0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
13 tayangan14 halaman
Dokumen tersebut merangkum konsep-konsep penting dalam perilaku organisasi seperti struktur organisasi, pengambilan keputusan, lingkungan organisasi, dan anggota organisasi. Dibahas pula tipologi kewenangan, jenis struktur organisasi, tahapan pengambilan keputusan, dan tipe hubungan antar anggota organisasi.
Dokumen tersebut merangkum konsep-konsep penting dalam perilaku organisasi seperti struktur organisasi, pengambilan keputusan, lingkungan organisasi, dan anggota organisasi. Dibahas pula tipologi kewenangan, jenis struktur organisasi, tahapan pengambilan keputusan, dan tipe hubungan antar anggota organisasi.
Dokumen tersebut merangkum konsep-konsep penting dalam perilaku organisasi seperti struktur organisasi, pengambilan keputusan, lingkungan organisasi, dan anggota organisasi. Dibahas pula tipologi kewenangan, jenis struktur organisasi, tahapan pengambilan keputusan, dan tipe hubungan antar anggota organisasi.
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR 2020 I. Perilaku Organisasi Sebagai Disiplin Ilmu A. Objek Perilaku Organisasi W.Richarcd Scott (1990), serta David Buchanan dan Andrej (2004): perilaku individu yang menjadi pusat perhatian dalam Perilaku Organisasi adalah perilaku kolaboratif untuk mencapai tujuan yang disepakati. Jadi, bisa disimpulkan bahwa Perilaku Organisasi adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang perilaku tingkat individu dan tingkat kelompok dalam suatu organisasi serta dampaknya terhadap kinerja (baik kinerja individual, kelompok, maupun organisasi). B. Karakteristik Perilaku Organisasi Sebagai Ilmu Pengetahuan 1. Terukur, yaitu setiap konsep/teori mempunyai indicator yang dapat diukur atau terikat dengan tempat (where) dan waktu (when). 2. Sistematis, yaitu menjelaskan keterkaitan antar satu fenomena (what) dengan fenomena lainnya (why). 3. Mmepunyai daya prediksi yang didasarkan pada observasi saat ini untuk melihat masa yang akan datang. 4. Mempunyai daya generalisasi yakni berlaku pada konteks dan situasi yang relatif berbeda-beda. C. Dimensi Perilaku Organisasi 1. Struktur Organisasi Definisi dari Struktur organisasi adalah sistem mekanisme kerja suatu organisasi yang diwujudkan sebagai hubungan vertikal antar kesatuan dalam suatu organisasi. Max Weber (1864-1920) membedakan antara kewenangan (authority) dan kekuasaan (power). Kewenangan adalah perintah yang dilaksanakan oleh bawahan dari atasan, sebagai pengakuan terhadap posisi atasan yang sah. Sedangkan kekuasaan adalah kemampuan seseorang untuk memaksakan kehendak kepada orang lain tanpa mempertimbangkan kemungkinan apakah orang tersebut menolak (resistance) atau tidak terhadap paksaan tersebut. Tipologi kewenangan terdiri atas tiga macam, yaitu: a. Kewenangan Karismatik • Karakteristik pimpinan diperoleh dari kualitas individu karena alasan supernatural. • Karakteristik organisasinya sebagai berikut: keanggotaan didasarkan pada factor sentiment, anggota lebih disebut “pengikut”, dan keberlangsungan organisasi tergantung kekuatan karisma pemimpin. b. Kewenangan Tradisional • Katakteristik pimpinan diperoleh dari keturunan atau warisan dari pimpinan sebelumnya. • Karakteristik organisasinya sebagai berikut: keanggotaan didasarkan pada faktor loyalitas, anggota lebih disebut loyalitas karena didasarkan pada hubungan patrimonial, dan kinerja organisasi tidak menjadi kriteria keberlangsungan, tetapi pada ikatan kebersamaan antar anggota. c. Kewenangan Rasional • Karakteristik pimpinan diperoleh dari faktor yang bersifat rasional seperti kompetensi atau intelektual. • Karakteristik organisasinya sebagai berikut: keanggotaan didasarkan pada kompetensi, anggota lebih disebut staf, dan kinerja organisasi menjadi kriteria utama keberlangsungan suatu organisasi. Henry Mintzberg membedakan lima jenis struktur organisasi menjadi: a. Simple Structure Desain struktur ini memiliki ciri-ciri jenjang yang sederhana/tidak banyak, span of control yang luas, dan tidak menekankan pada formalisasi. Keunggulan dari desain ini adalah pengambilan keputusan bisa lebih cepat, lebih fleksibel, dan tidak memerlukan terlalu banyak biaya untuk mengelolanya. Penggunaan desain struktur sederhana ini akan lebih efektif diterapkan dalam perusahaan kecil dengan manajer yang skill nya beragam. b. Machine Bureaucracy Machine Bureacuracy mempunyai tugas operasi rutin yang sangat tinggi, peraturan yang sangat diformalisasi, tugas yang dikelompokkan ke dalam departemen fungsional, wewenang yang desentralisasi, pengambilan keputusan yang mengikuti rantai komando dan sebuah struktur adminsitrasi yang rumit dengan perbedaan yang tajam antara aktivitas lini dan staf. c. Profesional Bureaucracy Ledakan ilmu pengetahuan khususnya di Negara Barat membuat Professional Bureaucracy makin digemari pada tahun 1980-an. Eksplorasi ilmu pengetahuan menciptakan kelas baru dari organisasi yang membutuhkan para profesional untuk menghasilkan produk dan jasa mereka. Hal ini telah menciptakan kebutuhan akan suatu desain organisasi yang menyandarkan diri pada spesialisasi yang didasarkan atas kepemilikan kemampuan individual dan bukan atas dasar pembagian kerja. d. Divisionalized Form Berbeda dengan konfigurasi lainnya, dalam Divisionalized Form tidak terdapat struktur yang lengkap dari strategic apex ke operating core, tapi lebih kepada sebuah struktur yang melapisi struktur yang lain. Konfigurasi Divisionalised Form berfokus pada hubungan struktural antara headquarters dan divisinya, yaitu antara strategic apex dan bagian manajer middle line. e. Adhocracy Adhocracy dicirikan oleh diferensiasi horizontal yang tinggi, diferensiasi vertikal yang rendah karena tingkatan administrasi yang banyak akan membatasi kemampuan organsasi untuk melakukan penyesuaian. Kebutuhan akan pengawasan juga adalah minimal karena para professional telah menghayati perannya seperti yang diinginkan oleh manajemen. 2. Pengambilan Keputusan Pengambilan keputusan adalah suatu hasil atau keluaran dari proses mental ata kognitif yang mengusung pada pemilihan jalur perbuatan antara beberapa pilihan yang tersedia. Definisi lain dari pengambilan keputusan atau Decision Making yaitu suatu proses pemikiran dalam pemulihan dari beberapa alternatif atau kemungkinan yang paling sesuai dengan nilai atau tujuan individu untuk mendapatkan hasil atas solusi tentang prediksi kedepan. Menurut Herbert A. Simon, pengambilan keputusan sama artinya dengan manajemen karena mengandung makna mengatur (regulating) dan mengarahkan (guiding) dalam memanfaatkan (utilizing) sumber yang efisien untuk mencapai tujuan seefektif mungkin. Proses pengambilan keputusan bersifat rasional tapi secara terbatas (bounded-rationality) karena kompleksitas permasalahan. Oleh karena itu, hasil dari keputusan adalah mencukupi (satisficing), bukan memuaskan (satisfying). a. Berikut ini merupakan tahapan dalam pengambilan keputusan: • Inteligence activity yaitu tahap mencari kejadian (occations) yang memerlukan suatu keputusan. • Design activity yaitu tahap menemukan, mengembangkan, dan menganalisis suatu Tindakan yang akan diambil. • Choice activity yaitu tahap untuk memilih satu dari beberapa Tindakan yang akan diambil. b. Tipe keputusan dibedakan menjadi dua yaitu programmed decision dan nonprogrammed decision. • Programmed decision yaitu suatu keputusan yang bersifat repetitif untuk mengatasi occasions yang bersifat rutin. • Nonprogrammed decision yaitu suatu keputusan yang ditujukan untuk mengatasi permasalah yang baru dan tidak terstruktur. Programmed decision dan nonprogrammed decision tidak berbeda satu dengan lainnya (mutually exclusive) tetapi merupakan dimensi kontinum. c. Tahapan terjadinya keputusan Rational deductive ideal bahwa proses pengambilan keputusan dimulai dari identifikasi berbagai informasi (prodigious amount of information), dan melalui proses deduktif sampai pada suatu pilihan- pilihan yang terbatas. Synoptic approach merupakan langkah untuk mengkombinasikan beberapa alternatif sehingga menjadi suatu keputusan “terbaik”. Keputusan terbaik terjadi dari proses untuk menkoordinasikan “ketidakmungkinan” menjadi suatu kemungkinan. Hal ini dilakukan melalui science of muddling through. 3. Lingkungan Organisasi Lingkungan organisasi merupakan faktor non-organisasi yang mempengaruhi sistem operasi atau mekanisme dalam suatu organisasi. a. Tipe organisasi berdasarkan pada lingkungan yang dihadapi oleh suatu organisasi • Mechanistic organizations adalah suatu organisasi yang menghadapi lingkungan yang stabil sehingga tipe pekerjaan dalam organisasi tersebut dapat dilakukan spesialisasi secara cermat. • Organism organization yang menghadapi lingkungan yang tidak stabil sehingga menimbulkan permasalahan baru dan tidak dapat didistribusi kepada staf suatu organisasi dengan spesialisasi yang dimilikinya. b. Tipe organisasi dalam upaya menanggulangi lingkungan yang tidak stabil • Sequential interdependence merupakan sistem mekanisme kerja yang berurutan. • Reciprocal interdependence merupakan sistem kerja dalam suatu organisasi yang saling melengkapi satu bagian dengan bagian yang lainnya. 4. Anggota Faktor anggota dalam suatu organisasi menjadi objek dan sekaligus subjek. Ketika anggota menjadi sasaran suatu rencana atau keputusan maka anggota menjadi objek. Di lain pihak, ketika anggota memainkan peran untuk meningkatkan kinerja suatu organisasi maka anggota menjadi subjek. Baik sebagai objek maupun subjek, anggota merupakan raison de étre beradanya atau didirikannya suatu organisasi, karena pada dasarnya organisasi adalah “interdependent human being”. Tipe hubungan antar anggota adalah sebagai berikut: • Job centered yaitu memusatkan perhatian pada bagaimana staf terlibat pada siklus pekerjaan pada suatu organisasi. Ukuran keberhasilan adalah get the job done. • Employee centered yaitu memusatkan perhatian pada nilai kemanusiaan dalam suatu organisasi dengan memberi perhatian pada aspek individualism, yakni dengan memberikan bimbingan dan dorongan agar staf dapat bekerja secara efisien. Dalam prakteknya kedua tipe hubungan tidak dapat berlangsung secara ekslusif, kedua diberlakukan berdasarkan pada kondisi dan jenis pekerjaan. Berdasarkan pada tipe hubungan tersebut, Likert dan McGregor mengembangkan empat tipe manajemen, sebagai berikut: • The exploitative authoritative type: banyak menggunakan ancaman dan disiplin yang ketat, komunikasi cenderung dari atas ke bawah dan berupa perintah. • The benevolent authoritative type: menggunakan sistem reward, dan menekankan pada sikap tunduk pada pimpinan, masukan dari bawahan ada tetapi terbatas, keputusan ada di tangan pimpinan tertinggi terbatas pada sekelompok orang tertentu. • The participative group type: hubungan atasan dan bawahan secara psikologis dekat, sehingga komunikasi dua arah berlangsung intensif, terhadap kesepakatan tujuan organisasi yang akan dicapai. D. Pentingnya Mempelajari Perilaku Organisasi Mengapa perilaku organisasi penting untuk dipelajari adalah karena dengan bertujuan untuk:
• Memahami sebuah bentuk perilaku yang dimana kemudian terjadi didalam
sebuah organisasi
• Melakukan peramalan akan berabgai macam bentuk kejadian yang dimana
terjadi
• Melakukan pengendalian akan beuah bentuk perilaku yang dimana kemudian
terdapat di dalam sebuah organisasi
II. Masalah yang Terjadi Pada Organisasi dan Problem Solving-nya
Salah satu contoh masalah yang terjadi pada organisasi yang saya kutip pada jurnal umum yang berjudul “KONFLIK PADA PERUSAHAAN CV. BLESSING WHITE” yang menjelaskan bahwa Konflik terjadi melalui masalah gaji yang diberikan oleh owner. Konflik yang timbul karena gaji itu disebabkan total penerimaan pendapatan berbeda antara manajer operasional dengan total penerimaan pendapatan yang diterima manajer administrasi dimana manajer administrasi mendapat tambahan bonus. Hal demikian ditambahkan owner dikarenakan owner melihat kinerja masing - masing manajer pada tahun sebelumnya yang sangat berbeda dimana manajer administrasi kinerjanya lebih baik dari pada kinerja manajer operasional. Sehingga menggugah owner untuk memberikan kenaikan gaji ditambahkan dengan bonus hanya kepada manajer administrasi. Hal pemberian bonus demikian dianggap oleh manajer operasional sebagai ketimpangan dalam total penerimaan pendapatan karena menurut manajer operasional pekerjaan yang dijalankannya jauh lebih banyak bila dibandingkan dengan pekerjaan manajer administrasi. Pada sisi manajer administrasi beranggapan bahwa konflik ini timbul dikarenakan penambahan bonus yang diberikan oleh owner kepadanya. Sehingga memunculkan anggapan pada manajer operasional bahwa manajer administrasi lebih cari muka sehingga diberi bonus. Menurut manajer operasional, mengungkapkan bahwa manajer administrasi lebih mencari muka kepada owner sehingga diberi bonus. Tetapi manajer operasional merasa bahwa bonus hanya diberikan kepada manajer administrasi kurang adil sebenarnya, karena pekerjaan yang dijalankannya lebih banyak. Sebuah hasil yang dikaitkan dengan teori menurut Suprihanto, Harsiwi, dan Hadi, (2003) yang menyebutkan bahwa dalam suatu organisasi tedapat beberapa faktor penyebab konflik yaitu pertama, komunikasi yang merupakan tindakan membujuk orang lain untuk menafsirkan suatu gagasan menggunakan cara yang dimaksudkan oleh pembicara atau penulis. Dalam sebuah organisasi, komunikasi yang efektif adalah prasyarat terbinanya kerjasama yang baik untuk mencapai tujuan organisasi. Kedua, motivasi dimana adanya masalah kompleks dalam organisasi, karena kebutuhan dan keinginan setiap anggota organisasi berbeda satu dengan yang lain. Ataupun penghargaan, hukuman, dan disiplin yang memiliki arti bahwa para manajer dalam memotivasi karyawan menggunakan berbagai cara seperti penghargaan, hukuman, maupun tindakan disiplin. Dengan menggunakan cara ± cara tersebut diharapkan para karyawan tetap dapat mempertahankan dan ataupun lebih meningkatkan prestasi kerja. Oleh karena itu, berikut problem solving nya adalah dengan telah adanya konflik yang terjadi mengenai total penerimaan pendapatan yang diterima masing - masing manajer, diharapkan agar lebih memperhitungkan kembali penambahan gaji dan atau bonus di tahun yang akan datang. Penilaian kinerja sebaiknya tidak hanya ditinjau dengan lebih baik lagi, berdasarkan performa masing - masing manajer. Saran kepada manajer administrasi yaitu lebih membahas masalah yang terjadi kepada manajer operasional sehingga satu sama lain saling mengerti keluh kesah diantara keduanya dan dapat saling terbuka. III. Struktur PT. SIANTAR TOP Beserta Jobdesk-nya Melengkapi Struktur PT. SIANTAR TOP dengan jobdesc pada setiap posisinya, dengan mencari referensi melalui media sosial atau sumber lain. Struktur sebelum dilengkapi:
Struktur yang telah dilengkapi:
Jobdesc Setiap Posisi pada PT. Siantar Top
1. Direktur Utama • Memimpin dan bertanggung jawab menjalankan perusahaan. • Bertanggung jawab terhadap kerugian ataupun yang mungkin dihadapi perusahaan. • Menentukan, merumuskan, dan memutuskan sebuah kebijakan dalam perusahaan. • Merencanakan, mengembangkan dan mengelola berbagai sumber pendapatan dan pembelanjaan kekayaan milik perusahaan. • Mengoordinasikan dan mengawasi semua kegiatan di perusahaan. 2. Audit Internal • Mencari informasi awal terkait bagian yang akan diaudit. • Membuat hasil laporan audit. • Melakukan analisa dan pemecahan masalah terkait internal audit. • Melakukan aktivitas audit di kantor pusat atau cabang. • Melaporkan temuan audit atau masalah-masalah yang ditemukan. • Memeriksa kebenaran kartu kas, kartu piutang, kartu persediaan, kartu hutang, dan kartu aktiva tetap. 3. Sekretaris • Mengatur aktivitas perusahaan, mulai dari administrasi hingga human relations (HR). • Melaksanakan pengelolaan administrasi kesekretariatan dan melakukan koordinasi antar pengurus dan antar kelembagaan. • Bersama Ketua Membuat Surat Keputusan dan Rencana Kerja Organisasi. • Bersama Ketua dan Bendahara merupakan Tim Kerja Keuangan (TKK) atau otorisator keuangan di tubuh pengurus. • Mengawasi seluruh penyelenggaraan aktivitas organisasi di bidang administrasi dan tata kerja dan menghadiri rapat-rapat organisasi dan rapat –rapat lainnya. • Melakukan korespondensi yaitu merekam dan menerima surat-surat yang datang ke perusahaan. • Memastikan bahwa para pemegang saham, media, investor, analis, dan masyarakat pada umumnya senantiasa memperoleh informasi secara teratur mengenai aksi korporasi, posisi keuangan, dan masalah-masalah penting lainnya. 4. Manajer Pembelian • Mengelola Kebijakan Purchasing • Memilih Supplier, melakukan riset dan mencari barang serta supplier baru. • Memonitor dan memprediksi stock levels. • Menentukan barang, jasa, perlengkapan apa saja yang dibutuhkan. • Melakukan negosiasi harga dan menyetujui kontrak. • Update dengan tren pasar, • Mengurus Anggaran Pembelian. • Menyetujui Kontrak Pembelian. 5. Manajer R&D • Mengembangkan produk baru dan proses produksi yang lebih baik. • Melakukan riset produk dan riset pasar untuk keperluan R&D. • Bertanggung jawab terhadap solusi dari keluhan dan tren keinginan konsumen. • Mengarahkan, melatih, dan mentoring staff jika diperlukan • Melakukan kerja sama dengan perusahaan berkaitan dengan pengadaan barang dan jasa untuk aktivitas riset dan pengembangan perusahaan. 6. Import • Mengelola dokumentasi import. • Mengurus dokumen penanganan pengiriman/shipment import. • Menangani kendala teknis dilapangan dan pengaturan operasional trucking untuk kegiatan bongkar muat. • Melakukan pencatatan administrasi import. 7. Direktur marketing • Mengasumsikan tanggung jawab keseluruhan untuk mengembangkan rencana pemasaran tahunan bagi organisasi seperti perencanaan pasar strategis, program riset pasar, kegiatan kekuatan lapangan, dan pengendalian anggaran pemasaran. • Menyiapkan rencana pemasaran produk baru untuk pengenalan produk bekerja sama dengan rekan-rekan manajemen senior di berbagai bidang. • Membangun sistem laporan dan komunikasi untuk semua informasi, feedback dan permintaan dari tim pemasaran untuk tim penjualan. • Berpartisipasi pada komite industri yang ditekuni dan komite industri lainnya agar dapat memastikan bahwa perusahaan memiliki tingkat profesional yang tinggi dan diakui. 8. Manager marketing • Memimpin inisiasi promosi produk. • Mengoordinasikan strategi pemasaran. • Mengatur budget untuk setiap kampanye/iklan. • Memonitor pertumbuhan perusahaan. • Mencoba proses marketing baru. 9. Penjualan eksport • Mengelola dokumentasi export. • Mengurus dokumen penanganan pengiriman/shipment export. • Menangani kendala teknis dilapangan dan pengaturan operasional trucking untuk kegiatan bongkar muat. • Melakukan pencatatan administrasi export. 10. Promosi • Merencanakan kampanye iklan dan promosi. • Merencanakan iklan, termasuk media tempat beriklan, seperti radio, televisi, media cetak, online, dan papan iklan. • Mengevaluasi tampilan dan nuansa situs web yang digunakan dalam kampanye atau tata letak, yang merupakan sketsa atau rencana untuk iklan. • Memulai studi riset pasar dan menganalisis temuan mereka untuk memahami pelanggan dan peluang pasar untuk bisnis. 11. Desain • Bertemu klien untuk membahas tujuan bisnis dan kebutuhan pekerjaan. • Memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan. • Mengembangkan prototype desain yang sesuai dengan tujuan klien. • Berpikir kreatif untuk menghasilkan ide-ide dan konsep-konsep baru dan mengembangkan desain interaktif. 12. Manajer operasional • Membantu tugas-tugas direktur utama • Bertanggung jawab terhadap seluruh proses operasional, produksi, proyek hingga kualitas hasil produksi • Bertanggung jawab terhadap pengembangan kualitas produk maupun karyawan yang terlibat • Menyusun stategi dalam pemenuhan target perusahaan, dan cara mencapai target tersebut 13. Manajer accounting & finance • Mengelola fungsi akuntansi dalam memproses data dan informasi keuangan. • Mengkoordinasikan dan mengontrol perencanaan, pelaporan dan pembayaran kewajiban pajak perusahaan agar efisien, akurat, tepat waktu, dan sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku. • Merencanakan, mengkoordinasikan dan mengontrol arus kas perusahaan (cashflow). • Merencanakan dan mengkoordinasikan penyusunan anggaran perusahaan, dan mengontrol penggunaan anggaran tersebut. 14. Tugas Finance • Berurusan langsung dengan uang perusahaan itu sendiri. Finance juga akan fokus dalam tugas dan tanggung jawab pencarian, pengelolaan, pengalokasian dana, dan melakukan pembayaran di perusahaan. • Memiliki role untuk mengatur kebutuhan uang kas perusahaan dan memastikannya sesuai dengan pencatatan yang sudah dilakukan oleh bagian accounting. 15. Tugas Accounting • Memproses dan mengelola keuangan dan mencatat transaksi dari bisnis. Setelah melakukan pencatatan, seorang yang bertugas sebagai accounting harus melakukan otorisasi di setiap divisi terkait. Contohnya: terdapat transaksi di bagian gudang maka seorang akuntan harus melakukan otorisasi ke bagian marketing. Setelah itu, akuntan harus membuat laporan keuangan dengan memeriksa dan memastikan semua transaksi telah tercatat. • Tanggung jawab pada urusan pajak, pengelolaan data keuangan perusahaan untuk memenuhi tujuan kualitatif perhitungan perpajakan. 16. Job Desk IT Support • Wajib memastikan komputer yang digunakan oleh karyawan atau user dapat berfungsi dengan normal. • Memastikan semua aplikasi yang digunakan oleh karyawan perusahaan berjalan dengan baik. • Memastikan keamanan data yang tersimpan di dalam komputer karyawan perusahaan sehingga tidak mudah dicuri oleh pihak luar. • Berusaha untuk memperbaiki segala bentuk kerusakan komputer karyawan dalam waktu sesingkat mungkin. 17. Manajer Produksi • Merencanakan sebuah rencana dan mengatur jadwal proses produksi. • Melakukan pengawasan terhadap proses produksi supaya kualitas, kuantitas, dan waktu sesuai dengan rencana. • Bertanggung jawab pada manajeman produksi agar barang persediaan barang tetap terjaga. • Bertanggung jawab pada semua alat produksi agar selalu prima dan fasilitas produksi dapat maskimal dan berjalan lancar. • Melaporkan kegiatan dalam bagian produksi secara berkala. 16. Tugas PPIC • Menyediakan Bahan Jadi • Meninjau Forecast dari Marketing • Menghitung dan Memastikan Kebutuhan Produksi • Memastikan Kualitas Produk • Menjadwal Proses Produksi 17. Manajer Personalia • Membuka lowongan pekerjaan, merekrut, mewawancarai dan menyeleksi calon karyawan. • Mengelola dan melakukan evaluasi terhadap berkas pelamar kerja. • Menghukum atau memberhentikan karyawan yang melanggar aturan. • Memiliki tanggung jawab pada perkembangan sumber daya manusia di perusahaan. 18. HRD • Dalam hal membentuk atau membuat desain organisasi perusahaan, tugas yang harus dilakukan oleh HRD adalah melakukan identifikasi fungsi pekerjaan, kompetensi karyawan serta keterampilan individu karyawan. • Tanggung jawab pemetaan sumber daya yang melekat pada bagian HRD meliputi tugas-tugas seperti menganalisis kebutuhan karyawan, merekrut karyawan dan pengembangan yang dilakukan untuk kompetensi karyawan. • Tanggung jawab penghargaan yang dilekatkan kepada HRD meliputi tugas-tugas yang berkaitan dengan upah atau gaji karyawan. 19. Legal • Tugas seorang legal officer untuk perusahaan yang berskala besar dapat dibagi menjadi beberapa bagian, seperti legal officer yang bertugas menangani dokumen dan perizinan atau legal officer yang bertugas menangani permasalahan hukum, baik untuk masalah perdata maupun pidana. Namun, di perusahaan skala menengah, legal officer menangani semua hal termasuk dokumen dan permasalahan hukum. 20. Umum • Menyusun rencana kegiatan Bagian Umum; • Melaksanakan pelayanan administrasi kepegawaian; • Melaksanakan pengelolaan surat-menyurat, sandi dan telekomunikasi, kearsipan, dan administrasi umum; • Melaksanakan pelayanan administratif dan fungsional Sekretariat Daerah; • Melaksanakan pengendalian, pembinaan dan penatausahaan perjalanan dinas di lingkungan Sekretariat Daerah; 21. Manajer Logistik • Melakukan manajemen logistik yaitu mengurus sistem untuk mengawasi proses arus dari logistik dari mulai penyimpanan, pengantaran yang strategis untuk material, bahan-bahan atau suku cadang dan juga barang jadi atau produk akhir agar dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh organisasi yang terkait seperti perusahaan tentu saja. • Mengelola dan merencanakan sistem operasi khusus untuk organisasi terkait agar mampu mencapai tujuan bersama dengan memberi manfaat maksimal bagi organisasi dengan biaya operasi seminimal mungkin. Karakteristik utama dari logistik adalah sangat berhubungan erat dengan proses pemindahan atau penyimpanan barang atau material di tempat yang strategis. 21. Operator Gudang Jadi • Briefing Pagi Briefing pagi (meeting pagi) dilakukan agar operator mengetahui perencanaan kerja untuk hari tersebut. • Receiving Bagian Operator Receiving di gudang bertugas menerima barang datang/barang masuk ke gudang. barang ini bisa berasal dari mana saja, bisa dari vendor, atau barang dari produksi yang dikembalikan • Stacker Bagian stacker bertugas melakukan display barang serta menghapalkan nama nama item yang ada di gudang. Stacker ini mungkin memiliki kemiripan dengan posisi merchandise di perusahaan retail. Tapi jika di manufaktur, bisanya posisi ini ada di perusahaan garment/fast moving goods. • Picker Picker adalah bagian yang bertugas mengambil barang/menyiapkan barang yang hendak dikirim atau telah dipesan oleh klien. Picker ini dalam proses kerjanya harus bekerja sama dengan bagian stacker agar proses kerja bisa lebih cepat. • Checker Sebagaimana namanya yang berasal dari kata check, seorang checker bertugas menerima barang yang disiapkan oleh picker sebelum dikirim. • Dispatcher Dispatcher di dalam gudang berfungsi sebagai transporter. simplenya bisa dibilang bagian pengiriman atau delivery. 22. Raw Material • Menjalankan prosedur kerja dan instruksi kerja yang telah ditentukan. • Membuat laporan - laporan yang menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan jobdesnya.
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu