LAPORAN HARIAN
PENGUJIAN BAHAN II
Oleh:
IVA – MPK
Tahun Ajaran
2017/2018
LAPORAN HARIAN I
KEGIATAN PRATIKUM PENGUJIAN BAHAN II
1. Penjelasan Materi
Pertama, dimulai dari Pengertian dari Jobmix Beton Aspal yaitu
rancangan campuran agregat dengan pengikatnya aspal. Lebih detailnya
yakni suatu material konstruksi yang terbuat dari komposisi campuran
Agregat Kasar, Agregat Sedang, Agregat Halus dan Aspal sebagai material
pengikatnya. Dimana Agregat Kasar ( 2 – 3 cm), Agregat Sedang (1/2 – 1
cm), dan Agregat Halus (Pasir yang telah lolos ayakan ukuran 4.75mm).
Kedua, Tujuan dari Jobmix Beton Aspal adalah untuk
memperoleh komposisi campuran Agregat Kasar, Agregat Sedang, Agregat
Halus, dan Aspal yang sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan.
Ketiga, sedikit penjelasan mengenai sifat fisik aspal yakni titik
leleh, penetrasi, berat jenis, datilitas aspal. Sifat fisik ini akan dicari setelah
beton aspal diuji dengan Marshall Test.
Keempat, satu sampel beton aspal yang akan dibuat memerlukan
1200 gram material yang meliputi Agregat Kasar, Agregat Sedang,
Agregat Halus serta pengikatnya yaitu Aspal itu sendiri.
1. Penjelasan Materi
Pertama, mengayak adalah suatu kegiatan untuk memisahkan
Agregat Kasar, Agregat Sedang, dan Agregat Halus yang singkron dengan
ukuran ayakan yang digunakan. Pada praktik kali ini ada 10 ayakan dan 1
pan yang digunakan dengan ukuran dari atas ke bawah 38.1, 19.0, 9.5,
4.75, 2.36, 1.18, 0.60, 0.30, 0.15, 0.075, dan pan.
Kedua, yang dikatakan agregat halus adalah agregat yang lolos
ayakan 4.75 mm, sedangkan yang dikatakan agregat kasar dan sedang
adalag agregat yang tidak lolos ayakan 4.75 mm ke bawah.
Ketiga, dilakukan pemisahan ini memiliki fungsi untuk
memudahkan nantinya dalam mencari berat jenis, karena agregat yang
lolos ayakan 4.75 mm itu tidak akan bisa dilaksanakan pengujian yang
sama dengan agregat yang tidak lolos ayakan 4.75 mm
Keempat, tujuan dari praktik hari ini adalah untuk memisahkan
butiran agregat yang lolos ayakan 4.75 mm dan agregat yang tidak lolos
ayakan 4.75 mm, untuk mendapatkan tabel analisa data saringan agregat
yang nantinya dilanjutkan ke grafik, dan agar bisa dilanjutkan ke
pelaksanaan pencarian berat jenis di masing-masing agregat.
2. Pelaksanaan Praktik
a. Alat dan Bahan :
- Ayakan (menggunakan ayakan standar ASTM)
- Loyang (wadah untuk Agregat Kasar, Sedang dan Halus)
- Mesin Pengayak / sieve shaker
- Stopwatch
- Timbangan Triple beam
- Sikat dan Kuas
- Agregat Kasar (20 – 30 mm)
- Agregat Sedang (5 – 10 mm )
- Agregat Halus (Pasir yang telah lolos ayakan 4.75 mm)
b. Prosedur Pelaksanaan
1. Keluarkan dan Ambil Agregat Kasar, Sedang, dan Halus yang telah
di oven kemarin selama ± 24 jam.
2. Dari pengarahan Dosen pembimbing, tidak setiap kelompok
melakukan ayakan untuk keseluruhan agregat, tetapi dibagi,
sehingga nanti data yang didapat bisa saling dibagi dan ditukar ke
kelompok yang lain.
Untuk kelompok 1 dan 2 mendapat bagian Agregat Sedang,
kelompok 3 dan 4 mendapat Agregat Kasar, serta kelompok 5 dan
6 mendapat Agregat Halus.
Setelah itu Timbang agregat tersebut menggunakan Timbangan
Triple Beam yang nantinya dijadikan berat awal sebelum diayak.
Dan tidak lupa untuk di catat
3. Bersikah ayakan menggunakan sikat dan kuas, lalu timbang berat
Ayakan menggunakan timbangan triple beam, setelah itu susun
Ayakan dari pan, 0.075, 0.15, 0.30, 0.60, 1.18, 2.36, 4.75, 9.50,
19.0, 38.1. dan tidak lupa juga untuk dicatat.
4. Setelah itu, agregat kasar, sedang maupun halus (secara bergantian)
bisa dituang ke dalam ayakan dan siap untuk diayak dengan
menggunakan sieve shaker selama ± 15 menit, untuk mengatur
waktunya kita gunakan stopwatch.
5. Setelah selesai diayak, kita timbang kembali berat ayakan dan berat
agregat yang tertahan di setiap ayakan menggunakan timbangan
triple beam.
6. Setelah itu catat data dan data sudah bisa kita analisis apakah sudah
masuk kriteria atau belum. Untuk Agregat Kasar dan Sedang
kehilangan agregat yang diperbolehkan maksimal 5%, sedangkan
untuk Agregat Halus kehilangan agregat yang diperbolehkan
maksimal 1%. Sebelum analisis benar, agregat tidak boleh
digabung terlebih dahulu sehingga nantinya error yang terjadi bisa
ditanggulangi. Untuk mengkoreksi tersebut kita perlu mencari
agregat yang hilang dengan cara berat agregat tertahan pada
setiap ayakan dibagi total berat setelah diayak dikalikan selisih
dari total berat sebelum diayak dengan total berat setelah
diayak. Hal ini dilakukan untuk ke semua berat agregat di setiap
ayakan, lalu kita jumlahkan dan hasilnya akan sama dengan selisih
dari total berat sebelum diayak dengan total berat setelah diayak.
Sehingga agregat yang terkoreksi kita dapat melalui
menambahkan berat agregat tertahan pada setiap ayakan
dengan berat agregat yang hilang, kita jumlahkan seluruh
hasilnya sehingga akan mendapat total berat yang sesuai dengan
berat awal sebelum diayak.
7. Setelah analisa data kita sudah benar, agregat yang lolos ayakan
4.75 mm dan yang tidak lolos ayakan 4.75 mm dipisahkan
ditaruh di wadah Loyang yang berbeda.
8. Setelah semua agregat selesai kita ayak dan analisa dengan benar,
serta telah dipisahkan yang lolos ayakan 4.75 mm dan tidak lolos
ayakan 4.75 mm, kita rendam dengan air selama ± 24 jam.
9. Agregat Kasar, Sedang dan Halus direndam untuk keesokan
harinya bisa digunakan untuk mencari Berat Jenis dari tiap
Agregat.
3. Hasil Analisa Data
Berikut adalah hasil analisa ayakan dari praktik yang telah kami lakukan
hari ini :
NB : Data Agregat Halus dan Sedang saya peroleh dari kelompok
lain.
a. Agregat Halus ( Pasir yang lolos ayakan 4.75 mm)
b. Agregat Sedang ( 5 – 10 mm )
c. Agregat Kasar (20 – 30 mm)
LAPORAN HARIAN III
KEGIATAN PRATIKUM PENGUJIAN BAHAN II
1. Penjelasan Kegiatan
- Kompor listrik
b. Prosedur Pelaksanaan
b. Prosedur Pelaksanaan
- Tutup kaca
- Kompor
- Cairan TCE
- Aspal
b. Prosedur Pelaksanaan
i. k.
f. h. j.
g. I I
I I
l. n. o. p. q.
1 m. 5 0 0
t. u.
r. 2 2 v. w.
2 s. 10
z. aa.
x. 5 5 bb. cc.
3 y. 15
ff. gg.
dd. 7 7 hh. ii.
4 ee. 20
ll. mm.
jj. 9 9 nn. oo.
5 kk. 25
rr. ss.
pp. 1 1 tt. uu.
6 qq. 30
xx. yy.
vv. 1 1 zz. aaa.
7 ww. 35
ddd. eee.
bbb. 1 1 fff. ggg.
8 ccc. 40
jjj. kkk.
hhh. 1 1 lll. mmm.
9 iii. 45
ppp. qqq.
nnn. 1 1 rrr. sss.
10 ooo. 50
vvv. www.
ttt. 1 1 xxx. yyy.
11 uuu. 51
bbbb. cccc. eeee.
zzz. 1 1 dddd. 5
12 aaaa. 55
hhhh. jjjj.
ffff. 1 iiii. 5 kkkk.
13 gggg. 57
llll.
mmmm. Penetrasi dan Berat Jenis Aspal
LAPORAN HARIAN IV
KEGIATAN PRATIKUM PENGUJIAN BAHAN II
1. Penjelasan Kegiatan
2. Pelaksanaan Praktik
a. Alat dan Bahan
1. Laptop
2. Semua data di setiap pengujian
3. File excel yang telah diberikan Dosen Pembimbing
b. Prosedur Pelaksanaan
1. Siapkan semua hal yang diperlukan dalam penginputan data
2. Mulai membuka file, dan lalu mulai input setiap data sesuai dengan
pengujiannya.
3. Untuk grafik analisa ayakan dibuat dalam aplikasi autocad
4. Input seluruh data dengan benar dan terperinci
5. Jika ada hal yang masih belum dimengerti, bisa kita tanyakan
kepada teman yang lebih mengerti atau Dosen Pembimbing
3. Hasil Penginputan Data
a. Pengujian Analisa Ayakan
Agregat Halus ( Pasir yang lolos ayakan 4.75 mm)
Agregat Sedang ( 5 – 10 mm )
Agregat Kasar (20 – 30 mm)
b. Grafik metode Rothluchs
90,00
% YANG LEWAT AYAKAN
2682
80,00 % Agg Kasar
70,00
60,00
3558
50,00 % Agg Sedang
40,00
30,00
20,00
3760
% Agg Halus
10,00
0,000
4,760
2,380
0,075
0,150
0,300
0,600
9,500
38,00
1,180
19,00
UKURAN MATA AYAKAN (mm)