Anda di halaman 1dari 3

Nama : Andhika Kusuma

NIM : 201410110311009
Kelas : VI-G

ANALISIS PERJANJIAN KERJA

Sebelumnya saya ingin memaparkan sedikit terlebih dahulu terkait dengan serba-serbi yang
ada pada materi tentang perjanjian kerja, untuk memudahkan pembaca memahami hasil dari
analisis saya. Jadi, perjanjian kerja sendiri adalah perjanjian antara pekerja/buruh dengan
pengusaha atau pemberi kerja yang memuat syarat-syarat kerja, hak, dan kewajiban para
pihak. Dimana perjanjian kerja tersebut dapat dibuat secara lisan maupun tertulis.
Kemudian mengenai syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk membuat sebuah
perjanjian kerja berdasarkan pasal 1320 KUHPerdata, antara lain:
a) Kesepakatan kedua belah pihak, artinya dalam pembuatan Perjanjian Kerja
tidak boleh ada unsur paksaan.
b) Kemampuan atau kecakapan melakukan perbuatan hukum, yang artinya bahwa
para pihak yang membuat perjanjian kerja dilakukan orang-orang yang sudah
dewasa (bukan dibawah umur).
c) Adanya pekerjaan yang diperjanjikan.
d) Pekerjaan yang diperjanjikan tidak bertentangan dengan ketertiban umum,
kesusilaan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Adapaun materi perjanjian kerja menurut pasal 54 ayat 1 Undang-undang Nomor 13 Tahun
2003 Tentang Ketengakerjaan, pembuatan perjanjian tertulis sekurang-kurangnya meliputi:
a) Nama, alamat perusahaan dan jenis usaha;
b) Nama, Jenis Kelamin, Umur dan Alamat pekerja/buruh;
c) Jabatan atau Jenis Pekerjaan;
d) Tempat pekerjaan;
e) Besarnya upah dan cara pembayarannya (antara lain pembayaran upah
dilakukan melalui harian, bulanan, borongan, atau satuan hasit);
f) Syarat-syarat kerja yang memuat hak dan kewajiban pengusaha dan
pekerja/buruh;
g) Mulai dan jangka waktu berlakunya perjanjian kerja dibuat;
h) Tempat dan tanggal perjanjian kerja dibuat; dan
i) Tanda tangan para pihak dalam perjanjian kerja.
Ketentuan dalam perjanjian kerja yang menyangkut besarnya upah dan cara
pembayarannya serta syarat-syarat kerja tidak boleh bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan, Peraturan Perusahaan atau Perjanjian Kerja Bersama.

Analisis
Dalam perjanjian kerja yang saya analisis ini, perjanjian kerja ini merupakan perjanjian kerja
dengan waktu tidak tertentu. Sehingga dalam perjanjian kerja ini, pihak kedua sebagai
karyawan diberikan masa percobaan terlebih dahulu oleh perusahaan PT. Anugerah Karya
Agra Sentosa. Dimana terkait dengan waktu masa percobaan ini, telah dijelaskan dalam
perjanjian kerja sebagaimana tercantum dalam Pasal 2 perjanjian kerja ini. Jadi, untuk hal ini
tidak ada masalah. PT. Anugerah Karya Agra Sentosa juga telah mencantumkan secara jelas,
bahwa perusahaan tersebut bergerak dalam bidang konstruksi.
Kemudian terkait dengan syarat-syarat pembuatan perjanjian kerja, bisa dibilang
perjanjian kerja ini telah memenuhi syarat-syarat sesuai dengan ketentuan Undang-undang.
Pertama, perjanjian kerja ini dibuat berdasarkan kata sepakat antara kedua belah pihak.
Artinya, perjanjian ini telah memenuhi syarat menurut pasal 1320 KUHPerdata. Kedua,
perjanjian kerja ini dibuat oleh kedua pihak yang telah cakap hukum (dewasa). Maulana
sebagai pihak kedua (karyawan), berumur 26 tahun, yang artinya sudah memenuhi syarat
berdasarkan KUHPerdata, yaitu minimum 21 Tahun, memenuhi syarat berdasarkan Pasal 69
ayat 1 Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan. Ketiga, dalam
perjanjian kerja ini sudah memuat secara jelas tentang apa pekerjaan yang didapat oleh pihak
kedua. Maulana sebagai pihak kedua telah sepakat dengan pihak pertama, untuk bekerja
sebagai Kabag Humas di perusahaan tersebut, sebagaimana telah dijelaskan dalam Pasal 1
perjanjian kerja ini. Mengenai upah dan cara pembayarannya, juga sudah diatur secara jelas
sebagaimana tercantum dalam pasal 2 perjanjian kerja ini, yang mana pemberian upah
dilakukan secara bulanan. Mengenai besarnya upah yang diterima, besarnya upah telah
disepakati oleh keduabelah pihak dan sudah memenuhi sesuai dengan Peraturan Gubernur
Jawa Timur Nomor 68 Tahun 2015 Tentang Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) di Jawa
Timur Tahun 2016 tertanggal 20 November 2015, UMK Kota Malang ditetapkan sebesar Rp
2.099.000, pihak kedua dalam perjajian ini telah dijanjikan upah kerja sebesar Rp 2.500.000,-
sehingga tidak ada masalah dalam hal ini.
Namun, menurut saya ada sedikit masalah dalam pembuatan perjanjian kerja ini, yaitu
tidak adanya penjelasan mengenai hak dan kewajiban oleh pihak pertama maupun pihak
kedua. Padahal ini sangat penting, justru salah satu manfaat dibuatnya perjanjian kerja ini
adalah sebagai pedoman pelaksanaan hak dan kewajiban kedua belah pihak dalam
hubungan kerja dan juga memudahkan kedua belah pihak dalam mencari acuan apabila
terdapat perbedaan pendapat tentang pelaksanaan hak dan kewajiban.
Terkait dengan syarat-syarat materi lainnya seperti tempat dan tanggal perjanjian kerja
dibuat; dan tanda tangan para pihak dalam perjanjian kerja, perjanjian kerja ini sudah
memenuhinya.

Kesimpulan
Perjanjian kerja ini telah dibuat sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan lainnya
berdasarkan Undang-undang yang berlaku. Hanya saja yang jadi masalah dalam perjanjian
kerja ini adalah mengenai muatan materinya, yaitu tidak adanya penjelasan mengenai hak dan
kewajiban antara pihak pertama dan pihak kedua, yang mana sebenarnya hal ini sangat
penting untuk diperhatikan demi kepastian dan menghindari masalah yang bisa timbul dalam
hubungan kerja antara pihak pertama dan pihak kedua.

Anda mungkin juga menyukai