Anda di halaman 1dari 5

BAB VII

POTENSIAL LISTRIK

7.1-1. Potensial listrik dan beda potensial

Secara umum, ketika gaya konservatif F bekerja pada seuah partikel yang mengalami
perpindahan dl perubahan dalam fungsi energy potensial dU yang didefenisikan dengan
persamaan sebagai berikut :

Usaha = gaya x perpindahan

W = F xS atau W = FxL

dW = FdL

usaha yang dilakukan oleh gaya konservatifmengurangi energy potensial seperti 7-1. Gaya yang
digunakan oleh medan listrik E pada muatn titiK qo adalah :

F = qo E

Pada saat muatan mengalami perpindahan dl dalam listrik E, peribahan energy potensial
elektrostatis adalah

dW = qo E . ddl

Jika muatan dipindahkan dari suatu titik awal a ke suatu titik akhir b, peribahan energy potensial
elektrostatiknya adalah :

Perubahan energy potensial sebanding dengan muatan uji qo, perubahan energy potensia per
satuan muatan disebut beda potensial dV.

Untuk perpindahan dari titik a ke titik b, perubahan potensialnya adalah


Dari persamaan 7-4, beda potensial Vs – Va adalah negative dari usaha/kerja persatuan muatan
yang dilakukan oleh medan listrik pada muatan uji qo positif, jika muatan pindah dari totok a ke
titik b. jika pada suatu titik ditentikan potensialnya, musalnya Va bergantung pada dimana
potensial ditetapkan nol, titik dol untuk potensial listrik pada situasi tertertentu, seperti hanya
untuk energy potensial, dapat dipilih sembarang, karena hanya selisih energy yang dapat diukur.
Sering sekali tanah (ground), atau konduktor yang dihubungkan langsung dengan ground,
dianggap sebagai potensial nol dan potensial lainnya dinyatakanrelatid terhadap ground,
misalnya adal seatu titik yang menonya tegangan 10 volt, berarti titik tersebut mempunya beda
potensial 10 volt tehadap ground, karena potensial listrik adalah energy potensial elektrostatik
permuatan, satuan SI untuk potensial dan beda potensial adalah joule per coulomb atau volt.

1V = 1J/C

Potensial diukur dalam volt, beda potensial kadang-kadang disebut voltase ata tegangan. Pada
aku mobil 12V, terminal positif mempunyai potensial 12V lebih tinggi dari terminal negative.
Jika rangkaian luar dipasang pada aku dan satu coulomb muatan berpindah dari terminal positif
melalui rangkaian ke terminal negative, energy potensial muatan berkutang dengan Q ΔV = (1C)
(12V) = 12J. energy ini biasanya muncul sebagai energy panas dalam rangkaian. Dari persamaan
7-4, dapat dilihat bahwa dimensi potensial juga merupakan dimensi dari menda listrik kali jarak.
Sehingga, sebuah medan listrik E, Newton per coulomb, juga sama dengan Volt per meter

1 N/C = 1 V.m
Jika diletakkan muatan uji qo dalam medan listrik E dan melepaskan muatan tersebut, muatan uji
itu akan mengalamu gaya dalam arah medan dan akan mempercepat dalam arah E sepanjang
garis medan. Selama energy kinetic muatan bertambah, energy potensialnya berkutang. Sehingga
mutan bergerak kea rah daerah energy potensial lebih rendah

Persis seperti sebuah medan massif yang jatuh menuju daerah energy potential gravitasi yang
lebih rendah. Untuk muatan ui positif, daerah energy potensial lebih rendah. Jadi seperti
diilustrasikan pada gamnar 7-2.

Garis-garis medan listrik menunjuk dalam arah potensial listirk yang berkutang.

Medan listrik menunjukn kea rah x positif dan mempunyai besar konstatn 1- N/C = 10V/m.
Tentukan potensial sebagai fungsi x, anggap bahwa V=0 pada x=0.

Penyelesiana :

Vektor medan listrik diberikan dengan E = (10N/C)i = (10V/m)i.

Untuk suatu perpindahah sembarang dl, perubahan potensial diberikn oleh persamaan 7-3.

dV = -E . dl = -(10 V/m)i . (dx I +dy j + dz k)

= -(10 V/m) dx, karena i.j = 0 dan i.k = 0.

Dengan integrasi dari titilx1 ke x2, kita dapatkan beda potensial V(x1) – V(x2) :
x2 x2
V ( x 2 ) – V ( x 1 )=∫ dV =∫ −
x1 x1
( 10mV ) dx
¿−¿
Karena diketahuibahwa potensial nol pada x=0, potensial di titk x1 adalah v(x1)=0 pada x1=0
maka potensial pada x2 relatif pada V = 0 pada x = 0 diberikan oleh :

V(x2) – 0 = (10 V/m)(0-x2)

Atau V9x2) = -(10 V/m)x2

Pada titk sebarang x, potensial adalah : V(x) = -(10 V/m)x

Jadi potensial nol pada x = 0 dan berkurang 10 V/m dalam arah x.

Contoh soal 7-2

Proton dengan massa 1,67 x 10-27 kg dan muatan 1.6 x 10-19 C diletakkan dalam medan listrik
seba sama E = (5,0 N/C)I = (5,0 V/m)I dan dilepaskan dari keadaan bebas. Setelah berjalan 4 cm,
berapa kecepatan geraknya?

Penyelesaian :

Saat proton melintasi garis medan listrik, energy potensial berkutang dan energy kinetiknya
bertambah denga jumlah yang sama. Menutup persamaan 7-3, perubahan dalam potensial litrik
untuk Δx = 4 cm = 0,04 m adalah :

dV = -E . dl = -(5,0 V/m I ). (dx i) = (-5,0 V/m)dx

ΔV = -(5,0 V/m)(0,04 m) = -0,20 V

Perubahan energy potensial proton adalah asil perkalian muatan dengan perubahan potensialnya
(persamaan 20-3)

ΔW = q ΔV = (1,6 x 10-19 C)(-0,20V) = 03,2 x 10-20 J

Dengan kekekalan energy, kehilangan energy potensial sama denga penguatan dalam energy
kinetic. Karena proton mulai dari keadaan bebas, penguatan energy kinetiknya ½ mx2, dimana v
adalah kecepatan setelah perjakan 4cm, sehingga persamaan kekekalan energy adalah :

ΔK + ΔW = 0

ΔK = - ΔW = -3,2 x 10-12 J

½ mv2 = 3,2 x 10-20 J

v2 = (2)(3,2 x 10-20 J) / 1,67 x 10-27 kg = 3,83 x 107

v = 6,19 x 103 m/s

perubahan energy potensial proton setelah perjalan 4 cm adalah :


ΔW = qΔV = e(-0,20 V) = -0,20 eV

Dalam fisika atom dan nuklir, kita sering mempunyai partikel elementer, seperti elektrin dan
proton, dengan muatan sebesar e yang bergerak melalui beda potensial beberapa ribu atau jutaan
volt. Karena energy mempunyai dimensi muatan listrik kali potensial listrik, satuan energy yang
sesuai adalah hasil kali potensial listrik, satuan energy yang sesuai adalah hasil kali muatan
electron e dengan volt. Unit ini dinamakan electron volt (eV). Konversi antara electron volt dan
joule didapatkan dengan ekspresi muatan electron dalam couloumb :

1 eV = 1,6 x x10-19 C.V = 1,6 x 10-19 J 7-7

Anda mungkin juga menyukai