Anda di halaman 1dari 4

TUGAS TUTORIAL KE-2

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

Nama Mata Kuliah : Hubungan Industrial


Kode Mata Kuliah : EKMA 4367
Jumlah sks : 2 SKS
Nama Pengembang : Evracia Turukay, SE.,M.Si
Nama Penelaah : Faridah Iriani, SE.,MM
Status Pengembangan : Baru/Revisi* (coret yang tidak sesuai)
Tahun Pengembangan : 2019
Edisi Ke- : 1

No Tugas Tutorial Skor Maksimal Sumber Tugas Tutorial


1 Sebutkan dan
Modul 3.Perjanjian kerja bersama
Jelaskan pemangku
dan negosiasi perjanjian
kepentingan dalam 60
Kegiatan belajar 1.mengadakan
perjanjian kerja
unit perjanjian kerja bersama
bersama
2 Jelaskan peran
pihak ketiga dalam
Modul 3.Perjanjian kerja bersama
negosiasi yakni
dan negosiasi perjanjian
sebagai mediator, 40
Kegiatan belajar 2.negosiasi
arbitrator,
perjanjian .
konsiliator, dan
konsultan.
Nama : Zukhrufal Jannah
NIM : 043290211
Program Studi : S1 Manajemen
UPBJJ : UPBJJ UT Surabaya

Jawaban

1. Pemangku Kepentingan dalam Perjanjian Kerja Bersama

Beberapa pemangku kepentingan dalam perjanjian kerja bersama antara lain


pemerintah, pengusaha, serikat pekerja dan kerja sama, serta konsumen dan masyarakat
(Prasad, 2009).

a. Pemerintah

Dalam negara kolektif, perjanjian kerja bersama jarang ditemui. Dalam sistem
perekonomian terpusat ada ketakutan bahwa jika kesepakatan kerja bersama hilang, akan ada
distorsi dalam upah dan biaya karyawan. Oleh karena itu, ada kecenderungan pemerintah
untuk mengatur peningkatan upah. Upah merupakan pengendalian jangka pendek, sedangkan
pengendalian jangka panjang adalah mendapatkan penghasilan dan harga. Dalam sistem
pemerintahan demokrasi, perjanjian kerja bersama merupakan kebijakan publik yang
bertujuan untuk mempromosikan hubungan harmonisasi dan kerja sama, serta mendukung
pertumbuhan.

b. Pengusaha

Pandangan Manajer dan karyawan atau pengusaha dan serikat pekerja berbeda dan
bertentangan dalam situasi perjanjian kerja bersama. Jika manajemen dan karyawan
merealisasikan nilai kerja sama dan kolaborasi, mereka suka menjadi konsultan yang lebih
besar. Peningkatan upah dapat dilakukan apabila ada perbaikan produktivitas dan
profitabilitas perusahaan atau organisasi. Menurut karyawan, upah harus selalu meningkat,
padahal peningkatan upah akan menyebabkan inflasi.

c. Karyawan dan Serikat Perdagangan

Perusahaan manufaktur pada umumnya mengadakan perjanjian kerja bersama dalam


menentukan upah, sedangkan dalam perusahaan jasa tidak pernah ada perjanjian kerja
bersama untuk menentukan tingkat upah. Oleh karena itu, jarang ada perusahaan jasa yang
tergabung dalam serikat pekerja. Kekuatan tawar menawar serikat pekerja tinggi bila input
dan output karyawan tidak dapat digantikan. Tujuan serikat pekerja adalah menjamin upah
dan manfaat bagi anggota. Semakin tinggi koordinasi dan sentralisasi dalam perjanjian atau
kesepakatan, maka semakin besar kecenderungan untuk melihat berapa moderasi dalam upah
yang lah dan kuat bagi karyawan pada tingkat keahlian dan kesempatan yang sama.
d. Karyawan dan Masyarakat

Beberapa proses produksi dalam perusahaan sering kali di outsourcing ke perusahaan lain
yang memberikan kerja dan mengurangi biaya. Perjanjian kerja bersama sering kali
dipersepsikan sebagai konflik kepentingan. Dampak hubungan kerja bersama antara manajer
dan karyawan sulit digeneralisasi. Kesepakatan kerja bersama tidak dapat menyelesaikan
masalah manajer dan karyawan.

2. Peran pihak ketiga dalam negosiasi

Ketika negosiasi antara dua pohak tidak mencapai kesepakatan, kelompom atau
organisasi yang bernegosiasi dapat mengundak pihak lain atau pihak ketiga. Pihak ketiga bisa
berupa mediator, abitrator, konsiliator, dan konsultan. Pihak ketiga biasanya tidak memiliki
posisi keterlibatan kuat dalam perselisihan, tapi hanya mencoba membantu pihak-pihak yang
terlibat konflik.

a. Mediator
Mediator berperan dalam membantu memfasilitasi solusi atas negosiasi yang dilakukan
dengan menggunakan berbagai alasan dan persuasi, serta memberikan ssaran terhadap
berbagai alternatif. Mediator memiliki 3 cara untuk dapat mengintervensi secara efektif
untuk memfasilitasi pemyelesaian konflik, yaitu :

1. Menyusun laporan dengan pihak yang berselisih


2. Menyarankan isu-isu dan mendorong para pihak yang sedang berselisih untuk berfikir
mengenai isu tersebut.
3. Menekan pihak yang sedang berselisih untuk mencapai kesepakatan khusus yang
mengarah ke bentuk kesepakatan umum.

Mediasi melibatkan pihak ketiga untuk membantu kesepakatan antara pihak-pihak yang
berkonflik.

b. Abitrator
Sementara itu, abitrator merupakan pihak ketiga yang memiliki otoritas untuk
menentukan kesepakatan. Ada empat jenis abitrase, yaitu abitrase meningkat, abitrase
sukarela, abitrase konvensional dan abitrase penawaran akhir.

c. Konsiliator
Sedangkan konsiliator merupakan pihak ketiga yang menyediakan hubungan
komunikasi informal antara negosiator dan lawannya. Konsiliasi digunakan dalam
perselisihan keluarga, karyawan dan masyarakat.
d. Konsultan
Konsultan merupakan pihak ketiga yang ahli dan tidak memihak kepada yang
membantu memfasilitasi penyelesaian masalah melalui komunikasi dan analisis yang
didukung pengetahuan mengenai manajemen konflik

Anda mungkin juga menyukai