Kata Pengantar
Daftar Isi ..........................................
................................................................
............................................
.............................................
.........................
.. i
Tinjauan Mata Kuliah ...............................................
......................................................................
............................................
.....................
Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) memiliki ciri utama keterpisahan ruang dan waktu antara
mahasiswa dengan dosennya. Dalam PJJ, keberadaan bahan ajar memiliki peran
strategis. Melalui bahan ajar, mahasiswa secara mandiri mampu belajar,
belajar, berefleksi,
berinteraksi, dan bahkan menilai sendiri proses dan hasil belajarnya.
Paket bahan ajar PJJ S1 PGSD ini tidak hanya berisi materi kajian, tetapi juga
pengalaman belajar yang dirancang untuk dapat memicu mahasiswa untuk dapat
belajar secara aktif, bermakna, dan mandiri. Paket bahan ajar ini dikemas secara
khusus dalam bentuk bahan ajar hybrid yang meliputi:
a. Bahan ajar cetak,
b. Bahan ajar audio,
c. Bahan ajar video, serta
d. Bahan ajar berbasis web.
Seluruh paket bahan ajar ini dikembangkan oleh Konsorsium PJJ S1 PGSD yang
terdiri dari 10 Perguruan Tinggi (PT), yaitu Universitas Sriwijaya, Universitas
Unit 1
Ruminiati
PENDAHULUAN
B uku ini merupakan materi awal dalam matakuliah pembelajaran PKn SD.
4. Menjelaskan pengertian nilai
5. Menjelaskan pengertian moral
6. Menjelaskan pengertaian norma
7. Menganalisis kosep, nilai, moral, dan norma dalam materi PKn SD
Sebelum Anda melangkah ke unit berikutnya, pahami betul isi Unit 1 ini, sehingga
akan memudahkan Anda memahami unit yang lain tersebut.
Perlu Anda ketahui bahwa buku ini juga dilengkapi dengan soal latihan/tugas
yang disertai dengan rambu-rambu jawaban, serta soal tes formatif dengan kunci
jawabannya. Soal-soal ini sebaiknya Anda jawab secara mandiri, dan baru Anda
cocokkan dengan kunci jawaban yang tersedia. Jumlah jawaban mandiri Anda yang
benar dihitung dengan rumus yang disediakan dalam buku ini, sehingga Anda secara
jujur dapat mengetahui sejauh mana posisi Anda dalam memahami materi dari unit
yang telah Anda pelajari ini. Disamping itu, bahan ajar cetak ini juga didukung
dengan media yang lain seperti Video, Audio, dan Web.
Mantapkan lagi pemahaman Anda melalui refleksi, dan saling berdiskusi
dengan teman/mahasiswa lain atau orang yang Anda anggap ahli dalam hal materi
ini. Selanjutnya, marilah kita mulai belajar dengan menelaah Subunit 1 di bawah ini.
Subunit 1
Pengantar
D alam dunia pendidikan belajar tidak hanya terjadi di sekolah saja, tetapi juga
di tiga pusat yang lazim disebut dengan Tri Pusat Pendidikan. Tri Pusat
Pedidikan adalah tempat anak mendapatkan pengajaran baik secara langsung maupun
tidak langsung, baik formal maupun non formal, yang terdiri atas: (1) pendidikan
dari dalam keluarga (informal), (2) pendidikan di sekolah (formal), dan (3)
pendidikan dalam masyarakat (non formal). Dalam pendidikan informal, peran
anggota keluarga sangat besar, terutama orang tua karena orang tua merupakan
dengan tanpa adanya usaha tidak disebut belajar. Terdapat beberapa teori belajar
yang dikenal, namun hanya dua di antaranya akan dibahas dalam buku ini, yaitu teori
belajar yang berdasarkan psikologi stimulus-respon (S-R) dan yang berdasarkan
psikologi kognitif.
Menurut aliran psikologi S-R, tingkah laku seseorang dikendalikan oleh
peristiwa yang berupa ganjaran yang datangnya dari luar dan dinamakan penguatan.
Karena adanya stimulus tersebut (faktor-faktor lingkungan) muncul respon (tingkah-
laku). Stimulus dan Respon itu saling berasosiasi. Menurut psikologi S-R, belajar
merupakan akibat adanya hubungan antara peristiwa-peristiwa (S) yang
dirangsangkan kepada siswa dan respon (R) siswa terhadap rangsangan tersebut. Dari
beberapa aliran psikologi S-R yang ada, aliran yang dianut oleh Thorndike, Skiner,
Bruner dan Gagne yang akan dibahas di sini.
Para ahli psikologi kognitif berpendapat bahwa pengetahuan merupakan
konstruksi kognitif dari suatu kenyataan yang terjadi melalui serangkaian aktifitas
seseorang. Dengan demikian belajar bukan sekedar melibatkan hubungan antara
stimulus dan respon saja, tetapi juga melibatkan proses berpikir yang sangat
kompleks. Menurut teori ini, kemampuan individu terbangun melalui proses interaksi
menyatakan bahwa pengulangan tanpa ganjaran tidak efektif, karena asosiasi S
dan R hanya diperkuat oleh ganjaran. Jadi hukum latihan ini mengarah pada
banyaknya pengulangan, yang biasa disebut drill.
c. Hukum akibat, yang menunjukkan bahwa jika suatu hubungan dapat
dimodifikasi seperti halnya hubungan antara stimulus dan respon, dan
hubungan tersebut diikuti oleh peristiwa yang diharapkan, maka kekuatan
hubungan yang terjadi semakin meningkat. Sebaliknya, jika kondisi peristiwa
yang tidak diharapkan mengikuti hubungan tersebut, maka kekuatan hubungan
yang terjadi semakin berkurang.
Rambu-rambu
Rambu-rambu j awaban
awaban soal latihan
1. Tri Pusat Pendidikan itu pencakup pendidikan informal, formal dan nonformal.
Jelaskan masing-masing dan tunjukkan adakah kaitannya dengan pendidikan
dalam kandungan.
2. Tekankan perbandingan pendapat ketiga tokoh tersebut pada proses terjadinya
interaksi antar informasi yang masuk dengan kondisi intern siswa yang belajar.
Misalnya, Ausubel berpendapat bahwa yang penting materi yang dipelajari siswa
Rangkuman
1. Belajar merupakan usaha aktif seseorang untuk mengadakan perubahan
tingkah laku akibat adanya rangsangan dari luar yang berupa pengamatan
atau informasi
2. Menurut aliran psikologi S-R, tingkah laku seseorang dikendalikan oleh
peristiwa yang berupa ganjaran yang datangnya dari dari luar dan dinamakan
penguatan.
3. Para ahli psikologi kognitif berpendapat bahwa pengetahuan merupakan
akibat dari konstruksi kognitif dari suatu kenyataan yang terjadi melalui
serangkaian aktifitas seseorang.
4. Terdapat beberapa istilah model pendekatan pembelajaran, tergantung pada
sudut pandanggya. Ditinjau dari sudut interaksi siswa dan materi, dikenal
pendekatan deduktif, induktif, dan penemuan.
penemuan. Ditinjau dari sudut interaksi
guru dan siswa, dikenal istilah ekspositori, ceramah, tanya jawab, dan
diskusi. Ditinjau dari interaksi antar siswa atau siswa dengan masyarakat
(bukan guru), dikenal istilah diskusi kelompok, bermain peran, dan simulasi
sosial.
Tes Formatif 1
2. Dua tokoh teori belajar yang termasuk aliran psikologi kognitif antara lain
adalah…..
A. Piaget dan Gagne
B. Bruner dan Ausubel
C. Skiner dan Gagne
D. Thorndike dan Piaget
C. sensori motor atau operasi kongkrit
D. operasi kongkrit atau pra operasional
Selanjutnya cocokanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban tes formatif 1 yang
terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar kemudian
gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan anda terhadap
unit 1
Rumus
Jumlah jawaban yang benar
Tingkat penguasaan = x 100
10
Arti tingkat penguasaan yang Anda capai:
90 – 100 = baik sekali
80 – 89 = baik
70 – 79 = cukup
< 70 = kurang
Setelah mengerjakan soal formatif ini, bandingkanlah jawaban Anda dengan kunci
Selanjutnya, mari kita cermati Subunit 2 (dua). Subunit 2 ini terdiri dari dua bahasan
utama, yaitu: pengertian konsep, nilai, moral, norma dalam pembelajaran PKn SD
dan analisis materi pembelajaran PKn SD dalam kurikulum 2006. Lebih jelasnya
mari kita cermati dan kita analisis Subunit 2 di bawah ini!
UU No.12 th. 2006 ini berangkat dari adanya keiinginan UU yang ideal yang
harus memenuhi tiga unsur :Unsur Filosofi, Yuridis, Sosiologis. Dalam UU yang
lama, ketiga unsur diatas kurang tampak, karena secara filosofis UU lama masih
mengandung ketentuan-ketentuan yang tidak sejalan dengan Pancasila. Sebagai
contohnya, adanya sifat diskriminatif karena kurang adanya perlindungan terhadap
perempuan dan anak. Sedangkan secara yuridis, pembentukan UU yang lama masih
mengacu pada UUDS th. 1950, dan secara sosiologis, UU tersebut sudah tidak sesuai
dengan perkembangan dan tuntutan masyarakat Indonesia sebagai masyarakat dunia.
Dengan demikian, sudah jelas bahwa KN berbeda dengan Kn karena KN merupakan
program pendidikan tentang hak dan kewajiban warga negara yang baik, sedangkan
Kn merupakan status formal warga negara yang diatur dalam UU No.2 th. 1949
tentang naturalisasi, yang kemudian diperbarui lagi dalam UU No.12 th. 2006.
4. Metode Simulasi
Seringkah Anda menggunakan metode simulasi jika menyampaikan materi
PKn pada siswa? Apa metode simulasi cocok untuk siswa SD? Apa kelemahan
dan kelebihan jika Anda menggunakan metode simulasi?
Metode simulasi adalah metode yang diberikan kepada siswa, agar siswa
dapat menggunakan sekumpulan fakta, konsep, dan strategi tertentu. Penggunaan
metode tersebut memberi kesempatan kepada siswa untuk berinteraksi sehingga
5. Metode pemberian tugas
Tentunya Anda setiap hari menggunakan metode pemberian tugas pada siswa
Anda. Tanpa metode ini pembelajaran tentu tidak dapat berjalan dengan aktif.
Setujukah Anda dengan pernyataan ini?
Metode pemberian tugas adalah metode yang dilakukan oleh guru terhadap
siswa, yang biasanya lebih banyak dikerjakan di rumah atau di luar sekolah
karena penyelesaiannya memerlukan waktu yang lebih panjang. Metode ini biasa
dilakukan guru apabila pembelajaran telah selesai, supaya apa yang telah
dijelaskan guru dalam pembelajaran semakin diresapi siswa. Selanjutnya, tugas
laporan ditanggapi bersama supaya dicapai hasil yang lebih baik.
7. Metode Laboratorium
Anda tentu sudah tidak asing lagi dengan metode laboratorium. Untuk PKn
siswa lebih mudah belajar di Lab PKn, karena semua keperluan tersedia disitu,
sehingga memudahkan siswa lebih inovatif.
Metode laboratorium adalah suatu metode yang mengaitkan teori dengan
pengalaman. Metode ini mungkin digunakan untuk menyelidiki berbagai hal,
termasuk tingkah siswa.
menjadikan siswa menjadi senang, sedih, dan tertawa jika pemerannya dapat
menjiwai dengan baik. Seringkah Anda melakukan?
Verbal
symbol visual
visual
film
televisi
pameran wisata
demonstarsi
observasi
Rangkuman
7. Faktor yang bukan merupakan hal yang harus diperhatikan didalam memilih
media pembelajaran adalah
a. objektivitas
b. sasaran program
c. situasi dan kondisi
d. merk media
Tindak Lanjut
Marilah kita memilih metode, media dan cara penggunaannya dalam proses
pembelajaran.
B eberapa metode dan media di atas merupakan metode dan media yang sering
digunakan untuk pembelajaran PKn di SD. Apakah Anda telah menyiapkan
komponen yang tepat sebelum melaksanakan pembelajaran? Komponen tesebut
adalah materi, metode, media dan alat evaluasinya. Begitu pula model
Kls/ Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Dasar Model
Model Langkah2
Langkah2 Metode
Metode Media
Media Penilaia
Penilaian
n
Smt Kompetensi
3.2 Melaksanakan -ekspositori - guru menjelaskan
menjelaskan tentang hak
ha k- ceramah - cerita dalamproses:
hak anak di anak di rumah dan di sekolah - tanya-jawab video tentang - tes lisan
rumah dan di - guru meminta siswa - penugasan anak yang (tanya jawab)
sekolah menyebutkan hak anak di mendapat - pengamatan
rumah dan di sekolah haknya hasil:
- guru menjelaskan bagaimana - cerita dalam- tes tulis
tulis (LKS)
(LKS)
cara anak melaksanakan video tentang - penugasan
haknya di rumah dan di anak yang
sekolah kehilangan
- guru meminta siswa haknya
menuliskan cara
melaksanakan haknya di
rumah dan di sekolah
39
Pendidikan Kewarganegaraan 2-
Kls/ Standar Kompe
Kompetensi
tensi Dasar
sar Model
odel Langk
Langkaah2 Metode
tode Media
di a Pen i l ai an
Smt Kompetensi
. Menerapkan .1 Menjelaskan - induktif - guru bercerita tentang kewa- - ceramah - gambar ceritaproses:
kewajiban anak di kewajiban anak - ekspositori jiban anak di rumah dan di - bercerita tentang - tes lisan
rumah dan di di rumah dan di sekolah kewajiban anak (tanya jawab)
sekolah sekolah - guru menceritakan gambar di - gambar cerita- pengamatan
papan tulis tentang anak yang tentang anakhasil:
anak
melaksanakan kewajibannya yang - tes tulis
tulis (LKS)
(LKS)
dengan penuh tanggung meninggalkan - penugasan
jawab dan anak yang tidak kewajibannya
melaksanakan kewajibannya
- guru menegaskan pentingnya
kewajiban anak di rumah dan
di sekolah
- guru menegaskan pengertian
kewajiban anak
40
2- Unit 2
Kls/ Standar Kompete
Kompetensi
nsi Dasar
Dasar Model
Model Langka
Langkah2
h2 Metode
Metode Media
Media Penilai
Penilaian
an
Smt Kompetensi
.2 Melaksanakan - ekspositori - guru menjelaskan tentang - ceramah - cerita dalamproses:
kewajiban anak kewajiban anak di rumah dan - tanya-jawab video tentang - tes lisan
di rumah dan di di sekolah - penugasan anak yang (tanya jawab)
sekolah - guru meminta siswa melaksanakan - pengamatan
menyebutkan kewajiban anak kewajibannya hasil:
di rumah dan di sekolah - cerita dalam- tes tulis
tulis (LKS)
(LKS)
- guru menjelaskan bagaimana video tentang - penugasan
cara anak melaksanakan akibat bagi anak
ana k
kewajibannya di rumah dan di yang
sekolah meninggalkan
- guru meminta siswa kewajibannya
menjelas-kan cara
melaksanakan kewa-jiban di
rumah dan di sekolah
41
Pendidikan Kewarganegaraan 2-
Kls/ Standar Kompete
Kompetensi
nsi Dasar
Dasar Model
Model Langka
Langkah2
h2 Metode
Metode Media
Media Penilai
Penilaian
an
Smt Kompetensi
2/1 1. Membiasakan 1.1 Mengenal - induktif - guru bercerita tentang kisah - ceramah - gambar proses:
hidup gotong pentingnya hidup rukun, saling berbagi - tanya-jawab kegiatan gotong - tes lisan
royong hidup rukun, dan tolong menolong - penugasan royong (tanya jawab)
saling berbagi, - guru meminta siswa menye- - portofolio
dan tolong butkan contoh hidup rukun, hasil:
menolong saling berbagi, dan tolong - tes tulis
tulis (LKS)
(LKS)
menolong - penugasan
- guru meminta siswa
menjelas-kan akibat tidak
tida k
hidup rukun, tidak saling
berbagi, dan tidak gotong
royong
- guru menegaskan pentingnya
hidup rukun, saling berbagi,
dan tolong menolong
42
2- Unit 2
Kls/ Standar Kompete
Kompetensi
nsi Dasar
Dasar Model
Model Langka
Langkah2
h2 Metode
Metode Media
Media Penilai
Penilaian
an
Smt Kompetensi
1.2 Melaksanakan - induktif - guru menjelaskan tentang - ceramah - cerita dalamproses:
pentingnya pentingnya hidup rukun, - diskusi video tentang - tes lisan
hidup rukun, saling berbagi, dan tolong kisah hidup (diskusi)
saling berbagi, menolong rukun, saling - observasi
dan tolong - guru meminta siswa bekerja berbagi, dan hasil:
menolong sama melakukan suatu tolong - tes tulis
tulis (LKS)
(LKS)
aktivitas di kelas, kemudian menolong - penugasan
guru memperhatikan kualitas - skala sikap
hidup rukun, saling berbagi
dan tolong menolong masing-
masing siswa
- guru menegaskan bagaimana
cara anak melaksanakan
hidup rukun, saling berbagi,
dan tolong menolong
43
Pendidikan Kewarganegaraan 2-
Kls/ Standar Kompetensi Dasar Model Langkah2 Metode Media Penilaian
Smt Kompetensi
2. Menampilkan 2.1 Membiasakan -ekspositori - guru menjelaskan pentingnya - ceramah - gambar anak proses:
sikap cinta membuang membuang sampah pada - tanya jawab membuang - tes lisan
lingkungan sampah pada tempatnya sampah di (diskusi)
tempatnya - guru bertanya kepada siswa tempatnya dan - observasi
akibat tidak membuang di selokan hasil:
sampah pada tempatnya - gambar - tes tulis (LKS)
- guru meminta siswa saling pasukan kuning - penugasan
mengawasi satu sama lain bekerja - skala sikap
aktivitas membuang sampah - gambar parit
pada tempatnya yang penuh
sampah
- gambar banjir
44
2- Unit 2
Kls/ Standar Kompetensi Dasar Model Langkah2 Metode Media Penilaian
Smt Kompetensi
2.2 Menampilkan - induktif - guru menceritakan tentang- ceramah - binatang proses:
sikap cinta sikap mencintai lingkungan - diskusi - tumbuhan - tes lisan
lingkungan - guru membimbing siswa- pengamatan pewarna (diskusi)
melakukan karyawisata - tanya jawab - gambar - observasi
- guru meminta siswa meng- - karyawisata binatang dan hasil:
amati dan membandingkan - dialog bunga - tes tulis (LKS)
dua kondisi lingkungan yang - gambar - penugasan
berbeda lingkungan - portofolio
- siswa bermain peran fabel
- guru menegaskan pentingnya
sikap cinta lingkungan
45
Pendidikan Kewarganegaraan 2-
Kls/ Standar Kompetensi Dasar Model Langkah2 Metode Media Penilaian
Smt Kompetensi
2/2 3. Menampilkan 3.1 Mengenal - induktif - guru menceritakan tentang- bercerita - cerita proses:
sikap demokratis kegiatan suatu kegiatan - diskusi bergambar - tes lisan
bermusyawarah bermusyawarah dan - sosiodrama kegiatan (diskusi)
dan menghargai pengambilan suara terbanyak - tanya jawab musyawarah - observasi
suara terbanyak - guru memberi suatu - kaset lagu-lagu hasil:
permasalahan sederhana - tes tulis (LKS)
untuk dimusyawarahkan - penugasan
bersama oleh siswa di kelas
- guru meminta siswa bermain
peran tentang kegiatan
pengambilan suara terbanyak
- guru meminta siswa
memberikan beberapa contoh
lain tentang kegiatan
bermusyawarah dan
menghargai suara terbanyak
sebagai penegasan
46
2- Unit 2
Kls/ Standar Kompetensi Dasar Model Langkah2 Metode Media Penilaian
Smt Kompetensi
. Menampilkan .1 Melaksanakan - induktif - guru menceritakan perilaku- bercerita - cerita dalamproses:
nilai-nilai perilaku jujur, jujur dlm kegiatan sehari-hari - pengamatan video tentang - tes lisan
Pancasila disiplin, dan - guru menayangkan sikap dan - tanya jawab sikap dan (diskusi)
senang bekerja perilaku jujur dan tidak jujur - diskusi perilaku jujur- skala sikap
dalam kegiatan melalui gambar video dan tidak jujur hasil:
sehari-hari - guru meminta siswa memban- - gambar - tes tulis (LKS)
dingkan dua sikap yang Pancasila - penugasan
berbeda tersebut disertai - portofolio
penjelasannya
- guru meminta siswa menulis
akibat tidak jujur
- guru menegaskan pentingnya
sikap dan perilaku jujur
47
Pendidikan Kewarganegaraan 2-
penilaian dapat juga Anda lakukan dengan cara membandingkannya dengan kriteria-
kriteria yang berlaku tanpa perlu melakukan pengukuran terlebih dulu.
Sebagaimana telah dijelaskan di atas, tidak semua proses penilaian dilakukan
melalui pengukuran. Dari pernyataan ini tampak bahwa penilaian berbeda dengan
pengukuran. Sebagai guru hendaknya Anda tahu perbedaan pengertian pengukuran
dan penilaian. Pengukuran dalam kegiatan pembelajaran adalah suatu proses
membandingkan tingkat keberhasilan dengan ukuran keberhasilan dalam
pembelajaran yang telah ditentukan. Sedangkan penilaian dalam pembelajaran
adalah proses pembuatan keputusan nilai keberhasilan dalam pembelajaran melalui
kegiatan pengukuran atau pembandingan dengan kriteria-kriteria yang berlaku.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa penilaian dapat diartikan
sebagai proses sistematis untuk menentukan nilai sesuatu (tujuan, kegiatan,
keputusan, unjuk-kerja, proses, orang, objek, dan yang la in).
Setelah memahami pengertian penilaian dan proses penilaian dalam kegiatan
pembelajaran, kiranya Anda juga perlu memahami kedudukan penilaian dalam
proses pendidikan. Proses pendidikan sebenarnya merupakan proses
memanusiawikan anak manusia. Oleh sebab itu, sebagai guru di SD sebaiknya Anda
Bagan 3.1 Proses Pendidikan sebagai Proses Transformasi Budaya dan Peradaban
(Sumber: Mudjiono & Dimyati 1999:192)
Keterangan:
Masukan. Masukan yang dimaksud di sini adalah siswa yang masuk ke sekolah
tersebut. Masukan tersebut memiliki karakter yang beragam.
Transformasi. Dalam proses pendidikan, siswa yang telah masuk sekolah tersebut
akan memperoleh transformasi budaya dan peradaban.
Keluaran. Pada akhirnya, transformasi budaya dan peradaban yang dilakukan dalam
proses pendidikan tersebut menghasilkan keluaran. Keluaran yang diharapkan berupa
1. Kesahihan (validity)
Kesahihan (validity) adalah ketepatan alat penilaian dalam mengukur
tingkat keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran. Dengan kata lain, suatu
alat penilaian dikatakan sahih apabila ia dapat menilai apa yang seharusnya
dinilai. Misalnya, kalau Anda ingin mengukur perubahan perilaku siswa dalam
berdisiplin, maka alat penilaian itu harus dapat memberi indikasi tentang tingkat
perubahan perilaku siswa tersebut. Harus Anda ingat bahwa dalam matapelajaran
PKn, keterukuran tingkat perubahan tersebut tidak sebatas aspek kognitif saja,
melainkan harus mempertimbangkan juga aspek afektif dan psikomotor.
Sebaiknya Anda juga tahu bahwa kesahihan suatu alat penilaian dapat
ditinjau dari empat sisi, yaitu (a) kesahihan isi (content validation), (b) kesahihan
konstruksi (construction validity), (c) kesahihan yang ada sekarang ( concurrent
validity), dan (d) kesahihan prediksi ( prediction validity) (Arikunto, 1990).
Penentuan kesahihan suatu alat penilaian juga dipengaruhi oleh faktor penskoran,
faktor respon siswa, dan faktor pengadministrasiannya.
Setelah memahami kesahihan alat penilaian ini, hendaknya Anda memikirkan
keberadaannya ketika Anda menyusun alat penilaian. Kalau biasanya Anda telah
digunakan guru pada masing-masing pelaksanaan kegiatan penilaian tidak
seragam, maka skor yang dihasilkan pun tidak handal. Keempat, jika jumlah soal
yang digunakan untuk mengukur kemampuan siswa terlalu sedikit, maka hal ini
berpeluang memberikan skor yang tidak handal. Alasannya, jumlah soal yang
tersedia tidak mampu menjaring secara lengkap pengetahuan siswa.
Tahukah Anda bahwa ada keterkaitan yang sangat erat antara kesahihan
dengan keterhandalan. Suatu alat penilaian yang sahih dapat dipastikan handal.
Namun, alat penilaian yang handal belum tentu sahih. Alat penilaian yang tidak
handal dipastikan tidak dapat mengukur apa pun, atau dengan kata lain alat
penilaian tersebut tidak sahih.
Ketika menyusun alat penilaian, sudahkah Anda berpikir tentang
keterhandalan? Kini Anda tahu bahwa keterhandalan alat penilaian mutlak
diperhatikan keberadaannya. Tingkatkan pengetahuan dan kemampuan Anda
untuk mampu menyusun alat penilaian yang sahih dan handal, sebab alat
penilaian yang demikian sangat efektif digunakan untuk mengukur peningkatan
kualitas belajar siswa.
a. Skala sikap, yaitu alat penilaian yang digunakan untuk mengungkapkan
sikap siswa melalui tugas tertulis. Sikap artinya pendirin seseorang terhadap
suatu peristiwa atas obyek. Skala sikap alat penialain yang mengukur
pendirian seseorang seperti sangat setuju, ragu-ragu, setuju dan sangat tidak
setuju. Contoh: setujukan kamu menyeberangkan orang trua di jalan raya,
sedangkan kamu harus buru-buru ke sekolah? Hampir dapat dipastikan siswa
akan selalu memilih jawaban yang baik-baik saja, meski mungkin siswa tidak
akan melakukan tindakan tersebut dalam tindakan nyata. Inilah salah satu
kelemahan mendasar yang sering terjadi pada aspek penilaian sikap, yaitu
sulit diukur.
b. Check list, yaitu alat penilaian yang pengisiannya dilakukan oleh guru atas
dasar pengamatan terhadap perilaku siswa. Dalam tes pengamatan, siswa
tidak perlu selalu diberitahu sebelumnya bahwa perilaku mereka sedang
diamati. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga kealamiahan perilaku siswa.
Namun, pada hal-hal tertentu siswa memang perlu diberitahu sebelumnya
agar siswa menjaga perilakunya.
c. Quesioner yaitu alat penilaian yang penyajian maupun pengerjaannya
Gambar 3.5 Guru sedang merancang penilaian Portofolio
dengan memilih koleksi gambar yang relevan.
Adapun kata kerja yang digunakan dalam domain kognitif dideskripsikan pada
tabel berikut.
No. Jenis Hasil Belajar Indikator-indikator Cara Pengungkapan
1 Pengetahuan Dapat menyebutkan/ Pertanyaan/tugas/tes
menunjukkan lagi.
2 Pemahaman Dapat menjelaskan/ Pertanyaan/soal/tugas
mendefinisikan.
3 Penerapan Dapat memberi contoh/ Tugas/persoalan/tes
memecahkan masalah.
4 Analisis Dapat menguraikan/ Tugas/menganalisis
mengklasifikasikan masalah
5 Sintesis Dapat menyimpulkan kembali, Tugas/persoalan
menggeneralisasikan
e. Gerakan kompleks, mencakup kemampuan melakukan sikap moral cara
membantu teman yang membutuhkan bantuan dengan sikap yang
menyenangkan, trampil dan cekatan.
f. Penyesuaian pola gerakan, mencakup kemampuan mengadakan
penyesuaian dengan lingkungan, menyesuaikan diri dengan hal-hal yang
baru.
g. Kreativitas, mencakup kemampuan berperilaku yang disesuaikan dengan
sikap dasar yang dimilikinya sendiri. Misal cara bergaul dengan teman yang
menyenangkan, cara menolong teman yang sakit, teman jatuh dengan sikap
yang penuh keiklasan dan menyenangkan.
Selanjutnya perhatikan ilustrasi/gambar di bawah ini!
Dalam pembelajaran PKn SD tabel tersebut disesuaikan dengan karakteristik
dan tujuan dari PKn sendiri, yaitu menanamkan nilai, norma dan moral untuk
membentuk karakter warga negara yang baik yaitu warga negara yang tahu mau dan
sadar akan hak dan kewajibannya.
Ketujuh jenis perilaku tersebut mengandung urutan taraf keterampilan yang
berangkaian dan bersifat runtut. Perilaku persepsi bergradasi paling rendah,
sedangkan perilaku kreativitas paling tinggi. Perlu Anda ketahui bahwa perilaku
yang gradasinya paling tinggi, menurut Bloom, akan tercapai setelah siswa melalui
perilaku-perilaku rendah di bawahnya terlebih dulu. Siswa akan mampu
berkreativitas kalau ia telah mampu melalui gradasi pertama (perilaku persepsi)
sampai gradasi keenam (penyesuaian pola gerakan) dengan baik. Ranah
psikomotorik yang terdiri dari tujuh hierarkis tersebut dilukiskan oleh Dimyati
seperti dalam Bagan 3.4 berikut.
Matapelajaran : PKn
Standar Kompetensi : Sikap dan perilaku siswa dalam berdiskusi tentang
globalisasi dan budaya
Kelas/Semester : 4/2
Model Soal : Tes Unjuk Kerja (Performance)
SOAL
Tuliskan sikap dan perilaku siswa ketika berdiskusi tentang Globalisasi
Lingkungan (Budaya) dengan memberikan tanda cek (v) dalam tabel yang
tersedia.
SOAL
Tuliskan sikap dan perilaku siswa dalam bergotong royong terkait dengan keterampilan dan
ketertiban dalam beraktivitas dengan memberikan tanda cek (v) dalam tabel yang tersedia.
1) Bekerjasama dengan teman dalam membersihkan kelas.
2) Serius dalam bekerja membersihkan kelas.
3) Terampil menggunakan alat-alat kebersihan.
4) Mengembalikan perangkat kelas dan menata kembali dengan rapi.
5) Berkreativitas menata lingkungan kelas sehingga nyaman.
Contoh format untuk butir-butir yang dinilai selama kegiatan gotong royong membersihkan
kelas berlangsung.
Berkreasi
Bekerjasama Menata
Serius dalam Trampil meng- menata
dengan teman kelas
Nama murid bekerja mem- gunakan alat2 lingk.
dlm member- dengan
bersihkan kelas ebersihan kelas shg
sihkan kelas rapi
Latihan Soal
Untuk memantapkan pemahaman Anda terhadap materi pengembangan model
penilaian PKn SD coba kerjakan latihan di bawah ini!
1. Nilai rapor di SD/MI pada umumnya lebih menekankan pada hasil tes kognitif
Jelaskan mengapa nilai kognitif dan psikomotor tidak dijadikan bahan
pertimbangan?
2. Ada beberapa prisip penilaian dalam menyusun tugas portofolio, Sebut dan
jelaskan bagaimana prinsip-prinsip penilaian portofolio dalam pembelajaran PKn
SD!
3. Mengukur sikap murid SD ternyata cukup sulit. Susunlah satu contoh model tes
afektif yang dapat untuk mengukur perubahan sikap/tingkah laku anak!
4. Setiap guru kelas selalu dihadapkan pada penyusunan soal di kelasnya. Sebut dan
jelaskan bagaimana cara menyusun tes kelas yang baik menurut pendapat
Gronlund!
Rambu-Rambu Jawaban
C. Berorientasi pada tujuan yang diinginkan
D. Bahasanya bahasa baku.
Rangkuman
• Penilaian PKn tidak hanya ditekankan pada domain kognitif saja, melainkan
lebih ditekankan pada domain afektif tanpa meninggalkan domain kognitif dan
psikomotor. Penyusunan model penilaian PKn ini kiranya perlu disosialisasikan
kepada guru-guru SD dan guru-guru MIS, karena pada umumnya guru-guru
tersebut masih melaporkan nilai PKn dalam buku rapot dengan sekedar
menekankan pada nilai rata-rata tes formatif, sub-sumatif, dan sumatif dengan
titik tekan pada domain kognitif saja.
• Penilaian PKn di sekolah dasar hendaknya ditekankan pada nilai rata-rata afektif,
Tes Formatif 2
C. Model Ekspos
Ekspositor
itor i
Pendekatan ekspositori merupakan suatu pendekatan yang menekankan
pada interaksi guru dengan siswa. Dalam pendekatan ini terjadi komunikasi satu
takut sehingga pembelajaran tampak satu arah seperti pada bagan dibawah
ini.
6. Keenam, guru menyimpulkan, menegaskan dan menyetel kaset yang
sesuaidan memberikan tindak lanjut.
Model pembelajaran ekspositori relevan jika dipadukan dengan teori
belajar Thorndike. Sebagai contoh, untuk menanamkan sikap disiplin kepada
anak, dapat dimotivasi dengan memberikan ganjaran/hadiah, misalnya: permen.
Thordike berpendapat bahwa seseorang akan mengerjakan pekerjaannya dengan
sungguh-sungguh apabila ada stimulus yang menyenangkan. Siswa merasa
senang jika diberi motivasi berupa hadiah, karena siswa yang masih belum
memiliki kesadaran untuk berbuat disiplin, maka jika ada siswa yang demikian
perlu dimotivasi dengan rangsangan hadiah. Untuk selanjutnya rangsangan
berupa hadiah secara perlahan-lahan diubah menjadi pujian. Itulah sebabnya
model pendekatan ekspositori dikaitkan dengan teori belajar Thorndike sangat
tepat untuk menanamkan sikap jujur, disiplin, gotong royong, maupun lainnya
pada anak usia kelas satu SD (rendah) yang sangat senang apabila mendapat
stimulus hadiah dari guru. Tahukah Anda mengapa anak SD atau pra SD merasa
Bagan 4.7 Model Pembelajaran Ekspositori
(Guru aktif siswa pasif)
Memahami system
Mengenal system
pemerintahan RI
pemerintahan tingkat
pusat PKn
Kelas IV
Semester I, Sk 1
Memahami sistem
pemerintah Desa dan
Kecamatan
Memahami sistem
pemerintahan pusat dan Demokrasi
daerah
8. Guru memberikan kesimpulan, penegasan, evaluasi secara tertulis dan
sebagai tindak lanjut guru menugaskan pada siswa untuk menyusun
portofolio dan dikumpulkan minggu depan.
C. Prosedur /langkah-langkahnya
1. Berorientasi pada kasus yang akan dipecahkan dengan demikian guru
menjelaskan pada siswa apa yang akan diperdebatkan.
2. Siswa mensimulasi pada fakta maksudnya apa saja kira-kira masalah
sosial di seputar dunia pendidikan yang perlu diangkat.
3. Siswa diminta untuk berpendapat, bagaimana pendapat siswa seharusnya
kebijakan dalam bersikap. Guru menggali sikap siswa yang kontradiksi
maksudnya yang menyebabkan terjadinya konflik pendapat itu apa, disini
atas bimbingan guru siswa supaya mengajukan argumentasi yang logis
dan rasional.
Contoh Model Simulasi Sosial Kelas V Semester 2 dengan Standar
Kompetensi Menghargai Keputusan Bersama, dengan Kasus Kontradiksi
Kelulusan UAN
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
3. Mahami kebebasan 3.1 Mendeskripsikan pengertian
berorganisasi organisasi
3.2 Menyebutkan contoh organisasi di
lingkungan sekolah dan masyarakat
3.3 Menampilkan peran serta dalam
memilih organisasi di sekolah
4. Menghargai 4.1 Mengenal bentuk-bentuk keputusan
keputusan bersama bersama
4.2 Memenuhi bentuk-bentuk keputusan
bersama
Langkah-langkah:
1. Pertama, guru membacakan kasus pro dan kontra yang ada di koran
Guru
kelompok setuju
Gambar 5.5 suasanakelompok
kelompokpasif kelompok tidak setuju
simulasi sosial
S S S
S
S
S G M
S S S S S
Kelas V semester 1
1.Memahami Mengetahui Menampilkan Mencegah • Ceramah • Buku • Tanya jawab
pentingnya keutuhan perlunya sikap perilaku perpecahan • Tanya jawab • Koran • Tes tulis
Negara Kesatuan menjaga yang terjadinya • Simulasi • Televisi • Tes lisan
Republik Indonesia keutuhan NKRI mencerminkan NKRI • Sosio drama/ • Kliping
(NKRI) sikap pentingnya bermain • Sikap
Negara kesatuan peran Nasionalisme
NKRI
Uraian
Standart kompetensi Metode Media Penilaian
Kognitif Afektif Keterampilan
2. Mematuhi Mengenal Ikut berperan Melakukan • Ceramah • Buku • Tanya jawab
peraturan peraturan dalam dengan disiplin • Tanya jawab • Koran • Tes tulis
perundang- perundangan mensosialisasikan undang-undang • Simulasi • Televisi • Tes lisan
undangan tingkat yang ada di peraturan yang ada di • Video • Kliping
pusat dan daerah daerah dan perundangan daerah dan • Sikap
pusat. yang ada di pusat. Nasionalisme
daerah dan pusat.
Kelas V semester 2 Mengetahui Menghargai Ikut aktif dalam • Ceramah • Buku • Tanya jawab
1.Memahami pentingnya kebebasan organisasi yang • Tanya jawab • Organisasi • Tes tulis
kebebasan berorganisasi berorganisasi ada di sekolah • Simulasi di sekolah • Tes lisan
berorganisasi • Bermain • Sikap aktif
peran berorganisasi
Kelas VI semester 1 Mengetahui Mengenang jasa Mengamalkan • Ceramah • Buku • Tanya jawab
1. Menghargai nilai- sejarah pahlawan yang nilai pancasila • Tanya jawab • Koran • Tes tulis
nilai juang dalam perumusan ikut dalam hasil perjuangan • Simulasi • TV • Tes lisan
proses perumusan pancasila perumusan para pahlawan • Bermain • Tape • Kliping
pancasila sebagai sebagai dasar pancasila sebagai terdahulu. peran recorder • Sikap
dasar Negara Negara dasar Negara • Video
Kelas VI semester 2
1. Memahami peran Mengenal Membisaakan diri Memanfaatkan • Ceramah • Buku • Tanya jawab
Indonesia dalam perlunya ikut untuk menyadari kesempatan • Tanya jawab • Koran • Tes tulis
lingkungan negara berperan dalam adanya kerjasama hasil hubungan • Bermain • Televisi • Tes lisan
asia tenggara lingkungan Asia antar Negara di dengan Negara- peran • Kliping
Tenggara asia tenggara negara di Asia • Diskusi
Tenggara
2. Memahami peran Mengetahui Menyadari Ikut berperan • Ceramah • Buku • Tanya jawab
politik luar negeri perlunya politik pentingnya politik aktif dalam • Tanya jawab • Koran • Tes tulis
Indonesia dalam era luar negeri luar negeri kegiatan politik • Televisi • Tes lisan
globalisasi Indonesia dalam Indonesia luar negeri • Kliping
era globalisasi Indonesia
Daftar
Daftar Pustaka
Wahab, Aziz dan Udin. 2005. Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan (PPKn) .
Penerbit: Universitas terbuka
Pusat Penelitian Pendidikan Lembaga Penelitian Universitas Negeri Malang. 20003.
Laporan Penelitian Pengembangan
Pengembangan Model-Model
Model-Model Pembelajaran
Pembelajaran terpadu
untuk PPKn SD. Penerbit: Departemen Pendidikan Nasional Dirtektorat
Jenderal Pendidikan dasar dan menengah Direktorat TK dan SD.
Sukmaningadji, Sandra dkk. 20006. Panduyan Belajar Mahasiswa: Mata Kuliah
Kapita Slekta Pembelajaran di Sekolah Dasar. Penerbit: Departemen
Pendidikan Nasional.
Corey dalam Nurani, Yuliani. 2003. Strategi Pembelajaran . Pusat Penerbitan
Universitas Terbuka
Sagala, Syaiful. 2006. Konsep dan Makna Pembelajaran . Penerbit: Alfabeta
Glosarium
PENYUS
PENYUSUNAN
UNAN SILAB
SILA B US DAN RENCANA
RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN, SERTA
PENG
PENGAPL
APLIKA
IKASI
SIAN
AN KETERAMPILAN
KETERAMPILAN DASAR
BELAJAR MENGAJAR DALAM
PEMBELAJARAN PKn SD
keterampilan dasar mengajar
mengajar serta lembar observasi
observasi dari delapan keterampilan dasar
mengajar. Setelah mempelajari buku ini, diharapkan Anda dapat :
1. Menyusun silabus dan RPP PKn sesuai dengan kurikulum 2006
2. Menerapkan delapan keterampilan dasar mengajar dengan baik dan benar
sehingga pembelajaran dapat menjadi lebih menyenangkan, lebih kreatif dan
lebih dinamis.
Oleh karena itu, supaya dapat berhasil dengan baik, silahkan Anda :
1. Mencermati buku ini dengan baik
2. Mengikuti TTM dengan aktif dan antusias
3. Diskusikan bersama teman apabila ada yang belum dipahami
Subunit 1
Meny
Menyus
usun
un Silabus
Silabu s dan
d an RPP
RPP PKn SD Se
Sesu
suai
ai
Kurikulu
Kuri kulum
m 200
2006
Konteks Pendidikan
Kebangkitan Islam, Clean and Good Governance, otonomi
Daerah, Millenium Goals 2015 (Globalisasi), Demokratisasi,
Demokratisasi,
Pembangunan Berkelanjutan, Perkembangan IPTEK serta
Ekonomi Berbasis Spiritual, moral dan intelektual
Selanjutnya marilah kita melihat contoh lembar observasi delapan keterampilan dasar
mengajar di halaman berikut ini.
1. CONTOH LEMBAR OBSERVASI
KETERAMPILAN BERTANYA DASAR
Tes Formatif 1
Silakan Anda melihat kembali materi rencana pelaksana pembelajaran (materi
mengacu pada kurikulum 2006).
Daftar Pustaka
B uku Pembelajaran PKn SD ini terdiri dari 6 unit, yaitu unit satu membahas
tentang teori belajar dan pembelajaran, PKn sebagai pendidikan nilai,
moral,norma serta analisis materi PKn SD dalam kurikulum 2006; Unit dua
membahas tentang strategi, metode dan media PKn SD; Unit tiga tentang penilaian
PKn SD; Unit empat tentang model pembelajaran PKn SD kelas 1, 2, 3; Unit lima
tentang model pembelajaran PKn SD kelas 4, 5, 6; dan Unit enam membahas tentang
penyusunan silabus, RPP, Delapan ketrampilan dasar mengajar serta implikasi pada
menekankan pada satu aspek saja sehingga belum mengenai sasarannya. Unit 3 ini
bermanfaat besar bagi dunia pendidikan karena membahas tentang penilaian PKn SD
yang selama ini menjadi polemik dalam dunia pendidikan sebagai over cognitive .
Dengan demikian, diharapkan Anda dapat membuat alat penilaian PKn SD yang
seimbang antara aspek kognitif, afektif, dan psikomotornya. Problem over cognitive
ini menjadi persoalan pendidikan yang serius, mengingat masalah yang dihadapi
bangsa juga beragam, dan tidak bisa didekati dengan over kocnitiv saja.
Unit 4 membahas tentang pengembangan model pembelajaran PKn SD kelas 1,
2, dan 3. Tujuan yang dapat dicapai dari Unit 4 ini adalah untuk meningkatkan
kemampuan Anda dalam mengembangkan model pembelajaran yang kreaktif dan
menyenangkan. Manfaat yang dapat Anda peroleh dari Unit 4 ini adalah Anda
menjadi lebih mampu menganalisis kurikulum PKn kelas 1, 2, 3 sehingga
memudahkan dalam penyusunan RPP dalam KTSP.
Unit 5 membahas tentang pengembangan model pembelajaran PKn SD kelas 4,
5, dan 6. Tujuannya juga sama dengan unit empat yaitu untuk meningkatkan
kemampuan Anda dalam mengembangkan model pembelajaran yang kreaktif dan
menyenangkan. Manfaat yang dapat Anda peroleh dari Unit 5 ini adalah kemampuan
saling keterkaitan erat dan secara hirarkis sehingga unit 1 merupakan teori-teori yang
akan dipakai dasar acuan unit 2, 3, 4, dan 5, sedangkan unit enam merupakan titik
kulminasi dari perwujudan buku pembelajaran PKn SD ini. Konsep-konsep yang
Anda pelajari ditulis sebagai berikut.
Unit 1 Teori Belajar dan Pembelajaran, PKn sebagai Pendidikan Nilai, Moral dan
Norma, serta Cara Menganalisis Materi PKn SD dalam Kurikulum 2006
Unit 3. Penilaian PKn SD yang menekankan pada aspek kognitif, afektif, dan
psikomotorik secara seimbang.