Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PENGANTAR MANAJEMEN
“WEWENANG DAN DEPARTEMENTALISASI

DALAM ORGANISASI”

NUR YULIA SARI


ANDI SYAMSURYA NINGSIH

PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS MANAJEMEN
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Tuhan yang maha Esa, yang telah
memberikan kita kesehatan serta kesehatan sehingga kita dapat menyelesaikan tugas
makalah yang berjudul “Wewenang dan departementalisasi dalam organisasasi”.
Makalah ini merupakan makalah Pengantar Manajemen yang membahas tentang
Wewenang dan departementalisasi. Secara khusus pembahasan dalam makalah
inidiatur sedemikian rupa sehingga materi yang disampaikan dapat dimengerti dan
di pahamioleh para pembacanya.Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu
tugas mata kuliah PengantarManajemen sekaligus menjadi bahan diskusi kelompok
dan memperdalam materi tentang Wewenang dan departementalisasi dengan di
bimbing oleh dosen Pengantar Manajemen.

Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi.
Namunkelancaran dalam penyusunan makalah ini tidak lain berkat kerja tim
penyusun yang baik dandapat diandalkan satu sama lain sehingga terjalin
kekompakan dalam tim penyusunanmakalah ini.Terima kasih atas semuanya. Kami
sadar, sebagai seorang mahasiswa yang masihdalam proses pembelajaran, dalam
penyusunan makalah masih banyak kekurangannya. Olehkarena itu, kami sangat
mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat positif, gunadalam penyusunan
makalah ini bisa lebih baik lagi di masa yang akan datang. Harapan kami,semoga
makalah yang sederhana ini, dapat memberi pengetahuan serta ilmu sebagai
pembelajaran bagi para pembacanya.

Majene, 01 Mei 2023

Kelompok 8
BAB I

PENDALUAN

A. LATAR BELAKANG

Penggunaan wewenang secara bijaksana merupakan factor kritis bagi


efektevitasorganisasi. Oleh sebab itu, pada bab ini akan di bahas peranan pokok
wewenang dalam fungsi pengorganisasian, termasuk beberapa konsep yang
berkaitan erat dengan faktor tersebut. Pertama-tama akan di uraikan peranan
wewenang, dan hubungan wewenang dan kekuasaansebagai metoda formal,
dimana manajer menggunakannya untuk mencapai tujuan individumaupun
organisasi.

Wewenang formal tersebut harus di dukung juga dengan dasar-dasar


kekuasaan dan pengaruhinformal. Manajer perlu menggunakan lebih dari
wewenang resminya untuk mendapatkankerjasama dengan bawahan mereka,
selain juga tergantung pada kemampuan ilmu pengetahuan, pengalaman dan
kepemimpinan mereka. Kedua akan di uraikan struktur linidan staf melalui
mana wewenang dijalankan.Wewenang (authority) adalah hak untuk melakukan
sesuatu atau memerintah orang lainuntuk melakukan atau tidak melakukan
sesuatu agar tercapai tujuan tertentu. sedangkanPengorganisasian (Organizing)
merupakan proses penyusunan struktur organisasi yang sesuaidengan tujuan
organisasi, sumber daya-sumber daya yang dimilikinya dan lingkungan
yangmelingkupinya.

B. Rumusan masalah

1. Pengetian dari Wewenang?


2. Bagaimana struktur wewenang?
3. Pengertian departementalisasi?

C. Tujuan

Tujuan masalah ini adalah Agar mahasiswa mampu mengetahui arti


dari wewenang dan departementalisasi dalam organisasi. Ataupun bertujuan
untuk memberikan informasi.
BAB II
PEMABHASAN

A. Pengertian wewenang

Wewenang (Authority) merupakan syaraf yang berfungsi sebagai penggerak


dari padakegiatan-kegiatan. Wewenang yang bersifat informal, untuk
mendapatkan kerjasama yang baik dengan bawahan. Disamping itu
wewenang juga tergantung pada kemampuan ilmu pengetahuan, pengalaman
dan kepemimpinan. Wewenang berfungsi untuk menjalankankegiatan yang
ada dalam organisasi. Wewenang dapat diartikan sebagai hak
untukmemerintah orang lain untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu
agar tujuan dapattercapai. Pengorganisasian (Organizing) merupakan proses
penyusunan struktur organisasiyang sesuai dengan tujuan organisasi, sumber
daya-sumber daya yang dimilikinya danlingkungan yang melingkupinya.

Teori Formal(Pandangan klasik): wewenang adalah dianugrahkan ;


wewenang adakarena seseorang diberikan atau dilimpahkan hal tersebut.
Pandangan mengangap bahwa wewenang berasal dari tingkat masyarakat
yang sangat tinggi dan kemudiansecara hukum diturunkan dari tingkat
ketingkat.

Teori Penerimaan (acceptance theory of authority): berpendapat bahwa


wewenangseseorang timbul hanya bila hal itu diterima oleh kelompok atau
individu kepadasiapa wewenang tersebut dijalankan dan ini tidak tergantung
pada penerima ( reciver) Gambar ini perbedaan penekanan pandanganformal
dan penerimaan mengenai wewenang

a). Struktur Lini, Staf, dan fungsional dan wewenangnya:

1. Organisasi lini: semua organisasi mempunyai sejumlah fungsi-fungsi dasar


yangharus dilaksanakan. Contohnya: organisasi perusahaan biasanya
mempunyai tigafungsi dasar yaitu produksi manufaktur atau operasi,
pemasaran atau penjualan dankeuangan. Fungsi-fungsi dasar tersebut
dilaksanakan oleh semua organisasi
2. Organisasi Lini dan Staf: staf merupakan individu atau kelompok dalam
strukturorganisasi yang fungsi utamanya memberikan saran dan pelayanan
terhadap fungsilini. Karyawan staf atau staf departemen tidak secara
langsung terlibat dalam kegiatanutama organisasi atau departemen.

b). Wewenang Lini, staf, dan fungsional

1. Wewenang lini
Wewenang lini adalah wewenang dimana atasan melakukannya atas
bawahannya langsung. Yaitu atasan langsung memberi wewenang kepada
bawahannya, wujudnyadalam wewenang perintah dan tercermin sebagai
rantai perintah yang diturunkan ke bawahan melalui tingkatan organisasi.

2. Wewenang staf
Wewenang staf adalah hak yang dipunyai oleh satuan-satuan staf
atau para spesialisuntuk menyarankan, memberi rekomendasi, atau
konsultasi kepada personalia ini.Kualifikasi yang harus dipenuhi oleh orang
yang duduk sebagai taf yaitu denganmenganalisa melalui metode kuisioner,
metode observasi, metode wawancara ataudengan menggabungkan
ketiganya. Baishline mengajukan enam pokok kualifikasiyang harus
dipengaruhi oleh seorang staf yaitu :

1. Pengetahuan yang luas tempat diamana dia bekerja.


2.Punya sifat kesetiaan tenaga yang besar, kesehatan yang baik,
inisiatif, pertimbangan yang baik dan kepandaian yang ramah.
3. Punya semangat kerja sama yang ramah
4. Kestabilan emosi dan tingkat laku yang sopan.
5. Kesederhanaan
6. Kemauan baik dan optimis

Kualifikasi utama yaitu memiliki keahlian pada bidangnya dan


punya loyalitas yangtinggi. Konsekkuensi organisasi yang menggunakan staf
yaitu menambah biayaadministrasi struktur orgasisasi menjadi komplek dan
kekuasaan, tanggung jawab serta akuntabilitas. yaitu memiliki keahlian pada
bidangnya dan punya loyalitas yang tinggi.
Wewenang staf Yaitu hak para staf atau spesialis untuk
menyarankan, memberi rekomendasi konsultasi pada personalia yang tinggi,
Hal yang perlu diperintahkan dalam mendelegasikansuatu kegiatan kepada
orang yang ditujuk yaitu:
1. Menetapkan dan memberikan tujuan serta kegiatan yang akan dilakukan
2. Melimpahkan sebagian wewenangnya kepada orang yang di tunjuk
3. Orang yang ditunjuk mempunyai kewajiban dan tanggung jawab yang
harusdilaksanakan agar tercapainya tujuan.
4. Menerima hasil pertanggung jawaban bawahan atas kegiatan yang
dilimpahkan.

3. wewenang staf fungsional

Wewenang staf fungsional adalah hubungan terkuat yang dapat


dimiliki staf dengansatuan-satuan lini.Chester Bamard mengatakan bahwa
seseorang bersedia menerima komunikasi yang bersifatkewenangan bila
memenuhi:

1. Memahami komunikasi tersebut


2. tidak menyimpang dari tujuan organisasi
3. tidak bertentangan dengan kepeningan pribadi

4. Mampu secara mental dan fisik untuk mengikutinyaAgar wewenang yang


dimiliki oleh seseorang dapat di taati oleh bawahan maka diperlukan
adannya.

Kekuasaan ( power ) yaitu kemampuan untuk melakukan hak


tersebut, dengancara mempengaruhi individu, kelompok, keputusan.
Menurut jenisnyakekuasaan dibagi menjadi 2 yaitu:

1. Kekuasaan posisi ( position power ) yang didapat dari wewenang


formal, besarnya ini tergantung pada besarnya pendelegasian
orang yang menduduki posisi tersebut.
2. Kekuasaan pribadi ( personal power ) berasal dari para pengikut
dandidasarkan pada seberapa besar para pengikut mengagumi,
respek dan merasaterikat pada pimpinan.
Tanggung jawab dan akuntabilitas tanggung jawab ( responsibility)
yaitukewajiban untuk melakukan sesuatu yang timbul bila seorang
bawahanmenerima wewenang dari atasannya.

Akuntability yaitu permintaan pertanggung jawaban atas pemenuhan


tanggung jawab yang dilimpahkan kepadanya. Yang penting untuk
diperhatikan bahwa wewenang yang diberikanharus sama dengan besarnya
tanggung jawab yang akan diberikan dandiberikan kebebasan dalam
menentukan keputusan-keputusan yang akandiambil.

Pengaruh ( influence ) yaitu transaksi dimana seseorang dibujuk oleh


oranglain untuk melaksanakan suatu kegiatan sesuai dengan harapan orang
yangmempengaruhi. Pengaruh dapat timbul karena status jabatan, kekuasaan
danmenghukum, pemilikan informasi lengkap juga penguasaan
salurankomunikasi yang lebih baik.Menurut sumber wewenang dibagi
menjadi:
1. Kekuasaan balas jasa ( reward power ) berupa uang, suaka,
perkembangan karier dan sebagainya yang diberikan
untukmelaksanakan perintah atau persyaratan lainnya.
2. Kekuasaan paksaan ( Coercive power ) berasal dari apa yang
dirasakanoleh seseorang bahwa hukuman ( dipecat, ditegur, dan
sebagainya )akan diterima bila tidak melakukan perintah,
3. Kekuasaan sah ( legitimate power ) Berkembang dari nilai-nilai
internkarena seseorang tersebut telah diangkat sebagai pemimpinnya
4. Kekuasaan pengendalian informasi ( control of information power )
berasal dari pengetahuan yang tidak dipercaya orang lain, ini
dilakukandengan pemberian atau penahanan informasi yang
dibutuhkan.
5. Kekuasaan panutan ( referent power ) didasarkan atas
identifikasiorang dengan pimpinan dan menjadikannya sebagai
panutan.
6. Kekuasaan ahli (expert power) yaitu keahlian atau ilmu pengetahuan
seseorang dalam bidangnya.Keluasan wewenang dan kekuasaan.

B.Pengertian Departementalisasi

Departementalisasi adalah upaya mengelompokkan aktivitas pekerjaan


sehingga aktivitas-aktivitas dan hubungan yang serupa dan logis dapat
diselenggarakan secara serempak. Pertimbangan manajerial yang penting dalam
pembentukan departemen adalah dalam menentukan dasar- dasar pengelompokan
pekerjaan atau Pengertian Departemenisasi adalah proses penentuan cara bagaimana
kegiatan yang dikelompokkan. Pada suatu perusahaan industri (manufacturing)
biasanya terdapat dua departemen pokok yaitu departemen produksi dan departemen
pelayanan (service).

Departemen produksi adalah bagiandi mana berlangsung konversi atau


produksi barang. Sedangkan departemen pelayanan atau service (misalnya
departemen personalia, departemen pemeliharaan, listrik/penerangan) memberi
dukungan kepada departemen produksi kantin departemen kafetaria departemen
atau Karena departemen produksi langsung menarik manfaat dari departemen
pelayanan, biaya departemenpelayanan sebaliknya membebankan biayanya kepada
departemen produksi yang bersangkutan (sebagai bagian dari biaya).Dalam
organisasi terdapat bermacam istilah alah suatu departementation, divisionalization,
grouping activities, pembagian pekerjaan dan lain-lain sebagainya. Dengan
departementasi dimaksudkan suatu proses mengkhususkan atau membagi-bagi
kegiatan (tugas) pemimpin atau sesuatu badan dengan suatu dasar tertentu
Bermacam-macam dasar dalam membagi kegiatan-kegiatan manajeratau
menggolong-golongkan kegiatan dalam sesuatu perusahaan. Dasar dasar
departementasi dapat dibeda-bedakan sebagai berikut:

a. Dasar territorial (daerah)

b. Dasar produksi

c. Dasar langganan

d. Dasar fungsi

e. Dasar lain-lain seperti: proses.

Perkakas dan waktu Dalam praktek, dasar-dasar penggolongan kegiatan itu


tidaklah selalu dianut secara konsekuen atas sesuatu dasar tersebut di atas, sebab
penggolongan kegiatan itu seringkali didasarkan atas kombinasi dari beberapa dasar
yang disebut di atas. Dasar Departementasi Menciptakan konflik antar fungsi-
fungsi, menyebabkan kemacetan pelaksanaan berurutan, memberikan tanggapan
lebih lambat terhadap perubahan, hanya memusatkan kepentingan tugas-tugasnya,
dan menyebabkan para anggota berpandangan lebih sempit serta kurang inovatif.
Dengan demikian harus diperhatikan dasar-dasar Departementasi sebagai berikut:
a. Dasar Territorial Departementasi atas dasar territorial, dimaksud membagi-
bagi kegiatan berdasar daerah geografis. Jadi segala kegiatan-kegiatan yang
dilakukan pada suatu daerah tertentu, digolongkan menjadi suatu kesatuan
yang diawasi oleh seorang atasan.

Departementasi atas dasar territorial ini banyak kita jumpai pada


perusahaan-perusahaan besar yang melayani masyarakat senegara. Juga pada
perusahaan-perusahaan yang mempunyai banyak cabang-cabang di daerah.
Misalnya perusahaan asuransi jiwa, perusahaan kereta api, bank tabungan
negara dan sebagainya satu kebaikan departementasi, atas dasar daerah ini
ialah bahwa keputusan diambil pada tempat di mana masalah itu timbul, ha
mana juga berarti memudahkan koordinasi fungsional di suatu daerah Juga
departementasi atas dasar ini dapat melatih dan mendidik kader-kader
manager, sehingga dapat direalisasi "manager from within". Ini pula berarti
memberikan dasar yang baik untuk desentralisasi. Akhirnya cara ini dapat
menekan ongkos koordinasi dari pusat.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Wewenang (Authority) merupakan syaraf yang berfungsi sebagai penggerak


dari padakegiatan-kegiatan. Wewenang yang bersifat informal, untuk
mendapatkan kerjasama yang baik dengan bawahan. Disamping itu
wewenang juga tergantung pada kemampuan ilmu pengetahuan, pengalaman
dan kepemimpinan. Wewenang berfungsi untuk menjalankankegiatan yang
ada dalam organisasi. Wewenang dapat diartikan sebagai hak
untukmemerintah orang lain untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu
agar tujuan dapattercapai. Pengorganisasian (Organizing) merupakan proses
penyusunan struktur organisasiyang sesuai dengan tujuan organisasi, sumber
daya-sumber daya yang dimilikinya danlingkungan yang melingkupinya.

Departementalisasi adalah upaya mengelompokkan aktivitas pekerjaan


sehingga aktivitas-aktivitas dan hubungan yang serupa dan logis dapat
diselenggarakan secara serempak. Pertimbangan manajerial yang penting
dalam pembentukan departemen adalah dalam menentukan dasar- dasar
pengelompokan pekerjaan atau Pengertian Departemenisasi adalah proses
penentuan cara bagaimana kegiatan yang dikelompokkan. Pada suatu
perusahaan industri (manufacturing) biasanya terdapat dua departemen
pokok yaitu departemen produksi dan departemen pelayanan (service).

B. Saran
Seluruh karyawan diharapkan mempunyai rasa tanggung jawab yang besar
terhadap tugas yang diberikan, sehingga pekerjaan dapat terselesaikan
dengan tepat waktu.
Daftar Pustaka

Ansaid, 2016, Aplikasi Perhitungan Tarif Departementalisasi Biaya Overhead


Pabrik

Dengan Metode Langsung , STMIK AKAKOM, Yogyakarta.

Firdaus, Husaini, dan Endang, 2011, Penentuan Tarif Biaya Overhead Pabrik (BOP)

Standar Dalam Perhitungan Harga Pokok Produksi, Pasuruan.

Mulyadi, 2014, Akuntansi Biaya Edisi 5, Penerbit Unit Penerbit dan Percetakan

Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN, Yogyakarta.

Mursyidi, 2008, Akuntansi Biaya, Penerbit Refika Aditama, Bandung.

Rahayu Yuri, 2015, Analisis Pembebanan Biaya Overhead Pabrik Terhadap Harga

Jual Produk Pada UKM Di Wilayah Pasuruan, Pasuruan.

Raiborn.A.Cecily, 2011, Akuntansi Biaya, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Sari.M.H, 2008, Analisis Perbandingan Alokasi Biaya Overhead Pabrik


Berdasarkan

Coventional System dan Hubungan Terhadap Laba Kotor Produk, Bandung.

Supriyono, 2013, Akuntansi Biaya: Pengumpulan Biaya dan Penentuan Harga


Pokok

Edisi 2 Buku 1, Penerbit BPFE, Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai