X
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BIROBULI
KOTA PALU
PROPOSAL
Oleh
1
ii
Palu,…………………….2021
Pembimbing I
Palu,……………………. 2021
Pembimbing II
Menyetujui,
Ketua Prodi DIII Kebidanan Palu
ii
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
....................................................................................................................................
ii..................................................................................................................................
DAFTAR ISI
....................................................................................................................................
iii
DAFTAR GAMBAR
....................................................................................................................................
iv
DAFTAR SINGKATAN
....................................................................................................................................
v
DAFTAR LAMPIRAN
....................................................................................................................................
vi
BAB I PENDAHULUAN
....................................................................................................................................
1
A. Latar Belakang
..................................................................................................................
1
B. Rumusan Masalah
..................................................................................................................
4
C. Tujuan
..................................................................................................................
5
D. Manfaat Penelitian
..................................................................................................................
5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
....................................................................................................................................
7
iii
iv
62
iv
v
DAFTAR PUSTAKA
....................................................................................................................................
64
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
58
v
vi
DAFTAR SINGKATAN
KB : Keluarga Berencana
vi
vii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Surat Izin Pengambilan Data Awal dari kampus Poltekkes kemenkes palu
Sulawesi Tengah
Sulawesi Tengah
8. Format Pengakjian
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
namun secara keseluruhan akan pulih dalam waktu 3 bulan. Masa nifas
atau postpartum di sebut juga puerperium yang berasal dari bahasa latin
Nifas yaitu darah yang keluar dari rahim karena sebab melahirkan atau
sertai dengan tanda-tanda kelahiran). Jika sudah selesai masa 40 hari akan
tetapi darah tidak berhenti atau tetap keluar darah, maka perhatikanlah bila
keluarnya di saat ada (kebiasaan) haidh, maka itu darah haid atau
menstruasi. Akan tetapi, jika darah keluar dan tidak pada masa-masa
haidnya dan darah itu terus tidak berhenti mengalir,maka ibu harus segera
memeriksakan diri ke bidan atau dokter. (Eka puspita and Kurnia Dwi
Rimandini,2014)
dan melahirkan, rasa nyeri pada awal masa nifas, kelelahan akibat kurang
Ibu(AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) yakni mendeteksi dini keadaan
179.000 jiwa, Asia selatan 69.000 jiwa, dan Asia Tenggara 16.000 jiwa.
tahun 2007 yaitu 228 per 100.000 kelahiran hidup. Jumlah kasus kematian
ibu di provinsi jawa tengah pada tahun 2015 sebanyak 619 kasus (AKI
sebesar 111,16 per 100.000 hidup), angka ini mengalami penurunan cukup
3
kembali walaupun sedikit yaitu 602 kasus (AKI sebesar 109,65 per 100.00
kelahiran hidup )
melihat keberhasilan upaya kesehatan ibu. AKI adalah rasio kematian ibu
tertinggi yang diikuti oleh Jawa Barat dan Kalimantan Utara. Sedangkan
80%. Kondisi pada tahun 2019 tersebut mengalami peningkatan dari tahun
2019 dari 53.67 ibu bersalin mendapatkan kunjungan nifas sebanyak 3 kali
Laporan dari dinas Kesehatan Kota Palu Tahun 2019 dari 7.418 ibu
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1) Tujuan Umum
2) Tujuan khusus
Pusekesmas Birobuli.
Birobuli.
D. Manfaat Penelitian
1. Teoritas,
2. Praktis
a. Bagi puskesmas
poskesdes.
TINJAUAN PUSTAKA
suku kata yakni puer dan parous. Puer berarti bayi dan parous berarti
masa postpartum atau masa sejak bayi dilahirkan dan plasenta keluar
2020)
kesehatan bayi baru lahir dan perawatan serta dorongan semangat yang
membentuk respons ibu terhadap bayinya selama masa nifas ini. untuk
1) Uterus
progesterone.
Maryunani,2011)
a. Konraksi
Maryunani,2011)
b. Afterpains
awal nifas. Rasa nyeri /kram setelah melahirkan ini, lebih nyata
c. Tempat plasenta
Maryunani,2011)
d. Lokia
Lokia adalah dan darah dan cairan yang keluar dari vagina
1) Lokia Rubra/kruenta(merah)
Merupakan cairan bercampur darah dan sisa-sisa penebalan
2) Lokia serosa
berikutnya.
3) Lokia Alba(putih)
1. Serviks Uteri
celah atau garis horisontal agak lebar,sering disebut mulut ikan atau
porous serviks.
bertahap.
dimasukkan 2 jari
2. Vagina
seperti ukuran sebelum hamil pada minggu ke-3 atau ke-4. estrogen
3. Perineum
ada luka jahitan bekas robekan atau episiotomi, yaitu sayatan untuk
lama dan darah yang keluar lebih dari normal atau perubahan setelah
1) Komponen darah
meningkat lebih tinggi lagi selama 30 menit sampai 60 menit karena darah
berlebihan dan sisa-sisa produk tubuh melalui kulit selama masa nifas
(Anik Maryunani,2011)
4) Mengigil
mengalami edema.
minggu,tergantung pada:
Maryunani,2011)
Fungsi usus besar akan kembali normal pada akhir minggu pertama
dimana nafsu makan mulai bertambah dan rasa tidak nyaman pada
dengan ibu melakukan mobilisasi dini setelah rasa penat ibu hilang.
(Anik Maryunani,2011)
tonus otot ini tergantung pada tonus otot sebelumnya (senam dan
pada ibu dengan tonus otot abdomen yang buruk. Jika terjadi
dan peritoneum. Jika tonus otot rektus ini tidak terbentuk kembali,
Maryunani,2011)
menetap.
Maryunani,2011)
pada jari yang dialami 5% ibu hamil sebagai akibat dari traksi
a. Suhu
postpartum),infeksisalurankemih,endometritis
b. Nadi
100 kali permenit) dan dapat berlangsung sampai 6-10 hari setelah
c. Tekanan darah
d. Pernapasan
Maryunani,2011)
melahirkan
minggu pertama
1) Biodata
2) Keluhan utama
3) Riwayat menstruasi
4) Riwayat pernikahan
a) Menikah : kali
8) Riwayat KB
kesehatan
1) pemeriksaan umum
b) Kesadaran : Composmentis
N : 75x/m
R : 18x/m
S : 360C
31
lagi.
2) Pemeriksaan fisik
rambut
keadaan perineum
c. Analisa data
d. Penatalaksanaan
secara bertahap.
Fe 60 mg diminum 1 kali/hari.
a. Nutrisi
vitamin.
Pola makan ibu nifas sebagian besar tidak seimbang, yakni 65 orang
bahwa ibu menyusui tidak boleh makan makanan tertentu atau harus
pantangan makan dengan alasan demi kesehatan anak atau masih tetap
makan sayur ada 28 orang (43,1%). Ibu nifas yang tidak pernah
makan lauk hewani maka semuanya juga tidak pemah makan sayur.
aktifitas tertentu seperti tidak bolah berdiri didepan pintu, lari bila
melihat ada orang meninggal lewat, mandi pada jam tertentu dan tidak
b. Ambulasi Dini
post partum sudah diperbolehkan bangun dari tempat tidur dalam 24-
(Sri wahyuningsih,2019)
35
c. Eliminasi
Dalam 6 jam pertama post partum, pasien sudah harus dapat buang
air kecil. Semakin lama urine tertahan dalam kandung kemih maka
infeksi. Dalam 24 jam pertama post partum, pasien juga sudah harus
dapat buang air besar karena semakin lama feses tertahan dalam usus
maka akan semakin sulit baginya untuk buang air besar secara lancar.
Feses yang tertahan dalam usus semakin lama akan semaki mengeras
karena cairan yang terkandung dalam feses akan selalu terserap oleh
d. Senam Nifas
Selama masa nifas ibu butuh senam khusus untuk ibu nifas karena
benar dan diawali oleh pemanasan terlebih dahulu dan diakhiri dengan
e. Mandi
mandi di dalam bak. Air tidak akan naik ke dalam vagina jika pasien
f. Seksual
(Sri wahyuningsih,2019)
atonia uteri.
lahir.
persalinan.
penyulit.
cara merawat tali pusat, dan bagaimana menjaga bayi agar tetap
hangat
nifas.
penyulit.
bayinya.
tugas dan peran menjadi orang tua. Ibu akan merasa memiliki tanggung
jawab untuk merawat bayinya. Dalam periode masa nifas akan muncul
beberapa :
dan peran baru sebagai ibu bagi bayi. Hubungan awal antara orang tua
fase penyesuaian ibu (perilaku ibu) terhadap perannya sebagai ibu. Ibu
keinginan ibu untuk merawat diri dan bayinya sangat meningkat pada
bila bayi tersenyum, orang tua ikut tersenyum. Bila bayi mengerutkan
c. Responsitivity
(a) Fase ini berlangsung secara pasif dan dependen. Ibu menjadi
kehidupannya.
(g) Gangguan psikologis yang mungkin dirasakan ibu pada fase ini
bersama.
popok.
(f) Pada periode ini merupakan saat yang baik bagi ibu untuk
timbul.
(b) Keinginan dan rasa percaya diri untuk merawat diri dan bayi
meningkat
43
(c) Mulai menerima tanggung jawab sebagai ibu atas bayinya dan
khayalannya.
(Anita, 2014)
Ajarkan ibu jika melihat hal-hal berikut atau perhatikan bila tidak
ini meliputi : jika ibu sadar, periksa nadi, tekanan darah dan
dengan masker dan balon. Lakukan intubasi bila perlu. Dan jika
oksigen 4-6 liter per menit, jika pasien tidak sadar/ koma, bebaskan
jalan nafas, baringkan mirimg, ukur suhu, periksa apakah ada kaku
tenguk.
Bila terjadi gejala ini, periksa adanya varises, periksa kemerahan pada
betis, dan periksa apakah tulang kering, pergelangan kaki, atau kaki
g. Payudara bengkak.
Sesudah bayi lahir, ibu akan merasa lelah dan mungkin juga lemas
kaki.
j. Merasa sedih merasa tidak mampu mengurus diri sendiri dan bayinya.
bayinya sehat, dan membantu ibu keluarga baru ini makan dan
beristirahat.(Febi sukma,2017)
melahirkan, tubuh ibu akan mulai sembuh. Rahimnya akan mengecil lagi
dan berhenti berdarah. ASI akan keluar dari payudaranya. Bayi akan
a. memeriksakan tanda vital ibu periksalah suhu tubuh, denyut nadi dan
tekana darah ibu secara teratur minimal sekali dalam satu jam jika ibu
darah mestruasi yang berwarna tua dan gelap, atau agak merah muda.
sebagaimana mestinya.
47
berlebihan.
3) Periksa denyut nadi ibu dan tekanan darahnya setiap jam, untuk
alat kelamin ibu. Selain itu, perlu diperiksa juga apakah serviknhya
e. Bantu ibu buang air Hendaknya buang air kecil dapat dilakukan
kecil, karena sfingter uretra ditekan oleh kepala janin dan spasme oleh
f. Bantu ibu makan dan minum Sebagian besar ibu mau makan setelah
makanan bergizi yang diinginkan. Jus buah sangat baik karena akan
bulan.
h. Perhatikan gejala infeksi pada ibu Suhu tubuh ibu yang baru
ini biasanya terjadi jika air ketuban pecah lebih awal dari persalinan di
49
mulai atau jika persalinan terlalu lama , atau mereka merasa kelelahan
saat persalinan.
i. Bantu ibu menyusui Menyusui adalah cara terbaik bagi ibu dan
bayinya jika ibu merasa kebingungan apakah dia ingin menyusui atau
minggu atau bulan bulan pertama bahkan sedikit saja waktu untuk
(Febi sukma,2017)
acuan Dr. Lawrence Weed berdasarkan rencana (SOAP) yang telah di buat
asuhan yang sudah di buat tersebut. Ini menjadi sangat penting dalam
akurat.
aspek legal ini, catatan SOAP yang besar dan berkualitas harus di ajarkan
ini harus sesuai dengan ilmu sumbe, yaitu pengertian catatan SOAP ini di
dirinya dan kondisi dirinya saat ini, ataupun data pemeriksaan, untuk
51
rencana asuhan klinis. Setelah lembar SOAP ini, kita harus menyertakan
2. Definisi akronim
kebidanan yang akan di berikan kepada pasien (atau klien) pleh seorang
praktisi bidan. Jadi, SOAP di buat oleh bidan sebagai lembar rencana
a. Subjektif (S)
subjektif harus di gali secara fokus untuk menghindari hal-hal yang tidak
52
di perlukan atau yang bukan ranah bidan.Jika bidan tidak tau atau kurang
yang tentunya akan merugikan mahasiswa itu sendiri ketika suatu hari
b. Data Objektif
inspeksi, palpasi, auskultasi, dan perkusi. Selain itu, data “o” juga di
radiologi. Data “o” di gali dari pengembangan data “s” oleh sebab itu,
c. Assesment (A)
yang tertuang dalam plan atau rencana asuhan yang akan di berikan.
d. Plan (P)
thinking dan clinical judgment juga sangat berperan pada tahap ini.
3. Lembar implementasi
C. Kewenangan Bidan
kewenangan untuk:
1. Pasal 18
2. Pasal 19
meliputi pelayanan:
3)persalinan normal;
ibu eksklusif;
postpartum;
kebidanan yang akan diberikan kepada pasien (atau klien) oleh seorang
praktisi bidan. SOAP dibuat oleh bidan sebagai lembar rencana untuk
1. Subjektive (S)
tidak diperlukan.
2. Objektif (O)
3. Assessment (A)
a. Menganalisis (mengurai)
b. Mensintesis (menyimpulkan)
57
4. Plan (P)
tahap ini.
E. Kerangka Pikir
alur berpikir.
58
Puskesmas Birobuli Kota Palu pada bulan Februari sampai dengan Maret
2021.
Subjek laporan ini adalah ibu nifas dari 6 jam postpartum sampai
dengan 42 hari postpartum Di wilayah kerja Puskesmas Birobuli.
D. Definisi Operasional
Masa nifas adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan selesai
kata yakni puer dan parous. Puer berarti bayi dan parous berarti
setelah melahirkan puerperium atau nifas juga dapat diartikan sebagai masa
60
postpartum atau masa sejak bayi dilahirkan dan plasenta keluar lepas dari
2. Informed concent
3. Dokumentasi
1. Data primer
a. Interview
b. Observasi
2. Data Sekunder
yang telah ada. Data sekunder dapat diperoleh dari jurnal, lembaga,
Alat dan bahan yang digunakan dalam laporan tugas akhir antara lain:
1. Alat dan bahan yang digunakan untuk melakukan wawancara (ibu) klien
I. Etika Penelitian
privasi klien. Hal tersebut dilakukan penulis untuk menjaga etika baik
1. Infomed choise
(ayah dan ibu) informan yang diikuti selama pengumpulan data. Informan
2. Informed concent
dengan penjelasan yang diberikan, oleh karena itu keluarga (ayah dan ibu)
3. Confidentialy
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Taufan nugroho, Nurrezki, Desi Warnaliza, Wilis. (2014). Asuhan Kebidanan
Nifas. Yogyakarta: Nuha medika.
Eka Puspita and Kurnia D. (2014). Asuhan Kebidanan Masa Nifas. Jakarta: Trans
info media.
Febi S,Elli H, Siti N. (2017). Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. jakarta:
Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta.
Ns.Anik Maryunani. (2011). Asuhan Pada Ibu Dalam Masa Nifas (Postpartum).
DKI Jakarta: CV trans info media.
Reni Yuli Astutik. (2015). Asuhan Kebidanan Masa Nifas Dan Menyusui. Jakarta:
Trans info media.
Risa P and Rifka A. (2014). Ibu Nifas Normal. Yogyakarta: : Cv budi utama.
WHO(2015)
Yusari A, and Hj.Risneni. 2016. Asuhan Kebidanan Nifas Dan Menyusui. 1st ed.
Jakarta: Trans info media.