Anda di halaman 1dari 6

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 2

Nama Mahasiswa : EVELINA LARISA PUTRI

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 045065061

Kode/Nama Mata Kuliah : EKMA4367/HUBUNGAN INDUSTRIAL

Kode/Nama UPBJJ : 23 - BOGOR

Masa Ujian : 2022/23.2(2023.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
EKMA4367-3

NASKAH TUGAS MATA KULIAH


UNIVERSITAS TERBUKA SEMESTER:
2022/23.2 (2023.1)

Fakultas : FE/Fakultas Ekonomi


Kode/Nama MK : EKMA4367/Hubungan Industrial
Tugas 2

No. Soal
Perjanjian kerja bersama berisikan aturan dan syarat-syarat kerja bagi pekerja, mengatur hak dan kewajiban
pengusaha dan pekerja, dan juga menjadi pedoman perselisihan antara kedua pihak. Ada beberapa point penting
yang perlu diketahui dari mempelajari perjanjian kerja bersama. Jelaskan apa yang anda ketahui dari ;
a. Perjanjian kerja bersama menurut Undang-Undang No.13/2003 ;
b. Latar belakang pembuatan kerja bersama ;
1. c. Alasan dan tujuan Penbentukan PKB ;
d. Waktu berlakunya PKB yang perlu kita ketahui ;
e. Manfaat PKB, dan ;
f. Perbedaan perjanjian kerja bersama dan perjanjian kerja.

Seorang karyawan yang bekerja di perusahaan swasta, ingin mengundurkan diri dari perusahaan tempatnya bekerja.
Karyawan tersebut masih mempunyai sisa kontrak diperusahaan selama 3 (tiga) bulan lagi. Berdasarkan UU No. 13 tahun
2013 tentang ketenagakerjaan, pasal 61, karyawan tersebut harus membayar ganti rugi, adapun komponen gaji
2. karyawan terdiri dari dua yaitu gaji pokok dan tunjangan. Jelaskan apa yang anda ketahui bunyi dari U U No. 13 tahun
2013 pasal 61 dan berikan kesimpulan apayang dapat anda simpulkan dari kasus diatas!

Jaminan pensiun dan jaminan hari tua merupakan pendapatan yang didapatkan setelah memasuki masapurna bakti.
Jelaskan perbedaan jaminan pensiun dan jaminan hari tua yang diselenggarakan oleh BPJS ketenagakerjaan!.
3.

EVELINA LARISA PUTRI | TUGAS 2 EKMA4367/HUBUNGAN INDUSTRIAL


JAWABAN SOAL NO 1

a. Undang-Undang No. 13 tahun 2003 mengatur tentang Ketenagakerjaan, yang diatur dalam
undang-undang ini yaitu tentang perjanjian kerja antara pekerja dengan pengusaha/pemberi
kerja yang memuat syarat-syarat kerja, hak, dan kewajiban para pihak. Perjanjian kerja dapat
dibuat secara tertulis maupun lisan. Perjanjian kerja yang dibuat secara tertulis harus memuat
nama, alamat perusahaan, jenis usaha, identitas karyawan, jenis pekerjaan, tempat pekerjaan,
besarnya upah dan cara pembayarannya, serta syarat-syarat kerja yang memuat hak dan
kewajiban pengusaha dan pekerja/buruh. Hubungan kerja adalah hubungan antara pengusaha
dengan pekerja/buruh berdasarkan perjanjian kerja, yang mempunyai unsur pekerjaan, upah,
dan perintah.

Secara garis besar undang-undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan adalah
undang-undang yang mengatur tentang ketenagakerjaan di Indonesia. Undang-undang ini
berisi tentang hak dan kewajiban pekerja/buruh dan pengusaha/pemberi kerja, perjanjian
kerja, upah, waktu kerja, cuti, pemutusan hubungan kerja, dan lain-lain

b. Perjanjian kerja bersama merupakan perjanjian yang dibuat antara pengusaha dengan serikat
pekerja/buruh atau perwakilan pekerja/buruh untuk mengatur hak dan kewajiban para pihak
dalam hubungan kerja. Latar belakang pembuatan perjanjian kerja bersama adalah untuk
mencerminkan pandangan hidup serta semangat Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945
dalam pembinaan hubungan ketenagakerjaan antara karyawan dan perusahaan

Prosedur dalam membuat perjanjian kerja bersama meliputi sebagai berikut:

1) Pengajuan tertulis dari salah satu pihak.

2) Proses perundingan.

3) Laporan kepada departemen ketenagakerjaan (apabila perundingan tidak mencapai


sepakat).

4) Laporan kepada Menteri Tenaga Kerja (apabila tetap tidak mencapai kesepakatan).

5) Penandatanganan.

6) Pendaftaran.

7) Penyebarluasan.

c. Perjanjian Kerja Bersama (PKB) dibuat sebagai bentuk komitmen antara kedua pihak yaitu
karyawan dan perusahaan. Alasannya adalah untuk menekankan kewajiban semua pihak, dan
menghindari permasalahan yang ada. Dengan cara ini perusahaan juga bisa mendapat nilai
positif di mata pemerintah. Perjanjian Kerja Bersama (PKB) bisa di artikan sebuah perjanjian
yang berisi hak dan kewajiban masing-masing pihak. Tujuan dari PKB adalah untuk
menekankan apa saja yang menjadi hak serta kewajiban pekerja dan pengusaha. Artinya,
kedua hal ini berbanding lurus. Jika kewajiban sudah dilakukan, maka hak pun akan diterima.
PKB juga bertujuan untuk membangun hubungan yang damai dalam hubungan kerja antara
pengusaha dan pekerja.

EVELINA LARISA PUTRI | TUGAS 2 EKMA4367/HUBUNGAN INDUSTRIAL


d. Masa berlaku PKB diatur dalam Pasal 123 UU No. 13 Tahun 2003 yang menyatakan bahwa
perjanjian kerja bersama berlaku selama paling lama dua tahun dan dapat diperpanjang
selama satu tahun setelah adanya kesepakatan tertulis dari pekerja dan perusahaan.
Apabila tidak terjadi kesepakatan tertulis antara pengusaha dan serikat pekerja/serikat buruh,
maka PKB yang sedang berlaku tetap berlaku untuk maksimal 1 tahun. Namun, pengusaha
tidak dilarang mengganti PKB menjadi Peraturan Perusahaan (PP) dengan tidak
memperpanjang lagi PKB yang ada, Isi PKB ditentukan bersama oleh perusahaan dan serikat
pekerja. Isi PKB harus mencakup hak-hak dan kewajiban perusahaan serta serikat pekerja.
Selain itu, ada pula aturan tambahan yang meliputi (waktu) kenaikan upah, cuti, aturan jam
kerja atau lembur. Jangka waktu dan tanggal dimulainya PKB pun harus tercantum sebagai
bukti untuk menjadi acuan dalam berkerja yang saling menguntungkan satu sama lain

e. Perjanjian Kerja Bersama (PKB) atau yang juga dikenal sebagai Collective Labor Agreement
(CLA) memiliki beberapa keuntungan bagi perusahaan. PKB dapat mengurangi timbulnya
perselisihan hubungan industrial atau hubungan ketenagakerjaan sehingga dapat menjaga
kelancaran proses produksi dan peningkatan usaha. Selain itu, pengusaha dapat
menganggarkan biaya tenaga kerja (labour cost) yang perlu dicadangkan atau disesuaikan
dengan masa berlakunya PKB. Perjanjian Kerja Bersama (PKB) juga dapat sebagai bentuk
komitmen antara kedua pihak yaitu karyawan dan perusahaan. Dengan tujuan untuk
menekankan kewajiban semua pihak, untuk menghindari permasalahan yang ada.

f. Perjanjian Kerja (PK) adalah perjanjian antara pekerja/buruh dengan pengusaha atau pemberi
kerja yang memuat syarat-syarat kerja, hak, dan kewajiban para kedua belah pihak. Sedangkan
Perjanjian Kerja Bersama (PKB) disusun bersama berdasarkan kesepakatan perusahaan
dengan serikat pekerja. Dalam PKB, pekerja memiliki suara yang lebih besar melalui
perundingan bersama. Berada dalam kelompok dengan tujuan yang sama memberi karyawan
lebih banyak kekuatan untuk menegosiasikan tuntutan dengan atasan mereka.

Perjanjian Kerja Bersama (PKB) Perjanjian Kerja (PK)

Mencangkup syarat-syarat kerja, hak, dan Mencangkup perjanjian antara pekerja dan
kewajiban para pihak. Dalam PKB juga pengusaha yang memuat syarat-syarat kerja,
terdapat peraturan tentang upah, jam hak, dan kewajiban. Perjanjian kerja juga
tambahan, cuti dan durasi jam kerja. disebut kontrak kerja atau employment
contract. Perjanjian kerja dapat berisi
informasi pekerjaan, upah, masa percobaan,
dan pemutusan kerja.

EVELINA LARISA PUTRI | TUGAS 2 EKMA4367/HUBUNGAN INDUSTRIAL


JAWABAN SOAL NO 2

Menurut Pasal 61 UU No. 13 tahun 2013 tentang ketenagakerjaan, karyawan yang


mengundurkan diri sebelum masa kontrak berakhir harus membayar ganti rugi kepada
perusahaan. Ganti rugi tersebut dihitung berdasarkan sisa masa kerja yang belum dilaksanakan
dan besarnya tidak boleh lebih dari gaji yang akan diterima selama sisa masa kerja.

Ganti rugi yang harus dibayarkan karyawan yang mengundurkan diri sebelum masa kontrak
berakhir dihitung berdasarkan sisa masa kerja yang belum dilaksanakan dan besarnya tidak boleh
lebih dari gaji yang akan diterima selama sisa masa kerja. Sebelumnya perusahaan wajib
memberikan kontrak kerja atau kesepakatan kerja untuk setiap karyawan yang direkrut.
Pelaksanaan hal demikian dilakukan pada hari pertama karyawan bekerja. Kesepakatan kontrak
akan dianggap sah apabila kedua pihak, yakni perusahaan dan pegawai menyetujuinya tanpa
adanya paksaan Dalam kasus ini, karyawan tersebut masih mempunyai sisa kontrak diperusahaan
selama 3 (tiga) bulan lagi. Oleh karena itu, karyawan tersebut harus membayar ganti rugi kepada
perusahaan selama 3 bulan. Jika karyawan tidak membayar ganti rugi, maka perusahaan dapat
mengambil tindakan hukum dengan memberikan sanksi perdata berupa ganti rugi kepada
karyawan1. Selain itu, pemutusan hubungan kerja pada pekerja kontrak sebelum habisnya masa
kontrak juga dapat mengakibatkan sanksi pidana ketenagakerjaan.

Ganti rugi juga telah diatur dalam Pasal 156 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003
tentang Ketenagakerjaan. Besaran ganti rugi ketenagakerjaan dihitung berdasarkan masa kerja
karyawan dan besaran upah yang diterima karyawan.

Berikut rumus menghitung ganti rugi ketenagakerjaan :

Ganti rugi ketenagakerjaan = (jumlah tahun masa kerja) x (gaji pokok + tunjangan tetap)

EVELINA LARISA PUTRI | TUGAS 2 EKMA4367/HUBUNGAN INDUSTRIAL


JAWABAN SOAL NO 3

BPJS Ketenagakerjaan memiliki manfaat untuk menyelenggarakan program jaminan sosial


ketenagakerjaan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan
Sosial Nasional. Berbagai jenis jaminan BPJS Ketenagakerjaan dan manfaat yang bisa didapatkan
peserta antara lain: jaminan kecelakaan kerja (JKK), jaminan kematian (JKM), jaminan hari tua
(JHT), jaminan pensiun (JP), dan jaminan pemeliharaan kesehatan (JPK)

Program (JP) jaminan pensiun yang bertujuan untuk mempertahankan derajat kehidupan
yang layak bagi peserta dan ahli warisnya dengan memberikan penghasilan setelah peserta
memasuki usia pensiun, mengalami cacat total tetap, atau meninggal dunia. Sedangkan program
Jaminan Hari Tua (JHT) adalah program perlindungan yang diselenggarakan oleh BPJS
Ketenagakerjaan dengan tujuan untuk menjamin agar peserta menerima uang tunai apabila
memasuki masa pensiun, mengalami cacat total tetap, atau meninggal dunia. Jaminan hari tua ini
adalah tabungan dana yang akan dicairkan jika karyawan sudah memasuki masa pensiun.

Kesimpulannya adalah Jaminan Hari Tua (JHT) dan Jaminan Pensiun (JP) merupakan
program pemerintah untuk perlindungan yang diselenggarakan oleh BPJS Ketenagakerjaan.
Dengan adanya program ini yang bertujuan untuk menjamin para peserta atau pekerja bisa
menerima manfaat apabila memasuki masa pensiun, mengalami cacat total tetap, atau meninggal
dunia, keluarga ahli wairs atau peserta akan menerima uang tunai jika setelah memasuki usia
pensiun 58 tahun, meninggal dunia, atau mengalami cacat total tetap, hal ini sanggat dapat di
manfaatkan untuk kesejahteraan pegawai atau pekerja.

EVELINA LARISA PUTRI | TUGAS 2 EKMA4367/HUBUNGAN INDUSTRIAL

Anda mungkin juga menyukai