Anda di halaman 1dari 11

Efektivitas Organisasi

Makalah ini disusun sebagai Tugas Mata Kuliah


Ekonomi Manajerial

Disusun Oleh :
Muhammad Syuhud Ilhami Dhea Sri Purbaleman
Muhammad Fardan Adima Muchlis Navalina Oktaviana
Sobron Maulana Yusuf Ayu Windaningsih
Zulwafidin Agi Trinuary

Dosen Pengajar:

Universitas Ibn Khaldun Bogor


Semester 3C, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (Manajemen)
Kota Bogor
2018
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Efektivitas adalah menggambarkan seluruh siklus input, proses dan output yang

mengacu pada hasil guna daripada suatu organisasi, program atau kegiatan yang

menyatakan sejauh mana tujuan (kualitas, kuantitas, dan waktu) telah dicapai,

serta ukuran berhasil tidaknya suatu organisasi mencapai tujuannya dan mencapai

target-targetnya. Hal ini berarti, bahwa pengertian efektivitas yang dipentingkan

adalah semata-mata hasil atau tujuan yang dikehendaki.

Setiap manusia tentunya pernah mengalami berorganisasi. Tanpa manusia

sadari, mereka telah memasuki ruang lingkup dalam berorganisasi. Ciri sederhana

yang dapat kita cermati adalah dengan adanya kerja sama antar manusia dalam

mencapai kebutuhan-kebutuhannya. Hal ini merupakan salah satu ciri terciptanya

organisasi.

Organisasi merupakan sarana untuk menciptakan nilai yang dapat dipakai

secara simultan oleh kelompok pengelola yang berbeda untuk mencapai tujuan

yang berbeda pula. Organisasi juga sebuah badan hukum yang didalamnya

terdapat sejumlah anggota yang memiliki visi dan misi yang sama agar terciptanya

tujuan bersama, dalam organisasi ada yang disebut dengan efektifitas organisasi.

Sejalan dengan perkembangan zaman, semakin maju pula organisasi yang ada

salah satunya Efektifitas Organisasi.


B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Efektivitas ?
2. Apa Faktor-faktor yang mempengaruhi Efektivitas?
3. Bagaimana kriteria pengukuran Efektivitas ?
4. Apa saja aspek yang menentukan Efektivitas ?
C. Tujuan Pembahasan
1. Mendeskripsi pengertian Efektivitas.
2. Mendeskripsi Faktor-faktor yang mempengaruhi Efektivitas.
3. Mendeskripsi kriteria pengukuran Efektivitas.
4. Mendeskripsi aspek yang menentukan Efektivitas.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Efektivitas
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), efektivitas adalah daya guna,
keaktifan, serta adanya kesesuaian dalam suatu kegiatan antara seseorang yang
melaksanakan tugas dengan tujuan yang ingin dicapai.
Secara umum efektivitas adalah suatu keadaan yang menunjukkan tingkat
keberhasilan atau pencapaian suatu tujuan yang diukur dengan kualitas, kuantitas,
dan waktu, sesuai dengan yang telah direncanakan sebelumnya.
Menurut Ravianto (2014:11), pengertian efektivitas adalah seberapa baik
pekerjaan yang dilakukan, sejauh mana orang menghasilkan keluaran sesuai dengan
yang diharapkan. Artinya, apabila suatu pekerjaan dapat diselesaikan sesuai dengan
perencanaan, baik dalam waktu, biaya, maupun mutunya, maka dapat dikatakan
efektif. Dari beberapa pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa Efektifitas
adalah suatu keadaan dan ukuran sejauh mana manfaat dan tercapainya manfaat
dan tujuan yang tercapai.

B. Faktor-faktor Efektivitas
Berikut ini adalah faktor – faktor yang mempengaruhi efetifitas organisasi baik
yang bersifat intern maupun ekstren. Faktor – faktor itu antara lain :
1. Karakteristik Organisasi
Efektivitas ini dipengaruhi oleh tingkat kompleksitas dan formalitas struktur
serta sistem kewenangan dalam pengambilan keputusan (sentralisasi versus
desentralisasi).
Namun demikian, secara umum dapat dikemukakan bahwa kondisi yang
memberikan peluang lebih besar daripada tercapainya tingkat efektivitas yang
tinggi ialah apabila sebuah organisasi menggunakan struktur yang memiliki
tingkat kompleksitas rendah, formalitas rendah, dan sistem desentralisasi.
2. Karakteristik Lingkungan
Keberhasilan sebuah organisasi dalam mencapai tujuannya dipengaruhi
oleh kemampuannya berinteraksi dengan lingkungan. Dimensi-dimensi
lingkungan yang mempengaruhi efektifitas sebuah organisasi meliputi:
1. Tingkat keterpaduan keadaan lingkungan
2. Ketepatan persepsi atas keadaan lingkungan
3. Tingkat rasionalitas organisasi.
Oleh karena itu organisasi (dalam hal ini pimpinan) dituntut untuk
melakukan pemantauan terhadap perubahan lingkungan secara terus menerus
dan berusaha menanggapinya secara tepat dengan melakukan berbagai
penyesuaian, baik menyangkut struktur, teknologi, proses, maupun tingkah laku
anggota.
3. Faktor Pekerja
Tingkah laku anggota dapat merupakan hubungan yang sangat berarti bagi
pencapaian efektivitas organisasi, tetapi dapat pula merupakan penghambat
yang sanggup mengurangai bahkan menggagalkan efektivitas. Masing-masing
anggota memiliki karakteristik tertentu yang tidak selalu sama dengan
karakteristik anggota lain.
Secara langsung ataupun tidak, setiap anggota tentu berupaya mencapai
tujuan pribadinya. Konsekuensinya, tingkah laku yang mereka tunjukkan dapat
berbeda-beda satu sama lain.
4. Kebijakan Manajemen
Kebijakan yang ditempuh seorang pimpinan dalam mengelola organisasi
berpengaruh langsung terhadap efektivitas organisasi. Secara garis besar segi-
segi yang berkaitan dengan kebijakan pimpinan mencangkup penentuan tujuan,
pencarian dan pemanfatan sumber daya, penciptaan lingkungan yang
merangsang anggota untuk berprestasi, proses komunikasi, pengambilan
keputusan, dan kebijakan yang menyangkut kemampuan organisasi dalam
merespon lingkungan.

C. Kriteria pengukuran Efektivitas


Berbagai kriteria yang digunakan dalam mengukur efektifitas organisasi yakni
1. Prestasi Umum
Sejauh mana organisasi melakukan seluruh tugas pokok atau mencapai seluruh
sasarannya.
2. Kualitas
Kualitas produk yang dihasilkan organisasi
3. Produktifitas
Volume produk yang dihasilkan organisasi. Produk dapat diukur menurut tiga
tingkatan: individual, kelompok, organisasi
4. Kesiagaan
Kemampuan menyelesaikan suatu tugas khusus yang mungkin dihadapi
organisasi
5. Efisiensi
Rasio antara input dan output atau biaya dan keuntungan
6. Laba atau Penghasilan
Keuntungan atas modal yang ditanamkan dalam organisasi dilihat dari
pemiliknya atau jumlah keuntungan yang masih tersisa setelah dikurangi semua
biaya operasi
7. Pertumbuhan
Kemampuan organisasi mengembangkan diri. Perbandingan antara keadaan
organisasi masa lalu dan sekarang
8. Pemanfaatan Lingkungan
Keberhasilan organisasi berinteraksi dengan lingkungan dan mendapatkan
sumber daya yang langka untuk kepentingan operasi organisasi, terutama untuk
tujuan jangka panjang
9. Stabilitas
Kemampuan organisasi memelihara struktur, fungsi, dan berbagai sumber daya,
khususnya pada saat-saat yang sulit.
10. Tingkat Keluar-masuk Pekerja
Frekuensi keluar masuknya pekerja atas permintaan sendiri.
11. Kemangkiran
Frekuensi kasus kepergian pekerja meninggalkan pekerjaan sebelum waktunya.
12. Kecelakaan
Frekuensi terjadinya peristiwa yang merugikan organisasi, baik menyangkut
pekerja maupun factor organisasi yang lain.
13. Semangat Kerja
Gairah yang dimiliki anggota untuk berusaha lebih keras dalam rangka mencapai
tujuan organisasi.
14. Motivasi
Dorongan yang ada pada anggota untuk melibatkan diri dalam kegiatan yang
bertujuan mencapai sasaran organisasi
15. Kepuasan
Tingat kesenangan yang diperoleh anggota dari keterlibatannya dalam
organisasi.
16. Penerimaan Tujuan Organisasi
Kesediaan individu atau bagian organisasi menerima tujuan organisasi karena
percaya bahwa tujuan organisasi adalah benar dan layak dicapai.
17. Kekompakan
Variabel yang berkutub dua: konflik dan keterpaduan. Kutub keterpaduan
diwarnai oleh adanya hubungan yng harmonis antar anggota, komunikasi lancer
dan terbuka, koordinasi mudah dan rapi. Sedangkan konflik diwarnai oleh
pertengkaran, komuniksi macet, dan koordinasi buruk.
18. Keluwesan
Kemampuan organisasi mengubah prosedur standard operasi untuk
menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang berubah.
19. Penilaian Pihak Luar
Reputasi yang diberikan public terhadap organisasi. Publik ialah pihak-pihak
yang berkepentingan dengan organisasi, baik secara langsung maupun tidak
langsung.
D. Aspek Efektivitas

Ada aspek-aspek efektivitas yang ingin dicapai dalam suatu kegiatan. Mengacu
pada pengertian efektivitas di atas, berikut adalah beberapa aspek tersebut:

1. Aspek Peraturan/ Ketentuan


Peraturan dibuat untuk menjaga kelangsungan suatu kegiatan berjalan sesuai
dengan rencana. Peraturan atau ketentuan merupakan sesuatu yang harus
dilaksanakan agar suatu kegiatan dianggap sudah berjalan secara efektif.

2. Aspek Fungsi/ Tugas


Individu atau organisasi dapat dianggap efektif jika dapat melakukan tugas dan
fungsinya dengan baik sesuai dengan ketentuan. Oleh karena itu setiap individu
dalam organisasi harus mengetahui tugas dan fungsinya sehingga dapat
melaksanaannya.
3. Aspek Rencana/ Program
Suatu kegiatan dapat dinilai efektif jika memiliki suatu rencana yang akan
dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai. Tanpa adanya rencana atau
program, maka tujuan tidak mungkin dapat tercapai.

4. Aspek Tujuan/ Kondisi Ideal


Yang dimaksud dengan kondisi ideal atau tujuan adalah target yang ingin dicapai dari
suatu kegiatan dengan berorientasi pada hasil dan proses yang direncanakan.

Anda mungkin juga menyukai