Anda di halaman 1dari 8

NAMA : SRI WAHYUNI

NIM : 042933381
PRODI : S1 MANAJEMEN

1.Perjanjian kerja bersama berisikan aturan dan syarat-syarat kerja bagi pekerja ,mengatur hak dan
kewajiban pengusaha dan pekerja, dan juga menjadi pedoman perselisihan antara kedua pihak. Ada
beberapa point penting yang perlu diketahui dari mempelajari perjanjian kerja bersama. Jelaskan apa
yang anda ketahui dari ;
a. Perjanjian kerja bersama menurut Undang-Undang No.13/2003 ;
b. Latar belakang pembuatan kerja bersama ;
c. Alasan dan tujuan Penbentukan PKB ;
d. Waktu berlakunya PKB yang perlu kita ketahui ;
e. Manfaat PKB, dan ;
f. Perbedaan perjanjian kerja bersama dan perjanjian kerja.

Jawab:
a.Perjanjian kerja bersama menurut UU No. 13/2003 adalah perjanjian yang merupakan hasil
perundingan antara serikat pekerja atau beberapa serikat pekerja yang tercatat pada instansi yang
bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan dengan pengusaha, atau beberapa pengusaha, atau
perkumpulan pengusaha yang memuat syarat-syarat kerja, hak dan kewajiban kedua belah pihak.

Sumber referensi:
BMP EKMA4367/ MODUL 3 HAL: 3.11-3.12

b.Latar belakang pembuatan kerja bersama

1.Peraturan Undang-Undang no.13/2003 pasal 108 mengharuskan pengusaha yang


mempekerjakan pekerja sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) orang wajib membuat Peraturan
Perusahaan (PP) atau Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang mulai berlaku setelah disahkan oleh
Menteri atau pejabat yang ditunjuk.

2.Konvensi ILO no. 98 tentang berlakunya dasar-dasar dari hak untuk bernegosiasi dan berunding
bersama.

3.Perlunya ada kejelasan yang menyeluruh mengenai hak dan kewajiban antara pengusaha dan
pekerja serta tata tertib dalam bekerja dan di lingkungan kerja.

Sumber referensi:

https://gajimu.com/pekerjaan-yanglayak/serikat-pekerja/perjanjian-kerja-bersama

c. Alasan dan tujuan Pembentukan PKB


Alasan pembentukan PKB adalah Perjanjian Kerja Bersama (PKB) disusun bersama dengan perusahaan
maupun pekerja dengan adanya perundingan. Sehingga dapat dikatakan bahwa ini merupakan komitmen
antara kedua pihak yaitu karyawan dan perusahaan.
Tujuan utama pembentukan PKB adalah untuk menekankan kewajiban pekerja dan pengusaha, agar
keduanya berbanding lurus. Hal ini perlu dilakukan agar semua pihak dapt menemui jalan tengah
bersama.

Sumber referensi:
https://greatdayhr.com/id/blog/perjanjian-kerja-bersama/

d. Waktu berlakunya PKB yang perlu kita ketahui


Waktu berlakunya PKB adalah

Dalam pasal 123 Undang-Undang no.13/2003 menyatakan masa berlaku PKB paling lama 2 (dua)
tahun dan dapat diperpanjang paling lama 1 (satu) tahun berdasarkan kesepakatan tertulis antara
pengusaha dengan serikat pekerja. Perundingan pembuatan PKB berikutnya dapat dimulai paling
cepat 3 (tiga) bulan sebelum berakhirnya PKB yang sedang berlaku. Apabila perundingan tidak
mencapai kesepakatan, maka PKB yang sedang berlaku,  akan tetap berlaku untuk paling lama 1
(satu) tahun ke depan.

Sumber referensi:

https://gajimu.com/pekerjaan-yanglayak/serikat-pekerja/perjanjian-kerja-bersama

e. Manfaat PKB
Manfaat PKB antara lain:

1.Dengan adanya PKB, perusahaan akan mendapat penilaian positif dari Pemerintah karena
dianggap sudah mampu menjalankan satu hubungan yang harmonis dengan pekerjanya yang
diwakili oleh pengurus serikat pekerja.

2.Akan tercipta suatu hubungan industrial yang kondusif antara perusahaan dan pekerja   karena
berkurangya perselisihan kerja yang terjadi.

3.Pekerja akan mempunyai kinerja yang lebih produktif dan termotivasi karena semua aturan di
jalankan dengan baik sesuai kesepakatan bersama.

4.Kepuasan akan hak, memicu pekerja untuk berterima kasih dan menjaga semua aset-aset yang
di miliki oleh Perusahaan.

Sumber referensi:

https://gajimu.com/pekerjaan-yanglayak/serikat-pekerja/perjanjian-kerja-bersama
f. Perbedaan perjanjian kerja bersama dan perjanjian kerja

Perjanjian kerja bersama adalah salah satu bentuk pengaturan hak dan kewajiban serta tata tertib bagi
pekerja secara keseluruhan atau sesuai dengan cakupan yang termuat dalam PKB dengan manajemen
atau pengusaha.

Perjanjian kerja adalah sebuah perjanjian yang dilakukan oleh pekerja dengan perusahaan yang dilakukan
secara lisan atau tulisan

Perbedaan antara perjanjian kerja bersama dan perjanjian kerja adalah

1.Dari segi pengertiannya

Perjanjian Kerja adalah perjanjian antara pekerja atau buruh dengan pengusaha atau pemberi kerja yang
memuat syarat-syarat kerja,hak dan kewajiban para pihak. Sedangkan Perjanjian Kerja Bersama (PKB)
adalah Perjanjian yang merupakan hasil perundingan antara serikat pekerja atau buruh atau beberapa
serikat pekerja atau buruh yang tercatat pada instansi yang bertanggung jawab di bidang
ketenagakerjaan dengan pengusaha atau beberapa pengusaha atau perkumpulan pengusaha yang
memuat syarat-syarat kerja hak dan kewajiban kedua belah pihak.

2.Dari segi subjek para pihak yang membuatnya

Perjanjian kerja dibuat oleh pekerja secara perorangan dengan pihak pengusaha. Sedangkan Perjanjian
Kerja Bersama (PKB) dibuat oleh serikat pekerja atau buruh atau beberapa serikat pekerja atau buruh
dengan pengusaha atau beberapa pengusaha atau perkumpulan pengusaha.

3.Dari segi bentuknya

Perjanjian kerja dapat dibuat secara lisan dan dapat pula secara tertulis. Sedangkan Perjanjian Kerja
Bersama (PKB) hanya dapat dibuat dalam bentuk tertulis secara resmi.

4.Dari segi jangka waktunya

Perjanjian Kerja dapat dibuat untuk waktu tertentu, artinya ditentukan jangka waktunya dan dapat pula
dibuat untuk waktu tidak tertentu untuk pekerja tetap. Sedangkan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) hanya
dapat untuk jangka waktu paling lama 2 tahun dan paling lama diperpanjang 1 kali untuk paling lama 1
tahun.

Sumber referensi:

BMP EKMA4367/ MODUL 3 HAL: 3.3

https://text-id.123dok.com/document/4yr3odwoy-perbedaan-antara-perjanjian-kerja-dengan-
perjanjian-kerja-bersama-pkb.html

2. Seorang karyawan yang bekerja di perusahaan swasta, ingin mengundurkan diri dari perusahaan
tempatnya bekerja. Karyawan tersebut masih mempunyai sisa kontrak di perusahaan selama 3 (tiga )
bulan lagi. Berdasarkan UU No. 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan, pasal 61, karyawan tersebut
harus membayar ganti rugi, adapun komponen gaji karyawan terdiri dari dua yaitu gaji pokok dan
tunjangan. Jelaskan apa yang anda ketahui bunyi dari UU No. 13 tahun 2003 pasal 61 dan berikan
kesimpulan apa yang dapat anda simpulkan dari kasus diatas!
Jawab:
Bunyi dari UU No. 13 Tahun 2003 pasal 61 adalah
(1) Perjanjian kerja berakhir apabila:

a. Pekerja meninggal dunia;

b. Berakhirnya jangka waktu perjanjian kerja;

c. Adanya putusan pengadilan dan/atau putusan atau penetapan lembaga penyelesaian perselisihan
hubungan industrial yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap; atau

d. Adanya keadaan atau kejadian tertentu yang dicantumkan dalam perjanjian kerja, peraturan
perusahaan, atau perjanjian kerja bersama yang dapat menyebabkan berakhirnya hubungan kerja.

(2) Perjanjian kerja tidak berakhir karena meninggalnya pengusaha atau beralihnya hak atas perusahaan
yang disebabkan penjualan, pewarisan, atau hibah.

(3) Dalam hal terjadi pengalihan perusahaan maka hak-hak pekerja/buruh menjadi tanggung jawab
pengusaha baru, kecuali ditentukan lain dalam perjanjian pengalihan yang tidak mengurangi hak-hak
pekerja/buruh.

(4) Dalam hal pengusaha, orang perseorangan, meninggal dunia, ahli waris pengusaha dapat mengakhiri
perjanjian kerja setelah merundingkan dengan pekerja/buruh.

(5) Dalam hal pekerja/buruh meninggal dunia, ahli waris pekerja/ buruh berhak mendapatkan hak haknya
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku atau hak-hak yang telah diatur dalam
perjanjian kerja, peraturan perusahaan, atau perjanjian kerja bersama.

Kesimpulan dari kasus di atas adalah apabila salah satu pihak mengakhiri hubungan kerja sebelum
berakhirnya jangka waktu yang ditetapkan dalam perjanjian kerja waktu tertentu, atau berakhirnya
hubungan kerja bukan karena ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 61 ayat (1), maka pihak
karyawan tersebut membayar sebesar upah karyawan selama tiga bulan atau sampai batas waktu
berakhirnya jangka waktu perjanjian kerja.

(Sumber referensi: BMP EKMA 4367/ MODUL 3 HAL: 3.16,


https://rodinsaputra.wordpress.com/tag/bunyi-pasal-50-66-hubungan-kerja-undang-undang-
ketenagakerjaan-no-13-tahun-2003/)
3.Jaminan pensiun dan jaminan hari tua merupakan pendapatan yang didapatkan setelah memasuki
masa purna bakti. Jelaskan perbedaan jaminan pensiun dan jaminan hari tua yang diselenggarakan oleh
BPJS ketenagakerjaan!.

Jawab:

Jaminan pensiun adalah jaminan sosial yang bertujuan untuk mempertahankan derajat kehidupan yang
layak bagi peserta dan atau ahli warisnya dengan memberikan penghasilan setelah peserta memasuki
usia pensiun atau mengalami cacat tetap.

Jaminan hari tua adalah program yang memberikan manfaat berupa uang tunai kepada pesertanya,
yang akan dibayarkan sekaligus jika peserta sudah mencapai usia 56 tahun, meninggal dunia
dan/atau cacat tetap.
Perbedaan Jaminan Hari Tua dan Jaminan Pensiun
 
Pembeda Jaminan Hari Tua (JHT) Jaminan Pensiun
Tujuan Penyelenggaraan Menjamin agar peserta untuk mempertahankan derajat
menerima uang tunai apabila kehidupan yang layak bagi
memasuki masa pensiun, peserta dan atau ahli warisnya
mengalami cacat total tetap, atau dengan memberikan penghasilan
meninggal dunia. setelah peserta memasuki usia
pensiun atau mengalami cacat
total tetap atau meninggal dunia
Peserta Peserta JHT terdiri atas: Peserta jaminan pensiun
a.Peserta penerima upah yang a.Pekerja yang bekerja pada
bekerja pada pemberi kerja pemberi kerja penyelenggara
selain penyelenggara negara, negara,
meliputi: b.Pekerja yang bekerja pada
1.Pekerja pada perusahaan pemberi kerja selain
2.Pekerja pada orang penyelenggara negara
perseorangan
3.Orang asing yang bekerja di Penerima manfaat pensiun:
Indonesia paling singkat 6 bulan a.Peserta
b.Peserta bukan penerima upah, b.Satu orang istri atau suami
meliputi: yang sah sesuai dengan
1.Pemberi kerja ketentuan peraturan perundang-
2.Pekerja di luar hubungan kerja undangan
atau pekerja mandiri c.Paling banyak dua orang anak,
3.Pekerja yang tidak termasuk terhadap anak peserta yang lahir
Di luar hubungan kerja atau paling lama 300 hari setelah
pekerja mandiri yang bukan putusnya hubungan pernikahan
menerima upah istri atau suami yang telah
terdaftar dinyatakan sah atau
setelah peserta meninggal dunia
dapat didaftarkan sebagai
penerima manfaat pensiun.
d. Satu orang oang tua
Manfaat jaminan Manfaat JHT adalah berupa uang Manfaat pensiun berupa:
tunai yang dibayarkan apabila a.Pensiun hari tua
peserta berusia 56 tahun, b.Pensiun cacat
meninggal dunia atau mengalami c.Pensiun janda atau duda
cacat total tetap. Selain itu, d.Pensiun anak
peserta memperoleh manfaat e.Pensiun orang tua
layanan tambahan berupa
fasilitas pembiayaan perumahan
dan atau manfaat lain.
Pembayaran Besarnya manfaat dibayarkan Manfaat berupa sejumlah uang
secara sekaligus yang dibayarkan setiap bulan
yang besarnya akan terus
disesuaikan setiap tahun
berdasarkan tingkat inflasi umum

Sumber referensi:

https://www.bpjsketenagakerjaan.go.id/Jaminan-Pensiun.html

https://www.finansialku.com/jaminan-hari-tua-jaminan-pensiun-bpjs-ketenagakerjaan/

https://www.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/lt5dbbc64cdb70e/perbedaan-jaminan-hari-tua-
dengan-jaminan-pensiun

4.Upah merupakan hak pekerja yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari
pemberi kerja kepada pekerja yang ditetapkan menurut suatu perjanjian.

Jelaskan hal – hal yang diperhatikan dalam menentukan upah!

Jawab:

1. Selain upah, karyawan berhak atas pendapatan non upah

Jenis penghasilan karyawan terbagi atas 2 jenis, yaitu upah dan pendapatan non upah. Ada 3
komponen upah, yaitu upah tanpa tunjangan, upah pokok dan tunjangan tetap, serta upah pokok
dan tunjangan tidak tetap. Besar upah pokok adalah paling sedikit 75% dari jumlah upah yang
diterima karyawan.

Sementara itu, pendapatan non upah dapat berupa tunjangan hari raya (THR), bonus, uang
pengganti fasilitas kerja, dan uang servis pada usaha tertentu. Pada umumnya, ketentuan besar
pendapatan non upah tercantum di dalam Perjanjian Kerja, Peraturan Perusahaan, atau
Perjanjian Kerja Bersama.
2. Penetapan upah dapat berdasarkan satuan waktu atau hasil

Ada 2 cara untuk menetapkan upah karyawan, yaitu berdasarkan satuan waktu atau satuan hasil.
Berdasarkan satuan waktu, upah ditentukan secara harian, mingguan, atau bulanan. Dalam hal
ini, pengusaha perlu memperhatikan golongan, masa kerja, jabatan, pendidikan, dan kompetensi
karyawan. Semakin tinggi tingkat pendidikan, misalnya, upah juga semakin besar.

Struktur dan skala upah tersebut wajib diberitahukan kepada seluruh karyawan dan dilampirkan
pada saat mengesahkan Peraturan Perusahaan atau Perjanjian Kerja Bersama. Sementara itu,
upah berdasarkan satuan hasil ditetapkan berdasarkan kesepakatan antara pengusaha dan
pekerja.

3. Struktur dan skala upah disusun dengan metode ranking sederhana

Untuk menyusun struktur dan skala upah, dapat digunakan metode ranking sederhana. Langkah
pertama yang harus dilakukan adalah menentukan jabatan dan uraian tugas masing-masing
jabatan. Kemudian urutkan dari tugas yang termudah hingga yang tersulit.

Lalu, buatlah Tabel Struktur dan Skala Upah, tentukan upah terkecil dan upah terbesar untuk satu
jabatan. Hal yang sama dilakukan untuk jabatan-jabatan lainnya di perusahaan. Apabila ada 2
jabatan yang memiliki tugas dan tanggung jawab yang relatif sama, keduanya dapat
dikelompokkan dalam satu golongan jabatan dengan skala upah yang sama,

Selain metode ranking sederhana, ada beberapa cara lain yang dapat dilakukan, antara lain
metode poin faktor dan metode dua titik. Dua metode ini memerlukan penghitungan yang lebih
rinci.

4. Upah karyawan tidak boleh kurang dari Upah Minimum Regional (UMR)

Pada saat menyusun struktur upah  karyawan, pengusaha tidak boleh mengabaikan ketentuan
UMR yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Besar UMR berbeda-beda untuk tiap kota dan terus
diperbaharui setiap tahun sesuai kebutuhan hidup layak tiap individu.

Menghitung gaji bisa menjadi tugas yang sangat menyita waktu, apalagi jika karyawan berjumlah
banyak. Untuk memudahkan, perusahaan dapat memanfaatkan aplikasi gaji.id. Salah satu fitur
yang terdapat pada aplikasi ini memungkinkan pengusaha menghitung upah atau insentif sesuai
dengan formula yang bisa didefinisikan sendiri.

Selain berguna untuk menghitung upah, gaji.id juga memudahkan perusahaan untuk menghitung
pajak fleksibel, BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan, bahkan menghasilkan slip gaji. Jadi,
kehadiran aplikasi ini dapat membuat pekerjaan administrasi perusahaan, khususnya yang
berkaitan dengan penyusunan struktur  upah, menjadi lebih efektif.

Sumber referensi:

BMP EKMA 4367/ MODUL 4 HAL: 4.10


https://gaji.id/4-aturan-yang-perlu-diperhatikan-saat-menyusun-struktur-upah-karyawan/

Anda mungkin juga menyukai