Anda di halaman 1dari 74

"

BCE 081 TEKNIK KONSTRUKSI - 2

PELAKSANAAN PEKERJAAN GEDUNG


(BUILDING CONSTRUCTION ENGiNEER)

1,1.1 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM


BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA
PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI
teknik Konstruksi - Bagian II
Pelatihan Pelflk;.;.an.'lan G(1c1uflg

DAFTAR 151

halaman

Lembar Judul ..................................................................................................


Kata Pengantar...................................... ·.... ·· .................................................. . ii
Lembar Tujuan ................................................................................................ iii
Dattar lsi .......................................................................................................... iv
Dattar Gambar ................................................................................................. vi
Dattar Tabel ................................................................................. _................. . vii

PENDAHULUAN ........................................................... _..................... -........... . viii

PENDAHULUAN ...................................................................... . 1
BABl

PEKERJAAN MEKANIKAL .... .... ................... .................... .. 3


BAB II

A Jenis Penyegar Uda,a ....................................................... .. 3

B. Penyegar Uda,i'! kama, .................................................. .. 5


C. Pompa .................................................................................. . 14
o Perlengkapan Pemadam Kebakaran....... ...... .... ................ . 20
E. Lif dan Eskalator ............................................................... .. 23

BAB ill PEI<.ERJA:\N EL:::KTRIKAL .............. .............. ................... .. 26

A Instalasi dan Oistribusi Listrik ............................................... . 28


B. Instalasi Telepon ................................................................. .. 42-

BAS iV PEKERJAAN i-iNISHING ............................................... ·...... ·.. · .. .. 45


---45
A Bahan Finishing ......... ............................... ....................... ..
6. Perlengkapan Sanitair ................................ ··· .. ··· .... ·.... · .. · .. · .. 46

c. Bah2n Oekorasi, perabot dan Omamen........... ............... .. 46

BABV PEKERJAAN TAT A RUANG LUAR ............................................ .. 4i

A Lansekap ...... . ................................................ 47

B. Perkerasan ........................................................................ .. 52
Perlengkapan Taman ......................................................... .. 54
C

iv
Teknik Konstruksi - Bagian II
Pelatihan Pelaksanaan Gedllng

D. Roof Garden ....................................................................... . 55

DAFTAR PUSTAKA.. ................................................................................... 72

"

v
Pelalihan Pelaksanaan Gedung Tcknik Konstruksi - Bagian II

BABI
PENDAHULUAN

Pada jaman purba, manusia purba (primitif) mula-mula tinggal dalam gua-gua atau
berteduh sebagai tempat perlindungan dari bahan-LJahan yang ada disekitarnya. Tetapi
kadang-kadang bahan-bahan tersebut hanya cukup kuat s8rnpai tiga bulan saja.

Pada saat itu manusia mendirikan tempat berteduh atau bertempat tingga! dalam gua-
gua semata-mat"! hanya L.ntL!k rr;elindungi diri bersan,a kel,-,argan;'a dari g2ngguan
hewan dan cuaC3 a\au dapt d!kata~::.Jn gangguan d;:;1i !uar naik yang terlihat mCiUrun
yang iiciak ieriiha:.

Kemudian seielah masanya berlalu atalJ pada tahun-t<:hurl berikutnya manusia purba
(primitif) mulai mer.~;,ggal~.an gua-gua dan mulai rT'~rr.bangun suatu tempat yang uaru
dan sudah mulai berbeda dengaOl maS8 vang terd.::hulu. In; tidak lain kar.. na manusia
iambah berkembang dalam kehidupan sehari-harir.ya yaitu mulcoi memiKir"ar. keperlL:an
bahan dan alat-alat guna r.;engelola cahar. tersebut agar tercapai ke:nginan yang
dikehendaki sesuai masa ilu.

Dan s~bagai akibat perkembangan 1111, pikiran-pikiran manlJs~a mulai mencCba


men9uasai sifat-sifat bahan yallg ad.:: disekeliiiilgnya antara l<:Iin :

Menc:ptakan alat-alat yang dapat mengerjakan atau mengulah bahan-bahan


Makin baik alat-alat perkakas yang digu:-:akan makin sempurna juga hasllnya
Sifa! cahan akan dapat menentukan jenis kon::;truksinya disamping akan dapt jug;:!
menentukan bentuk benda yang dibualnya, sehillgg", Gdpat menentukan cirri
arsitekturnya.

Pada abad sekarang pengertian akan bangunan s:.Jdah mulai berubah lagi sesuai
dengan perkembangan dan kebutuhan, sehingga fungsi bangunan bukan hanya
sekedar untuk melindungi diri dari bahaya hewan dan cuaca tetapi sebagai tempat
melakukan berbagai macam kegiatan baik yang bersifat umum maupun perorangan.
Pelatihan Pelaksanaan Gedung
_._-----_._-------------_._------------_._-- Teknik Konstruksi - Bagian II

Untuk ilu, di samping diperlukan keamanan dan kekuatan struklur, bangunan dilengkapi
juga dengan utililas, perlengkapan dan pe ..alalan bangunan, baik yang berada di dalam
maupun di luar bangunan.

Selanjulnya, agar penampilarl bangunan juga dapat terlihat indah, permukaan bangunan
dilapisi dengan bahan-bahan penulup (finishing) yang dapat menunjang aktivitas
manusia. Pada ruang luar bangunan, ditala pertamanan dan perlengkapan kenyaman
dan kemudahan untuk memberikan nilai lambah bagi bangullan gedung tersebut.

2
Pelatihan Pelaksanaan Gedung Teknik KonSlrllksl - Bagian II

BAB II
PEKERJAAN MEKANIKAL

A. Penyegar IJdara (AC)


1. Jenis Penyegar Udara
a. Penyegar Udara Pake!
Penyegar udara jenis paket terdiri dari peralatan penyegar dan refrigerator
yang ter!etak dalam satu rumah. Gambar 2.1 lllenLinjukkan sebuah
konstruksi, dimana kompo~en penyegar udc:ra yallg tcrdiri da,-I kipas udara,
keil udara, saringar, udara dan penampung terletak di bc:gian atCls dari
ruman. DE::ngan demikian udara yang terinduksi meiaiui iuban!:l masuK. uarl
akan mencapai temperatur dan kelemcaban yang dlingi .... kan. SelanjutnY::J
lIdara tersebu! ditekan rnasuk kedalam ruang plenuon yang ada di bagian
atas kipas udar3, kelnudian masuk ke dalam ruangan. [}alam keadaan di
m::Jna satu penyegar UdElra paket haru::; Illelayani beberapa ruangan, maka
udara dimasukkan ke dalalol ruangan rTlE::lalui exp::msi langsung (OX coil),
dim"na refrigerator cair c3ri konsen::;or diuapkan sehingga udara yanQ
mengalir melalu: :,oil udara tf'rsebut menjadi ding in dan kering.

Penyegar uadar::J je,lis pake: "emula rJitujukan untuk pendinginan, tetapi


dapat juga dipergunakan '.mtuk perT,anasan 3rJabiia diier,gkapi dengan keil
pemanas yang bekerja aengan uap atau air par.2:, alal' dengan pemani::ls
listrik.

Oi bag ian bawah dari penyegar udara terdapat me::::n pendingin yang te~diri
rlari komporesor, kondensor, Deng0nt~c: otomatik dan per<oIlatan !is:rik.
Kompresor yang dipaka i dap3! berupa kompr<:!sor torak atau kerr.preser
putar. Motor li::trik yang dipakai bcrdaya sekitar 7.5 KIN rlan biasanya dari
jenis hermetik, dimana motor dan k0mpresor lerbungkus dalam salu
rumah. Oalam hal ini dapat dipakai kondensor dengan pendinginan udara
atau pendinginan air. Jika dipakai kondensor pendinginan air, kondensor
biasanya diletakkan di dalam unit. Sedangkan kondensor pendinginan
udara kondensor biasanya diletakkan di luar unit tersebut ; pip a refrigeran
menghubungkan kondensor dengan mesin penyegar udara. Gambar 2.2

3
Pelatihan Pelaksanaan Gcdung Teknik Konstruksi - Baglan II

menunjukkan sistem pipa dan jenis penyegar udara paket dengan


pendinginan air.

Penyegar udara jenis paket berkapasitas antara 3 sampai 10 TR (Ton


Refrigeran) dan dirancang untuk memberikan kenyamanan normal maupun
un!uk keperluan industri atau keperluan lain, dimana dapat dipercleh udara
bertemperatur dan berkelembaban rendah. Penyegar udara dari jenis
pompa kalor tersedia untuk keper:uan pendinginan maupun untuk
pemanasan.

il

Ruang plenum 10. Kandensar


2. Gril pengeluaran 11. Pipa kapilar
3. Lutang masuk pembantu 12. Saklar tekanan I tekanan tinggi
4. Kipas lIdara 13. Katak saklar eleklromagnelik
5. Motor kipas udara 14 Panei kantroi
s. Pendinqin 15. Pipa fleyibel
I . Pemanos 16. SCiringan pangering
8. Suring an udara 17. Karet peredam gelaran
9. Kompresor Hi. Pengukur tekanan camplAran
Gb. 2.1 /-'enyegar lIdflm jenis paket

Pada jenis ini banyak dipergunakan kipas udara jenis daun banyak, dengan
penghisapan tung gal untuk unit berkapasitCis kedl atau penghisapan ganda

4
Pelalihan Pelaksanaan Gedung T eknik Konstruksi - Bagian II

untuk unit berkapasitas besar. Koil udara terbuat dari beberapa pipa
tembaga dengan sirip alumunium dari jenis expansi langusng dengan
refrigeran *5 R-12, R-22 atau R-500. selama proses pendinginan, air yang
ada dalam udara mengembun pada koil pendingin dan dialirkan keluar
melalui panci penampung.

Kondensor

Gb.2.2 Sistem pipa dari penyegar udara paket

Penyegar udara peket yang dirakit di pabrik, sebenarnya tida!<. w(;ok untuk
penyegaran udara sepanjang tClhL!n kar.,;i1a tinggi biaya per2walannY2
d:sarnpir.g iil>, efisie!1si kipa3 udara dan kompresor relatif rencah. Nal'1t.;n,
Jenis ini banyaK diperguOlakan dalam berbagai gedung terutama ~arer.a

harga av.,talnya yang rendah.

B. Penyegar Udara Kamar


Penyeg::11 udara <1slam kamar adalah penyegar ,,'elora paket berukuratt kecil
dengan kape:sitas pendinginan antara 0.5 sampai 2 TR ; tersedia dalanl jenis
!sntai, langit-Iang:t, jenis dinding dan jenic; je!ldela. Kondensor Jengan pendinginan
air dipakai pada instal2si yang besar, tetapi dap~t juga dipakai konden~or dengan
pendinginan udara, kondensor dengan pendinginan udara biasanya diletakkan di
luar kamar, terpisah dan unit tersebut. Kadang-kadang dipakai pula kondensor
yang dapat berfungsi sebagai evaporator pada musim dingin dan sebagai porr.pa
panas untuk pemanasan.

5
Pelatihan Pelaksanaan Gcdung Teknik Konstnuksi - Bagian II

Gambar 2.3 menunjukkan konstruksi penyegar udara jenis jendela dengan


kompresor torak atau kompresor pular. Kipas udara daun banyak dipasc:ng di
dalam kamar (di bagian evaporator), sedangkan kipas udara propeler dipasang di
bagian luar (di bagian pendinginan (evaporator)) dan kondensor terdiri dari pipa-
pipa bersirip pelat alumunium.

Pengaturan lemperalur kamar dapat dilakukan dengan menjalankan dan


menghenlikan kerja kompresor, berclasarkan pengukuran temperatur masuk.
Penyegar udara ruangan yang bi<lsanya berukuran keeil, mudah dipasang dan
dijalankan dlsamping liu, kapasitas pendinglnannya cukup besar.
. :.- Jenis ini banyak digunakar, di rL<mah malJpun rij dalam gedung. Unluk keperluan
pemanasan, mesln illl dilengKapi uengan p"manas iislrik dan KOii udar2 dengan
uap alElu air pailas sebagai fluida kerjanya.

Penyegar udara ruangan dapt memadai penyegar udara sentral berkaJjasitas


besar Jika c!ib<lndingkan dari segi biaya awalilya. I'!amun, Jenis terse but pertama
kurang balk jika dibdndingkan d",ngan jenis yang kedua, jika dilirljau dan zegi
distribusi udara. Penyaringall aebu, ventil"lsi, pengaturan iemperatur dan
p<:ngaluran kelembabaj) udara sena perec!aman suar2, khususnya dalam mus!m
pansaroba.
f<.ipa,· l:lara
~end!rI0!r:
c:aun b~lnynk)

P e rn bli c-.m6g a n
~Hr embun KC'11".' .""" ....,~

f Li.:.:;r fU8r19ar.
~
1
I
IDajarn ruangan!

Gb. 2.3 Ppr)dingin ruangan jenis jendela

6
Pelatlhan Pelaksanaan Gedung Teknik Konstruksi - Bagian /I

2. Perri~nasan Penyegar Udara


a. Pemasangan penyegar udara jenis paket
Tempat dimana penyegar udara hendak dipasang sebaiknya memenuhi
persyaratan tersebut di bawah ini dan disesuaikan dengan keinginan
pemakai. Lihat gambar 2.4 dar. gambar 2.5.

,
;
'
"~
Rtwng.
plenum ~
~"Ienis (da!am)
./ ..
...., .... ,.
~
.".~.':t1'-"
~'"

Jeliis dalam ruar.gan : Jenis ini diletakkan di tempat di dalam luangan


sehingga dapat diperoleh sirklliasl udara dingin y<"nq baik. Ruangan
plenum capat dibuat dengan ilga lub~ng pemasukan udara ke' dalam
ruangan. P,enYldgar udara berukuran be!;;ar Gapat membenl<.an distrii.Jusi
arus udarCl yang tldak mersta, olefl karena itu sebaiknya digunakan saluran
jet deilgan jurnlah lubang udara keluar sesedikit mungkin.

Jenis Illar ruancan : Apabila sebuah ru.':mgan dan ruangan di sebelahnya


itaru~ rlilaYdni oleh sebuah ,:enyegar udara saja, maka ruangan plellurn
dihubungkan dan saluran pada langit-Iangi! di:lri ruangan sebelah.
Sedangkc:1 bagi r uangan di mana penyegar udara tersebut dipasang,
udara segar diberikan langsung dari ruang plenum. Jadi ruangan sebelah
harus dilengkapi dengan lubang udara sehingga udara dapat mer.galir
kembali masuk ke dalam ruangan dimana penyegar udara dipasang.

7
Pelatihan Pelaksanaan Gedung Teknik Konstruksi - Bagian II

Illar

Jenis sz·iluran udara untuk


tmgkat pert;::1rna dEl/)
tingkat kedu"

Jenis saluran udara untuk melayani tingkat pertama dan tingkat kedua
Apabila sebuah penyegar udai"a harus rnelayani beberapa tingkat
(mlsa!nya tingkat pertarna dan tingkat kedua), rnaka !"Iarus dipasang
sa luran untuk mengalirkall Ildara segar ke setiap tingkat tersebllt. Aliran
udara "embali akan terjadi r.1elalui jalan tang<> menuju penyegar udara.
Oleh karena itu, penyegar udara sebaiknyC:i diletakkan dekat pada jalal)
tangga, untuk mempermllrlg~! dan m",mperpendek lintasan udara kembali
ke pGnyegar udara.

Jenis saluran udara yang melaya~i ~eberapa ruangan : APcibHc: sebuah


penyegar harus melayarli beberapa ruangan, udara segar dapat dialirKan
ke set~ap ruangan me!a!ui sa!ur2:i udara dan menempatkan penyegar
udara di serambi. Da!am hal tersebut harus diusahakan agar dapat
Jiperolell distribu:,i udara Ke masir.g-masing ruangan, ~esl!ai dengan
be ban kalomya. Sedangkan pada dinding serambi dari setiap ruangall
ters<ebui han.:s mengalir kembali k<e dal<:m penyegar udara. Olef': karena itu
kapasit~s pendinginan dari penyegar udara harus ditetapkan dengan
memperhitungkan beban kalor dalam serambi.

8
Peialihan Peiaksanaan Gedung Teknik Konstruksi - Bagian II

Sa luran isap udara luar : Untuk mencegah pengotoran udara ruangan,


maka dimasukkan udara luar yang bersih. Hal tersebut dilakukan dengan
menggunakan saluran isap udara luar.

Gb. 2.4 Pemasangan penyegar udara

Udsra kotor
I ; dapat cliisap

c:: ~ IE'§BI
'~'/; .)\ "'"eOI
~
I I
111'f
I 1.-1
- ~

Gb. 2.5 Sirkul2si Udara

Petunjuk p6mAsangan :
1. Bagi unit yang diletskk::m di ats~ lantai, h.:lruSlah dibuat agar lantai
benar-benar rata dan kuat. Jika lantai tidak kust dan kaku untuk
mendukung beban penyegar udara, maka akan terjadi getaran clan
9dngguan bunyi.
.!.. Penyegar udara hendaknya diletskkan dekat dari terminal daya list:ik,
sei1ingga tidak diperlL,kat, kabcl !i!;trik yang panjang. Oemikian juga
harus dit.:sahakan agar kabel listrik yang digur,akan terpasang dengan
~api.

3. Tempat yang disediakan untuk penyegar udara hendakrya cukup luas


sehingga memudahkan pemeriksaan dan perawatannya.
4. PeJ"l~egar udara hendaknya dip;:tsang di tempat yang bersih dan tidak
mLJco;ah kemasLikan udara luar yang katar (misalnya udar"! di sekitsr
dapur).
5. Letak penyega; uoara dipilih di tempo! yang tidak akan menimbulkan
gangguan bunyi.
6. Untuk ruangan yang mensyarat~an tingkat gangguan bunyi yang
rendah, penyegar udara dapat diletakkan di I... ar dan udara disalurkan
ke dalam ruangan melalui saluran udara. Jika tidak, maka harus
diusahakan agar gangguan bunyi dapat direndam dengan sebaik-
baiknya yaitu dengan menggunakan isolasi bunyi.

9
Pclatihan Pelaksanaan Gcclung Teknik Konstruksi - Bagian II

7. Penyegar udara hendaknya diletakkan diatas tempat dengan lantai


yang sedikit dimiril1gkan, supaya bebas dari genangan air.
8. Masalah pengangkutan komponen sistem penyegaran udara harus pula
diperflalikan. Oleh karena ilu harus disurvai lerlebih dahulu jalan dan
cara yang akan dlgunakan.
9. Posisi lubang udara dingin atau udara panas masuk ke dalam ruangan
hendaknya ditetapkan dengan seksama. Hal tersebut dianggap penting
supayA dap~1 diperoleh distribusi temperatur udara ruanQan yang
uniform dan konstan. Jarak lemparan (throw) an]:; uc1ara dapat dihitung
sesuai dengan besarnya kecepatdn udara dal, bentu" lubang ~dara

masuk ruangan. Kondisi yang nyaman biasanya diperoleh dengan


lTleng'Jsahakan agar kecepatan udara di dalam ruangan iidak lebih dari
pad a 0.3 !'lIs.
10. Penyegc, uuara dengan sc:luran udara hendaknya dirancang dengan
baik. Baik yang ta!am akan menyebabkan k€n.:glan gcsek yang besar.
Oleh kare:1a itiJ, sa!uran kelua r helld<::KfiY3 dir~lncang dengan
mempertimbangkan kecepatan udara da., jumlah !Jelokan. Demikian
pula saluran isap udara segar hendaknya dibt.;at dengan
rfl8IY1rerh:!ungkan pusisi dan ukm?n lubang i!'.ap.
11. B8g: sis!em yang me,1ggunakan kOlldensor pendinginan air, !oka";·
te,npat pemasangannya ditctapkarl dengan 'I,empertlmbangkan
instai3E:i pipa air pendin~:n yang diperlu!(an. Jadi, hendaknya rjipilih
:ernpai seder.at mungkin dari sumbor air sehingga dapat diguni:lkan
pipa air pendingin fang leM·, pendek.
12. Bagi sistem yang menggunakan ko,;densor pendinginan udara,
kondcmsor harus dilet:lkkan di tempa! dimana urlara pending in dapat
lTlf'ngalir denaan le!~asa dan tidak bersirkulasi. J:!,C1 ud~ra yang keluar
dari kondensor mengalir kembali ke kondenso~, seperti yang dapat
terjaci apabila kipas udara Jipasang rlekal dari dir.ding atau gedunQ
sebelah, maka prestasi penyegar udara akan berkurang.
13. Penyegar udara tidak boleh dikenai radiasi matah'lri langsung atau
sumber kalor lainnya. Penyegar uda,a dengan pendinginan udara tidak
boleh bekerja di tempat yang dikenai radiasi matahari langsung. Jadi

10
Pelalihan Pelaksanaan Gequng Teknik Konstruksi - Bagian II

dalam hal seperti ilu penyegar udara harus dilindungi alau diletakkan
dibawah alap.
14. Penempatan penyegar udara hendaknya ditetapkan sehingga tidak
merusak keindahan dan keserasian ruangan dengan dekorasi interior
dan mebel yang ada.
n==:::::{f=;===::n,
I {!
1-----lL\--~-+.r-' ..

k'==~=1 l
1...------ A -- -- ~
t:c rL:f:G? t~'''''T''';:- C/tl3iCdue'"-i
", Dibuat celah unlllk/
... ~o:.l'nhir,rl;,,;
. -... , -:7"-' ----~
ri rpi~'-'

setelah di"_H",~kan
('untold

Gb.2.6 Pembuatan kerangka alas dari kayu urotuk penyegar lIdara j'lnis pake t

P;:;nyegar udar'l hendaknya dip3sang di alas papan kayu sehi,;gga beba01


penyegar terbagi rata pada lan~ai. Alas kt:lyu dibu"l sebagai berikut. Untuk
memperbaiki sif!:lt isolasi getRrannya, lembaron gabus setebal 1:> mm atC'u
lembaran bailan i::o!asi getaran lain yang cukup teba:, dipasang dibawah
alas r.ayu tersebut, seperti pc:::la gl'lmbar 2.6.

b. Pemasangan Penyegar Udara Ruangan Jenis Jendela


Penyegar udc:ra ruangan jenis jendela hendaknya dipasallg pada jencela
atau dinding yang berhadapan dengan :.:Liara l:.Jar yang cukup kuai d2!1
tahan getaran. Pemilihan lokasinya al<~n mempengaruhi prestasi
pendir.ginan atau pemanasannya. Oleh kare:1a itu, lokasi hendakny~ dipilih
sesuai dengan keinginan pemakai. Penyiapan dan cara pemasangan
penyegar udara ruangan ienis jenciela dapat dilihat pada gambar 2.7 dan
gambar 2.8.

11
Pelatihan Pelaksanaan Gedllng Teknik Konstruksi - Bag;an II

1. Rei pengarah
2. Palang
~
~. Penghalang belakang
4. Penggantung

IJlltuk jenis jendela


• Untuk ciig,ibung dengan kerangka kayu
Sebaiknya ke,allgka kaYlI dan arr.bang jendela ditetapi'im dengan pasdk
Gb. 2.7 Pel~'{iapan dan pernasanga" penogantung I:;agi penyegar udara jenis jendela

P 0(18 sis:
;:,i'
;/ k;ii <ian ;:.lsi ~an~3n

Gb. 2.8 Ca ra merapatt:m celah antara dillGing dan penj'egar udara ruangan jenis
jendela

Petunjuk pemasangan
Insialssi bagian dalam ruangan
a. Ruangan yang disegarkan hend<:knya diperiksa untuk mengetahui
apakah terdapat tirai, lukisail dan perhiasan iainilya.
b. Bagian penyegar udara yang menonjol ke dalam ruangan nendaknya
diatur sedemikian rupa, sehingga pemasukan udara segar dan
pengisapan urlara ruangan tidak terhalang.

12
Pelatihan Peiaksanaan Gedung Teknik Konstruksi - Bagian II

c. Jarak antara lantai dan alas penyegar udara sebaiknya 1 meter, supaya
diperoleh distMbusi temperatur yang baik tetapi juga untuk
memungkinkan pengaturar. dan perawatan mesin.
d. Jika penyegar dipasang terlalu dekat dari langiHangit, pendinginan atau
pemanasan. Selain itu juga sukar pengaturan dan perawatannya.
e. Oi samping itu hendaknya diperhatikan agar sirkulasi udara segar dapat
berlangsung lancar, yaitu dengan cara rnengurangi hambatan oleh
:Jarang-barang yang ada d: cJaiam ruangan
f. Penyegar udara h6ildaknY<l dipasang dengan kokoh pada din ding da:1
jangan sampai menimb:.Jlkar. geiaran pacia jt:ndelCl
a. Hendaknya diu~::ll)akan agar air hUJan tldak l1lasLlk I'l'LlIlg;)';

2. Instalasi bagian luar ruangan


R. Instala~i bag ian dalam maupun bagian luar fI..t8:1gan handaknya
diperiksa terhadap kemungkinan gangguan operasi dan perawatannya.
H:::rus aiu;3Ah.skan agar udarA pendinyin kondensor dapat mcngalii
dengan law::ar. Oieh karena itu, jarak antara bagian luar penyegar
udara dengar! dinrling at"u benda lair diusahaka,l iidak kurang dari 500
~m. i..unar.g sampin!;; asri penycg,>, urJara hendi1:;nya tidak t",rtutup
oleh dinding atau benda 'ain.
b. He;;d'lknya diingct bahw2 apabila bag ian iU2Ir daf' penye(!ar l:da,a
dikenai udara pantai, maka bag ian tero:ebut akar. dihadapkan pada
kernungi<inan kerusakan kcrena korosi atau karat.
c. Apabila baglan luar dikenai angina kencang, hendaknya dilindung:
dengar. menggunakan perisai yang dipasang se suai dengan ara;;
dalangnya angiil.
d. D"m:kian ju(]a harus dihindari pemasangar. pada bagian di ,,1ana
terdapat banyak dabu. Oemikian juga hendaknya diusahakan agar
udarc:; pan3s daM rumah ketel atau dc:pur tldak terisap.
e. Jika permukaan pendingin kondensor menghadap ke barat dan dikenai
radiasi rnotahari la:1gsung, hendaknya diberi pelindung atau diletakkan
di bawah alap.
f. Penyegar udara hendaknya tidak terpasang pada dinding di mana
bagian luarnya berada di dalam r:.:angan. Jika bag ian luar penyegar

13
Pelatihan Pclaksanaan Gcdung Teknik Konstruksi - Bagian II

udara berada di selasar atau koridor, hendaknya diperiksa apakah


terdapat ventilasi yang baik.
g. Bagian luar penyegar udara hendaknya tidak menimbulkan gangguan
bunyi ataLl udara panas ke seki!amya. Pembuangan air embun dari
udara hendaknya dapat dilaksanakan dengan baik.

C. Pompa
Pompa adalah mesin yang berfungsi mengalir:(an cairan melalui pipa dari
satu tempat ke tempa! yang lain. Spesifikasi pompa dinyatakan dengan
jumlah cairan Japat dialirkar: per satuan waktu dan !inggi energi angkat.
Faktor tersebui ter<::khir I"snyatakan kemampu.:m pompa untuk menaikkan
flulda dan tempat yang iebih rendah ke tempc:t yang lebih tlnggi, serla
untuk rnengatasl (ahanar aliran daiam pipa. Seperti terlihat p2.d6 gambar
2.9. p0mpa membenk8n energi kine!ik da;"! ellergi tek2tnan pada cairan.
Jenis ;:;cinpa seperti yang ditunjuk~~ai"1 pada gambar 2.10, banyak
digun3kan un1uk mell(j2lirkan air.

;\rf::.h oir ke!uar

Gb.2.9 Cara kerja pompa sertrifugal

Gb. 2.10 Beberapa jenis pompa

14
Pelatihan Pelaksanaan Gedung Tcknlk Konstruksi - Bagian II

1. Konstruksi Po mpa
a. Impeler
Bagian dari pompa yang berputar dan memberikan gaya pada air,
dinamai impeler. Apabila impeler berputar, maka air akan
memperoleh tekanan dan kecepatan sehingga akan mengalir dari
bagian tengah ke bag ian tepi impeler. Setelah itu air mengnlir
melalui difusor, yaitu bagian rumah pompa di mana secara energi
kineiik diubah rnenjadi energi tekanan, sehingga tekananny"l na,k
dan merupakan tinggi energi an~kat (head) pomp~.

11
-, 'I) I "~
'. '. 'f -

Gb.2.11 Konstr'Jksi pompa sentrifugal

Tinggi energi angkat yang dihasllkan impeJer adalarl sebanding


dengan pangkat dua kecepatan ke!i1ing impe!er. Jadi, dengan
naiknya kecepatan putar ataupun bertambah besarnya diameter
impeler, linggi dnfkat pompa akan sebanc:ng dengan pa0gkat dua
d8ri kc dua faktor tprsebu!.

Saleh jadi, i,llpeier yang ada tidak cukup besar untuk mCrliJerikafi
tinggi angkat pompa yang dikehendeki. Dalam hal tersebut
beberapa impeJer dapa! disusun berdampinaan pada poros
sehingga pompa dapat menghasilkan tinggi angkat yang diinginkan.
Pompa tersebut terakhir dinamai pompa bertingkat Danda
(multistage pump), seperti terlihat pada gambar 2.12.

15
Pclatihan Pelaksanaan Gcdung Teknik Konstruksi - Bagian 1/

Oi samping ilu, jika diperlukan pompa berkapasitas besar, dua


impeler dapat disusun bertolak belakang dan air masuk kedalam
pompa dari dua arah. Pompa lersebut dinamai pompa isap ganda
(dual sction pump). Material pompa yang biasa dipakai adalah
perunggu alau besi luang.

b. Difusor
Difusor berupa saluran bersudut dimana air yang keluar dari impeler
d:arahkan dan kecepatannya diturunkan tekanannY<:l naik.
Konstruksi dlfusor dapal dilihat paJa gambar .1.1 dan ferletak justru
pc..da baglan k"lluar impeler. Pompa dilengkapi Jengail difusOi
dinamai pomra lurbin.

Gb. ? .12 Konstruksi p'lmp'l senllifuga: bcrtingkat ganda

c. Rumah spiral
Rumah spiral adalah bagian pompa yang rnenyalurkan air yang
ke:CJar dari impeller atau difl'sor yang menurunkan kecepatan air
untuk menaikkar, TeKan;ln~:;3. Setel?h ilu air meflgalir masc:k Ke
dalam pipa. Penampang ruman spiral bertambeh basar pad a oagiaii
keluar Jadi memang menyerupai bentuk splr31.

d Gelang pelapis (gelang keausan)


Oianlara impeller (bagian yang berputar) dan rumah pompa (bagian
yang slasioner) harus diberi celah unluk menghindari gesekan.
Namun. untuk mengurangi kebocoran air melalui celah tersebut dan

16
Pelalihan Pelaksanaan Gedung Toknlk Konslrllksi - Bagian II

supaya tidak te~adi penurunan efisiensi pompa yang terlampu


besar, maka harus digunakan gelang pelapis. Dengan demikian
celah tersebut dapat dibuat sekecil-kecilnya.

Gelang pelapis dipasang antara impeler dan rumah pompa,


sedemikian rupa sehingga air bertekanan linggi yang meninggslkan
impeller tidak akan masuk kembali ke dalam bagian isap (tekanan
rendah) m81alui gelang pelapis.

e. rvlekanisme penyekat poros


Bsgian pompa, dimana poras melalui rumah pompa dapat terjadi
pada dua sisi untuk poros yang ditumpL.; pada dua oanta!an ujung)
atau pada satu sisi untuk poras yang diturnpL: !Jada satu bantalan
L.;jurog. Dalam hal terseout, melalui sisi pade bagianisap udara
3tmosfir dapat m9suk kedalam dari p()mpa karena te!;i1nannya lebih
tinggi deripada tekclnan atmosfir.

Maka denQan menggunakan m"kanisme peny.::;!(at porag dapat


,- di..;egah terjadinya gangglJan tersebut. Sekat yang paling populor
ada:ah jenis J:,>aking sorong (gland packir.g lype). Pada bagian
keluar (tekanan !Irlggi) dapet ciirasang paking oi dal5m rumClh,
paklng digL:nakan ur.tuk menc::;gah kGbocoran air keluar. Pada
bagiar. isap (tekanan rendah) dapat digunakan busing sekat
(sealbushing) atau seka: gelang (seal ring atau lantern ring) sekat
tersebut dimasukan dari baglan tekanan tinggi dari pumpa, untuk
menceg3h ierisapn;/a lidara ke rlalam pOiTlpa dan G30at berfung::.i
sebagai pelumas paking.

:::8lama beroperasi. flens sorong diusahakan mendorong paking


secukupnya sehingga tetesan air masih dapat mengalir keluar :
sebab jlka didorong terlalu keras, paking atau poros akan
mengalaml keausan karena kepanasan (overhead).

17
Pelatihan Pclaksanaan Gcdung Teknik Konstruksi - Bagian II

Sekat mekanik digunakan pada pompa minyak pelumas dan pompa


refrigeran dimana kebocoran harus diusahakan sekecil mungkin.
Sekat mekanik boleh dikatakan bebas kebocoran, tahan lama, tidak
perlu disteJ dan kerugian gesekannya rendah.

f. Penggerak pompa
CarOl yang digunakan untuk rnentransmisikan momen putar dari
mesin penggerak ke impeler dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu
transmlsi lang sung dan transmisi tak lanysung (melalui tali
tran~misi).

Pada transmisilangsung digunakan kopeling, misalnya :


i. Kopeling fie xi bel
Kopeling ini banyak d:pakai karella dapat dengan mudah
dis8rnbungkan serta !idak menimbulkan sentakan ji!-;a karena
sesuatu hal pemasangan (poros) mesin penggerak kurang tepat
pad a tempatnya.
il. Kopeling kaku
Tidak seperti pad a kopeling flexibel, kopeliilg ini menetapKan
poros pOr.lpa dan pores mesir, pengger:lk pada posis:nya
denga:l kaku. Dengan derr.iki2n fJcros tidak menggeser dalam
arah axial dan banyak digunakan pada posangan pomf"lQ mesin
pef1ggerak scbagoi S3tu unit.

Mat2rial untu~ pompa


Material pompa merupakan faktor penting dalam menentukan
kemampuan kerja pumpa dan harganya. Dalam hal \.::,sebut,
pe'11i'!han material pompa j1arus dilttapkan berdasari<an jenis
penggunaan, kuailtas fluida keqa, se, ta te:,ar.an dan tempelatur
kerjallya. Lihat label L 1

18
Pelatihan Pelaksanaan Gedung Teknik Konstruksi - Bagian II

Tabel 2.1 Material Pompa


Fluida ker"a rumah 1m eler, difusor Poros
Air bersih Besituang Brons, besi tuang, Baja ka rbon, baja
baja tuang brons spesial lahan karat
Air panas atau Baja tuang, besi Brons, brons spesial, Baja karbon, baja
air bertekanan tinggi tuang spesial, besi tuang spesial lahan karat
larutan garam besi tuang brons, brons spesial
besi tuang, brons, baja lahan karat
brans s esial

iiLPemagangan P(Jmpa
1. Pompa hanlS dileiakkon sedekat mungkin dari sumber air.
2. POinp'l harus dipasang sedekat rnungkin dar! permukaan

permukaan air yang hendak dipompa sampai sumbu pC'mpa


harus diusahakan kurang ddri 6 meter.
3. Saluran ~embuanGQrl henda;';nya dibuat di sekcli1ing
fondasi pompa. Sebuah contoh fondas; dapat dilihai pada
g2mbar 2.13.
4. Alas pompa, meskipull cukup kuat, hendaknya tioak
dipesang pada permukaan yang lidak rata atau tidak terikat
dengan kokoh. Hai itu dilaksanakan '..mtuk mencegah
kerusClken karena te~adinya tegCl,~gan melebihi batas atalt
timbulnja getaran yeng Oapai disebabkan karena adaf"lya
ofSE:t pada pores.
o. Meskipun pemasangan pompa sudah te~dt, tetapi jika
sambllngan pipa pada pompa alau katup tidak dipasang
dcngal1 baik atau apabiia pipa mengganiung aiau menekan
pada pc.mpa, mska pemp(=! harus rnenah3n beban tersebut.
6. D&l&m hal in i, maka pad a badan dan ala::; pompa akan
terjedi tegangan. Setelah pipa dipasang pad a pompa, sekali
lagi harus dip&riksa kelurusan pores motor pompa.
7. Pompa yang dipasang di luar harus ditutupi dengan pelat
baja galvanisasi dengan tebal 1.2 mm, untuk melindungi dari
hujan dan panas matahari.

19
Pclatihan Pelaksanaan S;CdUI19 Teknik Konslruksi - 8agian II

.~+LJ.,-n::~--=---=-\ K2 r angka ba'l"ah


do ri kayu

U~~!.i1. iU!1Cid::.:+_--,I:
, , // ':/

r- \\~ // . .-:'/
'''':\ Fondasi bet('>!l
:::.::,,_J

Gb.2.13 Fondasi beton

O. Perlengkapan Pemadam Kebakc;rall


Suatu bangunan tidakluh cukup hanya dilengkapi dengan pintu atau ja:an
keluar ulltuk peiugas pernadam kebarakan s2ja, tetapi juga perlu di!engkapi
dengan perlengkapan perT'ladam kebakaran sebagai re"anggulangan awal
pada sa at terjadi kebr1karan sebelum petugas pemadam kebakaron sampei
di lol~asi periengkapan pemadam kebakcira,l y;ng sering menjadikar. pake!
dalam knntr3k dan persyaratan teknis dalam suatu pembangunan gedung
adalah:
I. rabung pemadam kebakaran
Tabung' biasanya dibuat oleh pabri!~ dari bahan besi yang tahan
terhadap tek8nan udara Ada bebefc'pa je:Jis hahon yang digural<an
sebagCli bah~n pel'1gisi tabung yang tJmum digunakan adalah :
i. Tahung dengan bahan kimla yang dllarut dA:am air pad a
tabung bagian dalam, jika posisi tab1mg dibalik maka b2han kimia
akan berc:>mpur dcngan uc!ara yang di:Jadatkan pada tabunG
bag ian luar dan ketika katup dibuka akan mer.yeml::ur I::usa hasil
proses kimia yang akan memadamkan api.
Tabung pada pemadam dengan bahan kimia (form extingnisher)
cocol<: uniuk rnemddarnkan api dkibat bahan bakAr cair, karena
busa akan terapLlilg di atas cairan dan memadamkan api.
2. TabIJn9 dengan gas ~arbon dioksida (CO:.!) yang
d:padatkan dan diisikan ke dalam tabung, jik3 katup dibuka uap cair
akan menyembur keluar dengan cepat dan mema::Jamkan- api.
Cairan tidak merusak bahan-bahan yang disembur, sehinga serin~
digunakan untuk memadamkan api pada kebakaran mesin-mesin,
perpustakaan, museum dan sejenisnya.

20
Pelalihan Pelaksanaan Gedung Teknik Konslruksi - Bagian II

Satu tabung biasanya berisi 3 kg karbon dioksida atau setara


dengan 3 ember air.

=-::"
--~--

Gb. 2.14 Tabung Pemadam Bahan Kimi2 (FGam) dCln Ca~bondioksida

(C02)

Ii. Sprinklers
Penggunaat1 sprinklers adalah salah satu alte~rlatif yar.g 5angat
me,lguntungkan karen::: sprinklers merupakan pemadan I kebarakan
yang bekerjs secara otomatis tidaK memerl'-lkan keteriibatan penghun!,
terutama untuk iJangunan yar.Q mempunY::l; resif~o kebakaran tinggi dan
jarang tc:rawasi seperii bangl' !1ar. bertingkat banyak I ru",ah swsun
tempat parkir bsvvah tanah, !,Iudang at3u pertokoan. lilsta:asi sp,-inkler!>
terdiri dari pifJa-pipa yan~ dialiri ail' dan dipasang di atas langit-langlt
dengan kapasitas semburan nonmal 3 m2 . Pad a kCll1disi norma! air tidak
menetes karena tertahan oleh bola gelas. Bola gelas akan peeah jika
temperatur n'ang naik berkisar I'Intara 68 v C sampai 180°C d"n air akan
meilyembur ~elat defle~tor yang kemudian menyemprotkan air pada
area kurang lepih 10m2 .

?ipa untuk instalasi sprinklers harus mempunyai ukuran minimum


diameter 2,5 em yang dapat melayani 18 buah sprinklers.

21
Pelatihan Pelaksanaan Gedllng Teknik Konstruksi - Bagian II

Alf~f'1.II.'

.- Sdlel
<:r.:up

Kerucu1

Sprinkle; 'Tabung' Sprinkl",r'Segel'

lOb. 2.1 ~ Sprinklers

iii. Alarm
Untuk mengingatkan bahaya keba!<aran kepada selunu~ penghuni
gerjung biasanya alarlT' sebagai tanda 3Adang lerjaLli keba~aran

sehingga penghuni bisa ber3iap-siap dan keluar meninggalkan qedung,


Alarm sederhana diopE,asikan secara man~al yakni denga;\ cara
mcmscc:hkan kaca dCln menekan tombolnya sehingga a!"an terdengar
bunyi alarm.
AdiJ ]'Jga 31arm yang diop8rasikan oleh detector asap yang dipasang
pada tempal-tempat meialui kontrol seeara terp~sa:; jika terdapai a~ap

pada suatu ruangan detector secara otomatis akan mengakibfllkan


ala,'m berounyi.

IV Hidran Pcmaaam Kebakaran


f"ada lokasl bangunall yang jauh dari jalan ray a bic.sanya riiperlukan
satu atau lebih hidran un/uk pemadam kebakaran, Hidran biasar.ya
berukuran diameter 65 em ciilengkapi rlengan katup dan penyambung
h.husus untuk piPd air.
Jika suplai air hanya satu arah, maka diperlukan pipa air dengan ukuran
diameter 10 em dan bagian pipa air ke hidran perlu lebih besar lagi.

22
Pelalihan Pelaksanaan Gedung Teknik Konstruksi - Bagian II

E. Lif dan Eskalator


Bangunan bertingkat banyak lebih dari lima lantai seperti : rumah susun,
hotel, perkantoran dan lainnya pada umumnya dilengkapi dengan fasilitas
untuk mempermudah dan mempercepat proses naik dan turun dari lantai
yang satu ke lantai lainnya selain tangga.
Fasilitas dimaksud bisa dalam bentuk :
1. Lift, yakni fasilitas naik dan turun yang bergerak secara vertikal yang
terdiri dari kabin (lift car) dan muto( listrik sebagai penggcral<. Kabill
dihubungkan dengan kabel baja yang bergerak naik dan turun akibat
putaran motor.
Kece!J~t~n naik turun lift bervariasi antara 0,5 f(lplf'r eer menii dan 6-7
mete,' per menit untuk bangunan yang sangat tinggi. Untuk hangunan
6,7 atau e lantai I:>iasanya kecepatan naik iurun lift berkisar Cli,tara 1,~ -
1 ,5 meter per illenit
aagian-bagian dari instalasi lift adalah :
b. Ruangan motor
Ruangar. motor biasanya berada di bagi3n ata~ sementara 11ft (Iifl
well) dan ukurannya lebih luas dari ukuran SUr"1uran iift ilu sendiri.
Keuniur.gan ruangan meior di bagi::m '=lIas JC3:ah muoa!1
mendapatkan insulasi ruangan sehingga suarrt bisin9 bi::l
dikurangi. Kerug;annya adalah beban terhrtdap struKtur menjadi
bedambah panja;19 :;abel bertambah, biaya pera'r!atan tinggi dan
sulit L:!ltuk mendapatkan ventilClsi yang baik untuk mengurangi
panas roda-roda listrik.
Ukuran r~angan tergantung ukuran dart motor itu sendiri dan pabrik
biasanya mengeluarkan data luas untuk ruangan motor.
c. Sumuran lift dan ruang perlengkapan
Kabin lift diperkuat dengan empat buah tali baja, du'1 buah diikatkan
pada penggantung kabin, dua buah diik2tkan paua penyeimbang.
Duo buah pengantar pad a ujung penyeimbang kabin dipasang pada
dinding sumuran atau besi y2ng dipClsang secara khusus. Bagian
bawah sumuran harus dilebihkan untuk landasan bag ian bawah
kabin, dimana dipasang bantalan jenis pegas untuk lift dengan
kecepatan rendah dan sistem oil untuk lift dengan kecepatan lingGi.

23
Pelatihan Pclaksanaan Gedung
Teknik Konstruksi - Bagian II

Kedalaillan bagianbawah ini bervariasi mulai dari 1 III untuk


kecepatan lift 0,5 meter per menii sampai 1,6 m untuk kecepatan iift
1,5 meter per Illenit. Jika menggunakan 2 meter per menit dan 2,8
m untuk kecepatan lift 2,5 meter per menit.
Bagian alas sumuran pur. harus dilebihkan minimum 4 m - 4-6 m
untuk kecepatan lift 1,5 meter per menit, 5,5 dan 5,8 m untuk lift
dengan mesin tanpa roda gigi.
Ukuran sumuran tergantung pad a ukuran dan bentuk kabin lift serta
jenis pintunya. Jika dala:n sumuran dipc>sang dua buah lift tltau
leblh, maka harus diberi jaraK 10 em di antnra kedua kabin untuk
peng<:ntar. Bagiar. dalam sumuran hClrus benar-benar halus dan
r2!a. Tetapi pada bagian depan pintu nkan terjadi tonjolan untuk
I"nuasan p;ntu

24
Pelalihan Pelaksanaan Gedung Teknik Konstruksi - Bagian II

.111!1!!!!!!!!!!!!!!!!!II!I!!!!!1!!!!!!!!!!11!1!!!!!!!!!!!!!!!11111
fOlO···IO:
.. -- -.""--- - -..• ----
I . I
~
I I

i-O---i-O-. --. ---- -7.I i


Ruang Mesin Lit (m )
2

---------------------------

I
I
I
I
I0 I
I
I
I

Kap.
Lif 1
Jumlah Lif
2 3 4
-----_ ..-------------------
5 6

8 7 15 32 32 41 41
10 10 20 42 42 54 54
12 11 26 51 51 63 63
16 18 32 64 64 84 84
20 21 37 72 72 94 94
24 23 40 75 75 99 100
I" --------------_. ..--..-----
~

lx

Tin!]gi RU:lng Mesin & Pi

8anyak x Y H
Lantai (m) (m) (m)
5- 7 4,3 i,7 2,7
8 -10 4,5 1,9 2,7
1i -1~ 6,7 2,8 3,0
15 - :;0 7,6 3,4 3,u

Gambar 2.16 Sumuran dan R11 ang :,jesin

25
Teknik Konstruksi - Bagian II
Pelatihan Pclaksanaan Godling

Tabel2.1 Ukuran Kabin, sumuran dan ruang mesin


...
~

Kecepatan Jumlah penumpan


0,5-1 meter 4 5 6 8
ear manit
270 340 400 540
Beban (kg)
1m 1,1 m 1,2 m 1,5 m
Ukuran: A
0,8m 0,9m O,9m 1m
B
1,7 m 1,7 m 1,9 m 1,9m
C
1,3 m 1,3 m 1,5 m
D 1,2m _..
Lebar ruang mesin E
2,4 m 2,4 m 2,4 m 2,7 m
X
2,7 m 2,7m
y - -
3m
\ Z - - -

[~,~
,c
v 2,7 m 2,7 rn 3m
"y \ 2,1 m 3m 3m
2,7m 3m
4m
Z
L. ~.'-'
I 6,7 IT' -;i-~! ~,8 m a,8m

Keterangan :
X '" 'Jntuk keeepatan 0,5 meter per menit
Y '" untuk i<.eeepatan 0,75 - 1 meter per menit

Z '" uf1luk keeepstar, 1 meter rer me!li[

d. Pintu
Pmtu lift ctibuat c3:i ~an9ka bee;; ringan dB!l tsh:::n api. Bergerak

buka tutup, geser kp. sampipg s~car"l otumatis.


Penggantung pintu umul nnya dilengkapi rol plg~tik d"r:gan bant~la(\
i
pelul12 sehingg6 tidak bp.risrk. Semua pinti.l dilengkapi I<.unc.

oiolnatis yang L.isa dit>llka olt:lh operator pada keadCtan darurat.

e. Kabin Lilt
f<.abin lift dar! rangka be::;i siku dan besi C yang dipasan~ sebagai
dasar pengantar dan rei pengaman. Ad3 dL'3 jenis rei pengaman,
yakn i rei pangarrlan jenis permanE:n (Joad grip). Il;otuk lift dailgan
keeepatar, rendah atau seLiang dan rei penqaman jenis pasak

(wedge clamr-;) untuk lift dengan keep-patan tlnggi.


Kabin dapat juga dibuat dari bahan kayu atau pelat besi df'nga;1
rallgka yang ringan. berdasarkan pertimbangan dekoratif finishing

dinding dalam bentuk pelat besi yang divemel<.el, permukaan

dinding sera! kayu dan sejenisnya.

26
Pelatlhan Pelaksanaan Gedung Teknik Konstruksi - Bagian II

2. Tangga Berjalan (escalator)


Escalator dapat memuat penumpang lebih banyak dibanding dengan lift
tetapi memerlukan rl.!ang yang lebih luas lagi. Eskalator lebih banyak
digunakan pad a pusat-pusat perbelanjaan, kereta api atau ruang
pamer.
Dalam kondisi penumpang sangat banyak mungkin bisa dipasang dua
atau tiga buah eskalator untuk turur, dan naik dua tiga buah e!:caiator
untuk turun dan ilaik pada satu lantai.
KE::cepat2n norma: eskalator pada urnumnya adalah 0,45 sampei 0,5
mel\,r per menit.

--'-,~~.'.'."". ,~, .. ~-.-

~ J

~
" ) A
H "
..11 B
I
! c

Elevasi (m) L(m) Perkiraar. Dimensi:

3,5 11,~ Tir.ggi Pegangan Tangan : P. 0,85 m =


4,0 12.0 Tinggi Rang~a Struktur : B 0,95 m =
4,5 12,8 =
Lebar Alur : C 1,40 m (alur tunSg<ll)
S,O 13,7 =
C 1.70 m (alu( gar.da)
55 ~4,5 T::'!ggi Rua!"!;? Beb?s: C ~ 2,30 m
6,0 25,4

Gb.2.17 ESKalator ukuran kecil

Ukuran minimum lebar eskalator adalah 60 em yang bisa me;nuat satu


orang dewasa dan anak kecil pada satu anak tangga.

27
Pelatiha-n Pc1ZlKSanaan Gcdung
Teknik Kcnstruksi - Bagian II
-_ ..... . -

Tabel 2 : Kapas itas Muat Eskalator

I T...an.~g_a
[
i _.J.R.._
0,6
0,8
1m} I
-l...ebar---r---Lebar
I .

Nomonallm}
0,8
1,0
1,2
Lebar
Total (m)
1,3
1,5
1,7
Kapasitas
Orang per jam
5.000
7.000
8.000

----

28
Pelalihan Pelaksanaan Gedung T eknik Konslruksi - Bagian II

BAB III
PEKERJAAN ELEKTRIKAL

A. Instalasi dan Oistribusi Listrik


1. Syarat-syarat Instalasi Listrik
Sumber energi Iistrik berasal dari PLN / generator Ilstrik sedangkan peralatan
listrik yang memerlukan energ: listrik yang lazim disebut beban listrik terletak
secara tersebar tidak beraturan. Sarana yang menyampaikan terlaga lislrik darl
sumber ke lokasi beban disebut sarana irstalasi dar. disiril:Jw,: tenags iistrik.

Peiaksanaar, penJ:stribusi<:n t.:.raga iisirik hendaknya m",rnenuhl pei:"yd'·""e,·,-


pcrsyaratan antara lain:
a. Kerugian !Jaya yang Palin\:l Minima:
Pada kabel terda~a: komponen tahanan r\ yang tertenllJ persaluan
p8l"1jangnya. makin panjang I<.abeinya makin besar :ahanannya.
Selain itu terdeopat juga komponsn X.
Rugi day a pada kabel adalah 12R watt. Sedangrugi energi 12RH \/Vatt-jam .
.Jam manunJukkan lamanya kabel itu dibebani arus sebesar i amper~.

S apertl'd'Ikete h'
l.!l R ka..,s
h I = -'oL-
A
A =luas f,Jel"lampang kabf'1
p =tahanan jenis kabel
L =panjang kabel
Makin besdr luas penampang kabel, makin kacil daya hilangnya.

b. Kerugian Tegangan Jatuh ~il1lmal

Telah diketahui bahw8 kabe! mer,gandung unsur R dan X, secari:l sir.gkat


katiel at3Lipun perighantar lain mengaildung impedansi 1.
Adanya arus I meng&iir sepanjang kabel de'lgan impedansi tolalnya Z dari
litik pengirim (misalnya busbar) ke titik beban (panel beban) maka ada
tegangan jatuh Iz hingga :

Tegangan panel beban = tegangan busbar- teganganjatuh pada sa/uran

29
Teknik Konslruksi - Baglan II
Pelatihan Pelaksanaan Gedung

Karena adanya penurunan tegangan yang sampai dibeban dapat


membahayakan motor-motor indukSi, lampu yang menyuram, alat
instrumen yang menjadi tidak teliti dan lain-lain, maka besamya penurunan
tegangan yang te~adi dibatasi (pada daerah 2%-6%).
Cara menurunkan tegangan jatuh itu antara lain antara lain dengan
memperbesar penampang kabelnya.
Untuk pembebanan yang kapasitif (misalnya kapasitor) dengan KVAR yang
besar, tegangan jatuh akan negatif. Akibatnya tegangan panel beban =
!eg';lngan busbar + tegangan jatuh saluran.
Harganya dapa! mencapai 120% dan ini juga berbehaya bagi lampu d&il
teru!arna bagi peralatan instrumenta~i. Dalam situ3si scperti ini ur,tuk
menghentikan mesin-mesin produksi, terlebih dahulu kapasllor narus 01

offkan, baru beban motor-motor.

c. Instaiasl Aman Kemudahan Pekerjaan Pemelillaraap


Pada sa'"t pemasangan instaiasi sedemikian cara serta jenis material yang
dipergunakan hingga kemungkinan te,jadinya kcnsluiting tip is sekali.
Keml'ngkinan adanya pembebanan lebih hiiangKan dengan pe~encanaCin
yang balk. Kemun!:lkinan terhentinya supply listrik pada suc.lu lokasi juga
Sa:l\:j2! diperkecil. S8'iao gar.gguan yang te~adi akan selalu dapat diiso:ir
tir:1ak memoeng;:;ruhi beban lainnya serta dapat cepat di;:!tasi.
Pelayanan terus menerus t::lnpa dda pemutl!san Mngat dipentingkan
karena 3danya pemutusan d~ya listrik berakibat keurgian produksi yang

besar.

d. Instalasi yang EkC'!1omis


Tur.pa mcngnn3ikan fak:o,'-faKtor yang lain, 5Cla iIJ dil!saha~,an pemakaiun
bahan materic.l, sistim distribusi, ongkos operasi, pal alata;-;-peralatan
pemllanlu yang lebih murah. Misalnya unttlk peng&manan kabel supply ke
panel penerangan biasa, ~UkL;p dengan Sikring (Iuse) saja. U"tuk instalasi
daerah perkantoran yang bersih dan kering, tidak perlu digunakan kabel
yang tahan api, tahan asam dan lain-lain yang memang lebih kuat tiadk

perlu sekual ilu.

30
-------------------

Pelatihan Pelaksanaan Gedung Toknik Konstruksi - Bagian II

e. Dapat Menampung Kemungkinan Penambahan Beban


Maksudnya adalah apabila pada suatu waktu akan dipasangkan suatu
tambahan beban, dapat diambilkan daya listrik dari setiap I sembarang
tempat sekitar lokasi beban itu yang sesuai. Atau juga jangan sampai kabel
baru yang ada harus dibongkar untuk diganti dengan k"bel baru yang ada
harus di bongkar untuk diganti dengan kabel baru yang lebih besar. Jadi
dalam mengatasi kemungkinan tersebut pada saat perencanaan dilakukan
pemilihan kabel, switch, ruang fuse, transformator dan lain-lain yang
berkf!marnpuan lebih tinggi ciari pembebanan maksimum saat itu.
Misalnya dilebihkan 20%, 40%, 60% tergantung kondisi lokasi be ban dan
renCdna pengembanganny,;.

f. G::lmbar Instalasi yang Lengl<'lp


Gambar instalasi harus menganduilg angka-dllgka catdtan daya trafo,
uk:.:ran kabel dan seterl!snya sampai dengan jumlah macam iukasi dari
beban yang ada. Ini untuk memudahkan operasi serta penanganan
gangquan yang ada.

2. Komponen Instalasi Listrik


a. Materi~1 Baf'tu :niitalasi
Ter.nas~k d"iar·, bagian ini <ldalah pipa-pipa instalasi kabel !Jlpa GIP, steel
cor,ciuit, junction tox, socket tanpa LlII,' uengan ulir I. elbow. :::lck nut dall
IClin-:air..

b. Sakiar
DiJrhat dari kemarnpllan arusnya t2rd"1pa! saklar pi~3U, sak!ar pis8h, se~ilar

beban saklar p:sah, sekitar bel.;an saklar motor, pemutus (circuit brear.er).
Dilihat dari cara kerJanya, tcrdapat saklar tangan (manual), saklar magrit
(magnetic contractor), motor circuit breaker. Dilihat dari media
pemutusanarus (bunga api;-:ya), air c.b (udara), oil c.b (minyak), sfg c.b
vacuum c,b dan lain-lain.
Saklar terdapat dalam bermacam-macam bentuk dan sebutan dengan
tambahan kemampuan dengan bermacam-macam pula selain fungsi
membuka dan menutup :

31
Pelatihan Pelaksanaan Gedung Teknik Konstruksi - Bagian II

1. Pengamanan beban lebih (over load)


Secara otomatis membuka breaker apabila arus yang lewat melebihi
batasnya bekerja dengan waktu tunda berdasarkan pengaman element
thermisnya. Pengaturan pembukaan otomatisnya dilakukan oleh
bimetal yang mempunyai karekteristik waktu putus ampere tertentu.
Arus start atau arus lebih lain yang sesaat tidak akan menjatuhkan
circuit breaker. Karekteristik ini tidak bisa dicapai oleh sikring.
Contoh : penggunaan pada motor protection circuit breaker, panel
dislribusi benan dC1ya dan penerangan.

2. Pengamar.an Hubung Singk3t

kulubnya. Adanya arus hubung singkal pada salah satu kutub ak~n

membuat terbukanya kesemua kutub. Pengerj3an pembuka3n


dilaku~an SE:cara eleklfomagenelik.sasuatu kunci (pasc.k) akan di:apas
bila arus rl13lebihi setting hingga seperti ini dapat pula dicapai d6ncan
~ombinasi saidAr beban dan sikring.
Besarnya arus hubung siilgkat yang dapat diputus secarabaik oleh
circuit breaker 3daiah terbatas disebut ka breaking capacity. Oi industri,
banyak digunakan diluar CB dengan pengamal" boban lebih dan
hubung sing kat sekaligus.

3. Pengalllan Te9ar.gan i<urang


Fungsi dari pengaman ini adalah mencegah beroperasinY2 suatu motor
alau beban yang lain bila tegangan input kurangdari satu harga setting
legangan. Cdr'" penggunaannya arlalah bahwa C8 itu tidak dapat
menulup meskipull poc;isi sudah p2da ke2daan "On" !:lila tegangl"n
li~:rik kurang. Derlgan mek3nism~ ini mc.i<.a beban motor skar. tertlindar
dari bekerja pa::!a kondisi legangan kurang.

Kurangnya tcgangan masuk pada suatu motor akan membuat


terjadinya over load / ovzr current pada motor itu.
Apabila molor sedang beroperasi (CB menulup) lalu tiba-tiba tegangan
menurun, otomatis CB akan membuka.

32
Pelatihan Pelaksanaan Gedung Tcknik Konstruksi - Bagian II

Tabel 3.1.
Dengan over cu rent (b) dan electromegnetik shock circuit release (5)
front drive, Man ual.
Over ~urrent Magnetic Breaking
Type
Adjustment Release Cap. 380 V
MEbs
A KA KA •__ J

I
1000 500-1000 -4 50
1250 750-1250 48 50
1600 900-1600 4-8
I 50
1605 1000-1900 6-12 65
2000 1000-2000 6-12 80
I
2S00 I
I
1500-2500
r.""f'1 ""'Inr.I'\
..f
6-12
r:- .01 .....
80
,,~ I
2505 ,V'vv -or;..vvv V-IL
I
UU

L I
I
I 1 . ... J
TabeI3.L.
n~ree ph'3se Proter:tive Circuit bre'3ker dengan :)ver curient,
e!ectromdgilstie.; shoet circuit under voltage rele3se front drive
Manual.

TabeI3.3.
ihree phase protective circuii breaker dengan snock cirCUlI release
(S) tanpa timetal dan casiny pakcoi Mol(x Drive 220 v, 50 Hz dan
Shun trip (a) 220 V.

KO~'l Ha~, I
Bre2king
R<'ted Magiletic
Type Cap. 380
Cu rrent Release
V3 No
E1.EL2.S8 Rp.
MEbsr
A KA

fOlD
KA

3200 3200 8-16 80


320S 3900 10-20 80 I 11 ; -

33
Pelatihan Pelaksanaan Gedung Teknik Konstruksi - Bagian II

4. Pengaman terhadap adanya bocor isolasi (earth leakage eB)


Blla terdeteksi adanya arus bocor akibat rusaknya isolasi tegangan
maka EICB ini akan membuka secara otomatis.

c. Sikring
Bentuk fisik sikring ada bermacam-macam untuk tegangan rendah
dibedakan ada dua macam sikring : sikring ulir ada: 66A, 10, 16.20, :i5,
50,60,80 maksimum 100 A (sudah jarang).
1. Si~ring ulir (::Hazed fuse)
Oaya pemutusannya rendah, maka hanya dipakai di daerah yang jauh

pulus, runn;:Jh sikringnya dapal melelus dan bunga api akan tarbang kc
mana-mana. Arus korslet del<at generator j8uh lebih besar dari bila
korslet teliad! pada lokasi yang Jauh dari ge!lerator.
2. Sikring patron (HRC fuse)
Rating arus sikring HRC dan seri PJnnah sikringnya (fuse base) adalah :
(!ihat label)
3. Terd8pat jenis-jenis sikring khusus yang iain misalnya sikring untuk
trhyristor (ultra high speed).

Tabe! 3.4 : daf1ar ukuran arus untuk ~ikring HRC


~.Rumah s::,ring Eiement Sikrin~

SiZe '0" Mulai dari 6 A, 10, .. 125,160, P.


Size "0" BOA .... 160 A
Size "1" 50, 63, ... ,224, 250 A
II Size "2" 1250,300,355,400 A
~ Size "3" <125,500,630, A
L~ SiL8 "4" 1 630 ,000, 1000,1250.1500 Po

HRC fuse merupa~an jenis sikring rlen~an kapas:tas hubung tingkat


tinggi. Bila diperlukan sikring 1800 a, dilakukan pemasangan sikring
2x900 A.

34
Pelatihan Pelaksanaan Gedung Teknik Konstruksi - Bagian II

d. Kabel
Kabel merupakan material instalasi terpenting. Dikenal beberapa jenis
kabel yang lazim dipakai di Indonesia antara lain:
1. Type kabel NYA : Thermoplastic Insulated Single CoreCable.
Kabel satu ini berisolasi thermoplastic. Temperature maksimum 70° C
untuk pemasangan daerah kering. Bila akan digunakan pada daE::rah
lembab dan basah harus dipergunClkan pipa plFlSlik I paralon.

2. Kabel type NYM : Thermoplastic insultaed and :;heated cablE::s


Kabel belisolasi thermoplastic mempuilyai lapisan pelindung :uai
t",mperatur makslmum 70 u C. Ketananannya lebihtingi dari jenit: NYA.
Dapat dipasang pada daerah yang lembc>b alau b3sah di tempat
terbuka dialas ianah ?em8sangan dida:am lanah harus menggunakan
pipa konduit (heat and moisture resistellt insulated).

3. Type kabel NYY : Low iension insulated and PVC sheated power
cables.
Kabel berisolasi pla~'ic rlan isolasi PVC ser.a ;,leinpunyai lapisar,
pelindun9 luar. Dapat dipasang secara ditanam lang sLing tar't-la pipa.
Selain lahan te,iladap keuakaran ada'1ya lapisan PVC me:nberi
ketahan te~h2dap hebe,-apa macam zat kimia scperti coustic s0da
KOilsentrasi 10 %, a5am sulfat 30% HCL 10%, minyak dan lain-lain
(head and moisture resistan~ insL!iated with PVC jacket over the
armour).

4. TypE:: K.8bel NYFGbY : Insulated 2nd PVC she ate flat steel wire 8nd
steel tape armored power cables.
I'>olasi thermoplastic & PVC dengan lapisan kawal baja serta pita baja
yang dililitkan pada sepanjang permukaan kabel dapat digunakan
didalam air ditanam lang sung dalam tanah. Seperti NYY hanya
mempunyai ketahanan mekanis lebih besar oleh adanya pelindLing pita
baja.

35
Pelalihan Pelaksanaan Gedvng Teknik Konstrvksi - Baglan II

Tabel 3.5. Jenis-Jenis Kabel

TIPE KABEL KONSTRUKSI PENGGUNAAN

Berkawal satv alav lebih Untuk inslalasi lelap di


Ukuran: 0,5 - 400 mm2 dalam pipa
NYA
Berkawal halvs lebih dari salv Untuk instalasi iuar (Ianpa
.."""",_ _ _.--._.. Ukuran: 0,5 - 400 mm2 pipa) di luar jongkauan langan

NYAF lsola"i dari plaslik PVC Sebagai kabe' penyambung


dalam paneilislrik

Tegangan: 1.000 Volt.

Berkawal satu 'lau lebih Oi ruangan kenng, lembab, dan


bacah
isolasi dari plasti~ PVC
NYM Di bengkel, gudang, dan di
Jika ler;~ dari satv. maka dipilin dac udara ierbu,a (ticOak dalam
ditungkus olch se'ubung dalam tanah)

Ukuran: 1 x (1,~ 16 mm2) Unluk instalasi tetap di dala'll


(2 - 5) x (1,5 - ~ mm2) alau I~ar ler:1bok

Tagangan: SOD Volt

B~rinli dua alau liga yang le,<iiri dari Oi ruangan keri~g untuk alat-
ka\·.:Jt lef'"lbag~ halus yang sejajar alat !!slrik kevil, seperti: radio,
NYZ salu denqan lainny~ dar. bensolasi dan lain-lain.
plaslik PVC
I £gangai',: 380 Volt
E:zC:~::: Ukuran:
NYZ . 2x \0.5-0,7:'mm:)
NYD ,~YO : 3, (0,5 - 0,75 mrcj

;;;;::= Penghanlar dari kawal-kawal Oi ruangan keri"g unluk alal-


lembaga halus berisolasi alai lislrik yang dapal dipindah-
plaslik PVC. penghanlar sejajar pinda~kan. alai-alai yang
NYLHY (dua inli) alau dipilin ringan atau selengah berat,
seperti: alai bor langan. dan
Ukur3n: lain-lain
NYLHY: (2 - 3 - A) x (0,5 -1 ,5mm2)
NYMHY: (2 - 3 - 4) x (0,75 - 2,5 mm2) Tegangan: NYLHY - 380 Volt
IIIYMHY NYMHY - 500 Voll

36
Pelatihan Pelaksanaan Gedung Teknik Konslruksi - Bagian II

Tabel 3.5. Jenis-Jenis Kabel (sambungan)

TIPE KABEL KONSTRUKSI PENGGUNAAN

Inti berkawat satu atau lebih Oi rllanga~ kering. lembab. dan


berisolasi plastik PVC basah

Jika berinti leuih dari ""tu, maka Oi bengkel. glJdang, ria.., p~bnK
dipilin d3~ dibungkus dangan selubl'ng
dala .... Selubur.g luar d3ri plastik PVC U"tu' ,r.sta'as, Jatap Juga
NVY (NAYA) untuk al d31am lar.ah, jiKa
Ukuran: 1 "(1,5 - 4(\r) mm2) p&da \'/akt'J pemasangc:r tid.::k
(2 - 5) x (1,5 - 200 m'TI2) ada ~::mggu2n ;'lek:mic:.
(7 - 40) " (1.t> - 2,5 mm2)
Tega,)gan: GOD II OO(] VolI

Inti berkav.at satu atou lebih. t<husus untuk ditan311l I..il


Be,-,tl'k bul8.t ataLJ sektor, beritiOJasi d~lam ta;,arl, di dalarn rU<1ngan,
plastik PVC. Inti-inti dibungkus oleh cian di l~dara teobuk<:!
selub~.mg dalam ""bagai pelindung
terhaua;:> gangguan me<'mis. Tegangen COO 11 000 volt
NYFGbY Kawat bsja berbeml,j( plpih (F) atau 3.500 I GOOO Volt
(NYRGbYj bulat (R) yang berlapis timah dibalut
pita baja
NAYFGbY
(NAYRGbYj Ukurar.: (3 - 4) x (10 - 150 mm2)

Inti berka,vat satu atau leu;h. Khusus untu:~ instal.a~i tetap dl


[3ent~k ~ulat atau s<:>ktor, ~erisolasi dalarn tanah, Ul daiarn ruangan.
plastik PVC. Sebagai P€ltndut"g dan di L!jar2 tprbur.3
terhaJar ~anaya Jistl'il(, setelah
lapisan selubung dalam, terdapat Tegangan GOO i 1000 Voll
NYCY (NAYCY) kawat-kawat tembaga sebaoal
renghaf'tar K"nsentris. Selubung luar
dari plasl;k PVC

Ukuran: (3 - 4) X (10 - 10e mm!)

Ukuran kabel dinyatakan dengan luas penampangnya indonesia


me:1ggunak,lO ukuran mm, USA ukuran AWG Kabdder;gdn lua:;,
penampang tertentu mempunyai balas maksimum dilewati arus. Apabila ini
dilewati, pemasan~an yang lerjadi akan lebih dari normal yang mungkin
akan merusak isolasi kabel. Pencegahannya kemungkinan ini dilakukan
dengan n lemasang fuse alau pembatas arus kerJa lain pada saluran kabel
tersebut.

37
Pelalihan Pelaksanaan Gedung Teknik Konstruksi -- Bagian II

Tabel 3.6 .. Ekivale nsi penampang kabel


F"-- _. -- - - -

I~-· MCM/AWG mm2 MCM/AWG mm2


750 203 4 21
Ii 500 165 5 17
I
I 350 140 6 13
I 250 -116 7 11
I 0000 (4/0) 107 8 8
000 (3/0) 885 9 7
00 (3/0) 67 10 5
o (3/0) 53 11 4,5
2 43 12 3,3
3 34 13 2,6
I
i !
~~
I 27 14
--~.~-~-~- -_-.A
M
... - . ---

Arl!S kabeJ haru,; lebih kedl dari arus mak,,::,lum yang boleh mengaliri
kabe l tersebut ~edangkan batas tepatnj'''l tergantung pada seberapa be:;ar
fak:or pendinginan kabel, cara pemasangan, j:.Jmlah k3bel dan lain-lair>
Kabel diru2ng mesir, bertemper2tur ruang 32() C jE:las mernpunyai batas
arus lebih rendah dariparla t::la kabel dipendam dal<3m tanah di daerah
teclu"-

Kabel yang dipasang sendirian tentll akan mempullyai :,Clpdsitas arus lebih
tinggi Jari kabel dengan ukuran yang sama yang dipasang :-ertuiilpuk atau
berkelumf;0K.

TabeI3.7. Kemampuan arus dari kabel-kahel


Pe nampa ng K£!l:>eJ !E!gang_~n Re n,d
c c ca_
c.h,:=---:-;----:-;-_--1
Konduktor mm 2 1 inti 2 inti 3-4 inti
-·-12~0--~'-----t---.:4':--:5:--::0-'-----·+-----':;1:.:.:1-=-5'-----1c----.:::.-:::'?5::0;c-:.;...- --
150 510 360 290
185 575 405 330
240 670 47C 325
300 760 530 430
400 910 ~~ _ _ _ _635
~~ _ _- L_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ ~

Tabel berdasarkan kenaikan temperatur maksimum 2500 C. Untuk


pemasangan langsung ditaneoh yang kering atau didalam pipa, maka

38
Pelatihan Pelaksanaan Gedung Ti..>i(jJiI( KOllslruksi - Bagian II

kemampuan arus dikurangi 20%, juga biia pemasangannya di alas lanah


didalam lanah yang basah, letapi pada 1 saluran kabel ada 3 sampai 4
kabel be1ajar, untuk pengamannya siknng yang dlpasang harus
mempunyai arus kerja maksimum dibawah batas arus kabel yang
bersangkutan. Sebagai contoh, kabel nyy 4x35 rnnr mempunyai
kemampuan arus 115A. Sikring untuk kabel tersebul adalah 100A.

Denlii<ian kabel dalam perflak2ia:lr.ya baroyak faktor yang harL;s


diperhitungkan baik pacia pemeliharaan ukurallnya, typenya maupun cara
konstruksinya. Faktor lain yang kadang kala ieblh menenlukan pada

pada keadaan beban penuh. Tegangan jatuh maksimum biasa diambil


antara 2% sampai 5% tegangan ri",minal dan lergantung pad'l faktvr-fektor.
panjangr.ya saluran
oesarnya pembebanan dan jr:lis beban
ukuran penampC'ng kabel

Tabel 3.8. Tabel batas tegangan ja:uh


~ _Bebdn I T~ydOlgan jatuh ma~mt:;;;i=-~
Penerangan 5-7 %
M~r 24% I
instrument 1-2 % Ii

Khusus llntuk beban mO\flf molor, tegc:ngan masu k mo:or yang lerlalu kecil
akan membahaya!-:an motor oleh naiknya arus yang diperlukan malor t;ntuk
memutar beban yang sarna. Selaroj:Jtnya sehubungan dengan kemar.lpuan
arus dari kabel atas batasan telnperatur kerja sena keiliudahan
instalasidan keamaner; Kabel mal--a jumlah da:am sua!!.; PIP" kondui, ad"lah
terbatas. Tabel 3.9. il'li memberikan petunJuk, seberapa c2nyak kabel yang
boleh ada dalam pipa pf>lindungnya.

39
PcJatihan Pclaksanaan Gcclung Teknik Konstruksi - Bagian II

TabeI3.9. Jumlah maksimum dalam pipa konduit


r~~"~T~~~~--~~~~···~==r=:'U':""n-:'tU=;k~pi;o='p~a""'=P~ip-a"""'"
Pipa Pischel

l
!

r
.PiPa Union
. 5/8
Pipa Bregmen
'14
dalam m t:~~~k t:~:~k
~=~=1-4==l-';;;3;';'~;;;~;;';\:":':"'+";;;;':~~~;;':~~-I
, 2Q.5
2x4
4x2.5 4x2.5
18 3x4 3x4
2x6 3x4
4x6 2x6
3x10 4x6
1% 26 2x16 3x1D
4)(6
3x16 3x1D ~
1'h 2Q5 ! 2x16
4Q5 ! 4x25
1'14

I
37
I
3x35
2x5D!I
4x7D
3x35
2x5D
4'i7G
I
I
3x95 I 3x95'

~b-~~~1~2X~12~! _ _~1
2
I
Selanjutnya tabel 3.10 memberikan petunjuk bi:lgai~ana kita memilih
ukura:l kabel berdas8:kan tegangan jatuh maksimum yang diijinkan.

Table 3.10. Data pembebana n kabel menL!nlt panjanq kabel

12.5,;(VA
Ivim2 DC 110V .3 0220 V
7.6
J 0 380 V 130500'J
13.2 .1.0 . - ._.-
2.2
drop 10.0. m 26% 11.3% 6.5% 4.9%
6 KVA 3.8 13.3 23.1 3D.~
drop 10.0. m 19% 8.2% 4.8% 3.6%
10 KVA 5.2 18.3 31.6 33.3
drop 100 m 15.6% 6.8% 3.6% 2.4%
16 KVA 6.9 24 41.6 54.6
drop 100 In 12.1l% 5.6% 3.2% I 2.44%
. 25 KVA 8.8 30.4 52.6 69.3
I drop 100 m 10.4% 4.5% 2.6% 2%
11 38% 65.8 85.5
1135 KVA
i c;op100 m 9.3% 4.0% 2.3% 1.8%
13.7 47.0 82.2 108.2
1150 KVA
L. drop 10.0 m 8.2 3.5% 2% I 1.5%

Contoh penggunaan tabel teganga n jatuh pada penentuan ukuran kabel


untuk bebanyang jauh dari pabel pus ai.

40
Pelatihan Pelaksanaan Gedung Teknik Konstruksi - Bagian II

Suatu beban besarnya 60 KVA, 400 V, 3 fasa, 50 cps. Jarak dari panel 60
m. berapa ukuran kabel minimum bila tegangan jatuh maksimum = 3%.
Contoh soa! ini akan menjelaskan cam pemakaian label pembebanan
kabel dan besarnya tegangan.

Jawaban:
KVA =--J 3xVx1
KW =KVAxSGS 0
(,(i.oon
(/1"11.1' ~ . TC-~'CC "7:i 1/
" :lx4()(,

Pemasang3n kabel cii bawah lanah clalam 1 pipa (hany~1 ./ kabel), rnaka
penampang minimal ~abel = 4x16rnrn= (R, S, TO).

Bila c.litinjau dan besarnya legangan j"1tUil ;


Dari data KVA = 54,6 drop =2,44% i 100M tegaqgan 500V
Pada tegangan 460 Volt, drop menjadi :
~oo
---"- x2,44% = 2,65% / 100M
400
60
WKVA, ,160V, 60m arcp= -.---x2,65 % ~ 2,')°0
:.A,6
Jadi penampal1g 16 mm rnemenuhi sv",rat oerr.3kai~r1.

Untuk memberikan kernungkinan perluasan beb8'-, lokasi tersebut dapat


diambil penampang 4x25mm 2 (berapa % penalnpang beban yang boleh

terjadi).
6ila jar'1k 200 m :

600KVA, 460//, 200M drop = 200 x2,9% = 5,8%


100
200
a/au --xl,74% = 5,8%
60

Karena syarat tegangan jatuh (tegangan hilang) = 3%, maka label 16 mm


ini tidak dapat dipakai.

41
Pelatihan Pelaksanaan Gedung Teknik Konstruksi - Bagien II

Gantl dengan 25 mm 2 : dari labelS:


69,3 KVA, 100m 500 volt, drop =2%
, , 560
6'H" lA, 200m, drol)
,
= --
460
x2%

6'),3 "', A, 200m, 4601 'oil, drol' = 2x2 560 x2%


460
,,' ' 60 560
()OA./"L 200111, 4601'(}ir ~ - - x - - voll =, ,
69,3 460
Biia masill > dari 3% -- L kabel harus ganti lagi, check uniuK 35 mm2 dafl
setefLlsnya, sampai rugl tegangan <3%,
SOdl.
Kabel ITlana yang dlp;lih b:ia beban 50 KVA, tegangan 3fiOV, 3fase oarl
Jarak busbar (I-el) 100m, tegangan jaluh maicsimum ditentuka'l 4% ?
Sil3hk2n :;aUd'lr2 pikirkan jawabannya, sebagai latihan.

4. Instalas i Pe'1angkal Petir


;J Instalasi penanai-;,al petir di geduny-geciung menggunakan "Lightning
?revenlor" yaitu suatu zat rac:o aktif yang dipasang pada meilara-menara
setinggi 20 mater diantara gedu'lg-gedung,

Diiengkapi aengan Be draad SO ml n2 untuk pertahanar. seti3p frame I


ra'lgka dClri gud3ng dilanahk.:m mel3 lui G buah e!ektroca pentahananpacia
kolom besi
b. Instalasi penangkal petir untuk kantor-kantor dan menara lampu sorot
menggunoi<an sistim yan9 lama yaitu berJpa tiang-liang tembaga yang
ditanahkan pdc. tempat-tempat tertenlu, untuK per.lasangan tiang-lianG
ma'Jpur, tembaga-temba~2 konduktor EO mm 2 sampai ~e elektrcdQ
pentahanan banyak bp.rhub'Jngan/l<oordinasi dengan
pe :-nbefor:3 nl Ie rr.hor.,

42
Pelalihan Pelaksanaan Gedung Teknik Konstruksi - Bagian II

5. Istilah-istilah yang umum dipakai


a. Fixture:
Adalah fitting lampu lengkap dengan armaturnya termasuk lampu dan
assessorisnya.
Contoh:
Fixture lampu gedung terdiri dari :
a. Fitting
b. Strater
c. Banas!
c. "rame (termasuk reflector)
b. Armature
Frame dari fiture dimana segala aksesoris lampu terletak.
c. Titik cahaya
Yang c1lsebu t 1 (satl') titik cahaya ada!ah terairi dari fitting, k3bel-kabei,
pipa-pipa, !'chdkelar dalam satl' rangkaian tersebut dapat menyala. Stop
kontakpun disebut titik cCllla};:;.
d. Conduit
Conduit 3dalah saluran tempat kabel-kabel Jilakukan.
Guna conduit& adalah urtuk melindungi kabel.
Conduit dapat be~up3 oiea 92!vanizec, ripa gas, pif:i2 plastic (pralon) buis
beton.
e. Panel
Suatu calJinet (bOX) sebagai pusai distribusi listrik yang dilengkapi deng2n
pengaman.

f. Pent.. har,'m
Suatu u;,;aha untuk mer.gamankan alat-alal Iis:nk Jiak terjadi g::mgguan
ketanah pdda alat-alai listrik (karsluiiing), berupa pemasangan kabel
kcnduktor ke elektroda yang ditanam oi tanah.

43
Pela1ihan Pelaksanaan Gedung Teknik Konstruksl- Bagian II

B. Intalasi Telepon

PT. TELKOM

MD.F Cable Ke pesawat


Main Distribution 1-----1 Terminal 1----1 Telepon di
Frame Box Seluruh
kompleks

PAB.X

Gambar 3.1.Skema diatas menunjukkan sistem instalasi telepon

inst<'1slasi telepon dalam bangLinan yaitu : kahel, pipa, p€3awat-pesawat telepon,


kabel terminal, dan lain-lain.

Sedangkan 1(lstaiasi telepo:) diluar bangunan yaitu : trench :.mtuk kabel tE~tepori
dan terminal box, serta iJ,slalasi kabelnya.

PadiJ bangunan :umah susun yang direncanakan dilengkapi diiengkApi dengan


fasilitas telepon untuk tiap rumahnya, biasanya pada struktur banglJnan lersabut
di3e<iiakdn kolom khLlSLiS untuk penempatan kawilt-kawCi! saluran telepun.

LJalam pemasangan instal3si lelepc", kdWg! untuk sambu,lgan telep0n harus


dilewatkan dalam saluran-saluran yang sudah tersedia.

Hal ini dimaksudkan disamping uniuK !'!1€:nudahkan dalam ~erawatan juga l!"tuk
kerapian Inst"IG"j.

44
Pelatihan Pelaksanaan Gedung Tcknik Konslruksi - Bagian II

BAB III
PEKERJAAN FINISHING

A. Bahan Finishing

1. Finishing Lantai:

Bahan finishing lantai dibedakan untuk

a. Lantai parkir
Dapat berupa paving block, 2spai 8tau belOn (betoll sikal) ldltuk di luar
bangunan, kerarnik, batu alam, atau belon dengan 1,lplsan pell(:jeras
perm ll kaan (floor iJardenel; ulltuk di dala.1i1 gedung

!:>. Lantai selasar lu;:;,


Dapat bp.rupa balu alam, beton sikal, keramlk anti slip, alau grCl/lll

c. Lantai koridor/lobby
Dapa! be~upa kerarnik, granit, marmer, !<arppt, at"lU vlnil.

J. ruang<Ji-, kprja1aktivitas
DApa: berupa kerarnik, granit, marmer karpel, vlnil atau par",,:!

e Lantai gudang/tangga
Dapa! berupa fceton denqar pengeras perrnuk.aan, kerclillik allti slip

f. Lc::ntal k<l;-nar malldi/'vVC


Bahan penutup yang tidak licin

g. Lantai ruang khusus


Dapat berupa lantai anti statik umtuk ruangan komputer/elektronik atau lanlal
panggung (raised floor)

45
Pclatihan Pclak5ani'l::1n (~cdllng Teknik Konstruksi - Bagian II

2. Finishing Tembok

Untuk cilnciing luar, dapat berupa cat tahan cuaca, dinding granii, pelat
aluminium, GRC (glass-fiber reinforced concrete), atau beton ekspos.

Untuk dlndlng dalam, dapat berupa cat, wall paper, partisi dengan gypsum atau
teakwooci, alau keramik (Uiltuk dinding kamar mandiIWC), atau marmer/grani!

(untuk UllldillQ lif)

3. Finishing Plafon

Untuk bangunan rendah di bawah delapan lantal, bahan penutup Oiaton dapet
berupa muituipieksitripl6Ks dengan rar:gka kayu, di samping behan-bahan
lalnrya seperti lambris;ring kaYl1. GRC, gypsum, aluminium dan plafon akustik.

Untuk bOllgunall bertingkat tinggi, r3ngka plaron harus menggunakan bahar.


metal dengan penutup atap c!8ri bahar. yang tidak dapa! terbakar, sepert: GRC;,
gypsum, aluminium dan piaTon akustik.

4, Finishirg A~ap

PenulUP ;:]tap disesuCllkan dengan kemirir.gan atap:

Kemiringan di atas 35°, dapat mengcunakan keramikig6nteng tanah li2t di


samfJing bahan fJenutup atop lainnya
K,emringan di Lawah 35°, seperti atc;jJ metal, sirap, GRC, polycarbonate, dan
:;eng,
Alap mendalar, berupa belor. dengun dilapisi baharl kedap air (water
proofing) atau t2man (roet garden).

46
Pelatihan Pelaksanaan Gedung Teknik Konslruksi - Bagian II

B. Perlengkapan Sanitair

1. Perlengkapan Kamar mandilWC

Menggunakan bahan-bahan yang tidak mudah berkarat, seperii baja !ahan karat
(stainless steel), kuningan, tembaga, galvanis, bahan keramik, onyx, plastik, vinil,
at au PVC (poly vinyl carbonate).

2. Perlengkapan DapurlP"Intry

umumnya menggunakan bahan bajc: tahan karat atau bahan yang dilapisi
dengan epovy atau p:;!y urethene (yang taha ierhadap goresan).

C Bahan Dekorasi, Perabot dan Orl1amen

Bahari dekorasi, perabot dan ornamen 5angat beragAr.'1, biasanya diseuaikan


dengan bentuk rua,lgan, jenis k(',giatan dan gaya arsil",ktL!r.

8ahan-bahar. te(s(;<but dapflt ben.;p::l bahan metal, batu-batJan, kaca/i<.risicl, kayu,


!~kisan "'talJ tek~t:I, dan bahan-cahan sintp.tik li:linnya.

47
Pelatihan Pelaksunaan Gcdllng Teknik Konstruksi - Bagian "

BABIV
PE.<ERJAAN TATA RUANG LUAR

Ruang terbuka hijau di luar bangunan biasa juga disebut eksterior atau tata ruang luar
yang merupakam bagian keeil (mikro) dari lansekap, sekaligus membedakannya dengan
bagian dalam yang disebut interior atau tata ruang dalam.

Tata ruang luar tefCIpta dan Iladirnya materi, sehlngga memebentuk keunikan, kekhasan
fisik dan filosofi, yang terdiri dari:
Materi tanaman atau diSebut Soft Materi;:;1
Materi Keras - hard material, unsure non tanaman (perkerasan)
Per1engkapan ianaman (landscape fumiture)]
Tanaman di atas atap (roof garden)

f\. :"'ANSEKAP

Penghijauar; clan pembua,an iaman dilakukan bukn saja untuk memenuhi


persyaratan ru8flg terbuka hijc;u, tetapi juga untuk meningkatkafl mutu udara dengan
berkurangnYil K'1rbol! rlioksici? clan menambah pasokan oi<:sige n SelCinjutnya,
tanama'l ;uga cial)at !llenyar'l~g debu, meyera!, call il,enjer3p zat-zat b"r:Jandya
sehlllgga Iwcr',]LJrargi polusi uciara.

FORM,',UN FORMALIN
TRIKHlOREIHYl
BENSlr~ BENSIN

AS[. P)N
FORMf.lIN
ALKO!!Oji
"TRIKHlOREl'HYl

BENSltl

AlKOHOl

ASET0N
IL fe, I II (}H' ii', I

ASETAT

AS!-:im.

48
Pelalihan Pelaksanaan Gedung Teknik Konslruksi - Bagian II

Jenis tanaman yang umumnya digunakan pada pekerjaan lansekap lerfiri dari:
1. Pohon
Pohon digunakan untuk berbagai kebutuhan, baik sebagai pelindung maupun
pengarah.

Jenis pohon yang umum digunakan sebagai unsur iansekap pCida b8ngunan
umum, biasanya pohcn-pohon yang tidak menghasilkan buah yang dapat
dimakan, sedang pohon-pohon yano dilanam di bangunan hurdan dapat
merlJpakan kombinasi dari pohon buanan-buar'3n d8n pohon pelind:..:ng.

Jenis-jenis pohon yang sering digunakan di antarcnya:


Saga (adenthera pavonina)
Sengon/Jinjinc (AlbiziCi falcate)
Pohon saputangar. ()\rmhelstia not-Jllls)
Bunga Kupu-kupu (6auhini<:: plJrpurea)
Kenanga (CanangA odorata)
Kasia Bunga kuning (Ca<;sia mL.;:tijuga)
PohGn Teng':duii (Cassia flstu l ,))
Johar (Cassia slamea)
Kayu Manis (Cinnamomun burmannl)
Kayu lawang (Cinnamomun :ners)
Flamboyall (Dclonix regia)
r.:ayu retak (Demis rnicrophylla)
Beringin (Ficus benjamina)
Fikus (Ficus panduratc;)
Kirai paying (Filicium deciple:"!s)
Bintaro (gluta renghas)
Bungur (LagerstrQemia IOudoii)
Bungur ungu (Lagerslroemia speciosa)
Baros (MangliGtia glauca)
SWawo kecik (Manikara kauki)
Glodogan (Polyalthia longifolia)
Tanjung (mimusops elengi)

49
T 8knlk Konstruksi - Bagian II

OIl.

2. Perdu
Perdu dlQlIllakan selJagai tanaman pembatas dan umumnya memiliki bunga atau
Inciatl cio1l1i3iau harull1, atau l1lerniliki daun dengan corak yang estetis.

Jenls-jenis yang umllrn digunakan adalah


Galinggem (Sixa orellana)
Kecuburlg (Brugmansia candida)
Kembang merak (Caesalpinia pulc:herrima)
f<.allandr<J merai) (Calli3ndr"l haernatolla)
Kaflandra put ill (Cailiandra portoricensl3)
Halljuang h'jdU (Dracdena fragrans)
Dadnp (Erythrina variegata)
K;::stuba (Eu,cnorbla pulcherrima)
Patch tul8ng (Euphorbia ii r L'C8lii)
«aca piring (Gard'C;nia agusta)
Kembang sepatu bunga kuning (Hibiscus ilybridus)
Kembang sepatu bunga putih (Hiblscu:; mutlbilis)
KemtJang sepatu bung a merah (HibiSCuS rosa-Sinensis)
:<ernbang sepatu bUIIga merah muda (Hibiscus venustusJ
'Narll iaut (Hibiscus tiliacpusj
Sungur Jepang (Lagerstroemia indica)
Kemuning (Murraya paniculata)
Oleander (nerium oleander)
Kamboja (Plumeria acuminate)
Kelor (Moringa oleifera)
OIl.

3. Paiem
Palem cJigunakan sebagai pemberi identltas atau tanaman pengarah dan karena
tajuknya ticiak rindang, kurang cocok dijadikan pohon peneduh.

50
Pelatihan Pelaksanaan Gedung Teknik Konstruksi - Bagian II

Jenis palem yang sering digunakan:


Pinag sisih (areca catechu)
Aren (renga pinnata)
Palem kuning (Chrissalidocarpus lutescens)
Palem merah (Cyrtostachys lakka)
Palem ilijau (Cyrtostachys renda)
Palem anggur (Ic:tania lontaroides)
Palem Kipas (Livistona rctundifolia)
P2!ern bo;ol (Masc.:arena lagenlcaulis)
P:~:.."':": Jepang (PtychospefT!1a macarthurii)
!"alem Waregu (Rhapis exelsa)
Palem Raja (Roystonea regia)
Palem putrid (Veitcilia merrillii)
Kelapa (Coce:; Ilucifera)
I\elapa S"lwit (Elae:s guineensis)
Pinang Jawa (Pinang<' java)
Pinong kuhli (Pinagan kun!ii)

4. Tanaman rambat
Tanaman jenis in: bia:; diguilakan pado isis lua, bangunan at2u pad;:; daerah
airium di da:am ged'Jng yang disamping bermanfaat m311ambah keincahan,
menyerap kebisingan, juga bcrlingsi untuk menyerap zat-za!/ges berbahaya liari
udara.

Jenis-jenis yang sering digunakan:


Sirih (Pipe,' bett!e)
Kembar.g kitiran (Petrea volubilis)
Stepanut Ungu (pseud()calymma allicca)
Kembang lelang (cliloria tematea)
Kuku macan (Strongilodon dactylon)
Bunga api Irian (Mucuna benetii)
Daun dolar (Ficus repens)
Ivy (Hedera helix)

51
Pelalihan Pelaksanaan Gcdung Teknik Konstruksi - Bagian II

011.
5. Rumput/Ground cover
Tanaman ini digunakan untuk menutupi tanah agar kelihatan sejuk dan
umumnya ditanam pada areal ruag luar yang luas atau pada lapangan
olahraga/upacara.

Jenis-jenis yang umum dijumpai:


Rumput Peking (Agrolis stononifera)
Rumput jarum (Andropogon acieulatus)
Rurnput Grinting (Cynodon dactyion)
RumpL:t teki (CyperL:s ruiundus)
Rumput Manila (Zoysia mat,ella)
Rumput P.ustralia (Paspalum dilatatum)
Cema,-a buaya (Junirerus sinensi",)
Kak!ClS kuping k~linei ~Opuntia mierodasys)
011.
S. Tahapan Pellanaman

Pengukuran can uit:.et


Pem::Jua!an lubang
Persia pan med i 2 tanam/pl1plJk
Perlanaman pohon
Penlmbunan kembali
Perk.uatan pohon/perlindungan

B. PERKERASAN

Perkersan dapa! berupa flexible pavement atau rigJd pc:.;;ement.

7. Flexible Pa lIement

Pada jenis ini, dasar jalan menggunakan bahan-bahan bitiran lepas yang
dipada!kan, sedang permukaannya dapa! menggunakan lapisan aspal atau
paving block.

52
Pelatihan Pelaksanaan Gedung
Teknik Konstruksi - Bagian II

;TEr:'·Y~.J
;, I I"" ,.:;.~ '\I" ,

" I r· c., ".

r.',:·.~.:·i~Tl ,'!
; ,-iF' /., ; '!

Gambar fJ. 1. Ffe'.(ible Pavement

Flexibl;;; Pavement y;:,r.g permL 1k3<onnya diiapisi I)engan pflvi';r;; olock dapat
menyerap air ke lapisan bawahnyc1, sehin~ga !~adang-kadang digunakan jenis
paving block yang berlubang sehingga c!apai dilanami ru~put (qfJ:;::; bloGKj,

B. Rigid Pavement

Jenis ini sering disebut sebogai 'jalan bAton', karend setelah permukaan tanah
dan dasar jalan dipaciatkan, diiJeri lapis an bctvn bertuiang. Se!anjutnyCi pada
lapisan permukaan dapat ditambal.kan paving block.

53
Pelatihan Pelaksanaan Gedung Teknik Konstruksi - Bagian II

•. 1
~.

... '.:. I'"

:~ _ I '-.1.1 !
1'\ ,'".,.r :\: ,~

.... "I: :If) LWllOliri [IC

. ;,' ~ - :
I . ,:-", j--,-. "

. 'I! .'.'
If'·'';,-'·

Gambi'r 5.2. Rigid Pavement

C. PERLENGKAPAN TAMAN

Periengkapa,', taman (inrlsacpe fumiture) E'dalah segc:!'l perlengkapan t.J!11bahan


ya~g dibLiluhkan bagi penLlnjang aktivitas ::li rL!ang IlJar, spe,ii:
bar.gku taman
tempa! sampah
penunjuk arah
garrlu jaga
liang be:<dera
Pintu dan iJagar pembatas
Lampu penerangan
Patung
Kolam dan air mancur
DII.

54
Pelatihan Pelaksanaan Gedung Teknik Konslruksi - Bagian II

D. ROOF GARDEN

Penghijauan dan pembuatan taman di atap gedung, khususnya bagi yang


menggunakan pelat datar, sudah banyak dilakukan orang, karena memberi dampak
pada manfaat ekologi.

Dalam lingkungEIi1 perl<.otaan, bertambahnya areal penyhijau8n akan meningkatkan


Ii',utu udara dengan berkurangnya karbon dioksida, dar! bertambahnYA pasokan
oKsigen, dalJat menyaring debu, oar, meng:..:rangi polusi uJara, Adanya tamar. di
atap gedung berguna juga untuk tempat bagi burung-burung a,au binatang-binatang
lainnya.

Secara umL:m, optimasi lahan rr.enjadi lebir. m6ningkat, dengan adanya !ambahan
iasilitas untuk bangunan ba;k berupa taman, maupun kolam, seilingga penampilan
atap datar bangunan menjadi lebih indah dan Qsri dengan adanya penghi.iauan.

Namun, Qdcmya taman di atap gedLlng jugc: mendatangkan kerurnitan tekn;s, erE~
:,aitannya darlgan masaiah yang serinG dihedapi oloh pelet datar, di antaranya
l<eboc0J"an Oali resapal! air. /I.danya gerakan pobor! 3kibat tartiup apginakan dapat
rr.erlyebabkan Icp:san kedap ",ir koyak karena iertaJik oleh akar pohan.
Bertambahnya kelembaban akib.:t terkurungnya air dalam lapisan tbnah akan
mel,yebabkail daya tahan lap:san kedap air menurun. Lapisan tanah JIang cukup
tebal memang dapat menghQmbat rn~rar, lbatnya panas, akan tetapi tanah juga
mengakibi:ltl<an bertambahnyc: beban pad8 bangunan dan mcilyulitkan untuk
mene:muk:m kebocoran iJdda atap bangun'",

1. PERTIMBANGAN KONSTRUKSI ATAP

a. Penambahan Beban Atap

Keberadaan taman di atas atap akan menyebabkan bertambahnya beban


yang perlu diperhitungkan. Timbunan tanah dan tanaman akan menambah

55
Pelatihan Pelaksanaan Gedllng Teknik Konstruksi - Bagian II

beban mati, beban angin, dan lambahan beban air pad a atap bangunan. Hal
ini akan makin bertambah, jika sistem pembuangan air tidak berfungsi seeara
baik.

Banyak jenis tanaman dapat lumbuh di alas 30 em. lapisan lanah, dan
tenlunya bukan Jenis pohon besar. Jika jenis lanaman perdu yang ditanam,
2
be ban atap yang perlu diperhitungkan akan bertambah sekitar 650 kg/m
dari perhitungan yang biasa di!akukan.

Pada umumnya at3p hrmya diperh;tungkan alas beral sendiri alap (setebal
10 em) dan beban yang diakibatkan oieh adanya ger.angan air padFl alap
bangunan jik2 terjadi h"jan ;eba! Namun j'k~ ~t::lr, rli~IJnakan spl)::Igai laman,
ada beberapa jenis bahan yang sering digunakan dalam per,lbuatan taman.
seGagC1i bagian dari elemen larsekap, sehubgga akan memberi tambahan
pada alap bang"nar..

Bahan-bahan yang digunakan, anlara lain:

3
- Balu Alam : 2.600 kg/m
- Balu Selah : 1.500 kg/m"
- 3;:;tu P~cah/split : 1.450 kg/rr.3
- tlesi TClClnQ : 7.250kg/:n3
- Belon : 2.200 kg/m3
- Beton Bertulang : 2.400 kg/m 3
- Kerikil dan K<)tal : 1.650 kg/m 3
• -1 7~" (,,.,,",,,3
- Pasan\:jan Bat.? . I . ' UV "~/III

- PasangCin Balu Gunung : 2.200 kg/m 3


- Pasargan Batu Cetay. : 2.200 kg/rn3
- Pasangan Balu Karang : 1.450 kg/rn 3
- Pasir (kering - lembab) : 1.300 kg/m3
- Pasir jenuh air : 1 .800 kg/m3
- Tanah merah (kering) : 1.700 kg/rn3
- Tanah merah (basah) : 2.000 kg/rn 3
- Kayu : 1.000 kg/m 3

56
Pelatihan Pelaksanaan Gedung Teknlk Konstruksi - Bagian II

Di samping itu bahan-bah an lain yang biasa digunakan untuk pencegahan


keboeoran atap:

- Adukan semen per em leba I . 21 kg/m 2


- Aspal per em lebal : 14 kg/m 2
- Lantai Keramik : 24 kg/m 2

Komponen taman yang juga ban,'8k digunakan, di antaranya:

- Uinding P<:35ngan 6ata'


1 batu : 450 kg/IT?
Y, batu : 250 kg/m 2
- Dinning Batako herongga:
18b2120 em : 200 kgl,.,,2
lebal 10 em : 120 kg/m 2
- Dindi'1g Salake masif:
tebal15 em : 300 kglm 2
tebal 1 C em : 200 !~g/m2
- Lantai !:ay" : 40 kg/m 2

Sedang untuk Beban Hidup yang per!u diperhltungkan tentunya d;ses;;aikan


deng2n aktivitas yang ads pada taman tersebut:

- O!ah raga : 40Q kglm 2


- Pesta da., rfam.a : 500 kg!mL
- Restoran : 250 kg/m 2

Beban tersebut di aias masih (iitambah dengan beban t5naman, yang besarnya
tergantung dari jenis dan ukuran pohon.

57
Teknik Konstruksi - Bagian II
Pelatihan Pelaksanaan Gcdung

b. Lokasi Pohon Besar

Beberapa pohon yang agak basar, biasanya digunakan untuk menjadikan


atap bangunan menjadi lebih alami (Gambar 5.3)

Gambar 5.3. Jenis-Jenis Pohon yang Spring Digurakan

Lokasi terr,p9t di man.:: akan ditanam pohun besar, pelat !antai perlu ditopang
oleh kolom struktural, agar pelat boton tiO::lK iuntuh atau melendut (Gambar

5.4).

58
Pelalihan Pelaksanaan Gedung Teknik Konslruksi - Bagian II

IIU HRUKTURAL
KOLOM

Gsmbar 5.4. GiJndukan Tanah Dilopang ,",olom Slruk:tural

Untuk menanam pohon yang agak besar, maka periu dibuat ciinding penai'lal1
tanah, karena dibuluhkan keteodlan tannh yang cukup untuk menjaga
sl'lbilitas pohon tersebut (Gambar 55), atau dangan membuat pit pada alap
b<mgunan. sehingga terdapat ruang yang cukup untuk menempaikan tanc.r.
yang dibutuhkar. (Gambar 5.6),

FILTER SI'ABILISATOR
I.

Baja Sik:J
dan Diangkur ke Pelat Beton

Gambar 5.5. Struktur Ppl1ahan Tanah

59
Pelatihan Pela.sanaan Gedllng Teknik Konstruksi - Bagian II

II
'--.
PIT

,I
II
U

Gambar 5.0. pi! untuK Pohon

c. Pencegahan Kebocoran

Atap perlu dilen;kapl dengan salurall pembuangan air ('arainage)


seuagaim;.,na lazimnya pada pelat d"ltar konvension81. Lapisan drain«ge dar.
butiran kasar (scjenis kerikil) perlu ditambahk;:1n ager air dengan mudah
mC'Igalir kE: !:Jbang-lubal1g saluran, lebih-Iebih di krlla hujan lebat untuk
menghindari genangall air yang akan menyebabkan bertambahnya beban.

Pasir aiau iernbaran yang dapat menyerap air ('oorous) dari sejenis bahan
'polystyrelle' sering kel: digunakan, juga tumbukan batu merah yang ringan
memiiki keunggulan rialam menyerap air dar. menjaga kelembl'liJa., !)ada
tingkat yang sesuai. Pengyunaan lembaran 'polystyrene' gelombang akan
menghasilkan aliran air ke sa luran dengan baik, seuang lekukan t>awah
gelombang dapat berfungsi sebagai tempat cadangan air untuk keperluan
tanaman (Gambar 5.7).

60
Pelatihan Pelaksanaan Gedung Teknik Konstruksi.- Bagian II

PENAMPUNGAN
AIR

PENAHAN AKAR LAPISAN


TANAMAN 'POLYSTYRENE"

PL.ASTIK PEM8ATAS
(KEDAP AIH)

Gambar 5.7. Lapisan di bawah Tanail

Filter yang terbuat dari bahan 'geo textile' dapat berfurgsi seg">l penggan ti
"ijuk', yang mengaiirkan air ke bawah, tetapi menahan butiran tanah agar
tidak menyumbat saluran a!r. Untul\ mencegah kerusakan lari::;an kedap air
(iapisall in:5Ulasi), maka perlu diceri lapisan penahan agar akar tanam"lO tidak
m'9rusak lapisan kedap air dan belon di bawah.,~m.

Lapisan penghijauan di atap bangLin<ln mp.mbenkan perlindungan Ie. hadap


rambatan panas matahari ke dalam uangunan perlu dikaji 3ecara baik, aqar
lambahan lapiscm kedap air, perku"ltan p",lai belon sesiJai cte~gan
penghematan energi yang diakibatkan oleh adany3 tam3r. di alap gedung
tersecui.

T"TUP BETON

PU;":;";"j>-z
LAPISAN ASPAL
------------. ~KED:l..r ;\Ifq

If

LA PISAN INSUlASI
lAPISAN PENGISI
::ERAT. A5PAL)

Gambar 5.8. Detail di Daerah Sambungan Bangunan

61
------------------------

Pelatihan Pelaksanaan Gedung Teknik Konstruksi - Bagian II

SelanJutnya, air yang berlebih, baik yang berasal dari siraman air, maupun
dari air hujan perlu dialirkan melalui lubang pembuangan (Gambar 8), agar
tidak menyebabkan adanya genangan air yang dapat menyebabkan resapan
dan kebocoran pada atap bangunan atau menyebabkan gangguan pada
tanaman Sebaiknya lubFlng pembuangan dapat terlihat atau jika terlindung
diberi tanda, untuk memudahkan pemeriksaan (Gambar 5.10).

LAPISAN TANAH
FILTER

KERIKIL

PELAT BETON

SALURAN PEMBIIANGMJ
AlP. HUJAN

Gambar 5.10 LubanQ Pernbuallg Air di bawah Tanah

TUiUP ',UBANt'\
SAl URl.~~
FU\S dl-\
/ AiR',
1~~:::';)f'..,P
,/'/

LAPISA N TAfoI.~H

...• KERIKIL

SA~URAN PEMa"~NGAN
AIRHUJAN

KEBAK
PENAMPUNGAN AIR
PIPA UNTUK
~ MENAMPUNG ENOAPAN

AKSES UNTUK
MEMBUANG
ENOAPAN

63
Pelatihan Pelaksanaan Gedung Teknik Konstruksi - Sagian II

Selanjutnya, air yang berlebih, baik yang berasal dari siraman air, maupun
dari air hujan perlu dialirkan melalui lubang pembuangan (Gambar 8), agar
tidak menyebabkan adanya genangan air yang dapat menyebabkan resapan
dan kebocoran pada atap bangunan atau menyebabkan gangguan pada
tanaman. Sebaiknya lubang pembuangan dapat terlihat atau jika terlindung
diberi landa, untuk memudahkan pemeriksaan (Gambar 5.10).

LAPISAN TANAH
FILTER FILT'OR

-----.,. KERIKIL

P<:LAT il~TON

SALURAN PEMBUANGAN
AIR HUJAN

Gambar 5.10. Lubang P19il1buang A.ir cii bawah Tanah

TUTlIP LUBANG
SA~URAN

Fi~TER

LAPISAN T~"AH

KER!K!~

PELATBETON

SALURANPEMCUANGAN
AIR HWAN

KEBAK
PENAMPUNGAN AIR
PIPA UNTUK
.' r MENAMPUNG ENDAPAN

AKSES UNTUK
• MEMBUANG
ENDAPAN

63
Pelatlhan Pelaksanaan Gcdung Teknik Konstruksi - Bagian II

Saringan

Lapisan
Kedap Air

Gambar 5 i '1. Detail Saluran Pembuangan Air

Se,ing kali, rancangan taman juga dilengkapi dellgan kolam, sp.hingga untuk
i1lencegah pcolambahan beban yang oerlebihan, ko:am dihuat dengan
mer>90'.makan adukan beton rl!1gan, 'Glassfiber Plastic', 'bentonite' atau
cc>mpuran karet sintesis sebagai lapisan kedap air (Gambar '5.11)

LAPISAr.! KEDII PAIR

LAi'ISl.N
PI:LIN:'IlING

L~P!SAN DRAINAGE

64
Pelalihan Pelaksanaan Gedung
Teknik Konstruksi - Bagian II

Gambar 5.12. Detail Kolam

,~,da dUD cara untuk membuat pel",! beton kcJap air. Peltama adukan beton
diberi CCimPll ran zat kimia yang berfungsi sebagai bahan kedap air, namun
jika cara pelaksanac:r,nya tid"'k cermat, beton tetap tidak kedap air, karena
rnu(u pekerjaannya yang tidak baik (oeton 'porous' atau retak-retak).

Cara kedua dilak~katl sete!ah pelat beton mengeras dengan memberikan


lapisan di atas pei-mul,aan Deton. Da1am prClktl9k, ada oua nahan yan:,; kerap
kali digunak2n; banar. y5ng berupa memiJran yang digelar dan di atas
permukaan p€ial beton, ata!..! :arupa cz::iran yang dllabur p<::-:Ja permuk;::an
pelat beton. Ceiran pelapis pela, beton dapal berupa cata yang mengandung
karet (,chlorinated rubber paint'), cairan yailg mengandung 'epoxy', atau dari
bahan aspal emu lsi.

Dengar. makin oanyaknyCl orang memb'lat taman di atar gedurlg, sekarang


telah tersedia sualu sisiern kon!"truksi unluk memudahkar. orang
menempatkan tanaman, tidak saja berkaitan dengan bahan isolasi, kedap air,
drainage, dan filter, letapi juga tanah ~'ang telah dioiah sebelumnya. Suatu
sistem yang telah dipatenkan terdiri dari kotak 'polystyrene' yang dirancang
modular dan mempunyai ragam ukuran kedalaman untuk disesuaikan
dengan jenis tanaman yang ingin digunakan, lengkap dengan lapisan kedap

65
Pelatihan Pelaksanaan Gcdung Teknik Konstruksi - 8agian II

air, sistem drainage dan tidak mung kin ditembus oleh akar tanaman (Gambar
5.13).

;~OTAK TERB'.:AT DARt


BAHAN 'Pvl YSTYRENE'"

Garr,nar 5.13. Kotak Tanaman

d. Tahapan p;!kerjaan

Jika pada atap bangunan hendak digunakan sebagai taman, maka pertama-
tama dilakukan pemeriksaan dan evaluasi atas kekuatan struktur pelat atap,
apakah masih dimungkinkan untuk diberi tambahan beban tanah, pohon Gan
ornamen-ornamen lainnya.

66
Pelatihan Pelaksanaan Ged~ng T eknik Konstruksi - Bagian II

Setelah kekuatan struktur dinilai cukup aman, maka dilakukan persiapan


dengan membersihkan atap dari segala kotoran, lumut, jamur dantumbuhan
liar (gambar 5.14)

Gambar 5.14. Kondisi Awal Palat Atap

Sete!ah dibersihkan dan dirapikan, maka kondisinya aKai, seperti yang


terlihat pada Gl:Ilobar :>.15.

Gambar 5.15. Pelat Atap Setelah Dibersihkan

67
Pelatihan Pelaksanaan Godling Teknik Konstruksi - Bagian II

Selanjutnya, di atas petat atap diberi lapisan kedap air dan penahan akar dan
direkatkan secara baik. agar tidak boccr. (Gambar 5.16). Gambar 5.17
memperlihatkan kondisi di mana lapisan kedap air sudah terpasang rapi dan
selanJutnya dipasangkan saluran pembuangan air (Gambar 5.18).

Gambar 5.16. Lapisan Kedap .Air

Gambar 5.17. Persiapan Pelat Atap untuk Pemasangan Sislem Drainage

68
Pelalihan Pelaksanaan Gedung Teknik Konslruksi - Bagian II

Pada Gambar 18, diperlihatkan pemasangan saluran pembuangan air yang


diletakkan di bawah lapisan filter ('geo textile) agar lubang pembuangannya
tidak tersumbat oleh butiran tanah.

Gambar 5.18. Saluran Drainage

Sete!sh semua~ya tertutup rc::pi. Ir1SKii di atas:1ya dapt dibenkan lapi5an


tanah ata;.! media tancm lainnya (Gamba r 5.19).

Gambar 5.19. Lapisan Tanah diletakkan di atas lapisan filter.

69
Pelalihan Pelaksanaan Gedung
Teknik Konslruksl- Baglan "

Setelah peke~aan urugan tanah selesai, maka tanaman dan diletakkan pada
posisi yang telah ditentukan (Gambar 5.20).

Gambar 5.20. Penamanan Pohon

Gambar-gambar berikut, merupaKan beberzpo: ragsm tanaman di atas <:tap


yang kerap kali dirancang, baik untuk maksud mengumngi radiasi panas
rr.atahari, m.Jupun UntU~ rungsi kegiatan dan t:lstetika (Gamtar 5.21).

Gambar 5.21. Ragam Taman di Atas Alap

70
- .... ;.

Pelatihan Pelaksanaan Gedung Teknlk Konslruksi - Bagian II

DAFTAR PUSTAKA

1. Departemen Pekerjaan Umum, Pekerjaan Mekanikal dan Elektrikal, Jakarta


\

2. Dines, N. & Brown, K.; (2001), Landscape Architect's Portable Handbook, McGraw-
Hillintemational Edition, Boston.
3. Jack Stroud Foster & Raymond Harington, "Structur and Fabric Part 1", BT Batsford.
Limited, London, 1977

4. Kreider, J.F. & Rabl, A.; (1S94), Heating and Cooling of Buildings - Design for
Efffcienrv, McGraw-Hili, Inc., !'Jew York.
,
5. McEvoy, M.; (1994), Externai COfiiponents, Longman Scientific & Technical, London.

Peter 8urberry, Environmental and Service, BT Bats United, London, 197G


"7
Santam~uris, M, (Editor); (200 1 ). Energy and Cfimat9 in the Urban Built
Environment, James & James. Ltd., LC01don
8. Wiranto Arismunandar dan Heizo Saito. Penyegaran Udara. Praclnya Parrtl1'ita,
Jakarta, 1980.
9. Yeang, K. (1999); The Green Skyscraper - The Basic for Desi:;ning Sustainable
lt1t~t1sive Buildings', Prestel Verlag, Munich.
10. Y3ang, K. (1996); The Skyscraper- Bioclimatically Considered, AC8demy Editior.::,
._ .. Londun..

71

Anda mungkin juga menyukai