Anda di halaman 1dari 7

NASKAH SOAL

UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS)


TAHUN AKADEMIK 2019-2020 GENAP
Mata Kuliah : Hizbul Wathan
Dosen : Yoga Prayuda, S.Pd.
Prodi/Kelas : PGSD / KARYAWAN
Hari/Tanggal : Jum’at, 14 Januari 2022
Waktu : 17.10 – 18.50 WIB
Sifat : Open Book

Petunjuk : a. Berdoalah sebelum mengerjakan soal.


b. Tulis identitas (nama, dll) dengan lengkap.
c. Bacalah seluruh soal dengan teliti.
d. Semua jawaban dikerjakan masing-masing tanpa bekerja sama dengan orang lain.
e. Perhatikan batas pengumpulan jawaban, jangan sampai terlambat..

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini !


1. Secara organisasi otonom Muhammadiyah kepanduan Hizbul Wathan memiliki struktur
organisasi secara berjenjang dari tingkat pusat sampai kabilah.serta ciri khas.coba anda
jelaskan…

a. Ciri khas dan identitas kepanduan.serta lambang hizbul wathan ?


b. Apa yang perlu anda teladani dari tokoh Kh. Ahmad Dahlan ?
c. Jelaskan struktur organisasi hw secara berjenjang ?

2. Hizbul Wathan adalah salah satu Ortom Muhammadiyah bergerak dibidang kepanduan
islami. Coba Anda jelaskan siapa pelopor/pendiri Hizbul Wathan, jelaskan secara lengkap
sejarah dan perkembangan kepanduan Hizbul Wathan ?

3. Gerakan kepanduan Hizbul Wathan adalah pemberdayaannya lewat sistem beregu, dalam
kegiatannya ada jenjang-jenjang yang harus ditempuh. Coba Anda jelaskan secara lengkap
jenjang-jenjang kepanduan Hizbul wathan /

4. Dalam organisasi kepanduan hizbul wathan ada delapan materi pokok coba anda sebutkan
satu persatu kemudian jelaskan ?
a. Coba Anda jelaskan secara rinci makna yel yel yang anda telah pelajari ?
b. Coba anda jelaskan secara terperinci materi hw di bawah ini !
1. Pioneering
2. Out bond.
3. Semaphore,
4. Survival.
5. Pada anggaran dasar hizbul wathan bab III pasal 8 ayat 3 yang berbunyi
a. Pemberdayaan anak didik lewat sistem beregu;
a. Kegiatan dilakukan di alam terbuka;dan metoda menarik menyenangkan.
Coba anda jelaskan hal tersebut di atas secara rinci ?

SELAMAT MENGERJAKAN
Nama : Irfan Laksono
NIM : 191223027
Prodi : PTIK 5 Karyawan

JAWABAN :
1. struktur organisasi otonom Muhammadiyah kepanduan Hizbul Wathan
A. Ciri khas dan Identitas Kepanduan Hizbul Wathan
a. Ciri khas HW hakikatnya adalah bahwa Prinsip Dasar Kepanduan dan Metode
Kepanduan yang harus diterapkan dalam setiap kegiatan yang pelaksanaannya
disesuaikan dengan kepentingan, keperluan, situasi, kondisi masyarakat serta
kepentingan Persyarikatan Muhammadiyah
b. Kode kehormatan pandu HW terdiri atas janji dan Undang-Undang Pandu HW ialah:
 Janji Pandu HW diucapkan secara sukarela oleh calon Anggota ketika mengikatkan diri
dalam menetapi dan menepati Janji tersebut;
 Undang-Undang Pandu HW merupakan ketentuan moral untuk dijadikan kebiasaan diri
dalam bersikap dan berprilaku sebagai warga masyarakat yang berakhlaq mulia.

1. Pengucapan Janji Pandu HW selalu diawali dengan basmalah disambung dengan dua
kalimah syahadat berikut artinya;
2. Kode Kehormatan Pandu HW diucapkan pada saat pelantikan Anggota, pelatihan dan
kegiatan lain yang diatur dalam peraturan HW;
3. Kode Kehormatan Pandu HW merupakan landasan pembinaan Anggota untuk mencapai
maksud dan tujuan HW.
Kode Kehormatan Pandu Athfal:
Kode Kehormatan Pandu Athfal adalah Janji Pandu Athfal dan Undang-Undang Pandu Athfal:
1.Janji Pandu Athfal:
Mengingat harga perkataan saya, maka saya berjanji dengan sungguh-sungguh :
Satu, setia mengerjakan kewajiban saya terhadap Allah;
Dua, selalu mentaati Undang-undang Pandu Athfal dan setiap hari berbuat kebajikan.
2. Undang-undang Pandu Athfal :
Satu, Pandu Athfal itu selalu setia dan berbakti kepada ramanda dan bundanya;
Dua, Pandu Athfal itu selalu berani dan teguh hati.
Kode Kehormatan Pandu Pengenal, Penghela, Penuntun dan Anggota Dewasa:
Kode Kehormatan Pandu Pengenal, Penghela, Penuntun dan Anggota Dewasa adalah Janji
Pandu HW dan Undang-Undang Pandu HW.
Janji Pandu HW :           
Mengingat harga perkataan saya, maka saya berjanji dengan sungguh-sungguh :
Satu, setia mengerjakan kewajiban saya terehadap Allah, Undang-undang dan Tanah Air;
Dua, menolong siapa saja semampu saya;
Tiga, setia mentaati Undang-undang pandu HW.
Undang-Undang Pandu Hizbul Wathan :
Satu,          Pandu Hizbul Wathan itu, dapat dipercaya;
Dua,           Pandu Hizbul Wathan itu, setia dan teguh hati;
Tiga,          Pandu Hizbul Wathan itu, siap menolong dan wajib berjasa;
Empat,       Pandu Hizbul Wathan itu, suka perdamaian dan persaudaraan;
Lima,         Pandu Hizbul Wathan itu, sopan santun dan perwira;
Enam,        Pandu Hizbul Wathan itu, menyayangi semua makhluk;
Tujuh,        Pandu Hizbul Wathan itu, melaksanakan perintah tanpa membantah;
Delapan,    Pandu Hizbul Wathan itu, sabar dan pemaaf;
Sembilan,   Pandu Hizbul Wathan itu, teliti dan hemat;
Sepuluh,    Pandu Hizbul Wathan itu, suci dalam hati, pikiran, perkataan dan perbuatan.

Maksud dan tujuan HW adalah menyiapkan dan membina anak, remaja dan pemuda yang memiliki
aqidah, fisik dan mental, berilmu dan berteknologi serta berakhlaqul karimah sehingga terwujud
pribadi muslim yang sebanar-benarnya dan siap menjadi kader Persyarikatan, Umat dan Bangsa.
Maksud dan tujuan HW adalah menyiapkan dan membina anak, remaja dan pemuda yang memiliki
aqidah, fisik dan mental, berilmu dan berteknologi serta berakhlaqul karimah sehingga terwujud pribadi
muslim yang sebanar-benarnya dan siap menjadi kader Persyarikatan, Umat dan Bangsa.
Lambang, Simbol dan Bendera HW:

1. Lambang HW adalah matahari bersinar utama dua belas dan di tengahnya tertulis inisial HW;
Sinar utama matahari bermakna bahwa setiap Pandu HW diharapkan mampu memancarkan sinar
pribadi muslim sehari penuh kepada masyarakat, bangsa dan Negara.
2. Simbol HW adalah sekuntum bunga melati dengan pita di bawahnya yang bertuliskan : Fastabiqul
Khairaat (tulisan arab)
Kuncup melati dengan daun mahkota berwarna putih bermakna suci, berjumlah lima helai bermakna
Rukun Islam. Daun kelopak berjumlah enam bermakna Rukun Iman.
Dua lembar daun berarti dua kalimah Syahadat, ditopang oleh selembar pita berbentuk mulut
tersenyum artinya Pandu HW itu selalu riang gembira
3. Bendera HW berbentuk empat persegi panjang, dengan perbandingan lebar dan panjang dua
berbanding tiga, di dalamnya berisi enam garis hijau dan lima garis kuning
mendatar berselang - seling. Di sudut kiri atas terdapat lambang HW berwarna putih di atas dasar
persegi panjang hijau.
Ukuran bendera HW sama untuk seluruh Kwartir dan Qobilah yaitu 99 Cm X 148,5 Cm.
B. Hal yang perlu diteladani dari K.H Ahmad Dahlan
a. Mandiri
b. Mencintai Ilmu Pengetahuan
c. Jiwa Wirausaha
d. Pandai dalam berorganisasi
e. Nasionalisme yang kuat
f. Tabah menghadapi rintangan dala perjuangannya
g. Cerdas
h. Tidak membeda-bedakan ras, suku dan agama
C. Struktur Organisasi HW secara Berjenjang
Susunan organisasi Hizbul Wathan dibuat secara berjenjang dari tingkat. Kwartir Pusat,
Kwartir Wilayah, Kwartir Daerah/Kota, dan Kwartir Cabang. kesatuan golongan-golongan
(tempat pelatihan).

2. Sejarah Hizbul Wathan


Hizbul Wathan adalah gerakan kepanduan Muhammadiyah yang berdiri pada tahun 1918
yang semulanya bernama Padvinder Muhammadiyah, gerakan ini dipelopori oleh
K.H.Ahmad Dahlan. Susunan kepengurusannya adalah H.Mukhtamar Bukhari sebagai
ketua, H.Hadjid sebagai wakil ketua, Sumardijo sebagai sekertaris, Abdul Hamid sebagai
keuangan, Siraj Dahlan sebagai Organisasi, serta Sarbini dan Damiri sebagai Komando.
Hizbul Wathan banyak terlihat pada sektor penanaman semangat cinta tanah air kepada para
pemuda, oleh karena itu setelah kemerdekaan Indonesia para pemuda banyak diarahkan
untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa. Hizbul Wathan memiliki slogan
“Menarik,Menyenangkan, dan Menantang”, pada tanggal 8 Juni 1961 gerakan kepanduan
Hizbul Wathan bersedia meleburkan diri bergabung dengan gerakan Pramuka.
Hizbul Wathan sendiri memiliki arti membela tanah air, sedangkan kepanduan adalah
system pendidikan luar keluarga dan sekolah yang membentuk dan membina watak anak,
remaja dan pemuda, selain itu Hizbul Wathan juga berasaskan islam sehingga para
anak,remaja dan pemuda dapat memiliki aqidah, mental dan fisik, berilmu, dan berakhlakul
karimah dengan tujuan terbentuknya pribadi muslim yang sebenar-benarnya.

3. Jenjang Pendidikan Hizbul Watahan


A. Syarat Kenaikan Tingkat (SKT)
a. Pengertian : adlah persyaratan yang wajib dicapai perserta didik untuk
memperoleh/mencapai Tanda Kenaikan Tingkat (TKT) tertentu
Sesuai golongan dan tingkatannya, yang dipakai sebagai salah satu tolak ukut
keberhasilan pembinaan peserta didik di Qabilah/Satuan
b. Tujuan : agar peserta didik memiliki kempauan dasar kepanduan dan rasa
tanggung jawab terhadap keanggotaannya dalam gerakan Kepanduan
Hizbulo Wathan
c. Tingkatan : 1. SKT Athfal ada 3 jenjang melati satu, melati dua, dan melati
tiga
2. SKT Pengenal ada 3 jenjang; purwa, madya, dan utama
3. SKT Penghela ada 2 jenjang; taruna melati satu, dan taruna
melati dua
4. SKT SKT penuntun ada 1 jenjang SKU
d. Usia Peserta Didik : 1) Golongan Atfha 6-10thn
2) Golongan Pengenal 11-15thn
3) Golongan penghela 16-20thn
4) Golongan Penentun 21-25thn

B. Syarat Kecakapan Pandu


a. Pengertian     :    Syarat Kecakapan Pandu disingkat SKP adalah persyaratan yang
dipenuhi oleh anggota Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan dalam mencapai
keterampilan teknis tertentu sehingga ia berhak memperoleh dan mengenakan TKP
b. Tujuan           :    Merangsang peserta didik untuk dapat mengembangkan minat dan bakat
yang dimiliki agar memperoleh keterampilan Pandu secara khusus guna meningkatkan
kualitasnya.
c. Tingkatan  1)    Pandu Athfal hanya 1 jenjang SKP
2)    Pandu Pengenal hanya 1 jenjang SKP.
3)    Pandu Penghela hanya 1 jenjang SKP .
4)    Pandu Penuntun hanya ada 1 jenjang SKP.
C.  Syarat Pandu  Teladan  (SPT)     
a.        Pengertian     :    Syarat Pandu Hizbul Wathan Teladan disingkat SPT adalah persyaratan
yang dipenuhi oleh seorang pandu HW setelah menyelesaikan jenjang-jenjang SKT nya yang
menunjukkan prestasi dengan kualifikasi tertinggi untuk golongannya, sehingga ia berhak
memiliki dan mengenakan Tanda Kecakapan Pandu Teladan .
b.       Tujuan           :    Merangsang dan mendorong peserta didik agar senantiasa berusaha
terus-menerus dan bersunguh-sungguh mengamalkan Janji Pandu HW  dan Sepuluh Undang
Undang HW dan melatih dirinya sehingga dapat menjadi teladan bagi dan anak-
anak/pemuda lainnya.
c.        Syarat             :    Syarat Pandu HW Teladan ada 4, yaitu:
1.        SPT untuk Pandu Athfal
2.        SPT untuk Pandu pengenal
3.        SPT untuk Pandu Penghela
4.        SPT untuk Pandu Penuntun
d.       Pandu Hizbul Wathan  Teladan ada 4 macam, yaitu:
1.        Pandu Hizbul Wathan Athfal Teladan
2.        Pandu Hizbul Wathan Pengenal Teladan
3.        Pandu Hizbul Wathan Penghela Teladan
4.        Pandu Hizbul Wathan Penuntun  Teladan

4. materi pokok Hizbul Wathan


a. makna yel yel
 Surya, Matahari
Surya adalah nama lain dari Matahari Dalam kehidupan sehari-hari, Matahari
berguna sebagai sumber energi untuk kehidupan di bumi dan keterkaitannya
diantaranya dalam penentuan waktu-waktu salat.
 Syahadat
Secara bahasa, “syahadah” adalah penyaksian atau menyaksikan. Dalam ilmu
falak, syahadah dimaksud disini adalah menyaksikan bulan (hilal) dalam rangka
tibanya awal bulan kamariah.
 Timur
Dalam kajian ilmu falak, arah timur merupakan arah (posisi) munculnya fenomena
fajar shadik guna menentukan awal waktu Subuh.
 Fajar
 adalah pencahayaan gelap malam dari sinar pagi. Para ulama sepakat bahwa fajar
ada dua yaitu fajar kazib dan fajar sadik. Fajar kazib (al-fajr al-kādzib) disebut juga
dengan fajar pertama (al-fajr al-awwal) karena muncul pertama kali dan berikutnya
disusul munculnya fajar sadik.
 Ufuk
Secara lebih sederhana, horizon adalah garis yang membagi arah garis pandang
kita ke dalam dua kategori yaitu arah garis pandang yang memotong permukaan
Bumi, dan yang sebaliknya.
b. Materi Hizbul Wathan
 Pionering adalah suatu teknik menggunakan tongkat dan tali menali yang dirangkai menjadi
macam-macam objek
 Out bound adlah suatu aktivitas diluar ruangan dengan melakukan kegiatan materi
Kepanduan Hizbul Wathan
 Semaphore adalah suatu mengirim pesan berita yang menggnkan bendera yang dilakukan 2
orang atau lebih
 Survival adalah suatu teknik untuk berthan hidup pada alam bebas

5. Anggran Dasar HW bab III pasal 8 ayat 3 yang berbunyi :


a. Pemeberdayaan anak didik lewat sistem beregu, ialah suatu penerapan dalam
mencapai suatu sasaran kegiatan dalam kepanduan yang berwujud diluar
kepnduan, dengan mewujudkan rasa tanggung jawab rasa gotong royong
sampai rasa demokras,
b. Hal ini bertujuan bahwa tidak membosankan bila belajar diruangan saja, dan
juga belajar dialam untuk mengembangkan diri dan membina kinerja pada
kelompok

Anda mungkin juga menyukai