Anda di halaman 1dari 7

TUGAS 1

Organisasi

Disusun Oleh :

Nama : Bambang Aries

NIM : 042359328

Prodi : Management

Mata Kuliah : Organisasi

UNIVERSITAS TERBUKA

2022
TUGAS TUTORIAL KE-1
PROGRAM STUDI MANAJEMEN

Nama Mata Kuliah : Organisasi


Kode Mata Kuliah : EKMA4157
Jumlah sks : 3 SKS

Skor
No Tugas Tutorial
Maksimal
Dalam mempelajari organisasi kita mengenal beberapa pendekatan
teori organisasi yang memiliki konsep serta pemikirannya masing-
1 masing. Analisalah apa saja perbedaan pendekatan modern jika 30
dibandingkan dengan pendekatan klasik dan pendekatan neoklasik?

Analisislah dimensi Robert Duncan. Selanjutnya, Analisis juga


bagaimana lingkungan yang sederhana dan stabil berdasarkan
2 kerangka ketidakpastian lingkungan Duncan! 40

Analisislah pendekatan proses untuk pengukuran efektivitas


3 organisasi dengan lengkap! 30

Total Nilai Maksimum


100

* coret yang tidak sesuai

Jawab:

1. Perbedaan pendekatan modern dan pendekatan neo klasik dalam pendekatan teori
organisasi.

2. Analisis kerangka ketidakpastian lingkungan Duncan berdasarkan lingkungan yang


sederhana dan stabil
3. Pendekatan proses untuk pengukuran egektivitas organisasi
ANALISA

1. Sebelum kita menganalisa pendekatan klasik dan neoklasik dalam pendekatan


organisasi, kita bahas sedikit apa itu pendekatan organisasi.

Pendekatan teori organisasi adalaah pendekatan yang dilakukan untuk mendapat


pengetahuan yang cukup mendalam mengenai keseluruhan orientasi dalam
mengatur cara membagi pekerjaan dengan meninjau beberapa metode dan suasana
seperti iklim kerja, lingkungannya.

Jika dilihat dari segi pendekatan yang dilakukan terdapat e aspek yang bebeda yaitu
- Pembagian pekerjaan (Teori Klasik)
- Pendekatan iklim kerja (Neo Klasik)
- Pendekatan hubungan organisasi dengan lingkungannya (Modern)

Ddari tiga point diatas dapat disimpulkan perbdeaan sasaran dan metode yang
terlihat seperti table berikut :
Teori Klasik Neo Klasik Modern
Tidak melihat Tidak melihat Membuka organisasi
keterbukaan organisasi bketerbukaan organisasi terhadap lingkungannya
Orientasi Pembagian Orientasi iklim kerja Orientasi lingkungan luar
pekerjaan organisasi
Tidak disesuaikan Tidak disesuaikan Butuh penyesuaian
dengan lingkungan dengan lingkungan dengan lingkungan
Belum terdapat Memperhatikan unsur- Mengkombinasikan teori
kenyamanan kerja unsur psikologi klasik dan neo klasik serta
anggota organisasi karyawan terhadap memperhatikan
kinerja lingkungannya

Pada pendekatan klasik dan neoklasik tidak melihat keterbukaan organisasi, yang
mana beranggapan bahwa bentuk organisasi yang ideal bisa berlaku secara umum,
tanpa memerhatikan lingkungan di mana organisasi itu berada. Maka dari itu
diperlukan sebuah pendekatan modern, yang mana menerapkan sistem keterbukaan
yang berkaitan dengan lingkungan.

Ketiga pendekatan tersebut perlu digunakan secara bersama. Mulai dari pendekatan
klasik yang mengatur cara membagi kerja, pendekatan neoklasik yang mengatur
iklim kerja sehingga para anggota organisasi mendapatkan kenyaman serta
pendekatan modern merupakan penyempurnaan dari kedua iklim tadi yang mana
dengan pendekatan ini dapat menyeseuaikan organisasi dengan lingkungannya.
2. Sifat lingkungan yang paling berbahaya bagi organisasi adalah ketidakpastiannya.
Organisasi harus mampu survive dalam menghadapi ketidakpastian lingkungan ini.
Maka dari itu, muncul berbagai cara untuk mempelajari ketidakpastian lingkungan,
seperti yang dikembangkan oleh Robert Duncan.

Robert Duncan menganggap bahwa ketidakpastian lingkungan memiliki dua


dimensi, yaitu kompleksitas dan stabilitas, yang mana keduanya sangat menentukan
besarnya ketidakpastian lingkungan yang dihadapi sebuah organisasi. Kompleksitas
(keragaman) lingkungan menunjukkan heterogenitas/banyaknya elemen-elemen
eksternal yang berpengaruh terhadap organisasi. Sementara itu, stabilitas
lingkungan menggambarkan kecepatan perubahan elemen-elemen lingkungan.

Kedua dimensi ini (kompleksitas dan stabilitas) ini digunakan oleh Duncan untuk
merumuskan suatu kerangka yang dapat menggambarkan kondisi ketidakpastian
lingkungan, yang mana lingkungan dibagi menjadi empat segmen dengan tingkat
ketidakpastian yang berbeda.

Pada lingkungan yang sederhana dan stabil, terdapat ketidakpastian yang rendah
dan elemen lingkungan yang sedikit dan elemen-elemen ini jarang sekali
mengalami perubahan.

Pada lingkungan yang kompleks dan stabil, terdapat ketidakpastian lingkungan


yang sedikit lebih besar dari segmen sebelumnya. Tetapi ketidakpastian ini tidaklah
terlalu besar sekali walaupun jumlah elemennya banyak dan elemennya jarang
mengalami perubahan.

Pada lingkungan yang sederhana dan tidak stabil, terdapat ketidakpastian


lingkungan yang lebih tinggi. Elemen-elemen lingkungannya memang sedikit,
namun selalu berubah-ubah. Hal ini yang mengakibatkan ketidakpastian
lingkungan semakin besar karena elemen-elemen yang mengalami perubahan terus
menerus.

Pada lingkungan yang kompleks dan juga tidak stabil, terdapat segmen lingkungan
dengan tingkat ketidakpastian paling tinggi. Dan juga terdapat jumlah elemen yang
sangat besar dan selalu berubah secara tidak terduga sehingga sangat sulit untuk
dianalisis dan berdampak pada ketidakpastian lingkungan bagi sebuah organisasi.
Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa, organisasi akan merasa lebih sulit
menghadapi lingkungan yang jumlah elemennya hanya sedikit (kompleksitas
rendah), tetapi selalu berubah. Oleh karena itu,pengaruh stabilitas lebih besar
daripada kompleksitas.

3. Efektivitas organisasi (EO) merupakan tingkat keberhasilan


organisasi dalam usaha mencapai tujuan atau sasarannya. EO
merupakan konsep yang sangat penting dalam TO, karena
mampu memberikan gambaran keberhasilan organisasi dalam
mencapai sasarannya. Pengukuran EO bukanlah suatu hal yang
mudah dan sederhana, karena itu muncullah berbagai
pendekatan.

Salah satu pendekatan yang muncul adalah pendekatan proses


(internal process approach). Pendekatan proses melihat
efektivitas dari sisi kegiatan internal organisasi, dan mengukur EO
dari berbagai indikator internal seperti efisiensi ataupun iklim
organisasi. Pendekatan proses juga menganggap EO sebagai
efisiensi dan kondisi atau kesehatan organisasi internal.

Pada lembaga yang efektif, proses internal berjalan dengan lancar


dimana kegiatan bagian-bagian yang ada berjalan secara
terkoordinasi. Pendekatan ini tidak memperhatikan lingkungan
melainkan memusatkan perhatian terhadap kegiatan yang
dilakukan terhadap sumber-sumber yang dimiliki oleh lembaga,
yang menggambarkan tingkat efesiensi serta Kesehatan lembaga
atau organisasi.

Indikator pendekatan yang menunjukkan Efektivitas Organisasi adalah :

- Perhatian atasaran terhadap bawahannya


- Kerjasama, loyalitas kelompok
- Saling percaya dan komunikasi anatara karyawan dengan pimpinan
- Desentralisasi dalam pengambilan keputusan
- Adanya komunikasi vertical dan horizontal yang lancar dalam organisasi
- Adanya usaha dari setiap individu maupun keseluruhan organisasi untuk
mencapai tujuan yang direncanakan
- Adanya sistem imbalan yang bertujuan untuk meciptakan kelompok-kelompok
kerja yang efektif.
- Organisasi dan bagianbagian bekerja sama dengan baik dan konflik yang terjadi
selalu diselesaikan dengan acuan kepentingan organisasi.

Pendekatan ini juga mengukur efektivitas dengan menggunakan


pengukuran terhadap efisiensi ekonomis suatu organisasi. Langkah
pertama yang dilakukan adalah menghitung besarnya ongkos untuk :
- pengadaan input (I),
- ongkos transformasi (T),
- serta nilai output (O).

Ketiga variabel ini kemudian dikombinasikan dengan menggunakan


rasio O/I (output/input). Oleh karena pendekatan ini didasarkan pada
asumsi bahwa suasana kerja
ada kaitannya dengan efektivitas organisasi, maka suasana kerja dalam
organisasi akan mendapat perhatian lebih. Oleh karena itu, apapun
input maupun outputnya, tidak akan berpengaruh terhadap suasana
kerja dalam sebuah organisasi. Maka dari itu, pengukuran ketiga
variabel diatas akan memberikan kesempatan untuk melakukan
perhitungan yang menyangkut tentang efisiensi organisasi.

Sumber :

Lubis S.B Hari, 2022, Organisasi, Tangerang Selatan : Universitas


Terbuka

Anda mungkin juga menyukai