Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU PT.

SIPRAMA

CAKRAWALA

Disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Hukum Ketenagakerjaan/ B

Dosen Pengampu: Annisa Dian Arini, M.H.

Oleh

Nugi Triyovi Yanto

NIM. 21103040143

MAKALAH

PROGRAM SARJANA (S1) ILMU HUKUM

FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM

UIN SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA

2022

1
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Dijelaskan dalam Pasal 1 angka 14 UU No. 13 Tahun 2003 Tentang

Ketenagakerjaan Perjanjian kerja adalah perjanjian antara pekerja/buruh dengan

pengusaha atau pemberi kerja yang memuat syarat syarat kerja, hak, dan kewajiban

para pihak. Setiap pekerjaan akan menyebabkan terjadinya hubungan kerja yang

diakibatkan karena adanya kesepakatan kerja antara pemimpin perusahaan dan buruh.

Hubungan kerja yang didasarkan pada kontrak kerja dianggap lebih efisien, karena

pengusaha dapat sesuka hati membuat atau menetapkan syarat-syarat kerja yang

disepakati juga oleh pekerja. Misalnya, disepakati hubungan kerja akan berlangsung

selama dua tahun dengan upah tertentu untuk jenis pekerjaan yang diberikan.

Jenis perjanjian kerja berdasarkan ketentuan Pasal 56 Undang-Undang No. 13

Tahun 2003 dibedakan dalam perjanjian kerja dibuat untuk waktu tertentu atau untuk

waktu tidak tertentu. Mengenai Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) lebih lanjut

diatur dalam ketentuan Pasal 57–66 Undang-Undang No. 13 Tahun 2003. Perjanjian

kerja untuk waktu tertentu dibuat secara tertulis serta harus menggunakan bahasa

Indonesia dan huruf latin. Pada pelaksanaannya PKWT terkadang melanggar akan

pemenuhan hak-hak pekerja. Terkait peraturan pelaksanaannya diatur dalam

Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor KEP-100/MEN/X/2004

yang diharapkan dapat mewujudkan pemenuhan perlindungan hukum atau hak-

haknya bagi para pekerja tidak tetap atau kontrak.

B. Rumusan masalah

1. Bagaimana perjanjian kerja menurut KUH Perdata

2. Bagaimana pengaturan Perjanjian Kerja menurut UU No. 13 Tahun 2003 dan

PP No. 35 Tahun 2021

2
PEMBAHASAN

A. Analisis Perjanjian kerja berdasarkan KUH Perdata

Suatu perjanjian dianggap sah bila perjanjian tersebut telah memenuhi

persyaratan yang tercantum dalam Pasal 1320 KUH Perdata. Dalam hal ini PT.

Siprama Cakrawala telah memenuhi syarat-syarat yang telah dijelaskan dalam pasal

tersebut, yakni:

a. Kesepakatan yang mengikat, hal ini dilihat dari blanko perjanjian kerja yang telah

ditandatangani kedua belah pihak.

b. Kecakapan untuk membuat suatu perikatan, kecakapan dalam hal ini adalah

antara pekerja dengan PT. Siprama Cakrawala. Pekerja yang dimaksud adalah

yang telah berumur 21 tahun.

c. Suatu pokok persoalan tertentu, persoalan disini adalah pekerjaan yang diberikan

kepada pekerja yakni sebagai MPG Reguler.

d. Suatu sebab yang tidak terlarang, dalam hal ini isi kesepakatan kerja waktu

tertentu tidak dilarang oleh Undang-Undang dan tidak bertentangan dengan

kepentingan umum.

B. Analisis perjanjian kerja berdasarkan UU No. 13 Tahun 2003 Tentang

Ketenagakerjaan dan PP No. 35 Tahun 2021 Tentang Perjanjian Kerja Waktu

Tertentu, Alih Daya, Waktu Kerja Dan Waktu Istirahat, Dan Pemutusan

Hubungan Kerja.

Ketentuan mengenai PKWT telah dijelaskan dalam Pasal 54-59 UU

Ketenagakerjaan. Pada Pasal 54 UU Ketenagakerjaan telah dimuat syarat yang harus

tertulis dalam perjanjian kerja. Kesepakatan perjanjian kerja waktu tertentu yang

dibuat PT. Siprama Cakrawala telah memuat seluruh persyaratan dengan UU

3
Ketenagakerjaan. Jika perjanjian ini bertentangan dengan ketentuan Pasal 54, maka

perjanjian tersebut dianggap batal demi hukum.

Selanjutnya PKWT yang dibuat PT. Siprama Cakrawala tidak bertentangan

dengan Pasal 59 ayat (1), (2), dan (4). Dari hasil analisis surat perjanjian kerja, bahwa

pekerja PT. Siprama Cakrawala dikategorikan sebagai pekerjaan yang sekali selesai

atau sementara sifatnya, pekerjaan yang diperkirakan penyelesaiannya dalam waktu

yang tidak terlalu lama, pekerjaan yang bersifat musiman, ekerjaan yang berhubungan

dengan produk baru, kegiatan baru, atau produk tambahan yang masih dalam

percobaan atau penjajakan. Pekerja PT. Siprama Cakrawala juga termasuk jenis

pekerjaan yang sifatnya tidak tetap yang didasarkan pada jangka waktu tertentu. Maka

dengan hal tersebut PT. Siprama Cakrawala dalam pelaksanaan Perjanjian kerja

waktu tertentu telah sesuai dengan Pasal 59 UU Ketenagakerjaan. Selain itu, PT.

Siprama Cakrawala telah memenui hak-haak pekerja dengan adanya jaminan sosial

berupa BPJS kesehatan dan BPJS ketenagakerjaan.

Namun dalam surat perjanjian kerja tidak dijelaskan masalah mengenai uang

kompensasi kepada buruh/ pekerja yang telah berakhir masa kerjanya. Hal tersebut

tidak memberikan jaminan ekonomi yang layak pada pekerjanya. Terkait upah

kompensasi tersebut telah dicantumkan dalam Pasal 15 PP Nomor 35 Tahun 2021

Tentang Perjanjian Kerja Waktu Tertentu, Alih Daya, Waktu Kerja Dan Waktu

Istirahat, Dan Pemutusan Hubungan Kerja yang menyatakan Pengusaha wajib

memberikan uang kompensasi kepada Pekerja/Buruh yang hubungan kerjanya

berdasarkan PKWT.

4
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pelaksanaan Perjanjian kerja waktu tertentu yang diterapkan PT. Siprama

Cakrawala telah sesuai dengan ketentuan yang ada dalam KUH Perdata. Selain itu,

juga telah memenuhi sebagian besar persyaratan yang telah tercantum dalam Undang-

Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan dan Peraturan Pemerintah

Nomor 35 Tahun 2021 Tentang Perjanjian Kerja Waktu Tertentu, Alih Daya, Waktu

Kerja Dan Waktu Istirahat, Dan Pemutusan Hubungan Kerja. Namun PKWT yang

dibuat oleh PT. Siprama Cakrawala belum memuat terkait uang kompensasi kepada

pekerja yang telah terkena PHK.

B. Saran

Perusahaan seharusnya lebih memperhatikan lagi terkait hak yang harus

didapatkan kepada pekerjanya yang terkena PHK, yakni dengan memberikan uang

kompensasi kepada para pekerja yang terkena PHK. Karena semestinya dengan

adanya Undang-undang ketenagaakerjaan dan peraturan lainnya yang serupa mampu

melindungi hak-hak pekerja.

5
DAFTAR PUSTAKA

Azhar, Muhamad. (2015). Hukum Ketenagakerjaan. Semarang: Undip.

Chusana, M. J. (2017). Analisis Terhadap Perjanjian Kerja Waktu Tertentu di PT.

Siprama Cakrawala Yogyakarta (Doctoral dissertation, UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta).

Kitab Undang-Undang Hukum Perdata

Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2021 Tentang Perjanjian Kerja Waktu

Tertentu, Alih Daya, Waktu Kerja Dan Waktu Istirahat, Dan Pemutusan

Hubungan Kerja

Purnomo, S., Maharani, C. A., Probosari, M., Rahmaningrum, K. A., & Santoso, A. P.

A. (2022). Analisis Yuridis Perjanjian Kerja Waktu Tertentu Pt. Nesia Pan

Pacific Clothing Wonogiri. Prosiding Hubisintek, 2(1), 175-175.

Saputra, K. K. H., Budiartha, I. N. P., & Ujianti, N. M. P. (2021). Pelaksanaan

Perjanjian Kerja Bagi Pekerja PKWT di PT. Jaya Artha Syandana pada Masa

Pandemi Covid-19. Jurnal Interpretasi Hukum, 2(3), 618-623.

Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan

Vorizato Harita, W. (2023). Analisis Perjanjian Kerja Waktu Tertentu Dan

Perlindungan Hukum Pada Pt. Telmark Integrasi Indonesia Dalam Perspektif

UU No. 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja. Jatijajar Law Review, 2(1).

Wijayanti, Asri. (2009). Hukum Ketenagakerjaan Pasca Reformasi. Jakarta: Sinar

Grafika.

6
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai