Anda di halaman 1dari 4

TUGAS TUTORIAL KE-1

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


SEMESTER 2022.1

Nama Mata Kuliah : Organisasi


Kode Mata Kuliah : EKMA4157
Jumlah sks : 3 SKS

Skor
No Tugas Tutorial
Maksimal
Setelah Anda membaca tentang teori organisasi modern. Coba Anda
analisis inti pemikiran pendekatan modern?
1 30

Coba Anda analisis ketergantuangan struktur organsisasi terhadap


2 lingkungan yang perlu penyesuaian? 30

Pengukuran efektivitas organisasi dilakukan dengan melakukan


beberapa bagian yang bebeda dalam organisasi yakni sumber,
3 proses, dan sasaran. Coba Anda Analisis pendekatan sasaran dalam 40
mengukur efektivitas organisasi!

Total Nilai Maksimum


100

* coret yang tidak sesuai

Jawaban
1. Menurut pendapat saya, inti dari pendekatan modern yaitu bahwasanya pendekatan ini
merupakan pendekatan yang mampu menjelaskan fenomena-fenomena nyata, yang
terjadi disekeliling kita. Pendekatan modern secara tegas menyatakan bahwa yang kita
miliki saat ini bukan teori tentang organisasi, melainkan cara berpikir (way of
thingking) mengenai organisasi, yaitu cara meninjau dan menganalisis organisasi secara
lebih tepat dan mendalam. Misalnya pada suatu lingkungan tertentu perusahaan yang
mampu memberikan uang pelican maka dapat berkembang dengan baik. Pendekatan
modern ini menemukan bahwa setelah beban kerja terdistribusi dengan baik dan
suasana kerja juga nyaman, organisasi juga perlu disesuaikan dengan kondisi luar
lingkungannya agar bisa hidup dan berkembang dengan baik. Pendekatan modern
mempunyai beberapa perbedaan yang mendasar jika dibandingkan dengan pendekatan
Klasik dan Neoklasik, yaitu sebagai berikut;
 Pendekatan modern memandang organisasi sebagai suatu sistem terbuka, yang
berarti bahwa organisasi merupakan bagian (subsistem) dari lingkungannya.
Pendekatan-pendekatan sebelumnya selalu memandang organisasi sebagai suatu
sistem tertutup yang tidak dipengaruhi oleh keadaan lingkungannya.
 Keterbukaan dan ketergantungan organisasi terhadap lingkungannya menyebabkan
bentuk organisasi perlu di sesuaikan dengan kondisi lingkungan, dimana organisasi
berada, yang berarti bahwa tidak ada bentuk organisasi ideal yang berlaku secara
umum (universal) disebarang tempat/kondisi.
2. Berdasarkan analisis saya, organisasi mengambil input berupa berbagai sumber dari
lingkungannya. Kemudian mengelola input itu menjadi output, dan melemparkan output
tersebut kepada lingkungannya. Oleh karena itu, organisasi mengalami dua kali
ketergantungan terhadap lingkungannya. Ketergantungan yang pertama terjadi pada saat
organisasi mendapatkan berbagai sumber dari lingkungannya, dan kedua terjadi saat
organisasi melemparkan output kepada lingkungannya. Sebagai contoh sebuah
perusahaan konveksi membeli bahan baku, berupa tekstil, dari pasar tekstil yang
merupakan bagian dari lingkungannya. Tekstil itu, kemudian diproses, dipotong, dijahit,
menjadi kemeja atau gaun, yang kemudian dipasarkan dipasar pakaian jadi yang juga
merupakan bagian dari lingkungannya.
Ketergantungan ganda menyebabkan organisasi perlu meyesuaikan diri terhadap
kondisi lingkungannya. Apabila dua organisasi yang sejenis berda dalam lingkungan
yang berbeda maka kedua organisasi itu juga akan menggunakan bentuk penyesuaian
yang berbeda. Oleh karena itu, bentuk organisasi yang terbaik disuatu lingkungan
tertentu belum tentu cocok apabila digunakan dilingkungan yang lain.
Perbaikan jawaban;
Ketergantungan organisasi terhadap lingkunganya menyebabkan organisasi melakukan
penyesuaian. Salah satu bentuk penyesuaian organisasi adalah melalui penyesuaian
internal organisasi, berikut ini penyesuaian struktur organisasi;
1) Kompleksitas struktur organisasi
Jika lingkungan bertambah kompleks maka organisasi juga perlu menjadi lebih
kompleks agar mampu menghadapi pengaruh-pengaruh dari lingkungannya. Setiap
elemen dari lingkungan perlu dihadapi oleh suatu bagian khusus dari organisasi.
Oleh karena itu, organisasi yang terdapat pada lingkungan yang kompleks
seharusnya memiliki lebih banyak bagian maupun jenis tugas.
2) Peredam (buffers)
Dalam organisasi juga muncul bagian-bagian peredam yang melindungi kegiatan
utama organisasi dari gejolak lingkungan. Thompson menggambarkan organisasi
sebagai suatu inti teknis, yaitu pelaksanaan produksi yang dikelilingi oleh sejumlah
bagian peredam. Inti teknis merupakan bagian yang mengerjakan tugas utama
organisasi, misalnya produksi pada sebuah perusahaa industry atau pendidikan
(proses belajar mengajar) pada perguruan tinggi.
Untuk setiap segmen lingkungan digunakan satu bagian peredam secara khusus.
Bagian peredam ini berusaha membuat kondisi inti teknis menjadi seperti sebuah
sistem tertutup agar bisa berfungsi dengan cara yang paling efesien. Bagian-bagian
peredam ini, misalnya adalah bagian penelitian dan pengembangan (litbang),
keuangan, pembelian, penjualan, dan lain-lain.
3) Elemen-elemen perbatasan (boundary spanning)
boundary spanning muncul sebagai bagian yang melakukan pengamatan terhadap
perubahan kondisi lingkungan maupun merepresentasikan organisasi terhadap
lingkungannya. Elemen-elemen perbatasan mempunyai dua fungsi;
1) Mendeteksi dan memproses informsi mengenai perubahan yang terjadi pada
lingkungan.
2) Mempresentasikan organisasi terhadap lingkungan.

3. Dalam pendekatan sasaran dimulai dengan mengidentifikasi sasaran organisasi dan


mengukur tingkat keberhasilan organisasi dalam mencapai sasaran tersebut. Sasaran
merupakan patokan arah pengembangan organisasi, sasaran yang penting diperhatikan
dalam pengukuran efektivitas melalui pendekatan ini adalah sasaran yang sebenarnya
(operative goal). Penggunaan sasaran sebenarnya sebagai acuan akan memberikan hasil
pengukuran efektivitas yang lebih realistic. Karena merupakan gambaran dari keinginan
organisasi yang sebenarnya, dibandingkan pengukuran efektivitas dengan menggunakan
sasaran resmi (official goal).
Pengukuran efektivitas organisasi dengan menggunakan pendekatan sasaran perlu
dilakukan secara cermat, dengan memberikan perhatian terhadap beberapa
permasalahan yang ditimbulkan oleh beberapa hal berikut;
1) Adanya berbagai jenis Output Organisasi (Multiple Outcomes)
Adanya berbagai jenis output yang dihasilkan oleh organisasi, menyebabkan
pengukuran efektivitas dengan menggunakan pendekatan sasaran menjadi sulit
dilaksanakan. Pengukuran juga semakin sulit jika sasaran tersebut saling
bertentangan satu sama lain sehingga efektivitas yang tinggi pada satu sasaran
sering kali disertai dengan efektivitas yang rendah pada sasaran lainnya. Oleh
karena itu, sering kali pengukuran efektivitas dilakukan dengan memperhitungkan
berbagai sasaran organisasi secara simultan. Dengan demikian, hasil pengukuran
efektivitas adalah berupa profil (bentuk) yang menggunakan lebih dari satu
variable, untuk menunjukan secara simultan tingkat atau ukuran efektivitas
organisasi pada setiap sasaran secara bersama.
2) Adanya subjektivitas dalam penilaian
Untuk organisasi bisni, pengukuran ini lebih mudah dilaksanakan karena tujuan
perusahaan, sasaran dan ukuran-ukuran keberhasilan perusahaan, seperti
keuntungan dan besarnya omset biasanya tertulis secara jelas. Tetapi pada beberapa
jenis organisasi, terutama yang tidak mengejar keuntungan, sasaran lebih sulit
diidentifikasikan sehingga juga akan membawa kesulitan dalam melakukan
pengukuran efektivitas organisasi. Hal ini terjadi karena sasaran organisasi yang
secara resmi tertulis berbeda dari sasaran sebenarnya dalam pengelolaan organisasi.
Oleh karena itu, kita perlu “masuk” kedalam organisasi untuk mengetahui sasaran
organisasi yang sebenarnya.
3) Pengaruh kontekstual
Lingkungan dan seluruh elemen kontekstual berpengaruh terhadap performansi
organisasi. Pengaruh kontekstual dapat memberikan kesempatan berprestasi bagi
organisasi ataupun sebaliknya. Oleh karena itu, perbedaan karakteristik berbagai
factor kontekstual perlu diperhatikan apabila kita ingin mengukur efektivitas
sejumlah organisasi yang terdapat pada lingkungan berbeda. Perbedaan itu terlihat,
misalnya pada elemen tertentu dari lingkungan, seperti mutu tenaga kerja,
kemudahan mendapatkan berbagai sumber yang diperlukan, dan peraturan
pemerintah.

Anda mungkin juga menyukai