Anda di halaman 1dari 25

PANDUAN MATERI HIZBUL WATHAN (HW)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat dan
petunjukNya kepada kita.
Alhamdulillah buku tentang “PANDUAN MATERI HIZBUL WATHAN” dapat
diterbitkan dalam bentuk format yang menarik.
Dengan terbitnya buku panduan materi Hizbul Wathan ini, diharapkan dapat menjadi
acuan para adik-adik dalam melaksanakan progam pembinaan latihan HW, dan dapat
memperoleh keahlian khusus untuk bekal mereka kelak.
Kami sampaikan terima kasih kepada pihak –pihak yang telah membantu dalam pembuatan
buku ini.
Semoga bermanfaat.

Jepara, 5 Agustus 2022


Penulis
PANCASILA

1. KETUHANAN YANG MAHA ESA


2. KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB
3. PERSATUAN INDONESIA
4. KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN DALAM
PERMUSYAWARATAN PERWAKILAN
5. KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA

LAGU INDONESIA RAYA


Indonesia Raya
Lagu kebangsaan
indonesia Cipt. W.R
Supratman

Indonesia tanah airku


Tanah tumpah darahku
Disanalah aku berdiri
Jadi pandu Ibuku
Indonesia kebangsaanku
Bangsa dan Tanah Airku
Marilah kita berseru
Indonesia bersatu
Hiduplah tanahku Hiduplah
negriku
Bangsaku Rakyatku
semuanya Bangunlah jiwanya
Bangunlah badannya Untuk
Indonesia Raya
Indonesia Raya Merdeka
Merdeka
Tanahku negriku yang kucinta

Indonesia Raya Merdeka


Merdeka
Hiduplah Indonesia Raya

Indonesia Raya Merdeka


Merdeka
Tanahku negriku yang kucinta

Indonesia Raya Merdeka


Merdeka Hiduplah
Indonesia Raya

MARS HIZBUL WATHAN


Hizbul Wathan Muhammadiyah
Tetap pesat berkembang
Di seluruh Indonesia Bukan disini saja
Memegang amanahnya
Menjunjung agama
Teguh hati sebagai baja
Menjalankan kewajiban
Dengan sopan serta perwira
Sama-sama fakir dan kaya
Punya haluan sedikit bicara
Banyak bekerja
SEJARAH HIZBUL WATHAN

A. Mengenal Hizbul Wathan


Hizbul Wathan adalah gerakan kepanduan yang berciri khas islam yang
mendorong dan mewadahi semangat pemuda untuk dididik kedisplinan,
ketrampilan, kecerdasan dan membentuk jiwa akhlaqul karimah yang
berorientasi pada 3 prinsip “Educative, Recreatif, dan religion”.
Secara bahasa, “Hizbul Wathan” berarti “Cinta Tanah Air” dengan
maksud sebagai landasan dan pedoman untuk memperjuangkan bangsa dan
tanah air.
Menurut sejarah, Hizbul Wathan adalah geraka kepanduan yang didirikan
oleh KH. Ahmad Dahlan di Yogyakarta pada tahun 1918 yang mulanya
bernamapadventer Muhammadiyah. Sejarah menunjukkan bahwa Hizbul
Wathan termasuk pelopor kepanduan di Indonesia sebelum PRAMUKA
didirikan.

Gerakan kepanduan Hizbul Wathan :


Singkatan : HW
Slogan : Berlomba-lomba dalam kebaikan
Pembentukan : 1918
Badan hokum : Organisasi otonom dalam
Muhammadiyah Tujuan : Pendidikan anak atau pemuda
Kantor pusat : Yogjakarta
: Seluruh Indonesia
Keanggotaan : perorangan
Ketua umum : Uun Harun Syamsudin
Organ Utama : Kwartir pusat
Organisasi Induk : Persyarikatan Muhammadiyah
Sifat,identitas dan ciri khas HW :
a) Sifat HW
HW adalah system pendidikan untuk anak,remaja,dan pemuda di luar
lingkungan keluarga dan sekolah.
Bersifat nasional,artinya ruang lingkup usaha HW meliputi seluruh wilayah
Negara kesatuan republic Indonesia.
Bersifat terbuka,artinya keanggotaan HW terbuka untuk seluruh lapisan
masyarakat, tanpa membedakan gender,usia,profesi atau latar belakang
pendidikan,penggolongan keanggotaan HW menurut usia hanyalah untuk
membedakan status sebagai peserta didik atau anggota dewasa (Pembina).
Bersifat sukarela,artinya dasar seseorang menjadi anggota HW adalah suka dan
rela,tanpa paksaan atau tekanan orang lain.
Tidak berorientasi pada partai politik artinya secara organisator HW tidak
beralifiasi kepada salah satu partai politik dan HW tidak melakukan aktifitas
politik praktis.induk organisasi HW hanyalah persyarikatan muhammadiyah.
b) Identitas HW
- HW adalah kepanduan islami,artinya pendidikan kepanduan yang di lakukan
oleh HW adalah untuk menanamkan aqidah islam dan memebentuk peserta
didik berakhlak mulia.
- HW adalah organisasi otonom muhammadiyah yang tugas utamanya mendidik
- anak,remaja,dan pemuda dengan system kepanduan.

c) Ciri khas HW adalah


- Prinsip dasar kepanduan dan metode kepanduan yang harus di terapkan dalam
setiap kegiatan.pelaksanaannya di sesuaikan kepentingan,kebutuhan,situasi,
kondisi,kondisi masyarakat serta kepentingan persyarikatan muhammadiyah.
- Prinsip dasar kepanduan
Pengamalan akhidah
islamiyah
Pembentukan dan pembinaan akhlak mulia menurut ajaran
islam Pengamalan kode kehormatan pandu
- Metode kepanduan
Pemberdayaan anak didik lewat system beregu
Kegiatan dilakukan di alam terbuka

Pendidikan dengan metode yang menarik,menyenangkan dan


menantang Penggunaan sisitem kenaikan tingkat dan tanda
kecakapan
System satuan dan kegiatan terpisah antar pandu putra dan pandu putri
- Kode kehormatan
Kode kehormatan merupakan janji,semangat,dan akhlak pandu HW baik dalam
kehidupan pribadi maupun bermasyarakat.
- Kode kehormatan pandu HW, terdiri dari :
o Janji pandu HW
Di ucapkan secara sukarela oleh calon anggota ketika dilantik menjadi anggota
dan merupakan komitmen awal untuk melibatkan diri dalam menetapi dan
menaati janji tersebut.pengucapan janji selalu diawal dengan basmalah di
sambung dua kalimat syahadat berikut artinya.
o Undang –undang pandu HW
Merupakan ketentuan moral untuk dijadikan kebiasaan diri dalam bersikap dan
berprilaku sebagai warga masyarakat yang berakhlak mulia.
Kode kehormatan pandu HW di ucapkan saat pelantikan anggota pelatihan,dan
kegiatna lain ynag diatur dalam buku peraturan pasar.

- Kode kehormatan bagi pandu athfal


o Janji athfal
Mengingat harga perkataan saya maka saya berjanji dengan sungguh-sungguh :
1. Setia mengerjakan kewajiban saya terhadap Allah
2. Selalu menurut undang-undang athfal dan setiap hari berbuat kebajikan.
o Undang-undang athfal
1. Athfal itu selalu setia dan berbakti pada ayah dan bunda
2. Athfal itu selalu berani dan teguh hati

B. Berdirinya Padventer Muhammadiyah


Padventer Muhammadiyah merupakan kepanduan yang didirikan oleh KH.
Ahmad Dahlan di Yogyakarta pada tahun 1918. Sejarah diawali ketika KH.
Ahmad Dahlan pulang dari pengajian SATF ( Shiddiq, Amanah, Tabligh,
Fathonah ). Beliau melihat sekelompok anak-anak Belanda berbaris rapi dan
disiplin, dengan adanya peristiwa itu maka beliau bertanya barisa apa itu. Dan
ternyata barisan adalah Padventer Belanda.
Beliau beranggapan ingin mendirikan kepanduan dari generasi
Muhammadiyah supaya memiliki ketangkasan, ketrampilan, kedisiplinan, dan
lain- lain. Akhirnya, KH. Ahmad Dahlan bersama Sumodirjo ( Menteri
Guru Standars School, sekolah milik Belanda ) dan Sarbini ( mantan order
officer militer Belanda, mantan anggota PETA ) beserta guru-guru besar
Muhammadiyah mengadakan rapat untuk mendirikan sebuah kepanduan bagi
generasi Muhammadiyah. Dari hasil rapat tersebut maka diputuskan atas
terbentuknya kepanduan yang diberi nama Padventer Muhammadiyah.

C. Perkembangan Padventer Muhammadiyah


Padventer muhammadiyah pertama kali di gelar di alun alun yogyakarta
yang dimana tempatnya terbuka sehingga banyak yang menyaksikan, dari hasil
latihan pertama ternyata banyak sekali yang tertarik untuk mengikuti
kepanduan tersebut. Karena banyak yang berminat untuk mengikuti kepanduan
ini, maka kepanduan ini di bagi menjadi beberapa kelompok. Setelah beberapa
tahun padventer muhammadiyah semakin besar dan manfaat yang dapat
diambil oleh masyarakat yoyakarta. Hingga suatu saat ada undangan dari
pemerintah kolonial belanda untuk mengikuti festival padventer se-Yogyakarta,
yang banyak diikuti oleh padventer padventer lain
seperti : padventer belanda, padventer cina, padventer nasrani, padventer
Konghucu. Dari survei ternyata padventer muhammadiyah yang baik. Dari
itulah timbul dalam benak K.H AHMAD DAHLAN untuk mengubah nama
kepanduan padventer Muhammadiyah, karena dianggap nama padventer
banyak digunakan kepanduan lain.
D. Terbentuknya Nama Hizbul Wathan
Banyak kepanduan di Indonesia yang menggunakan nama Padventer, K.H
Ahmad Dahlan mengadakan rapat di rumah K.H Hilal kauman untuk
merumuskan nama baru bagi padventer muhammadiyah. Dari sidang tersebut,
RH. Rajid mencetuskan nama “HIZBUL WATHAN” yang artinya “CINTA
TANAH AIR”
nama Hizbul Wathan ini di sepakati sebagai nama pengganti padventer
muhammadiyah pada tanggal 16 Februari 1919.

E. Kefakuman Hizbul Wathan


Pada tahun 1961 ada surat pemerintah dari PJM kepala negara/panglima
tertinggi/pepeti/pimpinan besar Revolusi Indonesia dan mandataris MPR yang
berisi “seluruh organisasi kepanduan di Indonesia dilebur menjadi satu dan
hanya ada satu kepanduan yaitu “PRAMUKA” (surat keputusan tahun 1990
no.62 yang dikeluarkan pada tanggal 9 maret 1991). Dengan adanya perintah
tersebut PP Muhammadiyah memaklumat untuk meniadakan organisasi HW
sesuai perintah presiden.
F. Kebangkitan Hizbul Wathan
Hizbul Wathan bangkit pada masa revormasi besar-besaran pada tahun
1999 yang dilakukan oleh mahasiswa yang ingin membangkitkan HW. Karena
di anggap HW yang cocok dengan cita-cita Muhammadiyah. Akhirnya HW
mendapat izin untuk bediri kembali.
Pada dasarnya HW dan Pramuka sebagai gerakan kepanduan
adalah sama yg tujuannya sama-sama mendidik anak bangsa.
Kepanduan HW lebih menekankan kepada kepanduan islami, dengan
menerapkan akidah islam dalam setiap aspek kegiatan kepanduan.

G. Perjanjian pandu Hizbul Wathan

Mengingat harga perkataan saya maka saya berjanji dengan sunggug-


sungguh :
1. setia mengerjakan kewajiban saya terhadap ALLAH, undang-undang
dan tanah air.
2. selalu menolong siapa saja dengan sedapat-dapat saya
3. setia menepati undang-undang Hizbul Wathan

H. Undang-Undang pandu Hizbul Wathan

1. Pandu HW itu selamanya dapat di percaya


2. Pandu HW itu setiawan
3. Pandu HW itu siap menolong dan wajib berjasa
4. Pandu HW itu cinta perdamaian dan persaudaraan
5. Pandu HW itu mengerti adap sopan santun dan perwira
6. Pandu HW itu penyayang semua makhluk
7. Pandu HW itu siap melaksanakan perintah tanpa membantah
8. Pandu HW itu sabar dan pema’af
9. Pandu HW itu teliti dan hemat
10.Pandu HW itu suci hati, pikiran perkataan dan perbuatan
I. Prinsip HW

1. Iman dan taqwa terhadap ALLAH


2. Menyesuaikan perkembangan jasmani dan rohani
3. Keinsyafan dan kesanggupan diri
Muhammadiyah:4. Satuan terpisah antara putra dan putri

J. Struktur organisasi Gerakan Kepanduan HW disejajarkan


dengan Persyarikatan
1. Tingkat Pusat disebut Kwartir Pusat.
2. Tingkat Wilayah disebut Kwartir Wilayah.
3. Tingkat Daerah disenbut Kwartir Daerah.
4. Tingkat Cabang disebut Kwartir Cabang.
5. Tingkat Ranting disebut Qabilah

SANDI
Huruf Sandi adalah huruf rahasia yang hanya di mengerti segolongan
orang saja. ada beberapa macam sandi, setiap orang dapat membuatnya sendiri,
tidak ada sandi yang tidak punya kunci. Terkadang kunci harus di tulis pada
suratnya agar penerima tahu cara membongkarnya.
A. Sandi Morse
Pada tahun 1832, seorang bangsa Amerika bernamaSamuel
Morse menemukan abjad morse.
 Alat- alat yang dapat digunakan :
1. Peluit 3. Tepukan
2. Lampu 4. Asap
3. Tepukan 5. Dll
 Abjad Morse

A =● —
Ano
B=—●●● Bona
parte C = — ● — ●
Coba-
coba D = — ● ●

Dominan
E=● Egg
F=●●—● fatar
johnan G = — — ●

Golongan H = ● ● ● ●

Himalaya
I =●● Islam
J = ● — — — Jago
loro K = — ● —

Komando L = ● — ●

Leonarde M = — —
Motor
N=—●

Notes O = — — —

Omoro

Keterangan : A , I , U , E
= ● O= —
Contoh : superman
●●● / ●● —/ ● — — ● / ●/ ● — ● / — —/ ●— / — ●

B. Sandi Angka
A B C D E F G H I J
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
K L M N O P Q R S T
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
U V W X Y Z
21 22 23 24 25 26
Contoh :
SDN = 19, 4, 14
BABAT = 2, 1, 2, 1, 20

C. Sandi Balik
A B C D E F G H I J K L M
Z Y X W V U T S R Q P O N

Contoh :
HEWAN = SVDZM
D. Sandi Jam
Sandi jam berpatokan pada pukul 08.00 dengan menambah 5 menit tiap
urutan huruf
Contoh : 08.00 = A 08.25 = F
08.05 = B 08.30 = G
08.10 = C 08.35 = H
08.15 = D 08.20 = E

E. Sandi A-N

A B C D E F G H I J K L M
N O P Q R S T U V W X Y Z
Contoh:
AGAMA = NTNZN
ISLAM = VFYNZ

F. SANDI AND

Tambahkanhuruf konsonan sebelum kata AND. dan tambahkanhuruf vocal


setelah AND
Contoh :
JANDA MAND BANDO RANDE =
JAMBORE NANDA SANDI ANDO NANDAL
=
NASIONAL

G. SANDI KOTAK I
SEMAPHORE

Semaphore adalah suatu cara mengirim dan menerima berita dengan


memakai bendera,dayung,batang,tangan kosong ata dengan sarung
tangan.informasi yang di dapat di baca melalui posisi bendera atau tangan.kini
yang umum di gunakan bendera semaphore.penemu semaphore adalahclaude
chappe,brulon,sarthe dan perancis pada tahun 1792.
Pengiriman sandi melalui bendera semaphore ini menggunakan dua
bendera ukuran 45 cm x 45 cm.bentuk bendera persegi,gabungan dari dua buah
segitiga sama kaki yang berbeda warna.warna yang di gunakan bermacam-
macam yang lazim di gunakan adalah mera dan kuning,letak merah berada
dekat dengan tangkai bendera.awal abad ke 19,semaphore di gunakan dalam
komunikasi kelautan.
Semaphore lazim di gunakan ketika perang sipil di amerika serikat
digunakan untuk memberikan isyarat.bendera yang digunakan putih dan orange
terdiri dari 1 bendera.orang yang memberikan isyarat berdiri di 2-3 meter dari
permukaan tanah.
Semaphore modern menggunakan dua bendera persegi untuk
mengirimkan sinyal yang di terjemahkan menjadi huruf dan angka. Sebenarnya
warna bendera tergantung asal pesan di kirim.dari laut merah orange, darat biru
putih.di indonesia di kegiatan kepanduan menggunakan merah
orange.sebenarnya warna bendera tidak terlalu penting,karna hanya merupakan
pertanda agar pesan lebih mudah di tangkap.
Kode semaphore terdiri dari beberapa sikap tangan kiri dan kanan. Tiap-
tiap bendera harus di pegang sedemikian, sehingga tongkatnya merupakan
sambungan tangan. Letak telunjuk di atas tongkat itu betul-betul terpegang
lurus. Segala pergerakan dilakukan dengan kedua bahu, sementara itu kedua
tangan tetap lurus.
Belajarlah dengan kawan,kakak, atau pembinamu agar supaya tiap tiap
gerakan dapat di periksa dan diperbaiki atau belajar sendiri dengan menghadapi
cermin besar, yang lebih mudah dimengerti terutama sekali bagi penerima
berita
TALI TEMALI
Tali temali adalah mencampuradukan antara tali, simpul dan ikatan, begitu juga
di Kepanduan tali di gunakan untuk banyak hal diantaranya :
1. mengangkat benda yang berat
2. mengikat tongkat atau tiang
3. menyambungkan tali yang satu dan lainnya
4. untuk menarik benda yang berat
5. untuk mengikat benda yang mudah bergerak.

SIMPUL
Semua simpul di buat menurut, kegunaannya. Simpul yang dimuat dalam
buku ini bersifat intrenasional, mudah dibuat, tetapi tahan dalam segala tekanan
dan mudah dilepaskan.
Belajarlah membuat simpul dengan tali yang sedang besarnya dan jangan
dengan seutas benang atau rami. Di bawah ini diterangkan macam-macam
simpul, anyaman dan ikatan.
Ingatlah, bahwa kesalahan simpul kadang-kadang dapat membahayakan
atau mencelakakan kita sendiri.

Simpul Mati :
Berfungsi untuk mengikat tali yang sama besar.

Simpul pangkal :
Digunakan untuk permulaan suatu ikatan

Simpul kursi :
Berfungsi untuk mengangkat atau menurunkan manusia atau barang

Simpul kembar :
Digunakan untuk mengangkat dua tali yang sama ukurannya dalam kondisi
licin atau basah
Simpul jangkar :
Berfungsi untuk membuat tandu darurat
Simpul hidup :
Berfungsi untuk mengikat tiang atau tongkat satu benda
PERATURAN BARIS BERBARIS (P.B.B)

 Pengertian

Pengertian dari PBB adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan untuk


menanamkan kebiasaan tata cara hidup disiplin pada suatu organisasi
masyarakat yang diarahkan terhadap terbentuknya perwatakan tertentu.
Kegiatan Peraturan Baris Berbaris atau PBB biasa dilaksanakan pada
kegiatan kepanduan . Pada kegiatan rutinitas, PBB menjadi kegiatan yang
umum dilaksanakan pada tiap pertemuan. Peraturan pada Baris Berbaris yang
digunakan setiap kegiatan kepanduan (umumnya dilaksanakan menggunakan
dua macam cara yakni Baris berbaris menggunakan tongkat dan tanpa tongkat.)

 Aba-aba yang biasa di pakai dalam kegiatan baris berbaris.


Pengertian :
Aba-aba merupakan suatu perintah komando yang diberikan oleh seseorang
Pemimpin kepada yang dipimpin untuk dilaksanakannya pada waktunya secara
serentak atau berturut-turut dalam berbaris.

 12 GERAKAN DASAR
 Sikap sempurna atau siap
 Hadap serong kanan
 Hadap serong kiri
 Hadap kanan
 Hadap kiri
 Balik kanan
 Lencang kanan
 Lencang depan
 Jalan di tempat
 Hormat
 Berhitung
 Istirahat di tempat

Devinis sikap siap sempurna :


1) pandangan lurus ke depan
2) dada di busungkan
3)ke dua tangan menggenggam seperti memeras santan dan di letakkan di
samping jaitan celana
4) tumit merapat
5) ujung membuka selebar 45 derajat

Devinisi sikap istirahat :


1) pandangan lurus ke depan
2) dada di busungkan
3)tangan kanan mengepal dan tangan kiri memegangi pergelangan tangan
kanan, dan di letakkan di belakang ikat pinggang
4) kaki dibuka selebar bahu

Devinisi sikap hormat :


1) pandangan lurus ke depan
2) dada di busungkan
3)tangan kanan memebentuk sudut 90 derajat dan di tekuk 45 derajat jari jari
merapat dan di taruh di pelipis mata kanan jari jari menghadap ke saku
4) tangan kiri menggenggam seperti memeras santan
5) tumit merapat
6) dan ujung kaki membuka selebar 45 derajat

 Macam-macam aba-aba pada PBB


Ada tiga macam aba-aba diantaranya :
1. Aba-aba petunjuk
Aba-aba petunjuk dipergunakan hanya jika perlu untuk menegaskan maksud
daripada aba-aba peringatan/pelaksanaan.
Contoh:
· Kepada Pemimpin Upacara-Hormat - GERAK
· Untuk amanat-istirahat di tempat - GERAK
2. Aba-aba peringatan
Aba-aba peringatan adalah inti perintah yang cukup jelas, untuk dapat
dilaksanakan tanpa ragu-ragu.
Contoh:
· Lencang kanan - GERAK (bukan lancang kanan)
· Istirahat di tempat - GERAK (bukan ditempat istirahat)
3. Aba-aba pelaksanaan
Aba-aba pelaksanaan adalah ketegasan mengenai saat untuk melaksanakan
aba-aba pelaksanan yang dipakai ialah:
 GERAK
 JALAN
 MULAI

GERAK: adalah untuk gerakan-gerakan kaki yang dilakukan tanpa


meninggalkan tempat dan gerakan-gerakan yang memakai anggota tubuh lain.
Contoh:
 -jalan ditempat -GERAK
 -siap -GERAK
 -hadap kanan -GERAK
 -lencang kanan -GERAK
JALAN: adalah utuk gerakan-gerakan kaki yang dilakukan dengan
meninggalkan tempat.
Contoh:
 -haluan kanan/kiri - JALAN
 -dua langkah ke depan - JALAN
 -satu langkah ke belakang -
JALAN Catatan:
Apabila gerakan meninggalkan tempat itu tidak dibatasi jaraknya, maka
aba-aba harus didahului dengan aba-aba peringatan –MAJU
Contoh:
 -maju - JALAN
 -haluan kanan/kiri - JALAN
 -hadap kanan/kiri maju - JALAN
 -melintang kanan/kiri maju - JALAN

Tentang istilah: “MAJU”


1. Pada dasarnya digunakan sebagai aba-aba peringatan terhadap pasukan
dalam keadaan berhenti.
2. Pasukan yang sedang bergerak maju, bilamana harus berhenti dapat
diberikan aba-aba HENTI.
Misalnya:
 Ada aba-aba hadap kanan/kiri maju - JALAN karena dapat pula diberikan aba-
aba : hadap kanan/kiri henti GERAK.
 Ada aba-aba hadap kanan/kiri maju-JALAN karena dapat pula diberikan aba-
aba : hadap kanan/kiri henti GERAK.
 Balik kana maju/JALAN, karena dapat pula diberikan aba-aba : balik
kanan henti-GERAK.
Tidak dapat diberikan aba-aba langkah tegap maju JALAN, aba-aba belok
kanan/kiri maju-JALAN terhadap pasukan yang sedang berjalan dengan
langkah biasa, karena tidak dapat diberikan aba-aba langkah henti-GERAK,
belok kanan/kiri-GERAK.
Tentang aba-aba : “HENTI”
1. Pada dasarnya aba-aba peringatan henti digunakan untuk menghentikan
pasukan yang sedang bergerak, namun tidak selamanya aba-aba peringatan
henti ini harus diucapkan
Contoh:
 Empat langkah ke depan –JALAN, bukan barisan – jalan. Setelah selesai
pelaksanaan dari maksud aba-aba peringatan, pasukan wajib berhenti tanpa
aba-aba berhenti.

MULAI : adalah untuk dipakai pada pelaksanaan perintah yang harus


dikerjakan berturut-turut.
Contoh:
 -hitung -MULAI
 -tiga bersaf kumpul -MULAI

CARA MEMBERIKAN ABA-ABA


Waktu memberi aba-aba, pemberi aba-aba harus berdiri dalam sikap sempurna
dan menghadap pasukan, terkecuali dalam keadaan yang tidak
mengijinkan untuk melakukan itu.
Apabila aba-aba itu berlaku juga untuk si pemberi aba-aba, maka pemberi aba-aba
terikat pada tempat yang telah ditentukan untuknya dan tidak menghadap
pasukan. Contoh: Kepada Pembina Upacara – hormat – GERAK
Pelaksanaanya :
 Pada waktu memberikan aba-aba menghadap ke arah yang diberi hormat sambil
melakukan gerakan penghormatan bersama-sama dengan pasukan.
 Setelah penghormatan selesai dijawab/dibalas oleh yang menerima
penghormatan, maka dalam keadaan sikap sedang memberi hormat si pemberi
aba-aba memberikan aba-aba tegak : GERAK dan kembali ke sikap sempurna.
Pada taraf permulaan aba-aba yang ditunjukan kepada pasukan yang sedang
berjalan/berlari, aba-aba pelaksanaan gerakannya ditambah 1 (satu) langkah
pada waktu berjala, pada waktu berlari ditambah 3 (tiga) langkah.
Pada taraf lanjutan, aba-aba pelaksanaan dijatuhkan pada kaki kanan ditambah 2
(dua) langkah untuk berjalan / 4 (empat) langkah untuk berlari.
D) Aba-aba diucapkan dengan suara nyaring-tegas dan bersemangat.
) Aba-aba petunjuk dan peringatan pada waktu pengucapan hendaknya diberi
antara.
F) Aba-aba pelaksanaan pada waktu pengucapan hendaknya dihentakkan.
G) Antara aba-aba peringatan dan pelaksanaan hendaknya diperpanjang
disesuaikan dengan besar kecilnya pasukan.
H) Bila pada suatu bagian aba-aba diperlukan pembetulan maka
dilakukan perintah ULANG !
Contoh: Lencang kanan = Ulangi – siap GERAK
P2HW
Pertolongan pertama dasar pada korban yang dengan cepat dan tepat
sesuai prosedur dasar dalam kesehatan sebelum korban dibawa ke rumah sakit
atau tempat rujukan yang lain.

Prinsip P2HW :
Jangan panik
Stop
pendarahan
Hentikan penyebab shock
Jangan melakukan sesuatu yang mengancam jiwa
Panggil secara bantuan
Segera kirim ke rumah sakit
Tujuan P2HW :
 Menyelamatkan jiwa
 Menunjang upaya penyembuhan
 Mencegah bertambahnya penderitaan

Langkah-langkah menangani pasien :

3A ASNT LDR BHD


3A :
Aman diri
Aman
lingkungan
Aman pasien
ASNT :
A=Awas
S=Suara
N=Nyeri
T=Tidak
respon
LDR :
Lihat
Dengar
Rasaka
n
BANTUAN HIDUP DASAR (BHD)
Bantuan hidup dasar terdiri dari beberapa cara sederhana yang
dapat membantu mempertahankan hidup seorang tuk sementara. Beberapa cara
sederhana tersebut adalah bagaimana menguasai dan membebaskan jalan nafas,
bagaimana memberikan bantuan penafasan dan bagaimana membantu
mengalikan darah ketempat yang penting dalam tubuh korban, sehinga
pasokan oksigen ke otak terjaga untuk mencegah matinya sel otak.

Ukuran kegawatan :
 Henti nafas
 Sirkulasi
 Kesadaran
 Gawat ginjal
 Sistem pencernaan
 Tulang
 Henti jantung
Ukuran keberhasilan :

 Cepat
 Cermat
 Tepat CEKATAN
 Efektif
 Efisien
STRA TAK

STRATEGI TAKTIK

(Metode / Cara) APLIKASI

KONSEP

 Pengertian
Stratak :
Stratak adalah menstrategikan dan mengkonsepkan (cara mengajar di
lapangan)

 Kegunaan :
Menstrategikan dan mentaktikkan cara pada saat suatu konsep cara
mengajar konsep lapangan.

 Konsep meliputi :
1. Konsep lapangan
2. Konsep hukuman
3. Konsep materi pengajaran
4. Konsep kemah
5. Konsep outbond (konsep pelatihan)

 Fungsi dari stratak :


1. Melatih kekompakan
2. Mengasah otak
3. Seberapa besar kemampuan yang dimiliki anak tersebut
PENUTUP

Demikianlah buku yang kami buat semoga bermanfaat bagi orang yang
membacanya dan menambah wawasan bagi orang yang membaca buku ini. Dan
penulis mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan kata dan kalimat
yang tidak jelas, mengerti, dan lugas mohon jangan dimasukan ke dalam hati.

Dan kami juga sangat mengharapkan yang membaca buku ini akan
bertambah motivasinya dan mengapai cita-cita yang di inginkan, karena
kami membuat buku ini mempunyai arti penting yang sangat mendalam.

Sekian penutup dari kami semoga berkenan di hati dan kami ucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya.

Fastabiqul khoirot
Wassalamualaikum
Wr.Wb
Tata Upacara Pembukaan dan Penutupan Latihan

Ahad, tanggal 9 September 2012 yang lalu anggota HW SMK Muhammadiyah 1 Banjarmasin diberikan materi
mengenai Tata Upacara Pembukaan dan Penutupan Latihan yang secara rutin dilaksanakan sebelum dan
sesudah kegiatan latihan rutin. Nah, kali ini kita akan posting Tata Upacara Pembukaan dan Penutupan Latihan
Pandu Hizbul Wathan untuk golongan Penghela, sebagai berikut :

A. UPACARA PEMBUKAAN LATIHAN

Posisi barisan :

Silakan klik gambar untuk


memperbesar. Susunan
upacara sebagai berikut :
1. Pemimpin upacara memasuki lapangan upacara
2. Penghormatan kepada pemimpin upacara
3. Laporan ketua ikhwan / akhwat
4. Ketua ikhwan / akhwat mengambil tempat di sebelah kanan barisan
5. Pemimpin Upacara menjemput pembina upacara
6. Pembina Upacara mengambil tempat di sebelah kanan barisan, kecuali ada yang akan
disampaikan, maka pembina upacara mengambil tempat di depan barisan.
7. Pengibaran bendera kerabat
8. Pengucapan Undang-Undang Pandu Hizbul Wathan
9. Amanat (disampaikan oleh Pembina jika ada, atau oleh pemimpin upacara)
10. Do'a
11. Laporan pemimpin upacara kepada pembina upacara bahwa upacara telah selesai.
12. Pembina Upacara meninggalkan lapangan upacara
13. Pemimpin upacara membubarkan barisan.
B. UPACARA PENUTUPAN LATIHAN

Posisi barisan :
Silakan klik gambar untuk
memperbesar. Susunan
upacara sebagai berikut :
1. Pemimpin upacara memasuki lapangan upacara
2. Pemimpin Upacara menjemput pembina upacara
3. Pembina Upacara mengambil tempat di sebelah kanan barisan, kecuali ada yang akan
disampaikan, maka pembina upacara mengambil tempat di depan barisan.
4. Penurunan bendera kerabat
5. Pembacaan Sandi Kerabat
6. Amanat (disampaikan oleh Pembina jika ada, atau oleh pemimpin upacara)
7. Do'a
8. Laporan pemimpin upacara kepada pembina upacara bahwa upacara telah selesai.
9. Pembina Upacara meninggalkan lapangan upacara
10. Penghormatan kepada pemimpin upacara
11. Pemimpin upacara meninggalkan lapangan upacara
12. Ketua-ketua kerabat kembali barisan masing-masing.
13. Upacara selesai.

Anda mungkin juga menyukai