Jawaban
a. Pemerintah
Dalam negara kolektif, perjanjian kerja bersama jarang ditemui. Dalam sistem
perekonomian terpusat ada ketakutan bahwa jika kesepakatan kerja bersama hilang, akan ada
distorsi dalam upah dan biaya karyawan. Oleh karena itu, ada kecenderungan pemerintah
untuk mengatur peningkatan upah. Upah merupakan pengendalian jangka pendek, sedangkan
pengendalian jangka panjang adalah mendapatkan penghasilan dan harga. Dalam sistem
pemerintahan demokrasi, perjanjian kerja bersama merupakan kebijakan publik yang
bertujuan untuk mempromosikan hubungan harmonisasi dan kerja sama, serta mendukung
pertumbuhan.
b. Pengusaha
Pandangan Manajer dan karyawan atau pengusaha dan serikat pekerja berbeda dan
bertentangan dalam situasi perjanjian kerja bersama. Jika manajemen dan karyawan
merealisasikan nilai kerja sama dan kolaborasi, mereka suka menjadi konsultan yang lebih
besar. Peningkatan upah dapat dilakukan apabila ada perbaikan produktivitas dan
profitabilitas perusahaan atau organisasi. Menurut karyawan, upah harus selalu meningkat,
padahal peningkatan upah akan menyebabkan inflasi.
Beberapa proses produksi dalam perusahaan sering kali di outsourcing ke perusahaan lain
yang memberikan kerja dan mengurangi biaya. Perjanjian kerja bersama sering kali
dipersepsikan sebagai konflik kepentingan. Dampak hubungan kerja bersama antara manajer
dan karyawan sulit digeneralisasi. Kesepakatan kerja bersama tidak dapat menyelesaikan
masalah manajer dan karyawan.
Ketika negosiasi antara dua pohak tidak mencapai kesepakatan, kelompom atau
organisasi yang bernegosiasi dapat mengundak pihak lain atau pihak ketiga. Pihak ketiga bisa
berupa mediator, abitrator, konsiliator, dan konsultan. Pihak ketiga biasanya tidak memiliki
posisi keterlibatan kuat dalam perselisihan, tapi hanya mencoba membantu pihak-pihak yang
terlibat konflik.
a. Mediator
Mediator berperan dalam membantu memfasilitasi solusi atas negosiasi yang dilakukan
dengan menggunakan berbagai alasan dan persuasi, serta memberikan ssaran terhadap
berbagai alternatif. Mediator memiliki 3 cara untuk dapat mengintervensi secara efektif
untuk memfasilitasi pemyelesaian konflik, yaitu :
Mediasi melibatkan pihak ketiga untuk membantu kesepakatan antara pihak-pihak yang
berkonflik.
b. Abitrator
Sementara itu, abitrator merupakan pihak ketiga yang memiliki otoritas untuk
menentukan kesepakatan. Ada empat jenis abitrase, yaitu abitrase meningkat, abitrase
sukarela, abitrase konvensional dan abitrase penawaran akhir.
c. Konsiliator
Sedangkan konsiliator merupakan pihak ketiga yang menyediakan hubungan
komunikasi informal antara negosiator dan lawannya. Konsiliasi digunakan dalam
perselisihan keluarga, karyawan dan masyarakat.
d. Konsultan
Konsultan merupakan pihak ketiga yang ahli dan tidak memihak kepada yang
membantu memfasilitasi penyelesaian masalah melalui komunikasi dan analisis yang
didukung pengetahuan mengenai manajemen konflik