Anda di halaman 1dari 13

EFEKTIVITAS

SISKA AYU LARASWATI UTAMA (1633121422)

NI WYN RIKA MANDASARI (1633121377)

FIDELIA ANTONIO BONITO (1633121350)

UNIVERSITAS WARMADEWA TAHUN 2017/2018


DAFTAR ISI

BAB I

- PENDAHULUAN
- RUMUSAN MASALAH
- TUJUAN

BAB II

- LANDASAN TEORI
- PENGERTIAN EFEKTIVITAS
- INDIKATOR

BAB III

- PEMBAHASAN

BAB IV

- PENUTUP
- KESIMPULAN
- SARAN
BAB I
1.1 LATAR BELAKANG

Setiap manusia tentunya pernah mengalami berorganisasi.Tanpa manusia sadari, mereka


telah memasuki ruang lingkup dalam berorganisasi. Ciri sederhana yang dapat kita cermati
adalah dengan adanya kerja sama antarmanusia dalam mencapai kebutuhan-kebutuhannya. Hal
ini merupakan salah satu ciri terciptanya organisasi.Organsasi-organisasi seperti yang dapat
dijumpai sekarang ini bukanlah sesuatu yang baru dalam kehidupan manusia.Sebenarnya
organisasi sudah ada sejak awal keberadaan manusia, tapi bentuknya masih sangat
sederhana.Sejalan dengan perkembangan zaman, semakin maju pula organisasi yang ada salah
satunya Efektivitas Organisasi.

Tingkatan efektivitas dalam suatu organisasi dimulai dari tingkatan yang paling dasar
yaitu efektivitas individu yang menekankan hasil karya karyawan sesuai dengan pekerjaan atau
posisinya dalam organisassi. Biasanya prestasi individu dinilai secara rutin melalui proses
evaluasi hasil karya sebagai dasar dari kenaikan gaji, promosi, dan imbalan lain yang tersedia
dalam organisasi.

Dalam suatu organisasi jarang terjadi individu bekerja sendirian atau terpisah dengan
orang lain. Dalam kenyataannya individu melakukan kerja sama dalam kelompok kerja. Dengan
demikian pandangan berikutnya adalah efektivitas kelompok, yang merupakan jumlah kontribusi
kumulatif dari tiap-tiap individu yang saling berhubungan. Hal ini didorong oleh adanya rasa
kebersamaan diantara individu untuk menyelesaikan pekerjaan yang merupakan tugas dan
tangung jawab bersama dalam suatu kelompok kerja.

Dalam organisasi terdapat beberapa kelompok-kelompok kerja yang diatur dalam setiap
bagian atau sub bagian dalam suatu organisasi. Selain adanya kerja sama antara individu dalam
suatu kelompok dan biasanya antar bagian atau kelompok kerja melakukan kerja sama.

Mempelajari Efektivitas Organisasi memang tidak begitu mudah, sebab objek studinya
tidak tampak. Manusia dalam memenuhi kebutuhannya memerlukan bantuan orang lain atau
kerjasama. Dalam suatu kerjasama ddibutuhkan Efektivitas organisasi untuk mencapai tujuan
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.Apa yang dimaksud Efektivitas Organisasi ?
2.Bagaimana Model-Model Mengenai Efektivitas Organisasi?
3.Apa Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Organisasi ?
4. Bagaimana Kriteria Pengukuran Efektivitas Organisasi ?
5.Bagaimana definisi dari efektifitas organisasi ?
6.Bagaimana Pendekatan keefektifan organisasi ?

1.3 TUJUAN

Tujuan kami membuat makalah yang berjudul “Efektivitas Organisasi”, antara lain:
1.Mengetahui dan memahami apa yang dimaksud dengan efektivitas dalam organisasi.
2. Mengetahui dan memahami bagaimana model-model mengenai efektivitas dalam
organisasi.
3. Mengetahui dan memahami faktor-faktor apa saja yang ada dalam efektivitas dalam
organisasi.
4. Mengetahui dan memahami bagaimana kriteria pengukuran efektivitas dalam
organisasi.
5. Guna memenuhi tugas mata kuliah OrganisasI
6. Untuk menambah pengetahuan dan mengetahui lebih jauh tentang Efektivitas
Organisasi
BAB II
2.1 PEMBAHASAN

A. Pengertian Efektifitas Organisasi


Efektifitas sebagai kemampuan organisasi menghasilkan laba sebesar-besarnya, selain itu
kemampuan organisasi memperoleh posisi yang lebih kuat diantara organisasi-organisasi lain,
Sedangkan karyawan mengartikan sebagai kemampuan organisasi memberikan tingkat
kesejahteraan setinggi-tingginya kepada anggota dan lain-lain. Efektifitas juga sebagai
kemampuan organisasi dalam mencari sumber dan memanfaatkannya secara efisien dalam
mencapai tujuan tertentu.

B. Pengukuran efektifitas organisasi


1. Kriteria efektifitas
Kriteria efektifitas dapat dilihat dari berbagai segi, yaitu:
A. Dari segi lingkup pengukurannya dikenal adanya efektifitas mikro dan makro.
- Kriteria makro ialah pengukuran efektifitas dari sudut yang luas, contohnya keutungan
organisasi atau pencapaian tujuan akhir organisasi.
- Kriteria mikro ialah pengukuran efektifitas dengan menitikberatkan pada salah satu aspek
yang sempit, contohnya penampilan anggota atau tingkat ketidak hadiran karyawan.
B. Dari segi jumlah variable yang digunakan dalam pengukuran dikenal adanya efektifitas
modal variable tunggal dan jamak.
- Pengukuran dengan kriteria tunggal adalah cara melihat efektifitas organisasi dengan hanya
menggunakan satu variable saja. Banyak pilihan variable yang digunakan dalam teknik ini,
contohnya produktifitas diukur dengan data tentang output(produk akhir yang dihasilkan),
kepuasan kerja diukur dengan daftar pertanyaan yang diisi oleh para karyawan, keuntungan
organisasi dapat dilihat dari data berupa angka-angka yang diperoleh dari bagian
pembukuan.
- Pengukuran dengan kriteria jamak adalah cara melihat efektifitas organisasi dengan
menggunakan sebuah model yang mencakup beberapa variable, dimana hubungan antara
berbagai variable ikut diperhitungkan.
C. Dari segi waktu pengukurannya dikenal adanya efektifitas statis dan dinamis
- Pengukuran statis adalah melihat efektifitas di organisasi dengan mendasarkan diri pada
aktivitas yang telah dilakukan
- Dari karakteristik dinamika organisasi orang berusaha mengukur efektifitas organisasi di
waktu yang akan datang
2.Berbagai pendekatan dalam melihat efektifitas organisasi
Ada dua pendekatan yang digunakan dalam melihat efektifitas organisasi, yaitu:
A. Pendekatan tujuan
Pendekatan tujuan adalah pendekatan yang paling lazim digunakan unutuk menilai dan melihat
efektifitas sebuah organisasi.Hampir senua definisi tentang organisasi yang dapat dijumpai
dalam kepustakaan mengemukakan bahwa pembentukan organisasi adalah dalam rangka
mencapai tujuan tertentu. Meskipun pendekatan tujuan merupakan teknik yang sederhana,
mudah, dan masuk akal tetapi kenyataannya sering dihadapkan pada berbagai problem,
diantaranya:
1). Tujuan sebuah organisasi tidak selamanya menghasilkan sesuatu yang tampak, sehingga
mudah diatur.
2). Sebuah organisasi kadang-kadang memiliki tujuan yang berdimensi ganda.
3). Menentukan tujuan khusus sebuah organisasi itu sendiri sering sulit dilakukan.

Teori sistem memandang organisasi dari dua sudut, yaitu intern dan ekstern.Secara intern
organisasi dipandang sebagai kesatuan yang terdiri dari sejumlah bagian.Bagian-bagian tersebut
satu dengan yang lainnya saling mempengaruhi dan bergantung. Sebagai kelompok kerjasama,
mekanisme kerja organisasi mengikuti siklus: input-proses-output. Sedangakan secara ekstern
organisasi dipandanag sebagai bagian darai lingkungan, inputnya diambil dari lingkungan, dan
outputnya diserap oleh lingkungan. Pendekatan teori system, memandang organisasi dengan dua
penekanan, yaitu:
1). Bahwa organisasi mutlak perlu menyesuaikan diri dengan kebutuhan
lingkungan.
2). Bahwa secara intern organisasi harus memberikan perhatian cukup pada
siklus: input-proses-output.
Dengan jalan pikiran seperti itu, maka sebuah organisasi dapat dikatakan
efektif apabila memenuhi dua criteria berikut:
1). Mampu menyesuaikan diri dengan kebutuhan lingkungan.
2). Mampu mengelola siklus input-proses-output dengan efisien.
3. Efektifitas organisasi dengan ukuran variable tunggal
Efektifitas organisasi yang paling banyak digunakan ialah dengan model variable
tunggal.Efektifitas ini dianggap palig relevan dengan tujuan pengukuran. Tetapi, efektifitas ini
memilki tiga kelemahan, yaitu
a. Sebuah variable tidak akan sanggupmenggambarkan keseluruhan aspek yang menunjukkan
tingkat efektifitas sebuah organisasi. Contohnya, variable produktivitas hanya mampu
menunjukkan seberapa besar volume produk yang dihasilkan oleh sebuah organisasi pada satu
kesatuan waktu tertentu.
b. Beberapa variable yang dijadikan criteria untuk melihat efektifitas sebuah organanisasi sering
menggambarkan pertimbangan nilai yang bersifat normative dari pada kemampuan organisasi
untuk mencapai tujuan secara objektif.
c. Penggunaan satu variable saja sebagai criteria untuk menentukan efektifitas tidak memberikan
informasi tentang porsi yang sesungguhnya yang diberikan dalam menyumbang efektifitas
organisasi.
Berbagai kriteria yang digunakan dalam Pengukuran Efektifitas Organisasi
No Jenis Kriteria Keterangan
1. Prestasi Umum Sejauh mana organisasi melakukan seluruh tugas
pokok atau mencapai seluruh sasarannya.
2. Kualitas Kualitas produk yang dihasilkan organisasi
3. Produktifitas Volume produk yang dihasilkan organisasi. Produk
dapat diukur menurut tiga tingkatan: individual,
kelompok, organisasi
4. Kesiagaan Kemampuan menyelesaikan suatu tugas khusus yang
mungkin dihadapi organisasi
5. Efisiensi Rasio antara input dan output atau biaya dan
keuntungan
6. Laba atau Penghasilan Keuntungan atas modal yang ditanamkan dalam
organisasi dilihat dari pemiliknya atau jumlah
keuntungan yang masih tersisa setelah dikurangi
semua biaya operasi
7. Pertumbuhan Kemampuan organisasi mengembangkan diri.
Perbandingan antara keadaan organisasi masa lalu dan
sekarang
8. Pemanfaatan Keberhasilan organisasi berinteraksi dengan
Lingkungan lingkungan dan mendapatkan sumber daya yang
langka untuk kepentingan operasi organisasi, terutama
untuk tujuan jangka panjang
9. Stabilitas Kemampuan organisasi memelihara struktur, fungsi,
dan berbagai sumber daya, khususnya pada saat-saat
yang sulit.
10. Tingkat Keluar-masuk Frekuensi keluar masuknya pekerja atas permintaan
Pekerja sendiri.
11. Kemangkiran Frekuensi kasus kepergian pekerja meninggalkan
pekerjaan sebelum waktunya.
12. Kecelakaan Frekuensi terjadinya peristiwa yang merugikan
organisasi, baik menyangkut pekerja maupun factor
organisasi yang lain.
13. Semangat Kerja Gairah yang dimiliki anggota untuk berusaha lebih
keras dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
14. Motivasi Dorongan yang ada pada anggota untuk melibatkan
diri dalam kegiatan yang bertujuan mencapai sasaran
organisasi
15. Kepuasan Tingat kesenangan yang diperoleh anggota dari
keterlibatannya dalam organisasi.
16. Penerimaan Tujuan Kesediaan individu atau bagian organisasi menerima
Organisasi tujuan organisasi karena percaya bahwa tujuan
organisasi adalah benar dan layak dicapai.
17. Kekompakan Variabel yang berkutub dua: konflik dan keterpaduan.
Kutub keterpaduan diwarnai oleh adanya hubungan
yng harmonis antar anggota, komunikasi lancer dan
terbuka, koordinasi mudah dan rapi. Sedangkan
konflik diwarnai oleh pertengkaran, komuniksi macet,
dan koordinasi buruk.
18. Keluwesan Kemampuan organisasi mengubah prosedur standard
operasi untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungan
yang berubah.
19. Penilaian Pihak Luar Reputasi yang diberikan public terhadap organisasi.
Publik ialah pihak-pihak yang berkepentingan dengan
organisasi, baik secara langsung maupun tidak
langsung.
4. Efektifitas Organisasi dengan ukuran variable jamak

Karena penggunaan variabel tunggal sebagai kriteria untuk melihat efektivitas organisasi
banyak menimbulkan bias, maka orang berusaha menggunakan sejumlah variabel sekaligus
untuk mengukur efektivitas sebuah organisasi.
Variabel-variabel itu (berkududukan sebagai variabel bebas) dilihat kaitannya dengan
efektivitas (sebagai variabel terikat) dalam sebuah model analisis.
Sebagai contoh, variabel-variabel: produktivitas, kepuasan kerja, dan pertumbuhan,
sekaligus digunakan untuk melihat keberhasilan sebuah organisasi. Sudah barang tentu model
analisis tersebut tidak harus melibatkan seluruh variabel yang ada. Disamping tidak mungkin
mengenali seluruh variabel yang berpengaruh terhadap efektifitas organisasi, penggunaan terlalu
banyak variable juga menyulitkan analisis.

5. Faktor-fakor yang mempengaruhi efektivitas


- Karakteristik organisasi
Efektivitas ini dipengaruhi oleh tingkat kompleksitas dan formalitas struktur serta sistem
kewenangan dalam pengambilan keputusan (sentralisasi versus desentralisasi)
- Karakteristik lingkungan
Keberhasilan sebuah organisasi dalam mencapai tujuannya dipengaruhi oleh
kemampuannya berinteraksi dengan lingkungan. Dimensi-dimensi lingkungan yang
mempengaruhi efektifitas sebuah organisasi meliputi:
a. Tingkat keterpaduan keadaan lingkungan
b. Ketepatan persepsi atas keadaan lingkungan
c. Tingkat rasionalitas organisasi
Atas dasar ketepatan tanggapan terhadap rangsangan lingkungan tersebut diperoleh
tingkat efektivitas tertentu bagi organisasi yang bersangkutan. Dengan kata lain,
efektivitas sebuah organisasi dipengaruhi oleh tingkat ketepatannya dalam menanggapi
lingkungan.
- Faktor pekerja
Tingkah laku anggota dapat merupakan hubungan yang sangat berarti bagi
pencapaian efektivitas organisasi, tetapi dapat pula merupakan penghambat yang
sanggup mengurangai bahkan menggagalkan efektivitas. Masing-masing anggota
memiliki karakteristik tertentu yang tidak selalu sama dengan karakteristik anggota lain.
Secara langsung ataupun tidak, setiap anggota tentu berupaya mencapai tujuan
pribadinya. Konsekuensinya, tingkah laku yang mereka tunjukkan dapat berbeda-beda
satu sama lain.
BAB IV
KESIMPULAN

1. Organisasi yang didirikan karena memiliki tujuan yang dicapai oleh anggotanya atau
orang-orang yang terlibat di dalamnya.
2. Untuk mencapai tujuan yang ditetapkan, organisasi diperhadapkan dengan faktor eksternal
atau faktor yang sulit dikendalikan (unpredictable) dan faktor internal yaitu faktor yang dapat
dikendalikan (predictable)
3. Efektivitas organisasi dapat lihat dari 3 faktor yaitu efektivitas organisasi, kelompok dan
individu dalam mencapai tujuan organisasi.
4. Fungsi-fungsi manajemen dalam organisasi merupakan faktor-faktor yang paling menentukan
(managerial function) bagi suatu organisasi dalam mencapai sasaran yang telah direncanakan,
meliputi: perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian

SARAN
DAFTAR PUSTAKA

http://peppyku.blogspot.co.id/2012/05/efektivitas-organisasi.html

https://muzakki82.wordpress.com/2010/03/23/efektifitas-organisasi/

https://sofianomicrakyat.blogspot.co.id/2014/02/efektivitas-organisasi.htm

http://ilmukeolahragaan.blogspot.co.id/2011/05/efektivitas-dalam-organisasi.html

Anda mungkin juga menyukai