Anda di halaman 1dari 11

Nama: Gusti Agung Ayu Komang Sinta Permata Sari

Kelas: I Manajemen Pagi 2022


Absen: 4
NIM: 2202612010269
Resume Materi Pengantar Manajemen

MATERI 1 : DESAIN DAN STRUKTUR ORGANISASI


Pengertian Desain Organisasi
Desain organisasi adalah sebuah proses memilih dan mengelola aspekaspek struktural dan
kultural yang dilakukan oleh para manajer sehingga organisasi mampu mengendalikan
kegiatan apa saja yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan bersama.

Jenis Desain Struktur Organisasi


Ada tiga pendekatan umum dalam mendesain struktur organisasi, yaitu:
1. Struktur Fungsional Adalah struktur organisasi yang disusun berdasarkan fungsi-
fungsi yang dilaksanakan oleh organisasi tersebut, misalnya bagian produksi,
marketing: keuangan.
2. Struktur Divisi Adalah bagan struktur yang disusun berdasarkan output yang
dihasilkan oleh masing-masing departemen di dalam organisasi tersebut.
3. Struktur Matriks adalh kombinasi dari struktur fungsional dan struktur divisional.
Struktur ini menggunakan bentuk permanen yang memadukan kebutuhan fungsional
dengan fokus divisional.

Pengertian Struktur Organisasi


Adalah hubungan antara macam-macam fungsi atau aktivitas di dalam organisasi. Struktur
organisasi adalah hubungan antar para pegawai dan aktivitas-aktivitas mereka satu sama lain
serta terhadap keseluruhan, di mana bagian-bagiannya adalah tugas-tugas, pekerjaan-
pekerjaan atau fungsi-fungsi dan masing-masing anggota kelompok pegawai yang
melaksanakannya.

Pengertian Struktur Organisasi Menurut Para Ahli


• Robbins dan Coulter
Struktur organisai lalah sebuah kerangka kerja formal organisasi yang dengan kerangkat kerja
itu tugas-tugas pekerjaan dibagi-bagi, dikelompokkan, dan dikoordinasikan.
• Jones
Struktur organisasi adalah sistem formal dari aturan dan tugas serta hubungan otoritas yang
mengawasi bagaimana anggota organisasi bekerjasama dan menggunakan sumber daya untuk
mencapai tujuan organisasi.
•Numberi
Struktur organisasi yakni sebuah unsur yang sangat penting karena struktur organisasi akan
menjelaskan bagaimana kedudukan, tugas, dan fungsi dialokasikan di dalam organisasi.
•Handoko
Struktur organisasi yaitu sebagai mekanisme-mekanisme formal dengan mana organisasi
dikelola.
• Max Weber
Struktur organisasi ialah satu kerangka hubungan sosial yang terbentuk dan terstruktur yang
di dalamnya memuat suatu wewenang, tanggungjawab, serta pembagian tugas untuk
menjalankan suatu tujuan tertentu.
• Richard Scoot
Struktur organisasi merupakan suatu bentuk tindakan yang dilaksanakan secara kolektif yang
bertujuan untuk mencapai sesuatu secara khusus secara bersama-sama.

Aspek-Aspek Penting Menentukan Efektuvitas Struktur


• Spesialisasi; Pembagian kerja pada akhir abad kedua puluh dan menyimpulkan bahwa
pembagian kerja menyebabkan meningkatnya produktivitas karyawan.
•Departementalisasi; Setelah sejumlah pekerjaan dibagi-bagi melalaui spesialisasi kerja,
pekerjaan-pekerjaan itu perlu dikelompokkan lagi menjadi satu kelompok yang disebut
departemantalisasi.
•Rantai Komando; Merupakan garis wewenang yang tidak terputus yang membentang dari
tingkatan atas organisasi hingga tingkatan paling bawah dan menjelaskan siapa yang melapor
kepada siapa.
•Rentang Kendali; Merupakan jumlah karyawan yang dapat dikelola oleh seorang menejer
secara efisian dan efektif.Pandangan kontemporer mengenai rentang kendali mengakui bahwa
ada banyak faktor yang mempengaruhi jumlah karyawan yang memadai yang dapat dikelola
seorang menejer secara efisien dan efektif.
•Sentralisasi; adalah tingkat dimana pengambilan keputusan terkonsentrasi pada satu titik
organisasi.
•Formalisasi; Merupakan tingkat dimana pekerjaan dalam organisasi itu dan sejauh mana
perilaku karyawan dibimbing oleh peraturan dan prosedur.
MATERI 2 : KEKUASAAN, KEWENANGAN, TANGGUNG JAWAB DAN
DELEGASI MANAJEMEN
Pengertian Kekuasann
Kekuasaan atau power berarti suatu kemampuan untuk mempengaruhi orang, merubah orang
ataupun situasi. Kekuasaan diperlukan untuk mengubah situasi organisasi melalui orangorang
yang ada didalamnya untuk mencapai tujuan.
Faktor Yang Mendasari Adanya Kekuasaan
Menurut French dan Raven (1995), terdapat lima faktor yang mendasari lahirnya sebuah
kekuasaan, yaitu
• Reward Power : Kekuasaan untuk memberikan penghargaan kepada orang lain.
• Coercive Power : Kekuasaan untuk memberi hukuman kepada orang lain.
• Legitimate Power : Kekuasaan yang sah atau kekuasaan yang muncul sebagai akibat dari
suatu legitimasi tertentu.
• Expert Power : Kekuasaan yang muncul berdasarkan keahlian atau kepakaran yang dimiliki
oleh seseorang.
• Referent Power : Kekuasaan yang muncul akibat karakteristik yang diharapkan oleh
sekelompok orang terhadap seseorang.

Pengertian Kewenangan
Kewenangan merupakan bentuk lain dari kekuasaan. Kewenangan merupakan kekuasaan
formal atau terlegitimasi.
Dua Pandangan Mengenai Kewenangan Formal
•Pandangan klasik
Pandangan klasik ini menerangkan bahwa kewenangan pada dasarnya muncul sebagai akibat
adanya kewenangan yang lebih tinggi dari kewenangan yang diberikan. Contohnya seorang
manajer mendapatkan kewenangan formal sebagai akibat adanya pemberian kewenangan dari
pihak yang memiliki kewenangan yang lebih tinggi, misalnya seorang direktur utama.
•Pandangan berdasarkan penerimaan
Pandangan berdasarkan penerimaan memandang bahwa kewenangan formal akan cenderung
dijalankan atau diterima oleh bawahan tergantung dari beberapa persyaratan, yaitu bawahan
dapat memahami apa yang diinginkan oleh atasan, bawahan meyakini bahwa apa yang
diperintahkan atasannya tidak bertentangan dengan tujuan, bawahan meyakini bahwa apa
yang diperintahkan konsisten.

Beberapa Jenis Kewenangan Dalam Organisasi


•Kewenangan Lini (Line Authority)
Kewenangan lini adalah mereka yang bertanggung jawab terhadap berbagai kegiatan
organisasi dalam rangka pencapaian tujuan organisasi. Kewenangan ini dipresentasikan mulai
dari hirerarki yang tertinggi hingga hirerarki yang terendah.
•Kewenangan Staff (Staff Authority)
Kewenangan staff adalah mereka yang ditunjuk untuk membantu bagian-bagian dalam suatu
organisasi yang memiliki kewenangan lini. Kewenangan ini membantu organisasi dan
pencapaian tujuannya.
•Kewenangan Fungsional (Functional Authority)
Kewenangan fungsional adalah mereka yang berada dalam bagian tertentu dalam organisasi,
memiliki kewenangan lini/staff namun juga dikarenakan tugasnya sehingga diberi
kewenangan untuk melakukan kontrol atau koordinasi dengan bagian lainnya.

Pengertian Tanggung Jawab


Tanggung jawab merupakan bagian dari jabatan atau tugas yang diemban ketika menduduki
suatu bagian atau departemen tertentu. Jika kewenangan merupakan kekuasaan untuk
melakukan sesuatu, maka tanggung jawab yang akan memberikan arah untuk apa dan
kemana kekuasaan itu digunakan.

Pengertian Pelimpahan Wewenang Dan Tanggung Jawab


Merupakan proses pengalihan tugas kepada orang lain yang sah dan terlegitimasi dalam
melakukan berbagai aktivitas untuk pencapaian tujuan organisasi. Hal ini muncul karena
adanya keterbatasan yang dimiliki seseorang yang berada dalam suatu posisi, seperti
keterbatasan waktu
pengerjaan, jumlah pekerjaan, keahlian pekerjaan, maupun faktor lainnya.

Manfaat Delegasi Atau Pelimpahan Wewenang


•Sub bagian atau bawahan yang dilimpahi wewenang dapat memperoleh kesempatan dalam
mempelajarin sesuatu yang baru dan belajar pula untuk bertanggung jawab.
•Mendorong tercapainya keputusan yang lebih baik.
•Penyelesaian pekerjaan akan lebih cepat dan baik sekiranya apabila dilimpahkan pada orang
yang tepat dan bertanggung jawab.
MATERI 3 : MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA, PENGELOLAAN
KERAGAMAN DALAM ORGANISASI DAN TIPE-TIPE PERUBAHAN
ORGANISASI
Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen sumber daya manusia merupakan proses serta upaya untuk merekrut,
menggembangkan, memotivasi ,serta mengevaluasi keseluruhan sumber daya manusia yang
di perlukan perusahaan dalam pencapaian tujuannya.

Proses Manajemen Sumber Daya Manusia


Proses manajemen sumber daya manusia adalah segala prosees yang berkaitan dengan upaya
yang dilakukan dari mulai perencanaan sumber daya manusia, perekrutan, penandatanganan
kontrak kerja, penempatan tenaga kerja, hingga pembinaan dan pengmbangan tenaga kerja
guna menempatkan dan tetap memelihara tenaga kerja pada posisi dan kualifikasi tertentu
serta bertanggung jawab sesuai dengan persyaratan yang diberikan kepada tenaga kerja
tersebut.

5 Proses Manajemen SDM


1. Human Resource Planning
2. Personnel Procurement
3. Personnel Development
4. Personnel Main-tenance
5. Personnel Utilization

Pengertian Keragaman
Dalam kenyataannya, sering kali perbedaan-perbedaan tersebut justru dapat memicu
terganggunya aktivitas organisasi dalam pencapaian tujuannya. Organisasi atau perusahaan
perlu memikirkan upaya untuk mengelola keragaman ini agar tujuan organisasi tetap dapat
terpelihara dan tercapai sebagaimana mestinya.

Dampak Keragaman
Keragaman diantara tenaga kerja sesungguhnya dapat dilihat dari dua sisi, yaitu:
•Keragaman sebagai Keunggulan Kompetitif
•Keragaman sebagai Sumber Konflik

Mengelola Keragaman Dalam Organisasi


Organisasi terdiri dari dua komponen, yaitu individu dan kumpulan individu, oleh karena itu
ada dua hal yang bisa dilakukan agar keragaman dapat membawa organisasi atau perusahaan
ke arah pencapaian tujuan, yaitu upaya yang dilakukan secara individual atau strategi
individual, dan upaya yang dilakukan oleh organisasi atau pendekatan organisasi.

Strategi Individual
Individu- individu dalam organisasi merupakan salah satu kunci pokok dalam organisasi.
Kenyataan ini perlu disadari oleh setiap individu dalam organisasi. Sesuatu yang bagi
kelompok pekerja junior dianggap sebagai canda, bisa jadi bagi kelompok senior dianggap
serius. Agar pengertian dan toleransi dapat terwujud, maka diperlukannya keterbukaan dalam
berkomunikasi.

Peran Organisasi
Organisasi sangat diperlukan untuk turut terlibat dalam pengelolaan keragaman perilaku dan
sikap hidup yang dimiliki oleh setiap individu. Perusahaan bisa mengelola keragaman
tersebut dengan menghargai berbagai isu yang terkait dengan keyakinan dan ciri khas dari
tenaga kerjanya, seperti memberi cuti hari raya, cuti hamil, dan lain sebagainya. Selain itu
diperlukan adanya sosialisasi terus-menerus oleh perusahaan mengenai pentingnya
kesadaran, pengertian dan toleransi untuk mempertemukan keragaman yang ada dalam
format kerjasama yang produktif, dan lain sebagainya.

MATERI 4 : PERILAKU ORGANISASI


Pengertian Prilaku Organisasi
Ilmu tentang perilaku tiap individu dan kelompok serta pengaruh tiap individu dan kelompok
terhadap organisasi, agar bisa mencapai organisasi yang berjalan dengan efektif.

Manfaat Perilaku Organisasi


Perilaku organisasi sangat penting untuk dipelajari karena memiliki berbagai manfaat, yaitu:
1. Perilaku organisasi berfungsi sebagai map bagi kehidupan para anggota organisasi.
2. Perilaku organisasi dapat memprediksi kelangsungan kehidupan organisasi melalui
berbagai pengamatan yang sistematis.
3. Perilaku organisasi dapat membantu setiap anggota organisasi untuk memahami perilaku
mereka sendiri maupun anggota lain dalam organisasi, sehingga dapat menyebabkan
hubungan interpersonal antar anggota organisasi semakin baik.
4. Mencegah masalah serius dalam organisasi melalui analisa perilaku organisasi, sehingga
dapat secara mudah untuk dikenali dan ditemukan solusinya.
5. Membantu manajer untuk dapat memahami dan mempengaruhi lingkungan serta berbagai
kejadian yang ada dalam kehidupan organisasi.
6. Memberikan motivasi yang besar pada setiap manajer organisasi agar dapat mengarahkan
dan mengendalikan bawahannya secara efektif.

Perilaku Individu dalam Organisasi


Perilaku organisasi pada hakikatnya adalah hasil-hasil interaksi antara individu-individu
dalam organisasinya. Perilaku manusia adalah sebagai suatu fungsi dari interaksi antara
person atau individu dengan lingkungannya. Individu membawa ke dalam tatanan organisasi
kemampuan, kepercayaan pribadi, pengharapan kebutuhan, dan pengalaman masa lalunya.
Ini semua merupakan karakteristik yang dipunya individu, dan karakteristik ini akan dibawa
olehnya manakala ia akan memasuki sesuatu lingkungan baru, yakni organisasi atau lainnya.
Organisasi yang juga merupakan suatu lingkungan bagi individu mempunyai karakteristik
pula.

Perilaku Kelompok dalam Organisasi


Dalam organisasi akan banyak dijumpai kelompok, kelompok tidak hanya terbentuk karena
tindakan manajerial tetapi juga karena adanya usahausaha inividu para manajer menciptakan
kelompok-kelompok kerja untuk menangani tugas dan pekerjaan yang diberikan. Kelompok-
kelompok semacam itu, yang diciptakan oleh keputusan manajerial disebut kelompok formal.
Kelompok juga terbentuk sebagai konsekuensi dari tindakan para pegawai. Kelompok
semacam itu disebut kelompok informal, yang terbentuk karena kepentingan yang sama dan
pergaulan.

Mengapa Perlu Perilaku Organisasi


Tiga alasan mengapa perlu mempelajari perilaku organisasi seperti yang dikemukakan oleh
Vecchio yang dikutip oleh Wibowo yaitu:
•Practical Application
Dalam kenyataan riil organisasi, ada beberapa manfaat memahami perilaku organisasi, antara
lain berkenaan dengan pengembangan gaya kepemimpinan, pemilihan strategi dalam
mengatasi persoalan, seleksi pekerjan yang tepat, peningkatan kinerja dan sebagainya.
•Personal Growth
Dengan memahami orang lain, atasan dapat menilai apa yang diperlukan bawahan untuk
mengembangkan diri sehingga pada gilirannya meningkatkan kontribusi pada organisasi.
•Increased knowledge
Dengan perilaku organisasi dapat menggabungkan pengetahuan tentang manusia dalam
pekerjakan. Studi perilaku organisasi dapat membantu orang untuk berfikir tentang masalah
yang berhubungan dengan pengalaman kerja.
Pendekatan Prilaku Organisasi
•Pendekatan kognitif
Perilaku manusia yang positif dan berkeinginan bebas dan menggunakan konsep seperti
harapan, permintaan, dan tujuan.
•Pendekatan kognitif social
Perilaku dapat dijelaskan dengan baik dalam konteks interaksi resiprokal berkelanjutan antara
faktor kognitif, perilaku, dan lingkungan.

MATERI 5 : MOTIVASI DAN KEPEMIMPINAN


Pengertian motivasi
Motivasi adalah proses pemberian motif (penggerak) kepada karyawan atau anggota untuk
dapat bekerja demikian rupa sehingga tujuan organisasi secara efisien dapat tercapai.

Jenis-Jenis Motivasi
1. Motivasi intensic adalah motivasi yang berasal dari dalam individu tanpa adanya
rangsangan dari luar.
2. Motivasi estrinsik adalah motivasi yang berasal dari luar misalnya pemberian pujian,
pemberian nilai sampai pada pemberian hadiah dan factor-factor external lainnya
yang memilki daya dorong motivasional.

Tujuan Motivasi
Tujuan motivasi secara umum adalah untuk menggerakan atau menggugah seseorang agar
timbul keinginan dan kemauannya untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh
hasil atau pencapaian tujuan tertentu. Tindakan memotivasi akan lebih dapat berhasil jika
tujuannya jelas dan disadari oleh yang dimotivasi serta sesuai dengan kebutuhan orang yang
dimotivasi.

Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada
pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi cara alamiah mempelajari
kepemimpinan adalah “melakukanya dalam kerja” dengan praktik seperti pemangangan di
harapkan sebagai bagian dari peranya memberikan pengajaran/instruksi.

Gaya Dan Tyepe Kepemimpinan


Menurut rensis liker, gaya kepemimpinan seseorang dalam organisasi dapat di kelompokan
menjadi 4 yaitu :
1. Eksploitatif, yaitu pemimpin yang memeras bawahaan, bawahan harus mencapai
tujuan yang di tetapkan
2. Ototitatif, yaitu pemimpin yang keras terhadap bawahan, bawahan tidak boleh
memberi komentar terhadap perintah pimpinan.
3. Konsultatif, yaitu pemimpin yang selalu minta pendapat dari bawahan pemerintah
biasanya di keluarkan setelah diskusi dengan bawahan
4. Partisipatif, yaitu pemimpin yang selalu mengambil keputusan sesuai kesepakatan
dari bawahan.

Sifat-Sifat Seorang Pemimpin


Upaya untuk menilai sukses atau gagalnya pemimpin itu antara lain di lakukan dengan
mengamati dan mencatat sifat- sifat dan kualitas atau perilakunya yang di pakai sebagai
kateria untuk menilai kepemimpinananya.

MATERI 6 : FUNGSI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN ORGANISASI


Pengertian Pengawasan
Pengawasan adalah suatu upaya yang sistematik untuk menetapkan kinerja standar pada
perencanaan untuk merancang sistem umpan balik informasi, untuk membandingkan kinerja
aktual dengan standar yang telah ditentukan. Dengan adanya pengawasan maka perencanaan
yang diharapkan oleh manajemen dapat terpenuhi dan berjalan dengan baik.

Jenis-jenis pengawasan
1. Pengawasan Intern dan Ekstern
Pengawasan intern adalah pengawasan yang dilakukan oleh orang atau badan yang ada di
dalam lingkungan unit organisasi yang bersangkutan. Pengawasan ekstern adalah
pemeriksaan yang dilakukan oleh unit pengawasan yang berada di luar unit organisasi yang
diawasi.
2. Pengawasan Preventif dan Represif
Pengawasan preventif lebih dimaksudkan sebagai, pengawasan yang dilakukan terhadap
suatu kegiatan sebelum kegiatan itu dilaksanakan, sehingga dapat mencegah terjadinya
penyimpangan. Pengawasan represif adalah pengawasan yang dilakukan terhadap suatu
kegiatan setelah kegiatan itu dilakukan.
3. Pengawasan Aktif dan Pasif
Pengawasan dekat (aktif) dilakukan sebagai bentuk pengawasan yang dilaksanakan di tempat
kegiatan yang bersangkutan. Hal ini berbeda dengan pengawasan jauh (pasif) yang
melakukan pengawasan melalui penelitian dan pengujian terhadap surat-surat pertanggung
jawaban yang disertai dengan bukti-bukti penerimaan dan pengeluaran.
4. Pengawasan kebenaran formil menurut hak (rechtimatigheid) dan pemeriksaan
kebenaran nateriil mengenai maksud tujuan pengeluaran (doelmatigheid)

Fungsi dan Tujuan Pengawasan


~Fungsi pengawasan yaitu :
•Menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk melakukan akutansi atas perubahan social,
ekonomi.
•Membantu menentukan apakah sumber daya dan pelayanan yang dimaksudkan untuk
kelompok sasaran.
•Bermanfaat untuk menetukan apakah tindakan diri para administrator sesuai dengan baik.
~Tujuan pengawasan yaitu;
•Mengatahui jalanya pekerjaan apakah lancar atau tidak.
•Memperbaiki kesalahan yang dibuat oleh pegawai.
•Mengetahui pelaksanaan kerja sesuai dengan program.
•Mengetahui hasil pekerjaan dibandingkan dengan yang telah ditetapkan dalam perencanaan.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengawasan


•Perubahan Lingkungan Organisasi
Melalui fungsi pengawasan manajer mendeteksi perubahan-perubahan yang berpengaruh
pada barang dan jasa organisasi.
•Peningkatan Kompleksitas Organisasi
Semakin besar organisasi semakin memerlukan pengawasan yang lebih formal dan hati-hati.
•Kesalahan-Kesalahan
Sistem pengawasan memungkinkan manajer mendeteksi kesalahan-kesalahan yang ada
sebelum menjadi kritis.
•Kebutuhan Manajer untuk mendelegasikan wewenang
Satu-satunya cara manajer dapat menentukan apakah bawahan telah melakukan tugas-tugas
yang telah dilimpahkan kepadanya adalah dengan mengiplementasikan sistem pengawasan.

Pengertian Pengendalian
Pengendalian manajemen adalah proses dimana manajer pada seluruh tingkatan memastikan
bahwa orang-orang yang mereka awasi mengimplementasikan strategi yang di maksud.
Proses pengendalian megukur kemajuan kearah tujuan dan memungkinkan manajer
mendeteksi penyimpangan dari perencanaan tepat pada waktunya untuk mengambil tindakan
perbaikan.
Faktor-faktor yang menciptakan kebutuhan akan pengendalian
Faktor-faktor itu meliputi :
1) Perubahan
2) Kerumitan
3) Kesalahan
4) Delegasi

Anda mungkin juga menyukai