Anda di halaman 1dari 5

TUGAS TUTORIAL KE-1

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


SEMESTER 2022.1

Nama :
NIM :
Mata Kuliah : Organisasi
Skor
No Tugas Tutorial
Maksimal
Setelah Anda membaca tentang teori organisasi modern. Coba Anda
1 analisis inti pemikiran pendekatan modern? 30

Coba Anda analisis ketergantuangan struktur organsisasi terhadap


2 lingkungan yang perlu penyesuaian? 30

Pengukuran efektivitas organisasi dilakukan dengan melakukan


beberapa bagian yang bebeda dalam organisasi yakni sumber,
3 proses, dan sasaran. Coba Anda Analisis pendekatan sasaran dalam 40
mengukur efektivitas organisasi!

Total Nilai Maksimum


100

JAWAB

1. Inti Pemikiran Pendekatan Modern

Setelah munculnya Pendekatan Neoklasik, tampak bahwa teori organisasi mempunyai


kecenderungan “menyebar”. Pendekatan-pendekatan yang ada hingga masa itu sering kali
tidak ada hubungannya satu sama lain, bahkan saling bertentangan. Pendekatan Klasik dan
Neoklasik merupakan contoh yang tepat mengenai gejala menyebar tersebut. Pendekatan
Klasik memfokuskan perhatian pada anatomi organisasi dan memandang manusia makhluk
rasional yang tidak mempunyai aspek sosial, sedangkan Pendekatan Neoklasik justru
mementingkan aspek sosial, tetapi kurang memperhatikan anatomi organisasi. Oleh karena
itu, bisa diduga bahwa berbagai pendekatan tersebut tidaklah mampu mencapai suatu
kesatuan pandangan mengenai masalah organisasi. Hal ini menyebabkan solusi yang
dirumuskan dalam analisis terhadap suatu permasalahan organisasi sering kali berbeda,
tergantung jenis pendekatan yang digunakan. Pendekatan Modern dipandang sebagai
pendekatan yang mampu menyatukan keseluruhan pandangan dalam analisis organisasi.
Pendekatan Modern mempunyai beberapa perbedaan yang mendasar jika dibandingkan
dengan 2 pendekatan sebelumnya, yaitu berikut ini. - Pendekatan Modern memandang
organisasi sebagai suatu sistem terbuka, yang berarti bahwa organisasi merupakan bagian
(subsistem) dari lingkungannya. Pendekatan-pendekatan sebelumnya selalu memandang
organisasi sebagai suatu system tertutup yang tidak dipengaruhi oleh keadaan
lingkungannya. - Keterbukaan dan ketergantungan organisasi terhadap lingkungannya
menyebabkan bentuk organisasi perlu disesuaikan dengan kondisi lingkungan, dimana
organisasi berada, yang berarti bahwa tidak ada bentuk organisasi ideal yang berlaku
secara umum (universal) di sebarang tempat/kondisi. Pendekatan lainnya (Klasik dan
Neoklasik) karena tidak melihat keterbukaan organisasi, beranggapan bahwa bentuk
organisasi yang ideal bisa berlaku secara umum, tanpa memperhatikan lingkungan, dimana
organisasi itu berada. Oleh karena perhatiannya terhadap keterbukaan dan ketergantungan
organisasi terhadap lingkungannya, Pendekatan Modern sering kali merupakan satusatunya
pendekatan yang mampu menjelaskan fenomena-fenomena nyata, yang terjadi di sekeliling
kita. Hanya dengan Pendekatan Modern bisa dijelaskan, misalnya mengapa pada suatu
lingkungan tertentu perusahaan yang mampu dan mau memberikan “uang pelicin” saja
yang bisa berkembang dengan baik.

2. Penyesuaian Struktur Organisasi

a. Kompleksitas Struktur Organisasi


Jika lingkungan bertambah kompleks maka organisasi juga perlu menjadi lebih kompleks
agar mampu menghadapi pengaruh-pengaruh dari lingkungannya. Setiap elemen dari
lingkungan perlu
dihadapi oleh suatu bagian khusus dari organisasi. Oleh karena itu, organisasi yang
terdapat pada
lingkungan kompleks seharusnya memiliki lebih banyak bagian maupun jenis tugas.
b. Peredam (buffers)
Organisasi adalah suatu inti teknis yaitu pelaksana produksi yang dikelilingi oleh sejumlah
bagian peredam. Inti teknis mereupakan bagian yang mengerjakan tugas utama organisasi
misalnya
produksi pada sebuah perusahaan industri atau pendidikan (proses belajar mengajar) pada
sebuah
perguruan tinggi. Inti teknis ini dikelilingi oleh sejumlah bagian peredam yang bertugas
untuk meredam
ketidakpastian lingkungan.
Untuk setiap segmen lingkungan digunakan satu bagian peredam secara khusus. Bagian
peredam ini berusaha membuat kondisi inti teknis menjadi seperti sebuah sistem tertutup
agar bisa
berfungsi dengan cara paling efisien. Bagian-bagian peredam ini misalnya Bagian
Penelitian dan
Pengembangan (litbang), Keuangan, Pembelian, Penjualan dan lain-lain.
c. Elemen-Elemen Perbatasan (boundary spanning)
Elemen ini menghubungkan dan menyelaraskan organisasi terhadap unsur-unsur penting
dari lingkungannya, baik berupa individu maupun organisasi lain. Peran ini dijalankan oleh
elemenelemen perbatasan melalui pertukaran informasi antara lingkungan dan organisasi
sehingga rencana

maupun kegiatan dapat dikoordinasikan dan ketidakpastian dapat dikurangi. Dengan


informasi ini,
organisasi akan dapat beradaptasi dengan cara yang lebih tepat terhadap lingkungannya.
Elemen-elemen perbatasan mempunyai dua fungsi yaitu :
- Mendeteksi dan memproses informasi mengenai perubahan yang terjadi pada lingkungan
- Mempresentasikan organisasi terhadap lingkungan
Bagian-bagian peredam (buffers) mempertukarkan produk, jasa, bahan baku, dan uang
antara organisasi dengan lingkungannya. Sedangkan elemen-elemen perbatasan secara
khusus
hanya melakukan pertukaran informasi antara organisasi dan lingkungannya. Oleh karena
itu,
elemen perbatasan bisa merupakan bagian dari bagian peredam tetapi secara khusus hanya
mengelola pertukaran informasi.

3. PENDEKATAN SASARAN (GOAL APPROACH)


Seperti telah dinyatakan sebelumnya, pemahaman yang mencukupi mengenai tujuan
atau sasaran organisasi merupakan langkah pertama dalam pembahasan mengenai
efektivitas organisasi
karena pengukuran efektivitas organisasi karena pengukuran efektivitas organisasi sering
dikaitkan
dengan tujuan atau sasaran organisasi.
Pendekatan sasaran dimulai dengan mengidentifikasikan sasaran organisasi dan mengukur
tingkat keberhasilan organisasi dalam mencapai sasaran tersebut. Dengan demikian,
pendekatan ini
mencoba mengukur sejauh mana organisasi berhasil merealisasikan sasaran yang hendak
dicapainya.
Sasaran yang penting diperhatikan dalam pengukuran efektivitas melalui pendekatan ini
adalah sasaran
yang sebenernya (operative goal). Penggunaan sasaran sebenernya sebagai acuan akan
memberikan hasil
pengukuran efektivitas yang lebih realistik (karena merupakan gambaran dari keinginan
organisasi yang
sebenernya) dibandingkan pengukuran efektivitas dengan menggunakan sasaran resmi
(official goal).

Sumber/Referensi : Buku Modul EKMA4157 Hal 1.8-1.11, 2.18-2.20, 3.19

Anda mungkin juga menyukai