SOAL :
1. Uraikan syarat-syarat isi perjanjian kerja yang dimaksud dalam Pasal 54 UU No.
13 Tahun 2003 !
2. Uraikan perbedaan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) dan Perjanjian Kerja
Waktu Tidak Tertentu (PKWTT) ! Sebutkan contohnya.
JAWABAN :
1. Perjanjian kerja merupakan dasar dari lahirnya hubungan kerja. Sebuah
perjanjian dapat disebut sebagai perjanjian kerja jika isi perjanjian
tersebut memuat tiga hal, yaitu:
unsur pekerjaan: ditunjukkan dengan jabatan atau pekerjaan yang
harus dilakukan, seperti manajer keuangan, staf pemasaran, reporter,
pemimpin redaksi, dan lain-lain.
unsur upah: ditunjukkan dengan besaran gaji yang akan diterima dan
waktu pembayarannya.
unsur perintah: ditunjukkan dengan adanya penjelasan mengenai
pekerjaan yang akan dilakukan, aturan yang harus dipatuhi, dan lain-
lain. Ketiga unsur ini wajib dipenuhi. Jika ada unsur yang tidak ada
maka hubungan kerja tidak akan ada.
(a) PKWT yang tidak dibuat dalam Bahasa Indonesia dan huruf latin
berubah menjadi PKWTT sejak adanya hubungan kerja.
(b) PKWT dibuat tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud
dalam jenis pekerjaan yang dipersyaratkan, maka PKWT berubah
menjadi PKWTT sejak adanya hubungan kerja.
(c) PKWT dilakukan untuk pekerjaan yang berhubungan dengan produk
baru dan menyimpang dari ketentuan jangka waktu perpanjangan,
maka PKWT berubah menjadi PKWTT sejak dilakukan
penyimpangan.
(d) Pembaharuan PKWT tidak melalui masa tenggang waktu 30 hari
setelah berakhirnya perpanjangan PKWT dan tidak diperjanjikan
lain, maka PKWT berubah menjadi PKWTT sejak tidak
terpenuhinya syarat PKWT tersebut.