Anda di halaman 1dari 19

MK : PENGKAJIAN KEPERAWATAN

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH LANJUT


FASILITATOR : SALDI YUDUF, S.Kep,Ns, MHS,Ph D

HASIL ANALISIS DAN FORMAT PENGKAJIAN PENERAPAN TEORI


KEPERAWATAN HE ALTH PROMO
PROMOTI
TI ON (NOLA J PANDER) PADA
KASUS GANGGUAN SISTEM PERSYARAFAN

OLEH
KELOMPOK III

ENDAH FITRIASARI C012171046


ST. YARTIN C012171047
ST. RUSDIANAH C012171044
MUHRAWI YUNDING C012171042

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAW
K EPERAWATAN
ATAN
UNIVERSITAS
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2018
DAFTAR ISI

SAMPUL
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN ..............................
................................................
..................................
.................................
................. 1
A. Latar Belakang
Belakang..........................
...........................................
.................................
.................................
...............................
..............1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 3
C. Tujuan...........
Tujuan...........................
..................................
..................................
.................................
.................................
.........................
......... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...............................
...............................................
..................................
.......................
..... 4
A. Konsep Teori Nola J Pander ...................................................................... 4
B. Komponen teori model promosi
promosi kesehatan ..........................
................ ..................
..................
..............
.... 4
C. Asumsi dari model promosi kesehatan ...................................................... 5
D. Penjelasan health promosi model pander ...................
.......... ...................
...................
..................
.............
.... 6
E. Analisis
Analisis teori ...............................
................................................
...................................
..................................
...........................
........... 9
F. Kelebihan dan kekurangan ......................................................................... 9
G.Konsep teori penyakit stroke .................................................................... 12
BAB III Analisa Kasus Pengkajian Teori HPM ...............................
...........................................
............31
BAB IV PEMBAHASAN ..............................
................................................
..................................
...............................
............... 40
BAB VPENUTUP ...............................
...............................................
..................................
..................................
.........................
......... 45
A. Kesimpulan
Kesimpulan..........................................
..........................................................
..................................
..................................
.................. 45
B. Saran.......................................
.......................................................
.................................
.................................
...............................
............... 45
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Lampiran 1 : Format Pengkajian Umum dan Pemgkajian Teori HPM
Lampiran 2 : Format Assesment Tools HPM
KATA PENGANTAR

Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatu

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan karuniaNya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas kelompok dengan judul asuhan
keperawatan pada kasus persyarafan aplikasi teori keperawatan Health Peomosi
Model (Nola J Pander)sebagai salah tugas mata kuliah pengkajian keperawatan
medical bedah
Dalam penyusunan tugas ini kelompok telah banyak mendapatkan
motivasi dan masukan dari berbagai pihak, baik itu fasilitator mata kuliah maupun
rekan – rekan sekalian. Untuk itu perkenankan penulis mengucapkan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat langsung dalam penyusunan
tugas mata kuliah ini.
Penulis menyadari bahwa penyusunan tugas ini masih sangat jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun dalam
pengembangan pemahaman untuk tugas selanjutnya sangat kami harapkan. Akhir
kata dengan harapan yang sangat besar dari penulis, semoga tugas ini dapat
membawa manfaat bagi pembacanya.

Makassar, Maret 2018

Kelompok III
BAB I

PENDAHULUAN

Dalam disiplin ilmu keperawatan, fokus pengembangan teori lebih


menekankan pada penggunaan teori dalam konteks pengembangan dan
penggunaan teori middle range yang berfokus pada level praktek.Disiplin
praktek.D isiplin ilmu
keperawatan yang telah banyak mengalmi perkembangan mendapatkan suatu
pemahaman tentang hubungan
hubungan antara teori, praktek dan riset yang tidak lagi
dipisahkan menjadi kategori yang berbeda.Pengetahuan terus mengalami
perkembang ini,dalam kaitannya
ka itannya dengan tujuan profesi untuk kesejahtraan sosial
manusia dan masyarakat yang perawat layani membutuhkan pendekatan
sistematis yang difokuskan pada pasien. Jadi meskipun pegetahuan penting,
namun teori dan penelitian merupakan hal yang penting pula untuk disiplin dan
profesi sehingga pengetahuan baru
baru akan terus dihasilkan(Alligood, 2017)
Penerapan pengetahuan keperawatan dalam praktik merupakan kriteria
yang saat ini berada di garis depan dengan penekanan pada akuntabilitas untuk
praktik keperawatan, dan pengakuan yang berkembang terhadap teori middle
range untuk praktik keperawatan professional.Praktik professional membutuhkan
pendekatan sistematis yang di fokuskan pada pasien serta karya-karya teoritis
dalam memberikan pandangan dan perawatan kepada pasien. Secara umum
perawat mengakui
mengakui warisan
war isan yang kaya
ka ya akan karya dari
dar i para ahli teori
teo ri keperawatan
yang dapat diaplikasikan pada asuhan keperawatan, diantaranya teori middle
range yang menghadirkan keperawatan sebagai disiplin, dan menyediakan struktur
pengetahuan dalam proses analisis, kritik, evaluasi dan refleksi kritis dalam
penerapan praktik keperawatan.
Nola J. Pender adalah salah satu tokoh middle
middle range teori yang memiliki
konribusi dalam ilmu keperawatan untuk promosi kesehatan melalui
penelitiannya, pengajaran,
pengajara n, presentasi dan penulisan.Nola J. Pender menggunakan
menggunakan
keperawatan holistik, psikologi sosial dan belajar teori sebagai dasar untuk model
promosi kesehatan.Hal ini merupakan latar belakang Pender dalam keperawat an,
perkembangan manusia, psikologi eksperimental dan pendidikan.Health
Promotion Model adalah mengintegrasikan teori nilai pengharapan dan teori
kognif sosial dalam suatu perspektif ilmu keperawatan dari fungsi manusia secara
holistik. Model Pender mencoba untuk mengintegrasikan Health Promotion
Model yang digunakan dalam asuhan keperawatan secara efektif yang diarahkan
pada perbaikan atau peningkatan kesehatan dan kemampuan fungsional
fungsional
(Arifuddin & Basri, 2015).
Berdasarkan hal tersebut diatas, makalah ini mencoba mengaplikasikan
teori Health Promotion Model pada asuhan keperawatan sistem syaraf dengan
kasus strok.
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Konsep teori Nola J Pander


Health Promotion Model pertama kali diterbitkan oleh Nola J. Pender
pada tahun 1982 dankemudian direvisi pada tahun 1996. Model ini
menggabungkan 2 teori yaitu teori nilai harapan (expectancy value) dan teori
kognitif sosial ( social cognitive theory) yang konsisten dengan semua teori
yang memandang pentingnya promosi kesehatan dan pencegahan penyakit
adalah suatu hal yang logis dan ekonomis (Sukut, Arif, & Qur, 2015).
Model ini menunjukkan bahwa manusia tidak akan mengubah
perilaku mereka saat ini kecuali mereka pertama termotivasi atau cenderung
untuk mengambil tindakan (misalnya untuk bergerak menuju terlibat dalam
perilaku yang berkelanjutan). Kedua, individu termotivasi harus diaktifkan
untuk melakukan tindakan. Ketiga, orang yang mengambil tindakan harus
dihargai atau diperkuat. Perilaku yang tidak dihargai tidak akan bertahan
(Savelson, Van Wynsberghe, Frankish, & Folz, 2005).
B. Kerangka Konseptual Model Promosi Kesehatan

Sifat-sifat Perilaku spesifik Hasil Perilaku


dan pengalaman individu pengetahuan dan sikap

Manfaat dari tindakan yang


dirasakan

Hambatan untuk melakukan


tindakan

Kebutuhan bersaing
Hubungan dengan Keyakinan diri yang rendah atau tinggi dan
perilaku sebelumnya dirasakan preferensi

Tindakan terkait yang


mempengaruhi

Komitmen pada
Model perilaku
rencana tindakan
kesehatan

Faktor personal,
Pengaruh hubungan
biologis, psikologis,
interpersonal (Keluarga,
social budaya
kelompok, provider),
norma, dukungan , model.

Pengaruh situasional:
pilihan, sifat kebutuhan,
estetika.

Revisi Model Promosi Kesehatan


dari Pender, N.J, Murdaugh, C.L., dan Parsons, M.A (2002).
Promosi kesehatan dalam praktik keperawatan dikutip dari(Alligood & Tomey,
2006)
Adapun definisi konsep health promotion model revisi menurut
Pender diuraikan sebagai berikut (Alligood, 2014):
1. Prior related behavior (hubungan dengan perilaku sebelumnya) adalah
frekwensi perilaku yang sama atau mirip masa lalu. Perilaku sebelumnya
mempunyai pengaruh langsung atau tidak langsung dalam pelaksanaan
perilaku promosi kesehatan.
2. Personal factors (faktor personal) meliputi aspek biologis, psikologis, dan
sosial budaya. Faktor-faktor ini merupakan prediksi dari perilaku yang
didapat dan dibentuk secara alami oleh target perilaku.
3. Perceived benefits of actions (manfaat tindakan) adalah hasil positif dari
tindakan yang diharapkan terjadi dari perilaku kesehatan.
4. Perceived bariers to actions (hambatan tindakan yang dirasakan) adalah
dapat diantisipasi dan dibayangkan. Hambatan yang diantisipasi secara
berulang terlihat dalam penelitian empiris, mempengaruhi intensitas unt uk
terlibat dalam suatu perilaku yang nyata yang dilaksanakan.
5. Perceived self efficacy (keyakinan diri) adalah judgment/keputusan dari
kapabilitas seseorang untuk mengorganisasi dan menjalankan tindakan
secara nyata.
6. Activity-related affect (afek/sikap yang berhubungan dengan
aktivitas).Perasaan subjektif muncul sebelum, saat dan setelah suatu
perilaku, didasarkan pada sifat stimulus perilaku itu sendiri.
7. Interpersonal influences (pengaruh interpersonal) adalah kesadaran
mengenai perilaku, kepercayaan atau pun sikap terhadap orang lain.
Pengaruh interpersonal termasuk di dalamnya adalah norma (harapan dari
orang terdekat), dukungan sosial (instrument dan emosional) dan modeling
(belajar melalui observasi dari orang lain yang melakukan perilaku
tertentu). Sumber utama pengaruh interpersonal adalah keluarga,
kelompok dan pemberi layanan kesehatan.
8. Situational influences (pengaruh situasional) adalah persepsi dan
kesadaran personal terhadap berbagai situasi atau keadaan dapat
memudahkan atau menghalangi suatu perilaku.
3. Patofosiologi
Patofisiolagi atau proses perjalanan penyakit stroke, dilandasi oleh
sifat otak yang sangat sensitive terhadap kehilangan suplai darah, dimana
otak tidak dapat melakukan metabolisme anaerob dalam keadaan kurang
oksigen dan nutrisi. Kondisi hipoksia otak memicu terjadinya iskemia
otak. Iskemia pada jaringan bagian distal termasuk otak yang mendapatkan
suplai darah dari arteri terkait disebabkan oleh adanya oklusi pembuluh
darah otak. Dampak dari oklusi ini juga terjadi menyebabkan edema
disekitar jaringan. Iskemia inilah yang dapat mengganggu metabolisme
jaringan otak, karena minimnya suplai oksigen dan nutrisi. Iskemia dalam
waktu singkat memicu terjadinya deficit neurologi atau TIA (Transien
Iscemic Attact) dan jika aliran darah ke otak ini tidak segera tergantikan
maka jaringan otak akan mengalami kerusakan yang irreversible atau
infark dalam hitungan menit. Kondisi iskemia yang mengganggu
metabolisme otak, dapat menyebabkan kematian sel dan terjadi perubahan
yang permanent dalam 3- 10 menit (Smeltzer, Bare, Hinkle, & Cheever,
2010)
Aliran darah otak (CBF=Cerebral Blood Flow) yang normal sekitar
50-55 ml/100 gr otak/menit dan batas terjadinya gagal transmisi di sinaps
adalah sekitar 18 ml/100 gr otak/menit yang berakibat sel saraf tidak dapat
berfungsi secara normal tetapi masih ada potensi untuk pulih. Sel saraf
akan mati jika CBF berkurang sampai mendekati 8 ml/100 gr otak/menit.
Apabila daerah otak dengan tingkat CBF antara 8-18 ml/100 gr
otak/menit, daerah sel otak dapat pulih kembali atau berlanjut ke kematian
neuronal. Sel- sel saraf yang menjadi pusat daerah stroke atau inti yang
mengalami kematian segera saat kejadian serangan stroke tejadi disebut
sebagai primary neuronal injury dan area hipoperfusi yang muncul di
sekitar area inti infark, disebut sebagai penumbra iskemik (Black & Jane
Hokanson Hawks, 2014).
Area infark yang terjadi juga dipengaruhi jumlah sirkulasi kolateral
dan ukurannya, sehingga ini memunculkan adanya variasi manifestasi
pada pasien yang mengalami stroke pada area anatomi yang sama.
Kejadian iskemia serebral dalam beberapa menit , juga mempengaruhi
proses biokimia. Neurotoksin, termasuk oksigen, radikal bebas, nitric
oxide, dan glutamat menurun, sehingga terjadilah asidosis lokal dan
depolarisasi membran dan memungkinkan terjadinya gelombang natrium
kalsium. Hasilnya adalah edema sitotoksik dan kematian sel, ini
merupakan secondary neuronal injury. Sel- sel saraf penumbra rentan
terhadap pengaruh dari iskemia. Area yang mengalami edema setelah
iskemia memicu terjadinya temporary defisit neurology. Edema akan
menurun dalam beberapa jam atau kadang dalam beberapa hari dan pasien
mendapatkan kembali beberapa fungsi tubuhnya (Smeltzer et al., 2010)
Dijelaskan juga mengenai proses penyakit stroke hemoragik yang
dimulai dari kejadian rupturnya arterosklerotik dan hypertensive vessel.
Sebagian besar perdarahan intraserebral sangat luas, sehingga tidak
mengejutkan jika perdarahan kedalam otak menyebabkan sebagian besar
kejadian stroke yang fatal (Black dan Hawk, 2005).

4. Manifestasi Klinik
Manifestasi klinik pasien yang terkena serangan stroke menurut,
bervariasi tergantung pada penyebabnya, luas area neuron yang rusak,
lokasi neuron yang terkena serangan, dan kondisi pembuluh darah
kolateral di serebral.Temuan tanda dan gejala secara umum adalah sakit
kepala, muntah, kejang, perubahan status mental demam dan perubahan
gambaran EKG (elektrokardiogram), dan belum dikaitkan dengan
pembuluh darah spesifik. Manifestasi dari stroke iskemik termasuk
hemiparesis sementara, kehilanagan fungsi wicara dan hilangnya
hemisensori. Manifestasi klinis stroke dapat dihubungkan dengan area
kerusakan neuron otak (Black & Jane Hokanson Hawks, 2014), meliputi:
a. Hemiparesis (kelemahan) dan hemiplegia (paralisis) satu sisi
tubuh sering terjadi setelah stroke, yang biasanya desebabkan
karena stroke pada bagian anterior atau bagian tengah arteri
serebral, sehingga memicu terjadinya infark bagian motorik dari
kortek frontal.
b. Aphasia, pasien mengalami defisit dalam kemampuan
berkomunikasi, termasuk berbicara, membaca, menulis dan
memahami bahasa lisan. Terjadi jika pusat bahasa primer yang
terletak di hemisfer yang terletak di hemisfer kiri serebelum tidak
mendapatkan aliran darah dari arteri serebral tengah karena
mengalami stroke, ini terkait erat dengan area wernick dan
brocca.
c. Disatria, manifestasi klinis ini berbeda dengan manifestasi klinis
aphasia dimana pasien mampu memahami percakapan tetapi sulit
untuk mengucapkannya.
d. Disfagia merupakan manifestasi klinis yang lain dari kejadian
stroke,dimana pasien mengalami kesulitan dalam menelan karena
stroke pada arteri vertebrobasiler yang mepengaruhi saraf yang
mengatur proses menelan, yaitu N V (trigeminus), N VII
(facialis), N IX (glossofarengeus dan N XII (hipoglosus).
e. Pada pasien stroke juga mengalami perubahan dalam penglihatan
seperti diplopia, homonymous hemianophia (hilangnya
penglihatan pada setengah lapang pandang).
f. Agnosia, adalah gangguan dalam kemampuan mengenal obyek
yang familiar yang berupa agnosia visual dan auditori, dan
disebabkan karena oklusi pada arteri serebro posterior dan medial
yang mensuplai pada lobus temporal dan oksipital.
g. Horner’s syndrom, hal ini disebabkan oleh paralisis nervus
simpatis pada mata sehingga bola mata seperti tenggelam, ptosis
pada kelopak mata atas, kelopak mata bawah agak naik keatas,
kontriksi pupil dan berkurangnya air mata.
h. Unilateral neglected merupakan ketidak mampuan merespon
stimulus dari sisi kontralateral infark serebral, sehingga mereka
sering mengabaikan salah satu sisinya
i. Defisit sensori disebabkan oleh stroke pada bagian sensorik dari
lobus parietal yang disuplai oleh arteri serebral bagian anterior
dan medial.
17.

Savelson, A., Van Wynsberghe, R., Frankish, J., & Folz, H. (2005). Application
of a health promotion model to community-based sustainability planning.
Local Environment, 10(6), 629–647.
https://doi.org/10.1080/13549830500321832

Smeltzer, S. C., Bare, B. G., Hinkle, J. L., & Cheever, K. H. (2010). BRUNNER &
SUDARTH’S Textbook of Medical-Surgical Nursing . (H. Surrena, Ed.)
(Twelfth). Philadelphia: Lippincott Williams and Wilkins.

Sudoyo, A. W., Setiyohadi, B., Alwi, I., Simardibrata K, M., Setiati, S., & Syam,
A. F. (2009). BUKU AJAR ILMU PENYAKIT DALAM (Jilid I Ed). Jakarta:
Internal Publishing.

Sukut, S. S., Arif, Y. S., & Qur, N. (2015). FAKTOR KEJADIAN DIARE PADA
BALITA DENGAN PENDEKATAN TEORI NOLA J. PENDER DI IGD
RSUD RUTENG Factors Correlated With The Incidence Of Diarrhea In
Infants with Nola J.Pender Approach in Emergency Room of RSUD Ruteng.
Jurnal Pediomaternal, 3(2).

Teuschl, Y., & Brainin, M. (2010). Stroke education: Discrepancies among factors
influencing prehospital delay and stroke knowledge. International Journal of
Stroke, 5(3), 187–208. https://doi.org/10.1111/j.1747-4949.2010.00428.x
Lampiran 1

FORMAT

PENGKAJIAN SISTEM PERSYARAFAN


TEORI HE ALTH PROMOTI ON MODE L NOLA J PENDER

A. Data Umum Pasien


1. Kamar/Ruang Rawat :
2. No Rekam Medis :
3. Nama :
4. Umur :
5. Alamat :
6. Jenis Kelamin :
7. Status Perkawinan :
8. Agama :
9. Pendidikan :
10. Pekerjaan :
11. TGL Masuk RS :
12. Tanggal Pengkajian :

B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama :
 Kelemahan anggota gerak sebelah badan  Nyeri otot
 Bicara Pelo  Kaku kuduk
 Tidak dapat berkomunikasi  Sakit punggung
 Konvulsi (kejang)  Pusing
 Sakit kepala hebat  Ekstremitas dingin
 Penurunan kesadaran

........................................................................................................................
........................................................................................................................
2. Riwayat Keluhan Utama (OLDCART) :(Black & Hawks, 2014)
Onset : .........................................................................
Location : .........................................................................
Duration : ..........................................................................
Characteristic : ..........................................................................
Associated manifestations : ..........................................................................
Radiation : ..........................................................................
Treatment : ..........................................................................
3. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
a. Kebiasaan :  Merokok Obat-obatan Alkohol
b. Riwayat Penyakit :  Ya, ............................................  Tidak
Jika Ya :  Rubela  Rubeola  Infeksi sitomegalovirus
 Influenza Herpes simpleks  Meningitis  HIV
 TB  Anemia permisiosa  Kanker  Hipertensi
c. Riwayat Pembedahan : Ya, ............................................ 
Tidak
Jika Ya :  Gangguan Spinal  Neuropati perifer  Bedah
kranial
Adakah kompliksi pembedahan :  Ya  Tidak
Paparan anestesi :  Epidural  Spinal

d. Riwayat Pengobatan :  Ya, ............................................  Tidak


Jika Ya :  Aspirin/ antikoagulan  Antikonvulsan  Pil KB
 Stimulan SSP (Opioid, antimikroba, antireumatik, penenang dan
sedatif)
e. Riwayat Alergi :  Ya, ............................................  Tidak
f. Riwayat Imunisasi :  Lengkap  Tidak Lengkap  Lupa
g. Riwayat Perinatal :  Toksemia maternal  Defek tabung saraf
 Paparan virus in utero  Radiasi
h. Kelahiran prematur :  Ya ...........................................  Tidak
i. Riwayat Persalinan Lama :  Ya  Tidak
j. Riwayat Pemeriksaan Penunjang :  Ya  Tidak
Jika Ya :  EEG  EMG  CT
k. Riwayat perubahan sensori persepsi :  Ya  Tidak
l. Riwayat Trauma Kepala :  Ya  Tidak
m. Riwayat Penyakit Keluarga :  Ya  Tidak
Jika Ya :  DM  Epilepsi  Sklerosis lateral amiotropik
 Distrofi muskular  Hipertensi  Stroke
 Retardasi mental  Ggg Psikiatrik  Kanker

Genogram

n. Self Efficacy :
..................................................................................................................
...
Refleks Hoffman  Positif  Negatif
Refleks Wartnberg  Positif  Negatif
l. Refleks Patologis regresi : ...........................
Refleks Menetek  Positif  Negatif
Refleks Nout  Positif  Negatif
Refleks Memegang  Positif  Negatif

6. Sistem Sensorik :
Perasaan raba  Anestesia  Hipestesia  Hiperestesia
Perasaan nyeri  Analgesia  Hipalgesia  Hiperalgesia
Perasaan suhu  Termoanestesia  Termohipestesia
 Termohiperestesia
Permukaan tubuh  Parestesia  Disestesia-
hiperpatia
Perasaan Propriosetik  Somestesia  Viseroestesia  Kinestesia
 Statesia  Palestesi  Barestesia
Perasaan Interoseptif atau Viseroestesia .................
Perasaan diskriminatif atau Multimodalitas ...................

D. Pengkajian menurut Teori Health Promotion (Nola J Pender) pada


masalah persyarafan (Pender, 2011)
1. Karakteristik dan pengalaman individu tentang:
a. Kebiasaan sebelumnya
Kebiasaan individu ..........................................
Hambatan dari perilaku yang pernah dilakukan ................
Manfaat dari perilaku yang telah dilakukan ...............
Penyakit yang pernah diderita Sumber pelayanan kesehatan yang biasa
digunakan ..................................
Upaya yang pernah dilakukan ketika keluarga sakit
..................................
b. Faktor personal
Faktor biologis ......................................................................................
Faktor psikososial
Status kesehatan ...............................................................................
Motivasi .........................................................................................
Harapan diri dari keluarga tentang penyakit
.......................................
Faktor sosial budaya ..............................................................................
c. Perilaku spesifik pengetahuan dan sikap
Manfaat atau harapan dari tindakan ........................................................
Hambatan .....................................................
d. Kemajuan diri
Motivasi untuk perilaku hidup sehat
Wujud dari perilaku ..............................................................................
Pengalaman .........................................................................................
Ajakan .................................................................................................
Kondisi psikologi/ kecemasan ................................................................
e. Sikap yang berhubungan dengan aktifitas ..................
f. Pengaruh situasional ...........................................................................
Keadaan lingkungan sekitar ...............................................................
Sanitasi ...............................................................................................
Komunitas ...........................................................................................
g. Pengaruh interpersonal
Dukungan sosial ......................................................................................
Role model ..........................................................................................
Kebutuhan (nilai kepercayaan yang dianut) ....................
2. Fungsi Keluarga
a. Fungsi afektif ......................................................................................
b. Fungsi perawatan keluarga .................................................................
Kemampuan keluarga mengenal tentang kesehatan .................
Kemampuan keluarga mengambil keputusan .....................
Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit .........
Kemampuan keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan ............

Lampiran 2

HEALTH PROMOTION MODEL


CLINICAL ASSESSMENT FOR HEALTH PROMOTION PLAN

1. Meningkatkan Aktivitas Fisik


a. Perilaku sebelumnya
Usaha apa yang telah anda buat di masa lalu untuk aktif secara fisik ?
..................................................................................................................
Apa yang anda pelajari dari pengalaman ini ? ...................
b. Pengaruh Pribadi
Apa keuntungan pribadi menjadi lebih aktif ? ....................
Masalah ( rintangan) apa yang mungkin anda coba lebih aktif?
...............
Seberapa yakin anda ( self-effi cacy) bahwa anda bisa mengatasi
hambatan ini untuk menjadi lebih aktif? ...........................
1 2 3 4 5 6 7 8 9
10
Tidak Pasti Sangat Yakin

Aktivitas fisik apa yang paling anda sukai ? ( pengaruh aktivitas


terkait)
..................................................................................................................
.....
c. Pengaruh Interpersonal
Norma Sosial
Apakah anggota keluarga atau teman anda mengharapkan anda secara
fisik aktif?  Ya  Tidak, Jika Ya, Siapa?
.................................................
Dukungan Sosial
Siapa yang akan mendorong anda untuk aktif atau aktif dengan anda ?
......
Model Peran
Apakah ada orang di keluarga anda atau teman anda yang secara fisik
aktif 3-5 kali setiap minggu?  Ya  Tidak, Jika Ya,
siapa, dan apa yang mereka lakukan ..................................................
Pengaruh Situasional
Dimana anda bisa secara fisik aktif melakukan apa yang anda sukai ?
.......
d. Komitmen Terhadap Rencana Aksi
Apakah anda siap untuk menetapkan tujuan dan mengembangkan
rencana untuk menjadi lebih aktif?  Ya  Tidak
Langkah- langkah rencana .................................
e. Tuntutan dan Preferensi yang Bersaing (Tindak Lanjut)
Masalah apa yang anda hadapi dalam mencoba menjadi lebih aktif ?
........
Bagaimana anda bisa menghindari masalah ini di masa depan?
.................
2. Meningkatkan Nutrisi
a. Perilaku sebelumnya
Apa upaya yang telah anda buat di masa lalu untuk makan makanan
sehat di tempat kerja dan di rumah ? ................................
Apa yang anda pelajari dari usaha ini? ..........................
b. Perilaku Pribadi
Apa keuntungan pribadi memperbaiki kebiasaan makan anda?
................
Masalah (rintangan ) apa yang mungkin anda coba makan makanan
yang lebih sehat (lebih banyak sayuran, lebih banyak buah, makanan
rendah lemak, dan biji- bijian sehat)? ................................ Seberapa
yakin anda (self-effi cacy) bahwa anda bisa mengatasi hambatan makan
sehat ini?

1 2 3 4 5 6 7 8 9
10
Tidak Pasti Sangat Yakin

Makanan sehat apa yang paling anda sukai? ( pengaruh aktifitas


terkait)
.............................................................
c. Pengaruh Interpersonal
Norma Sosial
Apakah anggota keluarga atau teman anda mengharapkan anda untuk
makan makanan sehat?  Ya  Tidak, Jika Ya, siapa, dan apa
yang mereka lakukan?
..........................................................................................
Dukungan Sosial
Siapa yang akan mendorong anda untuk makan makanan sehat dan
memakannya bersama anda? .....................................
Model Peran
Apakah anggota keluarga atau teman anda makan makanan sehat
sebagian besar waktu?  Ya  Tidak, Jika Ya, Siapa?
........................
Apa yang mereka makan? ........................ Pengaruh Situasional
Di mana anda bisa menemukan makanan sehat untuk dimakan yang
anda nikmati?
Kerja ? ..................................................
Rumah? ........................................
Lain? .........................................
d. Komitmen Terhadap Rencana Aksi
Apakah anda siap untuk menetapkan tujuan dan mengembangkan
rencana makan makanan yang lebih sehat?  Ya  Tidak
Langkah Merencanakan Makan Sehat ............................
.Tuntutan dan Preferensi yang Bersaing (Tindak Lanjut)
Masalah apa yang anda hadapi dalam mencoba makan makanan yang
lebih sehat? ......................................
Bagaimana anda bisa menghindari masalah ini di masa depan?
..................................................................................................................
E. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan Diagnostik
b. Pemeriksaan Laboratori
Model Promosi Kesehatan
Intervensi untuk Mengatasi Pengaruh Kesehatan
Contoh : Meningkatakan Aktivitas Fisik

a. Karakteristik dan Pengalaman Indivu


Perilaku Sebelumnya : Memperkuat kekuatan klien dan membangun
kesuksesan dan kegagalan masa lalu
b. Pengaruh Pribadi
1. Manfaat : Memperkuat atau memperluas visi keuntungan
2.Hambatan : Bahas bagaimana hambatan untuk menjadi lebih aktif dapat
dilakukan
3. Self-effi cacy : Telah mencoba sedikit peningkatan aktivitas untuk
mengalami kesuksesan, membujuk kesuksesan, memperkuat kesuksesan,
berhubungan dengan model aktivitas fisik, fokus pada sensasi positif.
4. Aktivitas yang berhubungan dengan mempengaruhi : Membantu
merencanakan aktivitas yang menyenangkan sesuai jadwal
c. Pengaruh Interpersonal
Norma sosial : Dorong keluarga dan teman untuk meningkatkan ekspektasi
aktivitas
Dukungan sosial : Bantu klien menggunakan dukungan sosial dengan
meminta keluarga dan teman untuk menjadi aktif dengan dia at au memberikan
dukungan untuk melakukannya (dorongan, hadiah, kontrak keluarga).
Model peran : Rencanakan peningkatan interaksi dengan orang- orang yang
aktif secara fisik
d. Pengaruh Situasional
Pilihan : Bantu pilih lokasi yang menarik, hemat biaya, dan aman untuk
aktivitas favorit
e. Komitmen Terhadap Rencana Aksi
Menetapkan Tujuan : Menetapkan sasaran tindakan yang realistis dan
berintegrasi ke dalam harian dan mingguan susunan acara.
f. Permintaan dan Preferensi Bersaing
Kesulitan yang tak terduga : Bekerja sama dengan klien untuk
mengembangkan rencana untuk menghindari tuntutan dan preferensi yang
bersaing
g. Evaluasi yang sedang berlangsung : Tindak lanjut untuk melihat apakah
rencana berhasil. Rencana selengkapnya sesuai kebutuhan.

Anda mungkin juga menyukai