Anda di halaman 1dari 10

PEMIKIRAN KALAM GERAKAN WAHABI DAN AHMADIYAH

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah:


Ilmu Kalam

Dosen Pengampu: Damanhuri, M. Ag.

Disusun Oleh:
Lia Zunita Saputri
Charima Rahmawati
Yuni Wulandari

JURUSAN TARBIYAH
FAKULTAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM DARUSSALAM LAMPUNG
2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu
tanpa ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.

Sholawat serta salam tidak lupa kita junjungkan kepada Nabi Agung
Muhammad Saw. beserta para keluarganya, sahabat dan para pengikutnya yang
telah membuka pintu keimanan yang bertauhidan, kebahagiaan, serta uswatun
hasanah yang dijadikan pelajaran bagi muslim dan Muslimah hingga akhir zaman.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Bapak (Damanhuri, M.Ag.)


yang telah membantu memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan
makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak


kekurangan karena keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat
mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa
yang ditulis dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

ii
DAFTAR ISI
JUDUL..............................................................................................................i
KATA PENGANTAR......................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................iii
BAB 1 : PENDAHULUAN..............................................................................4
1.1 Latar Belakang............................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................5
1.3 Tujuan.........................................................................................................5
BAB II : PEMBAHASAN................................................................................6
2.1 Pengertian Gerakan Wahabi dan Ahmadiyah.............................................6
2.2 Ciri-Ciri Gerakan Wahabi dan Ahmadiyah................................................7
2.3 Tujuan Gerakan Wahabi dan Ahmadiyah...................................................8
BAB III : PENUTUP........................................................................................9
3.1 Kesimpulan.................................................................................................9
3.2 Saran ..........................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................10

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Gerakan Wahabi, merupakan gerakan sosial keagamaan


yang diprakarsai oleh Muhammad Ibnu Abdul Wahab tokoh
kelahiran Nejad Arab yang lahir pada tahun 1115 M, gerakan ini
muncul saat Abdul Wahab melihat aktifitas keagamaan di Arab
pengikut empat Madzhab yang ajarannya beradaptasi dengan
budaya setempat dianggap sesat olehnya, singkatnya gerakan ini
ingin mengembalikan aktifitas umat Islam pada ajaran Islam yang
murni sesuai dengan Al-Qur’an dan Hadist. Gerakan Wahabi ini
dikenal dengan gerakan pemurnian Islam yang dengan tegas
mengeluarkan konsep bahwa aktifitas umat Islam pada saat itu
sesat bahkan Wahabi mengkafirkan dan menghalalkan darah kaum
muslim, kelompok wahabi memandang apa yang dilakukan dalam
melaksanakan ibadah tidak sama dengan apa yang telah dilakukan
oleh para orang-orang terdahulu seperti Nabi Muhammad SAW.
Barangkat dari rasa ingin tahu, peneliti membuat rumusan masalah.
1. bagaimanakah latar belakang lahirnya gerakan Wahabi? 2.
Bagaimana proses masuknya pengaruh gerakan Wahabi di
Indonesia? 3. Bagaimanakah pengaruh gerakan Wahabi terhadap
lahirnya Organisasi Kemasyarakatan Nahdlatul Ulama (NU)?
Tujuannya adalah untuk mengetahui gerakan wahabi pemurnian
islam di arab dan pengaruhnya terhadap Negara lain hususnya
Islam Indonesia yang atau ulama pesantren taradisional di
indonesia sehingga berdampak berdirinya suatu organisasi
kemasyarakatan oleh para ulama yaitu Nahdlatul Ulama (NU).
Ahmadiyah merupakan suatu gerakan keagamaan yang
didirikan oleh Mirza Ghulam Ahmad pada tahun 1891 di Asia
Selatan (sekarang India). Gerakan ini mempunyai dasar pemikiran
dan penafsiran berdasarkan ajaran Islam, namun ada beberapa hal
yang membuat mereka berbeda dari umat Islam pada umumnya.
Beberapa hal yang membedakannya adalah penafsiran mengenai
pemahaman tentang kenabian, konsep tentang wahyu, dan
kedatangan Nabi Isa yang kedua (Lubis, 1994: 13). Tahun 1914
Ahmadiyah pecah menjadi dua golongan, yakni Ahmadiyah
Qadian dan Ahmadiyah Lahore.

4
1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan masalah yang telah dipaparkan di atas, maka masalah dalam


penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut. 1. Bagaimana eksistensi Jemaah
Ahmadiyah Indonesia (JAI) di Yogyakarta setelah dikeluarkannya Surat
Keputusan Bersama 3 Menteri tahun 2008 tentang Ahmadiyah? 2. Bagaimana
interaksi sosial antara anggota JAI di Yogyakarta dengan masyarakat pada
umumnya? E.

1.3. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang hendak dicapai oleh
peneliti dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk mendeskripsikan bagaimana eksistensi Jemaah Ahmadiyah Indonesia
(JAI) di Yogyakarta pasca dikeluarkannya Surat Keputusan Bersama 3 Menteri
tahun 2008 tentang Ahmadiyah. Dalam penelitian ini, eksistensi yang dimaksud
adalah keberadaan JAI Yogyakarta setelah munculnya SKB 3 Menteri tahun 2008.
2. Untuk mendeskripsikan bagaimana proses interaksi sosial para anggota JAI
dengan masyarakat lainnya di Yogyakarta. Dengan mengetahui proses interaksi
sosial antara anggota JAI dengan masyarakat, maka akan diketahui pula
bagaimana jalianan hubungan diantara keduanya. Tujuan penelitian kedua ini juga
menggambarkan bagaimana eksistensi JAI dalam pandangan 9 masyarakat yang
bukan penganut JAI.
5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Gerakan Wahabi dan Ahmadiyah


Wahabi disebut juga dengan istilah Wahhabisme atau Wahhabiyah yaitu
sebutan yang biasa di anggap oleh beberapa orang sebagai aliran reformasi
keagamaan. Wahabi adalah gerakan satu kaum yang bertujuan untuk memurnikan
kembali ajaran agama Islam berdasarkan petunjuk Allah SWT, Nabi Muhammad
SAW sebagai utusan serta berdasarkan pemahaman yang para kaum Salafush
shaleh yakni orang orang yang terdahulu yang shaleh dan mendapatkan petunjuk
dalam urusan agama Islam. Nama Wahhabi disandarkan kepada nama Syaikh
Muhammad Bin Abdul Wahab yang melakukan usaha yang dianggap sebagai
pemurnian agama Islam pada abad ke 18 M (1744 M) di daerah Nejed dan Hijaz
yang dikenal sekarang sebagai Arab Saudi.
Ahmadiyah merupakan aliran dalam Islam ,yang didirikan pada abad ke-
19 oleh Mirza Ghulam Ahmad(1835-1908) adalah seorang yang mendakwahkan
diri sebagai Imam Mahdi dan Al-Masih yang ditunggu kedatangannya oleh
umat Muslim.
Para pengikut Ahmadiyah, yang disebut sebagai Ahmadi, percaya bahwa Islam
merupakan agama yang paling sempurna yang diwahyukan kepada Muhammad.
Seiring dengan tercemarnya agama Islam selama berabad-abad dan kemunduran
Islam akibat maraknya kristenisasi, Ahmadi percaya bahwa Islam perlu bangkit
dan dikembalikan kepada tujuan serta bentuk aslinya. Pengikut Ahmadiyah
menganggap bahwa Ahmad yang akan muncul sebagai Mahdi yang menurut tafsir
mereka terhadap Al-Quran dan Hadis akan memiliki memiliki kualitas seperti Isa
— akan membangkitkan kembali Islam dan menuntun pengikutnya dengan sistem
moral yang akan membawa kedamaian abadi.[1] Oleh karena itu, Ahmadi
menganggap gerakan Ahmadiyah ini sebagai gerakan kebangkitan dalam Islam.[2]

6
2.2 Ciri-Ciri Gerakan Wahabi dan Ahmadiyah

 Ciri-Ciri Wahabi
1.Meninggalkan Qunut
2.Meninggalkan sholat sunnah qabliyah
3.Siapa saja yang mengkafirkan umat islam bertawassul dengan
Rasulullah SAW
4.Menganggap taqlid kepada imam-imam mazhab syirik
5.Siapa saja yang mengharamkan bacaan Al-Qur’an yang telah
Meninggal
6.Siapa saja yang mengharamkan maulid Nabi Muhammad SAW
7.Siapa saja yang mengharamkan ziarah

8.Siapa saja yang mensifati Allah SWT dengan duduk bersemayam,


menetap, bergerak, dan berpindah-randah

 Ciri-Ciri Ahmadiyah
1.Tujuan khusus hidup warga Gerakan Ahmadiyah adalah dakwah
Islam
2.Warga Gerakan Ahmadiyah ikhlas berkurban untuk dakwah islam
3.Warga Ahmadiyah selalu berusaha untuk mempunyai pengetahuan
agama yang memadai
4.Warga Gerakan Ahmadiyah taat Pda ajaran agama islam dan hormat
pada adat kebiasaan yang islami
5.Warga Gerakan Ahmadiyah bertoleransi dan berwawasan luas
dalam dakwah islam
6.Warga Gerakan Ahmadiyah sangat menghormati pekerjaan dakwah
islam

7
2.3 Tujuan Gerakan Wahabi dan Ahmadiyah

Tujuan awal aliran Wahabi adalah mengembalikan umat kepada ajaran


Islam yang murni seperti yang termuat dalam Alquran dan sunah. Karenanya,
tauhid merupakan tema pokok dalam doktrin Wahabi. John L Esposito
menegemukakan bahwa Abdul Wahhab memandang tauhid sebagai agama Islam
itu sendiri. Dengan semangat puritannya, Abdul Wahhab hendak membebaskan
Islam dari semua perusakan yang diyakininya telah menggerogoti Islam seperti
tasawuf, tawasul, rasionalisme, ajaran Syiah dan berbagai praktik inovasi bidah.
Wahabisme memperlihatkan kebencian yang luar biasa terhadap semua bentuk
intelektualisme, mistisisme, dan sektarianisme.‘Abd al-Wahhab sendiri gemar
membuat daftar panjang keyakinan dan perbuatan yang dinilainya munafik, yang
bila diyakini atau diamalkan akan segera mengantarkan seorang muslim berstatus
kafir.

Tujuan utamanya adalah membangunkan kaum Muslimin dan


mempersatukan usaha mereka untuk menyebarluaskan islam. Tujuannya juga
bukan memusatkan dan memegang teguh kepada perbedaan-perbedaan yang tidak
begitu pentinh, sebagaimana dilakukan oleh golongan-golongan islam laiinnya.
Cita-citanya jauh mengatasi segala penganut-penganut paham lain dalam islam.

Apabila tujuan Gerakan ini sekedar untuk membuktikan telsh wafatnya Yesus
Kristus dan menyuguhkan kebenaran pendakwahan-pendakwahan dari pendiri
Gerakan sebagai masih yang dijanjikan, Mahdi dan Mujaddid, mungkin ini dapat
mengklasifikasikan Ahmadiyah sebagai satu aliran-aliran lain dalam islam.

8
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Penyebaran ajaran wahabi halus, tetapi perubahan itu terjadi dan banyak
masyarakat menilai ajaran mereka sangat kaku dan keras akhirnya banyak
ancaman dari masyarakat. Pendiri ajara wahabi adalah Muhammad Bin Abdul
Wahid. Ajaran ini dibawa orang-orang yang pulang dari beribadah haji.
Organisasi wahabi yang modern dan masih tetap bertahan adalah Muhammadiyah.
Ajaran dari wahabi menilai kebiasaan masyarakat tradisional adalah bid’ah.
Ahmadiyah merupakan sebuah Gerakan keagamaan yang didirikan oleh
Mirza Hulam Ahmad pada abad ke-19. Keberadaan ahmadiyah yang sudah lama
ada di Indonesia, masih menimbulkan pergolakan dalam masyarakat. Banyak
masyarakat menganggap Ahmadiyah sebagai suatu aliran sesat karena mengakui
adanya Nabi setelah Nabi Muhammad SAW. Kekerasan telah terjadi sejak tahun
1990 an hal ini sesuai yang dilaporkan oleh LBH(Lembaga Bantuan Hukum)
jakarta dan kontras tahun 2007.

3.2. Saran
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih
mempunyai kekurangan dan jauh dari kata sempurna, sehingga penulis meminta
maaf Kepada Bapak/Ibu, kritik dan saran sangat kami perlukan untuk lebih baik
lagi kedepannya.

9
DAFTAR PUSTAKA

Prakoso, A. B. (2011). Gerakan Ahmadiyah Dan Kebangkitan Islam Di India (1889-1947).

Zulkarnain, I. (2005). Gerakan ahmadiyah di indonesia. Lkis Pelangi Aksara.


Efendi, A. E., & Zarkasyi, A. F. RADIKALISME ISLAM INDONESIA.

Prakoso, A. B. (2011). Gerakan Ahmadiyah Dan Kebangkitan Islam Di India (1889-1947).

Nawtika, T. A., & Yuslih, M. (2021). Potret Gerakan Ahmadiyah Di Indonesia Dalam Buku
Prof. Iskandar Zulkarnain. Jurnal Penelitian Keislaman, 17(2), 133-154.

10

Anda mungkin juga menyukai