Anda di halaman 1dari 3

TUGAS TUTORIAL KE-1

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

Nama Mata Kuliah : Organisasi


Kode Mata Kuliah : EKMA4157
Jumlah sks : 3 SKS

Skor
No Tugas Tutorial
Maksimal
Dalam mempelajari organisasi kita mengenal beberapa pendekatan
teori organisasi yang memiliki konsep serta pemikirannya masing-
1 masing. Analisalah apa saja perbedaan pendekatan modern jika 30
dibandingkan dengan pendekatan klasik dan pendekatan neoklasik?

Analisislah dimensi Robert Duncan. Selanjutnya, Analisis juga


bagaimana lingkungan yang sederhana dan stabil berdasarkan
2 kerangka ketidakpastian lingkungan Duncan! 40

Analisislah pendekatan proses untuk pengukuran efektivitas


3 organisasi dengan lengkap! 30

Total Nilai Maksimum


100

* coret yang tidak sesuai

Soal:
1. Pendekatan klasik lebih mengarah pada cenderung membahas pengaturan cara bekerja,
khususnya pekerja pelaksana (seperti tukang tukang dan operator mesin). Para pekerja
tersebut khususnya hanya ditugaskan untuk mengerjakan pekerjaan pelaksanaan saja dan
dibebaskan dari tugas lain. Spesialis tersebut diharapkan akan dapat membebaskan para
pekerja pelaksana dari keharusan membagi perhatian terhadap hal-hal lain diluar tugas
pelaksanaan sehingga mereka lebih produktif. Jadi pendekatan ini difokuskan perhatian pada
anatomi organisasi dan memandang manusia makhluk rasional yang tidak mempunyai aspek
social.
Untuk pendekatan neoklasik ini bertolak belakang dengan pendekatan klasik. Terfokus pada
aspek hubungan antarmanusia dalam organisasi, dan kurang memperhatikan struktur
pembagian tugas, tanggung jawab, dan wewenang ataupun secara lebih luas anatomi
organisasi. Hal ini sering kali dipandang sebagai kelemahan utama pendekatan neoklasik.
Sedangkan pendekatan modern dipandang sebagai pendekatan yang mampu menyatukan
keseluruhan pandangan dalam analisis organisasi. organisasi dipengaruhi oleh keadaan
lingkungannya, dan hanya organisasi yang bisa menyesuaikan diri (beradaptasi) secara tepat
terhadap tuntutan lingkungan, yang akan dapat mencapai keberhasilannya. Oleh karena itu,
bentuk dan cara pengelolaan organisasi haruslah disesuaikan dengan atau “tergantung” pada
kondisi lingkungannya. Ketergantungan ini menyebabkan Pendekatan Modern kadang-kadang
disebut juga sebagai pendekatan “ketergantungan” (contingency). Pendekatan Modern sering
kali merupakan satu-satunya pendekatan yang mampu menjelaskan fenomenafenomena
nyata, yang terjadi di sekeliling kita. Hanya dengan Pendekatan Modern bisa dijelaskan,
misalnya mengapa pada suatu lingkungan tertentu perusahaan yang mampu dan mau
memberikan “uang pelicin” saja yang bisa berkembang dengan baik.

2. Duncan menyatakan bahwa ketidakpastian lingkungan dapat dianalisis melalui dua dimensi,
yaitu kompleksitas dan stabilitas. Kompleksitas (keragaman) lingkungan menunjukkan
heterogenitas atau banyaknya elemen-elemen eksternal yang berpengaruh terhadap
berfungsinya suatu organisasi. Lingkungan meliputi jenis lingkungan yang sangat kompleks
hingga lingkungan yang sangat sederhana, dimana hanya ada sedikit elemen lingkungan yang
berpengaruh terhadap organisasi. Stabilitas lingkungan menggambarkan kecepatan
perubahan yang terjadi pada elemen-elemen lingkungan. Lingkungan meliputi juga jenis
lingkungan yang sangat stabil hingga lingkungan yang sangat tidak stabil. Dimensi
kompleksitas dan dimensi stabilitas itu digunakan oleh Duncan untuk merumuskan suatu
kerangka yang dapat menggambarkan kondisi ketidakpastian suatu lingkungan, dimana
lingkungan akhirnya terbagi menjadi empat segmen dengan ketidakpastian yang berbeda.
Salah satunya lingkungan yang sederhana dan stabil terdapat ketidakpastian yang rendah.
Hanya sedikit elemen lingkungan yang harus diperhatikan dan elemen elemen ini tidak
ataupun jarang sekali mengalami perubahan. Ketidakpastian yang rendah memiliki elemen
lingkungan jumlah sedikit dana elemen lingkungan tidak berubah atau berubah secara
perlahan.

3. Pendekatan proses memandang efektivitas sebagai tingkat efisiensi dan kondisi (Kesehatan)
organisasi internal. pendekatan proses umunya digunakan oleh penganut pendekatan
neoklasik (human relations), yang terutama memusatkan perhatian pada hubungan antara
efektivitas dengan suasana kerja yang terjadi pada sumber daya manusia yang terjadi.
Berbagai komponen yang dapat menunjukkan efektivitas organisasi ditunjukkan pada daftar
berikut.
a. Perhatian atasan terhadap karyawan
b. Semangat, kerja sama, dan loyalitas kelompok kerja
c. Saling percaya dan komunikasi antara karyawan dengan pimpinan
d. Desentralisasi dalam mengambil keputusan
e. Adanya komunikasi yang vertical dan horizontal yang lancer dalam organisasi
f. Adanya usaha dalam setiap individu maupun seluruh anggota organisasi untuk mencapai
tujuan yang direncanakan
g. Adanya system imbalan yang mampu merangsang pimpinan untuk mengusahan
terciptanya kelompok-kelompok kerja yang efektif serta peningkatan performansi
maupun pengembangan karyawan
h. Organisasi dan bagian bagiannya bekerja sama dengan baik, dan konflik yang terjadi selalu
diselesaikan dengan acuan kepentingan organisasi

Cara lain dalam pengukuran efektivitas dengan pendekatan proses ini adalah dengan
menggunakan pengukuran terhadap efisiensi ekonomis suatu organisasi. Dalam kaitan
dengan cara ini, Evan mengembangkan metode pengukuran efektivitas secara kuantitatif. Ia
menyarankan pengukuran efektivitas organisasi dilakukan terhadap input (sumber),
transformasi sumber menjadi output, dan output yang diberikan kepada konsumen yang
terdapat diluar organisasi. Dengan demikian, tampak bahwa pengukuran terhadap input,
transformasi, serta output, memberikan kesempatan untuk melakukan perhitungan terhadap
berbagai aspek yang menyangkut efisiensi organisasi.

Anda mungkin juga menyukai