Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan mata
kuliah Magang I di Jurusan Teknik Elektro Universitas Negeri Medan
Oleh: AQIL
SYUJAIS
5181230002
i
ii
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat-Nya, penulis
dapat menyelesaikan laporan akhir pelaksanaan Magang ini. Laporan akhir
pelaksanaan Magang ini merupakan tugas individu untuk memenuhi syarat tugas
mata kuliah Magang I (semester IV).
Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan akhir pelaksanaan Magang
ini tidak terwujud tanpa bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena
itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang
terhormat :
1. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd. selaku Dekan I Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan.
2. Bapak Dr. Salman Bintang, M.Pd. selaku ketua jurusan Teknik Elektro
3. Bapak Dr. Adi Sutopo, MT. selaku ketua prodi Teknik Elektro nondik
4. Bapak Drs. Dadang Mulyana, M.Pd. selaku sekretaris jurusan Teknik
Elektro.
5. Bapak Dr.Agus Junaidi,S.T.,M.T. selaku dosen pembimbing magang kami
di Teknik Elektro.
6. Pimpinan, staf / pegawai, dan karyawan PT. PLN Gardu Induk
Perbaungan khususnya Spv. Teknik Bapak M. Ridwan Sofyan yang telah
memberikan izin dan bantuan selama penulis melakukan kegiatan magang.
7. Keluarga tercinta yang telah begitu tulus memberikan semangat, dorongan
dan doa yang bermanfaat bagi penulis.
8. Teman – teman mahasiswa TE UNIMED angkatan 2018 yang telah
banyak membantu penulis dan memberikan dukungan dalam menyusun
laporan Magang sampai selesai.
9. Terima kasih kepada teman saya Boyke Sehati Padang yang memberikan
motivasi dalam penyelesaian dan ikut serta dalam pelaksanaan magang ini.
10. Semua pihak yang telah membantu terselesainya laporan Magang ini yang
tidak dapat penulis sebut satu persatu.
11. Semua kawan – kawan yang telah membantu dalam melaksanakan
iv
pembuatan laporan magang 1.
Semoga bantuan yang telah diberikan kepada penulis mendapat balasan yang
setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa. Penulis menyadari masih banyak
kekurangan dalam penyusunan laporan Magang ini, saran dan kritik yang
sifatnya membangun sangat penulis harapkan. Semoga karya tulis ini ada
manfaatnya bagi pihak yang membutuhkan.
Penulis
v
DAFTAR ISI
B. Jenis Usaha..................................................................................................... 5
LAPANGAN......................................................................................................... 9
A. Landasan Teori............................................................................................... 9
1. Transformator Tenaga............................................................................. 9
.......................................... 11 c) Bushing
..................................................................................... 12
vi
d) Pendingin ..................................................................................
Kertas) .......................................................................................18
27
B. PENGALAMAN LAPANGAN..................................................................... 28
1. Proteksi ................................................................................................... 42
3. In Service Measurement.......................................................................... 45
A. Kesimpulan .................................................................................................... 48
B. Saran .............................................................................................................. 48
LAMPIRAN
A. Data ................................................................................................................ 50
viii
viiiv
DAFTAR GAMBAR
ix
Gambar 3.25 Rele Temperature TD 1 .................................................................. 32
Gambar 3.26 OLTC TD 1 ..................................................................................... 33
Gambar 3.27 Box OLTC Posisi Terbuka .............................................................. 34
Gambar 3.28 TD 2 30 MVA UNINDO ................................................................ 35
Gambar 3.29 Rele Temperature TD 2 .................................................................. 36
Gambar 3.30 OLTC TD 2 ..................................................................................... 37
Gambar 3.31 Neutral Grounding Resistor TD 1................................................... 38
Gambar 3.32 Neutral Grounding Resistor TD 2 Dan 3 ........................................ 38
Gambar 3.33. TD 3 60 MVA ................................................................................ 39
Gambar 3.34 Rele Temperature ............................................................................ 40
Gambar 3.35 Terminal Pada Rele Jansen ............................................................. 45
Gambar 3.36 Bagian Dalam Rele Jansen .............................................................. 46
x
DAFTAR TABEL
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Gardu induk merupakan salah satu bagian dari sistem tenaga listrik yang
mentransformasikan daya listrik dari tegangan tinggi ke tegangan menengah atau
sebaliknya dari tegangan menengah ke tegangan tinggi. Dalam magang 1 ini,
sebenarnya kami terbentuk dalam kelompok yaitu 2 orang dalam satu tim.
Termasuk saya sebagai salah satu tim itu.
Di dalam laporan ini saya memuat hal yang kami observasi di lapangan / PLN
Gardu induk Perbaungan mengenai trafo daya atau transformator tenaga. Jaringan
pada gardu induk ini bisa juga disebut jaringan pendistribusian ke jaringan
tegangan menegah yang berkisar kurang lebih 20 KV. Di dalam gardu induk ada
beberapa komponen yaitu, transformator tenaga, transformator arus, transformator
tegangan, proteksi dan kontrol busbar, proteksi dan control transformator, proteksi
dan kontrol penghantar, AC/DC supply, PMS (Circuit Breaker atau Sakelar
Pemutus Tenaga), Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT/SUTET), PMT (Circuit
Breaker), Serandang dan pertanahan, akan tetapi yang akan saya bahas pada
observasi hanya transformator tenaga/ trafo daya.
B. TUJUAN MAGANG
Tujuan magang adalah memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk :
1
teknologi di perusahaan.
C. MANFAAT MAGANG
1. Bagi Mahasiswa
2
kompetensi keahlian teknik, kepribadian, dan sosial di perusahaan.
3
BAB II
A. SEJARAH PERUSAHAAN
Listrik mulai ada di wilayah Indonesia tahun 1893 di daerah Batavia (Jakarta
sekarang), maka 30 tahun kemudian (1923) listrik mulai ada di Medan. Sentralnya
dibangun di tanah pertapakan Kantor PLN Cabang Medan yang sekarang di Jl.
Listrik No. 12 Medan, dibangun oleh NV NIGEM/OGEM perusahaan swasta
Belanda. Kemudian menyusul pembangunan kelistrikan di Tanjung Pura dan
Pangkalan Brandan (1924), Tebing Tinggi (1927), Sibolga (NV ANIWM) Brastagi
dan Tarutung (1929), Tanjung Balai (1931) milik Gemeente- Kotapraja, Labuhan
Bilik (1936) dan Tanjung Tiram (1937).
4
swasta Belanda dari tangan Jepang. Perusahaan Listrik yang sudah diambil alih itu
diserahkan kepada Pemerintah RI dalam hal ini Departemen Pekerjaan Umum.
Untuk mengenang peristiwa ambil alih itu, maka dengan Penetapan Pemerintah
No.1 SD/45 ditetapkan tanggal 27 Oktober sebagai Hari Listrik. Setelah aksi ambil
alih itu, sejak tahun 1955 di Medan berdiri Perusahaan Listrik Negara Distribusi
Cabang Sumatera Utara (Sumatera Timur dan Tapanuli) yang mula-mula dikepalai
R. Sukarno (merangkap kepala di Aceh), tahun 1959 dikepalai oleh Ahmad
Syaifullah. Setelah BPU PLN berdiri dengan SK Menteri PPUT No.16/1/20
tanggal 20 Mei 1961, maka organisasi kelistrikan dirubah. Sumatera Utara, Aceh,
Sumbar, Riau menjadi PLN Eksploitasi. Tahun 1965, BPU PLN dibubarkan
dengan Peraturan Menteri PUT No. 9 /PRT/64 dan dengan Peraturan Menteri No.
1/PRT/65 ditetapkan pembagian daerah kerja PLN menjadi 15 Kesatuan daerah
Eksploitasi. Sumatera Utara tetap menjadi Eksploitasi I.
B. JENIS USAHA
1. Visi
Diakui sebagai pengelola penyaluran dan pengatur beban sistem tenaga listrik
dengan tingkat pelayanan setara kelas dunia yang bertumbuh kembang, unggul,
dan terpercaya dengan bertumpu pada potensi insani.
2. Misi
5
3. Moto
- Saling percaya.
- Integritas.
- Peduli.
- Pembelajar.
Dalam hal ini pembagian tugas dan tanggung jawab dalam suatu struktur
organisasi bagi suatu perusahaan akan meningkatkan efisiensi dan efektifitas
perusahaan. Keadaan ini akan membantu perusahaan dalam menilai serta
mengidentifikasi seberapa besar kemampuan serta skil dari masing-masing bagian
yang disesuaikan dengan proporsional jabatan yang dimiliki. Demikian juga pada
PT. PLN (Persero) Gardu Induk Perbaungan, untuk memperlancar usahanya
perusahaan membuat sedemikian rupa sistem pembagian tugas dan wewenang
agar dapat terjadi suatu kerjasama yang selaras dan seimbang antara bagian sesuai
dengan keadaan dan kondisi yang ada pada PT. PLN (Persero) Gardu Induk
Perbaungan. Struktur Organisasi diperlukan untuk membedakan batas-batas
wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya
hubungan/keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
Demi tercapainya tujuan umum suatu instansi diperlukan suatu wadah untuk
mengatur seluruh aktivitas maupun kegiatan instansi tersebut. Pengaturan ini
dihubungkan dengan pencapaian instansi yang telah ditetapkan sebelumnya.
Wadah tersebut disusun dalam suatu struktur organisasi dalam instansi. Melalui
struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan dapat diterapkan, sehingga
efisiensi dan efektivitas kerja dapat diwujudkan melalui kerjasama dengan
koordinasi yang baik sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai. Berikut ini dapat
dilihat susunan / strukur organisasi PT. PLN gardu induk pada gambar 2.1.
6
STRUKTUR ORGANISASI DAN S.O.P(STANDING OPERATION
PROSEDURE) PENGULANGGAN BAHAYA KEBAKARAN KANTOR
/GARDU INDUK PERBAUNGAN
KOORDINATOR
MANAGER TRAGI
WAKIL
KOORDINATOR
SUPV OPHAR
G.INDUK
7
PELAKSANA PELAKSANAAN
OPERASI PEMADAM PENGAMANAN
API DAN P3K AREA DAN
OPERATOR SATPAM
8
Adapun untuk tugas pelaksanaan tersebut seperti di bawah ini :
No JABATAN URAIAN TUGAS
1 Koordinator - Memimpin usaha pemadaman dan
penyelamatan di ruang kerja
yang kebakaran dan melapor ke
pejabat yang terkait bila terjadi kebakaran.
- Memilih racun api sesuai dengan
kondisi dan jenisnya.
- Menyiapkan alat-alat P3k dan tandu.
- Membawa korban ke rumah sakit
bila diperlukan memberikan pertolongan
kepada korban kebakaran.
- Memindahkan korban ketempat yang
lebih aman.
A. LANDASAN TEORI
1. TRANSFORMATOR TENAGA
1.1 Pengertian dan Fungsi
Trafo pembangkit
Trafo distribusi
Trafo besar
Trafo sedang
Trafo kecil
1.3. Bagian – bagian transformator dan fungsinya
d) Pendingin
Didalam standar IEC 60422 dapat dilihat pada Tabel 3.2 yaitu
dicantumkan parameter-parameter minyak isolasi dengan batasan-
batasan minimum untuk minyak isolasi yang baru dimasukan
kedalam peralatan sebelum energize.
h) Tap Changer
Pada Gambar 3.17 dapat kita lihat OLTC yang terletak pada
transformator yang dimana kestabilan tegangan dalam suatu jaringan
merupakan salah satu hal yang dinilai sebagai kualitas tegangan.
Transformator dituntut memiliki nilai tegangan output yang stabil
sedangkan besarnya tegangan input tidak selalu sama. Dengan
mengubah banyaknya belitan pada sisi primer diharapkan dapat
merubah ratio antara belitan primer dan sekunder dan dengan
demikian tegangan output/sekunder pun dapat disesuaikan dengan
kebutuhan sistem berapapun tegangan input/primernya. Penyesuaian
ratio belitan ini disebut Tap changer.
Proses perubahan ratio belitan ini dapat dilakukan pada saat trafo
sedang berbeban (On load tap changer) atau saat trafo tidak berbeban
(Off load tap changer).
1. Selector Switch
2. Diverter Switch
3. Tahanan transisi
2. Selektor Switch
m) Rele Thermal
1. Transformator Tenaga
1.1 Transformator
2 1
3
4
Batasan Operasi
TD 1
- Kapasitas TD 1. Daya 31, 5 MVA.
Arus nominal sisi 150 kV 121 A. Arus nominal sisi 20 kV 909
A.
- Setting Suhu :
Winding Temp - Oil Temp.
0 0
Temp. Alarm : 65 C - 100 C.
0 0
Temp. Trip : 100 C - 150 C.
- Pengaturan Tap OLTC 1 – 18.
Normal operasi manual pada posisi tap 8–16.
- Tegangan Nominal Sekunder :
20.5 kV (sesuai kesepakatan dengan distribusi )
TD 1
Rele Tempertature
Rele HV/LV winding Temperature bekerja apabila Suhu
kumparan Trafo melebihi setting dari pada rele HV/LV Winding,
besarnya kenaikan suhu adalah sebanding dengan faktor pembebanan
dan suhu udara luar Trafo.
Urutan kerja rele suhu kumpa ran / winding ini dibagi 2 tahap
seperti yang dapat kita lihat pada gambar 3.25 dibawah ini :
Pengoperasian OLTC
OLTC TD 1
1
2
3
4
- Indentitas gambar
c. Motor OLTC.
d. As memasukkan engkol.
3
4
5
1. Konservator.
4. Sirip Radiator.
Rele Temperature TD 2.
3
4
- Indentitas gambar :
3. MCB Supply
- NGR TD 1
3
4
5
1. Konservator.
4. Sirip Radiator.
5. Main Tank.
Batasan Operasi TD 3.
- Kapasitas TD 3. Daya 60 MVA.
Arus nominal sisi 150 kV 230 A. Arus nominal sisi 20 kV 1732
A.
- Setting Suhu :
Rele Tempertature
Pemberian tegangan
C. PEMBAHASAN
1. Proteksi
- Sensitifitas (Kepekaan)
- Kecepatan
Ada dua kategori proteksi yang dikenal yaitu proteksi utama (main
protection) dan proteksi pembantu (back up protection). Proteksi utama dalah
pertahanan utama dan akan membebaskan gangguan pada bagian yang akan
diproteksi secepat mungkin. Mengingat keandalan 100 % tidak hanya dari
perlindungan tetapi juga dari trafo arus, trafo tegangan dan pemutus rangkaian
yang tidak dapat dijamin, untuk itu diperlukan perlindungan pembantu
(auxiliary protection) pada alat proteksi tersebut. Proteksi pembantu bekerja
bila rele utama gagal dan tidak hanya melindungi daerah berikutnya dengan
perlambatan waktu yang lebih lama dari pada rele utamanya.
2. Proteksi Rele Jansen
Untuk proses pada trafo step down 150 KV dalam gardu induk
tersebut, khususnya pada bagian sistem proteksi, menggunakan berbagai
macam rele yang terdapat pada transformator tersebut. Salah satunya
ialah rele Jansen yang berguna untuk mengamankan trafo dari gangguan
di dalam Tap Changer yang menimbulkan gas. Tap Changer adalah alat
yang terpasang pada transformator yang berfungsi untuk mengatur
tegangan keluaran (sekunder) akibat beban maupun variasi tegangan pada
sistem masukannya (input). Tap Changer umumnya dipasang pada ruang
terpisah dengan ruang untuk tempat kumparan, dimaksudkan agar minyak
Tap Changer tidak bercampur dengan minyak tangki utama. Untuk
mengamankan ruang diverter switch apabila terjadi gangguan pada sistem
Tap Changer, digunakan pengaman yang biasa disebut rele Jansen
(Buchholz nya Tap Changer). Rele Jansen dipasang antara tangki Tap
Changer dengan konservator minyak Tap Changer.
3. In Service Measurement
In Service Measurement adalah kegiatan pengukuran/ pengujian yang
dilakukan pada saat trafo sedang dalam keadaan bertegangan/ operasi (in
service). Tujuan dilakukannya in service measurement adalah untuk
mengetahui kondisi trafo lebih dalam tanpa melakukan pemadaman.
Pengujian rele Jansen Sama halnya dengan rele Bucholz, indikasi
alarm dari rele Jansen yang diinformasikan ke ruang kontrol disampaikan
melalui kabel kontrol. Pengujian rele Jansen ditujukan untuk memastikan
kondisi kabel kontrol masih dalam kondisi baik sehingga gangguan kerja
rele yang berakibat pada kesalahan informasi dapat dihindari.
A. KESIMPULAN
B. SARAN
A. DATA- DATA
Diagram satu garis Gardu Induk Perbaungan.
DIAGRAM SATU GARIS GARDU INDUK PERBAUNGAN
TEBING TINGGI SEI ROTAN
2 2
ACCC 1 × 310 mm ACCC 1 × 310 mm
Imax: 1250A Imax: 1250A
ABB ABB
CVT CVT
150 kV/√3/100V/√3 150 kV/√3/100V/√3
ABB ABB
LA : 65 kA LA : 65 kA
ABB ABB
ES PMS LINE 2500A / 40 kA ES PMS LINE 2500A / 40 kA VN:
170kV VN: 170kV
ABB ABB
CT: 2000/5 A CT: 2000/5 A
M = P, 2000/5 A M = P, 2000/5 A
ABB ABB
PMT 3150A PMT 3150A
40 kA 40 kA
BUS 1 BUS 1
PMS BUS 2 PMS BUS 1 PMS BUS 2 PMS BUS 1 PMS BUS 2 PMS BUS 1 PMS BUS 2 PMS BUS 1
2000 A, 40 kA 2000 A, 40 kA 2000 A, 40 kA 1250 A, 25 kA 2000 A, 40 kA 1250 A, 25 kA 2000 A, 40 kA 1250 A, 25 kA TRENCH TRENCH CVT
BUS 2 CVT BUS 1
TRENCH 150 kV/√3/100V/√3 150 kV/√3/100V/√3
CT: 2000/1 A
PMT 3150A PMT 3150A
31,5 kA 31,5 kA Catatan:
1. Untuk PMT, CT dan
LA tidak Terpasang,
PMT 3150A diRelokasi ke GI Paya Data Konduktor Switchyard
40 kA CT: CT: Pasir Busbar 1 & 2 : AAC (2 x 630 mm²)
M=P= 300/5 A M=P= 150/5 A 2. Trafo TD1 Rusak
sejak Oktober 2012 PU-SR (Lateral & Crossbar) : AAC (1000 mm²)
PU-TT (Lateral & Crossbar) : AAC (1000 mm²)
TD 1 (Lateral & Crossbar) : AAC (1000 mm²)
LA : 150 kV LA : 150 kV
TD 2 (Lateral & Crossbar) : AAC (1000 mm²)
10 kA 10 kA TD 3 (Lateral & Crossbar) : AAC (1000 mm²)
Kopel (Lateral & Crossbar) : AAC (1000 mm²)
NGR: NGR:
CT NGR: CT
40 OHm / 300A PAUWELS CT 40 OHm / 300A
UNINDO 40 OHm / 300A UNINDO
300/5 A 300/5 A 300/5 A
XLPE/AL. 3x3x400 TD.3 TD.2 TD.1
2 60 MVA 30 MVA 31,5 MVA
mm
CT: CT:
M = P = 1000/5/5 A CT:
M = P = 2000/5/5 A
M = P = 1000/5/5 A
PT XLPE/AL. 2x3x630 PT
PT
20 kV/√3/100V/√3 2 20 kV/√3/100V/√3
mm 20 kV/√3/100V/√3
BUS 20 kV, 2000A, SCHNEIDER BUS 20 kV, 2000A,AREVA BUS 20 kV, 2000A, SCHNEIDER
.
D. FROM KENDALI (JADWAL KEGIATAN DAN KEGIATAN ) DAN
DOKUMENTASI
Jadwal dan kegiatan pada saat magang.