Anda di halaman 1dari 20

HUBUNGAN

KERJA
FGD
Disnakertrans
Prop2023
Jabar
A. UU 13 Tahun 2003 ttg Ketenagakerjaan
B. UU 06 Tahun 2023 ttg Cipta Kerja
DASAR HUKUM C. PP 35 Tahun 2021 ttg PKWT, AD, WKWI
dan PHK
Mengatur Prinsip-Prinsip Umum :

• Hubungan Kerja terjadi krn ada Perjanjian Kerja.


Pasal 50 s.d 55, • Perjanjian Kerja Tertulis atau Lisan
62 dan 63 • Perjanjian Kerja : Adanya Kesepakatan, Cakap Hukum,

UU No.13 Pekerjaan yg diperjanjikan tdk bertentangan dgn


ketertiban umum, kesusilaan dan Peraturan PerUUan.

Tahun 2003 • Biaya PK ditanggung pengusaha.

(Tetap) • Muatan PK

• Perjanjian Kerja tdk dpt diubah kecuali atas persetujuan


para pihak.
Hubungan antara pengusaha dengan
HUBUNGA pekerja/buruh berdasarkan perjanjian kerja,
yang mempunyai unsur pekerjaan, upah, dan
N KERJA perintah ; (Psl. 50)
(Psl.1 angka 15)
Perjanjian kerja adalah sebuah
Pasal 1 (14) perjanjian antara pekerja/buruh
dengan pengusaha atau pemberi
Undang-Undang kerja yang memuat syarat-syarat
kerja, hak dan kewajiban para
No. 13 tahun 2003 pihak.
• Perjanjian kerja adalah suatu perjanjian
dimana pihak ke-1 (satu)/buruh atau pekerja
PERJANJIA mengikatkan dirinya untuk dibawah perintah
pihak yang lain, si majikan untuk suatu
N KERJA waktu tertentu melakukan pekerjaan dengan
menerima upah”.
(1601a KUH
Perdata)
(1) Perjanjian kerja dibuat untuk waktu
tertentu atau untuk waktu tidak tertentu.
(2) Perjanjian kerja untuk waktu tertentu
JENIS sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
didasarkan atas : a. jangka waktu; atau b.
PERJANJIA selesainya suatu pekerjaan tertentu.
(3) Penambahan Ayat (3) Jangka waktu atau
N KERJA selesainya suatu pekerjaan tertentu
(Pasal 56) sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
ditentukan berdasarkan perjanjian kerja
(UUCK)
(1) Perjanjian kerja yang dibuat secara tertulis sekurang kurangnya
memuat :
a. nama, alamat perusahaan, dan jenis usaha;
b. nama, jenis kelamin, umur, dan alamat
pekerja/buruh;
MUATAN c. jabatan atau jenis pekerjaan;
d. tempat pekerjaan;
PERJANJIA e. besarnya upah dan cara pembayarannya;

N KERJA f. syarat syarat kerja yang memuat hak dan kewajiban


pengusaha dan pekerja/buruh; g. mulai dan jangka
(Pasal 54) waktu berlakunya perjanjian kerja; h. tempat dan
tanggal perjanjian kerja dibuat; dan i. tanda tangan para
pihak dalam perjanjian kerja.
(2) Ketentuan dalam perjanjian kerja sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) huruf e dan f, tidak boleh ber-tentangan
dengan peraturan perusahaan, perjanjian kerja bersama,
dan peraturan perundang undangan yang berlaku.
Perjanjian kerja tidak
PERJANJIA dapat ditarik kembali
N KERJA dan/atau diubah, kecuali
TIDAK atas persetujuan para
DAPAT DI pihak.
UBAH (Psl. 55)
• Penambahan Ayat (3) dan (4) Jangka waktu atau selesainya suatu
pekerjaan tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditentukan
berdasarkan perjanjian kerja . (56)

• Menghapus ayat (2) Perjanjian kerja untuk waktu tertentu yang dibuat tidak
tertulis bertentangan dengan ketentuan sebagai mana dimaksud dalam ayat (1)
dinyatakan sebagai perjanjian kerja untuk waktu tidak tertentu. (57)

Pasal 56 s.d 61 • Penambahan kalimat pada ayat (2) ” dan masa kerja tetap dihitung ” .
(58)

UU No.11 • Menghapus kalimat pada ayat (1) huruf (b) “ dan paling lama 3
(tiga) tahun “ (59) .

Tahun 2020 • Penambahan pada ayat (1) huruf (e) pekerjaan yang jenis dan sifat

(berubah) atau kegiatannya bersifat tidak tetap (59)

• Merubah ayat (3) “ Perjanjian kerja untuk waktu tertentu yang tidak memenuhi
ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) demi hukum
menjadi perjanjian kerja waktu tidak tertentu.”. (59)

• Merubah ayat (4) “ Ketentuan lebih lanjut mengenai jenis dan sifat atau
kegiatan pekerjaan, jangka waktu, dan batas waktu “ (59)

• Menghapus ayat (5-8) pasal 59

• Penambahan ayat (1) huruf c “selesainya suatu pekerjaan tertentu; “ (61)


Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) 3 jenis :
a. berdasarkan jangka waktu (pekerjaan yang waktu
penyelesaiannya dalam waktu tidak terlalu lama;
b. pekerjaan yang bersifat musiman;
c. pekerjaan yang berhubungan dengan produk baru,

Perjanjian kegiatan baru, atau produk tambahan yang masih dalam


percobaan atau penjajakan)

Kerja Waktu d. berdasarkan selesainya suatu pekerjaan tertentu. PKWT


ini untuk pekerjaan yang sekali selesai atau sifatnya
sementara. Jika pekerjaan dapat diselesaikan lebih cepat

Tertentu dari waktu yang disepakati, maka PKWT putus demi


hukum saat selesainya pekerjaan. PKWT dapat
diperpanjang sampai waktu yang diperkirakan

(PKWT) pembangunan gedung itu selesai.


e. berdasarkan pekerjaan tertentu lainnya yang jenis dan
sifat atau kegiatannya tidak tetap. PKWT ini untuk
pekerjaan tertentu yang berubah-ubah dalam hal waktu
dan volume pekerjaan serta pembayaran upah
berdasarkan kehadiran atau kerap disebut harian. pekerja
bekerja kurang dari 21 hari dalam 1 bulan
(Pasal 13 PP 35 Tahun 2021)
PKWT paling sedikit
memuat:
- Nama, alamat perusahaan dan jenis usaha

- Nama, jenis kelamin, umur, dan alamat


pekerja/buruh

- Jabatan atau jenis pekerjaan

Tempat pekerjaan
- Hak dan kewajiban pengusaha dan pekerja
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan dan syarat kerja yang diatur dalam
peraturan perusahaan atau peraturan kerja
bersama
- Mulai dan jangka waktu berlakunya PKWT

- Tempat dan tanggal PKWT

- Tanda tangan para pihak dalam PKWT


Identitas Pemberi Kerja

Identitas Pekerja

Tanggal PKWT dibuat


1. Dalam jangka waktu PKWT berakhir dan
pekerjaan belum selesai maka dapat dilakukan
perpanjangan paling lama 5 tahun (Pasal 8 PP
35 Tahun 2021)
2. Pemberian uang kompensasi dilaksanakan
pada saat berakhirnya PKWT

Pasal 36 huruf I PP 35 Tahun 2021:


Mengajukan permohonan pengunduran diri
secara tertulis selambat-lambatnya 30 hari
sebelum tanggal mulai pengunduran diri

Hak Pekerja:
Upah, Tunjangan, Bonus, Istirahat

PKWT tidak dapat mensyaratkan adanya masa


percobaan kerja (Pasal 12 PP 35 Tahun 2021)
(1) Pengusaha wajib memberikan uang kompensasi kepada Pekerja/Buruh
yang hubungan kerjanya berdasarkan PKWT.

(2)Pemberian uang kompensasi dilaksanakan pada saat berakhirnya PKWT.


Pemberian
uang (3) Uang kompensasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan
kepada Pekerja/Buruh yang telah mempunyai masa kerja paling sedikit 1
kompensasi (satu) bulan secara terus menerus.

(4) Apabila PKWT diperpanjang, uang kompensasi diberikan saat


selesainya jangka waktu PKWT sebelum perpanjangan dan terhadap
jangka waktu perpanjangan PKWT, uang kompensasi berikutnya diberikan
setelah perpanjangan jangka waktu PKWT berakhir atau selesai.

(5) Pemberian uang kompensasi tidak berlaku bagi tenaga kerja asing yang
dipekerjakan oleh pemberi kerja dalam Hubungan Kerja berdasarkan
PKWT.
Besaran uang kompensasi untuk
Pekerja/Buruh pada usaha mikro dan
usaha kecil diberikan berdasarkan
kesepakatan antara Pengusaha dan
Pekerja/Buruh.

Adanya sanksi administratif apabila


tidak membayar uang
kompensasi.
Pasal 39 PP 35 Tahun 2021:
Dalam hal terjadi perbedaan pendapat mengenai
Pemutusan Hubungan Kerja, penyelesaian
Pemutusan Hubungan Kerja harus dilakukan melalui
perundingan bipartit antara Pengusaha dengan
Pekerja/Buruh dan/atau Serikat Pekerja/Serikat
Buruh dan mekanisme penyelesaian perselisihan
hubungan industrial UU No. 2 Tahun 2004
1. Pengusaha, pekerja/buruh, serikat pekerja/serikat buruh, dan Pemerintah
harus mengupayakan agar tidak terjadi pemutusan hubungan kerja.

2. Dalam hal pemutusan hubungan kerja tidak dapat dihindari, maksud dan
alasan pemutusan hubungan kerja diberitahukan oleh pengusaha kepada
pekerja/buruh dan/atau serikat pekerja/ serikat buruh.

3. Dalam hal pekerja/buruh telah diberitahu dan menolak pemutusan hubungan


kerja, penyelesaian pemutusan hubungan kerja wajib dilakukan melalui
perundingan bipartit antar pengusaha dengan pekerja/buruh dan/atau serikat
pekerja/serikat buruh.

4. Dalam hal perundingan bipartit tidak mendapatkan kesepakatan, pemutusan


hubungan kerja dilakukan melalui tahap berikutnya sesuai dengan mekanisme
penyelesaian perselisihan hubungan industrial.

5. Besaran kompensasi PHK bervariasi tergantung dari alasan PHK yang


bersangkutan dan masa kerja pekerja.

6. Perubahan besaran kompensasi PHK dititikberatkan pada perubahan besaran


uang pesangon.

7. Untuk alasan PHK tertentu, terdapat besaran kompensasi PHK lebih tinggi
(pensiun, cacat total tetap akibat kecelakaan kerja, sakit berkepanjangan,
meninggal dunia).

8. Untuk alasan PHK tertentu, dimungkinkan tidak mendapatkan kompensasi PHK


berupa uang pesangon dan uang penghargaan masa kerja, tetapi mendapatkan
uang pisah.
a. Istilah Penyerahan sebagian pelaksanaan pekerjaan kepada perusahaan
lain telah berubah menjadi Alih Daya.
b. Perusahaan Alih Daya adalah badan usaha berbentuk badan hukum
yang memenuhi syarat untuk melaksanakan pekerjaan tertentu
berdasarkan perjanjian yang disepakati dengan perusahaan pemberi
pekerjaan.
c. Hak dan kewajiban, pelindungan buruh, upah, kesejahteraan, syarat
kerja, dan perselisihan yang timbul akibat hubungan kerja perusahaan
Alih Daya alih daya dengan pekerjanya dilaksanakan sesuai peraturan dan menjadi
tanggung jawab perusahaan alih daya.
d. Hubungan kerja antara perusahaan alih daya dengan buruh yang
dipekerjakan didasarkan pada PKWT atau perjanjian kerja waktu tidak
tertentu (PKWTT) yang harus dibuat secara tertulis.
e. Perusahaan alih daya yang mempekerjakan pekerja/buruh berdasarkan
PKWT, wajib mencantumkan syarat pengalihan pelindungan hak-hak
bagi buruh ketika terjadi pergantian perusahaan alih daya sepanjang
obyek pekerjaannya tetap ada (MK No.27/PUU-IX/2011)
f. Tidak ada batasan terhadap jenis pekerjaan yang dapat diserahkan
kepada perusahaan lain (5 jenis). Kegiatan Pokok atau berhubungan
langsung dengan proses produksi dan Kegiatan Penunjang atau tidak
berhubungan langsung dengan proses produksi.
g. Perusahaan Alih Daya wajib memenuhi perizinan berusaha/ijin
operasional yang diterbitkan oleh Pemerintah Pusat.

Anda mungkin juga menyukai