adalah asumsi-asumsi yang dipakai agar tujuan
menjadi ukuran. Asumsi-asumsi tersebut adalah (1) organisasi berupaya dalam
mencapai tujuan akhir, (2) tujuan yang hendak dicapai dapat diidentifikasi dengan
baik, (3) tujuan yang ada jumlahnya sedikit dan fokus agar tidak susah dikelola, dan
(4) terdapat konsensus atau kesepakatan di antara seluruh anggota terhadap
tujuan-tujuan yang ingin dicapai.
Pendekatan ini menjelaskan juga bahwa organisasi diartikan sebagai arena politik
tempat golongan-golongan yang berkepentingan bersaing dalam hal
mengendalikan sumber daya.
Pendekatan ini menggunakan kombinasi dari tiga bagian utama, yakni (1)
fleksibilitas-pengawasan, (2) manusia-organisasi, dan (3) cara-tujuan. Kombinasi
dari tiga bagian utama ini akan menghasilkan delapan sel atau kumpulan kriteria
efektifitas organisasi. Salah satunya adalah People, Flexibility & Means (PFM).