Anda di halaman 1dari 3

TUGAS TUTORIAL KE-2

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


SEMESTER: 2022.1

Nama Mata Kuliah : Organisasi


Kode Mata Kuliah : EKMA4157
Jumlah sks : 3 SKS

No Tugas Tutorial Skor Maksimal


Bila organisasi ukuran besar, bagaimana posisi atau keadaan

1 dimensi-dimensi birokrasi yang terjadi pada organisasi tersebut? 30


Coba Anda analisis satu persatu dimensi birokrasinya!
Kompleksitas organisasi menunjukkan derajat diferensiasi
(perbedaan) yang terjadi dalam sebuah organisasi. Coba Anda

2 analisis dengan menggambarkan apa bila diferensiasi ke arah 30


spasial?

Coba Anda analisis dengan memberikan contoh bahwa faktor


3 pembakuan (standarisasi) berpengaruh terhadap derajat formalitas! 40

Total Nilai Maksimum 100

* coret yang tidak sesuai


Jawaban

1. Menurut pendapat saya ukuran organisasi bukanlah satu-satunya unsur yang berpengaruh
terhadap dimensi birokrasi lainnya. Jika ukuran organisasi menjadi besar, dimensi-dimensi
birokrasi akan berubah, tetapi dimensi-dimensi itu pun saling mempengaruhi satu sama lain
sehingga perubahan dimensi-dimensi tersebut bukanlah hanya disebabkan oleh perubahan
ukuran organisasi. Hubungan Antara Dimensi-Dimensi Birokrasi Ukuran organisasi yang
lebih besar akan menimbulkan beberapa akibat yaitu :
1) Menambah jumlah tingkatan manajemen (kompleksitas vertikal).
2) Menambah jurnlah jabatan maupun bagian dalam organisasi (kompleksitas
horizontal).
3) Memperbesar tingkat spesialisasi, baik yang menyangkut keahlian karyawan
maupun spesialisasi fungsional.
4) Memperbesar tingkat formalisasi.
5) Memperbesar tingkat desentralisasi (dapat juga dikatakan memperkecil tingkat
sentralisasi).
6) Memperkecil persentase pimpinan dalam organisasi.
7) Memperbesar persentase staf teknis dan profesional.
8) Memperbesar persentase karyawan pemeliharaan maupun pegawai biasa.
9) Memperbesar jumlah komunikasi tertulis dan dokumentasi lainnya.

Gambar diatas menunjukan Hubungan-hubungan antara dimensi-dimensi birokrasi.


2. Diferensiasi Spasial, merujuk pada tingkat sejauh mana lokasi kantor, pabrik dan personalia
sebuah organisasi tersebar secara geografis. Diferensiasi dapat dilihat sebagai perluasan dari
dimensi horizontal dan vertical, artinya adalah mungkin untuk memisahkan tugas dan pusat
kekuasaan secara geografis. Pemisahan ini mencakup penyebaran jumlah dan jarak.
Diferensiasi spasial menunjukan keterpisahan kegiatan bagian-bagian organisasi secara
geografis. Deferensiasi spasial dapat diukur dengan menghitung jumlah lokasi unit-unit
organisasi yang paling terpisah, rata-rata jarak masing-masing lokasi dari kantor pusat, dan
proporsi jumlah anggota organisasi yang terdapat pada masing-masing unit yang terpisah.
Apabila dalam sebuah organisasi menunjukkan derajat diferensiasi (perbedaan) ke arah
spasial maka menunjukan derajat penyebaran bagian-bagian organisasi pada lebih berbagai
lokasi, baik menurut jumlahnya maupun menurut jarak sebarannya. Diferensiasi spasial
merupakan perluasan dari dimensi organisasi dan perluasan dari diferensiasi horisontal dan
vertikal. Sebagai catatan, deferensiasi spasial adalah elemen ketiga dalam pengertian
kompleksitas. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun diferensiasi horisontal dan vertikal tetap
sama pada unit-unit yang terpisah secara pasial, pemisahan secara fisik itu sendiri akan
meningkatkan kompleksitas.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi derajat Dalam satu organisasi, derajat formalisasi dapat
berbeda-beda pada bagian formalisasi bagian tertentu contoh, pengecer obat (detailer) dan
receptionist Biasanya pekerjaan yang berulang, tugas-tugas sederhana, memiliki derajat
formalisasi yang tinggi. Sebaliknya, untuk yang memiliki profesionalitas tinggi, cenderung
diatur dengan derajat formalisasi yang rendah. Beberapa pengecualian memang terjadi yaitu
akuntan (terkait dengan pembayaran), dokter, dan lain sebagainya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi derajat diantaranya


1) Derajat formalisasi bukan hanya bervariasi menurut tingkat formalisasi profesionalitas
yang diperlukan tetapi juga menurut tingginya tingkatan hierarki suatu jabatan maupun
menurut jenis tugas (fungsi) yang ditangani oleh jabatan.
2) Jenis pekerjaan ataupun fungsi yang dijalankan oleh suatu jabatan. Sebagai contoh bagian
produksi lebih banyak aturan daripada bagian pemasaran.
3) Karyawan yang cerdas, umumnya tidak membutuhkan formalisasi yang tinggi.

Untung rugi adanya formalisasi, formalisasi tinggi, formalisasi rendah perilaku dan karyawan
seolah-olah telah terprogram. Tidak bingung apabila menghadapi suatu perubahan.
Perilaku pemangku jabatan belum cukup terprogram sehingga memiliki kebebasan yang
tinggi dalam menjalankan jabatannya. Contohnya Pekerja waralaba (mcd, Pemasaran,
promosi, Kentucky, KFC), assembling marketing, product dan lain sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai