Anda di halaman 1dari 31

OLEH

KELOMPOK 9

Andika Ganda Gusniputra(125030200111074)


Amelinda Islamey (125030200111060)
Arrahman (125030207111044)
Elin Intan Anggraini (125030200111059)

Adm.bisnis “D”
2012
STRUKTUR
ORGANISASI
PENGERTIAN
Menurut Hatch (1997:161) struktur organisasi mengacu pada
hubungan di antara elemen-elemen social yang meliputi orang,
posisi, dan unit-unit organisasi dimana mereka berada, dapat di
artikan di sini bahewa struktur organisasi menjelaskan pengaturan
beberapa elemen organisasi agar berada pada tempat dan fungsinhya
masing-masing, sehingga efektif unttuk mencapai tujuan-tujuan
organisasi. 

Menurut Robbins (1990:5) struktur organisai dapat didefinisikan


sebagai how tasks are allocated , who reports to whom, and the
formal coordinating mechanism and interactions pattern that will be
follow. Jadi struktur organisasi mendefinisikan bagaimana tugas-
tugas dialokasikan , siapa melapor kepada siapa , serta mekanisme-
mekanisme koordinasi formal dan pola-pola interaksi yang
menyertainya.
ELEMEN POKOK
1.      Kompleksitas

Kompleksitas struktur menggambarkan derajat


diferensiasi dalam suatu organisasi, baik diferensiasi
horizontal, vertical maupun spasial. Peningkatan salah
satu dari jenis diferensiasi ini secara otomatis akan
menambah kompleksitas struktur sebuah
organisasi. Adapun penjelasan nya yaitu :
 Diferensiasi horisontal

merujuk pada tingkat diferensiasi antara unit-unit berdasarkan orientasi


para anggotanya, sifat dari tugas yang mereka laksanakan, dan tingkat
pendidikan serta pelatihannya. Semakin banyak jenis pekerjaan yang ada
dalam organisasi yang membutuhkan pengetahuan dan keterampilan
yang istimewa, semakin kompleks pula organisasi tersebut
Bukti paling nyata pada organisasi yang menekankan diferensiasi
horisontal adalah spesialisasi dan departementalisasi.
Spesialisasi fungsional dilaksanakan dengan cara memecah pekerjaan
menjadi tugas-tugas yang sederhana dan repetitive. spesialisasi social
merujuk pada spesilaisasi orang. Artinya organisasi merekrut seseorang
yang ahli untuk melakukan jenis-jenis pekerjaan tertentu yang bersifat
khusus.
Cara mengelompokkan para spesialis disebut sebagai departementalisasi.
Oleh karena itu, departementalisasi adalah cara organisasi secara khas
mengkoordinasikan aktivitas yang telah dideferensiasi secara horisontal.
 Diferensiasi Vertikal

merujuk pada kedalaman struktur. Diferensiasi meningkat, demikian pula


kompleksitasnya karena jumlah tingkatan hierarki di dalam organisasi
bertambah. Makin banyak tingkatan yang terdapat di antara top
management dan tingkat yang paling rendah, maka makin besar pula
potensi terjadinya distorsi dalam komunikasi, dan makin sulit
mengkoordinasi pengambilan keputusan dari pegawai manajerial, serta
makin sukar bagi top management untuk mengawasi kegiatan
bawahannya. Diferensiasi vertikal sebaiknya diartikan sebagai tanggapan
terhadap peningkatan diferensiasi horisontal. Jika spesialisasi meluas,
maka kooordinasi tugas makin dibutuhkan. Faktor yang menentukan
diferensiasi vertikal adalah rentang kendali. Rentang kendali (span of
control) menetapkan jumlah bawahan yang dapat diatur dengan efektif
oleh seorang manajer. Jika rentangnya lebar, para manajer akan
mempunyai banyak bawahan yang melapor kepadanya. Jika sempit, para
manajer hanya mempunyai sedikit bawahan.
 Diferensiasi Spasial

merujuk pada tingkat sejauh mana lokasi dari kantor, pabrik, dan
personalia sebagai sebuah organisasi tersebar secara geografis. Diferensiasi
spasial dapat dilihat sebagai perluasan dari dimensi dan dan diferensiasi
horizontal dan vertikal. Artinya, adalah mungkin untuk memisahkan
tugas dan pusat kekuasaan secara geografis. Pemisahan ini mencakup
penyebaran jumlah maupun jarak. Diferensiasi spasial barang kali sedikit
memiliki kesesuaian dengan pendapat Hatch mengenai struktur
organisasi. Organisasi yang memiliki sejumlah kantor yang tersebar dalam
rentang geografis yang luas, tentunya akan menghadapi kompleksitas
yang lebih tinggi daripada organisasi yang hanya terpusat pada satu atau
beberapa lokasi.Distribusi atau penyebaran lokasi, menurut Hatch,
mengandung masalh sekaigus peluang. Ada keuntungan-keuntungan
tertentu pula, khususnya pansa pasar , menambah keragaman konsumen ,
memperluas jankauan produk atau jasayang dihasilkan. Namun ada
kerugian tertentu pula khususnya mengendalikan organisasi.
2.      Formalisasi
Formalisasi menyangkut jumlah atau banyaknya
aturan tertulis dalam suatu organisasi. Tingkat
formalisasi cenderung tidak sama dalam suatu
organisasi. Artinya ada pekerjaan tertentu yang
mengharuskan tingkat formalisasi tinggi
Formalisasi dalam organisasi sebenarnya dapat dilakukan
dengan dua pola , yaitu:
melaui aturan , prosedur dan sankksi- sanksi regulative yang
disusun oleh pengelola organisasi.
menghasilkan standar perilaku yang bersifat eksternal, artinya
perilaku kepatuhan yang ditunjukan anggota adalh berasal dari
tekanan luar karena adanya berbagai aturan dan pengawasan.
melalui rekrutmen terhadap tenaga-tenaga professional yang
telah terdidik dengan nilai-nilai , norma-norma dan pola
perilaku sesuai profesi mereka.
menghasilkan standar-standar perilaku yang tertanam secara
internal ( internalized behavior ) . Artinya kepatuhan terhadap
standar-standar perilaku tertentu adalah sebagai akibat proses
pendidikan atau profesionalisasi.
Teknik – teknik yang biasa dipakai pengelola
organisasi dalam proses formalisasi adalah sebagai
berikut :
§  Proses seleksi (selection)
§  Persyaratan jabatan (role requirement)
§ Aturan, prosedur, dan kebijakan (rules,procedures,
politicies)
§  Proses pelatihan (training)
§  Ritual (rituals) 
3.      Sentralisasi

Sentralisasi dapat didefinisikan sebagai sejauh mana otoritas


formal untuk membuat pilihan- pilihan bebas terkonsentrasi pada
seseorang, sebuah unit, atau suatu level (biasanya berposisi tinggi
dalam organisasi), sedemikian rupa sehingga pegawai (biasanya
berposisi rendah) hanya dimungkinkan memberikan input yang
seminimal mungkin dalam pekerjaan. Dibandingkan dengan
kompleksitas dan formalisasi, maka sentralisasi adalah suatu
konsep yang lebih sulit didefinisikan dan banyak diperdebatkan.
Sentralisasi tidak merujuk pada kekuasaan politik dalam
organisas. Konsep ini lebih mengacu pada struktur
organisasi. Artinya ukuran- ukurannya pun mengacu pada
struktur.
Contoh- contoh lain ukuran sentralisasi adalah :
a. Proporsi kerja dimana para pelaksananya
berpartisipasi dalam pengambilan keputusan dan
jumlah areal atau  bidang dimana mereka
berpartisipasi.
b.   Indeks pengukuran yang menetapkan dimana pusat
(focus) pengambilan keputusn berkaitan dengan
kebijakan- kebijakan besar maupun spesifik.
c.  Tingkat sharing informasi diantara unit- unit dan
derajat partisipasi dalam perencanaan jangka panjang.
DIMENSI-DIMENSI
Tinjauan mengenai struktur organisasi biasanya
cukup memadai dengan menggunakan
Kompleksitas, Formalisasi, Sentralisasi. Akan
tetapi, pada kasus-kasus tertentu orang ahli
organisasi menggunakan pengukuran yang lebih
rinci yaitu:
 Ukuran           

Jumlah anggota dalam organisasi


 Komponen administratif

Persentasi total jumlah anggota yang menjalankan tanggung jawab Administrative


 Rentang Kendali

Jumlah bawahan yang menjadi tanggung jawab seorang manajer.


 Spesialisasi

Jumlah kekhususan yang dilakukan dalam organisasi


 Standardisasi

Adanya prosedur- prosedur untukmengatur peristiwa.


 Formalisasi

Sejauh mana aturan, prosedur, dan komunikasi dilakukan tertulis.


 Sentralisasi

Konsentrasi wewenang pengambilan keputusan.


 Kompleksitas

Jumlah diferensiasi vertikal, jumlah unit atau departemen.


 Delegasi wewenang

Rasio antara jumlah keputusan manajerial spesifik yang didelegasikan pucuk pimpinan dan jumlah
yang diputuskan sendiri.
 Integrasi

Kualitas kerjasama antar unit yang digunakan untuk menyatukan tujuan.


 Diferensiasi

Jumlah fungsi- fungsi khusus yang dijalankan dalam organisasi


KONSEP STRUKTUR
Organisasi Organik, Mekanisitik, Biroktratik
 Model organisasi Mekanistik
Model oerganisasi mekanistik yaitu
model yang menekankan pentingnya
mencapai produksi dan efisiensi tingkat
tinggi.
Henry Fayol mengajukan sejumlah prinsip yang berkaitan dengan fungi
pimpinan untuk mengorganisasi dan empat diantaranya berhubungan
dengan pemahaman model mekanistik yaitu:

Prinsip Spesialisasi yaitu merupakan sarana terbaik untuk


mendayagunakan tenaga individu dan kelompok.
Prinsip Kesatuan Arah yaitu semua pekerjaan harus dikelompokkan
berdasarkan keahlian.
Prinsip Wewenang dan Tanggung jawab yaitu manager harus
mendapat pendelegasian wewenang yang cukup untuk melaksanakan
tanggung jawab yang dibebankan kepadanya.
Prinsip Rantai Skalar yaitu hasil alami dari pelaksanaan ketiga prinsip
sebelumnya adalah rantai tingkatan manajer dari peringkat wewenang
paling tinggi sampai dengan peringkat paling rendah. Rantai scalar
adalah jalur keseluruhan komunikasi vertical dalam sebuah organisasi.
Model mekanistik sangat efisien karena karakteristik
strukturnya. Model ini sangat kompleks karena
menekankan pada spesialisasi kerja, sangat
disentralisasikan karena menekankan wewenang dan
tanggung jawab, sangat formal karena menekankan fungsi
sebagai dasar utama departementalisasi. Karakteristik dan
praktek organisasi ini mendasari model organisasi yang
diterapkan secara luas. Namun, model mekanistik bukan
satu-satunya model yang diterapkan.
 Model Organisasi Organik
Model organisasi organik yaitu menekankan pada pentingnya mencapai
keadaptasian dan perkembangan tingkat tinggi. Desain organisasi ini
kurang mengandalkan peraturan dan prosedur, wewenang yang
disentralisasikan atau spesialisas yang tinggi.
Model organik desain organisasi merupakan kontars dari model
mekanistik. Karakteristik dan praktek organisasi yang mendasari model
organik sama sekali berbeda dari karakteristik dan praktek yang
mendasari model mekanistik. Perbedaan yang paling mencolok antara
kedua model itu berasal dari criteria keefektifan yang berbeda yang ingin
diusahakan sebesar-besarnya oleh masing-masing model. Jika model
mekanistik berusaha untuk mencapai efisiensi dan produksi secara
maksimum, maka model organik berusaha untuk mencapai keluwesan
dan keadaptasian yang maksimum. Organisasi organik bersifat luwes dan
dapat beradaptasi dengan tuntutan perubahan lingkungan karena desain
organisasinya mendorong untuk lebih mendayagunakan potensi
manusia.
 Model Organisasi Birotratik
Model birokratik adalah model organisasi dengan tugas-tugas
birokrasi yang sangat rutin yang dicapai melalui spesialisasi, aturan
dan ketentuan yang sangat formal, tugas-tugas yang dikelompokkan ke
dalam berbagai departemen fungsional, wewenang terpusat, rentang
kendali sempit, dan pengambilan keputusan mengikuti rantai
komando.
Kekuatan utama birokratik adalah terletak pada kemampuannya
menjalankan kegiatan-kegiatan yang terstandar secara efisien.
Menyatukan beberapa kekhususan dalam departemen-departemen
fungsional menghasilkan skala ekonomi, duplikasi yang minim pada
personel dan perlatan, dan karyawan memiliki kesempatan untuk
berbicara “dengan bahasa yang sama” di antara rekan-rekan sejawat
mereka.
Sedangkan kelemahan model birokratik adalah berlebihan dalam
mengikuti aturan, tidak ada ruang untuk modifikasi, kurang inovatif
dan birokrasi hanya efisien sepanjang karyawan menghadai masalah-
masalah yang sebelumnya sudah diatur dengan jelas cara
penyelesaiannya. Artinya, ketika dihadapkan pada permasalahan baru,
struktur birokrasi menjadi tidak efisien lagi karena diperlukan aturan-
aturan baru untuk menyelesaikan permasalah tersebut
Perbandingan Struktur
Mekanistik, Organik,
Birokratik
Proses
Struktur Mekanistik Struktur Organik Struktur Birokratik

Memiliki rasa percaya


dan keyakinan antara Cukup baik karena
atasan dan bawahan menjalankan kegiatan-
Tidak ada rasa percaya dan keyakinan. kegiatan yang terstandar
dalam semua hal.
Bawahan tidak merasa bebas secara efisien.
Bawahan merasa
Kepemimpinan mendiskusikanmasalah pekerjaan dengan Menyatukan beberapa
bebas mendiskusikan kekhususan dalam
atasan yang sebaliknya manarik ide da
dengan atasan yang departemen-departemen
pendapat mereka
sebaliknya menarik fungsional menghasilkan
ide dan pendapat skala ekonomi,
mereka

Langkah penuh Langkahnya dengan


dengan motivasi motivasi, dalam
Langkah hanya fisik, keamanan, dan motif menghadapi suatu
melalui penggunaan
ekonomi melalui penggunaan sanksi dan bentuk permasalahan,
  Motivasi partisipasi. Sikap  
ancaman. Sikap tidak mendukung pada dan dapat diatur
lebih mendukung dengan penjelasannya
organisasi terjadi diantara karyawan
pada organisasi dan pada tiap anggota
tujuan organisasi
Informasi mengalir kesuluruh
Informasi mengalir bebas ke karyawan, karena komunikasi
Informasi mengalir ke bawah
seluruh organisasi, atas, merupakan salah satu kelebihan
dan cenderung terdistorsi
Komunikasi bawah dan ke samping. model ini.Karena karyawan
tidak akurat, dan dipandang punya kesempatan untuk
Informasi akurat dan tidak
mencurigakan oleh bawahan berkomunikasi dengan bebas
distorsi
antara kawan sejawatnya

Terbuka antara karyawan


Tertutup dan terbatas. ataupun anggota
Terbuka dan ektensif. Baik
Bawahan hanya memberi efek organisasi,karyawan memiliki
atasan dan bawahan dapat
Interaksi yang kecil pada tujuan kesempatan untuk berbicara
mempengaruhi tujuan, “dengan bahasa yang sama” di
departemen, metode dan
metode dan aktivitas. antara rekan-rekan sejawat
aktivitas.
mereka.

mengikuti rantai komando


menghadapi suatu masalah, akan
tetapi ketika dihadapkan pada
Relatif sentralisasi. Terjadi Relatif desentralisasi. Terjadi permasalahan baru, struktur
Keputusan hanya pada posisi puncak pada semua tingkat melalui birokrasi menjadi tidak efisien
organisasi proses kelompok. lagi karena diperlukan aturan-
aturan baru untuk
menyelesaikan permasalah
tersebut.
Mendorong partisipasi dalam
Dilokasikan pada organisasi Mendorong partisipasi dalam
menghadapi masalah secara
Penetapan Tujuan puncak, tidak mendorong menetapkan sasaran yang
efisien dan mendorong
partisipasi kelompok tinggi dan realistik partisipasi kelompok

Tersebar di organisasi.
Sentralisasi. Penekanan pada rentang dan kendalinya sempit, di
Penekanan pengendalian
Pengendalian bentuk menyalahkan atas bandingkan model organisasi
sendiri dan pemecahan mekanistik dan organik
terjadinya kesalahan
masalah.

Sedang, karena walaupun


Rendah dan secara pasif dicari Tinggi dan aktif dicari atasan, karyawan secara aktif dilatih
manajer, yang tidak yang memahami kebutuhan melalui pelatihan SDM
Tujuan Kinerja menunjukkan komitmen atas komitmen penuh untuk organisasi,tapi karyawan hanya di
pengembangan SDM mengembangkan malalui latih menghadapi suatu masalah
organisasi pelatihan SDM organisasi. yang berstandar efisien, sehingga
kurang inofatif.
Konsep Struktur Organisasi
Menurut :

Model Greiner
Model Katz dan Kahn
Model Giddens
 Model Larry Greiner

Menurut greinerr ada 5 tahap Model Pertumbuhan


Organisasi, yaitu:

Tahap kreatifitas 
Tahap pengarahan
Tahap pendelegasian
Tahap koordinasi
Tahap kerjasama
 Model Katz dan Kahn

Kebanyakan interaksi kita dengan orang lain merupakan


tindakan komunikatif  (verbal/non verbal , bicara/diam).
“Komunikasi – petukaran informasi dan transmisi makna
– adalah inti suatu sistem sosial atau suatu organisasi”.
Termasuk dalam bentuk-bentuk interaksi sosial seperti
penggunaan pengaruh, kerja sama penularan social atau
peniruan dan kepemimpinan yang dimasukkan dalam
konsep organisasi. Teori sistem sosial Katz dan Kahn,
pendapat mereka bahwa struktur sosial berbeda dengan
struktur mekanis dan biologis.
 Model Giddens

Menurut Giddens, teori strukturasi merupakan teori yang menepis


dualisme (pertentangan) dan mencoba mencari pertautan setelah
terjadi pertentangan tajam antara struktur fungsional dengan
konstruksionisme-fenomenologis.
Ada dua pendekatan yang kontras bertentangan, dalam memandang
realitas sosial.
- Pertama, pendekatan yang terlalu menekankan pada dominasi
struktur dan kekuatan sosial (seperti, fungsionalisme Parsonian
dan strukturalisme, yang cenderung ke obyektivisme).
- Kedua, pendekatan yang terlalu menekankan pada individu
(seperti, tradisi hermeneutik, yang cenderung ke subyektivisme).
Giddens menyelesaikan debat antara dua teori yang menyatakan atau
berpegang bahwa tindakan manusia disebabkan oleh dorongan
eksternal dengan mereka yang menganjurkan tentang tujuan dari
tindakan manusia. Struktur bukan bersifat eksternal bagi individu-
individu melainkan dalam pengertian tertentu lebih bersifat
internal

Anda mungkin juga menyukai