Anda di halaman 1dari 31

MAKALAH

TEKNOLOGI SISTEM GELOMBANG MIKRO YANG DIAPLIKASIKAN

SEBAGAI ALAT PEMASAK PADA OVEN MIKROWAVE

MICROWAVE SYSTEM TECHNOLOGY APPLIED AS A COOKING TOOL

IN MICROWAVE OVENS

NAMA : RAHAYU ALI

NIM : 1812140009

PROGRAM STUDI FISIKA

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan
makalah dengan judul. “Teknologi Sistem Gelombang Mikro Yang Diaplikasikan
Sebagai Alat Pemasak Pada Oven Mikrowave”, Makalah ini
diajukan dalam rangka menyelesaikan tugas mata kuliah Komprehensif Semester
Ganjil Tahun Akademik 2021-2022.
Makalah ini terdiri dari tiga yaitu BAB I Pendahuluan, BAB II
Kajian Teori, BAB III Kesimpulan dan Saran, Makalah ini menjelaskan tentang
pengunaan teknologi gelombang mikro pada oven microwave untuk
mengeringkan produk makanan, buah-buahan, maupun sayur sayuran merupakan
salah satu alternatif pengganti pengeringan konvensional yang paling praktis dan
evektif.
Dengan demikian, penulis meyakini masi banyak yang perlu diperbaiki
dalam penyusunan makalah ini, baik dari segi bahasa maupun tanda baca sehingga
sangat diharapkan kritik dan saran dari pembaca sekalian sebagai bahan evaluasi
penulis.
Demikian, besar harapan penulis agar makalah ini dapat menjadi bacaan
menarik bagi pembaca,
Makassar, 18 September 2021
Penulis,

Rahayu Ali
DAFTAR ISI

Halaman
JUDUL........................................................................................................... I
KATA PENGANTAR.................................................................................. II
DAFTAR ISI................................................................................................. III
DAFTAR GAMBAR....................................................................................

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................ 1
C. Tujuan .................................................................................. 1
D. Manfaat.................................................................................
E. Teknik pengumpulan data....................................................

BAB II KAJIAN TEORI


A. Microwave............................................................................
1. Sejarah Pemanfaatan Microwave .................................
2. Radio Sebagai Nenek Moyang Microve.......................
3. The Physicity‘War Menandai Lahirnya Teknologi
Microwave.....................................................................
4. Microwave Pada Kehidupan Sehari-Hari......................
B. Gelombang Elektromaknetik................................................
1. Polarisasi.......................................................................
2. Poynting Vector.............................................................
C. Bumbung Gelombang...........................................................
1. Perilaku Dasar...............................................................
2. Kecepatan Grup Dan Kecepatan Fasa...........................
D. Teori Operasi Microwave Oven...........................................
1. The Half-Wave Voltage Doubler..................................

BAB III PRINSIP KERJA MICROWAVE


A. Defenisi Microwave.............................................................
1. Struktur Microwave Oven.............................................
B. Komponen-Komponen Microwave Oven............................
1. Magnetron.....................................................................
a. Prinsip Kerja Magnetron........................................
b. Pegaruh Medan Magnet.........................................
c. Fase-Fase Pada Magnetron.....................................
d. Transien Osilasi .....................................................
C. Prinsip Kerja Microwave......................................................
D. Data Spesifikasi Microwave Oven.......................................
E. Tipe Microwave Oven..........................................................
F. Dampak Pemakaian Microwave Oven.................................
BAB IV DATA HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Data Dengan Kondisi Berbeban............................................
B. Instruksi Grounding...............................................................
C. Petunjuk Peralatan.................................................................

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan ..........................................................................
B. Saran.....................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
Gambar Judul Halaman
2.1 Gerakan Melengkung Menuju Anoda..............................................
2.2 muatan negatif didorong kembali di sekitar rongga.........................
2.3 Pergerakan gelombang mikro dalam oven microwave....................
2.4 Rotasi molekul air............................................................................
2.5 Komponen oven microwave.............................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Semakin berkembangnya zaman dari tahun ke tahun, semakin banyak juga


teknologi yang berkembang. Perkembangan teknologi ini terjadi karena adanya
hal – hal (masalah) yang membuat manusia untuk berpikir bagaimana untuk
memecahkan atau meringankan masalah masalah tersebut. Selain itu teknologi
dikembangkan untuk memudahkan manusia dalam hal pekerjaan atau pun
kegiatan yang sedang di jalankan.
Keberadaan gelombang adalah hal yang tidak dapat lepas dari kehidupan
manusia. Sebagai contohnya, cahaya matahari dan bunyi. Cahaya matahari
merupakan kumpulan gelombang transversal dengan bermacam - macam
frekuensi dan amplitudo. Begitu pula dengan bunyi, bunyi yang kita dengar
merupakan gelombang longitudinal yang terdiri dari rapatan dan renggangan.
Semakin majunya pola pikir manusia mendorong terciptanya apilkasi yang
memanfaatkan gelombang.
Penerapan gelombang sebagai aplikasi ini dapat di temukan di kehidupan
kita yaitu oven microwave sebagai alat memasak. Caranya dengan memanaskan
makanan hingga suhu tertentu. Namun bagaimana mungkin gelombang dapat
memasak makanan? Prinsip-prinsip fisika apa yang di gunakan pada oven
microwave sebagai aplikasi penerapan gelombang? Hal inilah yang menjadi
dasar ketertarikan kami memilih oven microwave.

Pembuatan tugas akhir mengenai oven microwave ini dalam rangka


menyelesaikan tugas akhir pada semester 6. Alasan kami memilih microwave ini
adalah karena ketertarikan kami akan proses memanasnya sebuah benda karena
dikenai gelombang mikro. Tidak hanya benda atau objek yang terkena langsung,
1
sebuah objek yang di bungkus oleh aluminium foil ataupun berada dalam botol
plastik juga biasa mengalami pemanasan. Ketertarikan kami juga pada sifat
pemanasan yang di hasilkan oleh microwave oven. Objek yang di panaskan
misalnya,sebuah daging. Daging tersebut akan mengalami pemanasan tidak
hanya pada bagian luar dari daging tetapi bagian dalamnya juga ikut panas.
B. Rumusan Masalah

Bataasan masalah yang di angkat dalam laporan tugas akhir ini yaitu
bgaaimana proses pemanasan yang terjadi ketika kita memakai microwave oven.
Perubahan energi yang terjadi dari listrik menjadi gelombang mikro dan
memanfaatkan gelombang mikro ini sebagai alat memasak.
Untuk memperjelas, ditentukan beberapa batasan masalah yang akan di
bahas dalam tugas akhir ini, antara lain :
1. Bagaimana konsep fisika yang digunakan pada oven microwave?

2. Bagaimana prinsip kerja dari oven microwave?

3. Bagaimana komponen dari oven microwave?

C. Manfaat Penulisan
BAB II

KAJIAN TEORI

A. Microwave

Begitu mendengar namanya saja, kita pasti langsung mengasosiasikan

istilah ini dengan alat elektronik yang biasa dipakai di rumah untuk memasak

dalam waktu singkat. Microwave. Tapi benarkah pengertian ini? Bahwa

microwave adalah oven sakti yang mampu memasak makanan secara ekspres?

Sesuai namanya, microwave oven adalah oven yang menggunakan bantuan

microwave (gelombang mikro) untuk memasak makanan. Apa arti istilah

gelombang mikro ini? Sebenarnya gelombang ini merupakan gelombang radio,

tetapi panjang gelombangnya lebih kecil dari gelombang radio biasa. Panjang

gelombangnya termasuk ultra-short (sangat pendek) sehingga disebut juga mikro.

Dari sinilah lahir istilah microwave.

Gelombang ini tidak dapat dilihat mata kita karena panjang gelombangnya

(walaupun sangat kecil dibanding gelombang radio) jauh lebih besar dari panjang

gelombang cahaya (di luar spektrum sinar tampak). Keduanya sama-sama terdapat

dalam spektrum gelombang elektromagnetik (Gambar 1). Panjang gelombang

cahaya berkisar antara 400-700 nm (1 nm = 10-9 m); sedangkan kisaran panjang

gelombang mikro sekitar 1-30 cm (1 cm = 10-2 m).


Gambar 1 Spektrum gelombang elektromagnetik

Oven microwave merupakan salah satu jenis oven yang memanfaatkan

gelombang mikro untuk memanaskan makanan. Pengeringan menggunakan

microwave berbeda dengan oven biasa, pada oven biasa sebelum panas

menyentuh makanan, terlebih dahulu memanaskan dinding dan udara di dalam

oven, kemudian perlahan makanan menyerap panas dan memanaskan makanan.

Sedangkan pada oven microwave, dinding dan udara didalam tidak perlu

dipanaskan lebih dulu. Gelombang mikro langsung menembus ke tengah makanan

dan langsung memanaskannya (Tobing, 2004: 6).

Gelombang mikro adalah salah satu gelombang elektromagnetik dalam

spektrum gelombang elektromagnet. Sebenarnya gelombang ini merupakan

gelombang radio, tetapi panjang gelombangnya lebih kecil dari gelombang radio

biasa. Panjang gelombangnya termasuk ultra-short (sangat pendek) sehingga

disebut dengan mikro. Gelombang mikro dapat digunakan sebagai pamanas

makanan karena gelombang mikro akan dipantulkan oleh bahan logam seperti
baja atau besi yang menjadi bahan dasar dari oven microwave sehingga panas

terkurung di dalam. Kedua, gelombang ini dapat menembus bahan non logam

tanpa memanaskannya dan sangat mudah diserap oleh air.

Gelombang ini kemudian dikenal sebagai gelombang medium

(medium waves). Salah satu contohnya adalah gelombang radio AM.

Dipersenjatai dengan berbagai peralatan yang canggih, para peneliti

menemukan bahwa gelombang yang lebih pendek lagi mampu berkeliaran ke

seluruh dunia secara lebih baik lagi. Short waves atau gelombang pendek ini

memiliki panjang gelombang sekitar 10-100 m. Frekuensinya sekitar 3-30

MHz. Gelombang ini memungkinkan transmisi dari suatu lokasi ke lokasi

lain yang berada di belahan dunia lain, hanya dengan menggunakan sumber

tenaga beberapa Watt saja (sangat murah!).

1. Microwave di kehidupan sehari-hari

Penggunaan microwave yang paling akrab dengan kita tentunya

microwave oven. Benarkah begitu? Tidak juga! Sebenarnya sewaktu kita

menggunakan telepon seluler, kita menggunakan microwave. Siaran televisi

dari daerah-daerah terpencil bisa dilakukan dengan juga bantuan microwave.

Data-data komputer juga dikirimkan melalui gelombang mikro ini. Jadi, tidak

cuma microwave oven saja! Microwave oven sendiri bisa bekerja begitu cepat

dan efisien karena gelombang elektromagnetiknya menembus makanan dan


mengeksitasi molekul-molekul air dan lemak secara merata (tidak cuma

permukaannya saja).

Gelombang pada frekuensi 2.500 MHz (2,5 GHz) ini diserap oleh air,

lemak, dan gula. Saat diserap, atom tereksitasi dan menghasilkan panas.

Proses ini tidak memerlukan konduksi panas seperti di oven biasa. Karena

itulah prosesnya bias dilakukan sangat cepat. Hebatnya lagi, gelombang

mikro pada frekuensi ini tidak diserap oleh bahan-bahan gelas, keramik, dan

sebagian jenis plastik. Bahan logam bahkan memantulkan gelombang ini. Ini

memberi kesan microwave oven adalah oven pintar yang bisa memilih untuk

memasak hanya makanannya saja, bukan wadahnya.

Gambar 2 Microwave Oven

B. Gelombang Elektromaknetik

Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang dihasilkan ketika

adanya perubahan medan listrik dan medan magnet dalam suatu waktu (Young,
2008:1093). Arah getar medan magnet dan medan listrik saling tegak lurus

(Gorninck, 2005). Medan elektromagnetik merupakan medan magnet dan medan

listrik yang dihasilkan oleh alam maupun peralatan elektronik yang bermuatan

listrik. Manusia sebagai salah satu sistem biologi di antara sistem biologi lainnya,

dimungkinkan akan selalu terpancar oleh medan elektromagnetik (Anies, 2003:

92).

Gambar 2.1 Perambatan Gelombang Elektromagnetik yang Terdiri atas


Medan Magnet 𝐵⃗→ dan Medan Listrik 𝐸⃗→

(Sumber: Serway, 2008)

Dari Gambar 2.1 dapat diketahui medan listrik 𝐸⃗→ pada sumbu y dan medan

magnet 𝐵⃗→ pada sumbu z. demikian gelombang, yang mana medan listrik dan
medan magnet dibatasi secara sejajar terhadap sepasang garis tegak lurus, yang
disebut garis polarisasi gelombang (Serway, 2008:957). Karakteristik gelombang
elektromagnetik anatara lain:
a. Baik 𝐸⃗→ dan 𝐵⃗→ merupakan garis tegak lurus arah dari perambatan
gelombang.
b. Terdapat perbandingan pasti antara besarnya 𝐸⃗→ dan 𝐵⃗→: 𝐸⃗→= c𝐵⃗→
c. Gelombang merambat pada ruang hampa dengan pasti dan kecepatan c
tidak berubah-ubah.

d. Tidak seperti gelombang mekanik, yang memerlukan pergerakan partikel


dari medium seperti air atau udara, gelombang elektromagnetik tidak
mengharuskan adanya medium. Apa ‘yang bergerak’ pada gelombang
elektromagnetik merupakan medan listik dan medan magnet. (Young,
2012:763).
maka intensitas cahaya yang melewati polaroid, I, dinyatakan oleh

1
I= I (2.20)
2 0

S=E×H (2.33)

Unit dari vektor Poynting adalah J/(m2.sec) menggunakan bidang


gelombang untuk menjelaskan beberapa bagian dari vektor. S melibatkan
hubungan kuadrat pada E, penting untuk menggunakan bentuk sebenarnya dari E

B √ μϵ
H= = k ×E (2.34)
μ μk

Dimana

E = E0 cos (ωt−k .r + θ ¿ (2.35)

S=
√ μϵ E ×(k × E )cos 2(ωt−k . r +θ) (2.36)
0 0
μk

n k
=
μk
|E0|2 cos (ωt−k .r + θ ¿
k
2
(2.37)

k
dimana energi yang mengalir pada arah rambatan dinotasikan sebagai .
k

Normalnya, S tidak dideteksi pada frekuensi yang sangat tinggi seperti


dengan cahaya ( Hz) tetapi cukup mendeteksi rata-rata sementara
dari S dengan sementara dengan menentukan rata-rata waktu menyesuaikan
teori yang sebenarnya. Waktu rata-rata S disebut dengan kerapatan fluks dengan
satuan W/m2.
t 0+T
1
I = |⟨ S ⟩|=
T
∫ 2
A cos ( ωt−k . r +θ ) dt (2.37)
t0

(Guenther, 1990:33-34)
Keterangan :

𝐒 = laju energi rata-rata per meter persegi yang dipindahkan melalui


gelombang elektromagnetik (J/(s.m2) = W/m-2)
𝐇 = kuat medan magnet (A/m)
𝐁 = induksi medan magnetik (Wb/m2=T)
𝐄 = kuat medan listrik (N/C)
𝐀 = vektor luasan (m2)
𝑘 = bilangan gelombang
𝜇 = permeabilitas magnetik
𝜖 = konstanta permitivitas listrik

C. Bumbung Gelombang (Waveguide)

Waveguide adalah saluran tunggal yang berfungsi untuk

menghantarkan gelombang elektromagnetik (microwave) dengan

standar A sin (wt - kx), di mana w adalah kecepatan sudut sumber, t

adalah waktunya, k adalah jumlah gelombang (jumlah panjang gelombang

lengkap per panjang 2π), dan x adalah posisi pada sumbu x. Pada puncaknya,

wt - kx sama dengan nol. Oleh karena itu, kecepatan fasa (x / t) sama dengan

w / k. secara matematis, nilai p = wt - kx adalah fase gelombang.

D. Teori Operasi Microwave Oven


1. The half-wave voltage doubler

Pengganda tegangan setengah gelombang adalah pengali tegangan


dengan faktor perkalian dua. Pengganda tegangan setengah gelombang
ditunjukkan di bawah ini. Selama setengah siklus positif dari tegangan
sekunder, dioda pertama dibias maju dan yang lainnya dibias mundur.
Kapasitor pertama dibebankan ke puncak tegangan sekunder (Vp) dikurangi
penurunan dioda dengan polaritas. Selama setengah siklus negatif, dioda
sekunder dibias maju dan dioda pertama adalah reverse-bias. Karena
kapasitor tidak dapat melepaskan, tegangan puncak pada Kapasitor
menambah tegangan sekunder untuk mengisi yang lain kapasitor menjadi
sekitar 2Vp

Dalam kondisi tanpa beban, kapasitor C tetap terisi sekitar


BAB II

PRINSIP KERJA MICROWAVE

A. Defenisi Microwave

Microwave adalah sebuah gelombang elektromagnetik dengan panjang

gelombang antara 1 milimeter sampai 1 meter dan berfrekuensi antara 300

megahertz sampai 300 gigahertz

1. Struktur microwave oven

Struktur microwave oven


a. Lampu oven

Secara otomatis menyala bila pintu dibuka atau selama memasak untuk

menerangi cavity.

b. Cavity

Ruang tempat memasak dimana terdapat medan listrik gelombang mikro.

c. Pintu (door)

Tempat keluar-masuknya makanan dan menghalangi keluarnya gelombang

mikro dan emisi panas ke pemakai pada saat memasak.

d. Pengancing pintu (door latch)

Untuk mengaitkan pintu agar menutup dengan rapat.

e. Layar kaca jendela (window screen)

Layer tembus pandang untuk melihat makanan tetapi tidak dapat dilewati

oleh gelombang mikro.

f. .Display (tampilan LED 7-segment)

g. Panel control

Tombol pengatur keluaran daya gelombang mikro dan untuk memilih

fungsi

h. Tombol pintu (membuka / menutup)

i. Meja putar (turn table)

Memutar wadah makanan agar makanan dimasak dengan merata.]

j. Bantalan pemandu (guide roller)


k. Wadah memasak (cooking tray)

Wadah tempat makanan yang terbuat dari gelas tahan panas

l. Wave gide (pemandu gelombang)

Saluran transmisi yang terbuat dari logam yang berongga udara sehingga

gelombang mikro dapat merambat dari magnetron ke cavity

B. Kompopnen-komponen microwave oven

Komponen utama microwave ada tiga yaitu, magnetron, waveguide, dan

microwave stirrer. Fungsi setiap komponen microwave berbeda-beda satu sama

lain. Saat microwave bekerja, ketiganya saling bekerjasama untuk memanaskan

makanan lebih cepat dan merata. Berikut ini adalah fungsi dari ketiga komponen

microwave.

1. Waveguide

waveguide adalah komponen yang didesain untuk mengarahkan

gelombang mikro. Waveguide gelombang mikro terbuat dari bahan konduktor.

2. Microwave stirrer

microwave stirrer merupakan komponen berbentuk baling-baling yang

berfungsi menyebarkan gelombang mikro di dalam microwave. Komponen ini

biasanya dikombinasikan dengan piringan yang dapat berputar di tempat

tatakan makanan.

3. Magnetron

Magnetron merupakan inti dari microwave. Komponen ini berfungsi untuk

mengubah energi listrik menjadi radiasi gelombang mikro. Daya yang


semakin besar menyebabkan magnetron semakin cepat untuk memanaskan

bahan.

Prinsip kerja Microwave


Berikut adalah prinsip kerja dari sebuah microwave oven dalam
memanaskan sebuah objek:
1) Arus listrik bolak-balik dengan beda potensial rendah dan arus searah
dengan beda potensial tinggi diubah dalam bentuk arus searah.
2) Magnetron menggunakan arus ini untuk menghasilkan gelombang
mikro dengan frekuensi 2,45 GHz.
3) Gelombang mikro diarahkan oleh sebuah antenna pada bagian atas
magnetron ke dalam sebuah waveguide.
4) Waveguide meneruskan gelombang mikro ke sebuah alat yang
menyerupai kipas, disebut dengan stirrer. Stirrer menyebarkan
gelombang mikro di dalam ruang oven.
5) Gelombang mikro ini kemudian dipantulkan oleh dinding dalam oven
dan diserap oleh molekul-molekul makanan.
6) Karena setiap gelombang mempunyai sebuah komponen positif dan
negatif, molekul-molekul makanan didesak kedepan dan kebelakang
selama 2 kali kecepatan frekuensi gelombang mikro, yaitu 4,9 juta kali
dalam setiap detik.
tereksitasi dan dilepaskan) (Nave 2005). Mereka mempercepat menuju

anoda, bagian luar tabung, karena gaya yang diterapkan pada mereka oleh medan

listrik. Namun, dalam perjalanan mereka, medan magnet juga menerapkan gaya

yang membelokkan gerakan mereka. Jalur yang dihasilkan beberapa elektron

mungkin diambil ditunjukkan pada Gambar 2.1.


Gambar 2.1 (gerakan melengkung menuju anoda)

Karena gerakannya yang melengkung, elektron didorong menuju area di

mana terdapat kelebihan muatan negatif di anoda (satu sisi rongga.) Kelebihan

muatan negatif ini didorong kembali di sekitar rongga, menciptakan osilasi medan

listrik dan magnet karena menjadi muatan bergerak (Nave 2005). Frekuensi

resonansi ini terjadi konsisten dengan gelombang mikro; karena medan listrik dan

magnet dipancarkan secara tegak lurus satu sama lain dan tegak lurus terhadap

arah perjalanan pada frekuensi ini, gelombang mikro dipancarkan secara efektif.

Proses ini diilustrasikan pada Gambar 2.2.

Gambar 2.2 (muatan negatif didorong kembali di sekitar rongga)

Gelombang mikro yang dihasilkan oleh magnetron diarahkan ke baling-

baling berputar yang terbuat dari logam. Salah satu sifat gelombang mikro adalah

bahwa mereka dipantulkan dari logam, sehingga mereka memantul dari "kipas

pengaduk" dan masuk ke ruang oven. Ruang oven dilapisi dengan logam sehingga

gelombang mikro akan terus memantul di dalam ruang sampai diserap (Heckert
2007). Gambar 2.3 menunjukkan gerakan dasar gelombang mikro dalam oven

microwave.

Gambar 2.3 (Pergerakan gelombang mikro


dalam oven microwave)
Gelombang mikro diserap oleh beberapa bahan kimia dalam makanan—

paling optimal air. Ini karena molekul air bersifat polar, artinya distribusi muatan

di dalam molekul tidak simetris; satu sisi molekul sedikit positif, dan sisi lainnya

sedikit negatif. Dengan demikian, dengan adanya komponen medan listrik

gelombang mikro, gaya akan diterapkan pada kedua dipol molekul yang akan

menyebabkannya berputar (Heckert 2007). Pada Gambar 2.4, dua molekul air

ditunjukkan pada posisi di mana gaya pada dipolnya karena medan listrik

gelombang adalah minimum.

Gambar 2.4 Rotasi molekul air


Karena medan listrik terus berosilasi, molekul air terus berputar. Frekuensi

gelombang mikro (2,45 GHz) optimal karena waktu yang dibutuhkan medan

listrik untuk berosilasi konsisten dengan waktu yang dibutuhkan molekul air

untuk berputar 180° (Heckert 2007). Dengan demikian, molekul air berputar

secepat mungkin.

Saat molekul air berputar, mereka menabrak molekul lain di sekitarnya

dan mentransfer sebagian energi kinetiknya. Menurut Teori Partikel Kinetik, jika

partikel dalam makanan memiliki energi kinetik lebih banyak, maka makanan

akan lebih panas.

Karena gelombang mikro memiliki panjang gelombang sekitar 12,2 cm,

jarak antara dua ekstrem ini biasanya hanya beberapa sentimeter—ini bisa

menjadi masalah dalam hal memanaskan makanan (Heckert 2007). Meja putar

yang dapat berputar termasuk dalam sebagian besar oven microwave dan

memindahkan makanan ke sekitarnya untuk menyebarkan efek "titik panas"

pemanasan ke semua makanan; efek interferensi konstruktif dan destruktif tidak

terlokalisasi pada titik-titik tertentu dalam makanan (Heckert 2007).

a. Rotasi Molekul

Prinsip memanaskan makanan dalam oven microwave didasarkan pada

kemampuan molekul untuk berputar. Ini memberlakukan batasan tertentu pada

jenis makanan yang bisa dipanaskan. Misalnya, es adalah benda padat sehingga

molekulnya tidak dapat berputar semudah dalam air cair. Dengan demikian, es

tidak dipanaskan seefektif gelombang mikro, dan harus dipanaskan dengan


konduksi panas normal (Heckert 2007). Hasilnya, makanan beku bisa panas tidak

merata dan kurang efisien. Benda yang mengandung sedikit air juga akan

membutuhkan waktu lebih lama untuk dipanaskan, karena akan lebih sedikit

molekul air yang berputar dan dengan demikian lebih sedikit energi kinetik yang

ditransfer ke makanan. Meskipun hal ini bermanfaat untuk barang-barang seperti

plastik dan kaca (sehingga dapat digunakan sebagai wadah), pemanasan

microwave pada makanan yang lebih kering tidak seefektif ini.

b. Efek pada Logam

Sudah menjadi kepercayaan umum bahwa memanaskan jenis logam apa

pun di dalam oven microwave bisa berbahaya (Today's Microwaves Can Handle

Metal Objects 2007). Gelombang mikro cenderung memantulkan logam, yang

berguna untuk menjaga agar gelombang mikro tidak keluar dari ruang oven.

Namun, jika logam digunakan sebagai wadah untuk makanan yang dipanaskan,

gelombang mikro akan dipantulkan daripada diserap oleh makanan; makanan

tetap dingin. Ini bisa menjadi masalah karena ketika gelombang mikro tidak

diserap, mereka menumpuk dan akhirnya dapat memantulkan kembali ke

magnetron, yang berpotensi merusaknya (Chemistryquestion.com 2003). Namun,

magnetron modern dibuat untuk menangani masukan gelombang mikro dalam

jumlah besar, jadi biasanya pantulan gelombang mikro ini relatif tidak berbahaya

(Today's Microwaves Can Handle Metal Objects 2007).


Selain itu, karena gelombang mikrowave terdiri dari medan listrik,

elektron yang dimobilisasi di permukaan logam bergerak sesuai dengan osilasi

medan listrik. Pada benda logam yang tebal, panas yang dihasilkan dari gesekan

ini dapat hilang, tetapi benda yang tipis akan menjadi sangat panas dengan sangat

cepat (Chemistryquestion.com 2003). Benda logam dengan titik tajam (seperti

garpu) dapat memiliki muatan listrik yang kuat menumpuk di ujungnya,

menyebabkan partikel udara terionisasi, dan dengan demikian memungkinkan

kelebihan muatan melompat ke konduktor terdekat, menciptakan percikan

(Heckert 2007). Namun, fenomena ini juga sebagian besar tidak berbahaya bagi

makanan dan oven microwave (Today's Microwaves Can Handle Metal Objects

2007).

3 Prinsip Kerja Oven Microwave

Prinsip kerja oven microwave adalah dengan melewatkan radiasi

gelombang mikro pada molekul air, lemak ataupun gula yang sering terdapat pada

bahan pangan. Gelombang ini akan diserap oleh molekul air, lemak, dan gula

dalam makanan. Proses penyerapan molekul pada suatu makanan bersifat elektrik

dipolar, yang artinya bahwa molekul tersebut memiliki muatan negatif pada salah

satu sisi dan muatan positif pada sisi yang lainnya. Akibatnya, medan elektrik

yang berubah-ubah akan terinduksi melalui gelombang mikro yang menyebabkan

masing-masing sisi akan berputar dan saling mensejajarkan diri antara yang satu

dengan yang lainnya. Gelombang tersebut akan memicu molekul air, lemak, dan

gula untuk saling bertumbukan sehingga menghasilkan panas. Oleh karena itu,
makanan yang memiliki kandungan air tinggi akan lebih cepat matang jika

dipanaskan menggunakan microwave. Proses pematangan makanan akan dimulai

dari bagian dalam lalu bagian luar. Oleh karena itu, memanaskan makanan dengan

microwave akan menghasilkan makanan yang matang sempurna. Di dalam

microwave terdapat piring berputar yang berfungsi memutar makanan selama

dipanaskan agar makanan dapat matang secara merata (Saputra dan Ningrum,

2010).

Gambar 2.5 Komponen oven microwave

4 Komponen Utama Oven Microwave

Komponen utama microwave ada tiga yaitu, magnetron, waveguide, dan

microwave stirrer. Fungsi setiap komponen microwave berbeda-beda satu sama

lain. Saat microwave bekerja, ketiganya saling bekerjasama untuk memanaskan

makanan lebih cepat dan merata. Berikut ini adalah fungsi dari ketiga komponen

microwave.
4. Magnetron

magnetron merupakan inti dari microwave. Komponen ini berfungsi untuk

mengubah energi listrik menjadi radiasi gelombang mikro. Daya yang semakin

besar menyebabkan magnetron semakin cepat untuk memanaskan bahan.

5. Waveguide

waveguide adalah komponen yang didesain untuk mengarahkan

gelombang mikro. Waveguide gelombang mikro terbuat dari bahan konduktor.

6. Microwave stirrer

microwave stirrer merupakan komponen berbentuk baling-baling yang

berfungsi menyebarkan gelombang mikro di dalam microwave. Komponen ini

biasanya dikombinasikan dengan piringan yang dapat berputar di tempat tatakan

makanan. Gabungan baling-baling dan piring berputar tersebut membuat tingkat

kematangan makanan lebih merata (Saputra dan Ningrum, 2010).

Berdasarkan hasil penelitian Sudiarini (2015) mengenai pengeringan

wortel menggunakan microwave menyimpulkan bahwa laju pengeringan oven

microwave lebih besar dibandingkan laju pengeringan dengan oven konveksi.

Selain itu, menurut penelitian Farihatus (2015) mengenai pengeringan daun jeruk

purut di bawah paparan gelombang mikro menunjukkan bahwa pengeringan 20

gram daun jeruk purut menggunakan oven microwave memerlukan waktu yang

relatif lebih singkat yaitu 3 menit pada daya 723 watt dibandingkan pengeringan

menggunakan oven konveksi yang memerlukan waktu 420 menit dengan suhu
60oC. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan oven microwave lebih efektif

dibandingkan dengan oven konveksi, karena total waktu yang dibutuhkan untuk

mencapai kadar air maksimal lebih singkat.

5 Penentuan daya pada oven microwave

Penentuan daya terpakai pada oven microwave bertujuan untuk

mengetahui nilai daya pada berbagai tingkatan level daya microwave yang

meliputi high, medium, dan low. Penentuan daya microwave dapat dilakukan

dengan beberapa tahapan yaitu aquades dengan suhu awal sebesar 20±2oC

dimasukkan ke dalam 2 beaker glass masing-masing sebanyak 1 liter. Selanjutnya

dimasukkan ke dalam oven microwave dengan cara diletakkan di tengah-tengah oven

microwave dengan posisi kedua dinding gelas tersebut saling menyentuh. Setelah itu

beaker glass berisi aquades dimasukkan dalam oven microwave dan dipanaskan

selama 2 menit dengan tingkatan daya level high dan setelah proses pemanasan

selesai, suhu aquades pada masing-masing gelas diukur. Prosedur yang sama

dilakukan dengan menggunakan tingkatan daya level medium dan low. Setelah

diketahui suhu awal dan suhu akhir pada masing-masing gelas, dilakukan perhitungan

dengan Persamaan 3.2 sebagai berikut:

MWabs = (4,187.m.Cp.ΔT)...................................................................(3.2)

Δt

Keterangan: Mwabs = daya yang diserap bahan

(W) m = massa bahan(g)

Cp = panas spesifik bahan (KJ/KgoC)


⧍T = selisih suhu (oC)

⧍t = selisih waktu pemanasan (detik) (Buffler, 1993:

125).

Berdasarkan hasil pengukuran daya terpakai pada oven microwave,

diketahui pada level high memiliki nilai daya 740 W, pada level medium memiliki

nilai daya 480 W, dan pada level low memiliki nilai daya 400 W.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

Defil, I,O 2019, Karakteristik Pengeringan dan Sifat Warna Rebung Petung
(Dendrocallamus Asper) Berdasarkan Keragaman Geometri
Bahan dan Daya Oven Microwave. Skripsi. Fakultas
Teknologi Pertanian Unersitas Jember.

Gambar 1 menggambarkan oven microwave biasa (banyak detailnya dapat


ditemukan di [1–3]). Gelombang mikro dihasilkan dalam magnetron yang
diumpankan melalui a Waveguide ke dalam ruang memasak. berbentuk kubus ini
ruang memiliki dinding logam dan bertindak sebagai Faraday kurungan. Pintu
depan, terbuat dari kaca, dan lampu rongga bohlam keduanya ditutupi oleh kisi-
kisi logam. NS lubang di kisi-kisi kecil dibandingkan dengan panjang gelombang
gelombang mikro, maka grid bertindak seperti pelat logam.

Kebanyakan microwave memasak makanan dengan cara berputar meja putar di


ruang ini, tetapi beberapa desain termasuk reflektor berputar, bertindak sebagai
pengaduk. Mahal model mungkin termasuk termometer, tambahan fasilitas
memasak konvensional seperti pemanggang, oven pemanas dan bahkan
pendingin.
Interaksi gelombang mikro dengan logam

Gelombang mikro, insiden di dinding logam oven, berperilaku mirip dengan


cahaya tampak yang mengenai cermin perak (misalnya [4]). Gelombang mikro
adalah diserap sangat efektif, karena medan listrik gelombang berinteraksi sangat
kuat dengan hampir elektron bebas dari logam. Dalam model sederhana, perilaku
elektron digambarkan sebagai gaya paksa teredam osilasi. Elektron yang
dipercepat ini memancarkan kembali gelombang elektromagnetik pada frekuensi
yang sama dan dalam fase, maka gelombang mikro sempurna tercermin. Secara
makroskopis, perilaku ini adalah dijelaskan oleh konstanta dielektrik kompleks
(ω),yang merupakan kuadrat dari indeks bias kompleks

Anda mungkin juga menyukai