Anda di halaman 1dari 20

Diklat Pengawas

Ketenagakerjaan
Februari 2022
A. UU 13 Tahun 2003 ttg Ketenagakerjaan
B. UU 11 Tahun 2020 ttg Cipta Kerja
DASAR HUKUM C. PP 35 Tahun 2021 ttg PKWT, AD, WKWI
dan PHK
Mengatur Prinsip-Prinsip Umum :

• Hubungan Kerja terjadi krn ada Perjanjian Kerja.

• Perjanjian Kerja Tertulis atau Lisan


Pasal 50 s.d 55, • Perjanjian Kerja : Adanya Kesepakatan, Cakap Hukum,
62 dan 63 Pekerjaan yg diperjanjikan tdk bertentangan dgn
ketertiban umum, kesusilaan dan Peraturan PerUUan.

UU No.13 Tahun • Biaya PK ditanggung pengusaha.

2003 (Tetap) • Muatan PK

• Perjanjian Kerja tdk dpt diubah kecuali atas persetujuan


para pihak.
Hubungan antara pengusaha dengan
pekerja/buruh berdasarkan perjanjian kerja,
HUBUNGAN yang mempunyai unsur pekerjaan, upah, dan
KERJA (Psl.1 perintah ; (Psl. 50)
angka 15)
Perjanjian kerja adalah sebuah
Pasal 1 (14) perjanjian antara pekerja/buruh
dengan pengusaha atau pemberi
Undang-Undang kerja yang memuat syarat-syarat
kerja, hak dan kewajiban para
No. 13 tahun 2003 pihak.
• Perjanjian kerja adalah suatu perjanjian
dimana pihak ke-1 (satu)/buruh atau pekerja
mengikatkan dirinya untuk dibawah perintah
PERJANJIAN pihak yang lain, si majikan untuk suatu
waktu tertentu melakukan pekerjaan dengan
KERJA (1601a menerima upah”.
KUH Perdata)
(1) Perjanjian kerja dibuat untuk waktu
tertentu atau untuk waktu tidak tertentu.
(2) Perjanjian kerja untuk waktu tertentu
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
JENIS didasarkan atas : a. jangka waktu; atau b.
selesainya suatu pekerjaan tertentu.
PERJANJIAN (3) Penambahan Ayat (3) Jangka waktu atau
KERJA (Pasal 56) selesainya suatu pekerjaan tertentu
sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
ditentukan berdasarkan perjanjian kerja
(UUCK)
(1) Perjanjian kerja yang dibuat secara tertulis sekurang
kurangnya memuat :
a. nama, alamat perusahaan, dan jenis usaha;
b. nama, jenis kelamin, umur, dan alamat
pekerja/buruh;
c. jabatan atau jenis pekerjaan;
MUATAN d. tempat pekerjaan;

PERJANJIAN e. besarnya upah dan cara pembayarannya;


f. syarat syarat kerja yang memuat hak dan kewajiban
KERJA (Pasal 54) pengusaha dan pekerja/buruh; g. mulai dan jangka
waktu berlakunya perjanjian kerja; h. tempat dan
tanggal perjanjian kerja dibuat; dan i. tanda tangan para
pihak dalam perjanjian kerja.
(2) Ketentuan dalam perjanjian kerja sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) huruf e dan f, tidak boleh ber-tentangan
dengan peraturan perusahaan, perjanjian kerja bersama,
dan peraturan perundang undangan yang berlaku.
Perjanjian kerja tidak
PERJANJIAN dapat ditarik kembali
KERJA TIDAK dan/atau diubah, kecuali
DAPAT DI atas persetujuan para
UBAH (Psl. 55) pihak.
• Penambahan Ayat (3) dan (4) Jangka waktu atau selesainya
suatu pekerjaan tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
ditentukan berdasarkan perjanjian kerja. (56)

• Menghapus ayat (2) Perjanjian kerja untuk waktu tertentu yang dibuat tidak
tertulis bertentangan dengan ketentuan sebagai mana dimaksud dalam ayat
(1) dinyatakan sebagai perjanjian kerja untuk waktu tidak tertentu. (57)

• Penambahan kalimat pada ayat (2) ” dan masa kerja tetap


dihitung ”. (58)

Pasal 56 s.d 61 • Menghapus kalimat pada ayat (1) huruf (b) “ dan paling lama 3
(tiga) tahun “ (59) .
UU No.11 Tahun • Penambahan pada ayat (1) huruf (e) pekerjaan yang jenis dan
2020 (berubah) sifat atau kegiatannya bersifat tidak tetap (59)

• Merubah ayat (3) “ Perjanjian kerja untuk waktu tertentu yang tidak
memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
demi hukum menjadi perjanjian kerja waktu tidak tertentu.”. (59)

• Merubah ayat (4) “ Ketentuan lebih lanjut mengenai jenis dan sifat atau
kegiatan pekerjaan, jangka waktu, dan batas waktu “ (59)

• Menghapus ayat (5-8) pasal 59

• Penambahan ayat (1) huruf c “selesainya suatu pekerjaan tertentu; “ (61)


Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) 3 jenis :
a. berdasarkan jangka waktu (pekerjaan yang waktu
penyelesaiannya dalam waktu tidak terlalu lama;
b. pekerjaan yang bersifat musiman;
c. pekerjaan yang berhubungan dengan produk baru, kegiatan

Perjanjian baru, atau produk tambahan yang masih dalam percobaan


atau penjajakan)

Kerja Waktu d. berdasarkan selesainya suatu pekerjaan tertentu. PKWT


ini untuk pekerjaan yang sekali selesai atau sifatnya
sementara. Jika pekerjaan dapat diselesaikan lebih cepat dari

Tertentu waktu yang disepakati, maka PKWT putus demi hukum


saat selesainya pekerjaan. PKWT dapat diperpanjang
sampai waktu yang diperkirakan pembangunan gedung

(PKWT) e.
itu selesai.
berdasarkan pekerjaan tertentu lainnya yang jenis dan sifat
atau kegiatannya tidak tetap. PKWT ini untuk pekerjaan
tertentu yang berubah-ubah dalam hal waktu dan volume
pekerjaan serta pembayaran upah berdasarkan kehadiran
atau kerap disebut harian. pekerja bekerja kurang dari 21
hari dalam 1 bulan
(Pasal 13 PP 35 Tahun 2021)
PKWT paling sedikit memuat:
- Nama, alamat perusahaan dan jenis usaha

- Nama, jenis kelamin, umur, dan alamat


pekerja/buruh

- Jabatan atau jenis pekerjaan

Tempat pekerjaan
- Hak dan kewajiban pengusaha dan pekerja
sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan syarat kerja yang diatur
dalam peraturan perusahaan atau peraturan kerja
bersama
- Mulai dan jangka waktu berlakunya PKWT

- Tempat dan tanggal PKWT

- Tanda tangan para pihak dalam PKWT


Identitas Pemberi
Kerja

Identitas
Pekerja

Tanggal PKWT
dibuat
1. Dalam jangka waktu PKWT berakhir dan
pekerjaan belum selesai maka dapat
dilakukan perpanjangan paling lama 5 tahun
(Pasal 8 PP 35 Tahun 2021)
2. Pemberian uang kompensasi dilaksanakan
pada saat berakhirnya PKWT

Pasal 36 huruf I PP 35 Tahun 2021:


Mengajukan permohonan pengunduran diri
secara tertulis selambat-lambatnya 30 hari
sebelum tanggal mulai pengunduran diri

Hak Pekerja:
Upah, Tunjangan, Bonus, Istirahat

PKWT tidak dapat mensyaratkan adanya masa


percobaan kerja (Pasal 12 PP 35 Tahun 2021)
(1) Pengusaha wajib memberikan uang kompensasi kepada
Pekerja/Buruh yang hubungan kerjanya berdasarkan PKWT.

(2)Pemberian uang kompensasi dilaksanakan pada saat berakhirnya


PKWT.
Pemberian
uang (3) Uang kompensasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan
kepada Pekerja/Buruh yang telah mempunyai masa kerja paling sedikit
kompensasi 1 (satu) bulan secara terus menerus.
(4) Apabila PKWT diperpanjang, uang kompensasi diberikan saat
selesainya jangka waktu PKWT sebelum perpanjangan dan terhadap
jangka waktu perpanjangan PKWT, uang kompensasi berikutnya
diberikan setelah perpanjangan jangka waktu PKWT berakhir atau
selesai.
(5) Pemberian uang kompensasi tidak berlaku bagi tenaga kerja asing
yang dipekerjakan oleh pemberi kerja dalam Hubungan Kerja
berdasarkan PKWT.
Besaran uang kompensasi untuk
Pekerja/Buruh pada usaha mikro dan
usaha kecil diberikan berdasarkan
kesepakatan antara Pengusaha dan
Pekerja/Buruh.

Adanya sanksi administratif apabila tidak


membayar uang kompensasi.
Pasal 39 PP 35 Tahun 2021:
Dalam hal terjadi perbedaan pendapat mengenai
Pemutusan Hubungan Kerja, penyelesaian
Pemutusan Hubungan Kerja harus dilakukan
melalui perundingan bipartit antara Pengusaha
dengan Pekerja/Buruh dan/atau Serikat
Pekerja/Serikat Buruh dan mekanisme
penyelesaian perselisihan hubungan industrial UU
No. 2 Tahun 2004
1. Pengusaha, pekerja/buruh, serikat pekerja/serikat buruh, dan Pemerintah harus
mengupayakan agar tidak terjadi pemutusan hubungan kerja.

2. Dalam hal pemutusan hubungan kerja tidak dapat dihindari, maksud dan alasan
pemutusan hubungan kerja diberitahukan oleh pengusaha kepada
pekerja/buruh dan/atau serikat pekerja/ serikat buruh.

3. Dalam hal pekerja/buruh telah diberitahu dan menolak pemutusan hubungan


kerja, penyelesaian pemutusan hubungan kerja wajib dilakukan melalui
perundingan bipartit antar pengusaha dengan pekerja/buruh dan/atau serikat
pekerja/serikat buruh.

4. Dalam hal perundingan bipartit tidak mendapatkan kesepakatan, pemutusan


hubungan kerja dilakukan melalui tahap berikutnya sesuai dengan mekanisme
penyelesaian perselisihan hubungan industrial.

5. Besaran kompensasi PHK bervariasi tergantung dari alasan PHK yang


bersangkutan dan masa kerja pekerja.

6. Perubahan besaran kompensasi PHK dititikberatkan pada perubahan besaran


uang pesangon.

7. Untuk alasan PHK tertentu, terdapat besaran kompensasi PHK lebih tinggi
(pensiun, cacat total tetap akibat kecelakaan kerja, sakit berkepanjangan,
meninggal dunia).

8. Untuk alasan PHK tertentu, dimungkinkan tidak mendapatkan kompensasi PHK


berupa uang pesangon dan uang penghargaan masa kerja, tetapi mendapatkan
a. Istilah Penyerahan sebagian pelaksanaan pekerjaan kepada perusahaan
lain telah berubah menjadi Alih Daya.
b. Perusahaan Alih Daya adalah badan usaha berbentuk badan hukum yang
memenuhi syarat untuk melaksanakan pekerjaan tertentu berdasarkan
perjanjian yang disepakati dengan perusahaan pemberi pekerjaan.
c. Hak dan kewajiban, pelindungan buruh, upah, kesejahteraan, syarat kerja,
dan perselisihan yang timbul akibat hubungan kerja perusahaan alih daya
dengan pekerjanya dilaksanakan sesuai peraturan dan menjadi tanggung
jawab perusahaan alih daya.

Alih Daya d. Hubungan kerja antara perusahaan alih daya dengan buruh yang
dipekerjakan didasarkan pada PKWT atau perjanjian kerja waktu tidak
tertentu (PKWTT) yang harus dibuat secara tertulis.
e. Perusahaan alih daya yang mempekerjakan pekerja/buruh berdasarkan
PKWT, wajib mencantumkan syarat pengalihan pelindungan hak-hak
bagi buruh ketika terjadi pergantian perusahaan alih daya sepanjang
obyek pekerjaannya tetap ada (MK No.27/PUU-IX/2011)
f. Tidak ada batasan terhadap jenis pekerjaan yang dapat diserahkan
kepada perusahaan lain (5 jenis). Kegiatan Pokok atau berhubungan
langsung dengan proses produksi dan Kegiatan Penunjang atau tidak
berhubungan langsung dengan proses produksi.
g. Perusahaan Alih Daya wajib memenuhi perizinan berusaha/ijin
operasional yang diterbitkan oleh Pemerintah Pusat.

Anda mungkin juga menyukai