Anda di halaman 1dari 13

HIZBUL WATHAN

Dibuat Oleh :
- Siti Aisyah
- Raissa Fitria Utami
Pembukaan
• Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan (HW) adalah salah satu organisasi otonom (Ortom)
di lingkungan Persyarikatan Muhammadiyah. Ortom Muhammadiyah lainnya adalah :

1. Aisyiyah

2. Nasyiatul Aisyiyah (NA)

3. Pemuda Muhammadiyah (PM)

4. Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM)

5. Tapak Suci Putera Muhammadiyah

6. Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), dan

7. Hizbul Wathan
Sejarah Hizbul Wathan
HW didirikan pertama kali di Yogyakarta pada 1336 H (1918 M) atas Prakarsa KH
Ahmad Dahlan, yang merupakan pendiri Muhammadiyah. Prakarsa itu timbul saat dia
selesai memberi pengajian di Solo, dan melihat Latihan Pandu di alun-alun
Mangkunegaran.

Gerakan ini kemudian meleburkan diri ke dalam Gerakan Pramuka pada 1961, dan
dibangkitkan Kembali oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah dengan SK Nomor 92/SK-
PP/VI-B/1.b/1999 tanggal 10 Sya’ban 1420 H (18 November 1999 M) dan dipertegas
dengan SK Nomor 10/Kep/I.O/B/2003 tanggal 18 Dzulhijjah 1423 H (2 Februari 2003).

HW berasaskan Islam. HW didirikan untuk menyiapkan dan membina anak, remaja


dan pemuda yang memiliki aqidah, mental dan fisik, berilmu dan berteknologi serta
berakhlak karimah dengan tujuan terwujudnya pribadi muslim yang sebenar-benarnya dan
siap menjadi kader persyarikatan umat dan bangsa.
Sifat Hizbul Wathan
HW adalah system Pendidikan untuk anak, remaja, dan pemuda di luar lingkungan
keluarga dan sekolah.
• Bersifat nasional : ruang lingkup usaha HW meliputi seluruh wilayah NKRI.
• Bersifat terbuka : Keanggotaan HW terbuka untuk seluruh lapisan Masyarakat tanpa
membedakan gender, usia, profesi, atau latar belakang Pendidikan.
• Bersifat sukarela : dasar seseorang menjadi anggota HW adalah suka dan rela, tanpa
paksaan atau tekanan orang lain.
• Tidak berorientasi pada partai politik : secara organisatoris HW tidak berafiliasi kepada
salah satu partai politik dan HW tidak melakukan aktivitas politik praktis. Induk
Organisasi HW adalah Persyarikatan Muhammadiyah.
Ciri Khas Hizbul Wathan
adalah Prinsip dasar kepanduan dan Metode kepanduan, yang harus diterapkan dalam
setiap kegiatan. Pelaksanaannya disesuaikan kepentingan, kebutuhan, situasi, kondisi
masyarakat, serta kepentingan persyarikatan Muhammadiyah.

1. Prinsip dasar kepanduan adalah

- Pengalaman akidah Islamiyah

- Pembentukan dan pembinaan akhlah mulia menurut ajaran islam

- Pengalaman kode kehormatan pandu.

2. Metode Kepanduan

- Pemberdayaan anak didik lewat system beregu.

- Kegiatan dilakukan di alam terbuka

- Pendidikan dengan metode yang menarik, menyenangkan, dan menantang.


- Penggunaan system kenaikan tingkat dan tanda kecakapan.

- Sistem satuan dan kegiatan terpisah antara pandu putera dan pandu puteri.
Undang – Undang Pandu HW
1. Pandu Hizbul Wathan itu dapat dipercaya

2. Pandu Hizbul Wathan itu setia dan teguh hati

3. Pandu Hizbul Wathan itu siap menolong dan wajib berjasa

4. Pandu Hizbul Wathan itu cinta perdamaian dan persaudaraan

5. Pandu Hizbul Wathan itu sopan santun dan perwira

6. Pandu Hizbul Wathan itu menyayangi semua makhluk

7. Pandu Hizbul Wathan itu siap melaksanakan perintah tanpa membantah

8. Pandu Hizbul Wathan itu sabar dan pemaaf

9. Pandu Hizbul Wathan itu teliti dan hemat

10. Pandu Hizbul Wathan itu suci dalam hati, pikiran, perkataan dan perbuatan.
Janji Pandu Hizbul Wathan
Mengingat harga perkataan saya, maka saya berjanji dengan sungguh-sungguh :

1. Setia mengerjakan kewajiban terhadap Allah, Undang-Undang, dan Tanah Air.

2. Menolong siapa saja semampu saya.

3. Setia menepati Undang-Undang pandu Hizbul Wathan.


Visi Misi Pandu HW
VISI

Gerakan kepanduan yang berkualitas yang selalu dibutuhkan, dihormati dan dicintai oleh
anak didil, orang tua, guru, dan masyarakat di Indonesia, khususnya umat islam dan
warga Muhammadiyah.

MISI

1. Membentuk kader Muhammadiyah yang handal dan berakhlak mulia

2. Membina remaja Muhammadiyah yang sehat jasmani dan rokhani

3. Meningkatkan sumber daya manusia yang kreatif, cerdas, terampil dan percaya diri
sendiri.
Struktur Organisasi
• Kwartir Pusat – Kwartir Wilayah – Kwartir Daerah – Kwartir
Cabang – Qabilah
Tugas dan Tanggung Jawab Pimpinan
Qabilah
• Memimpin HW ditingkat Qabilah Menetapkan kebijakan HW berdasarkan kebijakan
kwartir di atasnya, keputusan Musyawarah Qabilah dan Rapat Pimpinan Qabilah dan
Rapat Pimpinan Qabilah membuat pedoman kerja, pembagian tugas dan wewenang
anggotanya membina rumpun Athfal, Pasukan pengenal, kerabat penghela, kafilah
penuntun membina hubungan dengan pimpinan Muhammadiyah, ortom AUM setempat
memberi laporan kepada kwartir di atasnya.
Makna Lambang, Simbol dan Bendera
• A. LAMBANG

Adalah lingkaran dengan gambar matahari bersinar utama dua belas dengan monogram
HW di tengahnya. Sinar matahari berjumlah dua belas bermakna bahwa setiap anggota
pandu HW di harapkan mampu memancarkan sinar pribadi muslim sehari penuh kepada
masyarakat, bangsa dan negara.
• B. SIMBOL

Adalah sebagai jati diri anggota pandu HW yaitu berupa lingkaran dengan gambar
sekuntum bunga melati di dalamnya, serta sebuah pita yang bertuliskan “Fastabiqul
Khairat” dalam huruf arab yang artinya berlomba-lomba dalam kebaikan.

Kuncup bunga melati dengan daun mahkota berwarna putih berarti suci, berjumlah lima
helai bermakna rukun islam. Daun kelopak berjumlah enam bermakna rukun iman dan
dua lembar daun bermakna dua kalimat syahadat, di topang oleh selembar pita berbentuk
mulut tersenyum bermakna pandu ini selalu Bahagia.
3. BENDERA

Bendera resmi Pandu Hizbul Wathan berbentuk empat persegi Panjang dengan
perbandingan lebar dan panjangnya dua berbanding tiga. Di dalamnya berisi enam garis
hijau yang bermakna rukun iman dan lima garis kuning bermakna rukun islam. Di sudut
sebelah kiri atas terdapat lambing HW berwarna putih di atas dasar persegi Panjang hijau,
dengan ukuran lebar dan panjangnya masing-masing sepertiga lebar dan sepertiga
Panjang bendera.

Anda mungkin juga menyukai