Anda di halaman 1dari 3

Nama : Andreas Gunawan Cibro

NPM : 043686933
Kelas : 6 EKBM
Mapel : Hukum Ketenagakerjaan 59
Kode Mapel : ABDI4336.59

JAWABAN

1). UMR dan UMD merupakan sebuah ketentuan upah dari pemerintah yang diberikan pelaku
usaha kepada buruh, namun hal ini masih juga bermasalah terhadap gaji buruh dikarenakan:

1. Biaya hidup buruh yang beragam sehingga terkadang umr dan umd tidak cukup untuk
biaya hidup mereka
2. Beberapa pengusaha menolak karena beberapa pekerja memiliki pekerjaan yang mudah
sedangkan gaji tinggi harus tetap dibayar
3. Masih kurangnya pelatihan pekerja untuk meningkatkan kualitas pekerjaannya
4. UMR dan UMD tidak sesuai dengan pekerjaan yang dikerjakan misalnya pekerjaannya
terlalu berat tetapi gajinya tidak seberapa

Penjelasan:

Upah minimun bagi pekerja sangat penting bagi kedua belah pihak baik pengusaha dan juga para
pekerja dengan adanya penetapan upah minimum maka akan terjalin kerjasama yang sehat antar
keduanya, manfaat penetapan upah minimum tersebut antara lain :

 Menjamin hak pekerja terpenuhi


 Pengusaha dapat mengembangkan usaha karena mendapat pekerja yang bagus
 Pengusaha dan pekerja terhindar dari konflik mengenai upah

Hal tersebut sebenarnya masih perlu beberapa perbaikan dari pemerintah agar perusahaan dan
juga para pekerja mendapat hak yang selayaknya dan keuntungan yang sama.

2). Ya, bisa saja di benarkan karena Aturan yang mengatur tentang jam kerja dapat kita lihat
dalam Undang-undang No.13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (UU Ketenagakerjaan) dalam
pasal 77 dan 76. Disebutkan dalam pasal 77 bahwa untuk waktu satu minggu kerja bisa diadakan
untuk 6 (enam) hari atau 5 (lima) hari kerja. Kalau memilih satu minggu dengan 6 (enam) hari
kerja maka perhari nya adalah 7 (tujuh) jam; sedangkan untuk satu minggu dengan 5 (lima) hari
kerja maka perhari nya adalah 8 (delapan) jam. Sektor-sektor usaha atau pekerjaan tertentu dapat
diadakan pengecualian, yang diatur lebih lanjut dalam Keputusan Menteri yang terkait.
Dalam UU Ketenagakerjaan dikenal dua bentuk hubungan kerja yaitu hubungan kerja dengan
waktu tidak tertentu dan hubungan kerja dengan waktu tertentu. Hubungan kerja waktu tidak
tertentu biasanya disebut juga sebagai pekerjaan tetap atau yang saudara sebut sebagai kontrak
permanen. Perjanjian kerja waktu tertentu dapat diperpanjang atau diperbaharui (ps.59 ayat 3)
dengan jangka waktu diadakan untuk paling lama 2 (dua) tahun dan hanya boleh diperpanjang 1
(satu) kali untuk jangka waktu paling lama 1 (satu) tahun (ps.59 ayat 4). Ketentuan tentang
perpanjangan dan pembaharuan perjanjian kerja waktu tertentu ini tatacara diatur dalam ayat 5
dan 6 ps.59 UU Ketenagakerjaan. Ayat 5 menyatakan bahwa Pengusaha yang bermaksud
memperpanjang perjanjian kerja waktu tertentu tersebut, paling lama 7 (tujuh) hari sebelum
perjanjian kerja waktu tertentu berakhir telah memberitahukan maksudnya secara tertulis kepada
pekerja/buruh yang bersangkutan. Dan ayat 6 nya menyebutkan bahwa pembaruan perjanjian
kerja waktu tertentu hanya dapat diadakan setelah melebihi masa tenggang waktu 30 (tiga puluh)
hari berakhirnya perjanjian kerja waktu tertentu yang lama, pembaruan perjanjian kerja waktu
tertentu ini hanya boleh dilakukan 1 (satu) kali dan paling lama 2 (dua) tahun. Bila ketentuan
dalam perpanjangan dan pembaharuan ini tidak dilakukan atau dilanggar, maka akan berakibat
demi hukum perjanjian kerja waktu tertentu (kontrak) berubah menjadi perjanjian kerja waktu
tidak tertentu (tetap/ kontrak permanen).

3). Ya, tindakan dari perusahaan PT. Mundur Selalu sudah tepat karna perjanjian diawal saudara
Husni hanya dipekerjakan 2 tahun saja dan apabila saudara Husni ingin menjadi karyawan tetap
itu semua tergantung dari atasan perusahaan PT. Mundur Selalu itu sendiri, Perjanjian Kerja
adalah suatu perjanjian antara pekerja dan pengusaha secara lisan dan/atau tulisan, baik untuk
waktu tertentu maupun untuk waktu tidak tertentu yang memuat syarat-syarat kerja, hak dan
kewajiban pekerja dan perusahaan. Sejalan dengan itu, Pasal 52 ayat 1 UU No. 13 Tahun 2003
tentang Ketenagakerjaan juga menegaskan bahwa:

Perjanjian kerja dibuat atas dasar:

1. Kesepakatan kedua belah pihak


2. Kemampuan atau kecakapan melakukan perbuatan hukum
3. Adanya pekerjaan yang diperjanjikan
4. Pekerjaan yang diperjanjikan tidak bertentangan dengan ketertiban umum, kesusilaan,
dan peraturan perundang undangan yang berlaku.

 APA SAJA JENIS PERJANJIAN KERJA MENURUT BENTUKNYA?

1. Lisan/ Tidak tertulis

Meskipun perjanjian kerja dibuat secara tidak tertulis, namun perjanjian kerja jenis ini tetap bisa
mengikat pekerja dan pengusaha untuk melaksanakan isi perjanjian kerja tersebut.

Tentu saja perjanjian kerja jenis ini mempunyai kelemahan fatal yaitu apabila ada beberapa isi
perjanjian kerja yang disepakati namun tidak dilaksanakan oleh pengusaha, tidak dapat
dibuktikan adanya pelanggaran terhadap kesepakatan karena tidak pernah dituangkan secara
tertulis. Hal ini tentu sangat merugikan pekerja.

2. Tertulis

Perjanjian yang dituangkan dalam bentuk tulisan, dapat dipakai sebagai bukti tertulis apabila
muncul perselisihan hubungan industrial yang memerlukan adanya bukti-bukti dan dapat
dijadikan pegangan terutama bagi pekerja apabila ada beberapa kesepakatan yang tidak
dilaksanakan oleh pengusaha yang merugikan pekerja. Dalam hal perjanjian kerja dibuat tertulis,
maka dibuat dalam 2 rangkap yang mempunyai kekuatan hukum yang sama, masing-masing
untuk pegangan pekerja dan pengusaha (Pasal 54 ayat (3) UU 13/2003).

APA SAJA JENIS PERJANJIAN KERJA MENURUT WAKTU BERAKHIRNYA?

1. Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT)

Adalah perjanjian kerja antara pekerja/buruh dengan pengusaha untuk mengadakan hubungan
kerja dalam waktu tertentu atau untuk pekerjaan tertentu. PKWT didasarkan atas jangka waktu
atau selesainya suatu pekerjaan tertentu berdasarkan perjanjian kerja. Pekerjanya sering disebut
sebagai pekerja kontrak. 

2. Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWTT)

Adalah perjanjian kerja antara Pekerja/Buruh dengan Pengusaha untuk mengadakan hubungan


Kerja yang bersifat tetap. Hubungan kerja yang bersifat tetap ini, tidak ada batasan waktu (bisa
sampai usia pensiun atau bila pekerja meninggal dunia). Pekerjanya sering disebut sebagai
pekerja tetap. 

Anda mungkin juga menyukai