1. Uraikan syarat-syarat isi perjanjian kerja yang dimaksud dalam Pasal 54 UU No. 13
Tahun 2003 !
Selanjutnya pada ayat (2) pada pasal tersebut mengatur bahwa besaran upah dan syarat
syarat kerja yang memuat hak dan kewajiban pengusaha dan pekerja/buruh yang
berlaku pada perusahaan tidak boleh bertentangan dengan Aturan perundang undangan
yang berlaku;
2. Uraikan perbedaan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) dan Perjanjian Kerja Waktu
Tidak Tertentu (PKWTT) ! Sebutkan contohnya.
A. JENIS PEKERJAAN
Masa kerja atau jangka waktu untuk karyawan PKWT diatur sesuai dengan kesepakatan
dalam perjanjian antara perusahaan dan pekerja.
Namun, jangka waktu yang ditentukan dalam PKWT memiliki batas maksimal sampai 5
tahun. Perjanjian tersebut dihitung sejak terjadinya hubungan kerja PKWT (Pasal 8 PP
35/2021).
Sebaliknya, PKWTT tidak memiliki masa kerja yang dibatasi oleh jangka waktu tertentu.
Selama tidak terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK), PKWTT tidak akan berakhir
sampai karyawan yang bersangkutan memasuki masa pensiun.
Sementara itu, pengusaha diperbolehkan untuk memberi masa percobaan kerja terhadap
karyawan PKWTT.
Jangka waktu masa percobaan karyawan PKWTT memiliki batas maksimal 3 bulan saja
dan tidak bisa diperpanjang. Masa percobaan kerja juga wajib dicantumkan dalam
perjanjian tertulis atau disampaikan secara lisan kepada karyawan yang
bersangkutan (Pasal 60 ayat (1) UU 13/2003).
Jika perjanjian kerja berakhir karena jangka waktu telah habis dan jenis pekerjaannya
telah selesai, maka hak yang wajib diterima karyawan PKWT adalah uang
kompensasi (Pasal 61A UU 11/2020).
Namun, bila hubungan kerja diakhiri oleh salah satu pihak sebelum berakhirnya jangka
waktu yang ditetapkan dalam PKWT, maka pihak yang mengakhiri harus membayar ganti
rugi (Pasal 62 UU 13/2003).
Jadi, misalnya pengusaha tiba-tiba melakukan PHK sebelum perjanjian kerja berakhir,
maka karyawan PKWT berhak membawa pulang uang ganti rugi.