DAFTAR ISI
BAB I ............................................
..................................................................
............................................
............................................
.............................................
...........................
.... 2
PENDAHULUAN ..........................................
.................................................................
.............................................
.............................................
..............................
....... 2
1.3. Tujuan....................................
Tujuan..........................................................
.............................................
..............................................
.........................................
..................2
BAB II.............................................................
...................................................................................
.............................................
..............................................
..............................
....... 4
2.7. Pencegahan........................................
..............................................................
............................................
.............................................
..................................
...........9
PENUTUP.................................
PENUTUP.......................................................
.............................................
.............................................
............................................
............................
...... 16
3.1. Kesimpulan.......................................
Kesimpulan.............................................................
.............................................
..............................................
............................
..... 16
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Pada dasarnya gastroschizis sama dengan omphalocele. Omphalocele adalah
defek (kecacatan) pada dinding anterior abdomen pada dasar dari umbilical cord dengan
herniasi dari isi abdomen. Organ – organ yang berherniasi dibungkus oleh peritoneum
parietal. Setelah 10 minggu gestasi, amnion dan Wharton jelly juga membungkus massa
hernia (Lelin-Okezone, 2007).
1.2.Rumusan Masalah
1.2.10. Bagaimana komplikasinya?
1.2.11. Bagaimana prognosisnya?
1.2.12. Bagaimana asuhan keperawatan Gastroschicis?
1.3.Tujuan
1.3.1. Untuk mengetahui konsep dasar Gastroschicis.
1.3.2. Untuk mengetahui definisi Gastroschicis.
1.3.3. Untuk mengetahui etiologi Gastroschicis.
1.3.4. Untuk mengetahui patofisiologi Gastroschicis.
2
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Otot di bagian depan tengah terdiri dari sepasang otot rectus abdominis dengan
fasisnya yang digaris tengah dipisahkan oleh linea alba. Dinding perut membentuk rongga
yang melindungi isi dalamnya. Integritas lapisan muskulo aponeurosis sangat penting untuk
mencegah terjadinya hernia bawaan maupun iatogenik. Fungsi lain otot dinding perut adalah
pada waktu pernafasan, saat berkemih, dan buang air besar dengan meningkatkan tekanan
intra abdomen. Vaskularisasi dinding perut berasal dari beberapa arah (Harnawatiaj, 2008).
Macam – macam
macam defek dinding abdomen:
Herniasi kongenital dengan isi abdomen pada umbilkus (didalam umbilical cord),
2. Gastroschizis
4
c. Neonatus sehat yamg memerlukan sedikit operasi atau tidak sama sekali (Imam
Surajat & haryo Satoto).
2.2. Definisi
Gastroschisis adalah fisura kongenital dinding depan perut yang tidak melibatkan
tempat insersi tali pusat, dan biasanya disertai penonjolan usus halus dan sebagian usus besar
(Sadler, T.W, 1997).
Gastroschizis adalah suatu herniasi pada isi usus dalam fetus yang terjadi pada salah
satu samping umbilical cord. Organ visera posisinya diluar kapasitas abdomen saat lahir
(Linda Sawden, 2002).
Omphalocele adalah kondisi bayi waktu dilahirkan perut bagian depannya berlubang
dan usus hanya dilapisi selaput yang sangat tipis (dr. Irawan Eko, Spesialis Bedah RSU
Kardinah, 2008).
Omphalocele terjadi saat bayi masih dalam kandungan, karena gangguan fisiologis
pada sang ibu, dinding dan otot – otot perut janin tidak terbentuk dengan sempurna.
Akibatnya organ pencernaan seperti usus, hati, tali pusar, serta lainnya tumbuh diluar tubuh.
Jenis gastroschizis terjadi
seperti omphalocele. Bedanya tali pusar tetap ada pada tempatnya (dr. Redmal
Sitorus, 2008).
2.3. Etiologi
Etiologi secara embriologi pada defek kongenital abdomen tidak sepenuhnya
diketahui dan masih merupakan subyek yang kontroversial. Meskipun beberapa bukti
mengatakan bahwa etiologi gastroschizis terletak desebelah lateral dan hampir sama. Banyak
kontroversi berhubungan dengan penyebab gastroschizis. Defek abdominal pada
gastroschizis terletak disebelah lateral dan hampir selalu pada sebelah kanan dari umbilicus.
5
Defek tersebut sebagai hasil dari rupturnya basis tali pusat dimana merupakan area
yang lemah dari tempat involusi vena umbilicus kanan. Pada awalnya terdapat sepasang vena
umbilikalis, yaitu vena umbilikalis kanan dan kiri. Ruptur tersebut terjadi in-utero pada
daerah lemah yang sebelumya terjadi herniasi fisiologis akibat involusi dari vena umbilikalis
kanan. Keadaan ini menerangkan mengapa gastroschizis hampir selalu terjadi lateral kanan
dari umbilicus.
Teori ini didukung oleh pemeriksaan USG secara serial, dimana pada usia 27 minggu
terjadi hernia umbilikalis dan menjadi nyata gastroschizis pada usia 34,5 minggu. Setelah
dilahirkan pada usia 35 minggu, memang tampak gastroschizis yang nyata.
Teori lain untuk etiologi gastroschizis adalah terputusnya secara prematur arteri
omphalomesentrik kanan, yang mengakibatkan injuri iskemik pada dinding depan abdomen
dimana herniasi menembus dan terdiri dari isi abdomen. Pada kondisi normal, arteri ini tetap
ada (Imam Sudrajat& Haryo Sutoto).
Faktor resiko tinggi yang berhubungan dengan omphalocel atau gastroschizis adalah
resiko tinggi kehamilan seperti:
3. Kelainan genetik
5. Hipoksia
7. Unsur polutan logam berat dan radioaktif yang masuk kedalam tubuh ibu hamil.
6
Dengan penggunaan USG (ultrasonografi) yang makin luas, maka diagnosis dapat
diketahui saat janian masih dalam kandungan atau saat prenatal. Pada usia kehamilan 10
minggu, dinding dan kavitas abdomen dari fetus sudah dapat terlihat. Pada usia 13 minggu,
secara normal terjadi kembalinya usus ke cavitas abdomen. Pada saat ini, baik gastroschizis
dan omfalokel dapat terdeteksi (Imam Sudrajat & Haryo Sutoto).
2.4. Patofisiologi
Menurut Suriadi & Yuliani.R patofisiologi dari gastroschizis atau omphalocele yaitu
selama perkembangan embrio ada suatu kelemahan yang terjadi didalam dinding abdomen
semasa embrio yang mana menyebabkan herniasi pada isi usus pada salah satu samping
umbilicus (yang biasanya pada samping kanan), ini menyebabkan organ visera abdomen
keluar dari kapasitas abdomen dan tidak tertutup oleh kantong. Terjadi malrotasi dan
menurunnya kapasitas abdomen yang dianggap sebagai anomaly.
anomal y.
Usus – usus, visera, dan seluruh rongga abdomen berhubungan dengan dunia luar
menyebabkan penguapan dan pancaran panas dari tubuh cepat berlangsung, sehingga terjadi
dehidrasi dan hipotermi, kontaminasi usus dengan kuman juga dapat terjadi dan
menyebabkan sepsis, aerologi menyebabkan usus – usus distensi sehingga mempersulit
koreksi pemasukan kerongga abdomen sewaktu pembedahan.
Embryogenesis, pada janin usia 5-6 minggu isi abdomen terletak diluar embrio
dirongga selom. Pada usia 10 minggu terjadi pengembangan lumen abdomen sehingga usus
dari ekstra peritonium akan masuk kerongga perut.
Bila proses ini terhambat maka akan terjadi kantong dipangkal umbilicus yang berisi
usus, lambung kadang hati. Dindingnya tipis terdiri dari lapisan peritonium dan lapisan
amnion yang keduanya bening sehingga isi kantong tengah tampak dari luar, keadaan ini
disebut omfhalocele, bila usus keluar dari titik terlemah dikanan umbilicus usus akan berada
7
diluar rongga perut tanpa dibungkus peritonium dan amnion keadaan ini disebut gastroschizis
(Retno Setiowati, 2008)
2.5. Manifestasi
Manifestasi Klinis
Menurut A.H Markum(1991) manifestasi dari gastroschizis/omphalocele yaitu:
Banyak usus dan organ perut lainnya yang menonjol pada gastroschizis/ omfalochel
bervariasi tergantung kepada besarnya lubang dipusar. Jika lubangnya kecil mungkin hanya
usus yang menonjol tetapi jika lubangnya besar hati juga bisa menonjol melalui lubang
tersebut (Retno Setiowati, 2008).
8
2.7. Pencegahan
Terpenuhinya nutrisi selama kehamilan seperti asam folat, vitamin B komplek dan
protein.
1. Pemeriksaan fisik, pada gastroschizis usus berada diluar rongga perut tanpa adanya
kantong
2. Pemeriksaan laboratorium
3. Prenatal ultrasound
9
2. Pembedahan
Dilakukan secara bertahap tergantung besar kecilnya lubang pada dinding abdomen.
Tujuan pembedahan adalah untuk mengembalikan visera kedalam kavum abdomen dan
menutup lubang abdomen. Operasi ini harus dikerjakan secepat mungkin sebab tidak ada
perlindungan infeksi.
Pada sekitar 7-12 hari pasca pembedahan anak akan kembali mengalimi pembedahan
untuk menjalani perbaikan cacat, namun ini tergantung kondisi bayi (lemah atau tidak)
(Retno Setiowati, 2008).
2.10. Komplikasi
Menurut Marshall Klaus (1998) komplikasinya adalah:
1. Komplikasi dini adalah infeksi pada kantong yang mudah terjadi pada per
permukaan
mukaan yang
telanjang,
2. Kekurangan nutrisi dapat terjadi sehingga perlu balance cairan dan nutrisi yang adekuat
misalnya: dengan nutrisi parenteral,
3. Dapat terjadi sepsis terutama jika nutrisi kurang dan pemasangan ventilator yang lama
4. Nekrosis
Kelainan congenital dinding perut ini mungkin disertai kelainan bawaan lain yang
memperburuk prognosis (Retno Setiowati, 2008).
2.11. Prognosis
Meskipun pada awalnya managemen dari gastroschisis sulit, namun efek jangka
panjang memiliki problem yang lebih sedikit bila dibandingkan dengan omfalokel. Mortalitas
gastroschisis pada masa lampau cukup tinggi, yaitu sekitar 30%, namun akhir-akhir ini dapat
ditekan hingga sekitar 5%. Mortalitas berhubungan dengan sepsis dan vitalitas dan kelainan
dari traktus gastrointestinal pada saat pembedahan.
10
Pada pasien gastroshisis dapat timbul short bowel syndrome, yang dapat disebabkan
karena reseksi usus yang mengalami gangren, atau yang memang secara anatomik sudah
memendek maupun adanya dismotilitas. Insidens dari obstruksi
obstruksi usus dan hernia abdominal
juga meningkat pada pasien dengan gastroschisis maupun omfalokel.
A. Pengkajian
a. Demam, manifestasi umum dari penyakit pada anak – anak dengan gangguan GI
biasanya berhubungan dengan
dengan dehidrasi, infeksi atau inflamasi
b. Lakukan pengukuran suhu secara continue setiap 24 jam
c. Perhatikan apabila terjadi peningkatan suhu secara mendadak
3. Kaji sirkulasi, kaji adanya sianosis perifer
4. Kaji distress pernafasan
a. Lakukan pengkajian fisik pada dada dan paru
b. Kaji adanya suara nafas tambahan
c. Perhatikan bila tampak pucat, sianosis
11
Pre Operasi
Post Operasi
C. Intervensi Keperawatan
Pre Operasi
Dx 1: Pola nafas
nafas tidak efektif b.d penekanan rongga abdomen (paru – paru)
paru)
Tujuan:
Kriteria Hasil:
a. Pola nafas efektif, tidak ada sianosis dan dypsneu, mampu bernapas dengan mudah.
b. Bunyi nafas normal atau bersih
c. TTV dalam batas normal
d. Ekspansi paru normal
12
Tujuan:
Kriteria hasil:
Tujuan:
Kriteria hasil:
13
Post Operasi
Tujuan :
Kriteria hasil :
Kriteria hasil :
14
Tujuan :
Kriteria hasil :
15
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Pada dasarnya gastroschizis sama dengan omphalocele. Omphalocele adalah defek
(kecacatan) pada dinding anterior abdomen pada dasar dari umbilical cord dengan herniasi
dari isi abdomen. Organ – organ yang berherniasi dibungkus oleh peritoneum parietal.
Setelah 10 minggu gestasi, amnion dan Wharton jelly juga membungkus massa hernia.
3.2.Saran
16
DAFTAR PUSTAKA
Sudarti, Afroh fauziah .(2012) Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, dan Anak Balita.
Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak FKUI.1985. Ilmu Kesehatan Anak 1. Jakarta:
Infomedika
Prawirohardjo, Sarwono, Prof. Dr. SPOG.1997. Ilmu Kebidanan Edisi II. Yayasan
Ya yasan Bina
Pustaka: Jakarta
Prawirohardjo, Sarwono. (2009) Ilmu Kebidanan¸ Edisi IV, Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo, Jakarta.
Saifudin, Abdul bari, 2002, Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan dan Neonatal,
17