Pengertian Kewenangan
Kewenangan merupakan bentuk lain dari kekuasaan. Kewenangan merupakan kekuasaan
formal atau terlegitimasi.
Dua Pandangan Mengenai Kewenangan Formal
•Pandangan klasik
Pandangan klasik ini menerangkan bahwa kewenangan pada dasarnya muncul sebagai akibat
adanya kewenangan yang lebih tinggi dari kewenangan yang diberikan. Contohnya seorang
manajer mendapatkan kewenangan formal sebagai akibat adanya pemberian kewenangan dari
pihak yang memiliki kewenangan yang lebih tinggi, misalnya seorang direktur utama.
•Pandangan berdasarkan penerimaan
Pandangan berdasarkan penerimaan memandang bahwa kewenangan formal akan cenderung
dijalankan atau diterima oleh bawahan tergantung dari beberapa persyaratan, yaitu bawahan
dapat memahami apa yang diinginkan oleh atasan, bawahan meyakini bahwa apa yang
diperintahkan atasannya tidak bertentangan dengan tujuan, bawahan meyakini bahwa apa
yang diperintahkan konsisten.
Pengertian Keragaman
Dalam kenyataannya, sering kali perbedaan-perbedaan tersebut justru dapat memicu
terganggunya aktivitas organisasi dalam pencapaian tujuannya. Organisasi atau perusahaan
perlu memikirkan upaya untuk mengelola keragaman ini agar tujuan organisasi tetap dapat
terpelihara dan tercapai sebagaimana mestinya.
Dampak Keragaman
Keragaman diantara tenaga kerja sesungguhnya dapat dilihat dari dua sisi, yaitu:
•Keragaman sebagai Keunggulan Kompetitif
•Keragaman sebagai Sumber Konflik
Strategi Individual
Individu- individu dalam organisasi merupakan salah satu kunci pokok dalam organisasi.
Kenyataan ini perlu disadari oleh setiap individu dalam organisasi. Sesuatu yang bagi
kelompok pekerja junior dianggap sebagai canda, bisa jadi bagi kelompok senior dianggap
serius. Agar pengertian dan toleransi dapat terwujud, maka diperlukannya keterbukaan dalam
berkomunikasi.
Peran Organisasi
Organisasi sangat diperlukan untuk turut terlibat dalam pengelolaan keragaman perilaku dan
sikap hidup yang dimiliki oleh setiap individu. Perusahaan bisa mengelola keragaman
tersebut dengan menghargai berbagai isu yang terkait dengan keyakinan dan ciri khas dari
tenaga kerjanya, seperti memberi cuti hari raya, cuti hamil, dan lain sebagainya. Selain itu
diperlukan adanya sosialisasi terus-menerus oleh perusahaan mengenai pentingnya
kesadaran, pengertian dan toleransi untuk mempertemukan keragaman yang ada dalam
format kerjasama yang produktif, dan lain sebagainya.
Jenis-Jenis Motivasi
1. Motivasi intensic adalah motivasi yang berasal dari dalam individu tanpa adanya
rangsangan dari luar.
2. Motivasi estrinsik adalah motivasi yang berasal dari luar misalnya pemberian pujian,
pemberian nilai sampai pada pemberian hadiah dan factor-factor external lainnya
yang memilki daya dorong motivasional.
Tujuan Motivasi
Tujuan motivasi secara umum adalah untuk menggerakan atau menggugah seseorang agar
timbul keinginan dan kemauannya untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh
hasil atau pencapaian tujuan tertentu. Tindakan memotivasi akan lebih dapat berhasil jika
tujuannya jelas dan disadari oleh yang dimotivasi serta sesuai dengan kebutuhan orang yang
dimotivasi.
Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada
pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi cara alamiah mempelajari
kepemimpinan adalah “melakukanya dalam kerja” dengan praktik seperti pemangangan di
harapkan sebagai bagian dari peranya memberikan pengajaran/instruksi.
Jenis-jenis pengawasan
1. Pengawasan Intern dan Ekstern
Pengawasan intern adalah pengawasan yang dilakukan oleh orang atau badan yang ada di
dalam lingkungan unit organisasi yang bersangkutan. Pengawasan ekstern adalah
pemeriksaan yang dilakukan oleh unit pengawasan yang berada di luar unit organisasi yang
diawasi.
2. Pengawasan Preventif dan Represif
Pengawasan preventif lebih dimaksudkan sebagai, pengawasan yang dilakukan terhadap
suatu kegiatan sebelum kegiatan itu dilaksanakan, sehingga dapat mencegah terjadinya
penyimpangan. Pengawasan represif adalah pengawasan yang dilakukan terhadap suatu
kegiatan setelah kegiatan itu dilakukan.
3. Pengawasan Aktif dan Pasif
Pengawasan dekat (aktif) dilakukan sebagai bentuk pengawasan yang dilaksanakan di tempat
kegiatan yang bersangkutan. Hal ini berbeda dengan pengawasan jauh (pasif) yang
melakukan pengawasan melalui penelitian dan pengujian terhadap surat-surat pertanggung
jawaban yang disertai dengan bukti-bukti penerimaan dan pengeluaran.
4. Pengawasan kebenaran formil menurut hak (rechtimatigheid) dan pemeriksaan
kebenaran nateriil mengenai maksud tujuan pengeluaran (doelmatigheid)
Pengertian Pengendalian
Pengendalian manajemen adalah proses dimana manajer pada seluruh tingkatan memastikan
bahwa orang-orang yang mereka awasi mengimplementasikan strategi yang di maksud.
Proses pengendalian megukur kemajuan kearah tujuan dan memungkinkan manajer
mendeteksi penyimpangan dari perencanaan tepat pada waktunya untuk mengambil tindakan
perbaikan.
Faktor-faktor yang menciptakan kebutuhan akan pengendalian
Faktor-faktor itu meliputi :
1) Perubahan
2) Kerumitan
3) Kesalahan
4) Delegasi