Anda di halaman 1dari 18

BAB II

PERJANJIAN KERJA
PENGERTIAN

• Perjanjian Kerja adalah suatu


perjanjian antara pekerja dengan
pengusaha secara tertulis dan atau
lisan, baik untuk waktu tertentu
maupun untuk waktu tidak tertentu
yang memuat syarat-syarat kerja, hak
dan kewajiban para pihak.
Ada beberapa istilah mengenai
perjanjiankerja/hubungan kerja
yaitu :
– LABOUR RELATIONS
– LABOUR MANAGEMENT
RELATIONS
– INDUSTRIAL RELATIONS.
UNSUR-UNSUR
PERJANJIAN KERJA
Ada 3 (tiga) unsur atau elemen yang
menentukan adanya perjanjian kerja
yaitu :
1.adanya pekerjaan yang harus
dikerjakan atau dilakukan.
2.adanya perintah (bekerja atas
perintah atasan/pengusaha)
3.adanya upah.
SYARAT, ISI, DAN BENTUK
PERJANJIAN KERJA
SYARAT-SYARAT PERJANJIAN KERJA

Menurut pasal 1320 KUHP Perdata dan pasal 52 UU No 13 tahun


2003, maka Perjanjian Kerja yang diadakan itu sah harus
memuat syarat-syarat sebagai berikut :
1. adanya kesepakatan kedua belah pihak
2. mempunyai kemampuan atau kecakapan melakukan
perbuatan hokum
3. adanya pekerjaan yang diperjanjikan
4. pekerjaan yang diperjanjikan tidak bertentangan dengan
ketertiban umum, kesusilaan, dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

Perjanjian kerja yang dibuat oleh para pihak yang bertentangan


dengan syarat-syarat tersebut diatas dapat dibatalkan atau
batal demi hukum.
Isi Perjanjian Kerja
Menurut Pasal 54 dari UU No 13 tahun 2003, Perjanjian
kerja yang dibuat secara tertulis sekurang kurangnya
memuat:
a. Nama, alamat perusahaan, dan jenis usaha
b. Nama, Jenis kelamin, umur, dan alamat
pekerja/buruh
c. Jabatan atau jenis pekerjaan
d. Tempat pekerjaan
e. Besarnya upah dan cara pembayarannya
f. Syarat-syarat kerja yang memuat hak dan kewajiban
pengusaha dan pekerja/buruh
g. Mulai dan jangka waktu berlakunya perjanjian kerja
h. Tempat dan tanggal perjanjian kerja dibuat
i. Tanda tangan para pihak dalam perjanjian kerja
Bentuk Perjanjian Kerja
• Bentuk perjanjian kerja adalah bebas, artinya
perjanjian kerja tersebut dapat dibuat secara :
a. tertulis
b. tidak tertulis/ lisan

• Untuk Perjanjian kerja laut, Perjanjian kerja


Antar Kerja Antar Daerah (AKAD), dan
Perjanjian kerja Antar Kerja Antar Negara (
AKAN ) harus dibuat secara tertulis untuk
lebih menjamin kepastian hukum.
Jenis Perjanjian
Kerja
• Menurut jenisnya Perjanjian Kerja dapat dibedakan
atas :
1. Perjanjian kerja untuk Waktu tertentu
2. Perjanjian Kerja untuk Waktu tidak Tertentu

• Perjanjian kerja untuk waktu tertentu dibuat secara


tertulis serta harus menggunakan bahasa Indonesia
dan huruf Latin ( pasal 57. UU no 13 th 2003 ).
Apabila terdapat perbedaan penafsiran terhadap
perjanjian kerja yang menggunakan bahasa
Indonesia dan bahasa asing, maka yang berlaku
perjanjian kerja yang dibuat dalam bahasa
Indonesia.
• Pada perjanjian kerja untuk waktu tertentu tidak
dapat mensyaratkan adanya masa percobaan kerja.
Perjanjian kerja berakhir apabila :
a. pekerja meninggal dunia,
b.berakhirnya jangka waktu perjanjian kerja,
c.adanya putusan pengadilan dan/atau
putusan atau penetapan lembaga
penyelesaian perselisihan hubungan
industrial yang telah mempunyai kekuatan
hukum tetap,
d.adanya keadaan atau kejadian tertentu yang
dicantumkan dalam perjanjian kerja,
peraturan perusahaan, atau perjanjian kerja
bersama yang dapat menyebabkan
berakhirnya hubungan kerja.
• Perjanjian kerja tidak akan berakhir karena
meninggalnya pengusaha atau beralihnya
hak atas perusahaan yang disebabkan
penjualan, pewarisan, atau hibah.
• Dalam hal terjadi pengalihan perusahaan
maka hak-hak pekerja/buruh menjadi
tanggung jawab pengusaha baru, kecuali
ditentukan lain dalam perjanjian pengalihan
yang tidak mengurangi hak-hak
pekerja/buruh.
• Dalam hal pengusaha, orang perorangan,
meninggal dunia, ahli waris pengusaha dapat
mengakhiri perjanjian kerja setelah
merundingkan dengan pekerja/buruh.
• Dalam hal pekerja/buruh meninggal dunia, ahli
waris pekerja/buruh berhak mendapatkan
hak-haknya sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku atau hak-
hak yang telah diatur dalam perjanjian kerja,
peraturan perusahaan, atau perjanjian kerja
bersama.
• Apabila salah satu pihak mengakhiri
hubungan kerja sebelum berakhirnya
jangka waktu yang ditetapkan dalam
perjanjian kerja waktu tertentu, atau
berakhimya hubungan kerja bukan
karena seperti disebutkan diatas, maka
pihak yang mengakhiri hubungan kerja
diwajibkan membayar ganti rugi kepada
pihak lainnya.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai