Ketenagakerjaan
Februari 2022
A. UU 13 Tahun 2003 ttg Ketenagakerjaan
B. UU 11 Tahun 2020 ttg Cipta Kerja
DASAR HUKUM C. PP 35 Tahun 2021 ttg PKWT, AD, WKWI
dan PHK
Mengatur Prinsip-Prinsip Umum :
• Menghapus ayat (2) Perjanjian kerja untuk waktu tertentu yang dibuat tidak
tertulis bertentangan dengan ketentuan sebagai mana dimaksud dalam ayat
(1) dinyatakan sebagai perjanjian kerja untuk waktu tidak tertentu. (57)
Pasal 56 s.d 61 • Menghapus kalimat pada ayat (1) huruf (b) “ dan paling lama 3
(tiga) tahun “ (59) .
UU No.11 Tahun • Penambahan pada ayat (1) huruf (e) pekerjaan yang jenis dan
2020 (berubah) sifat atau kegiatannya bersifat tidak tetap (59)
• Merubah ayat (3) “ Perjanjian kerja untuk waktu tertentu yang tidak
memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
demi hukum menjadi perjanjian kerja waktu tidak tertentu.”. (59)
• Merubah ayat (4) “ Ketentuan lebih lanjut mengenai jenis dan sifat atau
kegiatan pekerjaan, jangka waktu, dan batas waktu “ (59)
(PKWT) e.
itu selesai.
berdasarkan pekerjaan tertentu lainnya yang jenis dan sifat
atau kegiatannya tidak tetap. PKWT ini untuk pekerjaan
tertentu yang berubah-ubah dalam hal waktu dan volume
pekerjaan serta pembayaran upah berdasarkan kehadiran
atau kerap disebut harian. pekerja bekerja kurang dari 21
hari dalam 1 bulan
(Pasal 13 PP 35 Tahun 2021)
PKWT paling sedikit memuat:
- Nama, alamat perusahaan dan jenis usaha
Tempat pekerjaan
- Hak dan kewajiban pengusaha dan pekerja
sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan syarat kerja yang diatur
dalam peraturan perusahaan atau peraturan kerja
bersama
- Mulai dan jangka waktu berlakunya PKWT
Identitas
Pekerja
Tanggal PKWT
dibuat
1. Dalam jangka waktu PKWT berakhir dan
pekerjaan belum selesai maka dapat
dilakukan perpanjangan paling lama 5 tahun
(Pasal 8 PP 35 Tahun 2021)
2. Pemberian uang kompensasi dilaksanakan
pada saat berakhirnya PKWT
Hak Pekerja:
Upah, Tunjangan, Bonus, Istirahat
2. Dalam hal pemutusan hubungan kerja tidak dapat dihindari, maksud dan alasan
pemutusan hubungan kerja diberitahukan oleh pengusaha kepada
pekerja/buruh dan/atau serikat pekerja/ serikat buruh.
7. Untuk alasan PHK tertentu, terdapat besaran kompensasi PHK lebih tinggi
(pensiun, cacat total tetap akibat kecelakaan kerja, sakit berkepanjangan,
meninggal dunia).
Alih Daya d. Hubungan kerja antara perusahaan alih daya dengan buruh yang
dipekerjakan didasarkan pada PKWT atau perjanjian kerja waktu tidak
tertentu (PKWTT) yang harus dibuat secara tertulis.
e. Perusahaan alih daya yang mempekerjakan pekerja/buruh berdasarkan
PKWT, wajib mencantumkan syarat pengalihan pelindungan hak-hak
bagi buruh ketika terjadi pergantian perusahaan alih daya sepanjang
obyek pekerjaannya tetap ada (MK No.27/PUU-IX/2011)
f. Tidak ada batasan terhadap jenis pekerjaan yang dapat diserahkan
kepada perusahaan lain (5 jenis). Kegiatan Pokok atau berhubungan
langsung dengan proses produksi dan Kegiatan Penunjang atau tidak
berhubungan langsung dengan proses produksi.
g. Perusahaan Alih Daya wajib memenuhi perizinan berusaha/ijin
operasional yang diterbitkan oleh Pemerintah Pusat.