KELOMPOK 9
Adm.bisnis “D”
2012
STRUKTUR
ORGANISASI
PENGERTIAN
Menurut Hatch (1997:161) struktur organisasi mengacu pada
hubungan di antara elemen-elemen social yang meliputi orang,
posisi, dan unit-unit organisasi dimana mereka berada, dapat di
artikan di sini bahewa struktur organisasi menjelaskan pengaturan
beberapa elemen organisasi agar berada pada tempat dan fungsinhya
masing-masing, sehingga efektif unttuk mencapai tujuan-tujuan
organisasi.
merujuk pada tingkat sejauh mana lokasi dari kantor, pabrik, dan
personalia sebagai sebuah organisasi tersebar secara geografis. Diferensiasi
spasial dapat dilihat sebagai perluasan dari dimensi dan dan diferensiasi
horizontal dan vertikal. Artinya, adalah mungkin untuk memisahkan
tugas dan pusat kekuasaan secara geografis. Pemisahan ini mencakup
penyebaran jumlah maupun jarak. Diferensiasi spasial barang kali sedikit
memiliki kesesuaian dengan pendapat Hatch mengenai struktur
organisasi. Organisasi yang memiliki sejumlah kantor yang tersebar dalam
rentang geografis yang luas, tentunya akan menghadapi kompleksitas
yang lebih tinggi daripada organisasi yang hanya terpusat pada satu atau
beberapa lokasi.Distribusi atau penyebaran lokasi, menurut Hatch,
mengandung masalh sekaigus peluang. Ada keuntungan-keuntungan
tertentu pula, khususnya pansa pasar , menambah keragaman konsumen ,
memperluas jankauan produk atau jasayang dihasilkan. Namun ada
kerugian tertentu pula khususnya mengendalikan organisasi.
2. Formalisasi
Formalisasi menyangkut jumlah atau banyaknya
aturan tertulis dalam suatu organisasi. Tingkat
formalisasi cenderung tidak sama dalam suatu
organisasi. Artinya ada pekerjaan tertentu yang
mengharuskan tingkat formalisasi tinggi
Formalisasi dalam organisasi sebenarnya dapat dilakukan
dengan dua pola , yaitu:
melaui aturan , prosedur dan sankksi- sanksi regulative yang
disusun oleh pengelola organisasi.
menghasilkan standar perilaku yang bersifat eksternal, artinya
perilaku kepatuhan yang ditunjukan anggota adalh berasal dari
tekanan luar karena adanya berbagai aturan dan pengawasan.
melalui rekrutmen terhadap tenaga-tenaga professional yang
telah terdidik dengan nilai-nilai , norma-norma dan pola
perilaku sesuai profesi mereka.
menghasilkan standar-standar perilaku yang tertanam secara
internal ( internalized behavior ) . Artinya kepatuhan terhadap
standar-standar perilaku tertentu adalah sebagai akibat proses
pendidikan atau profesionalisasi.
Teknik – teknik yang biasa dipakai pengelola
organisasi dalam proses formalisasi adalah sebagai
berikut :
§ Proses seleksi (selection)
§ Persyaratan jabatan (role requirement)
§ Aturan, prosedur, dan kebijakan (rules,procedures,
politicies)
§ Proses pelatihan (training)
§ Ritual (rituals)
3. Sentralisasi
Rasio antara jumlah keputusan manajerial spesifik yang didelegasikan pucuk pimpinan dan jumlah
yang diputuskan sendiri.
Integrasi
Tersebar di organisasi.
Sentralisasi. Penekanan pada rentang dan kendalinya sempit, di
Penekanan pengendalian
Pengendalian bentuk menyalahkan atas bandingkan model organisasi
sendiri dan pemecahan mekanistik dan organik
terjadinya kesalahan
masalah.
Model Greiner
Model Katz dan Kahn
Model Giddens
Model Larry Greiner
Tahap kreatifitas
Tahap pengarahan
Tahap pendelegasian
Tahap koordinasi
Tahap kerjasama
Model Katz dan Kahn